Viral!!! Gambar & Emoji Semangka Palestina Ini Lho Arti dan Sejarahnya

VIRAL : Foto, emoji hingga animasi semangka yang disandingkan dengan objek lain sebagai bentuk dukungan kepada Palestina. (Ilustrasi)

Merdekapost - Beberapa hari ini, foto, emoji hingga animasi semangka yang disandingkan dengan objek lain sebagai bentuk dukungan kepada Palestina, viral di media sosial. Banyak yang penasaran apa arti semangka Palestina ini? Berikut penjelasannya.

Arti Semangka Palestina Ini

Secara filosofis, warna buah semangka menggambarkan elemen-elemen bendera Palestina. Yakni hijau pada kulitnya dan merah di dalamnya ketika dikupas. 

Baca juga : 

Ternyata! Semangka jadi Simbol Palestina Kenapa Israel Sangat 'Alergi' ?

Bagian biji hitam dan daging putihnya juga merepresentasikan warna-warna bendera Palestina. 

Hal ini menjadikan semangka simbol kuat solidaritas dan dukungan terhadap Palestina. Menjadi ikon paling mencolok di antara buah-buahan lainnya seperti jeruk, zaitun, dan terong, yang juga kerap dijadikan simbol oleh warga Palestina.

Sejarah Semangka Palestina

Penggunaan semangka sebagai simbol perlawanan tidaklah baru. Semangka Palestina ini muncul setelah perang 6 hari pada tahun 1967.

Ketika itu, Israel melarang penggunaan bendera Palestina di wilayah pendudukan, sehingga semangka diadopsi sebagai simbol perlawanan terhadap tindakan penindasan Israel terhadap identitas Palestina. 

Semangka kemudian dianggap sebagai simbol perlawanan yang sering muncul dalam berbagai bentuk seni, kemeja, grafiti, dan poster. 

Bahkan, pada tahun 1980, karya seniman Palestina seperti Sliman Mansour, Nabil Anani, dan Issam Badr disensor oleh tentara Israel karena dianggap mengandung unsur politis dan warna bendera Palestina. Sebanyak 79 galeri yang sedang memamerkan karya seniman tersebut, ditutup paksa.(*)

Ganjar: Kami Tak Bisa Kontrol Alat Negara, Tapi Bergerak dengan Rakyat

Bacapres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo yakin gerakan rakyat yang mendukungnya bisa menang melawan pihak-pihak yang saat ini berkuasa dan memiliki alat negara. (CNN)

Semarang |  Merdekapost.com - Bacapres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo yakin gerakan rakyat yang mendukungnya bisa menang melawan pihak-pihak yang saat ini berkuasa dan memiliki alat negara.

Pernyataan Ganjar ini disampaikan saat berorasi di acara Deklarasi Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jawa Tengah di GOR Jatidiri Semarang pada Sabtu (4/11).

"Kami tidak punya pasukan khusus, kami tidak bisa menggerakkan alat negara. Yang bisa adalah bergerak bersama rakyat, bersatu, untuk apa ? Untuk menang. Apakah kalau menang selesai ? Tidak", ujar Ganjar.

Ganjar juga mengajak pendukungnya untuk berani melawan bila mengalami tekanan khususnya mereka yang setia mendukung dirinya dengan Mahfud MD.

"Kita bukan orang-orang yang bisa diinjak, kita bukan orang yang bisa ditendang, bukan orang yang bisa ditekan. Kita satukan pikiran dan kekuatan, mari kita semua bergerak. Matanya kekuatan, telinga kekuatan rakyat dan menjadi gerakan pemenangan. Kalau ada yang menekan panjenengan, laporkan", tambah Ganjar.

Lihat Juga :

Keras! Di Depan Prabowo, Jimly Singgung Politik Dinasti Jelang Pilpres 2024

Di acara yang sama, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengingatkan saat ini telah muncul fenomena kawan lama menjadi lawan baru.

"Jangan takut lawannya, sekarang ada teman jadi lawan, kawan jadi lawan, kita tetap pilih Ganjar-Mahfud", ujar Puan.

Puan menyebut ajakan memilih Ganjar-Mahfud lebih pada mewujudkan Indonesia lebih maju bahkan Indonesia Emas di tahun-tahun mendatang.

Berita Lainnya:

Jimly Sebut Bakal Umumkan Hasil Pemeriksaan 9 Hakim MK Pekan Depan

Ini 14 Negara yang Menolak Gencatan Senjata Israel-Hamas

https://www.merdekapost.com/2023/11/ternyata-semangka-jadi-simbol-palestina.html

"Bicara masa depan Indonesia, bisa nggak kita memenangkan Ganjar Mahfud. Semuanya demi Indonesia yang lebih maju bahkan Indonesia Emas ke depannya", teriak Puan.

Di akhir orasinya, Puan menutup dengan ajakan para kader simpatisan PDI Perjuangan dan koalisinya yakni PPP, Hanura dan Perindo untuk bergerak langsung mengetuk hati rakyat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.

"Saya minta semua hadir pada kesempatan ini, ketuk satu-satu semua pintu rakyat, hari rakyat, gotong-royong, katakan bahwa pemimpin kita akan pilih adalah yang bekerja sebesar-sebesarnya, sebisanya sekerasnya, adalah untuk rakyat Indonesia", tegas Puan.

(adz | Sumber: CNN INDONESIA)




Jimly Sebut Bakal Umumkan Hasil Pemeriksaan 9 Hakim MK Pekan Depan

Ketua MKMK Jimly Asshiddiqie mengatakan akan mengumumkan hasil pemeriksaan 9 majelis hakim MK pekan depan. (ANTARA)

Jakarta | Merdekapost.com - Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) Jimly Asshiddiqie mengatakan akan mengumumkan hasil pemeriksaan sembilan majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) usai memutuskan usia capres-cawapres pada pekan depan.

"Demi keadilan harus pasti dan mesti cepat sebelum tanggal 8. Artinya tanggal 7 sudah ada (keputusan)," kata Jimly setelah menghadiri Silatnas ICMI di Makassar, Sabtu (4/11).

Lihat Juga : Keras! Di Depan Prabowo, Jimly Singgung Politik Dinasti Jelang Pilpres 2024

Jimly menjelaskan MKMK itu hanya memiliki 30 hari untuk memeriksa sembilan majelis hakim MK yang memutuskan syarat usia capres-cawapres. Sehingga, katanya, harus ada keputusan yang tepat nantinya untuk memberikan rasa keadilan.

"Kalau saya belum 30 hari, 15 hari cukup. Karena, soal pemilu ini adalah persoalan serius, bisa memecah belah bangsa. Maka, harus ada kepastian yang tepat dan adil," ujarnya.

Saat ini MKMK tengah mengusut etik sembilan hakim MK, termasuk Anwar Usman terkait putusan syarat batas usia capres-cawapres.

Laporan pelanggaran kode etik Anwar Usman dkk ini bermula ketika para hakim MK menangani perkara soal uji materiil Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) soal batas usia Capres Cawapres.

MK telah mengabulkan gugatan soal syarat batas usia pencalonan presiden dan wakil presiden. MK menyatakan seseorang bisa mendaftar capres-cawapres jika berusia minimal 40 tahun atau sudah pernah menduduki jabatan publik karena terpilih melalui pemilu.

BERITA MENARIK LAINNYA:

Ini 14 Negara yang Menolak Gencatan Senjata Israel-Hamas

Ternyata! Semangka jadi Simbol Palestina Kenapa Israel Sangat 'Alergi' ?

Ini Para Tokoh yang Ikut Aksi Bela Palestina di Monas, Puan hingga Anies

Cak Imin Ungkap Survei Terbaru, Klaim Ada Peluang Menang 1 Putaran

Dari sembilan hakim konstitusi itu, Ketua MK Anwar Usman diperiksa dua kali oleh MKMK, yakni pada Selasa (31/10) dan Jumat (3/11).

Ketua MKMK Jimly Asshiddiqie menyebut hakim yang paling bermasalah secara etik di balik putusan syarat batas usia minimal capres-cawapres adalah yang paling banyak dilaporkan etik.

Jimly tidak menyebut secara tegas nama hakim yang dimaksud. Namun, dari 21 laporan dugaan pelanggaran etik hakim yang masuk ke MKMK, Ketua MK Anwar Usman menjadi pihak terlapor paling banyak.

"Yang paling banyak masalah itu yang paling banyak dilaporkan," kata Jimly di Gedung MK, Jakarta Pusat, Jumat (3/11) lalu.

(adz | Sumber: CNN INDONESIA)

Keras! Di Depan Prabowo, Jimly Singgung Politik Dinasti Jelang Pilpres 2024

Jimly Asshiddiqie menyinggung Indonesia yang menganut sistem republik tapi masih mempraktikkan feodalisme. (ist)

Jimly " Indonesia Itu Republik Tapi Perilakunya Kerajaan"

Makassar | Merdekapost.com - Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie menyinggung politik dinasti yang ramai dibicarakan menjelang Pilpres 2024. Dia menyinggung Indonesia yang menganut sistem republik tapi masih menggunakan sistem feodal.

Hal itu disampaikan Jimly di hadapan peserta Silaturahmi Kerja Nasional (Silatnas) ICMI dan Menteri Pertahanan yang juga calon presiden, Prabowo Subianto di Makassar, Sulawesi, Sabtu (4/11).

"Itu Inggris bentuk kerajaan negaranya, tapi perilaku politiknya republik, nah, saya bilang kalian ini bagian dari kerajaan tapi perilakunya republik sehingga mudah bagi anda berubah jadi republik. Indonesia tidak begitu saya bilang, Indonesia itu republik tapi kelakuannya kerajaan," kata Jimly.

Sebagai orang berintelektual kata Jimly harusnya melihat secara objektif sebagai fenomena.

"Itu menjelaskan semua partai mengalami pembiruan darah, bukan cuman satu semuanya. Jadi kita tidak menyalahkan partai a, partai b, tidak bisa. Tapi kita harus melihat sebagai fenomena yang harus dicarikan solusinya jangka panjangnya. Bukan saling menyalahkan," ungkapnya.

"Ini semua feodal ini lalu bicara dinasti, nah ini dinasti semua. Tidak usah saya sebut partainya, kalian sudah paham," sambungnya.

Lihat Juga : Cak Imin Ungkap Survei Terbaru, Klaim Ada Peluang Menang 1 Putaran

Seharusnya kata Jimly kita harus punya komitmen untuk membangun peradaban bangsa, melalukan modernisasi, termasuk modernisasi budaya politik. Ini persoalan serius.

"Kalau budaya politik kita sudah dewasa sudah modern. Contoh Obama kampanye untuk Hilary, kalah, artinya presiden yang sudah tidak menjabat tidak berpengaruh lagi. Karena budaya feodalnya sudah tidak berpengaruh yang kedua institusi politiknya sudah kuat. Nah, kita ini budaya politiknya masih feodal, institusinya masih lemah, masih tergantung figur ini problem kita," jelasnya.

Saat ini, lanjut Jimly persoalan yang dihadapi adalah perbaikan kualitas institusi berbangsa dan bernegara harus dibenahi.

"Inilah konflik kepentingan institusi ini menjadi sumber suburnya tindakan penyalahgunaan kekuasaan yaitu korupsi. Jadi tantangan bagi kita memberi dukungan pada capres sambil kita memberi masukan. Mudah murahan beliau-beliau ini ketika menjadi presiden, ini memikirkan kepentingan penataan kembali jangka panjang. Bukan saling berebutan untuk menikmati, bukan berebutan sharing dengan tangan di atas. Mudah-mudahan tokoh seperti Pak Prabowo ini bukan untuk menikmati tapi, caring dan sharing," pungkasnya.

Prabowo Subianto saat ini menjadi sorotan karena dinilai telah melanggengkan dinasti politik Jokowi dengan menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendampingnya.

Prabowo menyebut politik dinasti merupakan suatu hal yang wajar dan terjadi di sejumlah parpol termasuk PDIP. Pernyataan itu Prabowo sampaikan usai menghadiri acara deklarasi arah koalisi Pilpres PSI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (24/10).

"Kalau kita jujur, Anda lihat semua partai termasuk PDIP ada dinasti politik dan itu tidak negatif," kata Prabowo.

Lihat Juga :

Ini Para Tokoh yang Ikut Aksi Bela Palestina di Monas, Puan hingga Anies

Prabowo mengakui bahwa dirinya juga bagian dari politik dinasti karena putra dari Sumitro Djojohadikusumo dan cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo.

Namun demikian, ketua umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa dinasti keluarganya ingin mengabdi kepada rakyat dan negara Indonesia.

Adapun Sumitro Djojohadikusumo merupakan menteri di era Orde Baru sementara Raden Mas Margono Djojohadikusumo adalah pendiri Bank BNI. Pernah pula menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung Sementara.

"Pengertian dinasti politik adalah keluarga yang patriotik, keluarga yang ingin berbakti pada negara dan bangsa, salahnya apa? jangan dipolitisasi, ya kan," ujar Prabowo.(*)

(Editor : Aldie Prasetya | Sumber: CNN Indonesia)

Ini Para Tokoh yang Ikut Aksi Bela Palestina di Monas, Puan hingga Anies

Sejumlah tokoh ikut aksi bela Palestina di Monas, Puan hingga Anies ikut hadir. (ist)

Jakarta | Merdekapost.com - Sejumlah tokoh politik mulai dari Ketua DPR Puan Maharani hingga Bacapres Anies Baswedan menghadiri aksi bela Palestina yang digelar di Monas, Jakarta Pusat pada Minggu (5/11).

Dilansir dari pantauan CNNIndonesia.com, ribuan massa aksi telah memadati kawasan Monas sejak pukul 05.30 pagi.

Sebagian besar massa mengenakan pakaian putih dengan balutan aksesoris bernuansa bendera Palestina, mulai dari ikat kepala, syal keffiyeh hingga bendera.

Aksi bela Palestina juga dihadiri oleh sejumlah tokoh. Selain Puan dan Anies, aksi ini juga dihadiri oleh Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Agama, hingga Ketua Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina Din Syamsudin.



Aksi dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Massa aksi bela Palestina banyak yang hadir dari luar Jakarta. (ist/CNN)

Aksi bela Palestina berlangsung dari pukul 05.30 WIB hingga 10.00 WIB.

Usai sejumlah orasi dari para tokoh di panggung utama, massa nantinya akan bergerak dari Monas ke Bundaran HI dan kembali lagi ke Monas.

Aksi Damai Bela Palestina hari ini digelar sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia.

(adz | cnnindonesia)



Anies Paling ‘Perform’ Jadi Presiden

 

Anies Baswedan

Anies Paling ‘Perform’ Jadi Presiden

Oleh: Alex Wibisono

Satu pertanyaan: “Di antara tiga capres, siapa paling pantas dan siap jadi presiden?” Lu jujur, pakai logika dan hati nurani ketika lu mau jawab. Jawabnya pasti Anies Baswedan. Ini bukan soal gue dan lu dukung siapa. Tapi ini penilaian obyektif. Mari kita bedah.

Anies Baswedan punya kharisma. Sosok yang berwibawa. Pemimpin butuh kharisma dan kewibawaan. Coba lu bandingkan dengan capres yang lain. Secara obyektif, lu pasti akan mengatakan Anies paling berwibawa. Anies punya kharisma. Ini dibutuhkan bro. Pemimpin yang berkharisma, membuat bangsa ini juga akan punya kharisma. Terutama di mata para pemimpin negara lain.

Siapa paling tenang ketika menghadapi masalah? Siapa paling stabil emosinya ketika dihadapkan pada persoalan? Lu pasti jawab: Anies Baswedan. Dua capres yang lain lebih emosional. Keduanya pernah sama-sama gebrak meja ketika menghadapi masalah. Ini contoh kecil, tapi bisa jadi masalah serius. Pemimpin yang emosional, cukup membahayakan bangsa. Efeknya bisa membahayakan demokrasi. Intimidasi, kriminalisasi dan bahkan punya instrumen negara untuk menculik. Bahaya banget bro!

Anies-Muhaimin (AMIN)
Siapa capres yang paling cerdas dan pintar? Paling siap dan berkemampuan untuk memimpin bangsa? Jawabnya tetap Anies Baswedan. Gagasannya tentang bangsa ini terstruktur dan jelas. Sistematis dan mudah dipahami. Anies tahu betul masalah bangsa dan bagaimana secara bertahap dalam jangka waktu yang diukur untuk menyelesaikan persoalan bangsa itu. Mulai soal ekonomi, kedaulatan pangan, penegakan hukum sampai soal demokrasi. Sektor pendidikan, jangan tanya lagi. Anies pakarnya.

Siapa yang punya track record atau rekam jejak keberhasilan ketika menjadi eksekutif? Kita bandingkan saja perubahan dan prestasi di DKI selama lima tahun dengan Jawa Tengah selama sepuluh tahun. Bandingkan juga dengan food state yang digarap oleh Kemenhan. Silahkan secara jujur lu jawab. Kite obyektif aja. Supaya bangsa ini kedepan punya pemimpin terbaik diantara ketiga capres itu.

Anies Baswedan unggul dalam banyak sisi dibanding capres yang lain. Ini diakui oleh mereka, para pendukung capres yang lain. Gue sering dengar langsung pengakuan mereka. Kesaksian ini bisa dipertanggungjawabkan bro. Bukan sekali dua kali gue denger. Seringkali bro.

Masalahnya, untuk menang kagak cukup pengakuan mereka. Buat menang dan sukses jadi presiden kagak cukup dengan semua keunggulan dan prestasi yang dimiliki Anies Baswedan. Sebab, banyak masyarakat awam, kelas bawah, terutama yang berada di pedesaan, mereka belum tersentuh informasi tentang prestasi dan kesuksesan Anies Baswedan. Ini tugas kalian, orang-orang yang ingin Indonesia punya pemimpin ideal di masa depan. Pemimpin yang bisa diharapkan mampu memperbaiki bangsa ini.

Anies - Muhaimin (AMIN)

Kalian yang sadar bahwa Indonesia butuh pemimpin yang punya kemampuan membawa Indonesia maju dan berwibawa di mata dunia, seharusnya ikut barisan perjuangan. Untuk mendapatkan pemimpin ideal, kagak boleh hanya diam. Harus bergerak, ikut sampaikan kepada rakyat.

Kalau lu masih ragu, coba lu berimajinasi deh. Gimana kalau Indonesia ke depan dipimpin Anies Baswedan. Gimana juga kalau dipimpin oleh Ganjar. Atau dipimpin oleh Prabowo. Coba lu bayangin satu persatu. Lu bayangin Jakarta, lu bayangin Jawa Tengah, lu bayangin Kemenhan.

Kalau mau lihat masa depan, lihatlah masa lalunya. Kagak akan beda bro. Maka, jujurlah. Kita sedang mencari pemimpin yang ideal untuk Indonesia. Bukan mencari pemeran watak dan pemimpin yang butuh dikasihani. Memilih pemimpin harus terukur dan tegas. Harus rasional. Kagak melibatkan perasaan. Karena bangsa ini ke depan harus dikelola dengan rasional. Rasionalitas bangsa ini butuh pemimpin yang bersih dan cerdas. Lu tahu jawabannya. (*)

Depok, 30/10/2023.


*Alex Wibisono, Pengamat Politik dan Pemerhati Sosial. 

Jokowi Berada dalam Suasana Psikologis ‘To Kill or To Be Killed’

Joko Widodo Presiden RI

Jakarta – Jokowi sedang terdesak. Masa jabatannya tinggal satu tahun lagi. Banyak proyek ambisi pribadi yang belum tuntas. Banyak dugaan pelanggaran hukum yang mengancam diri dan keluarganya.

Publik sejak lama membicarakan dugaan korupsi yang dilakukan oleh anggota keluarga Jokowi. Bahkan ada dugaan korupsi yang melibatkan Jokowi langsung maupun tidak langsung.

Ada lagi desakan “unfinished businesses” alias urusan yang belum tuntas. Misalnya, misi pribadi Jokowi untuk menuntaskan Ibu Kota Nusantara (IKN) masih sangat jauh. Plus berbagai proyek mercusuar lainnya yang memakan biaya sangat-sangat besar.

Baca Juga: 

Polling Terbaru Iwan Fals: Pasangan AMIN Menang Satu Putaran!

Desakan lainnya termasuk pohon dinasti yang belum kuat mengakar. Pohon dinasti Jokowi terancam tumbang. Batang dan akar pohon dinasti masih perlu pupuk yang terbaik. Pupuk yang terbaik itu adalah keberlanjutan kekuasaan Jokowi.

Celakanya, kekuasaan Jokowi akan segera berakhir. Dia panik. Semua orang memusuhinya. Bahkan orang-orang yang selama ini sangat loyal sebagai gerombolan penjilatnya pun menghardik.

Tapi, di tengah keterdesakan itu apakah Jokowi akan surut? Akan mundur. Tidak akan. Kalau dia punya pilihan surut pasti sudah dia lakukan sejak dulu. Jadi, jangan bermimpi Jokowi akan menyerah.

Sebaliknya, dia akan menghadapi siapa saja yang berada di depannya. Sebagai penguasa tertinggi, Jokowi memiliki segala jenis senjata untuk menghabisi lawan-lawannya.

Baca Juga: 

Ini Kenapa ya? AMIN Hampir 90%, Tapi di Survey LSI Paling Bawah Terus, Ada yang Aneh?

Jokowi sadar betul bahwa lawan-lawannya pun punya senjata dahsyat untuk melumpuhkan dirinya. Ada dua senjata yang mematikan di pihak lawan. Yaitu pelanggaran konstitusi dan nepotisme oleh Jokowi serta juga dugaan korupsi.

Jokowi sudah berkali-kali melanggar konstitusi atas nama efisiensi. Dia memaksakan UU Omnibus Law yang kemudian dinyatakan inkonstitusional. Dia diduga mengendalikan Mahkamah Konstitusi —yang dijukuki publik sebagai Mahkamah Keluarga-untuk kepentingan diri dan keluarganya.

Jokowi melanggar asas dan kewajiban netral seorang presiden dalam proses pilpres. Dia melakukan cawe-cawe dengan sengaja. Bahkan menantang rakyat dengan menyatakan secara terang-terangan bahwa tidak tidak akan netral dalam pilpres. Pernyataan ini dibuktikan oleh Jokowi.

Tumpukan pelanggaran konstitusi ini memicu kemarahan publik. Macam-macam teriakan rakyat. Ada yang menyarankan agar dia dimakzulkan (impeachment) dan bahkan banyak yang menuntut agar dilakukan gerakan rakyat atau “people power.”

Semua ini akhirnya bergumpal menjadi perlawanan terhadap Jokowi. Namun dia tidak gentar meskipun sebenarnya dia dirundung ketakutan. Takut dimakzulkan, takut digulingkan, dan sangat takut kehilangan kekuasaan.

Baca Juga: 

Anies Titip Pesan Netralitas Saat Makan Siang Bareng 3 Capres, Ini Kata Jokowi

Pilpres 2024 ini adalah kesempatan terbaik bagi Jokowi untuk tetap berkuasa. Yaitu lewat tangan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, yang dia pasangkan dengan Prabowo. Kabarnya Prabowo tidak mau, tetapi dipaksa oleh Jokowi.

Jadi, pilpres 2024 praktis menjadi milik Jokowi. Jangan ada yang coba-coba mendekat. Jangan ada yang berani menyentuh pilpres hidup-mati ini. Ini pilpres untuk Gibran.

Berita Lainnya:

Ditanya Arah Dukungan Pilpres 2024, Begini Respons Ketum GP Ansor

Jokowi sudah kokang senjata sambil bergumam: “aku atau kalian.” Dia tidak akan melepas pilpres ini kepada siapa pun. Ini pilpres Gibran.

Jokowi benar-benar terdesak. Dia sedang berada dalam suasana psikologis film-film thriller: “to kill or to be killed” —menghabisi atau akan dihabisi. (ald /Sumber: NusantaraKini.com)

Polling Terbaru Iwan Fals: Pasangan AMIN Menang Satu Putaran!

“Wuiihh Amin juaranya, luar biasa,” cuit @iwanfals.

Merdekapost.com, Jakarta – Polling Capres dan Cawapres terbaru yang dilakukan musisi legendaris Iwan Fals di media sosial X (Twitter) kembali membuahkan hasil yang cukup mencengangkan.

Polling yang dibuat pada 23 Oktober 2023 di akun X resminya Iwan Fals @iwanfals itu diikuti oleh 25,957 voters. Hasilnya pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) pemenang.

Pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) besutan Koalisi Perubahan yang paling awal mendeklarasikan diri ini meraih perolehan suara sebanyak 70,9 persen. Lalu di posisi kedua ada pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Gofud) 17,3 persen. Kemudian Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Pagi) hanya 5,4 persen. Lebih sedikit dari Iwan Fals sendiri (Saya) sebanyak 6,4 persen.

BACA JUGA:

             Ditanya Arah Dukungan Pilpres 2024, Begini Respons Ketum GP Ansor

Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs