Warga Makassar Sebut Lautan Manusia Sambut AMIN: Pertama Kali Massa Sebesar Ini

Lautan massa tumpah ruah mengikuti Jalan Gembira bersama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di kawasan Monumen Mandala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (24/9/2023).  Foto: Dok. Istimewa

MAKASSAR - Kesaksian warga Makassar yang kini berusia lebih dari 75 tahun, Abdul Madjid Sallatu, mengatakan sebelumnya belum pernah massa berkumpul sebanyak itu di Kota Daeng tersebut.

"Kalau yang seperti tadi kayaknya baru pertama kali terjadi. Diperkirakan di atas 1 juta orang yang hadir," katanya.

Lautan massa tumpah ruah mengikuti Jalan Gembira bersama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di kawasan Monumen Mandala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (24/9/2023).  Foto: Dok. Istimewa

Pensiunan dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) ini tadi pagi juga sempat datang ke lokasi. Namun, dia langsung pulang karena melihat begitu banyak massa yang berdatangan.

"Saya memang terlambat. Jam enam lewat sedikit baru ke sana. Saat hendak mencapai dekat-dekat monumen, saya enggak mampu. Jadi saya balik. Saya takut sesak napas. Bisa pingsan saya melihat orang banyak begitu," ucap mantan Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Unhas ini.

Berjarak sekitar 500 meter dari kediamannya, istrinya juga sebenarnya sudah mencegahnya hadir ke acara tersebut. Namun dia bersikeras tetap berangkat untuk memberikan dukungan kepada pasangan AMIN.

Lautan massa tumpah ruah mengikuti Jalan Gembira bersama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di kawasan Monumen Mandala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (24/9/2023).  Foto: Dok. Istimewa

"Istri saya sebenarnya sudah tidak izinkan. Jadi saya dikasih pengawal security untuk jaga saya. Kebetulan di rumah ada security. Saya diantar naik mobil," ungkapnya.

Massa menyambut kedatangan pasangan bacapres dan bacawapres Anies-Gus Imin (Amin) dalam meramaikan jalan gembira di kawasan Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat, Kota Makassar, Minggu (24/9/2023). Foto: Dok. Istimewa

Dia melihat betapa antusiasnya masyarakat. Tidak hanya dirinya, banyak warga yang juga sudah sepuh bahkan dari kaum perempuan juga ikut Jalan Gembira bersama capres-cawapres dari Koalisi Perubahan itu.

"Coba bayangkan, di tempat saya lewat itu ada ibu-ibu tua sampai bawa bekal. Dia buka boksnya. Artinya mereka sejak subuh sudah di situ. Saya betul-betul terperangah," ungkap begawan ekonomi yang masih produktif menulis ini.

Pulang ke rumah karena tidak sanggup untuk melanjutkan ikut Jalan Gembira, dia lalu mengikuti jalannya kegiatan tersebut lewat media, termasuk lewat Whatsapp.

"Semua orang menyebarkan informasi banyaknya massa yang hadir. Saya cek di kampus begitu juga. Mahasiswa membeludak," tandas Bapak Madjid, demikian sapaan akrab oleh rekan dan murid-muridnya.

Melihat massa yang datang begitu banyak, dia yakin Anies-Muhaimin akan menang di Sulawesi Selatan. (ADZ).

Hasil Survei Terbaru PKB Tembus 3 Besar, Jazilul: Berkat Do'a Para Ulama dan Kerja Keras Seluruh Kader

DR. Jazilul Fawaid Waketum DPP PKB (Ketua LPP DPP PKB). (Doc/Ig)

JAKARTA | Merdekapost.com - Hasil survei Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023 menunjukkan, elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berada di posisi tiga besar, menyalip Partai Golkar dan Partai Demokrat. 

Menurut hasil survei, partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu memperoleh elektabilitas sebesar 7,6 persen, naik 2,1 persen dibandingkan hasil survei pada Mei 2023. 

"Elektabilitas PKB itu tercatat sebagai yang tertinggi diraih sejak survei pada Januari 2015," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Kamis (24/8/2023). 

Dengan pencapaian elektabilitas PKB yang berada pada posisi 3 besar, ini sekaligus membuktikan bahwa PKB telah mengokohkan diri menjadi salah satu partai besar, ini sangat penting terutama disaat-saat menjelang Pemilu 2024.

Berita Lainnya: Bertemu Ganjar, Gus Imin Menolak saat PKB Diajak Bergabung: "Saya Masih Bersama Pak Prabowo"

DR Jazilul Fawaid Waketum DPP PKB melalui akun Instagramnya menulis, berkat do'a para ulama dan kerja keras seluruh kader, insya Allah PKB akan terus  membesar.

"Berkat do'a para ulama dan kerja keras kader"

"Hasil kerja yang terpotret dari survey Litbang Kompas ini menjadi pelecut bagi kita untuk semakin bekerja keras lagi mendekati rakyat. Semangat!" Tulisnya di akun resminya @jazilulfawaid_real. 

Untuk diketahui, Perolehan elektabilitas PKB dalam survei ini menyalip Golkar dan Demokrat yang unggul pada survei sebelumnya. Berdasarkan survei pada Juli 2023, Partai Golkar berada di peringkat keempat dengan elektabilitas 7,2 persen, turun 0,1 persen dibandingkan hasil survei pada Mei 2023.  

Sementara itu, Partai Demokrat yang sebelumnya berada di peringkat ketiga ke peringkat kelima karena elektabilitasnya turun dari 8 persen menjadi 7 persen. 

Berita Terkait: Survei Litbang Kompas: PKB Tembus 3 Besar, Salip Golkar dan Demokrat

Selain PKB, elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berada di posisi keenam juga menyalip Partai Nasdem yang duduk satu peringkat di bawahnya. Pada survei ini, PKS memperoleh elektabilitas 6,3 persen, naik signifikan dari 3,8 persen pada survei Mei 2023. 

Sedangkan, elektabilitas Nasdem tercatat turun dari 6,3 persen pada Mei menjadi 5,9 persen pada Agustus. Adapun posisi dua teratas masih diisi oleh PDI Perjuangan dengan elektabilitas 24,4 persen diikuti Partai Gerindra 18,9 persen.

Berita Terkait Lainnya:

Survei Litbang Kompas: PDIP Unggul, Disusul Gerindra dan PKB
Partai-partai lainnya berada di bawah ambang batas parlemen 4 persen, yakni Partai Amanat Nasional (3,4 persen), Partai Persatuan Indonesia (3,4 persen), dan Partai persatuan Pembangunan (1,6 persen). 

Metode ini menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen, serta margin of error penelitian ±2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. 

Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas. (Penulis: Heri Zaldi | Editor: Aldie Prasetya |  Sumberdata: Kompas.com).


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs