Wacana Duet Ganjar-Anies, Pengamat: Demokrat Cenderung Hengkang

Foto Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan bersama bacapres PDI-P Ganjar Pranowo di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/7/2023). (KOMPAS.com)

JAKARTA, MERDEKAPOST.COM  - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai, wacana menduekan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, berpotensi memunculkankan perpecahan di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Diketahui, Anies saat ini diusung KPP sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. 

Menurutnya, jika Anies berduet dengan kompetitornya tersebut, justru berpotensi membuat Partai Demokrat hengkang dari koalisi. Kondisi berbeda, menurutnya, akan terjadi di internal koalisi PDI-P cs, koalisi pengusung Ganjar, yang cenderung lebih solid. 

Baca juga: 

Soal Wacana Duet Ganjar-Anies, Ini Respons NasDem, PKS & Demokrat

"Kecenderungan Demokrat yang bakal hengkang dari kubu perubahan. Dari kubu Ganjar cenderung solid," ucap Adi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (24/8/2023). 

Meski begitu, ia menilai, hengkangnya parpol dari koalisi tidak akan memberikan dampak signifikan. Sebab, pada saat pilpres yang dipilih adalah sosok, bukan parpol koalisi. Di sisi lain, ia meyakini bahwa Partai Nasdem sebagai partai pertama yang mengusung Anies sebagai bacapres, bersama PKS akan tetap mendukung pencalonan mantan Gubernur DKI Jakarta itu bila berduet dengan Ganjar. Alasannya, Anies diyakini memberikan efek elektoral yang besar bagi Nasdem.  

Baca juga: 

Survei Litbang Kompas: PDIP Unggul, Disusul Gerindra dan PKB 

"Kemungkinan besar PKS juga merapat karena pemilih PKS mayoritas penggemar Anies," kata Adi. Selain itu, ia menambahkan, duet Ganjar-Anies juga akan saling melengkapi kekurangan elektoral wilayah satu dan yang lain. Sebagai contoh, Ganjar memiliki elektoral yang kuat di dua provinsi yang menjadi lumbung suara di Pulau Jawa, yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ganjar pun juga memiliki elektoral yang kuat di Pulau Bali, yang notabene merupakan salah satu kandang PDI Perjuangan. 

"Anies kuat di Jabar, Jakarta, Banten, dan lainnya. Jumlah provinsi basis Ganjar dan Anies ini pemilihnya mayoritas," ucapnya. 

Sebelumnya, wacana penggabungan Ganjar-Anies bermula dari Ketua DPP PDI-P Said Abdullah, yang membayangkan penyatuan dua bacapres tersebut pada Pemilu 2024 nantinya. 

Baca juga: 

Survei Litbang Kompas: PKB Tembus 3 Besar, Salip Golkar dan Demokrat

"Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan. Tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama-sama masih muda, cerdas, dan energik," imbuhnya. (*)


SUMBER: KOMPAS.COM | EDITOR: ALDIE PRASETYA 


Soal Wacana Duet Ganjar-Anies, Ini Respons NasDem, PKS & Demokrat

Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan menuai respons beragam dari Partai Demokrat, PKS, dan NasDem yang tergabung dalam Koalisi Perubahan. (doc/kumparan)

Jakarta, Merdekapost - Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan menuai respons beragam dari Partai Demokrat, PKS, dan NasDem yang tergabung dalam Koalisi Perubahan.

Wacana duet Anies-Ganjar mulanya muncul dari Ketua DPP PDIP Said Abdullah yang membayangkan Ganjar bersatu bersama Anies dalam memimpin Indonesia. Said menilai keduanya bisa menjadi sebuah kekuatan lantaran menurutnya mereka sama-sama merepresentasikan sosok calon pemimpin yang cerdas.

Pernyataan tersebut Said lontarkan saat merespons sejumlah hasil lembaga survei yang menunjukkan elektabilitas Ganjar mulai kembali unggul. Meski demikian, Said mengatakan baik Prabowo dan Anies bukanlah kompetitor yang bisa diremehkan.

Demokrat konsisten dorong Anies

Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Putra Mahendra menyambut baik wacana untuk menduetkan Anies dan Ganjar di Pilpres 2024 mendatang.

Meski demikian Herzaky menegaskan Demokrat saat ini masih dalam posisi mengusung Anies sebagaimana yang telah disepakati di Koalisi Perubahan.

"Saat ini kami Demokrat bersama koalisi perubahan sudah memiliki jalan sendiri," ucap Herzaky kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/8).

Ia menyebut Demokrat masih memegang semangat perubahan untuk Indonesia ke depan. Oleh karena itu, Herzaky akan terus memperjuangkan Anies di kontestasi Pilpres 2024.

Namun, dia mengaku tak menutup peluang Anies bisa menemani Ganjar usai Pilpres 2024. Menurutnya, Koalisi Perubahan tak akan menutup pintu setiap kerja sama demi kebaikan negara.

"Hanya saja memang jika saat ini kita belum bersama, mungkin ke depannya. Bagaimanapun kan semangat koalisi perubahan ini ingin berkolaborasi dan sinergi dengan semua elemen bangsa untuk Indonesia yang lebih baik," kata dia.

PKS mau asal Ganjar Cawapres

Berbeda dengan Demokrat, PKS tetap membuka kemungkinan koalisi Anies dan Ganjar saat Pilpres 2024. Namun dengan syarat, Anies tetap menjadi capres di kontestasi politik 2024 mendatang.

"PKS tentu saja partai yang siap berkoalisi dengan partai yang memiliki visi yang sama dan siap mengusung perubahan, asal Anies jadi capres dan Ganjar menjadi wapres, sangat mungkin terjadi," kata Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (22/8).

Iqbal pun menyadari segala dinamika politik saat ini terutama persoalan koalisi masih sangat dinamis. Namun KPP yang saat ini mengusung Anies menurutnya akan tetap konsisten menjadikan Anies sebagai capres.

Dengan demikian, apabila nantinya PDIP menawarkan proposal untuk meminang Anies sebagai cawapres, Iqbal memastikan KPP akan menolaknya.

"Belum ada pembicaraan [proposal PDIP]. Tapi iya [akan ditolak jika Anies bukan capres]," ujarnya.

Satu suara dengan Iqbal, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid juga menyebut sah-sah saja apabila PDIP memiliki bayangan pasangan Ganjar dan Anies. Namun Hidayat memastikan ketiga partai KPP tetap berkomitmen mengusung Anies sebagai capres.

"PKS tidak tergoda untuk menjadikan Pak Anies hanya sebagai cawapres, kita menginginkan beliau sebagai capres untuk menghadirkan perubahan untuk bisa lebih baik," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8).

NasDem buka pintu

Di sisi lain, Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie alias Gus Choi tak mempermasalahkan wacana duet tersebut. Ia menyebut bahwa tak ada yang salah dalam bayangan tersebut. Ia juga menegaskan NasDem menghargai semua gagasan dan ide yang positif asal untuk kebaikan bangsa dan negara.

"Membayangkan boleh saja, membayangkan tidak dilarang. NasDem selalu terbuka untuk bergandengan tangan dengan semua pihak untuk kepentingan bangsa. NasDem tidak pernah membatasi gagasan dan komunikasi, tidak menutup diri. NasDem tidak eksklusif," kata Gus Choi dilansir dari CNNIndonesia.com, Rabu (23/8).

"Bukan tidak apa-apa, tapi untuk kepentingan republik semua bisa diwacanakan dan dibicarakan," imbuhnya.

NasDem menurutnya terbuka dengan parpol atau pihak siapa saja. Ia pun mengungkit filosofi NasDem dalam berpolitik. Menurutnya dalam berpolitik, berbangsa, dan bernegara, semua orang adalah saudara dan memiliki tanggung jawab yang sama.

"Filosofi NasDem, 'kalau kamu tidak suka jangan berlebihan, siapa tahu suatu saat yang tidak kamu sukai akan menjadi temanmu. Kalau mencintai juga jangan berlebihan, karena siapa tahu suatu saat yang kamu cintai menjadi musuhmu," kata dia.

Baca JugaSurvei Litbang Kompas: PDIP Unggul, Disusul Gerindra dan PKB

Ia kemudian mewanti-wanti agar jangan ada pihak yang merasa paling nasionalis, merasa besar dan otomatis menang. Ia mengatakan fakta sejarah, banyak yang kecil bisa mengalahkan yang besar.

Oleh sebab itu, NasDem menyatakan mereka inklusif, percaya diri, dan selalu terbuka untuk bergandengan tangan dengan semua pihak.

Namun demikian, Gus Choi juga tidak membenarkan bahwa NasDem saat ini tak mempermasalahkan apabila Anies Baswedan menjadi cawapres bagi capres lain.

"Bukan begitu kesimpulannya [rela Anies menjadi cawapres]. Imajinasi orang tidak dilarang," tegas Gus Choi.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas terbaru, elektabilitas Ganjar berada di angka 24,9 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen dan Anies Baswedan 12,7 persen.

Sementara dalam survei Indikator, Ganjar unggul dengan elektabilitas mencapai 35,2 persen. Sedangkan Prabowo di angka 33,2 persen dan Anies 23,9 persen.

Said menyebut PDIP tak merasa jemawa meskipun elektabilitas Ganjar mengungguli Anies dalam sejumlah survei. Ia malah menjadikan hasil survei itu sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki strategi pemenangan Ganjar.

Pun dengan Prabowo dan Ganjar yang saat ini masih bersaing tipis, bahkan dalam beberapa survei Ganjar tertinggal dari Prabowo apabila harus head to head.

( Adz/ CNN)


Bertemu Ganjar, Gus Imin Menolak saat PKB Diajak Bergabung: "Saya Masih Bersama Pak Prabowo"

Ganjar Pranowo memberikan burung lovebird berkepala warna merah dan badan hijau ke Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin di Jakarta, Jumat (18/8/2023). (doc/ist)

Jakarta, Merdekapost - Ganjar Pranowo memberikan burung lovebird berkepala warna merah dan badan hijau ke Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin di Jakarta, Jumat (18/8/2023). 

Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo bertemu dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Jumat (18/8/2023).

Ganjar Pranowo bertemu Cak Imin di sebuah kafe di Jakarta Selatan, Jumat (18/8/2023) petang. (doc/ist)

Saat pertemuan tersebut, Ganjar Pranowo memberikan bingkisan spesial kepada Cak Imin, yaitu sepasang burung Love Bird.

Menurut bakal Calon Presiden dari PDI-P ini, burung Love Bird merupakan simbol kesetiaan.

"Love Bird itu setia, kalau dia mati, pasangannya juga bisa (ikut mati)," katanya.

Ganjar Pranowo menjelaskan Love Bird yang dibawanya berkepala merah dan bertubuh hijau.

"Tapi ini kepalanya merah lho Cak, badannya yang hijau," kata sembari bersenda gurau.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat bertemu dengan bakal Calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo.

Sementara, Muhaimin Iskandar mengaku dalam pertemuan itu juga bicara soal politik, termasuk Pemilihan Presiden.

Bahkan, Muhaimin Iskandar mengaku Ganjar Pranowo mengajak PKB untuk bergabung berkoalisi.

Baca Juga: Ternyata PKB Pernah Gertak Golkar & PAN Agar Tak Usulkan Cawapres, Ngotot Duetkan Prabowo Gus Imin

Cak Imin diberi sinyal ajakan untuk bergabung ke koalisi pendukung Ganjar Pranowo. 

"(Ada ajakan gabung koalisi) Oh iya pasti lah, pasti. Namanya juga sesama Kagama ya, sesama UGM ya tentu saling berbagi informasi."

"Sebetulnya acaranya tunggal, membicarakan kagama, keluarga alumni Gadjah Mada (UGM), tapi kemudian berkembang ke pembicaraan politik," kata Cak Imin Sabtu (19/8/2023) dikutip dari youTube Kompas TV.

Menurut Cak Imin, ia belum goyang untuk berpindah haluan dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra.

"Sinyalnya ajakan. Tapi saya kan belum bisa jawab, karena saya masih bersama Pak Prabowo di koalisi bersama Gerindra," ujarnya.

Soal pemberian burung, Cak Imin mengatakan, hadiah Ganjar kepadanya itu merupakan simbolis sinyal ajakan berkoalisi.

Survei LSI: Elektabilitas Ganjar Anjlok Pasca Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (FOTO: ANTARANEWS)

Merdekapost, Jakarta - Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo anjlok hingga 8,1 persen dalam survei yang digelar Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 31 Maret - 4 April 2023. Elektabilitas Ganjar menurun pasca pernyataannya yang menolak kedatangan Timnas Israel dan mengakibatkan FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Ganjar mengalami penurunan selama dua bulan terakhir, turun 8,1 persen dari 35 ke 26,9 persen," ujar Direktur LSI Djayadi Hanan dalam paparannya, Ahad, 9 April 2023.

Baca Juga: Survei LSI: Kepercayaan Publik kepada KPK Menurun

Sementara untuk Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, Djayadi menyebut trennya cenderung mengalami penguatan atau stabil jika dibandingkan survei setahun terkahir. Untuk Prabowo mengalami kenaikan hingga 3,6 persen dan Anies mengalami kenaikan sedikit sebesar 1,3 persen.

Naiknya elektabilitas Anies dan Prabowo yang cukup kecil ini, menurut Djayadi, menjadi indikasi 8,1 persen suara Ganjar yang hilang tidak terdistribusi secara merata kepada keduanya. 

"Itu berarti jika kita berpikir secara sederhana, hilangnya 8,1 persen suara Ganjar terpecah menjadi undecided lalu ke Prabowo dan sedikit ke Anies. Itu dugaan sederhananya," kata Djayadi. 

Survei yang digelar oleh LSI ini menargetkan WNI berusia 17 tahun ke atas dan memiliki nomor telepon. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). Dengan teknik ini, sebanyak 1.229 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. 

Baca Juga: Bupati Meranti Diduga Suap Auditor BPK Riau demi Raih Status WTP

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.

FIFA sebelumnya telah mencoret Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Penolakan kedatangan Timnas Israel ke Indonesia dinilai jadi penyebab, meski FIFA tidak menyinggung soal Israel dalam keterangannya.

Adapun penolakan datang dari Ganjar dan Gubernur Bali I Wayan Koster Ganjar. Mereka mengatakan sebagai kader PDI Perjuangan akan memegang teguh amanat Bung Karno untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.(adz/tempo.co.id)

Berita Top Nasional: Ini Kata Ganjar usai Dicaci Warganet soal Piala Dunia U-20

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Instagram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ramai dikomentari netizen dan beberapa pemain Timnas Indonesia U-20. Ganjar Pranowo secara tegas menolak kedatangan Timnas Israel. 

Jakarta, Merdekapost.com - Berita yang menarik perhatian pembaca hingga pagi ini di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo buka suara setelah namanya viral dan menjadi trending topic di Twitter terkait Piala Dunia U-20. 

Ini Kata Ganjar usai Dicaci Warganet soal Piala Dunia U-20

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo buka suara setelah namanya viral dan menjadi trending topic di Twitter terkait Piala Dunia U-20. Tak hanya itu, akun Instagram miliknya juga ramai dibanjiri komentar warganet, termasuk oleh sejumlah pemain sepak bola.

Baca Juga:

Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia, Pernyataan Lengkap Presiden Jokowi

Diketahui, Ganjar merupakan salah seorang dari beberapa politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menolak kehadiran Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20. Penolakan itu diduga menjadi penyebab dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Tak ayal, Ganjar menjadi sasaran kekecewaan sejumlah warganet.

Dalam akun Instagramnya pada Kamis, 30 Maret 2023, Ganjar mengunggah video tentang pelaku terorisme Bom Bali I yang sudah bertobat. Meski tidak secara langsung menanggapi kekecewaan warganet, tapi sebagian jawaban Ganjar jika dirinya menjadi sasaran kekecewaan. Ganjar awalnya menuliskan soal intoleransi, radikalisme dan terorisme.

"Selalu saya ingatkan dan tegaskan bahwa perjuangan melawan intoleransi, radikalisme, dan terorisme adalah komitmen yang tak pernah putus. Perjuangan ini kita laksanakan dengan cara dan strategi yang bervariasi. Bisa pendidikan, seminar, diplomasi atau bahkan cara lain yang mungkin tidak populer di mata masyarakat," tulis Ganjar dalam caption unggahan videonya.

Baca Juga:

Begini Respons Pelatih Israel Usai Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20

Pemain Timnas U-20 Kompak Sindir Ganjar dan Koster: Terima Kasih Pak!

Ganjar lantas mengatakan sikapnya setiap kali menerima perundungan adalah buah dari kebijakan yang tidak populer. Ia juga menyebutkan jika cacian atau rundungan merupakan risiko yang harus diambil dari sebuah pilihan.

"Dicaci dan dibully (dirundung) adalah risiko yang kadang harus kita ambil dari pilihan itu. Karena memang apa yang kita lakukan tidak selalu bisa memuaskan semua orang," tulis Ganjar.

"Yang pasti tujuan kita satu, menjaga kedamaian dan persatuan di Republik yang kita cintai ini," tulisnya lagi.

Sebelumnya, sejumlah warganet menyerbu akun Instagram Ganjar @Ganjar_Pranowo untuk menyampaikan rasa kecewanya. Tak terkecuali, sejumlah pemain sepak bola Indonesia.

Mereka menilai sikap Ganjar yang menolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20 diduga berdampak pada status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Karangan Bunga ucapan duka yang memenuhi kantor PSII usai Indonesia diputuskan Batal sebagai tuan rumah Piala dunia U-20. (Doc:ist)

Sejumlah pemain sepak bola memberikan komentar pada unggahan video yang berisi kunjungan Ganjar ke Wisma Lansia Agape di Kota Semarang, Jawa Tengah. Tempo melihat sudah terdapat 292 ribu komentar pada Kamis, 30 Maret 2023, pukul 16.15 WIB.

Salah satu yang menyampaikan rasa kecewanya adalah pemain sepak bola Indonesia, Hokky Caraka. Melalui akunnya @Hokkycaraka_, Hokky menyebut Ganjar telah menghancurkan mimpi para pemain sepak bola muda Indonesia. ( adz / detik.com)

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs