Mantap! Pemkot Sungaipenuh Raih Penghargaan Opini WTP ke-13 Kali

Mantap! Pemkot Sungaipenuh Raih Penghargaan Opini WTP ke-13 Kali.(ist)

JAMBI, MP – Di awal masa kepimpinan Walikota Sungai Penuh Alfin, SH dan Wakil Walikota Azhar Hamzah berhasil mempersembahkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2024 dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, (BPK-RI ) Perwakilan Provinsi Jambi.

Penghargaan Opini WTP diterima Pemkot Sungai Penuh untuk 13 kalinya, 11 kali diraih secara berturut-turut dari BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi.

Penghargaan opini WTP tersebut diserahkna langsung Ketua BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi, Mohomad Toha Arafat, S.E., M.Si., Ak., CA., CSFA, CFrA, GRCA, GRCP kepada Walikota, Alfin, SH, di kantor BPK perwakilan Provinsi Jambi, Senin (16/6/2025).

Wako Alfin usai menerima Penghargaan menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Pemerintah Kota Sungai Penuh mulai dari OPD, staf, hingga semua pihak yang telah bekerja keras dan bersinergi dalam menyusun laporan keuangan daerah dengan transparan dan akuntabel.

Baca Juga:  

Sukses Goro Massal, Wako Alfin Minta TP PKK Tanam Bunga di Taman Bunga Puti Sanang

Lagi, Fadhil pertahankan predikat WTP atas Laporan Keuangan Daerah

”Alhamdulillah, opini WTP ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran Pemkot Sungai Penuh. Ini merupakan langkah awal untuk membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan profesional kedepannya,” ujarnya.

Wako Alfin juga menyampaikan komitmennya untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah secara transparan dan akuntabel. Dan pencapaian ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh jajaran pemkot Sungai Penuh untuk memperkuat tata kelola yang bersih dan efektif demi peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.(Kai/Adv)

Bertahun-tahun Terbengkalai, Wako Alfin Pimpin Goro Massal di Taman Bunga Puti Sanang

SUNGAI PENUH, MP - Bagi warga Sungai Penuh dan Kerinci khususnya siapa yang tak tahu dengan Taman Bunga Puti Senang, apalagi bagi generasi 1990an. Taman Bunga ini sangat populer dulunya. Saat ini Taman "Seribu Kenangan" ini kembali diaktifkan Pemkot Sungai Penuh. 

Hal ini dalam rangka mengoptimalkan aset-aset pariwisata untuk meningkatkan pendapatan Daerah, Jajaran Pemkot Sungai Penuh terdiri Aparatur Sipil Negara dan masyarakat menggelar Gotong royong bersama membersihkan Taman Bunga Puti Senang, Sabtu (14/6). 

Dipimpin langsung oleh Walikota Sungai Penuh, Alfin, SH dan Wawako Azhar Hamzah kegiatan ini bertujuan mengaktifkan kembali destinasi wisata Taman Bunga Puti Senang yang sempat terbengkalai selama ini.

Wako Alfin, SH bersama Wawako Azhar Hamzah tanpak turun langsung aksi gotong royong membersihkan Taman bunga dan melakukan penanaman bunga di area Taman Bunga Puti Senang.

Wako, Alfin saat diwawancarai para media menyampaikan apresiasi tinggi kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat setempat yang ikut berpartisipasi membersihkan kawasan wisata Taman Bunga Puti Senang.

"Dengan adanya Kolaborasi antara jajaran Pemkot Sungai Penuh dan masyarakat, saya yakin sektor wisata kita akan kembali tumbuh dan ekonomi masyarakat pun baik," ungkapnya.

Wako Alfin juga berharap nantinya Taman Bunga ini tidak hanya sebagai tempat bersantai, namun menjadi ruang terbuka yang produktif bagi kalangan anak muda, para komunitas serta organisasi sosial lainnya untuk berdiskusi dan berbagi ide- ide kreatif.(adz)

Walikota Sungai Penuh Terima Penghargaan Pelestarian Bahasa dan Budaya Lokal

Walikota Alfin Terima Penghargaan Pelestarian Bahasa dan Budaya Lokal pada Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FBIN) Kemendikdasmen RI. (ist) 

JAKARTA, MP – Walikota Sungai Penuh Alfin, SH Menghadiri acara Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FBIN) Tahun 2025 yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Senin (26/5/2025).

Acara yang berlangsung di Gedung Merah Putih, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendikdasmen, Depok, Jawa Barat ini merupakan ajang selebrasi dan apresiasi terhadap 38 kepala daerah dari berbagai provinsi yang dinilai aktif dalam pelestarian bahasa dan budaya lokal.

Mengenakan busana adat lengkap khas Kota Sungai Penuh menunjukkan komitmen Walikota Sungai Penuh Alfin, SH dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal serta mencerminkan nilai-nilai budaya yang kental di tengah masyarakat Kota Sungai Penuh

Baca Juga : Bupati Monadi Audiensi dengan Dirjen Bina Keuangan Daerah

Pada kesempatan tersebut Walikota Sungai Penuh Alfin, SH Menerima penghargaan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr.Abdul Mu’ti, M, Ed atas kontribusinya dalam mendukung revitalisasi bahasa daerah di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.

“Bahasa ibu adalah jati diri budaya yang harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda. Pemerintah Kota Sungai Penuh akan terus mendukung upaya pelestarian bahasa daerah sebagai bagian dari pembangunan karakter bangsa, “Ujarnya.(adz)

Dinas PUPR Kota Sungai Penuh Lakukan Normalisasi Sungai, Masyarakat Berikan Apresiasi

Normalisasi Sungai oleh Dinas PUPR Kota Sungai Penuh 

Sungai Penuh – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Sungai Penuh  dalam acara Focus Group Discussion (FGD) membahas terkait kegiatan normalisasi sungai sebagai upaya pengelolaan sumber daya air di wilayah Kota Sungai Penuh.

Walikota Sungai penuh bersama Dinas PUPR

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengelolaan sumber daya air bertema “Mengelola Air untuk Negeri”, yang menjadi komitmen bersama dalam menjaga kelestarian dan kelancaran aliran sungai di Kota Sungai Penuh.

Sungai Air Sempit

Kepala Dinas PUPR Kota Sungai Penuh mengatakan,kegiatan ini merupakan salah satu program pemerintah kota Sungai Penuh dalam upaya mengantisipasi banjir di Kota Sungai Penuh.

“Sesuai dengan instruksi Pak Walikota,kita melakukan  normalisasi sungai,pengerukan sedimen, pembersihan sampah  hingga pelebaran alur sungai agar aliran air menjadi lebih lancar”,ujar Kholik Munawar.(24/5)

Kegiatan normalisasi sungai ini tidak hanya dilakukan oleh Dinas PUPR Kota Sungai Penuh, tetapi  bentuk sinergi  Dinas PUPR Provinsi Jambi dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VI turut  berupaya normalisasi di Sungai Penuh.

Sungai Batang Merao

Kholik Munawar juga mengatakan,salah satu titik normalisasi dilakukan di Sungai Air Sempit, yang dikerjakan oleh Dinas PUPR Kota Sungai Penuh mulai dari muara pertemuan Sungai Air Sempit dan Sungai Bungkal hingga 800 meter ke hulu.

Sementara itu Kabid Sumber Daya Air PUPR Kota sungai Penuh Liza Permana Sari  juga menambahkan, bahwa BWS Sumatera VI menangani normalisasi Sungai Bungkal dari titik pertemuan dengan Air Sempit hingga ke muara Jaya. Kegiatan ini akan dilanjutkan oleh Dinas PUPR Provinsi Jambi.

“Untuk tahun anggaran 2025, Dinas PUPR Provinsi Jambi telah merencanakan normalisasi di enam sungai:

Sungai Bungkal, Sungai Air Sempit,Sungai Terung,Sungai Pengasah,Sungai Kadano,Bandar Kemantan,dan kita berharap pengerjaan ini bisa berjalan baik”,ujar Liza.

Selain itu Liza juga menyampaikan BWS Sumatera VI juga merencanakan normalisasi di dua titik yaitu Sungai Bungkal dan Pulau di Jembatan Lebai

Normalisasi sungai ini ternyata juga di apresiasi oleh tokoh masyarakat Rawang Azwar,  yang tinggal di sekitar bantaran sungai dirinya mengucapkan terima kasih, serta sangat mengapresiasi program yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Sungai Penuh .

“Kami dari masyarakat Rawang sangat mengapresiasi program normalisasi ini, sehingga menjadi Sungai yang bersih dan lancar aliran airnya lancar adalah kebutuhan bersama”, ujarnya.

Menurutnya masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah memiliki strategi dan skema kerja yang jelas. Program Walikota Sungai Penuh, Alfin, SH ini adalah langkah nyata dan patut diberi apresiasi.

“Kami berterima kasih atas gerak cepat Pemerintah Kota dalam menangani normalisasi sungai. Langkah ini sangat kami rasakan manfaatnya, terutama dalam mengantisipasi banjir dan menjaga kebersihan aliran sungai. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan dijaga keberlanjutannya,” kata Azwar. (*)

Rektor IAIN Kerinci Apresiasi Kolaborasi Monadi–Alfin, "Ini Tentang Membangun Fondasi Masa depan"

KERINCI - Tidak semua pemekaran berakhir baik. Tapi hari itu, Jumat 16 Mei 2025, di sela-sela agenda akademik di kampus IAIN Kerinci yang padat, suara seorang rektor terdengar lantang dan lebih dari sekadar akademis.

“Ini bukan soal administratif. Ini tentang membangun fondasi masa depan,” ujar Dr. Jafar Ahmad, Rektor IAIN Kerinci.

Ucapan itu bukan tanpa sebab. Tapi, untuk merespons hangatnya kolaborasi yang terjadi antara Bupati Kerinci, Monadi dan Wali Kota Sungai Penuh, Alfin. Belakangan ini, menurut Dr Jafar, keduanya mulai menunjukkan sinyal kuat kerja sama strategis dua daerah,.

Baca Juga: Pelestarian Bahasa, Wabup Murison Dukung Rencana Bahasa Kerinci Jadi Mapel Mulok

Bagi Dr. Jafar, dua nama itu—Kerinci dan Sungai Penuh—tak bisa benar-benar dipisahkan. Ia menyebutnya, Kerinci dan Sungai Penuh lahir dari satu akar sejarah dan nilai-nilai sosial yang serupa. Seperti saudara dekat. Adik kakak.

“Kita menyaksikan semangat baru. Dua pemimpin ini memahami pentingnya bergerak bersama untuk kepentingan masyarakat luas,” ujar doktor ilmu politik jebolan Universitas Indonesia itu.

Kolaborasi ini, menurutnya, bukan sekadar komunikasi politik. Ini adalah pertaruhan besar antara ego sektoral dan kemauan kolektif untuk menyatu.

Tak banyak kepala daerah yang bisa melepaskan bayang-bayang sejarah pemisahan wilayah. Namun, Monadi dan Alfin, kata Dr. Jafar, justru memilih jalur sebaliknya. Mereka menyatukan kembali apa yang dulu dipecah oleh garis administratif.

Baca Juga: Audiensi dengan Menteri PUPR, Bupati Kerinci Usulkan Sejumlah Pembangunan Strategis

Dulu, Kerinci-Sungai Penuh seakan dua seteru. Yang satu jalan ke kanan, yang lain jalan ke kiri. Sulit bertemu. Tak seiring sejalan. Tapi, kini, suasana itu berubah. Di tangan Monadi dan Alfin, wajah Kerinci dan Sungai Penuh tampak teduh. Kolaborasi dan keharmonisan keduanya seakan menjadi pesona yang menakjubkan.

Dalam berbagai pertemuan lintas wilayah, keduanya selalu terlibat aktif bersama-sama menyelesaikan beragam problematika, mulai dari isu perbatasan wilayah, Integrasi transportasi dan logistik, dan kerja sama sektor pendidikan dan kepemudaan.

Rektor IAIN Kerinci itu menegaskan perguruan tinggi bangga. Dan akan turut serta memperkokoh soliditas itu. Menurut Dr Jafar, IAIN Kerinci akan menyambut semangat baru itu. IAIN siap menawarkan kampusnya sebagai pusat pengembangan SDM dan riset kebijakan publik. Semuanya untuk kemajuan daerah, yang diapit hutan abadi itu.

“Kami siap jadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan keputusan publik,” ujarnya.

Baca Juga: Wabup Murison Sambut Silaturrahmi Pengurus Masyarakat Minang Kerinci

Dr Jafar menjelaskan, riset-riset IAIN Kerinci ke depan akan diarahkan untuk mengidentifikasi potensi sinergi antarwilayah, mendorong model pembangunan berbasis budaya lokal dan memperkuat sistem pendidikan daerah dan vokasi.

Kenapa Ini Penting?

Secara Sosial hal ini Menyatukan masyarakat pasca-pemekaran, secara Politik ini untuk Menghindari fragmentasi elite daerah, Secara Ekonomi ini akan Mendorong konektivitas sektor UMKM dan wisata dan dari segi Pendidikan ini Mengarahkan riset dan SDM pada kebutuhan regional

Masyarakat di Kerinci dan Sungai Penuh, tegas Dr Jafar, sudah lelah dengan rivalitas politik. Acapkali rivalitas itu membelah ruang sosial. Kini, dengan simbol kolaborasi antara Monadi dan Alfin, mereka seperti menemukan oase baru.

“Inilah politik yang menyejukkan. Bukan adu kuasa, tapi adu kontribusi,” tutup Dr Jafar.

Monadi dan Alfin sedang membuka pintu sejarah baru. Tapi, pintu itu tak akan terbuka lama jika tidak dijaga dengan konsistensi dan keberanian menempatkan rakyat sebagai tujuan, bukan alat.(*)

Benahi Parkir, Wako Alfin: "Kita Ingin Parkir ini tertib dan lalu lintas lancar"

Sungai Penuh - Jajaran Pemerintah Kota Sungai Penuh yang terdiri Inspektorat dan Badan Keuangan Daerah (Bakauda) serta Dinas Perhubungan melakukan Monitoring dan pengawasan lokasi titik parkir dikawasan pusat Kota Sungai Penuh, Rabu (7/5).

Monitoring dan pengawasan tersebut merupakan bagian rangkaian aksi cepat strategis program walikota, Alfin dan Wakil Walikota Azhar Hamzah dalam meningkatkan transparansi dan optimalisasi pendapatan daerah.

Monitoring dilakukan bersama tim Inspektorat Daerah yang berkolaborasi dengan Bidang Pendapatan Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) serta Dinas Perhubungan melakukan pengawasan langsung terhadap sejumlah titik lokasi parkir di Kota Sungai Penuh

Walikota Alfin menegaskan pentingnya sinergi antar perangkat daerah untuk memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik. Selain itu, hasil monitoring ini akan menjadi dasar evaluasi kebijakan pengelolaan parkir ke depan.

”Kita ingin pengelolaan parkir di Kota Sungai Penuh ini tertib, dan lalu lintas berjalan dengan lancar, ” sampainya

sebagai bentuk pelayanan terbaik kepada masyarakat, Wako Alfin juga mengintruksikan petugas Dishub untuk disiagakan di setiap simpang-simpang dipusat Kota Sungai Penuh.(*)

Kota Sungai Penuh Digempur Limbah Sampah Berkepanjangan

Jika hujan turun di Desa Sungai Ning Kota Sungai Penuh maka aliran air akan menggulung tumpukan sampah dari TPAS RPT.(ist) 

SUNGAI PENUH - Hujan turun seperti biasa di Desa Sungai Ning, Kecamatan Sungai Bungkal. Tapi, kali ini, aliran air yang datang menggulung tumpukan plastik, pecahan botol, potongan kasur, serta bau tak tertahankan dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Renah Padang Tinggi (RPT). Tempat pembuangan sampah ini, memang sudah lama dianggap tak layak lagi beroperasi.

Dan seperti luka yang dibiarkan terbuka terlalu lama, TPAS RPT kini bukan hanya tempat pembuangan—tapi sumber bencana.

Setiap kali hujan turun, TPAS RPT seperti tak mampu lagi menahan dirinya. Sampah meluber keluar dari pagar, terbawa arus air hingga mencemari sungai dan melintasi jalan nasional Sungaipenuh–Tapan. Aroma busuk bercampur banjir menciptakan jalur maut yang siap menyeret siapa pun yang lengah.

Insiden terbaru terjadi pekan lalu. Satu unit mobil dilaporkan terseret arus bercampur sampah hingga masuk ke sungai. Tak ada korban jiwa, tapi trauma dan kemarahan warga tak terbendung.

“Kami ini hidup di pinggir sungai, tapi sekarang sungainya berubah jadi tempat buangan,” ujar seorang warga Desa Sungai Ning.

Sungai yang dulunya menjadi sumber air untuk mandi, mencuci, bahkan konsumsi, kini berubah menjadi aliran limbah yang mencemari tubuh dan mental masyarakat.

Merespons krisis ini, Wali Kota Sungaipenuh Alfin akhirnya memanggil seluruh Kepala OPD dan Kepala Desa dalam rapat koordinasi di Aula Kantor Wali Kota, Sabtu (3/5). Dalam pertemuan itu, Wako Alfin menginstruksikan secara tegas:

“Aktifkan kembali seluruh fasilitas TPS3R. Segera.”

TPS3R atau Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle—yang selama ini mangkrak dan minim operasional—didorong untuk menjadi garda depan penanggulangan sampah. Tapi pertanyaannya: mengapa reaksi ini baru muncul setelah ada mobil terseret banjir?

Kota Sungaipenuh terus berkembang. Populasi bertambah. Aktivitas ekonomi naik. Tapi pengelolaan sampah seperti tertinggal di masa lalu. TPAS RPT yang sudah lama dikeluhkan tetap jadi andalan. Tidak ada perluasan. Tidak ada relokasi. Tidak ada revitalisasi serius.

Sementara di lapangan, warga desa menjadi saksi dan korban paling awal dari pembiaran sistemik ini. Sungai tercemar. Jalan nasional terganggu. Keselamatan pengguna jalan dipertaruhkan. Bahkan hanya soal waktu sebelum insiden berikutnya kembali terjadi.

Baca Juga: Mobil Dirut PDAM Sungai Penuh Terseret Longsor Bersama Sampah

Instruksi pengaktifan kembali TPS3R bisa menjadi titik balik. Tapi pengalaman warga mengajarkan mereka untuk skeptis. Banyak TPS3R dibangun, tapi tak terkelola. Alat rusak. Tenaga kerja minim. Koordinasi antar desa dan OPD tak berjalan.

“Bukan hanya aktifkan TPS3R, tapi juga benahi sistemnya. Kalau cuma aktif nama, itu bukan solusi,” ujar seorang warga.

Sungaipenuh pernah bangga pada airnya. Pada udara sejuknya. Pada hijaunya pegunungan yang mengelilingi. Tapi kini, krisis sampah menjadi noda yang mengalir bersama waktu.

Air yang seharusnya memberi kehidupan, kini membawa racun dari pengelolaan yang gagal.

Dan jika sistem tak dibenahi dari hulu, maka derita di hilir hanya tinggal menunggu giliran.(*)

Editor: Aldie Prasetya / Sumber: JambiSatu.id

Pencarian Hari Ke-11 Wira Masih Misteri, Tim SAR: Operasi ditutup dan Korban Dinyatakan Hilang

Pencarian Hari Ke-11 Wira Masih Misteri, Tim SAR: Operasi ditutup dan Korban Dinyatakan Hilang.(ist)

SUNGAI PENUH - Hilangnya Muhammad Wira Anugrah (15) di wilayah hutan RKE, Kota Sungai Penuh hingga kini masih misteri. Sudah sampai hari ke 11 pencarian oleh masyarakat serta Tim SAR. Memasuki hutan, menyisir sungai, namun pelajar SMPN 3 Sungai Penuh ini belum juga ditemukan. 

Nurhasni Kepala Tim Sar Pos Kerinci dirinya bersama anggota sudah melakukan pencarian selama 10 hari. Terakhir hari ini, Rabu (23/4/2025) Tim SAR memperluas penyisiran dekat area temuan barang Wira. Namun juga tak menemukan keberadaan Wira 

Dia mengatakan hari ini merupakan yang terakhir dilakukan pencairan korban, setelah sebelumnya diperpanjang selama tiga hari.

BACA JUGA: Hari Terakhir Pencarian, Wira yang Hilang di Hutan RKE Belum Juga Ditemukan

"Kalau penyisiran hari ini kita memperluas lagi dekat area temua barang korban. Hari ini pencarian hari terakhir kita pencarian orang hilang atas nama Wira di RKE," jelasnya Nurhasni 

Nurhasni mengatakan operasi SAR ditutup dan korban dinyatakan hilang. 

"Operasi SAR pencariannya sudah kita tutup. Korban dinyatakan hilang," tegas perempuan yang sudah berpengalaman bertugas sebagai Koordinator SAR di Kerinci ini.

BACA JUGA: Pastikan Anggota Paskibraka Kerinci Bebas Judi Online, Cek Jejak Digital Calon

Pada hari ke 10, Selasa kemarin upaya proses pencarian Muhammad Wira Anugrah dikawasan hutan Renah Kayu Embung, Kecamatan Kumun Debai dipimpin langsung Walikota Sungai Penuh, Alfin.

Sesampainya di lokasi Posko Wako Alfin bersama jajaran Pemkot Sungai Penuh langsung meninjau titik-titik pencarian dan mengadakan koordinasi dengan tim SAR dan Polisi Kehutanan serta relawan untuk memaksimalkan pencarian.

Wako Alfin dihadapan para relawan menyampaikan terima kasih atas kerja keras tanpa mengenal lelah terus ikut membantu dalam pencarian.

"Terima kasih dan apresiasi kepada semua relawan atas kepedulian dan partisipasi selama ini," ungkapnya.

Dihadapan keluarga korban hilang, Wako Alfin menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas musibah yang dialami.

" Semoga keluarga diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah tersebut dan mari kita doakan agar korban segera ditemukan, secepatnya" Pungkas Wako Alfin.SH.(adz)

Hari Terakhir Pencarian, Wira yang Hilang di Hutan RKE Belum Juga Ditemukan

Hari ke-10 atau Terakhir Pencarian, Wira yang Hilang di Hutan RKE Belum Juga Ditemukan.(ist)

SUNGAIPENUH - Pencarian Muhammad Wira Anugrah (14) warga Kumun Kota Sungai Penuh hilang saat berburu di hutan Desa Renah Kayu Embun (RKE) Kecamatan Kumun Debai pada Minggu (13/4/2025). Hari ini menjadi hari terakhir proses pencarian.

Upaya pencarian telah dilakukan selama 10 hari yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, Pemerintah, Tim SAR dan TNI/Polri.

Bahkan waktu pencarian pun sempat diperpanjang selama tiga Hari sejak Senin 21 April Hingga hari Rabu 23 April 2025, namun Wira tidak kunjung ditemukan.

Baca Juga: Hari ke-10, Walikota Alfin Turun Kelapangan, “Pencarian Ini Akan Kita Maksimalkan“

Pencarian dihari terakhir yaitu Rabu (23/4), Walikota Sungai Penuh Alfin, SH memimpin langsung pencarian Wira di hutan RKE.

“Ya, hari ini (Rabu red) kabarnya hari terakhir pencarian Wira, setelah diperpanjang tiga hari oleh Pemkot Sungai Penuh” ujar Salmi, Rabu (23/4).

Ia menambahkan, pak Wako Alfin juga ikut mencari Wira, tambahnya.

Berita Terkait:

Jalur Licin Terjal dan Sulit, Wira Belum ditemukan, Tim SAR Gunakan Drone Thermal dan Perluas Area Pencarian

Sudah Tujuh Hari, Wira Belum Juga Ditemukan

Hari ke-8 Wira Belum Ditemukan, LA Kumun Debai Perpanjang Masa Pencarian 3 hari kedepan

Ia juga mengajak kepada masyarakat untuk melakukan do’a bersama agar ananda Wira segera pulang

Untuk diketahui, lokasi pencarian menyisir hutan belantara, bahkan hampir sampai wilayah tetangga Provinsi Bengkulu. (adz)

Hari ke-10, Walikota Alfin Turun Kelapangan, “Pencarian Ini Akan Kita Maksimalkan“

Memasuki hari ke 10 sejak hilangnya Wira namun masih belum juga ditemukan, Walikota Sungai Penuh Alfin, Wawako Azhar Hamzah, Sekda dan Ketua TP PKK ikut Turun Kelapangan, Pencarian Akan terus dimaksimalkan. (doc/istimewa)

Sungai Penuh, Merdekapost.com – Memasuki hari ke 10 (Selasa,22/04) Pemerintah Kota Sungai bersama dinas terkait bersama masyarakat dan relawan masih terus melakukan pencarian Muhammad Wira Anugrah (Wira) dikawasan hutan Renah Kayu Embun (RKE) Kecamatan Kumun Debai.

Walikota memimpin langsung pencarian bersama Wakil Walikota Azhar Hamzah, Ketua TP PKK Sri Kartini Alfin, Sekda Alpian, Staf Ahli, Asisten SKPD, Basarnas, TRC, BTNKS, BPBD, Damkar, Satpol-PP dan Masyarakat Kota Sungai Penuh.

Baca juga : Jalur Licin Terjal dan Sulit, Wira Belum ditemukan, Tim SAR Gunakan Drone Thermal dan Perluas Area Pencarian 

Pencarian langsung meninjau titik-titik pencarian dan mengadakan koordinasi dengan tim SAR dan Polisi Kehutanan serta relawan untuk memaksimalkan pencarian.

Wako Alfin menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras tanpa mengenal lelah terus ikut membantu dalam pencarian Wira.

”Terima kasih dan apresiasi kepada semua relawan atas kepedulian dan partisipasi selama ini, serta menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas musibah ini “, ujar Alfin.

Baca juga: 

Sudah Tujuh Hari, Wira Belum Juga Ditemukan

Hari ke-8 Wira Belum Ditemukan, LA Kumun Debai Perpanjang Masa Pencarian 3 hari kedepan 

Masa pencarian resmi oleh Basarnas di perpanjang sampai pada (23/4).

Wako Alfin, menyampaikan agar pencarian Wira dilakukan dengan maksimal.

Pemerintah kota Sungai Penuh akan tetap mendukung penuh langkah-langkah lanjutan yang dibutuhkan masyarakat, jangan lupa untuk berserah  kepada Allah SWT, semoga ada petunjuk dan Wira segera ditemukan. Mohon doa dari seluruh masyarakat,” ucapnya dengan penuh harap. 

Semoga keluarga Wira diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah tersebut dan mari kita doakan agar korban segera ditemukan, secepatnya” tutup Wako Alfin. (*)

Sudah Tujuh Hari, Wira Belum Juga Ditemukan

Wawako dan Sekda Kota Sungai Penuh  Support Pencarian Wira Warga Kumun Debai yang Hilang. (ist)
SUNGAI PENUH — Sudah Memasuki hari ketujuh sejak hilangnya Muhammad Wira Anugrah (14) yaitu sejak Minggu (13/04) lalu, namun sampai hari ketujuh pencarian belum juga ditemukan. Upaya pencarian terus dilakukan, Pemerintah Kota Sungaipenuh pro aktif dalam upaya pencarian pelajar SMPN 6 Kota Sungaipenuh itu.

Meski medan pencarian sulit, ditambah cuaca hujan, tidak menyurutkan nyali para relawan. Ratusan massa dari berbagai elemen juga turun langsung ke lokasi di hutan Renah Kayu Embun.

Sabtu (19/4) Wakil Walikota Azhar Hamzah dan Sekda Alpian turun langsung memimpin pencarian. Hingga pukul 17.00 wib belum diperoleh kabar menggembirakan. Sementara cuaca tidak lagi bersahabat, hujan deras kembali turun sehingga banyak kendaraan yang terjebak.

Proses Pencarian terus dilakukan meskipun medannya sulit dan curam. (ist)
“Kita turun langsung, mensupport pencarian Wira juga mendistribusikan logistik. Kita berharap dan terus berdoa moga Wira segera ditemukan, ” kata Wawako Azhar Hamzah didampingi Sekda Alpian dan Wakil Ketua DPRD Hardizal.

Menurut Wawako, jika korban belum juga ditemukan, tim tetap turun melakukan pencarian. Hampir semua kawasan di Renah Kayu Embun sudah disisir. Hanya saja petunjuk mencurigakan anjing milik korban, tetap bertahan ditempat sejumlah barang korban ditinggalkan.

Pantauan media di lapangan masyarakat Kumun Debai dibantu para relawan, silih berganti turun ke lokasi. Mereka melakukan pencarian hingga malam. Sementara Pemkot menyediakan dapur umum.

Disamping dukungan dari relawan orang pintar juga diupayakan kemungkinan ada petunjuk terbaru. Menurut Pak Gani salah seorang orang pintar di Kumhn Debai, pencarian Wira mengalami kesulitan, sepertinya ada misteri.

“Kita berupaya ada petunjuk. Jika hutan sudah ditelusuri, giliran pencarian di rumah penduduk, ” kata Pak Gani.

Sebelum melakukan pencarian diawali dengan berdo'a memohon petunjuk kepada yang maha kuasa agar Wira segera ditemukan. (ist) 

Menurut petunjuk Pak Gani, kuat dugaan Wira berada di rumah penduduk. Bisa jadi rumah kosong atau rumah berpenghuni. Makanya dia menyarankan jika korban yang dicari-cari berada di rumah penduduk, dia berharap pemilik rumah bisa menyerahkan Wira kepada pihak keluarga atau relawan yang sedang melakukan pencarian.

Wawako berharap pencarian Minggu (20/4) Wira bisa ditemukan. Pemkot akan menurunkan tim pencarian. Menurut Wawako, Walikota Alfin yang saat ini masih dinas luar daerah terus memantau perkembangan.

Untuk itu Wawako Azhar Hamzah mohon do'a dari seluruh masyarakat. Jika ada kesempatan, secara bersama mencari korban. “semoga Wira bisa ditemukan, ” kata Wawako. (*)

(adz/depatinews)

Walikota Sungaipenuh Serahkan LKPD 2024 ke BPK Jambi, Alfin: ”Ini Komitmen dan Tanggung Jawab“

Walikota Sungai penuh Alfin, SH Serahkan LKPD 2024 ke BPK Jambi

Merdekapost, Jambi – Walikota Sungai Penuh, Alfin, SH secara resmi menyerahkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Sungai Penuh Tahun 2024 unaudited kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jambi, Selasa (15/4).

Penyerahan LKPD ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Sungai Penuh dalam mewujudkan tata kelola keuangan yang akuntabel dan transparan. Wako Alfin secara langsung memimpin penyampaian laporan tersebut dan menyampaikan apresiasi terhadap seluruh tim penyusun LKPD.

“Terima kasih kepada seluruh tim penanggung jawab dan penyusun LKPD Kota Sungai Penuh serta pihak-pihak terkait atas kerja sama dan dedikasinya. LKPD ini bukan sekadar laporan, melainkan bentuk pertanggungjawaban kita kepada masyarakat,” ujar Alfin.

Alfin juga menekankan bahwa penyusunan LKPD bukan menjadi beban, tetapi merupakan wujud dari komitmen bersama untuk menghadirkan pemerintahan yang bersih dan profesional.

Baca juga :

Hari Ke-3, Wira yang Hilang di RKE Belum Ditemukan, Basarnas dan Masyarakat Terus Lakukan Pencarian   

Bupati Fadhil Kukuhkan Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha

Kecanduan Judol, Eks Pegawai BNI Life Sungai Penuh Tipu 28 Orang, Kerugian Capai 381 Juta

Kepala BPK Perwakilan Provinsi Jambi, Mardiyanto Arif Rakhmadi juga menyampaikan apresiasi atas ketepatan waktu dari para kepala daerah dalam menyerahkan LKPD. Ia berharap setiap instansi mampu menindaklanjuti rekomendasi auditor guna meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan pemerintah.

Mardiyanto Arif Rakhmadi menekankan pentingnya kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan serta standar akuntansi dalam pengelolaan keuangan daerah.

” Harapan kami, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dapat menyusun laporan sesuai aturan dan prinsip akuntansi pemerintahan. Kami juga berharap instansi-instansi dapat menindaklanjuti setiap rekomendasi yang diberikan auditor BPK nantinya,” ujar Mardiyanto.

Selain Kota Sungai Penuh, penyerahan LKPD juga dilakukan oleh Kabupaten Kerinci, Muaro Jambi, Batanghari, dan Merangin.(adz)

Walikota Alfin: Mobnas yang Belum Dikembalikan akan Ditarik Satgas

Walikota Sungai penuh Alfin S.H didampingi Wawako Azhar Hamzah saat  Sidak Mobil Dinas Pemmkot Sungai Penuh. (ist/mpc) 

Sungai Penuh – Walikota Sungai Penuh, Alfin, SH, langsung gerak cepat , usai memimpin apel perdana pasca libur lebaran lakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), di antaranya kantor BKPSDM, Bakeuda, Bappeda, serta Rumah Sakit H. Bakri Kota Sungai Penuh.Senin 8 April 2025

Saat sidak di kantor Badan Keuangan Daerah (Bakeuda), Walikota Alfin memeriksa setiap ruangan kepala bidang (kabid) untuk memastikan kebersihan dan kerapian lingkungan kerja.

“Barang-barang yang tidak digunakan agar segera dipindahkan ke gudang karena mengganggu pemandangan dan kenyamanan kerja”, ujarnya.

Walikota Alfin yang didampingi Wakil Walikota Azhar Hamzah, Sekda Alfian,juga turut mengecek sistem kerja dan fasilitas kantor,dan memastikan pelayanan publik berjalan baik.

Baca juga: Semangat ASN Ikuti Apel Gabungan Dipimpin Bupati Batang Hari Pasca Libur Lebaran 

Selain itu Alfin juga Sidak ke Parkiran memeriksa setiap kendaraan dinas ,memastikan kendaraan tersebut menggunakan stiker logo pemerintah Kota Sungai Penuh,dan menggunakan plat Daerah Kota Sungai Penuh.

“Tujuan kita sangat baik,kita ingin kendaraan ini di gunakan betul- betul sesuai untuk keperluan dinas,tidak ada yang menggunakan untuk hal diluar kedinasan”,ujar Alfin

Alfin dengan tegas menyampaikan akan melakukan Penertiban aset milik Pemerintah Kota Sungai Penuh yang hingga kini belum dikembalikan oleh pejabat sebelumnya.

“Kita berharap kepada pejabat belum mengembalikan kendaraan dinas, segera dikembalikan,kita akan lakukan pendataan “,tegas Alfin.

Menurutnya, untuk aset yang belum dikembalikan, sudah dibentuk Satgas untuk menanganinya

“Kita berkomitmen menciptakan pemerintahan yang jujur dan tranparan,disiplinan ,mampu melayani masyarakat dengan baik”. ujar Walikota Alfin. (*)

Baru kali ini, Seorang Menteri Jum'atan di Mesjid Agung Pondok Tinggi, Menko Yusril Kagumi Arsitektur Masjid yang Unik

JADI KEBANGGAN, Seorang Menteri Koordinator yaitu Prof Yusril Ihza Mahendra Jum'atan di Mesjid Agung Pondok Tinggi, Dirinya juga menjadi Khatib, Yusril menyebutkan kekagumannya pada  Arsitektur Masjid yang Unik dan kelihatan cantik. (ist)

MERDEKAPOST, SUNGAIPENUH - MenKo Bidang Hukum Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasarakatan RI (Menko Kumham,Imipas dan Permasyarakatan) Yusril Ihza Mahendra mengunjungi Masjid Agung Pondok Tinggi, Kota Sungai Penuh Jum’at (4/4)2025).

Prof Yusril yang juga merupakan Pendiri Partai Bulan Bintang itu sangat mengagumi keindahan arsitektur masjid yang unik. Mesjid yang sudah berusia 100 tahun lebih, saat pembangunannya tanpa memakai paku.

Selain mengunjungi mesjid agung, Yusril Ihza Mahendra juga melaksanakan Sholat Jum’at dan langsung bertindak sebagai Khatib.

Dalam khutbahnya, ia mengajak umat Islam untuk senantiasa menjaga persatuan dan mempererat silaturahmi. Dan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, ungkapnya.

Baca Juga: Wako Alfin Sambut Kunjungan Menko Prof Yusril Ihza Mahendra di Sungai Penuh

Hendra, salah seorang jamaah sholat Jum’at mengatakan, baru pertama dan seumur hidup dirinya sholat Jum’at yang dihadiri langsung menteri, ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita". kata Hendra.

Pantauan Media, di Mesjid Agung Pondok Tinggi, Jum’at (4/4) sejak pagi SKPD dan pengurus telah hadir di Mesjid Agung untuk mempersiapkan rangkaian acara penyambutan Menko Impas dan Permasyarakatan.

Ikut mendampingi Menko Impas dan Permasyarakatan di Mesjid Agung Walikota dan Wawako serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Sungai penuh dan pengurus Mesjid serta tokoh agama setempat.

Untuk diketahui, kunjungan Menkumham, Impas dan Permasyarakatan Yusril Ihza Mahendra di Mesjid Agung Pondok Tinggi merupakan rangkaian acara yang dikunjungi selama berada di Kota Sungai Penuh. (*)

Wako Alfin Sambut Kunjungan Menko Prof Yusril Ihza Mahendra di Sungai Penuh

Wako Alfin Sambut Kunjungan Menko Prof Yusril di Sungai Penuh, Kamis (3/4). (ist)

Sungai Penuh, Merdekapost.com – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Prof Yusril Ihza Mahendra, melakukan kunjungan silaturahmi ke Kota Sungai Penuh pada Kamis (3/4). 

Kehadirannya bersama sang istri, Rika Kato Mahendra, dan rombongan mendapat sambutan hangat dari jajaran Pemerintah Kota Sungai Penuh.

Wali Kota Sungai Penuh Alfin, S.H, didampingi Wakil Wali Kota Azhar Hamzah, Ketua DPRD Hutri Randa, jajaran Forkopimda, serta Sekretaris Daerah Alpian, menyambut langsung kedatangan Menteri Yusril beserta rombongan.

Silaturahmi berlangsung dalam suasana akrab dan penuh kehangatan. Kunjungan ini diawali dengan jamuan makan siang bersama, di mana tamu kehormatan disuguhi kopi khas Kota Sungai Penuh yang menjadi salah satu kebanggaan daerah.

Baca Juga: Halal Bi Halal Bersama Kepala Daerah Wilayah Barat, Gubernur Al Haris Tekankan Kekompakan antar Bupati/Wali Kota

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Alfin menyampaikan rasa hormat dan kebanggaannya atas kunjungan Prof Yusril ke Kota Sungai Penuh.

“Selamat datang di Kota Sungai Penuh, Bumi Sahalun Suhak Saletuh Bedei. Kehadiran Bapak Menteri beserta rombongan merupakan suatu kehormatan bagi kami,” ujar Wako Alfin.

Ia juga berharap agar silaturahmi ini dapat semakin mempererat hubungan antara Pemerintah Kota Sungai Penuh dengan Pemerintah Pusat, demi mendukung kemajuan dan pembangunan daerah ke depannya.

Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk kerja sama yang lebih erat dalam berbagai bidang, terutama dalam meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat Kota Sungai Penuh.(*)

Walikota Alfin Cek Kondisi Jalan, Jembatan dan Akses Transportasi Penting di Kota Sungai penuh

Walikota Sungai penuh Alfin SH, dan Rombongan tinjau Akses jalan yang rusak dan melihat kondisi Jembatan Kerinduan. (ist/mpc)

SUNGAI PENUH, MP.Com – Walikota Alfin,SH bersama Wakil WaliKota Azhar Hamzah, turun langsung kelapangan untuk melihat kondisi jalan di daerah Tanjung dan jembatan Kerinduan yang menjadi icon kota Sungai Penuh Selasa 25 Maret 2025.

Meskipun dalam kondisi menjalankan ibadah puasa dan cuaca sangat terik, Walikota beserta rombongan tetap turun melihat langsung kondisi jalan yang rusak.  

“Alhamdulillah siang ini kita bisa turun bersama Pak Wawako Azhar Hamzah, Sekda Alfian, Ketua DPRD Kota Sungai beserta anggota, kita ingin melihat langsung kondisi jalan yang rusak yang selama ini menjadi keluhan warga, ini juga dalam upaya perencanaan perbaikan infrastruktur yang akan dilakukan oleh Pemerintah”,ujar Alfin (25/3)

Baca juga :

Heboh Beredarnya Uang Palsu, Ini Himbauan Pimpinan Bank Jambi Cabang Kerinci

Perintahkan OPD Kumpulkan Mobnas, Wako Alfin: Senin Sudah Terkumpul Semua   

Alfin menyatakan bahwa pemerintah daerah akan segera mengambil langkah konkrit untuk memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan parah.

"Kami memahami keluhan masyarakat terkait kondisi jalan ini. Oleh karena itu, kami akan mengupayakan perbaikan agar akses transportasi bisa semakin lancar,” ujar Wako Alfin.

Baca juga : 

Wali Kota Sungai Penuh Sidak Kendaraan Dinas, Banyak Pejabat Nunggak Pajak Mobnas! 

Seru, Ngabuburit di Atas Udara Bukit Gedang Adat Pendung Semurup  

Terkait Jembatan Kerinduan, Alfin menekankan pentingnya pemeliharaan jembatan ini, selain sebagai icon kota Sungai Penuh,juga merupakan sarana vital sebagai penghubung masyarakat dari Kabupaten Kerinci dari daerah hilir yang ingin ke kota Sungai penuh

“Kita pastikan jalan maupun jembatan Kerinduan agar tetap aman dan nyaman bagi pengguna, kondisinya tetap baik agar tidak membahayakan masyarakat,” Ucap Wako Alfin.

Kunjungan dan turun langsung melihat kondisi jalan ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Kota Sungai Penuh dalam upaya meningkatkan kualitas infrastruktur demi kesejahteraan masyarakat.(adz)


Wali Kota Sungai Penuh Sidak Kendaraan Dinas, Banyak Pejabat Nunggak Pajak Mobnas!

Wali Kota Sungai Penuh Alfin dan Wawako Azhar Hamzah Sidak Kendaraan Dinas, ternyata ditemukan Banyak Pejabat yang menunggak Pajak Mobnas. (ist)

MERDEKAPOST, SUNGAIPENUH - Wali Kota Sungai Penuh Alfin, SH dan Wakil Wali Kota Azhar Hamzah melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap kendaraan dinas di lingkungan Pemerintah Kota Sungai Penuh.

Pengecekan yang berlangsung di Lapangan Kantor Wali Kota, Senin (24/3), bertujuan memastikan kondisi kendaraan serta kelengkapan surat-suratnya.

Dalam sidak tersebut, ditemukan sejumlah kendaraan dinas yang mati pajak serta beberapa mobil dinas yang tidak memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Ratusan kendaraan dinas Pemerintah Kota Sungaipenuh menunggak pajak. Ini terungkap, setelah Walikota Sungaipenuh Alfin, SH dan Wawako Azhar Hamzah mengecek kendaraan dinas tersebut.

Hal ini membuat Wako Alfin kaget, Rencana awalnya ingin transparan dan menyelamatkan aset daerah dengan memasang logo Pemkot Sungaipenuh. Namun Faktanya, setelah dicek kelengkapan surat kendaraan bermotor, banyak yang nunggak pajak.

Tentu saja Kondisi ini membuat Wako naik pitam. Sejumlah Kepala dinas, sekretaris dan kabid diwarning. Malah dicecar detail, alasan nunggak pajak.

Wali Kota Sungai Penuh Alfin dan Wawako Azhar Hamzah Sidak Kendaraan Dinas, dan memasang stiker logo Pemkab Sungai Penuh di setiap Mobnas.(ist)

Tragisnya lagi, dihadapan Walikota masih ada pejabat yang berani berkilah dan berbohong. Beralasan STNK hilang. Faktanya setelah dicek, mereka belum bayar pajak. Malah, mobil dinas Perpustakaan nunggak pajak hingga Rp 8 juta. Mobil sekretaris Dinas Budaya dan Pariwisata jenis Kijang Innova BH 1229 R nunggak pajak Rp 4,6juta.

Kondisi ini membuat Ketua DPRD Hutri Randa dan Wakil Walikota Azhar Hamzah yang ikut mengecek kondisi mobil dinas geleng-geleng kepala. Sekda Alpian pun tak menyangka banyaknya pejabat yang  membandel.

Tidak sekedar nunggak pajak. Kondisi kendaraan dinas tidak terawat dengan baik. Ada ban gundul, jarang ganti oli, juga ditemukan mobil dalam kondisi ringsek. Malah banyak yang beralasan mobil rusak dan saat ini dalam perbaikan di bengkel.

“Kami baru mengetahui dan baru menerima datanya. Saya, sebagai walikota, meminta maaf atas tunggakan pajak kendaraan dinas ini, dan kami akan segera menyelesaikannya,” kata Alfin.

Baca Juga: 

Siltap Cair, Perangkat Desa Bisa Tersenyum Sambut Lebaran, "Terima Kasih Bupati Kerinci Monadi"

Keseriusan Walikota untuk mengetahui banyaknya pejabat bandel nunggak pajak, langsung menghubungi Kepala Tata Usaha Samsat Kerinci Hartati, SH melalui video call. Dalam data terungkap ratusan kendaraan dinas Pemkot Sungaipenuh nunggak pajak. Jumlahnya mencapai hampir satu miliar.

Mendapatkan kabar ini Walikota segera membentuk Satgas. Dia ingin menuntaskan persoalan kendaraan dinas dan menyelesaikan tunggakan pajak.

“Saya ingin cepat. Tim ini harus segera turun dan melacak keberadaan aset daerah. Saya ingin dimasa pemerintahan kami dan Pak Azhar masalah aset daerah tuntas dan semua kendaraan dinas sudah membayar tunggakan pajak, ” tegas Alfin.

Walikota mengatakan tidak mengetahui penyebab adanya tunggakan pajak yang terjadi sebelum dia menjabat.

“Pemerintah harus memberi contoh kepada masyarakat tentang taat pajak. Semua (tunggakan) akan segera diselesaikan hingga tuntas,” ucapnya.

Alfin paham betul primadona Pendapatan Asli Daerah (PAD) bersumber dari pajak kendaraan bermotor (PKB). Apalagi saat ini berlaku pajak opsen yang langsung masuk ke kas daerah.

“Kita harus adil. Warga membayar pajak, maka kita harus memberikan contoh. Akan kita tuntaskan semuanya, harus,” imbuhnya.

Baca juga: 

Heboh Beredarnya Uang Palsu, Ini Himbauan Pimpinan Bank Jambi Cabang Kerinci  

Sebelumnya, tercatat sebanyak 1.263 kendaraan dinas yang digunakan oleh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Sungaipenuh menunggak pajak.

Ribuan kendaraan tersebut, yang terdiri dari motor, mobil, truk, dan bus, tidak melakukan daftar ulang (KTMDU) dengan pelat merah. 

Wakil Wali Kota Azhar Hamzah menambahkan bahwa Pemkot Sungai Penuh akan memasang logo dengan kode tertentu pada kendaraan dinas.

Hal ini bertujuan agar kendaraan lebih mudah dikenali dan diawasi penggunaannya.

“Dengan adanya logo ini, masyarakat juga bisa ikut mengawasi kendaraan dinas. Ini sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam mengelola aset daerah,” jelas Azhar.

Langkah tegas Pemkot Sungai Penuh ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena dinilai sebagai upaya nyata dalam menjaga aset daerah dan memastikan kendaraan dinas digunakan sesuai aturan.

Ke depan, pemeriksaan serupa akan dilakukan secara berkala, dan kendaraan dinas yang tidak memasang logo resmi akan dievaluasi.(adz)

Perintahkan OPD Kumpulkan Mobnas, Wako Alfin: Senin Sudah Terkumpul Semua

SUNGAIPENUH - Walikota Sungai Penuh Alfin, SH mengeluarkan surat perintah kepada Kepala Organisasi Perangkat Daerah di pemerintahannya agar seluruh  kendaraan dinas dikumpulkan.

Langkah itu diambil untuk pendataan ulang asset daerah dan pengecekan kelayakan kendaraan dinas. Disamping menghindari penyalahgunaan kendaraan dinas baik roda empat maupun dua.

“Sudah saya perintahkan kepada setiap OPD termasuk camat untuk segera mengumpulkan kendaraan dinas, ” kata Walikota Sungaipenuh Alfin, SH. 

Targetnya Senin (24/3) kendaraan dinas sudah terkumpul semua. Nanti didata kepemilikan, kelayakan dan usia kendaraan dinas.

 Baca Juga: Sanggar Ilok Rupo Gelar Festival Napak Dahin 2025, Total Hadiah Hingga Puluhan Juta

 Disamping kendaraan dinas yang dikumpulkan nanti juga dicek kepatuhan pemakai dalam memenuhi kewajiban membayar pajak.

 “Laporan yang kami terima dari UPTD Samsat Kerinci banyak kendaraan dinas yang belum bayar pajak, ” tegas Walikota.

 Wako menegaskan kepada masing-masing OPD untuk bersiap-siap. Nanti semua kelayakan kendaraan diperiksa, termasuk kebersihan dan perawatan.

 “Kita ingin melihat kebersihan kendaraan, diharapkan kondisi kendaraan dinas dapat diperhatikan, karena ini aset. Harus dijaga baik-baik, ” katanya.

 Ditegaskan, kendaraan dinas merupakan aset pemerintah, sehingga pemegang kendaraan wajib melakukan pemeliharaan. Pemerintah harus memikirkan masyarakat ketika ingin membeli aset, karena uang yang digunakan tersebut merupakan uang rakyat.

 Baca Juga: Siltap Cair, Perangkat Desa Bisa Tersenyum Sambut Lebaran, "Terima Kasih Bupati Kerinci Monadi"

 Jika perawatan kendaraan dilakukan secara rutin, yang jelas berdampak terhadap masa penyusutan kendaraan menjadi cukup lama.

 Setelah melakukan pemeriksaan, Inspektorat selanjutnya mencatat. Jika ada kendaraan sudah tidak layak, selanjutnya Pemerintah Kota Sungaipenuh akan melelang kendaraan tersebut. Begitu juga kendaraan yang ada di pool, jika tidak terpakai dan kondisi sudah semakin susut juga akan dilelang.

 Menyinggung pengumpulan kendaraan dinas terkait pelarangan pejabat mudik lebaran, menurut Alfin pada intinya lebih pada penyelamatan asset. Disamping juga menindaklanjuti program pemerintah pusat untuk penghematan.

 Karena, lanjut Alfin banyak kendaraan dinas dalam kondisi rusak, tapi jatah BBM tetap jalan. “Inikan gak benar. Mental yang seperti ini harus kita singkirkan, ” tegas Wako. (*)

Pengelolaan Sampah di Sungai Penuh Buruk, Akankah Kadis LH Dicopot!

Pengelolaan Sampah di Kota Sungai Penuh yang semakin Buruk, menjadikan Kota Sungai Penuh menjadi Kota dengan lautan sampah.(ist) 

Merdekapost.com, Sungai Penuh – Kota Sungai Penuh kembali dikepung sampah. Belakangan ini, tumpukan sampah di berbagai sudut kota semakin menggunung tanpa ada upaya maksimal untuk mengangkutnya.

Kondisi ini semakin memperburuk wajah Kota Sungai Penuh, terutama menjelang Lebaran, saat kebersihan seharusnya menjadi prioritas. Namun, hingga kini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Sungai Penuh di bawah kepemimpinan Wahyu belum menunjukkan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan ini.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa sampah menggunung di berbagai lokasi strategis, termasuk:

🔹 Jembatan Lampu Merah

🔹 Dekat SD di Desa Gedang

🔹 Pinggiran jalan utama kota

🔹 Pasar dan pemukiman warga

Bau menyengat mulai mengganggu aktivitas masyarakat, dan warga semakin geram dengan kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan.

“Sampah sekarang ini kembali menumpuk dan tidak terangkut. Apalagi sekarang dalam bulan Ramadan! Kalau Kadis tidak becus kerja, Pak Wali harus copot dia,” ujar Andi, warga Kota Sungai Penuh.

Baca Juga: Kabar Gembira! RS Melati Sungai Penuh Terima Pelayanan BPJS Kesehatan

Tak hanya masyarakat, anggota DPRD Kota Sungai Penuh juga geram dengan buruknya pengelolaan sampah.

Damrat, anggota DPRD Kota Sungai Penuh, menegaskan bahwa persoalan sampah ini telah berulang kali disampaikan ke Wali Kota untuk segera ditindaklanjuti.

“Kami sudah menyampaikan kepada Wali Kota dalam diskusi di gedung dewan. Persoalan ini harus segera menjadi perhatian serius!” ujar Damrat.

“Ini harus segera dicarikan solusi secepat mungkin dan tidak bisa ditunda-tunda. Walikota harus bersikap tegas! Jika memang Kadis LH dan pejabat lainnya tidak mampu, copot saja!” tambahnya.

Buruknya pengelolaan sampah ini disebut-sebut disebabkan oleh manajemen internal Dinas LH yang amburadul. Beberapa masalah antaralain gaji petugas kebersihan sering terlambat. Kurangnya uang operasional, termasuk dana BBM. Minimnya armada pengangkut sampah roda enam. 

Ketidaksiapan menghadapi perubahan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dari Renah Kayu Embun ke Renah Padan Tinggi (RPT)

Wakil Walikota Sungai Penuh Azhar Hamzah saat meninjau tumpukan sampah yang menggunung. (ist)

Tanpa langkah konkret, persoalan ini akan terus berulang dan menjadikan Kota Sungai Penuh semakin kumuh.

Warga semakin kehilangan kesabaran. Di media sosial, kritik terhadap buruknya pengelolaan sampah semakin ramai.

“Kok gaji petugas kebersihan sering telat? Mereka ini ujung tombak kebersihan kota, bukan pejabat yang duduk santai di kantor.”

“Kalau Kadis LH gak mampu, copot! Jangan biarkan Sungai Penuh jadi lautan sampah.”

“Gimana mau jadi kota bersih, kalau sampah numpuk berhari-hari?”

Dengan situasi yang semakin buruk, publik kini menunggu keputusan Wali Kota Sungai Penuh.

Akankah Kadis LH Wahyu tetap dipertahankan meski gagal mengatasi krisis sampah? Atau akankah Wali Kota mengambil langkah tegas sebelum masalah ini semakin parah? Sungai Penuh butuh solusi, bukan alasan!. (*)

Antisipasi Banjir Cangking, Wako Alfin Perintahkan Segera Normalisasi Batang Bungkal

Antisipasi Banjir Cangking, Wako Alfin Perintahkan Segera Normalisasi Sungai Batang Bungkal. (IST)

“Normalisasi sungai Batang Bungkal ini harus segera, ” tegas Walikota Sungaipenuh Alfin, SH.

MERDEKAPOST, SUNGAI PENUH - Tidak perlu menunggu lama, normalisasi sungai Batang Bungkal di Cangking segera direalisasikan. Senin (10/3) normalisasi mulai dikerjakan.

Langkah cepat Walikota Sungaipenuh Alfin ini membuat masyarakat korban banjir di Cangking, Desa Gedang merasa tenang. Selama ini jika hujan mereka dihantui banjir yang menenggelamkan pemukiman mereka.

“Normalisasi sungai Batang Bungkal ini harus segera, ” tegas Walikota Sungaipenuh Alfin, SH.

Baca Juga: Safari Perdana di Masjid Raya Sungai Penuh, Pemkot Serahkan Dana Hibah Rp10 Juta

Kondisi Batang Bungkal, khususnya bagian hilir terjadi pendangkalan. Jika tidak segera dilakukan normalisasi, kata Alfin bakal terjadi luapan air yang lebih besar. Makanya, harus segera diantisipasi.

“Saya sudah turun ke lokasi. Kondisi Batang Bungkal di Cangking sudah dangkal. Kasihan warga yang berada dibantaran sungai jika tidak dilakukan normalisasi secepatnya, ” kata Walikota Sungai Penuh. 

Disamping membahayakan masyarakat sekitar sungai, banjir juga menjadi ancaman pemilik lahan pertanian. Bisa jadi, mereka gagal panen dan mengalami kerugian yang besar.

Makanya, normalisasi sungai Batang Bungkal mendesak dilakukan. Dimanapun akan kita usahakan mendapatkan dana. “Saya tidak mau masyarakat saya menjerit karena banjir, ” papar Alfin.

Dikatakan normalisasi sungai Batang Bungkal dikucurkan dana Rp 650 juta. Proyek ini dikerjakan oleh Karya Bakti TNI.

Makanya Walikota mohon maaf kepada warga, khususnya yang berada di kawasan sungai Batang Bungkal. Selama beberapa pekan kedepan terganggu dengan aktivitas normalisasi.

“Kami juga minta masyarakat ikut berpartisipasi dan memantau normalisasi sungai ini. Moga ini solusi banjir di Kota Sungaipenuh, ” papar Walikota.

Makanya saya mohon maaf jika pengerjaan normalisasi nantinya mengganggu aktivitas masyarakat sekitar, ” kata Alfin. (adz/sumber: depatinews)

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs