Meri dan Danil melangsungkan akad nikah disamping jenazah Ibunya (doc/ist) |
KERINCI, merdekapost - Kisah pilu bercampur di saat hari bahagia, pasangan pengantin Meri Ameliawati dan Daniel. Akad nikah sepasang pengantin di Desa Pauh Tinggi, Kecamatan Gunung Tujuh, salah satu desa yang terletak diujung barat Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi ini diwarnai haru, bahagia bercampur kesedihan mendalam.
Ibu mempelai perempuan meninggal dunia beberapa jam sebelum anaknya menikah. Meri Amelia tak lepas memandangi jenazah sang ibu. Air matanya terus berlinang dan sesekali mengalir di pipinya saat memandangi kain putih yang menutupi wajah ibunya.
Para tamu pun ikut terharu melihat momen bahagia sekaligus menyedihkan bagi Meri dan Daniel ini, Meri adalah putri Bungsu dari tiga bersaudara, kedua saudaranya sudah meninggal yakni Andeska Jumira meninggal umur 23 tahun yang masih bujangan, sedangkan kakaknya bernama Nespa Harkuler meninggal 7 bulan lalu umur 29 tahun.
“Maknyo (Ibu Meri) berniat ingin menikahkan anak gadis satu-satunya. Tapi allah berkehendak ibuknya meninggal tadi malam dan paginya Meri langsung menikah, “ tutur Julia Rahman salah seorang kerabat Meri kepada awak media, Jumat (7/2).
Julia juga menceritakan, Meri saat ini tinggal hidup sebatangkara setelah ibu dan saudaranya meninggal.
“Semoga Meri dan Daniel bahagia dunia akhirat dan semoga almarhum husnul khotimah,” ujar Maizen warga Kerinci. (ald)