Analisis Kebijakan Perguruan Tinggi Kelola Pertambangan Dari Aspek Perguruan Tinggi dan Teknis Pertambangan

Mohammad Antony Wijaya (Dewan Pengawas Perhimpunan Mahasiswa Tambang Indonesia) 

Merdekapost.com | Berdasarkan rapat paripurna DPR RI Ke-11 masa persidangan tahun sidang 2024-2025 menyepakati terkait Perubahan Keempat Atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba), dari hasil rapat tersebut ada 4 point yang menjadi perubahan yaitu: percepatan hilirisasi mineral dan batubara, pemberian IUP kepada organisasi Masyarakat keagamaan, pemberian IUP kepada perguruan tinggi, terakhir pemberian IUP untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dari beberapa point, perguruan tinggi yang diberi hak untuk mengelola pertambangan memunculkan pertanyaan terkait dengan urgensi dari kebijaka tersebut. (05/03/25)

Perguruan tinggi yang seharusnya menjadi institusi yang berfokus untuk menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas, berkompeten dan sebagai instrument untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam hal ini berpotensi hilang dari orientasi utamanya dengan kebijakan yang telah ditetapkan ini. Dalam artian kata, kebijakan ini mencemari eksistensi perguruan tinggi yang dimana memasukan dominasi bisnis dengan alasan untuk menekan mahalnya biaya Pendidikan dan pemerataan pengelolaan sumberdaya alam.

Jika kita mengacu pada Best practice di dunia seharusnya pemerintah memberikan perhatian besar terhadap Pendidikan melalui pendanaan yang signifikan melalui APBN, seperti dinegara-negara maju dengan menaikkan anggaran biaya pada Pendidikan, contohnya seperti di Singapura dengan 60-70% dana yang dialokasikan untuk pendanaan Pendidikan.

Tidak hanya itu, jika kita berbicara tentang perguruan tinggi mengelola pertambangan ada dua unsur penting yang seharusnya menjadi tinjauan terhadap permsalahan ini yaitu tinjauan dari aspek perguruan tinggi dan aspek teknis dari pertambangan itu sendiri. Perlu diingat bahwa pertambangan bukanlah industri yang instan yang bisa mengembalikkan biaya investasi dalam jangka pendek, dalam artian kata bahwa ini merupakan industri yang fluktuatif sekali dan juga dari segi perguruan tinggi itu sendiri yang seharusnya berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia. Berikut penjelasan dari dua aspek tersebut:

Tinjauan Dari Aspek Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi yang diamanatkan melalui UU Nomor 12 Tahun 2012 untuk menjalankan tridharma perguruan tinggi yaitu, Pendidikan, penelitian, pengabdian. seharusnya perguruan tinggi berfokus pada pengembangan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkompeten. Kalau dikorelasikan dengan kebijakan yang telah disahkan yang dimana perguruan tinggi diberi hak untuk mengelola pertambangan justru berpotensial perguruan tinggi melenceng dari orientasi atau tujuan utama nya yaitu menjadi instrument untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat pembukaan UUD 1945.

Revisi UU minerba yang dimana perguruan tinggi diberi hak untuk mengelola pertambangan dengan alasan untuk menekan biaya Pendidikan yang mahal dan pemerataan kesempatan dalam ektraksi sumberdaya alam harusnya ditinjau dari segala aspek yang lebih jauh lagi dalam artian kata jangan sampai kebijakan yang dikeluarkan justru menjadi boomerang terhadap perguruan tinggi itu sendiri karena ada beberapa hal penting yang mesti menjadi pertimbangan, yaitu:

1. Kualitas Perguruan Tinggi Indonesia yang Rendah 

Kalau kita mengacu pada data yang dikeluarkan oleh QS tentang sustainability rangking 2025 perguruan tinggi yang dinilai dari 3 aspek yaitu environmental impact, social impact, and governance, perguruan tinggi atau universitas di Indonesia berada pada rangking 383 yang diduduki oleh universitas gajah mada dengan rangking paling tinggi yang mewakili universitas di Indonesia dikancah internasional. Tidak hanya itu, pendidikan di Indonesia berada di tingkat terendah tertinggal dengan negara-negara lainnya. 

Jika kita kupas secara kesuluruhan, banyak yang menjadi penyebab atas rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia khusunya perguruan tinggi, ada beberapa masalah pokok dalam pendidikan saat ini, contohnya: Semakin banyaknya peserta didik yang tidak sebanding dengan ketersediaan sarana pendidikan yang bermutu, mahalnya biaya Pendidikan, ketidak pastian hasil Pendidikan, dan ketidak efesienan sistem Pendidikan.

Seharusnya pemerintah melalui perguruan tingggi fokus terhadap permasalah ini yang dimana kualitas dari perguruan tinggi diindonesia masih berada dibawah negara-negera asean. demi menciptakan suatu ekosistem keberlanjutan yang memastikan perkembangan sumberdaya manusia dan pertumbuhan ekonomi, tentu dalam menyelsaikan permasalahan ini dibutuhkan recommendation policy yang sustainable.

2. Perguruan Tinggi Sebagai Kontrol Kekuasaan 

Dalam negara demokrasi kebebasan dijadikan instrument kontrol terhadap penjalanan kekuasaan, di Indonesia sendiri kebebasan dijamin Pasal 28E ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.  

Perguruan tinggi yang diperspektifkan sebagai institusi yang paling ideal, dalam hal ini memiliki landasan kuat dalam peran kontrol terhadap kekuasaan yaitu melalui UU Nomor 12 Tahun 2012 dengan instrumen kebebasan akademik. Tetapi, dari banyak kejadian kita sering melihat universitas cendrung diam dan membisu dengan dinamika kebangsaan kita yang dinamis, baik dalam hal perpolitikan maupun Pendidikan itu sendiri.

Kalau kita mengacu pada pendapatnya Prof. Susi Dwi Harijanti, S.H., LL.M., Ph.D. ahli hukum tata negara. Ia mengatakan bahwa kampus yang merepresi kebebasan akademik secara tidak langsung membunuh eksistensinya sebagai institusi pendidikan. bahwa hak atas pendidikan hanya dapat dinikmati jika dosen, staf, dan mahasiswa memiliki kebebasan akademik. Namun sayangnya, kalau kita melihat dari berbagai perspektif tekanan politik dan hukum seringkali melemahkan posisi akademisi dalam memanfaatkan privilege yang kita sebut kebebasan akademik tadi.

Dengan demikian, jika kita korelasikan dengan kebijakan yang memperbolehkan perguruan tinggi untuk mengelola pertambangan, hemat kami, ini akan menjadi boomerang terhadap universitas atau perguruan tinggi itu sendiri, yang dimana negara akan menjadikan ini sebagai alat untuk meredam hak perguruan tinggi dalam Upaya mengontrol kekuasaan melalui kritik dari kacamata yang akademis terhadap  kebijakan-kebijakan pemerintah kedepan. Tidak hanya itu, melalui revisi UU Minerba ini perguruan tinggi atau universitas yang seharusnya sebagai institusi yang harus meluruskan dan sebagai jalan Tengah dalam menyelsaikan permasalahan kebangsaan berpotensi kehilangan sesnsitivitas dalam mengkritisi kebijakan pemerintah.

3. Perguruan Tinggi Sebagai Laboratorium Peradaban

Perguruan tinggi yang diperspektifkan sebagai institusi yang ideal dan menjadi laboratorium peradaban, seharusnya pemerintah mengedapankan kebijakan yang represesntatif terhadap tujuan dari perguruan tinggi itu sendiri. Perguruan tinggi sebagai laboratorium peradaban seharusnya fokus pada orientasi untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia yang berkompeten. Tetapi, melalui kebijakan pemerintah yang memberikan hak perguruan tinggi dalam mengelola pertambangan menimbulkan pertanyaan. Sebenarnya kita mau kemana? Cita-cita kita kedepan apa?

Hilirisasi, transisi energi, dan Indonesia emas 2045 yang merupakan cita-cita kita kedepan hanya bisa diwujudkan apabila kualitas sumberdaya manusianya mumpuni dan berkompeten. Seharunya, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah harus representatif terhadap hal tersebut. 

Permasalahan yang kita hadapi harini adalah sumberdaya manusia kita yang masih rendah, human capital kita yang rendah, minat baca kita yang rendah. Kalau kita merujuk pada data yang dikeluarkan oleh UNESCO yang menyebutkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan yakni hanya 0,001%. Hal ini berarti, dari 1.000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Tentu ini menjadi suatu hal yang memprihatinkan sekali bahwa negeri kita yang punya cita-cita besar seharusnya dimulai dari penyelsaian hal-hal yang fundamental, contohnya adalah minat baca Masyarakat yang rendah tentu dalam hal ini perguruan tinggi memiliki peran penting dalam penyelsaian permasalah.

Oleh karena itu, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah harus mendukung terhadap penyelsaian hal tersebut. Tetapi, harini kita dibuat kebingungan dimana kebijakan pemerintah yang diputuskan tidak menggambarkan suatu policy yang mendukung untuk mencapai cita-cita besar kita ini.

Kalau kita merujuk pada bukunya kuenlee (2019) yang berjudul “the art of economic catch-up” ia menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara memiliki korelasi kuat terhadap kualitas sumber daya manusia dinegara itu sendiri, dalam artian bahwa seharusnya orientasi kita kedepan yaitu menciptakan kualitas sumber daya manusia sebagai focal point yang mesti dituntaskan untuk mengwujudkan semua cita-cita tersebut.

Tinjauan Dari Aspek Pertambangan

Industri pertambangan merupakan industri yang bergerak disektor eksploitasi sumberdaya alam yang bernilai ekonomis didalam kulit bumi yang di ekstraksi secara mekanis maupun secara manual pada permukaan bumi, dibawah permukaaan bumi, dan dibawah permukaan air. Tentu dalam proses ekstraksi tersebut terdapat potensi pencemaran yang begitu komplek maka dari itu dibutuhkan kompetensi dan tata Kelola yang baik agar potensi pencemaran dapat diminimalisir. Jika kita merujuk pada pasal 1 UU Nomor 3 Tahun 2020 yang menyatakan bahwa pertambangan adalah ‘‘Sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahandan/atau pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca-tambang” 

Dalam artian bahwa sektor pertambangan merupakan sektor yang komplek. Jika kita korelasikan dengan kebijakan yang memutuskan perguruan tinggi diberi Hak untuk mengelola pertambang justru menimbulkan pertanyaan, urgensi nya apa? Bahwa pertambangan tidak se-instan apa yang dipikirkan hanya persoalan keuntungan. Melalui revisi UU Minerba yang telah ditetapkan ada beberapa aspek penting yang mesti menjadi tinjauan, diantaranya yaitu:

1. Pertambangan industri yang komplek

Pertambangan yang memiliki tahapan yang komplek perlu tata Kelola dan sumberdaya manusia yang berkompeten untuk menjamin keberlanjutan dari proses pertambangan itu sendiri. Jika kita kembalikan pada pasal 1 UU Nomor 3 Tahun 2020 yang menyatakan bahwa pertambangan adalah ‘‘Sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahandan/atau pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca-tambang” artinya bahwa pengelolaan tambang mesti diberikan pada pihak  professional dan berpangalaman demi menjamin good mining practice. 

Revisi UU Minerba yang telah disahkan tentu menimbulkan kontroversial bahwa kebijakan ini seolah-olah membebani perguruan tinggi diluar kompetensinya. Perlu diingat bahwa Pertambangan merupakan bisnis yang quick building yang dimana tidak bisa menjamin pengembalian modal investasi awal dalam jangka pendek. Kalau kita melihat industri pertambangan dari kacamata ekonomi, industri pertambangan merupakan industri yang fluktuatif sekali yang dimana memiliki resiko tinggi terhadap kestabilan geoekonomi dan geopolitik yang akan menentukan naik turunya harga komoditas bahan galian sendiri. Tidak hanya itu, sebagai contoh kecil setiap pengelolaan pertambangan tentu memiliki RKAB (rencana kerja dan anggaran biaya) yang perlu diselsaikan dan dituntaskan, hal tersebut berpotensi menyebabkan perguruan tinggi hilang dari tujuan utamannya yaitu menciptakan sumberdaya manusia yang berkompeten, resikonya perguruan tinggi yang seharunya dominan terhadap kegiatan akademik berpotensi bergeser ke dominasi bisnis.

2. Pertambangan yang padat modal

Jika kita merujuk pada Salah satu peraturan tentang pelaksanaan pengelolaan kaidah pertambangan yang baik telah diatur dalam Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 26 Tahun 2018. Dalam peraturan ini salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) atau Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yakni penyediaan jaminan reklamasi sebelum operasi produksi dijalankan dan juga biaya teknis pra prosuksi lainnya yang harus dialokasikan. Dalam artian kata bahwa biaya investasi yang diperlukan cukup besar demi menjamin keberlanjutan dari pertambangan itu sendiri.

Pertambangan yang merupakan industri yang komplek tadi tentu membutuhkan pengalokasian biaya pada setiap tahapannya. Hal ini tentu menjadi sedikit kontroversial apabila perguruan tinggi berfokus untuk mendanai atau berinvestasi pada sektor pertambangan yang seharusnya berfokus pada pembiayaan proses akademik di perguruan itu sendiri. 

3. Pertambangan sektor pencemar lingkungan

Pertambangan yang menjadi sektor penyumbang kerusakan lingkungan harusnya dikelola oleh pihak profesional dan kompeten untuk meminimalisir negative effect dari proses pertambangan itu sendiri. Berdasarkan penelitian yang dikeluarkan oleh PNAS pada tahun 2022 oleh Stefan Giljum dari Universitas Vienna, dia mengatakan bahwa  terdapat 3.264 kilometer persegi hutan hilang karena industri pertambangan, dengan 80 persen terjadi hanya di empat negara, yaitu Indonesia, Brasil, Ghana, and Suriname. Tidak hanya itu, jika kita merujuk pada data yang dikeluarkan oleh Kompas.id pada tahun 2022 yang mengatakan bahwa Indonesia mengalami kerusakan hutan tropis akibat industri pertambangan paling tinggi di dunia dengan menyumbang 58,2 persen deforestasi dari 26 negara yang diteliti.

Dari dua data yang menjadi rujukan, kita bisa melihat bahwa negara kita yang identik dengan sebutan paru-paru dunia perharini tercemar oleh industri pertambangan yang terus berkembang dan menghilangkan fungsi hutan melalui deforestasi yang terjadi. Padahal jika kita Kembali pada UUD 1945 pasal 28H ayat (1) dan pasal 9 ayat (3) Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, sangat jelas bahwa telah dimaktubkan lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah Hak Asasi Manusia yang harus dilindungi oleh negara.

Pertambangan dengan kompleksitas teknisnya dan sebagai sektor yang berkontribusi pada pencemaran lingkungan, seharusnya dipisahkan dari perguruan tinggi yang dianggap sebagai institusi ideal dan sebagai tempat menciptakan manusia-manusia yang berkualitas yang seharusnya menjadi penyeimbang bukan malah ikut bergabung menjadi pelaku pada sektor pencemar tersebut.

Kesimpulannya jika kita tarik dari dua tinjauan baik dari aspek perguruan tinggi dan aspek teknis pertambangan itu sendiri, kita melihat malalui revisi UU Minerba yang telah disahkan merupakan suatu kebijakan yang mentah dan pragmatis yang dimana akan menjadi boomerang yang buruk terhadap perguruan tinggi dan sektor pertambangan itu sendiri. (ali)

Gelar Mubes ke V, Sahrul dan Afdaliza dipercayakan Nahkodai IMKK

IMKK Gelar Mubes ke V, Sahrul dan Afdaliza Terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris periode 2024-2025. (fad)

Kerinci, Merdekapost - Ikatan Mahasiswa Kemantan Kerinci (IMKK) Minggu 22-12-2024 menyelenggarakan Musyawarah Besar (Mubes) yang ke V.

Adapun tema yan diambil kali ini adalah "Regenerasi Organisasi menuju IMKK yang berintegritas dalam menjunjung solidaritas", acara yang berlangsung di Gedung Majlis Taklim Kemantan ini dibuka oleh salah seorang perwakilan IMKK Tobi Arif Munandar, S.Pdi dan dihadiri juga para senior Fadhlan Alkahfi selaku demisioner IMKK.

Dikatakan Fadhlan, bahwa Mubes ini dilaksanakan dikarenakan  masa bakti pengurus yang lama sudah habis dan sudah harus diganti dengan kepengurusan yang baru.

Pada pelaksanaan pemilihan Ketua baru untuk Kepengurusan Sahrul Zahroni terpilih menjadi Ketua Umum dan di dampingi oleh Afdazila sebagai sekretaris

Adapun pengurus terpilih akan menahkodai IMKK untuk periode 2024-2025

Sahrul dan Afdaliza menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan dari para anggota IMKK yang telah memilih mereka berdua untuk melanjutkan roda organisasi kemahasiswaan di Kemantan ini

"Kami berdua mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan semua yang telah mempercayakan roda organisasi IMKK ini kepada kami untuk menjalankannya periode kedepan". Ujar Sahrul

Harapan kami tentunya Kerjasama dan kekompakan kita semua sangat diperlukan demi majunya IMKK kedepan. tidak hanya itu dukungan dari para senior dan masyarakat Kemantan pada umumnya juga sangat kami harapkan". Pungkasnya. (fad)

Persiapan 17 Agustus 2024 Karang Taruna Desa Cupak dan Tanjung Harapan lakukan Musyawarah bersama Peserta KKN UMMUBA

Karang Taruna Desa Cupak dan Tanjung Harapan Bersama KKN UMMUBA

 Merdekapost.com | Kerinci - Menyongsong perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, Karang Taruna Desa Cupak dan Desa Tanjung Harapan mengadakan musyawarah bersama dengan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Muaro Bungo.

Musyawarah ini berlangsung pada tanggal 30 Juli 2024 di Gedung Tahfidz Desa Cupak dan bertujuan untuk merencanakan dan mematangkan persiapan acara peringatan 17 Agustus 2024.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua Karang Taruna Desa Cupak, Hasan, SE, Ketua Karang Taruna Desa Tanjung Harapan, Insa Mahendra, serta Ketua KKN Universitas Muhammadiyah Muaro Bungo, Saudara Refli Surya Utama. Selain itu, musyawarah juga diikuti oleh sejumlah anggota Karang taruna dan Mahasiswa KKN dari Muaro Bungo.

Tujuan musyawarah ini adalah untuk menyusun rangkaian kegiatan yang akan diadakan dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-79.

Ketua KKN, Saudara Refli Surya Utama, senang dapat bekerja sama dengan Karang Taruna Desa Cupak dan Desa Tanjung Harapan. Kami berharap persiapan ini dapat membawa dampak positif dan meriah bagi seluruh masyarakat,” ungkap Refli.

Musyawarah yang di pimpin oleh Ketua Karang Taruna Desa Cupak, Hasan, mengapresiasi kerjasama yang terjalin dan menegaskan pentingnya koordinasi dalam suksesnya acara tersebut.

“Musyawarah ini adalah langkah awal yang sangat penting. Kami yakin dengan kerjasama yang solid, perayaan 17 Agustus nanti akan berlangsung dengan meriah dan penuh makna,” katanya.

Dengan rencana yang matang, diharapkan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Desa Cupak dan Desa Tanjung Harapan dapat berlangsung sukses dan menjadi momen yang membanggakan bagi seluruh warga. (rdp)

Mahasiswa KKN Muhammadiyah Muaro Bungo Disambut Hangat oleh Kepala Desa Pentagen

Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Muaro Bungo

Merdekapost.com | Kerinci, 27 Juli 2024 – Desa Pentagen menyambut kedatangan para mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Muaro Bungo dengan penuh antusias. Sebanyak 23 mahasiswa dari berbagai fakultas akan melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 40 hari di desa ini.

Kedatangan mahasiswa disambut oleh Kepala Desa dan Sekdes Pentagen, Usman, beserta jajaran perangkat desa. Dalam sambutannya, Bapak Usman menyampaikan harapannya agar program KKN ini dapat memberikan manfaat bagi warga Desa Pentagen dan juga bagi para mahasiswa yang sedang menimba pengalaman.

“Kami sangat senang dan merasa terbantu dengan kehadiran adik-adik mahasiswa dari Muaro Bungo. Semoga program ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan pengetahuan warga desa, serta memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa,” ujar Usman.

Selama masa KKN, para mahasiswa akan mengadakan berbagai kegiatan. Ketua mahasiswa KKN, Fijar, menyatakan kegembiraannya bisa berpartisipasi dalam program ini. “Kami berharap bisa memberikan kontribusi positif dan belajar banyak dari masyarakat di sini,” kata Fijar.

Perangkat Desa Pentagen juga sangat antusias dengan kehadiran para mahasiswa. Dina Farhana, salah satu perangkat desa, menyatakan harapannya agar kegiatan KKN ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi warga. “Kami berharap ada banyak kegiatan yang bermanfaat,” ujar Dina.

Program KKN di Desa Pentagen diharapkan dapat mempererat hubungan antara perguruan tinggi dan masyarakat, serta memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kedua belah pihak.(rdp)

Pengurus Cabang PMII Merangin Kirim 19 Anggota Ikuti PKD-II di Kerinci

Pengurus Cabang PMII Merngin


Merdekapost.com | Merangin - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Merangin mengirim 19 Anggota PMII di antaranya 8 perempuan dan 11 laki – laki untuk mengikuti Pelatihan Kader Dasar (PKD-II) Tahun 2024 se-Propinsi Jambi di kabupaten kerinci, Kamis hingga Minggu (23-26 Mei 2024).

Ketua Kopri Komisariat IAI SMQ Merangin Rahmi di dampingi Sekretaris Ulil Azmi mengatakan, Kamis (23/5/2024) saat melepas keberangkatan utusan tersebut, di sekretariat PMII  Merangin.

“PC PMII Merangin akan mengirimkan sembilan belas kadernya ke PKD untuk meningkatkan kualitas, kemampuan dan wawasan kader PMII Merangin. PKD merupakan jenjang dasar pengkaderan di PMII yang hanya boleh diikuti oleh kader yang sudah mengikuti Mapaba,” kata Rahmi. 

“Khusus utusan perempuan, PC PMII Merangin ingin memperkuat kepemimpinan perempuan di tengah masyarakat. Dengan mengikuti PKD, kita berharap akan lahir calon pemimpin perempuan di Merangin melalui PMII ini,” tambah Rahmi.

Menurut Ulil Azmi, PKD yang diselenggarakan PC PMII Kerinci, berlangsung pembukaan di adakan di aula walikota Sungai Penuh.

Dikatakan Rahmi, Kegiatan bertemakan ”Membentuk Karakter Kader PMII yang Bertaqwa, Inovatif, Solutif, dan Produktif Menuju Indonesia Emas 2025” .

Tujuan PKD antara lain mencetak kader yang memiliki jiwa dan karakter seorang pemimpin, sehingga kapanpun dan dimanapun mampu memimpin baik dari lingkungan yang terkecil sampai besar seperti memimpin bangsa ini.

Para anggota juga diharapkan sadar akan situasi dan kondisi di sekitarnya sehingga mampu memberikan respon yang cepat dan terukur yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

“Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran serta tanggungjawab  sebagai warga negara, khususnya sebagai generasi muda calon penerus bangsa. Mampu mencetak kader yang mampu dan sadar akan kepentingan secara nasional sebagai bentuk peran aktif kader PMII  memberikan peran nyata dalam membangun bangsa,” kata Rahmi. (rdp)


Ternyata Selain Perwira Polres Satu Mahasiswa Juga Terluka Saat Aksi Demo Mahasiswa di Sungai Penuh

Salah seorang mahasiswa yang merupakan Aliansi Mahasiswa Kerinci-Sungai Penuh juga ada yang terluka, diduga akibat lemparan batu. (Doc/istimewa)

Aksi demo mahasiswa yang digelar pada saat hari ulang tahun Kota Sungai Penuh ke-15 berujung ricuh dan terjadi saling dorong bahkan hingga lemparan batu mewarnai aksi mahasiswa di Sungai Penuh yang terjadi sekitar 100 meter dari Gedung DPRD Kota Sungai Penuh. 

Informasi yang berhasil dihimpun, Aksi ricuh mahasiswa dengan aparat yang berjaga justru terjadi setelah sidang paripurna HUT kota Sungai Penuh telah selesai dan bubar.  Rombongan Wali kota Sungai Penuh justru telah pergi duluan dan tidak mau menemui massa aksi. 

Massa aksi terdiri dari PMII, HMI, KAMMI dan IMM telah berlangsung sejak pukul 11.00 wib pagi hingga sore hari. mereka pada intinya menunggu dan meminta bertemu dengan Walikota Sungai Penuh untuk menyampaikan tuntutannya

Saat paripurna berlangsung di gedung DPRD KOta Sungai Penuh, diluaran aksi demo mahasiswa tidak terjadi keributan hanya saja terhalang aparat yang berjaga. karena mahasiswa bersikeras ingin bertemu langsung dengan Walikota.

Penuh Khidmat, Mapaba VIII PMII Komisariat IAIN Kerinci Resmi Ditutup

Mapaba VIII PMII Komisariat IAIN Kerinci. Foto: Merdekapost.com

Merdekapost.com - Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat IAIN Kerinci resmi ditutup, Minggu (09/10/2022) sore di Auditorium IAIN Kerinci, Sungai Penuh.

Setelah 3 hari proses Mapaba, PMII Komisariat IAIN Kerinci menggelar upacara penutupan. Prosesi upacara berlangsung khidmat, diikuti peserta, panitia, jajaran pengurus PMII Komisariat, Cabang Kerinci Sungai Penuh. 

Ketua Panitia, Sahrul Ramadhan dalam laporan akhir menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung sehingga Mapaba VIII berlangsung sukses. 

"Alhamdulillah, rasa terima kasih kami sampaikan kepada Pengurus Cabang, Komisariat, sahabat, dan pihak yang memberikan support sehingga kegiatan terlaksana dengan baik," ungkapnya. 

Lebih lanjut, ketua panitia menjelaskan pada Mapaba ini 53 orang peserta dinyatakan lulus. 

"Dari hasil selama proses Mapaba, didapati 53 orang peserta yang dinyatakan lulus dan berbaiat," jelas Sahrul. 

Sementara itu, Ketua Komisariat PMII IAIN Kerinci, Rapi Pianto menyampaikan apresiasi kepada panitia dan peserta. 

"Saya menyadari betul, untuk melaksanakan Mapaba, butuh proses dan kerja keras, apalagi di tengah suasana Covid-19 ini, tetapi saat ini saya melihat semangat sahabat semua untuk melaksanakan kegiatan sanggat luar biasa, pun dengan peserta, terima kasih selamat dan sukses," ujar Rapi dalam sambutannya

Lebih lanjut, sahabat Toby Arif Munandar selaku ketua umum PC PMII Kerinci-Sungai  penuh memberikan motivasi dan semangat baru dengan bercerita tentang proses yang telah dilaluinya sejak lama di PMII.

"Ketika menggunakan warna biru kuning membuat diri menjadi muda kembali, meski dalam keadaan letih dan kurang tidur, tak akan mampu mengurangi semangat bertemu dan bersilaturahmi dengan kader gerakan, seandainya kaki ini tak sanggup berjalan, merangkakpun akan aku lakukan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai kader gerakan, inilah kami wahai indonesia, satu barisan dan satu jiwa. Tangan terkepal dan maju kemuka Mapaba Komsat IAIN Kerinci VIII," terang Toby pada peserta. (lan)

Pengembangan Produk Souvenir Hasil Akulturasi Budaya Masyarakat Adat (Kerjasama LPPM ISBI Bandung dan UHN Medan)

 

Pengembangan Produk Souvenir Hasil Akulturasi Budaya Masyarakat Adat
(Kerjasama LPPM ISBI Bandung dan UHN Medan)

*Dra. Ai Juju Rohaeni, MM.

    Souvenir saat ini menjadi salah satu produk, tidak hanya untuk oleh-oleh, tetapi juga sebagai alat yang digunakan untuk promosi, pengingat pada suatu tempat atau moment. Sesuai dengan Visi LPPM ISBI  Bandung, No 2 “Mengembangkan seni budaya bagi kemandirian dan kesejahteraan bangsa Indonesia melalui potensi seni budaya daerah”, dan juga No.3 ”Menjalin kerjasama seni-budaya mitra PpM ISBI Bandung pada tingkat lokal, nasional dan internasional”, maka penelitian ini merupakan  program kerjasama LPPM ISBI Bandung dengan UHN Medan untuk mengembangkan kolaborasi kearifan lokal menjadi motif pada model souvenir khas masyarakat adat, dari ISBI bandung; Agus Cahyana, M.Sn. Dra. Ai Juju Rohaeni, MM dan Dede Ananta K. P., S.Ds. M.Sn. dan dari UHN Medan Dr. Arsen Pasaribu, M.Hum.dan Rony Arahta Sembiring, S.S., M.Hum, serta Jubil Ezer Sihite,S.S.,M.Pd.

    Kampung adat Mahmud Kabupaten Bandung Jawa barat, merupakan salah satu masyarakat yang masih kental dengan budaya tradisi secara turun temurun, menjadi destinasi wisata budaya dan religi yang tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan, namun belum ada souvenir khas yang digali dari kearifan lokal yang dimilikinya. Begitu juga dengan keberagaman kearifan lokal  dan tempat wisata yang ada di Desa Cinta Dame Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. 

    Wilayah ini  menjadi tujuan kunjungan wisata budaya juga wisata pantai,namun demikian keberadaan souvenir khas kearifan lokal baik motif, serta  teknik belum tersedia. Dikaitkan dengan tempat wisata yang banyak pengunjung ini merupakan peluang bagi masyarakat, serta  pemerintah daerah untuk menjadikan peluang ekonomi dan kesempatan kerja.

Proses kreatif desain motif dari kearifan lokal, yang dipilih dari  Kampung Adat Mahmud yaitu; Jendela rumah adat, gong, beras, warna dasar bilik rumah adat, sedangkan dari Batak Toba Cinta Dame Samosir Sumatera Utara yaitu; Rumah panggung adat Batak, gorga, patung penjaga, dengan warna green, maroon, brown, navy dan coral. dari penggalian keraifan lokal tersebut, dengan teknik bordir printing desain motif kolaborasi budaya masyarakat menjadi produk souvenir fungsional seperti; Tote bag, Scraft dan Prayer Mat.

Scraft
Scraft

Prayer Mat
Tote Bag
  

Pengemasan kearifan lokal ini merupakan salah satu upaya revitalisasi yang terus harus digali dan dikaji agar budaya lokal sebagai identitas bangsa terus bisa dinikmati oleh generasi penerus dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang sesuai, juga dapat menjadi upaya promosi pariwisata daerah dan pengembangaan ekonomi kreatif.(*)

*Dra. Ai Juju Rohaeni, MM* Penulis adalah Ketua Penelitian Penugasan Bisnis Seni Budaya.

Penguatan Nilai Karakter Melalui Budaya Visual ; Pengabdian Pada Masyarakat Kerjasama LPPM ISBI Bandung dengan Fakultas Bahasa dan Seni UHN Medan

 PENGUATAN NILAI KARAKTER MELALUI BUDAYA VISUAL:

Pengabdian Pada Masyarakat Kerjasama LPPM ISBI Bandung dengan Fakultas Bahasa dan Seni UHN Medan

*Nia Emilda, M.Pd

Sejak tahun 2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rebuplik Indonesia meluncurkan program penguatan pendidikan karakter, sebagai salah satu program yang memperkuat nilai karakter yang dimiliki oleh siswa, meliputi harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetis), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik).

Program penguatan pendidikan karakter ini tidak hanya mengandalkan kegiatan di sekolah saja sebagai lingkungan pendidikan formal, tetapi juga melibatkan lingkungan pendidikan informal (keluarga) juga pendidikan non formal (masyarakat).

Keterlibatan dari berbagai pihak, akan membantu terlaksananya program penguatan pendidikan karakter dengan baik. Program ini lahir dengan pertimbangan kesadaran akan adanya tantangan yang sangat kompleks di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, generasi muda Indonesia harus dipersiapkann sebaik mungkin untuk menghadapi tantangan yang sangat kompleks tersebut.

Ada Nilai-nilai karakter utama  yang dirumuskan dan tercantum pada pasal 3 Perpres No. 87/ 2017 tentang PPK yaitu mencakup: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggug jawab (dan lain-lain)

Lingkungan pendidikan formal, informal, dan nonformal gencar melalukan kegiatan penguatan pendidikan karakter. Berbagai pendekatan digunakan termasuk penguatan nilai karakter melalui budaya visual.

Budaya visual berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, yang ditangkap oleh indera penglihatan kita yang merupakan wujud budaya integrasi dari konsep, materi, serta nilai dari sebuah benda yang merupakan hasil dari perkembangan pola pikir manusia.

Setiap daerah memiliki budaya visual khas yang menjadi identitas dari daerah tersebut. Begitupun dengan Pulau Samosir yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan ini merupakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan di Pulau Samosir, khususnya terkait tentang penguatan nilai karakter melalui budaya visual bagi remaja.

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Asset Based Community Development (ABCD) dengan tujuan menggali potensi budaya visual yang ada, serta menemukan nilai karakter yang terkandung di dalamnya, yang dapat menjadi media edukasi bagi remaja baik di lingkungan pendidikan formal, informal, maupun nonformal.

Kegiatan pengabdian pada masyarakat  ini merupakan implemetasi dari kerjasama antara Institut  Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung dan dari Fakultas Bahasa dan Seni UHN Medan yang berlokasi di Desa Cinta Dame Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara, dengan ketua rombongan peneliti dan pengabdian pada masyarakat, Sekretaris LPPM ISBI Bandung, Agus Cahyana, S.Sn., M.Sn. Ketua pelaksana pengadian pada masyarakat,  Nia Emilda, M.Pd. dan anggota, Didik Desanto, S.Sn., M.Pd., serta tim pengabdian kepada masyarakat dari Fakultas Bahasa dan Seni UHN Medan, Dr. Arsen Pasaribu, M.Hum. dan Rony Arahta Sembiring, S.S., M.Hum.

Ada beberapa budaya visual khas Pulau Samosir yang tidak hanya sebagai wujud benda saja, namum memiliki nilai karakter, diantaranya ialah: Rumah adat khas Batak, ulos, patung Sigale-gale, boraspati, serta beberapa ukiran kayu lainnya.

Harapan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bahwa luaran kegiatan dapat dijadikan sebagai media edukasi dalam upaya penguatan nilai karakter melalui budaya visual bagi remaja, sehingga Pulau Samosir tidak hanya dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata dengan keindahan alam, namun juga dijadikan sebagai wisata edukasi untuk menggali nilai karakter melalui budaya visual khas Pulau Samosir, yang pada akhirnya akan mendukung pelaksanaan program penguatan pendidikan karakter bangsa.)*

Nia Emilda, M.Pd *Penulis adalah Ketua pelaksana pengadian pada masyarakat. 

Hantam Truk, Mahasiswa UNJA Asal Kerinci Meninggal Ditempat

Identitas korban bernama Septian Pradana dan Lokasi kecelakaan di depan masjid Simpang Sungai Duren Jambi Luar Kota. (adz)
Jambi | Merdekapost.com - Seorang mahasiswa Universitas Jambi (Unja) dilaporkan meninggal di tempat di Desa Simpang Sungai Duren, Kecamatan Jaluko, Muaro Jambi, Senin (8/3/2021) sekitar pukul 12.30 WIB.

Kepala Desa Simpang Sungai Duren, Mulyadi membenarkan kejadian tersebut.

“Iya benar ada kecelakaan. Tadi habis Sholat Zuhur Korban seorang mahasiswa.

Juga beredar video CCTV berdurasi 24 detik yang disekitaran lokasi kejadian yang beredar di Whatsapp, menunjukkan awal mula sebelum kejadian tersebut terjadi.

Dari video tersebut terlihat korban sebelum terjatuh dan terpental sempat menghantam truk ditikungan tajam.  

Di mana, korban melaju menggunakan sepeda motor dari arah Pijoan menuju Kota Jambi

Setibanya di jalan dengan tikungan tajam, korban terlihat oleng dan melebar ke sisi tengah jalan. Kemudian korban terlihat menabrak sisi kanan depan truk dari arah berlawanan. Lalu korban pun terlihat terbentur, sehingga tewas di tempat.

Informasi sementara yang berhasil dihimpun, korban bernama Septian Pradana, korban adalah mahasiswa Universitas Jambi Program studi Ilmu Pemerintahan Jurusan Ilmu sosial Politik angkatan 2018 yang berasal dari Kerinci Desa Kemantan Kebalai Kecamatan Air Hangat Timur.

"Saat ini, jenazah almarhum sudah dibawa ke Kerinci dan akan dimakamkan di Kerinci". Ujar sumber. (adz)

Video Kronologis terjadinya Kecelakaan: Video Kronologis Kecelakaan

Buntut dari 'Video Penampakan' Buruknya Pelayanan RSU MHAT, IMM Kerinci Akan Meminta Audensi

Pengurus PC IMM Kerinci. (doc/ist)

Merdekapost.com | Kerinci - Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kabupaten Kerinci akan layangkan Surat Audiensi ke pihak RSU MHA Thalib, pada Senin, (6/2/2021) mendatang.

Hal tersebut buntut dari buruknya pelayanan Rumah Sakit terhadap pasien asal Desa Semumu yang saat ini menjadi buah bibir masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh.

"Kami (PC IMM Kerinci, red) akan melayangkan surat audensi kepada Dirut RSUD MHA Thalib terkait persoalan ini," ujar Ketua Umum PC IMM Kerinci Dedek Eko Pratama kepada bekabar.id, Sabtu, (6/2).

Ia menyayangkan pelayanan buruk kembali terulang di RSUD MHA Thalib, karena menurut Dedek hal itu akan merugikan banyak pihak. "Selain perihal keselamatan pasien, tingkat kepercayaan masyarakat tentunya akan menjadi buruk. Akibatnya masyarakat tidak mau berobat di RSUD MHA Thalib lagi, tentu hal ini akan mengurangi kas daerah juga," kata dia.

• • • • • 

• Pengurus IMKK 2021-2022 Resmi Dikukuhkan

• Ikuti Vaksin Covid 19, ini Kata Ketua DPRD Kota Sungai Penuh 

• • • • • 

Sementara Ketua bidang Hikmah PC IMM Kerinci Zetria Khoiri meminta doa dari masyarakat agar perjuangan PC IMM Kerinci dalam mengadvokasi hak masyarakat tidak menemui kendala.

"Ini adalah langkah awal kita untuk mengadvokasi hak-hak masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Kepada masyarakat kami mohon doanya," pungkas Zetria.

Diberitakan sebelumnya, seakan-akan tak ada pernah hentinya keluhan dari masyarakat, terhadap buruknya pelayanan Rumah Sakit Umum (RSU) Daerah MHA Thalib Kerinci.

Bahkan kali ini, dengan alasan oksigen habis dan pasien dibilang Corona padahal hasil swab Negatif. Pasien terpaksa digendong keluarga dengan menempuh pendakian tangga, tanpa menggunakan kursi roda.

• • • • • 

• Pelaksanaan Seleksi CPNS 2021 Berbeda dengan Sebelumnya, Ini Penjelasan Menpan RB

• Ini Tips Lolos Tahap Administrasi CPNS 2021, Dokumen dan Jangan Salah Pilih Formasi

• • • • • 

Mirisnya lagi, pasien digendong dalam keadaan masih sesak nafas tanpa tabung oksigen. Hal ini disampaikan langsung keluarga korban, Aris, warga Desa Semumu, Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci.

Diakui Aris, kejadian itu bermula pada Kamis (04/02/2020) kemarin dirinya bersama keluarga membawa pasien ke RSU MHA Thalib Kerinci dalam keadaan sesak nafas. Namun, sudah di test swab antigan hasil nya negatif.

Mirisnya lagi, meskipun hasilnya Negatif, salah seorang oknum perawat malah tidak mau merawat pasien dan menyebar isu ke pasien ruangan sebelah, untuk menyuruh tutup pintu karena ada pasien covid, tutur salah satu oknum yang tidak bertanggung jawab. "Padahal sudah terbukti jelas dengan hasil swab antigan, bahwa pasien bukan covid, pasien hanya sesak nafas ya bukan covid. Sesak nafas bukan hal yang sepele ya, banyak orang bisa meninggal karena sesak nafas," ujarnya.

Hal senada juga dijelaskan orang tua pasien, Mutiara. Dijelaskannya bahwa, sore kemarin dirinya bersama keluarga membawa anak untuk berobat ke RSU MHA Thalib Kerinci. Ternyata sampai di RSU harus tes rapitd sampai tes swab, ternyata hasil tes anaknya negatif corona.

BACA JUGA : 

Pendaftaran CPNS dan PPPK 2021 Segera Dibuka, Ini Ribuan Formasi dan Berkas yang Dibutuhkan

• Ini Tips Lolos Tahap Administrasi CPNS 2021, Dokumen dan Jangan Salah Pilih Formasi

"Akhir nya anak saya di bolehkan untuk rawat inap, namun sesampai di ruang inap ada perawat yang bilang anak kami terkena virus Corona sementara hasil swab anak kami negatif sampai anak saya tidak dapat di tangani alasan perawat nya yang di ruang inap anak bagian atas yang piket malam, oksigen habis akhirnya kami pun membawa anak kami pulang kerumah dengan keadaan napasnya masih nyesak aturan anak kami sedang membutuhkan oksigen," tegasnya.

Kecewa: Salah seorang pasien yang terpaksa digendong pulang pasca ditolak pihak rumah sakit dengan alasan tidak adanya oksigen. (adz)  

Berdasarkan pantauan dilapangan, bahkan kejadian ini juga dibuktikan dengan video lengkap dari keluarga pasien yang menggendong pasien dalam keadaan sesak nafas, menempuh pendakian tangga tanpa tabung oksigen dan kursi roda. Bukan hanya itu saja, bahkan keluarga pasien sempat dilarang oleh salah seorang perawat agar tidak melakukan perekaman.

Hingga saat ini, video tersebut telah dibagikan oleh Ratusan pengguna akun Medsos baik di Facebook maupun Instagram dan WhatsApp.

Hingga berita ini dipublish, pihak RSU MHA Thalib Kerinci belum berhasil dimintai keterangan terkait keluhan masyarakat terhadap buruknya pelayanan RSU Kerinci.(adz/hms/imm)

Ikatan Mahasiswa Kemantan Kerinci Sukses Gelar MOMBARU

IMKK saat melaksanakan kegiatan orientasi mahaiswa baru. (fad)

KERINCI - Ikatan Mahasiswa Kemantan Kerinci Sukses Gelar kegiatan Masa Orientasi Mahasiswa Baru (MOMBARU). Acara yang penuh keakraban ini dimulai Sejak Sabtu (7/11) sampai dengan hari Minggu (8/11/2020) di Kemantan Kecamatan Air Hangat Timur, Kerinci. 

Kegiatan tersebut merupakan program rutin Ikatan Mahasiswa Kemantan Kerinci -Sungai Penuh setiap tahunnya.

Ketua Pantia Pelaksana, Yandi Semdikar dalam laporannya mengatakan kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan, yang diikuti 16 peserta. 

"Peserta berjumlah 16 orang, merupakan mahasiswa baru, dari berbagai Perguruan Tinggi di Kerinci dan Sungai Penuh," kata Yandi. 



Di tempat yang sama, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Kemantan Kerinci, Agus Supriyanto menyampaikan terima kasih kepada panitia yang telah bekerja penuh semangat kebersamaan dalam melaksanakan kegiatan ini.

"Terima kasih kepada Panitia, Peserta, dan semua pihak yang telah mensupport kegiatan ini sehingga dapat terlaksana dengan lancar dan sukses meskipun di tengah pandemi Covid-19," ungkap Yanto, yang juga Aktivis IMM Kerinci. 

Sementara itu, Pembina Ikatan Mahasiswa Kemantan Kerinci, Rian Aframa Wijaya, merasa bersyukur atas terlaksananya kegiatan tersebut.  

"Alhamdulillah, semoga dengan adanya kegiatan ini semakin meneguhkan solidaritas dan kebersamaan untuk menuju IMKK maju dan berkualitas," ujar Rian. 


Lebih lanjut, Rian menekankan pentingnya mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dalam kegiatan, pun kehidupan sehari-hari.

"Sebagai mahasiswa, haruslah menjadi contoh, teladan yang baik di tengah masyarakat utamanya dalam suasana pandemi Covid-19 ini. Itu dimulai dari diri sendiri," tambah Aktivis Gerakan Pemuda Ansor ini, Rian Aframa Wijaya dalam arahnnya.  

Hadir pada acara tersebut, Demisioner Ketua Umum IMKK,  Rama Prayuda, Danil Febriandi (PRESMA IAIN Kerinci), para Senior, dan jajaran pengurus Ikatan Mahasiswa Kemantan Kerinci (IMK-K) periode 2019-2020. (fad)

Demo di Jambi Berlanjut Hingga Malam Ini, Tembakan Petasan Terdengar

Aksi Demo Mahasiswa disekitaran Gedung DPRD Jambi (Adz)

MERDEKAPOST.COM - Aksi unjuk rasa mahasiswa di Jambi berlanjut hingga malam ini, Kamis (5/11/2020) sekitar pukul 18.33 WIB.

Sebelumnya mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Provinsi Jambi. Malam ini, mahasiswa berlanjut di Simpang BI Telanai Pura, Kota Jambi.

Pantauan Biru (Jambiseru.com) di lokasi, sekelompok pemuda berpakaian bebas tidak pakai almamater terlihat menembakan  petasan sebanyak 4 kali ke udara.

Awalnya, mereka menembakan tepat di Simpang BI. Lalu mereka sambil berlari di jalur dua arah kantor Gubernur Jambi sambil menembakan petasan.

Hingga berita ini diturunkan, demonstran di Jambi masih berada di Simpang BI Telanai Pura, Kota Jambi. (Adz)

Sumber: Jambiseru.com

Komisariat PMII IAIN Kerinci Rekrut Anggota Baru

Masa Penerimaan Anggota Baru PMII Komsat IAIN Kerinci


MERDEKAPOST.COM
- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat IAIN Kerinci mengadakan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) yang dilaksanakan di Aula STIA NUSA Kerinci.

Ketua panitia, Defri Ahmad, mengungkapkan "Masa Penerimaan Anggota Baru PMII Komisariat IAIN Kerinci kali ini sebanyak 32 peserta, setelah itu calon kader dibaiat menjadi kader PMII kedepannya bisa mengikuti pengkaderan yaitu pelatihan kader dasar," ucapnya, Jumat (23/10/2020).

Peserta Mapaba kali ini berjumlah 32 orang yang terdiri dari mahasiswa baru IAIN Kerinci dan AMIK Depati Parbo Kerinci. Kegiatan ini mengambil tema "Menyiapkan generasi yang setia organisasi serta berjiwa cerdas, nasionalis, tangguh dan agamis".

Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Dr. As'ari. M.Ag Kabupaten Kerinci, Ketua Cabang PMII Kerinci Sungai Penuh Riki Saputra, Ketua Komsat PMII IAIN Kerinci Toby Arif Munanda, Ketua Mabinkom Hamdia Ikhsan, dan turut hadir Sahabati ketua kopri komisariat IAIN Kerinci Ezzah Irdiani dan Ketua Kopri Pengurus Cabang PMII Kerinci Sungai Penuh Ilda Damayanti. (Rdp)

Harlah ke-12 Tahun, GMHB Gelar Santunan Anak Yatim dari Empat Desa

Gerakan Mahsiswa Hiang Bersatu (5/10/2020)


MERDEKAPOST.COM
- Dalam rangka memperingati hari lahir Gerakan Mahasiswa Hiang Bersatu (GMHB) yang ke-12, pengurus GMHB  mengadakan santunan 40 anak-anak yatim dari empat desa, diantaranya dari desa betung kuning, hiang lestari, angkasa pura, dan desa koto baru hiang kecamatan sitinjau laut, bekerjasama dengan empat kepala desa, senin(5/10)

Ketua GMHB, Heri septian mengatakan, dengan adanya santunan anak yatim semoga ini menjadi pengingat bahwa dalam Islam wajib memuliakan dan menyantuni anak yatim.

Selain itu, dengan saling mengasihi segala hal akan menjadi mudah dan indah karena ada saling bantu membantu serta bahu membahu.

"Santunan anak yatim yang kita adakan sebagai wujud rasa syukur kepada  Gerakan Mahasiswa Hiang Bersatu yang (GMHB) ke-12 tahun. Saling membantu apalagi menyantuni anak adalah keberkahan untuk persatuan kita," ujar Heri septian kepada merdekapost.com, senin(5/10/2020).

Penyerahan santunan anak yati


Kemudian, dalam kesempatan yang sama, Edi Syaputra selaku alumni GMHB mengatakan, santunan merupakan buah dari rasa kasih dan syukur dengan tegaknya dan semakin kokoh nya GMHB dari empat desa ini. 

"Santunan anak yatim adalah rasa syukur dan cinta kita terhadap anak yatim. Bermunajat kepada Tuhan serta menjaga hubungan baik dengan sesama adalah bagian dari nilai gerakan mahasiwa hiang bersatu," ujar edi.

"Acara Santunan ini akan terus kita adakan sebagaimana yang hari ini kita lakukan, karena hal ini sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT," pungkas alumni GMHB.

Dalam hal tersebut Mantan ketum GMHB Gito Shandria menyampaikan, dalam kegiatan harlah GMHB pada tahun lalu hanya beberapa senior dan pemerintahan desa yang terlibat.

"Acara harlah GMHB pada tahun lalu, hanya yang terlibat adalah beberapa alumni dan pemerintahan desa. Akan tetapi pada momen harlah GMHB yang ke-12 ini kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya anak yatim dan kaum dhuafa untuk ikut merasakannya. kami juga sangat berterima kasih kepada 4 kepala desa hiang kecamatan sitijau laut dan alumni serta seluruh lapisan masyarakat hiang yang sudah sangat mengapresiasi kegiatan santunan anak yatim dan kaum dhuafa ini, semoga ini menjadi amal ibadah dan menjadi penyemangat bagi kami kedepan hendaknya. Gerakan Mahasiswa Hiang Bersatu (GMHB) selalu terdepan dalam  perubahan." pungkasnya. (rdp)

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs