Agus Rubiyanto Ambil Formulir di Partai Demokrat, Siap Bersaing di Pilbup Tebo, Ini Profil Singkatnya

Agus Rubiyanto, S.E, M.M

MERDEKAPOST, TEBO – Sebagai bukti keseriusan dan persiapan untuk Pilkada Bupati Tebo, tim pemenangan Agus Rubiyanto (ARB) telah resmi mengambil formulir pendaftaran di DPC Partai Demokrat Tebo pada Jumat, 19 April 2024. Kegiatan yang berlangsung di kantor Demokrat Tebo, yang terletak di Simpang Jalan Asoy Muara Tebo, ini menandai langkah awal ARB dalam kontestasi politik mendatang.

Tim ARB diwakili oleh Syahril, Selamet Irianto, dan Zuhdi Gegem, yang disambut langsung oleh Ketua DPC Partai Demokrat Tebo, Harmain, serta Ketua Penjaringan, Alya Fatriadi, dan jajarannya. Kehadiran tim ARB ini menunjukkan keseriusan dan komitmen ARB dalam memajukan Kabupaten Tebo.

“Kami mengambil formulir ini sebagai tanda keseriusan kami untuk ikut serta dalam Pilbup Tebo dan membangun Tebo lebih lanjut,” ungkap Syahril. Ia menambahkan bahwa timnya akan melengkapi persyaratan yang diminta oleh Demokrat Tebo untuk proses penjaringan ini.

Sementara itu, Harmain, Ketua DPC Demokrat Tebo, menyatakan bahwa pihaknya akan menunggu pengembalian formulir yang telah lengkap pada pekan depan.

“Kami berharap formulir tersebut dapat segera dilengkapi dan diserahkan kembali ke DPC Demokrat Tebo antara tanggal 25-27 April ini,” katanya.

Harmain juga menyampaikan harapannya agar Agus Rubiyanto dapat hadir secara langsung saat penyerahan formulir pendaftaran. “Kita harapkan ketika pengembalian berkas besok bisa dihadiri langsung oleh bacalonnya,” tuturnya.

Profil dan Rekam Jejak Agus Rubiyanto 

Lahir di Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, pada 16 Mei 1984, Agus adalah putra tertua dari pasangan H. Sutriman dan Hj. Sumiati, tokoh serta pengusaha ternama di daerah ini. Perjalanan hidup dan karier Agus menggambarkan sebuah perjalanan dari akar rumput hingga puncak kekuasaan politik.

Agus Rubyanto, dikenal sebagai sosok pemuda yang energik, supel, cerdas dan mudah bergaul sehingga ia dikenal cukup luas oleh semua kalangan.

Agus Rubyanto, pria kelahiran Rimbo Bujang tepatnya pada tanggal 16 Mei 1984 silam ini, memiliki karir yang cukup gemilang. Terbukti, Agus Rubyanto yang merupakan putra dari pengusaha Rimbo Bujang H Sutriman, telah 2 periode menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Tebo. 

Dari masa kecilnya yang dihabiskan di Rimbo Bujang, Agus memulai pendidikannya di TK Pertiwi Kelurahan Wirotho Agung, melanjutkan ke SD Negeri 172 Rimbo Bujang, dan SMP Negeri 3 Rimbo Bujang. Keseriusannya dalam pendidikan membawanya ke Yogyakarta, di mana ia menamatkan pendidikan menengah atas di SMA Muhammadiyah 2 dan kemudian memperoleh gelar sarjana serta Magister Manajemen dari STIE YKPN dan Universitas Batanghari.

Kepulangannya ke Tebo bukan hanya sebagai sarjana, tetapi sebagai seorang yang siap untuk terjun ke dunia politik. Memulai karier politiknya sebagai kader Partai Golkar pada tahun 2008, Agus tak hanya meraih suara terbanyak dalam Pemilihan Legislatif 2009 tetapi juga berhasil mengantar Partai Golkar menjadi partai pemenang di Kabupaten Tebo dengan 6 kursi, sebuah prestasi yang mengukuhkannya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Tebo termuda se-Indonesia.

Kepemimpinannya tidak terbatas pada penjabatan legislatif. Selama menjadi Ketua DPRD dari 2009 hingga 2019, Agus memimpin berbagai proyek pembangunan spektakuler, seperti Mesjid Agung dan Stadion Tebo, serta memastikan penggunaan APBD yang efektif dan transparan. Prestasi ini berlanjut dengan Kabupaten Tebo yang meraih penghargaan WTP dari BPK RI secara berkesinambungan.

Di bawah kepemimpinan Agus sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Tebo, partai ini terus memenangkan kursi terbanyak di Pileg, termasuk pada Pileg 2019. Ini menunjukkan bukan hanya kemampuan organisasinya tapi juga kepercayaan tinggi yang diberikan oleh masyarakat Tebo kepadanya.

Kini, dengan dukungan penuh dari tokoh dan masyarakat Kabupaten Tebo, Agus Rubyanto telah mengumumkan kesiapannya untuk maju dalam Pilkada Tebo 2024. 

“Insyaallah, kita akan maju pada Pilkada 2024 nanti,” ucapnya, menegaskan komitmennya untuk membangun komunikasi yang kuat di semua lapisan masyarakat dan partai.

Figur seperti Agus Rubyanto memperlihatkan bagaimana dedikasi dan visi yang jelas dapat menginspirasi perubahan nyata di tingkat lokal. Dengan basis pendukung yang kuat dan rekam jejak yang solid, ia berdiri sebagai kandidat yang berpotensi untuk membawa Kabupaten Tebo ke arah masa depan yang lebih cerah.

Dengan usia yang cukup muda, Agus Rubyanto sebagai seorang politisi yang dimulai dari nol, punya track record yang cukup membuat orang kagum. Dengan pengalamannya ini lah, ia terang-terangan siap maju menjadi Bupati Tebo 2024.

Kemudian, dengan 2 periode menjabat Ketua DPRD Kabupaten Tebo, Agus Rubyanto punya andil besar dalam membangun Kabupaten Tebo, saat ini Kabupaten Tebo telah maju sejajar dengan Kabupaten lainnya dan itu menjadi tolak ukurnya.(*)

BREAKING NEWS! Sah, Gubernur Jambi Lantik Varial Adhi Putra jadi Pj Bupati Tebo

Gubernur Jambi Al Haris melantik Varial Adhi Putra sebagai Penjabat (Pj) Bupati Tebo, Senin (1/4/2024). 

JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris melantik Varial Adhi Putra sebagai Penjabat (Pj) Bupati Tebo, Senin (1/4/2024).

Varial ditunjuk Kemendagri sebagai Pj Bupati Tebo menggantikan Aspan yang masuki masa pensiun.

Varial merupakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi.

Ia resmi ditunjuk sebagai Pj Bupati Tebo setelah melewati proses di Kemendagri.

Pelantikan Pj Bupati Tebo tersebut berlangsung di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi.

Dalam sambutannya, Gubernur Al Haris berharap dengan dilantiknya Varial sebagai Pj Tebo  meneruskan pembangunan di Kabupaten Tebo.

"Kita berharap, dengan pelantikan ini semua pembangunan di Tebo berjalan dengan baik," kata Al Haris.

Al Haris  juga menuturkan terimakasih kepada PJ Aspan yang sudah mengabdi sebagai Pj bupati Tebo.

"Terimakasih buat Pak Aspan yang telah membangun Kabupaten Tebo selama ini," ujarnya.

Terlihat Wakil Gubernur Jambi dan sejumlah kepala OPD lingkup Pemprov Jambi juga sudah tampak hadir untuk menyaksikan acara pelantikan tersebut. (adv)

Varial Adhi Putra Ditunjuk Jadi Pj Bupati Tebo, Hari ini Bakal Dilantik Gubernur Jambi

Varial Adhi Putra dan Istri. [mpc | Doc: istimewa] 
MERDEKAPOST.COM, MUARA TEBO - Kemendagri resmi menunjuk Dr H Varial Adhi Putra S.T, M.M sebagai Penjabat (Pj) Bupati Tebo menggantikan Aspan yang memasuki masa pensiun..

Varial merupakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi. Dia resmi ditunjuk sebagai Pj Bupati Tebo setelah melewati proses di kemendagri.

Sebelumnya DPRD Tebo dan Gubernur Jambi menyodorkan tiga nama, selain Varial ada nama Karo Kesra Setda Provinsi Jambi Sulaiman dan Kadinsosdukcapil Provinsi Jambi Arif Budiman.

Penunjukan Varial sebagai Pj Bupati Tebo dibenarkan oleh Karo Pemerintahan Setda Provinsi Jambi, Lutfiah.

"Iya betul (Varial jadi Pj Bupati Tebo)," kata Lutfiah, dikonfirmasi lewat pesan Whatsapp pada, Minggu (31/3/2024).

Wakil Ketua II DPRD Tebo, Syamsu Rizal, juga membenarkan bahwa Varial ditunjuk sebagai Pj Bupati Tebo. Dia pun meyakini dengan berbagai pengalaman, Varial mampu membangun Tebo.

"Ia benar," kata Syamsu Rizal.

Varial bakal dilantik Gubernur Jambi pada Senin (01/04).

Disisi lain, dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id, Varial tercatat memiliki total harta kekayaan per 31 Desember 2022 senilai Rp4.194.886.767.

Kekayaan Varial paling besar disumbang dari tanah dan bangunan terdiri dari 7 bidang di tiga daerah, di antaranya Kota Palembang, Tanjung Jabung Timur dan Kota Jambi. Total nilai tanah dan bangunan yang dimiliki Varial senilai Rp3.677.586.767.

Kemudian harta bergerak lainnya senilai Rp505.000.000, selanjutnya kas dan setara kas senilai Rp 12.300.000. Dalam LHKPN, Varial tercatat tidak memiliki hutang.

Tribun melakukan konfirmasi kepada Varial atas ditunjuknya sebagai Pj Bupati Tebo. Namun Varial tidak memberikan banyak komentar.

"Terimakasih. Besok aja sekalian ya," ucap Varial singkat via Whatsapp.

Editor: Aldie Prasetya || Merdekapost.com 

Kasus Tewasnya Airul, Kemenag Tebo: Izin Ponpes Raudhatul Mujawwidin Terancam Dicabut Jika Terbukti Terlibat

Ponpes Raudhatul Mujawwidin di Rimbo Bujang Kabupaten Tebo. (Doc: mpc | Ist)

Muara Tebo, Merdekapost.com - Kementerian agama Kabupaten Tebo membentuk tim verifikasi buntut dari kematian santri Airul Harahap (13) di Ponpes Raudhatul Mujawwidin yang tewas dianiaya seniornya.

Kasi Kapontren Kemenag Tebo, Lukman mengatakan bahwa Kemenag Tebo telah membentuk tim yang berjumlah 9 orang untuk melakukan verifikasi terhadap Ponpes Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.

"Iya kemarin kita telah membentuk Tim untuk melakukan verifikasi terkait kejadian tewasnya santri di Ponpes Raudhatul Mujawwidin," ujar Lukman seperti dilansir dari Tribuntebo.com.

Lukman menerangkan bahwa tim 9 ini nantinya akan melakukan verifikasi langsung ke Ponpes Raudhatul Mujawwidin untuk menyelidiki apakah ada unsur kelalaian atau unsur lainnya terkait tewasnya Santri Airul Harahap.

"Nanti kita akan turun ke ponpes untuk verifikasi, untuk menentukan penyebabnya, apakah meninggalnya santri tersebut merupakan kelalaian, kurangnya pengawasan atau kurangnya disiplin oleh pihak pondok," ujarnya.

Baca juga: Luar Biasa! Selama 4 Bulan Dua Bocah Ini Berhasil Membuat Drama Kematian Airul 

Dia menegaskan jika nantinya memang ditemukan ada kelalaian atau kurangnya pengawasan dan disiplin dari pihak Ponpes Raudhatul Mujawwidin, maka pihak Kemenag Tebo akan melakukan pembinaan.

"Jika nanti memang ditemukan adanya kurang pengawasan dan disiplin dari pondok, maka akan kita lakukan pembinaan atau sanksi sesuai aturan," katanya.

Lebih lanjut, Lukman mengungkapkan ada kemungkinan sanksi yang diberlakukan berupa pencabutan izin ponpes, jika ada keterlibatan pihak pesantren dalam tewasnya Airul.

"Kalau masalah izin itu, kita lihat nanti. Kalau memang ada keterlibatan oleh pihak pondok, maka izinnya akan kita pelajari," pungkasnya.(*)

Musorkab Luar Biasa KONI Tebo Ditunda Sepihak, Pengcab Kecewa Pertanyakan Kinerja Ketua Karateker

Ketua KONI provinsi Jambi Budi Setiawan bersama Sekretaris Ikatan Sport Sepeda Indonesia Kabupaten Tebo Haryanto Aqso.(Doc: Ist)

TEBO, MERDEKAPOST - Agenda Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar biasa (Musorkablub) KONI Tebo yang di rencanakan akan di selenggarakan pada tanggal 27 Maret 2024 dibatalkan sepihak oleh pihak panitia penyelenggara.

Hal tersebut diketahui setelah beredarnya surat pemberitahuan tertanggal 26 Maret 2024 yang dibawahnya dibubuhi tandatangan Ketua Karateker KONI Kabupaten Tebo perihal penundaan Musorkablub KONI Kabupaten Tebo.

Dalam surat yang ditujukan kepada Pj.Bupati Tebo tersebut dijelaskan bahwa alasan pihak panitia penyelenggara mengatakan mengingat waktu yang sangat terbatas dan banyak hal yang dipersiapkan.

Akibat dari surat pemberitahuan ini, akhirnya banyak persepsi berkembang yang menganggap panitia terkesan main - main dan tidak serius dalam melaksanakan agenda Musorkablub KONI Tebo yang mana sebelumnya diketahui pihak panitia penyelenggara telah mempersiapkan agenda sejak tanggal 5 Maret 2024 sesuai draft yang telah disusun.

Dilansir dari teboonline.id Media partner Merdekapost, Ketua Karateker KONI Kabupaten Tebo, Pata Hilla,S.E saat dikonfirmasi media ini melalui pesan singkat WhatsApp pada Selasa, 26 Maret 2024 belum bersedia memberikan tanggapannya terkait penundaan Musorkablub ini sehingga terkesan enggan memberikan penjelasan.

Terpisah, Sekretaris Ikatan Sport Sepeda Indonesia Kabupaten Tebo, Haryanto Aqso saat dikonfirmasi media ini melalui pesan singkat WhatsApp mengaku kecewa dengan penundaan pelaksanaan Musorkab KONI Tebo tersebut.

"Sungguh kami sangat kecewa dengan keputusan ini, apalagi alasan yang disampaikan sungguh sangat tidak masuk akal, yaitu terkait persiapan, padahal kami tau bahwa untuk pelaksanaan Musyorkablub itu persiapan secara tehnis tidak terlalu signifikan," cetus Haryanto.

Dikatakan Haryanto, adapun persiapan penyelenggaraan kegiatan Musorkab ini diantaranya yaitu melalui surat undangan dan ini sudah lama dilakukan sejak awal bulan lalu.

Kemudian, lanjut Haryanto, baik  persiapan tempat sudah dilakukan peminjaman di Aula pendopo rumah dinas Bupati Tebo, dan yang terakhir adalah persiapan absen peserta, hanya itu persiapan yang harus dilakukan, karena Musorkablub ini tidak lagi membahas persoalan lain, hanya pemilihan ketua KONI Kabupaten Tebo.

"Kami sudah kroscek diberbagai tempat, bahwa sejak KONI berdiri di Indonesia, baru kali ini ada Musorkablub KONI yang sudah dilakukan persiapan yang Matang tau-tau satu hari sebelum pelaksanaannya (Hari H) tiba-tiba ditunda," kesal Haryanto.

Tentunya hal ini berdampak kepada Marwah Karateker Ketua KONI Tebo itu sendiri yang dianggap tidak profesional dalam menjalankan tugasnya, apalagi kapasitasnya selaku Wakil Ketua KONI Propinsi Jambi dan hal ini sungguh memalukan.(*)

[Editor: Aldie Prasetya | Merdekapost.com | Sumber: Teboonline.id ]

Polda Jambi Ekpos Kasus Kematian Santri di Tebo, Dua Tersangka Ditahan, Ini Fakta Baru yang Ditemukan

Polda Jambi saat ekspos Kasus Kematian Santri dari Ponpes Raudhatul Mujawwidin Rimbo Bujang Tebo yang ditemukan tewas bulan November 2023 lalu. [Doc/Ist]

JAMBI, MERDEKAPOST.COM - Polda Jambi Ekspos perkembangan Kasus kematian Santri di Kabupaten Tebo, Sabtu (23/3/2024).

Dalam ekspos ini ditetapkan dua santri senior berinisial A dan R sebagai tersangka dalam kematian Airul Harahap (13).

Santri dari pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin Tebo yang ditemukan tewas bulan November 2023 lalu.

Dalam autopsi awal diketahui korban meninggal karena aliran listrik.

Namun dalam rilis perkara ini ditemukan bukti jika korban meninggal karena adanya tindakan kekerasan oleh senior, dan tidak ada tanda-tanda sengatan listrik di tubuh korban.

Baca juga:

Setelah 4 Bulan Akhirnya Terungkap Hasil Forensik Penyebab Meninggalnya Airul Harahap Santri Ponpes di Tebo Jambi  

Kapolres Tebo I Wayan Arta mengukapkan motif pembuahan ini karena pelaku merasa risih selalu ditagih hutang oleh korban sebesar Rp 10 ribu.

"Pelaku menghabisi korban di bagian atas pondok pesantren karena selalu menagih hutang," ujarnya.

Kasus Pembunuhan Santri

Polda Jambi mengungkapkan telah menahan dua orang tersangka dalam kasus tewasnya Airul Harahap, santri di Tebo.

Awalnya disebut Airul meninggal karena kesetrum, setelah didalami lebih lanjut, remaja tersebut diduga korban pembunuhan.

"Sudah ditetapkan 2 orang sebagai tersangka," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudistira, Jumat (22/3/2024).

Siapa tersangka kasus tewasnya santri yang mendapatkan perhatian dari Pengacara Hotman Paris Hutapea ini?

Baca Juga: 

Satreskrim Polres Tebo Lakukan Penyelidikan Terhadap Dokter Visum dalam Kasus Kematian Santri Tebo

Berdasarkan keterangan polisi, tersangka merupakan orang dekat korban. Berikut sosoknya:

1. Santri di Ponpes Raudhatu Mujawwidin

Kedua tersangka dan korban sama-sama belajar di Pondok Pesantren Raudhatu Mujawwidin.

Mereka juga sama-sama tinggal di asrama yang berada di lingkungan ponpes.

2. Senior dari Korban

Tersangka adalah kakak tingkat dari Airul Harahap, atau dengan kata lain lebih senior dari korban.

"Tersangka masih di bawah umur," kata Kombes Andri. Kini keduanya ditahan atas kasus tersebut.

3. Terlibat Perkelahian

Informasi yang dihimpun, korban berkelahi dengan tersangka beberapa hari sebelum hari nahas itu.

Diduga tewasnya Airul masih berkaitan dengan perkelahian yang berbuntut panjang tersebut.

Penahanan dan Pemeriksaan

Direskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudistira menyebut pihaknya melakukan asistensi tahapan penyidikan.

Pada Kamis (21/3/2024) juga melakukan gelar perkara hingga penetapan tersangka.

Penyidik, ucapnya, sedang melakukan pemeriksaan terhadap dua orang tersangka.

Rekonstruksi bersama dengan jaksa penuntut umum digelar pada Jumat kemarin.

Tujuannya untuk melihat peran dari para santri yang ada di tempat kejadian perkara.

"Sesuai arahan bapak Kapolda dan Bareskrim, perkara ini harus diungkap seterang-terangnya," tutup Andri.

Anggap Pengurus Ponpes Lalai

Misteri tewasnya Airul Harahap mulai terungkap. Kematian santri diduga akibat perbuatan dua seniornya.

Pengacara keluarga korban dari Tim Hotman 911, Orde Prianata, saat dikonfirmasi Tribun Jambi membenarkan pihaknya mendapat informasi 2 tersangka ditahan.

Tim pengacara menduga ada kelalaian yang dilakukan oleh pihak pondok pesantren Raudhatu Mujawwidin Tebo.

Baca Juga:

Terkuak, Ternyata Ini Motif Pembunuhan Santri di Tebo Airul Harahap

Sehingga santri yang seharusnya menjadi ataupun yang berlindung kepada pondok pesantren, tetapi terjadi hal yang di luar kemanusiaan.

Ada dugaan kelalaian yang dilakukan oleh pengurus pondok pesantren.

"Saya mewakili tim Hotman 911 menyayangkan itu. Kalau ada kelalaian di pondok pesantren tersebut, agar pihak berwajib mengusut secepatnya," ujarnya.

Pelakunya bukan orang lain, masih berada di lingkungan pondok pesantren.

"Untuk selanjutnya kita tunggu perkembangan kasus ini," tutupnya.(*)

( Penulis: Aldie Prasetya | Editor: Admin | Merdekapost.com )

Terkuak, Ternyata Ini Motif Pembunuhan Santri di Tebo Airul Harahap

Polisi saat olah TKP pasca tewasnya Airul Harahap santri di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Unit 6 Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.[Doc | Ist)

Motif Pembunuhan Santri di Tebo

JAMBI, MERDEKAPOST.COM - Airul Harahap (13) salah Seorang santri ponpes RM di Tebo, tewas dibunuh di komplek pondok pesantren.

Tersangka pelaku pembunuhan sebanyak 2 orang, berinisial R dan AB, yang masih kategori di bawah umur.

Keduanya merupakan senior Airul di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.

Seperti yang dilansir tribun, informasinya Polisi telah mengantongi motif pembunuhan terhadap Airul Harahap itu.

Motifnya adalah sakit hati. Kedua tersangka yang merupakan senior Airul itu, merasa Airul membangkang, tak mau mengikuti perintah mereka sebagai senior.

Baca juga:

Setelah 4 Bulan Akhirnya Terungkap Hasil Forensik Penyebab Meninggalnya Airul Harahap Santri Ponpes di Tebo Jambi  

Hingga pada 14 November 2023 sore, pelaku mendatangi Airul yang sedang berada di lantai 3 asrama.

Mereka menghajar korban yang masih berusia 13 tahun itu menggunakan kayu, termasuk kepala.

Tak hanya sekali, tindakan itu mereka lakukan berkali-kali, yang membuat tulang rusuk korban patah.

Perbuatan mereka membuat Airul Harahap ambruk dan meninggal di tempat.

Korban kemudian berusaha menutup jejak pembunuhan itu dengan menyentrumnya, agar terlihat seperti meninggal karena sengatan listrik.

Setelah peristiwa itu, pelaku melapor ke pihak pondok pesantren, menyebut menemukan korban tergeletak.

Korban dibawa ke klinik di Tebo. Pihak klinik keluarkan surat keterangan bahwa Airul Harahap meninggal kesetrum.

Kasus ini semakin viral setelah orangtua korban menemui pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di Jakarta, pada Sabtu (16/3/2024). [Doc | Ist)
Kedua tersangka sudah diamankan polisi, dan kini masih terus menjalani pemeriksaan lanjutan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Andri Ananta Yudistira mengatakan, kasus ini mendapat atensi dari Kapolda Jambi dan Bareskrim Polri.

"Kasus ini akan diungkap seterang-terangnya," kata dia.

Sementara pengacara korban dari Tim Hotman 911, Orde Prianata, mengucapkan terimakasih pada penyidik dan jajarannya yang mengungkap tersangka.

Tim pengacara menyebut pada kasus ini, ada juga dugaan kelalaian yang dilakukan pihak pondok pesantren Raudhatu Mujawwidin Tebo.

Sehingga santri yang seharusnya berlindung kepada pondok pesantren, justru menjadi korban.

Ada dugaan kelalaian yang dilakukan oleh pengurus pondok pesantren yang membuat hal tersebut bisa terjadi, dan kasusnya pun lama mengendap.

"Saya mewakili tim Hotman 911 menyayangkannya. Kalau ada kelalaian di pondok pesantren, pihak berwajib mengusut secepatnya," ujarnya.

Kasus ini sejak awal sudah mendapat perhatian publik, dan meminta polisi mengusut tuntas, sebab kematiannya sangat janggal.

Namun terkesan perkembangan kasus jalan di tempat selama beberapa bulan.

Belakangan ini semakin viral setelah orangtua korban menemui pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di Jakarta, pada Sabtu (16/3/2024).

Usai viral disorot Hotman Paris melalui intagramnya, Polres Tebo esok harinya menggelar konferensi pers terkait kasus itu.

Sejak itu, Kapolres Tebo AKBP I Wayan Arta Ariawan dan jajarannya terus lakukan pendalaman.

Ayah korban, Salim Harahap, mengaku pertemuannya dengan Hotman merupakan upaya keluarga untuk mencari keadilan.

[ Penulis: Aldie Prasetya | Editor: Admin | Merdekapost.com ]

Setelah 4 Bulan Akhirnya Terungkap Hasil Forensik Penyebab Meninggalnya Airul Harahap Santri Ponpes di Tebo Jambi

FOTO: Ponpes Raudhatul Muzawwidin di Rimbo Bujang, Tebo. (Doc | Istimewa)

JAMBI - Setelah 4 bulan melakukan penyelidikan, akhirnya jajaran Ditreskrimum Polda Jambi berhasil mengungkap misteri kematian seorang santri Pondok Pesantren (ponpes) Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi atas nama Ainul Harahap (13).

Dua orang yang diduga melakukan pembunuhan pada 14 November 2023 lalu akhirnya tertangkap. Ironisnya, mereka adalah merupakan kakak kelas korban.

"Dari hasil proses penyelidikan dari tanggal 17 hingga dua orang anak yang berkonflik dengan hukum dijadikan tersangka," ungkap Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudistira, Sabtu (23/3/2024).

Kedua pelaku, katanya, berinisial A (15) Warga Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo, dan R (14) Warga Betung Bedarah Barat, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo.

Kedua Orang tua korban memperlihatkan foto-foto anaknya Airul yang diduga menjadi korban penganiayaan seniornya di Ponpes RM Rimbo Bujang, Tebo, Jambi. [Doc./Istimewa]

Diakuinya, untuk mengungkap kasus anak dibawah umur tersebut pihaknya tidak ingin sembrono dan memilih cara kehati-hatian.

Bahkan, pihaknya harus memeriksa puluhan saksi. "Ada 54 saksi, terdiri dari rekan korban, adik dan kakak kelas korban, pihak ponpes dan saksi dari dokter yang mengeluarkan surat kematian, baik yang di klinik, RSUD maupun dari Rumah Sakit Bhayangkara," imbuhnya.

Keterangan Forensik

dr Erni Situmorang yang melakukan autopsi jenazah Airul Harahap (13) santri yang meregang nyawa di pondok pesantren Raudhatu Mujawwidin Tebo mengungkapkan kematian santri tersebut di sebabkan oleh patahnya tulang tengkorak yang menyebabkan pendarahan.

"Tidak ada ditemukan trauma senjata tajam atau aliran listrik di tubuh korban," Ujarnya Sabtu (23/3/2024).

Selain itu Erni juga menemukan beberapa luka leban dari pukulan yang menyebabkan beberapa tulang patah di beberapa bagian tubuh korban.

Berdasarkan hasil autopsi ditemukan luka memar di atas bagian mata kiri, Selian itu terdapat resapan darah di tengkorak pelipis kanan, hingga batang tengkorak bagian kanan.

Tulang tengkorak korban juga didapatkan tetapkan hingga gigi bagian bawah goyang.

Sementara itu, tulang bahu bagian kanan dan kiri korban juga patah, serta beberapa tulang rusuk juga ditemukan dalam keadaan patah.

Hal ini senada dengan apa yang di paparkan Direskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudistira saat Rilis Update Kasus Santri Tebo di Lantai 3 Gedung SPKT Polda Jambi.

 Awal Mula Kasus Hingga Orang tua Korban Lapor ke Hotman Paris

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Airul Harahap meninggal pada Selasa (14/11/2023) antara pukul 17.42 WIB hingga 17.56 WIB di lantai tiga asrama An-Nawawi Ponpes Raudhatul Mujawwidin.

Kasus ini sejak awal sudah mendapat perhatian publik, dan meminta polisi mengusut tuntas, sebab kematiannya sangat janggal.

Namun terkesan perkembangan kasus jalan di tempat selama beberapa bulan.

Kasus ini Semakin viral setelah orangtua korban menemui pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di Jakarta dan melaporkan kasus yang menimpa putranya.[Doc/Istimewa]

Belakangan ini semakin viral setelah orangtua korban menemui pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di Jakarta, pada Sabtu (16/3/2024) lalu.

Usai viral disorot Hotman Paris melalui intagramnya, Polres Tebo esok harinya menggelar konferensi pers terkait kasus itu.

Sejak itu, Kapolres Tebo AKBP I Wayan Arta Ariawan dan jajarannya terus melakukan pendalaman.

Ayah korban, Salim Harahap, mengaku pertemuannya dengan Hotman merupakan upaya keluarga untuk mencari keadilan.

"Semuanya dilakukan untuk mencari keadilan, sudah jalan lima bulan kasus kematian anak saya tapi sampai sekarang belum ada perkembangan," kata Salim.

Saat ini kasus tersebut semakin berkembang. Polisi tak hanya mengusut kematian Airul, tetapi juga mengusut semua pihak yang diduga terlibat.

Diduga ada tindakan membuat keterangan palsu melibatkan dokter di klinik. dan kini dokter di klinik yang mengeluarkan surat kematian Airul juga sedang diproses pihak terkait.

( Editor: Admin | Aldie Prasetya | Merdekapost.com )


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs