Eksekutif dan Legislatif Berduel di Gedung DPRD Sungai Penuh, Mie Instan Kadaluarsa Jadi Penyebabnya?

Meja terbalik, Suasana saat paripurna di DPRD Kota SUngai Penuh,kemarin
SUNGAI PENUH - Suasana Kota Sungai Penuh kurang kondusif. Kemarin, setidaknya aksi yang melibatkan massa terjadi di dua tempat berbeda. Pertama di gedung DPRD, kedua di tempat berlangsungnya rapat pleno perhitungan suara Pilkada Sungai Penuh.

Karena itu pihak terkait diminta menahan diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan. Seperti terpantau, kondisi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sungai Penuh, Kamis (17/12) benar-benar berantakan. Tidak hanya pecahan kaca dan kursi berserakan, namun di sejumlah tempat darah berceceran di lantai.

Kekacuan ini terjadi, setelah kerusuhan yang berlangsung seusai rapat paripurna. “Benar-benar berantakan. Kaca, lemari, dan kursi hancur karena diamuk massa yang menerobos masuk,” kata pegawai DPRD Kota Sungai Penuh.

“Tidak tahu siapa yang terluka, mungkin yang ngamuk tadi, luka karena pecahan kaca. Kami tidak berani mendekat tadi, takut terkena pukulan,” jelasnya.

Pada saat paripurna yang membahasa RAPBD 2016, memang sempat terjadi keributan. Setelah itu datang puluhan laki-laki, yang mencari orang yang bernama Jaka. Namun karena tidak menemukan orang tersebut, akhirnya mereka marah dan membanting semua barang yang ada,” tambahnya.

Selain itu, juga sempat terjadi kejar-kejaran di jalan. Seorang pria dihajar sehingga menderita luka di bagian kepala. “Ada juga mobil dinas yang hancur, dan penumpangnya dipukuli,” ungkapnya.

Kericuhan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sungai Penuh, usut punya usut berawal dari masalah interupsi dewan yang mengadu dan mempertanyakan mi kedaluwarsa. Mi itu kabarnya diberikan oleh Pemkot Sungai Penuh kepada korban banjir di Desa Paling Serumpun, Kecamatan Hamparan Rawang.

Warga yang mendapatkan mi tersebut kemudian melaporkan kepada anggota DPRD Sungai Penuh, Pahrudin. Siapa nyana, ia kemudian langsung mempertanyakannya pada sidang paripurna.

“Atas nama wakil rakyat, tentu sudah menjadi kewajiban saya mempertanyakan masalah ini, mengapa Pemkot Sungai Penuh memberikan bantuan mi kepada korban banjir yang sudah kedaluwarsa,” tanya Pahrudin.

Bukannya mendapatkan jawaban, namun Pahrudin mengaku Wali Kota Sungai Penuh, malah berteriak. Sontak SKDP yang hadir juga ikut berdiri dan seakan-anak akan menyerangnya untuk melindungi Wali Kota Sungaipenuh.

Keributan tidak dapat dihindarkan. Tidak dapat menahan emosi, ada anggota dewan yang mengangkat meja. Dari pihak eksekutif juga tidak tinggal diam, bahkan ada yang menantang semua anggota dewan berduel di halaman kantor DPRD Sungai Penuh.

“Saya minta kasus ini diusut tuntas. Berapa banyak masyarakat yang bisa keracunan, akibat mengonsumsi mi yang sudah tidak layak lagi,” kata Pahrudin, yang menyebut masa layak konsumsi mi tersebut tertanggal 2 Januari 2015.

Terpisah, Wali Kota Sungai Penuh, Asyafri Jaya Bakri (AJB), mengaku tidak bisa menahan emosinya saat sidang paripurna. Namun ia memiliki alasan. “Saat saya ingin menjelaskan, saya dipotong terus. Saya tidak diberikan kesempatan bicara, sehingga saya memekik karena tidak sanggup lagi menahan emosi,” kata AJB.

Ketua Fraksi PDIP, Hardizal, meminta kepada aparat penegak hukum, mengusut masalah ini. “Kami akan kawal masalah ini, karena sudah menjadi tindak pidana. Tidak hanya ke Polres, kalau perlu kami lapor hingga ke Polri,” ancamnya.

Soal adanya ancaman terhadap anggota dewan saat paripurna, Hardizal mengatakan dari dulu sudah menyampaikan kepada Ketua DPRD, agar saat paripurna Wali Kota tidak membawa pengawal pribadi (bodyguard), apalagi masyarakat umum.

Kapolres Kerinci, AKBP Sri Winugrono, diwakili oleh Waka Polres Kerinci, Kompol Katino, berjanji akan mengusut tuntas dugaan bantuan mi kedaluwarsa ini. “Mi yang sudah diserahkan kepada kami, akan menjadi alat bukti,” sebutnya.

Dia juga mempersilakan kepada anggota DPRD Sungai Penuh, untuk mengawal kasus ini. “Kalau terpenuhi unsur pidananya, kasus ini pasti akan kami tindak sampai tuntas,” ucapnya. (her)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs