Terkuaknya Misteri Pembunuhan Keji Pria-Wanita Telanjang

Foto: Ilustrasi penemuan mayat (doc/solopos)
Solo, Merdekapost.com - Mayat pria dan wanita telanjang di sebuah rumah kontrakan di Banyuanyar, Banjarsari, Solo beberapa waktu lalu dipastikan korban pembunuhan. Pelaku merupakan kawan korban pria.

Hal tersebut disampaikan Kasat Reskrim Polresta Solo AKP Purbo Adjar Waskito. Pelakunya adalah pria berinisial C alias G.

Berdasarkan keterangan saksi, C terlihat pada malam saat kedua korban ditemukan tewas. Polisi kemudian mencari pelaku berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan saksi.

"Kami kembangkan, kami temukan identitasnya. Yang bersangkutan kami tangkap saat menuju ke bandara," kata Purbo kepada wartawan di Mapolresta Solo, Rabu (15/4/2020).

Sebelumnya, mayat sepasang pria dan wanita itu ditemukan di kontrakan Solo, Rabu (8/4). Identitas kedua korban adalah Sunarno (49), warga Ciledug, Tangerang, dan Triyani (36), warga Ngadirojo, Wonogiri.

Dalam pemeriksaan awal, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh keduanya. Namun polisi menemukan cairan berwarna cokelat di dekat mayat. Hasil pemeriksaan, kedua korban dibunuh dengan cara diracun. Polisi kini telah menetapkan C sebagai tersangka.

"Tersangka minta korban perempuan meracik minuman yang terdiri dari buah-buahan. Kemudian, tanpa diketahui oleh korban perempuan, di antara bahan-bahan yang diracik itu sudah dicampur dengan racun tikus," ujar Purbo.

Purbo mengatakan pelaku mengaku telah meracuni keduanya dengan racun tiku. Efek racun tersebut disebut membuat tubuh panas.

"Keterangan tersangka, efek racun tikus itu panas. Saat korban kepanasan, tersangka menginstruksikan mereka membuka baju," ujar Purbo.

"Pertama yang minum korban laki-laki. Karena panas, buka pakaian, kemudian lanjut korban perempuan," katanya.

Pelaku C ternyata melakukannya pembunuhan untuk mengambil harta milik korban laki-laki, Sunarno. Purbo mengungkap pelaku dan korban laki-laki sudah kenal selama sekitar setahun. Keduanya memiliki urusan jual-beli tanah.

"Jadi memang sudah direncanakan. Tersangka melihat si korban pria ini membawa uang yang cukup banyak, lalu ketemu ide untuk meracun korban pria," kata Purbo.

Namun saat melancarkan aksinya, ternyata Sunarno bersama seorang perempuan, Triyani. Pelaku pun akhirnya menghabisi keduanya dengan cara meracuni minuman mereka.

"Malam itu sebenarnya hanya korban pria (yang ingin dibunuh). Tapi karena ada perempuan yang berpotensi jadi saksi, maka sekalian," katanya.

Polisi mengamankan barang bukti duit Rp 725 juta dari pelaku. Duit itu diduga menjadi motif pelaku gelap mata dan nekat menghabisi kedua korban.

"Pengakuan dari tersangka, awalnya jual-beli tanah. Sudah ada kesepakatan dengan tersangka, maka tersangka mencarikan tanah. Jadi memang sudah direncanakan. Tersangka melihat si korban pria ini membawa uang yang cukup banyak, lalu ketemu ide untuk meracun korban pria," jelasnya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Pelaku terancam pidana penjara seumur hidup.

Diberitakan sebelumnya, kedua korban adalah pria Sunarno (49), warga Tangerang, dan korban wanita berinisial Triyani (36), warga Wonogiri. Kedua korban ditemukan dalam sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Banyuanyar, Banjarsari, Solo, Rabu (9/4).

Kecurigaan pertama kali datang dari kakak Triyani. Dia sejak siang hari berkomunikasi lewat telepon diminta membersihkan rumah tersebut. Namun, ketika kakak Triyani menghubungi adiknya pada malam harinya, dia tak mendapat respons.

Saat kakak Triyani datang ke rumah korban, rumah kontrakan tersebut dalam kondisi terkunci. Menurut saksi, korban baru mau menempati rumah tersebut. Karena rumah masih kotor, korban minta bantuan saksi tersebut untuk membersihkan. Polisi juga menemukan cairan berwarna cokelat di dekat mayat. (*)

Sumber: detik.com | Editor: HZA | Merdekapost.com

Bentrok Polri dan TNI di Mamra Papua, 3 Polisi Tewas

3 Polisi Tewas dalam Bentrokan Polri dan TNI di Mamra Papua Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab memberikan keterangan Pers. Foto:ANTARA)
Jakarta, Merdekapost.Com - Tiga polisi tewas dalam bentrokan antara anggota Polri dan TNI di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya (Mamra), Papua, pada Minggu (12/4). Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengonfirmasi kejadian tersebut.

"Sama seperti yang disampaikan Kapolda. Tim investigasi gabungan hari ini sudah berangkat dengan heli ke Kasonaweja. Nanti detail setelah info dari tim investigasi," kata Herman kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat.

Ketiga anggota Polres Mamberamo Raya yang meninggal akibat luka tembak yaitu Briptu Marcelino Rumaikewi, Bripda Yosias Dibangga dan Briptu Alexander Ndun.

Sedang yang mengalami luka tembak yakni Bripka Alva Titaley dan Brigpol Robert Marien. Belum diketahui pasti penyebab bentrokan antara anggota Polri dan TNI itu.

Herman mengatakan bentrokan bermula dari kesalahpahaman antara kedua pihak. Namun ia tidak menjelaskan duduk perkara insiden tersebut.

Saat ini, Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih sudah membentuk tim gabungan untuk menyelidiki insiden kesalahpahaman yang terjadi di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya.

Bentrokan akibat kesalahpahaman antara anggota Polres Mamberamo Raya dengan anggota Yonif 755/Kostrad hingga kini masih diselidiki penyebabnya.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan bentrokan terjadi karena kesalahpahaman yang menurut Paulus sudah diselesaikan sejak Sabtu (11/4) malam sekitar pukul 23.00 WIT.

"Memang bentul ada pertikaian yang berawal dari kesalahpahaman hingga menyebabkan anggota Polres Mamberamo Raya meninggal," ujar Paulus dikutip Antara.

Paulus mengatakan insiden tepatnya terjadi pada Minggu dini hari. Kini seluruh anggota dan keluarga Polri diminta tidak keluar dari wilayah mako.

"Dari laporan yang diterima terungkap bahwa anggota yang meninggal itu bersama empat rekannya pada Minggu dini hari tadi menyeberang ke Kasonaweja dan berupaya menyerang," jelasnya.

Kapolda dan Pangdam XVII Cenderawasih dijadwalkan Senin (13/4) ke Mamberamo Raya. Namun hari ini Danrem 172, Direktur Intelkam dan beberapa pejabat berangkat lebih dahulu ke Mamberamo Raya.)*


Sumber: CNN Indonesia | editor: HZA | Merdekapost.com

Wakapolres, Kabag Ops dan Kasat Intelkam Polres Muaro Jambi Disertijab

Kepolisian resort (Polres) Muaro Jambi hari ini, Kamis (9/4/2020) melaksanakan serah terima jabatan (Sertijab). (Foto:Biru)
MuaroJambi – Kepolisian resort (Polres) Muaro Jambi hari ini, Kamis (9/4/2020) melaksanakan serah terima jabatan (Sertijab) Wakapolres, Kabag Ops dan Kasat Intelkam. Sertijab dilakukan di Aula Endra Dharmalaksana.

Adapun jabatan Wakapolres Muaro Jambi saat ini dijabat oleh Kompol Mochamad Fajar Gemilang yang menggantikan Kompol Yudha Lasmana.

Lalu, untuk jabatan Kabag Ops dijabat oleh AKP Ayani, ia mengantikan Kompol Sopirin.

Terakhir, untuk posisi Kasat Intelkam dijabat oleh Iptu Razali yang mengantikan AKP Army Sevtiansyah.

Sementara, Kompol Yudha Lasmana dimutasi jabatan baru sebagai Kanit 2 Subdit 3 Ditreskrimsus Polda Jambi. Dan Kompol Sopirin sendiri dimutasi jabatan baru sebagai Kabag Sumda Polresta Jambi. Sedangkan, AKP Army Sevtiansyah dimutasi jabatan sebagai Panit 4 Subdit 4 Ditintelkam Polda Jambi.

Kapolres Muaro Jambi, AKBP Ardiyanto menyebutkan bahwa, rotasi jabatan tersebut merupakan dinamika organisasi di dalam tubuh Polri. Tetapi, pergantian jabatan tidak dapat dipandang sebagai sebuah rutinitas, tapi merupakan amanah yang harus dipertanggung jawabkan di hadapan orang yang memberikan amanah tersebut.

“Rotasi ini dijadikan sarana untuk meningkatkan profesional, produktifitas, efektifitas dan efesien dalam pembinaan SDM Polri. Bahkan juga untuk mendukung pemerintah dalam ciptakan situasi Kamtibmas,” kata AKBP Ardiyanto.

Dikatakan Ardiyanto, pergantian ini pun juga merupakan bentuk penyegaran dalam bertugas. Lalu, jadikan ini sebagai motivasi untuk menjalankan tugas negara lebih baik lagi.

Baca Juga : BREAKING NEWS! Hasil Rapid Test Dua Warga Merangin Positif Covid-19

“Satu hal yang harus diingat bahwa tantangan ke depan tidaklah mudah. Namun, saya yakin dan percaya kalau dengan pengalaman penugasan, kepemimpinan dan dedikasi tinggi yang telah saudara miliki, saya yakin saudara akan mampu dan sukses dalam menjalankan tugas di Polres Muaro Jambi. Untuk pejabat yang baru, mari sama-sama mencegah Covid-19 di wilayah Kabupaten Muaro Jambi,” ujarnya.

“Terimakasih kepada pejabat yang telah meninggalkan Polres Muaro Jambi. Dan selamat datang kepada pejabat yang baru dilantik di Polres Muaro Jambi,” tutupnya. (064)

Sumber: JambiSeru

Lagi, Polsek Gunung Kerinci Berhasil Tangkap Pengedar Sabu di Siulak Kecil Kerinci

Polsek Gunung Kerinci berhasil menangkap bandar narkotika jenis Sabu-Sabu. (doc/ist)
Kerinci, Merdekapost.com – Setelah kemarin, Jum'at (03/04) Polsek Gunung Kerinci berhasil menangkap 3 spesialis pencuri Kayu manis warga diujung ladang, lagi-lagi hari ini Sabtu (04/04) Polsek Gunung Kerinci berhasil menangkap bandar narkotika jenis Sabu-Sabu. Pelaku ditangkap karena memiliki narkotika jenis sabu siap edar sebanyak 5 paket dimiliki oleh tersangka HO (46), warga Desa Siulak Kecil Mudik, Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci Jambi.

Informasi yang berhasil dihimpun, Sabtu (4/4/2020) sekitar pukul 15:30 WIB, Kanit Reskrim Polsek Gunung Kerinci, Ipda Alti Irawan SH, menyebutkan, "tersangka dengan nama lengkap Hendri Oskandar alias Os (46) telah berhasil diringkus dikediamannya hendak transaksi Narkoba jenis Sabu".

“Benar tersangka Os (46) bandar narkotika jenis Sabu-sabu sudah kita tangkap dirumahnya ketika hendak bertransaksi narkoba, sekarang kita lagi bawa tersangka ke RSU untuk dilakukan tes urine,”ujar Ipda Alti Irawan SH.

Baca Juga: Viral, 3 Specialis Pencuri Kulit Manis Diamankan Polsek Gunung Kerinci

Diterangkan oleh Kanit Reskrim Alti, pada Sabtu 04 April 2020 Pukul 13.30 wib, bertempat di Desa Air Terjun dilakukan penggerebekan tersangka dari informasi masyarakat.

Pelaku diduga melakukan tindak pidana narkotika jenis Sabu, anggota Opsnal Polsek Gunung Kerinci serta Kanit Kamneg Sat Intelkam Polres Kerinci, Aiptu Harpen Feri yang dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Gunung Kerinci Ipda Alti Irawan, SH langsung menuju TKP.

Petugas berhasil menyita barang bukti (BB) dikediaman tersangka yakni; 5 Paket Sabu, uang Rp. 1.225.000, Alat Hisap sabu, Korek, KTP, Kartu BPJS". Jelas Kanitres Alti Irawan. (ald/siasatinfo)

Persiapan 2 Bulan, Ini Alasan Kompol Fahrul Gelar Nikah Megah Saat Corona

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus kepada wartawan. (doc/viva)
MERDEKAPOST.COM - Kapolsek Kembangan Komisaris Polisi Fahrul Sudiana beralasan telah menyebar undangan pernikahan dua bulan sebelum acara pernikahannya digelar secara megah di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat 22 Maret 2020.

Alasan ini buktinya tidak bisa diterima. Perwira menangah itu akhirnya dicopot dari jabatannya sebagai kapolsek. Dia masuk markas, dimutasi ke Polda Metro Jaya sebagai analis kebijakan

Baca Juga: Nikah dan Resepsi Ditengah Corona, Ini Posisi Kompol Fahrul Sudiana Usai Dicopot sebagai Kapolsek

Pencopotan jabatan Kompol Fahrul sebagai kapolsek jelas karena yang bersangkutan telah melanggar Maklumat Kapolri, Jenderal Polisi Idham Azis. Nomor Mak/2/III/2020 tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona (Covid-19) tertanggal 19 Maret 2020.

Pernikahan Kapolsek Kembangan Jakarta Barat 22 Maret 2020.  
"Ya memang betul tapi kan Maklumat Kapolri tanggal 19 Maret, ya namanya orang kawinan besok, masa hari ini undang sih, ya enggak mungkin dong. Intinya yang bersangkutan sampai saat ini masih diperiksa oleh Propam," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis 2 April 2020.

Dirinya mengatakan kalau Maklumat Kapolri itu telah disosialisasikan dan diimbau baik di internal Polri maupun kepada masyarakat. Karena itu, siapa saja yang tidak mentaati Maklumat Kapolri tersebut akan menerima konsekuensinya sekalipun dia adalah anggota Korps Bhayangkara. )*

(ald/vivanews)

Nikah dan Resepsi Ditengah Corona, Ini Posisi Kompol Fahrul Sudiana Usai Dicopot sebagai Kapolsek

Rica Andriani menikah dengan Kapolsek kembangan Kompol Fahrul. (doc/detik.com)
Jakarta - Kompol Fahrul Sudiana dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek Kembangan usai menggelar resepsi pernikahannya di tengah wabah Corona. Fahrul dimutasikan ke Polda Metro Jaya dengan jabatan non-struktural.

"Berdasarkan perintah Kapolda Metro Jaya sejak hari ini yang bersangkutan dimutasikan ke Polda Metro jaya sebagai Analis Kebijakan (Anjak)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/4/2020).

Yusri mengatakan, Fahrul Sudiana dimutasikan ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan Propam Polda Metro Jaya. Fahrul dinilai melanggar disiplin karena tidak mengindahkan maklumat Kapolri.

"Yang bersangkutan hasil pemeriksaan awal oleh Propam Polda Metro Jaya telah melanggar disiplin dan juga melanggar maklumat Kapolri yang sudah tegas dalam maklumat tersebut dalam rangka menghadapi penyebaran Covid-19 sekarang ini agar tidak ada kegiatan masyarakat yang sifatnya mengundang massa yang berkumpul," bebernya.

Yusri menegaskan bahwa maklumat Kapolri soal larangan menggelar resepsi di tengah Corona ini tidak hanya berlaku bagi masyarakat sipil. Namun, anggota Polri juga wajib mentaati maklumat tersebut.

"Dalam hal ini maklumat Kapolri tidak hanya berlaku untuk masyarakat saja, tapi berlaku juga untuk anggota Polri dan keluarganya," tuturnya.

Yusri menegaskan, pihaknya tidak pandang bulu dalam penegakan hukum. Siapapun yang melanggar maklumat tersebut akan diberikan sanksi tegas.

"Jadi kalau ada yang tidak menaati, maka siapapun itu harus siap dengan segala konsekuensinya, " tandasnya.

Seperti diketahui, pernikahan Kompol Fahrul Sudiana dengan selebgram Rica Andriani menjadi perbincangan khalayak. Sebab, Fahrul menggelar pernikahan mewahnya itu di tengah wabah Corona.

Masyarakat juga membandingkan perlakuan Polri terhadap warga biasa yang menggelar resepsi di tengah corona yang ditindak tegas. Sementara pernikahan Fahrul-Rica berjalan dengan lancar.

(ald/detik.com)

Kapolri : Rekrutmen Anggota Polri Tak Ada Bayar, Kalau Ada Panitia Saya Copot

Kapolri Jenderal Pol. Drs. Idham Azis M.Si membuka secara resmi Rakernis SDM tahun 2020

BANDUNG, Merdekapost.com – Kapolri Jenderal Pol. Drs. Idham Azis M.Si membuka secara resmi Rakernis SDM tahun 2020, Rabu (11/03) bertempat di Pusdikmin Lemdiklat Polri Jalan Gedebage Kota Bandung.

Rakernis SDM tersebut turut dihadiri oleh Kapolda Jabar Irjen Pol. Drs. Rudy Sufahriadi, As SDM Kapolri Irjen Pol. Prof. Dr. Eko Indra Heri M.M., As Logistik, As Rena, Kadiv TIK dan Kapusdikmin Polri.

Dalam sambutannya, Kapolri menyampaikan rekrutmen anggota Polri baik dari AKPOL, SIPSS, Bintara ataupun Tamtama tetap menjalankan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis), itu harus dikedepankan. Kapolri meminta, supaya dari Eksternal dan Internal bekerja sama-sama untuk betul-betul menunjukkan transparan.

“Yang paling penting tidak ada rekrutmen bayar-bayar. Kalau sampai ada, akan saya copot anggota-anggota panitia tersebut.” tegas JenderaL Pol. Drs. Idham Azis M.Si.

Itulah komitmen, lanjut Kapolri, agar mendapatkan anggota-anggota Polri yang kualitasnya bagus, sehingga membangun SDM yang unggul, segera dapat tercipta.

Kapolri JenderaL Pol. Drs. Idham Azis M.Si juga berharap kepada rekan-rekan tidak muncul lagi suara-suara sumbang mengenai rekrutmen dan mutasi, adapun kadang sebuah kebijakan yang diambil sedikit revolusioner untuk kepentingan organisasi.

“Yang terpenting, tetap berada pada tataran ‘On The Track’ Tulus Ikhlas, kita harus memberi reward kepada anggota yang sudah cacat yang masih berkomitmen pada tugas dan tanggung jawabnya. Kadang berbuat baik sebagai Polisi, masyarakat belum tentu menilai baik pada diri kita,” paparnya.

Kita tidak bisa memilih tugas kemanapun harus siap, Kapolri menyebut, mau ke Aceh dan Poso harus selalu siap karena kita anggota Polri,” tegasnya (*)

Dugaan Pemalsuan Dokumen Johani Wilmen, Arya Candra : Siapa Saja yang Terlibat?

Ketua Umum LSM Geransi Arya Candra, Johani Wilmen (doc/ist)
KERINCI, MP - Masalah pemalsuan umur yang diduga dilakukan oleh Johani Wilmen yang merupakan adik kandung dari Bupati Kerinci Adirozal yang resmi dilaporkan oleh LSM Geransi ke Bareskrim Polri Jakarta pada hari jum’at, (28/02/2020) lalu tepatnya bagian DIRTIPIDUM BARESKRIM Mabes POLRI ini akan melibatkan banyak orang dan juga instansi terkait dokumen yang dipalsukan.

Ketua Umum LSM Geransi menjelaskan bahwa Dalam kasus ini bukan hanya  Johani Wilmen dan dua orang pejabat penting di Pemkab Kerinci yang diduga membiarkan dan mengetahui bahwa Johani Wilmen Ijazahnya bermasalah, akan tetapi juga akan melibatkan banyak orang yang diduga ikut serta termasuk pejabat instansi terkait dimana tempat dokumen tersebut dirobah atau dipalsukan.

“Johani Wilmen diduga bukan hanya memalsukan Ijazah saja juga diduga dokumen penting lainya dipalsukan, mulai dari Akta Kelahiran, KTP, KK bahkan sampai Surat Nikah juga secara otomatis dipalsukan, karena semua secara otomatis palsu akibat dari tanggal lahir nya diduga dipalsukan," jelasnya.

Arya juga menambahkan bahwa Perbuatan ini telah melawan hukum dengan sengaja dan sadar  memalsukan dokumen penting dengan tujuan menguntungkan diri pribadi atau orang lain secara bersama-sama merobah atau memalsukan dokumen  untuk meloloskan Wilmen menjadi PNS, mendapat gaji penghasilan dari uang Negara dan telah merugikan Negara atas perbuatan pemasluan dokumen tersebut.

"Pemalsuan Ijazah dan dokumen penting lainnya adalah termasuk tindak pelanggaran serius dan saya akan kejar hingga dimana temapat dokumen ini dipalsukan juga orang orang yang diduga melakukan ikut serta, pembiaran dan melindungi dugaan pemalsuan ijazah dan dokumen penting lainya dari Johani Wilmen ini," Pungkas Arya Candra. (ald)


Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs