Kerinci, Merdekapost.com – Sebuah skandal besar terungkap terkait penjualan lahan Taman Nasional Kerinci Seblat yang diduga menjadi tindak pidana korupsi.
Penjualan lahan yang seharusnya menjadi bagian dari upaya pelestarian alam ini, justru menimbulkan dugaan adanya penyalahgunaan wewenang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sumber internal menyebutkan bahwa proyek ini melibatkan pembagian jatah dan pengaturan alur penjualan yang menguntungkan segelintir pihak.
Baca Juga: Nasib Walikota Prabumulih Ditegur Kemendagri Usai Copot Kepsek Roni
“Ini bukan hanya masalah administrasi, tetapi sudah masuk pada ranah praktik korupsi yang merugikan negara dan masyarakat sekitar,” ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya.
Dua Nama Terseret dalam Klarifikasi Dugaan tersebut kini melibatkan dua saksi yang diundang untuk memberikan klarifikasi terkait perkara ini, yaitu: Madi, mantan Kepala Desa Baru Lempur, Kecamatan Gunung Raya H. Sukirman, pimpinan PT. Casiavera Gemuruh Cemerlang (CGC)
Baca Juga: Pengelola SPBU di Jambi Blak-blakan, Ternyata Gara-gara ini Solar Cepat Habis
Keterangan yang mereka berikan diharapkan dapat mengungkap lebih jauh tentang siapa saja yang terlibat dalam proses penjualan lahan ini. Saksi-saksi tersebut diminta untuk segera mengembalikan berkas klarifikasi yang telah ditandatangani, untuk melanjutkan proses hukum lebih lanjut.
Lahan Taman Nasional Terancam Kasus ini menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang harus melibatkan transparansi dan keadilan. Lahan Taman Nasional Kerinci Seblat yang seharusnya dilindungi kini terancam, dan hal ini berimplikasi besar pada kelestarian alam serta kehidupan masyarakat sekitar.
Proses hukum yang sedang berlangsung ini bukan hanya menguji integritas para pihak yang terlibat, tetapi juga menantang sistem pemerintahan daerah untuk lebih transparan dalam pengelolaan aset negara. Publik pun berharap agar penanganan kasus ini dapat menuntaskan dugaan korupsi dengan tegas.
Baca Juga: Wako dan Wawako Sungai Penuh Dampingi Kunjungan Lapangan Tim Verifikasi Nasional Kota Sehat
Publik Menanti Ketegasan Seiring berjalannya penyidikan, publik di Kabupaten Kerinci dan sekitarnya menaruh perhatian besar pada kasus ini. Mengingat dampak lingkungan yang sangat luas, masyarakat berharap kasus ini dapat diusut tuntas.
“Jika benar ada penyalahgunaan, maka sudah saatnya bagi pihak yang berwenang untuk bertindak tegas. Ini bukan hanya soal hukum, tetapi juga tentang menjaga kepercayaan publik,” ujar seorang aktivis lingkungan di Kerinci.
Berita Pilihan Redaksi: Polisi Tembak Polisi Hingga Tewas di Sumbar Divonis Hukuman Penjara Seumur Hidup
Kini, bola panas ada di tangan aparat penegak hukum. Akankah kasus ini berjalan hingga ke akar penyebabnya, ataukah terhenti begitu saja? Hanya waktu yang akan menjawab.(adz)