Ramai Ada Anak SAD Disebut Mirip Kenzie, Begini Penjelasan Para Temenggung

Tumenggung Jon, warga Suku Anak Dalam Jambi (tengah) memberikan penjelasan soal anak yang disebut-sebut mirip dengan Kenzie. (Foto: Dok. Istimewa) 

Jambi, Merdekapost.com - Suku Anak Dalam membantah telah menculik Kenzi, bocah laki-laki yang hilang di Bungo, Provinsi Jambi tahun 2022 lalu. Dua anak yang disangka mirip Kenzi, ternyata bernama Bimo dan Kinan.

Hal itu merespons ramainya informasi soal adanya anak yang mirip Kenzie di tengah Suku Anak Dalam. Pihak dari kepolisian dan dinas sosial datang ke Desa Mentawak, Kabupaten Merangin, Jambi, untuk melakukan pengecekan.

Tumenggung Sikar menjelaskan bahwa Bimo merupakan anak kandung dari pasangan suami-istri, Bujang Abang dan Lisa Gerik. Sedangkan Kinan merupakan anak laki-laki dari Bujang Kecik dan Dewi Atus. Kedua anak tersebut turut dihadirkan dalam kesempatan tersebut.

"Cucu saya Bimo dan Kinan, itu disamakan dengan anak yang hilang di daerah Bungo. Sedangkan yang hilang, itu berumur 2 tahun. 

Kalau sekarang, seharusnya 6 tahun (anak yang hilang di Bungo). Kok disamakan dengan cucu saya berusia 2 tahun? Di situlah konflik kemarin," kata Tumenggung Sikar, Kamis (13/11) lalu.

Luruskan Isu, Temenggung Jhon dari SAD Jambi Bantah Mobil Pajero Dibarter dengan Bilqis

Tumenggung Jon, warga Suku Anak Dalam Jambi (tengah) memberikan penjelasan soal anak yang disebut-sebut mirip dengan Kenzie. (Foto: Dok. Istimewa)

Sementara itu, Tumenggung Jon, salah satu pemimpin Suku Anak Dalam di Merangin, mengatakan pihaknya saat ini resah dengan berbagai postingan di media sosial. 

Banyak konten yang berisikan informasi tidak benar yang menyudutkan masyarakat Suku Anak Dalam.

"Seperti konten-konten yang memberitakan. Kalau akurat tidak masalah. Kalau tidak akurat jadi penyakit sendiri," katanya.

Bacaan Lainnya:

Pelajar Terkapar di Kebun Jagung Jadi Korban Begal Dua Remaja

Kasus Anak Hilang Kembali Terjadi di Jambi, Soraya Murid SD 84 sudah 3 Hari Tanpa Kabar

Dia meminta masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak menyebarkan berita bohong terkait Suku Anak Dalam. Dia akan menempuh jalur hukum jika masih ada masyarakat yang membuat konten tidak benar.

"Ada memviralkan anak Suku Anak Dalam, ada yang mirip dengan Kenzie. Ya kalau memang mirip, maksud saya jangan diviralkan. Kita telusuri, jangan menuduh. Makanya saya tegaskan sekali lagi, yang viralkan lagi akan saya tuntut," katanya.

Pasca Bilqis Ditemukan, Kasus Hilangnya Kenzi Bocah Asal Bungo Sejak 3 Tahun lalu, Kini Kembali Heboh di Medsos

Muhammad Kenzie Alfarezzi hilang di Dusun Danau, Kabupaten Bungo, Jambi, pada 1 September 2022.

Bocah yang saat itu baru berusia tiga tahun lenyap tanpa jejak saat bermain di depan rumahnya. Tiga tahun berlalu, keberadaan Kenzie masih samar.(adz)

Luruskan Isu, Temenggung Jhon dari SAD Jambi Bantah Mobil Pajero Dibarter dengan Bilqis

Temenggung Jhon, tokoh Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Merangin, Jambi, yang membantu penjemputan Bilqis Ramadhany, menuturkan kronologi Mery Ana menitipkan anak yang diculik ke komunitas SAD. Dia membantah mobil pajero milik Mery Ana dibarter Bilqis.(istimewa)

MERANGIN, MERDEKAPOST.COM - Temenggung Jhon, tokoh Suku Anak Dalam Merangin Jambi yang menjadi mediator kepolisian saat penjemputan di permukiman Suku Anak Dalam di Merangin Jambi, membantah kabar yang menyebutkan bahwa mobil Mitsubishi Pajero milik Mery Ana dijadikan barter dengan Bilqis Ramadhany (4).

Persoalan tebus-menebus anak korban penculikan asal Makassar tersebut cukup rumit.

Awal mulanya, Bilqis Ramadhany diculik Sri Yuliana di Makassar, Sulawesi Selatan. Bilqis dijual melalui media sosial Facebook.

BACAAN LAINNYA: 

BREAKING NEWS: Bilqis Pulang ke Pelukan Keluarga, Begini Suasana Polrestabes Makassar

Kronologi Penculikan Bilqis dari Makassar: Ditemukan di Setelah Dioper ke Suku Pedalaman Jambi

Nadia Hutri, warga Sukoharjo, Jawa Tengah, membeli Bilqis seharga Rp 3 juta. Dia datang ke Makassar menjemput anak tersebut.

Setelah itu, Sri Yuliana menjualnya kepada Mery Ana dan Ade Friyanto Syaputra, keduanya warga Merangin, Provinsi jambi.

Bilqis Ramadhany yang dijual Rp 15 juta, dibawa ke Merangin.

Setelah Bilqis sampai ke tangan dua warga Merangin itu, Mery Ana membawanya ke daerah Mentawak, Kabupaten Merangin, ke Suku Anak Dalam.

Bertemu Suku Anak Dalam

Temengung Jhon menuturkan semua berawal saat Mery Ana (42) yang mendatangi Suku Anak Dalam di Mentawak, Merangin.

Di sana, Mery Ana bertemu dengan pasangan suami istri Bengendang dan Ngerikai. 

Mery Ana menyampaikan bahwa orang tua kandung Bilqis tidak mampu merawat dan mengalami kesulitan secara ekonomi.

"Dia bilang sama rombongan Sikar (Begendang dan Ngerikai) ekonomi Mery pun susah. Kata Mery, kalau Bapak (Begendang) niat nak ngurus anak ini, yo, uruslah," kata Jhon.

Begendang dan Ngerikai waktu itu sempat menolak.

Bilqis kembali ke pelukan ayah usai diculik di Makassar dan dijual ke Jambi (Ist)

Menurut Jhon, mereka takut mengurus anak dari luar komunitas, kecuali jika Bilqis benar-benar ada hubungan keluarga dengan Mery. 

Lalu, kepada pasangan Suku Anak Dalam ini, Mery Ana mengaku bahwa Bilqis masih masih ada hubungan kekeluargaan dengannya.

"Mery bilang ke Begendang anak itu masih keluarga si Mery. Tapi, Mery minta untuk uang Rp85 juta, yang katanya biaya selama mengurus si Bilqis," tutur Jhon.

Akhirnya, pasangan Begendang dan Ngerikai menyerahkan uang Rp 85 juta kepada Mery Ana.

Setelah itu, Bilqis Ramadhany ikut keluarga Begendang dan Ngerikai.

Bilqis pergi bersama keluarga itu berpindah-pindah tempat di hutan, sebagaimana kehidupan Suku Anak Dalam.

Baca Juga: 5 Polisi Makassar Dapat Penghargaan Usai Selamatkan Bilqis dari Jambi dan Tangkap Penculik

Beberapa waktu kemudian, kabar penculikan tersiar ramai. Polrestabes Makassar, melakukan pelacakan.

Awalnya, polisi menangkap Sri Yuliana, penculik di Makassar. Setelah itu, mereka menangkap Nadia Hutri di Sukoharjo. Kemudian yang terakhir, tim gabungan Polrestabes Makassar, Polres Kerinci, Polres Merangin, dan Polda Jambi, menangkap Mery Ana dan Ade Syaputera di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.

Polisi membawa Mery dan Ade ke Merangin, ke permukiman Suku Anak Dalam tempat mereka sebelumnya membawa Bilqis Ramadhany.

Polisi meminta bantuan tiga Temenggung Suku Anak Dalam untuk mengambil kembali Bilqis Ramadhany, yaitu Temenggung Sikar yang merupakan ayah dari Begendang, Temenggung Jhon, serta Temenggung Roni. 

Temengung Sikar, tokoh Suku Anak Dalam di Merangin, Jambi, mengungkap kronologi penculk anak bernama Mery Ana datang membawa Bilqis Ramadhany (4) asal Makassar.

Saat informasi yang diperoleh, Bilqis Ramadhany telah dibawa pergi pindah-pindah tempat sebagaimana kehidupan Suku Anak Dalam umumnya. 

Keberadaan mereka terpantau ada di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas, Kabupaten Sarolangun, Jambi.

Tiga temenggung bersama seorang ASN di Dinas Sosial Kabupaten Merangin bernama Nurul, akhirnya pergi untuk menemui Begendan dan Ngerikai yang bersama Bilqis.

Setelah proses persuasif yang alot, pasangan suami istri Begendang dan Ngerikai bersedia menyerahkan Bilqis Ramadhany dengan persyaratan.

Begendang Merasa Ditipu Mery Ana

Pasangan Begendang dan Ngerikai merasa ditipu Mery Ana. 

Karena, mereka telah mengeluarkan uang adopsi Rp 85 juta yang diserahkan kepada Mery Ana.

"Mereka (Begendang  dan Ngerikai) bilang duit mereka diminta Mery Rp 85 juta untuk adopsi. Mereka minta, kalau Mery ana  tidak bisa mengembalikan duit, mereka nak hukum Mery Ana secara adat supaya Bilqis bisa dikembalikan," jelas Temenggung Jhon.

Jhon mengatakan, saat itu polisi menegaskan proses hukum harus mengikuti aturan kepolisian dan Mery Ana harus dibawa kembali ke Makassar. 

Baca Juga: Kasus Anak Hilang Kembali Terjadi di Jambi, Soraya Murid SD 84 sudah 3 Hari Tanpa Kabar

Situasi itu membuat Temenggung Jhon mencari jalan tengah.

"Saya pun bingung. Ku tanyo ke pemerintah (polisi) Merangin dan yang dari Makassar. Lalu satu-satu dipanggil pelaku. Apolah yang bisa dijaminkan? Hanya satu mobil," jelasnya.

Temenggung Jhon mencarikan solusi agar Mery Ana bisa mengganti uang milik pasangan Begendang dan Ngerikai.

Akhirnya, mobil Pajero milik Mery Ana dititipkan kepada Temenggung Jhon. Sedangkan Jhon memberikan uang pribadinya Rp 85 juta kepada Begendang- Ngerikai untuk mengganti uang sebelumnya, agar Bilqis Ramadhany bisa kembali ke orang tua kandungnya.

Temenggung Jhon, tokoh Suku Anak Dalam di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi menjelaskan duduk perkara dan kronologi Bilqis Ramadhany (4) anak asal Makassar yang ditemukan di Mentawak.

"Sudahlah, saya bilang, kita mikir membantu orang tua Bilqis di Makassar. Saya selaku Temengung (dari kelompok lain) berkorban. Mobil itu taruh di tempat saya sebagai jaminan duit saya. Yang penting Bilqis bisa pulang,” tegasnya.

“Saya bilang ke pihak Polres Merangin, mobil ini ditaruh sini, tolong dijaga keamanan. Saya mau meminjamkan duit untuk menjemput Bilqis supaya dia balik ke orang tuanya,” ujarnya.

Bantah Tudingan Perdagangan Anak

Temenggung Jhon, tokoh adat yang memediasi penjemputan Bilqis Ramadhany, anak 4 tahun asal Makassar, membantah tudingan adanya perdagangan anak di kawasan Suku Anak Dalam (SAD) Jambi.

Dia mengatakan kabar pertama datang dari Dinas Sosial Kabupaten Merangin, Jambi.

Dia diberitahu ada pihak kepolisian dari Makassar yang datang ke Merangin untuk mencari anak hilang bernama Bilqis.

"Awal pertama kami dapat kabar dari Dinas Sosial Merangin ada dari pihak kepolisian Makassar ke Merangin. Mau katanya mencari anak hilang, itu si Bilqis,” ujar Jhon.

Tak lama setelah itu, Dinas Sosial kembali menghubunginya. Mereka menyampaikan bahwa Bilqis berada di kelompok SAD Temengung Sikar.

Baca Juga: Polisi Cari 3 Anak Kandung SY Pelaku Penculikan Bilqis yang Diduga Telah Dijual

“Mereka ( polisi) nelpon saya, bilang anak yang nama si Bilqis ini ada di kelompok Pak Sikar. Mereka tanyo, ‘Pak Temenggung bisa tak bantu?’ Saya jawab bisa, mudah-mudahan bisa, saya bantu,” jelasnya.

Jhon kemudian menanyakan pada Dinas Sosial dan polisi apakah pelaku yang membawa Bilqis ke rombong SAD sudah ditangkap atau belum. Setelah diberi tahu pelaku sudah diamankan, ia meminta bertemu langsung.

Setelah mengumpulkan informasi, Temengung Jhon akhirnya tahu bahwa Begendang dan Ngerikai yang mengadopsi Bilqis.

Sejumlah tim melakukan pencarian, pada pencarian hari kedua, tiga Temengung ketua dari kelompok berbeda dan satu staf dinas sosial Kabupaten Merangin diturunkan mencari keberadaan Begendang, Ngerikai dan Bilqis.

“Kami berangkat empat orang. saya, Pak Sikar, Ibu Nurul dari Dinsos, sama Temungung Roni,” jelasnya.

Bacaan Lainnya:

Pasca Bilqis Ditemukan, Kasus Hilangnya Kenzi Bocah Asal Bungo Sejak 3 Tahun lalu, Kini Kembali Heboh di Medsos

Saat hendak menjemput Bilqis, rombongan SAD sedang melangun atau berpindah-pindah tempat sehingga awalnya sulit ditemukan.

“Pak Sikar malam itu ngejar sudung, tapi tidak ketemu. Besok siangnya baru dapat kabar tempat mereka pindah,” jelas Jhon.

Namun saat tiba, Bilqis menolak dibawa karena terlanjur nyaman dengan keluarga angkatnya.

“Mungkin si Bilqis ini merasa nyaman. Orang tua angkatnya pun nangis. Kami hampir setengah jam memujuk. Akhirnya terpaksa kami angkat bawa ke mobil,” kata Jhon.

Mereka kemudian bertemu dengan pihak kepolisian dari Makassar di Temulu, depan masjid, untuk diserahkan ke polisi. (Tribun Jambi/Rifani Halim)

(Editor: Aldie Prasetya | Sumber: Tribun Jambi)

Polisi Cari 3 Anak Kandung SY Pelaku Penculikan Bilqis yang Diduga Telah Dijual

PENGEMBANGAN KASUS: Polisi Cari 3 Anak Kandung SY Pelaku Penculikan Bilqis yang Diduga Telah Dijual.(ADZ/MPC)

Merdekapost.com - Polda Sulsel menyelidiki dugaan tersangka penculik Bilqis, SY (30) menjual tiga dari lima anak kandungnya.

Hal itu ditegaskan Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto saat ditemui wartawan, di SDN Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Rabu (12/11/2025).

Penyelidikan kata Didik, tidak hanya melibatkan dari Tim Polda Sulsel. Tapi juga, tim Cyber dari Bareskrim Polri.

Pelibatan Tim Cyber Bareskrim Polri itu, untuk menelusuri jejak digital pelaku.

"Nah ini sekarang masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Termasuk juga kita mempelajari jejak digital percakapan karena mereka menggunakan akun penjualnya," kata Didik 

BACAAN LAINNYA:

Komisi Reformasi Baru Bekerja, MK Sudah Duluan Mereformasi Polisi

BREAKING NEWS: Bilqis Pulang ke Pelukan Keluarga, Begini Suasana Polrestabes Makassar

Kronologi Penculikan Bilqis dari Makassar: Ditemukan di Setelah Dioper ke Suku Pedalaman Jambi

"Dan itu akun sementara juga masih kita cek, dari Polda bekerja sama Bareskrim, ini terus ditelusuri akun-akun yang mereka gunakan sebagai sarana untuk penjualan," sambungnya.

Selain itu, kata Didik, dari kasus penculikan Bilqis ini, polisi juga menelusuri praktik jual-beli anak dengan modus adopsi ilegal.

"Semua kita libatkan, dari Polda, kemudian kita kerjasama dengan Cyber Bareskrim untuk melakukan pengembangan untuk mencari anak-anak yang pernah dilakukan adopsi ilegal itu," jelasnya.

Didik pun mengimbau para orangtua untuk mengawasi anak-anaknya, khususnya yang berusia balita.

Imbauan itu, bertujuan menghindari kasus yang dialami Bilqis, terulang kembali.

Sehari sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar, Ita Isdiana Anwar mengatakan, tersangka SY diduga memiliki lima orang anak.

Tiga dari lima anaknya itu, kata dia, diduga telah dijual SY.

Informasi itu, juga diungkapkan anak SY yang berusia delapan tahun.

Anak delapan tahun itu kini bersama adiknya usia lima tahun di rumah aman DP3A Kota Makassar.

"Info yang kami terima juga demikian bahwa punya lima anak yang tiga anak sebelumnya sudah dijual," ungkap Ita ditemui seusai trauma healing terhadap Bilqis di rumahnya, Jl Pelita Raya 2, Kecamatan Rappocini, Makassar, Selasa (11/11/2025) malam.

"Tapi kami tidak ada bukti, ini informasi yang kami dapat termasuk salah satu anaknya yang bicara bilang adeknya dijual," lanjutnya.

Kasus Anak Hilang Kembali Terjadi di Jambi, Soraya Murid SD 84 sudah 3 Hari Tanpa Kabar

 

JAMBI, MERDEKAPOST.COM - Kasus anak hilang kembali membuat ramai Jambi. Kali ini, seorang anak berinisial NS (12), siswi kelas VI SDN 84 Kota Jambi, menghilang tanpa jejak.

Warga Kelurahan Selincah, Kecamatan Jambi Timur, itu tidak kembali ke rumah dan sekolah sejak Selasa (11/11/2025). 

Orang tua NS, Lenardo Kristian, menurutkan anaknya terakhir kali terlihat saat diantar oleh tukang ojek langganannya menuju sekolah. Namun, saat dijemput sore harinya, anak itu sudah tidak ada.

"Saya datang ke sekolah, tapi kata guru dan teman-temannya tidak masuk hari itu," ujar Lenardo dengan nada sedih, Kamis (13/11/2025).

"Padahal pagi itu dia diantar oleh uwaknya seperti biasa," tambahnya.

Lenardo mengatakan telah mencari ke rumah keluarga dan teman-teman sekolah NS, namun belum juga mendapatkan petunjuk. 

Dia pun sudah melapor ke Polda Jambi atas kehilangan anaknya tersebut.

Pihak keluarga, sekolah dan polisi, berharap masyarakat yang melihat atau mengetahui keberadaan NS segera melaporkan ke pihak berwenang.

"Semoga anak kami cepat ditemukan dalam keadaan selamat," ujar Lenardo lirih.

kasus ini menjadi viral setelah diunggah diakun Mendsos Jambi Sharing yang menyebutkan: 

Soraya, siswi kelas 6 SD 84 Kota Jambi, dikabarkan hilang sejak Selasa (11/11/2025) pagi setelah diantar ke sekolah. 

Hingga kini, ia belum juga pulang. Pihak keluarga telah melapor ke Polresta Jambi dan berharap siapa pun yang melihat dapat menghubungi nomor ibunya di +62 852-8458-0474.

Terakhir Terlihat di Depan Alfamart Selincah

Informasi yang dihimpun, NS terakhir kali terlihat di depan Alfamart Selincah, sekitar 100 meter dari SDN 84 Kota Jambi. Lokasi itu berada di jalan lingkar menuju kawasan padat lalu lintas.

Kepala SDN 84, Novirama, mengatakan hal tersebut berdasarkan laporan dari sejumlah warga sekitar dan pengemudi ojek yang biasa mengantar NS.

"Diantar seperti biasa ke sekolah, tapi hari itu berhenti di depan Alfamart, bukan di gerbang sekolah. Setelah itu tidak diketahui lagi keberadaannya,” ujar Novirama.

Biasanya, kata Novirama, NS selalu diantar sampai ke dalam halaman sekolah. 

Namun, hari itu ada yang berbeda. "Selasa itu memang tidak masuk. Kami kira dia izin atau main ke rumah keluarga. 

Baru keesokan harinya kami tahu, bahwa dia belum pulang ke rumah," tambahnya.

Sempat Kirim Pesan via Instagram

Sebuah pesan pribadi yang dikirim NS melalui pesan Instagram kepada sahabat dekatnya, sehari sebelum dinyatakan hilang. 

"Aku esok pergi jauh dan pindah sekolah. Makasih sayang udah nemeni, lopee buatmu,” begitu bunyi pesan yang dikirim pada Selasa (11/11) sekira pukul 06.00 WIB.

Guru SDN 84, Wahyu, mengatakan pesan itu dikirim ke teman dekat NS sebelum keberadaannya tidak lagi terlacak.

“Itu pesan terakhirnya. Setelah itu akun Instagram-nya juga tidak aktif,” ujarnya.

Wali Murid Khawatir, Sekolah Perketat Pengawasan

Hilangnya Naura membuat orang tua murid di SDN 84 Kota Jambi semakin waspada.

Tika, wali murid di sekolah tersebut, mengaku khawatir karena lokasi sekolah berada di jalur lintas yang ramai.

"Kami takut kejadian ini terulang. Kami minta pihak sekolah lebih ketat saat jam pulang, dan kalau ada anak belum dijemput tolong langsung diinformasikan," katanya.

Novirama Kepala SDN 84 Kota Jambi.(Doc/tribun Jambi) 

Kepala SDN 84, Novirama, memastikan pihaknya sudah memiliki tenaga keamanan dan guru piket yang berjaga hingga seluruh siswa dijemput.

"Satpam dan guru piket tidak pulang sebelum semua anak dijemput. Tapi kami akan tingkatkan lagi pengawasan," tegasnya. (Aldie Prasetya/Berbagai Sumber)

Copyright © Merdekapost.com. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs