Benahi Parkir, Wako Alfin: "Kita Ingin Parkir ini tertib dan lalu lintas lancar"

Sungai Penuh - Jajaran Pemerintah Kota Sungai Penuh yang terdiri Inspektorat dan Badan Keuangan Daerah (Bakauda) serta Dinas Perhubungan melakukan Monitoring dan pengawasan lokasi titik parkir dikawasan pusat Kota Sungai Penuh, Rabu (7/5).

Monitoring dan pengawasan tersebut merupakan bagian rangkaian aksi cepat strategis program walikota, Alfin dan Wakil Walikota Azhar Hamzah dalam meningkatkan transparansi dan optimalisasi pendapatan daerah.

Monitoring dilakukan bersama tim Inspektorat Daerah yang berkolaborasi dengan Bidang Pendapatan Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) serta Dinas Perhubungan melakukan pengawasan langsung terhadap sejumlah titik lokasi parkir di Kota Sungai Penuh

Walikota Alfin menegaskan pentingnya sinergi antar perangkat daerah untuk memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik. Selain itu, hasil monitoring ini akan menjadi dasar evaluasi kebijakan pengelolaan parkir ke depan.

”Kita ingin pengelolaan parkir di Kota Sungai Penuh ini tertib, dan lalu lintas berjalan dengan lancar, ” sampainya

sebagai bentuk pelayanan terbaik kepada masyarakat, Wako Alfin juga mengintruksikan petugas Dishub untuk disiagakan di setiap simpang-simpang dipusat Kota Sungai Penuh.(*)

Kota Sungai Penuh Digempur Limbah Sampah Berkepanjangan

Jika hujan turun di Desa Sungai Ning Kota Sungai Penuh maka aliran air akan menggulung tumpukan sampah dari TPAS RPT.(ist) 

SUNGAI PENUH - Hujan turun seperti biasa di Desa Sungai Ning, Kecamatan Sungai Bungkal. Tapi, kali ini, aliran air yang datang menggulung tumpukan plastik, pecahan botol, potongan kasur, serta bau tak tertahankan dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Renah Padang Tinggi (RPT). Tempat pembuangan sampah ini, memang sudah lama dianggap tak layak lagi beroperasi.

Dan seperti luka yang dibiarkan terbuka terlalu lama, TPAS RPT kini bukan hanya tempat pembuangan—tapi sumber bencana.

Setiap kali hujan turun, TPAS RPT seperti tak mampu lagi menahan dirinya. Sampah meluber keluar dari pagar, terbawa arus air hingga mencemari sungai dan melintasi jalan nasional Sungaipenuh–Tapan. Aroma busuk bercampur banjir menciptakan jalur maut yang siap menyeret siapa pun yang lengah.

Insiden terbaru terjadi pekan lalu. Satu unit mobil dilaporkan terseret arus bercampur sampah hingga masuk ke sungai. Tak ada korban jiwa, tapi trauma dan kemarahan warga tak terbendung.

“Kami ini hidup di pinggir sungai, tapi sekarang sungainya berubah jadi tempat buangan,” ujar seorang warga Desa Sungai Ning.

Sungai yang dulunya menjadi sumber air untuk mandi, mencuci, bahkan konsumsi, kini berubah menjadi aliran limbah yang mencemari tubuh dan mental masyarakat.

Merespons krisis ini, Wali Kota Sungaipenuh Alfin akhirnya memanggil seluruh Kepala OPD dan Kepala Desa dalam rapat koordinasi di Aula Kantor Wali Kota, Sabtu (3/5). Dalam pertemuan itu, Wako Alfin menginstruksikan secara tegas:

“Aktifkan kembali seluruh fasilitas TPS3R. Segera.”

TPS3R atau Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle—yang selama ini mangkrak dan minim operasional—didorong untuk menjadi garda depan penanggulangan sampah. Tapi pertanyaannya: mengapa reaksi ini baru muncul setelah ada mobil terseret banjir?

Kota Sungaipenuh terus berkembang. Populasi bertambah. Aktivitas ekonomi naik. Tapi pengelolaan sampah seperti tertinggal di masa lalu. TPAS RPT yang sudah lama dikeluhkan tetap jadi andalan. Tidak ada perluasan. Tidak ada relokasi. Tidak ada revitalisasi serius.

Sementara di lapangan, warga desa menjadi saksi dan korban paling awal dari pembiaran sistemik ini. Sungai tercemar. Jalan nasional terganggu. Keselamatan pengguna jalan dipertaruhkan. Bahkan hanya soal waktu sebelum insiden berikutnya kembali terjadi.

Baca Juga: Mobil Dirut PDAM Sungai Penuh Terseret Longsor Bersama Sampah

Instruksi pengaktifan kembali TPS3R bisa menjadi titik balik. Tapi pengalaman warga mengajarkan mereka untuk skeptis. Banyak TPS3R dibangun, tapi tak terkelola. Alat rusak. Tenaga kerja minim. Koordinasi antar desa dan OPD tak berjalan.

“Bukan hanya aktifkan TPS3R, tapi juga benahi sistemnya. Kalau cuma aktif nama, itu bukan solusi,” ujar seorang warga.

Sungaipenuh pernah bangga pada airnya. Pada udara sejuknya. Pada hijaunya pegunungan yang mengelilingi. Tapi kini, krisis sampah menjadi noda yang mengalir bersama waktu.

Air yang seharusnya memberi kehidupan, kini membawa racun dari pengelolaan yang gagal.

Dan jika sistem tak dibenahi dari hulu, maka derita di hilir hanya tinggal menunggu giliran.(*)

Editor: Aldie Prasetya / Sumber: JambiSatu.id

Dukung Swasembada Pangan, Dandim Kerinci Laksanakan Tanam Padi Serentak di Dua Wilayah

Dandim Kerinci Laksanakan Tanam Padi Serentak di Dua Wilayah, Penanaman padi serentak wilayah hukum Polres Kerinci. (ist)

Merdekapost - Kodim 0417/Kerinci menggelar kegiatan penanaman padi serentak di dua lokasi berbeda, Selasa (22/4/2025). Kegiatan ini merupakan wujud dukungan TNI terhadap program ketahanan pangan di wilayah Kerinci dan Sungai Penuh Provinsi Jambi.

Lokasi pertama pelaksanaan penanaman padi serentak bertempat di Desa Tanjung Bunga, Kota Sungai Penuh.yang dihadiri Bapak Walikota Sungai Penuh,wakil Walikota Sungai Penuh dan Forkopimda Kota Sungai Penuh, Komandan Kodim 0417/Kerinci, Letkol Inf Eko Budiarto S.I.P., M.I.P., hadir langsung untuk memimpin kegiatan tersebut.

Di lokasi kedua, yang berada di Desa Koto Lua Kecamatan Siulak Mukai, Kabupaten Kerinci, kegiatan serupa juga dilaksanakan.dihadiri Wakil Bupati Kerimci dan Forkopimda Kabupaten Kerinci, Pabung Kodim 0417/Kerinci, Mayor Inf Widi, turut hadir dan memimpin jalannya penanaman padi di wilayah tersebut.

Kegiatan penanaman padi serentak ini diharapkan dapat memotivasi para petani serta berkontribusi positif terhadap peningkatan hasil panen di wilayah Kodim 0417/Kerinci. Kehadiran para pimpinan Kodim dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen TNI dalam mendukung sektor pertanian dan kesejahteraan masyarakat.

Komandan Kodim 0417/kerinci menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar menanam padi, tetapi juga sebagai upaya untuk mempererat kemanunggalan TNI dengan rakyat, khususnya para petani. Beliau berharap, dengan adanya pendampingan dan sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan petani, hasil panen padi ke depan akan semakin meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci.

Di lokasi kedua di Desa Koto Lua Kecamatan Siulak Mukai, Kabupaten Kerinci, kegiatan serupa juga dilaksanakan yang dihadiri Wakil Bupati Kerimci dan Forkopimda Kabupaten Kerinci. (ist)

"Kami akan terus mendukung dan mendampingi para petani dalam setiap tahapan bercocok tanam, mulai dari persiapan lahan hingga panen," ujar Dandim

"Ketahanan pangan adalah salah satu aspek penting dalam ketahanan nasional, dan TNI siap berperan aktif dalam mewujudkannya".

Baca Juga: 

Dukung Swasembada Pangan Nasional, Bupati M Fadhil Arief Laksanakan Penanaman Padi Serentak

Kegiatan penanaman padi serentak ini disambut baik oleh para petani. Mereka mengucapkan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Kodim. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.

Dengan adanya kegiatan penanaman padi serentak ini, diharapkan Kabupaten/Kota Sungai Penuh dapat semakin berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.(*)

(adz/RRI.co.id/Diskominfo)

Hari ke-10, Walikota Alfin Turun Kelapangan, “Pencarian Ini Akan Kita Maksimalkan“

Memasuki hari ke 10 sejak hilangnya Wira namun masih belum juga ditemukan, Walikota Sungai Penuh Alfin, Wawako Azhar Hamzah, Sekda dan Ketua TP PKK ikut Turun Kelapangan, Pencarian Akan terus dimaksimalkan. (doc/istimewa)

Sungai Penuh, Merdekapost.com – Memasuki hari ke 10 (Selasa,22/04) Pemerintah Kota Sungai bersama dinas terkait bersama masyarakat dan relawan masih terus melakukan pencarian Muhammad Wira Anugrah (Wira) dikawasan hutan Renah Kayu Embun (RKE) Kecamatan Kumun Debai.

Walikota memimpin langsung pencarian bersama Wakil Walikota Azhar Hamzah, Ketua TP PKK Sri Kartini Alfin, Sekda Alpian, Staf Ahli, Asisten SKPD, Basarnas, TRC, BTNKS, BPBD, Damkar, Satpol-PP dan Masyarakat Kota Sungai Penuh.

Baca juga : Jalur Licin Terjal dan Sulit, Wira Belum ditemukan, Tim SAR Gunakan Drone Thermal dan Perluas Area Pencarian 

Pencarian langsung meninjau titik-titik pencarian dan mengadakan koordinasi dengan tim SAR dan Polisi Kehutanan serta relawan untuk memaksimalkan pencarian.

Wako Alfin menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras tanpa mengenal lelah terus ikut membantu dalam pencarian Wira.

”Terima kasih dan apresiasi kepada semua relawan atas kepedulian dan partisipasi selama ini, serta menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas musibah ini “, ujar Alfin.

Baca juga: 

Sudah Tujuh Hari, Wira Belum Juga Ditemukan

Hari ke-8 Wira Belum Ditemukan, LA Kumun Debai Perpanjang Masa Pencarian 3 hari kedepan 

Masa pencarian resmi oleh Basarnas di perpanjang sampai pada (23/4).

Wako Alfin, menyampaikan agar pencarian Wira dilakukan dengan maksimal.

Pemerintah kota Sungai Penuh akan tetap mendukung penuh langkah-langkah lanjutan yang dibutuhkan masyarakat, jangan lupa untuk berserah  kepada Allah SWT, semoga ada petunjuk dan Wira segera ditemukan. Mohon doa dari seluruh masyarakat,” ucapnya dengan penuh harap. 

Semoga keluarga Wira diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah tersebut dan mari kita doakan agar korban segera ditemukan, secepatnya” tutup Wako Alfin. (*)

Hari ke-8 Wira Belum Ditemukan, LA Kumun Debai Perpanjang Masa Pencarian 3 hari kedepan

Hari ke-8 Wira Belum Ditemukan, Lembaga Adat (LA) Kumun Debai Perpanjang Masa Pencarian 3 hari kedepan. (ist)
Sungai Penuh, Merdekapost.com – Memasuki hari ke-8 sejak dilaporkan hilang di kawasan hutan Renah Kayu Embun, Kota Sungai Penuh, keberadaan Muhammad Wira Anugrah (14) masih belum diketahui. Hingga hari ini, proses pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari personel BPBD Kota Sungai Penuh, TNI, Polri, TNKS, serta masyarakat setempat.

Upaya pencarian yang dilakukan sejak sepekan terakhir telah menyisir berbagai titik di kawasan hutan yang dikenal cukup lebat dan memiliki medan yang ekstrem. Kendati demikian, belum ada tanda-tanda keberadaan Wira, pelajar asal Desa Kumun Debai yang hilang saat tengah berburu babi bersama rekannya pada Minggu (13/04) pekan lalu.

Baca Juga:

Jalur Licin Terjal dan Sulit, Wira Belum ditemukan, Tim SAR Gunakan Drone Thermal dan Perluas Area Pencarian

Sudah Tujuh Hari, Wira Belum Juga Ditemukan

Dilansir dari ebrita.com, Lembaga Adat Kumun Debai keluarkan surat himbauan resmi perpanjangan pencarian Muhammad Wira Anugrah hingga tiga hari kedepan sampai 23 april 2025, Langkah ini diambil mengingat tingginya harapan dari pihak keluarga dan masyarakat untuk menemukan Wira, dalam kondisi apapun.

Adapun area pencarian telah diperluas hingga beberapa kilometer dari titik awal Wira diduga hilang. Selain menyisir jalur darat, tim juga mulai fokus pada area lembah dan aliran sungai kecil yang ada di sekitar lokasi. Peralatan tambahan seperti drone dan pelacak jejak juga dikerahkan untuk membantu efisiensi pencarian.

Pencarian ini juga turut melibatkan tokoh-tokoh adat dan spiritual masyarakat Kumun Debai, yang dalam beberapa hari terakhir aktif memimpin doa bersama dan salat hajat di masjid-masjid desa. Mereka berharap usaha spiritual ini bisa membuka jalan bagi tim agar Wira segera ditemukan.

Kondisi cuaca yang tak menentu, kabut tebal, dan hujan ringan yang turun beberapa hari belakangan menjadi tantangan tersendiri bagi tim di lapangan. Meski begitu, semangat dan solidaritas dari masyarakat tidak surut sedikit pun. Warga bergantian membantu tim pencari dengan membawa logistik dan peralatan sederhana yang bisa digunakan di medan berat.

Dengan perpanjangan waktu pencarian ini, masyarakat berharap upaya gabungan dari semua pihak dapat membuahkan hasil positif. Pencarian Wira bukan hanya perjuangan satu keluarga, tetapi telah menjadi misi kemanusiaan yang menyatukan seluruh elemen warga Kumun Debai dan sekitarnya.(*)

(adz/sumber: ebrita.com)

Sudah Tujuh Hari, Wira Belum Juga Ditemukan

Wawako dan Sekda Kota Sungai Penuh  Support Pencarian Wira Warga Kumun Debai yang Hilang. (ist)
SUNGAI PENUH — Sudah Memasuki hari ketujuh sejak hilangnya Muhammad Wira Anugrah (14) yaitu sejak Minggu (13/04) lalu, namun sampai hari ketujuh pencarian belum juga ditemukan. Upaya pencarian terus dilakukan, Pemerintah Kota Sungaipenuh pro aktif dalam upaya pencarian pelajar SMPN 6 Kota Sungaipenuh itu.

Meski medan pencarian sulit, ditambah cuaca hujan, tidak menyurutkan nyali para relawan. Ratusan massa dari berbagai elemen juga turun langsung ke lokasi di hutan Renah Kayu Embun.

Sabtu (19/4) Wakil Walikota Azhar Hamzah dan Sekda Alpian turun langsung memimpin pencarian. Hingga pukul 17.00 wib belum diperoleh kabar menggembirakan. Sementara cuaca tidak lagi bersahabat, hujan deras kembali turun sehingga banyak kendaraan yang terjebak.

Proses Pencarian terus dilakukan meskipun medannya sulit dan curam. (ist)
“Kita turun langsung, mensupport pencarian Wira juga mendistribusikan logistik. Kita berharap dan terus berdoa moga Wira segera ditemukan, ” kata Wawako Azhar Hamzah didampingi Sekda Alpian dan Wakil Ketua DPRD Hardizal.

Menurut Wawako, jika korban belum juga ditemukan, tim tetap turun melakukan pencarian. Hampir semua kawasan di Renah Kayu Embun sudah disisir. Hanya saja petunjuk mencurigakan anjing milik korban, tetap bertahan ditempat sejumlah barang korban ditinggalkan.

Pantauan media di lapangan masyarakat Kumun Debai dibantu para relawan, silih berganti turun ke lokasi. Mereka melakukan pencarian hingga malam. Sementara Pemkot menyediakan dapur umum.

Disamping dukungan dari relawan orang pintar juga diupayakan kemungkinan ada petunjuk terbaru. Menurut Pak Gani salah seorang orang pintar di Kumhn Debai, pencarian Wira mengalami kesulitan, sepertinya ada misteri.

“Kita berupaya ada petunjuk. Jika hutan sudah ditelusuri, giliran pencarian di rumah penduduk, ” kata Pak Gani.

Sebelum melakukan pencarian diawali dengan berdo'a memohon petunjuk kepada yang maha kuasa agar Wira segera ditemukan. (ist) 

Menurut petunjuk Pak Gani, kuat dugaan Wira berada di rumah penduduk. Bisa jadi rumah kosong atau rumah berpenghuni. Makanya dia menyarankan jika korban yang dicari-cari berada di rumah penduduk, dia berharap pemilik rumah bisa menyerahkan Wira kepada pihak keluarga atau relawan yang sedang melakukan pencarian.

Wawako berharap pencarian Minggu (20/4) Wira bisa ditemukan. Pemkot akan menurunkan tim pencarian. Menurut Wawako, Walikota Alfin yang saat ini masih dinas luar daerah terus memantau perkembangan.

Untuk itu Wawako Azhar Hamzah mohon do'a dari seluruh masyarakat. Jika ada kesempatan, secara bersama mencari korban. “semoga Wira bisa ditemukan, ” kata Wawako. (*)

(adz/depatinews)

Wawako Sungai Penuh Ikut Turun ke Lokasi Pencarian Wira yang Hilang Sejak hari Minggu

Wawako Sungai Penuh Azhar Hamzah ikut Turun ke Lokasi, Pencarian Wira yang Hilang Saat Berburu Masih Berlanjut. (ist)

Sungai Penuh – Harapan keluarga dan warga masih menggantung di perbukitan Renah Kayu Embun, Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh. Wira, seorang warga Kumun Debai, dilaporkan hilang saat pergi berburu pada Minggu lalu. Hingga hari ini, proses pencarian masih terus berlangsung, melibatkan puluhan personel gabungan dan relawan masyarakat.

Pencarian ini tak luput dari perhatian Pemerintah Kota Sungai Penuh. Wakil Wali Kota Azhar Hamzah bahkan turun langsung ke lokasi posko pencarian untuk memantau dan memberikan dukungan. Di tengah suasana yang penuh harap, kehadiran Wawako menjadi penyemangat tersendiri bagi tim pencari dan keluarga korban.

“Kami telah menurunkan 60 personel dari tim gabungan untuk membantu mencari saudara Wira,” ujar Azhar Hamzah, Selasa (15/05/2025).

Tim yang dikerahkan terdiri dari unsur BPBD, TNI, Polri, serta warga yang dengan sukarela ikut menyisir area perladangan dan hutan tempat terakhir Wira terlihat. Medan yang cukup terjal dan lebat tak menyurutkan semangat para pencari yang terus bekerja siang dan malam.

Tak hanya menurunkan tim, Pemerintah Kota Sungai Penuh juga menyediakan dukungan logistik bagi seluruh personel dan warga yang terlibat dalam pencarian. Menurut Azhar, logistik tersebut mencakup kebutuhan makanan dan peralatan dasar untuk menunjang pencarian yang masih berlangsung.

“Pemerintah tidak tinggal diam. Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin agar Wira bisa segera ditemukan. Doa kita bersama sangat dibutuhkan dalam situasi ini,” tambahnya.

Kisah hilangnya Wira kini menjadi perhatian masyarakat luas. Solidaritas warga tampak begitu kuat, dengan banyaknya relawan yang terus berdatangan ke lokasi untuk membantu.

Warga yang memiliki informasi atau menemukan jejak yang mencurigakan di sekitar kawasan perladangan Desa Renah Kayu Embun diimbau untuk segera melapor ke posko pencarian terdekat.

Kronologis Hilangnya Wira

Wira, seorang remaja laki-laki bernama (15) thn yang berdomisili di RT 05 Larik Putus Putus, Desa Kumun, dilaporkan hilang sejak Minggu, 13 April 2025, di wilayah Renah Kayu Embun, Desa Kuman, dan hingga kini belum ditemukan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sungaipenuh, Evanrianto dikonfirmasi membenarkan. Ia mengatakan korban hilang saat ikut berburu babi bersama beberapa orang ke Renah Kayu Embun (RKE) Kecamatan Kumun Debai.

“Remaja yang hilang atas nama Wira dan berdasarkan laporan anggota dilapangan sampai saat ini belum ditemukan,” ujarnya Senin lalu.

Sementara itu, Lembaga Adat Depati IV Kuman Debai juga sudah mengeluarkan pengumuman penting terkait hilangnya seorang anak bernama Muhammad Wira Anugrah, yang akrab disapa Wira. Remaja berusia 14 tahun tersebut dilaporkan hilang.

Wira adalah putra dari pasangan Yondra Efendi dan Jasnimar, yang berdomisili di RT 05 Larik Putus Putus, Desa Kumun. Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua Umum Barnis, S.Pd, MM DPT, dan Sekretaris Umum Junaldi, SE, DPT, pihak Lembaga Adat mengacu pada aturan adat “Pake yang Lima Puluh”, yang berlaku untuk kasus kehilangan di wilayah adat.

Lembaga Adat meminta dukungan penuh dari masyarakat adat untuk melakukan pencarian. (ist)
“Anak yang hilang belum diketahui keberadaannya, apakah tenggelam, hanyut, atau tersesat. Kami mengimbau kepada seluruh pemangku adat, anak jantan dan anak batino dalam ajun arah Depati IV Kumun Debai untuk bersama-sama mencari dan membantu pencarian keponakan kita ini,” bunyi penggalan isi surat tersebut.

Lembaga Adat meminta dukungan penuh dari masyarakat adat untuk melakukan pencarian hingga keberadaan Wira diketahui. Kejadian ini menjadi perhatian besar bagi masyarakat setempat, mengingat pentingnya solidaritas dalam menghadapi musibah di lingkungan adat.(adz)


Walikota Alfin: Mobnas yang Belum Dikembalikan akan Ditarik Satgas

Walikota Sungai penuh Alfin S.H didampingi Wawako Azhar Hamzah saat  Sidak Mobil Dinas Pemmkot Sungai Penuh. (ist/mpc) 

Sungai Penuh – Walikota Sungai Penuh, Alfin, SH, langsung gerak cepat , usai memimpin apel perdana pasca libur lebaran lakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), di antaranya kantor BKPSDM, Bakeuda, Bappeda, serta Rumah Sakit H. Bakri Kota Sungai Penuh.Senin 8 April 2025

Saat sidak di kantor Badan Keuangan Daerah (Bakeuda), Walikota Alfin memeriksa setiap ruangan kepala bidang (kabid) untuk memastikan kebersihan dan kerapian lingkungan kerja.

“Barang-barang yang tidak digunakan agar segera dipindahkan ke gudang karena mengganggu pemandangan dan kenyamanan kerja”, ujarnya.

Walikota Alfin yang didampingi Wakil Walikota Azhar Hamzah, Sekda Alfian,juga turut mengecek sistem kerja dan fasilitas kantor,dan memastikan pelayanan publik berjalan baik.

Baca juga: Semangat ASN Ikuti Apel Gabungan Dipimpin Bupati Batang Hari Pasca Libur Lebaran 

Selain itu Alfin juga Sidak ke Parkiran memeriksa setiap kendaraan dinas ,memastikan kendaraan tersebut menggunakan stiker logo pemerintah Kota Sungai Penuh,dan menggunakan plat Daerah Kota Sungai Penuh.

“Tujuan kita sangat baik,kita ingin kendaraan ini di gunakan betul- betul sesuai untuk keperluan dinas,tidak ada yang menggunakan untuk hal diluar kedinasan”,ujar Alfin

Alfin dengan tegas menyampaikan akan melakukan Penertiban aset milik Pemerintah Kota Sungai Penuh yang hingga kini belum dikembalikan oleh pejabat sebelumnya.

“Kita berharap kepada pejabat belum mengembalikan kendaraan dinas, segera dikembalikan,kita akan lakukan pendataan “,tegas Alfin.

Menurutnya, untuk aset yang belum dikembalikan, sudah dibentuk Satgas untuk menanganinya

“Kita berkomitmen menciptakan pemerintahan yang jujur dan tranparan,disiplinan ,mampu melayani masyarakat dengan baik”. ujar Walikota Alfin. (*)

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs