Wis Wayahe Kaum Santri dan Pesantren Menjemput Amin


Wis Wayahe Kaum Santri dan Pesantren Menjemput Amin

Oleh: Dr. H.C. Ubaydillah Anwar

POLITIK ciuman maut (kiss of death) harus diakhiri di pesantren. Selama ini, ribuan pesantren dan ratusan ribu hingga jutaan alumninya berhasil dibius agar tidak terjun di politik. Alasannya, politik itu kotor yang tidak cocok untuk pesantren dan santri yang telah susah payah mensucikan diri. Satu sisi dikasih ciuman, tapi pada saat bersamaan dibunuh

Jumlah pesantren yang aktif berpolitik (ikut merebut kekuasaan) di negeri ini sangat sedikit. Pesantren yang berpolitik secara halus (strategik) juga sedikit. Mereka berpolitik dengan cara berkonsentrasi mendidik generasi. Sisanya, dan ini yang paling banyak, pesantren dan santri yang bersikap reseptif dan akomodatif untuk menghomati tamu atau hubungan kemanusiaan semata.

Sekarang, saatnya kaum santri dan pesantren menjemput perubahan zaman dengan cara yang berbeda. Hari ini, politik adalah ruang di mana manajemen pembangunan dikelola secara optimal. Kekuasaan politik memegang saham pembangunan yang paling banyak dan paling menentukan. Politik adalah power.

Karena politik ciuman maut berhasil menjauhkan santri dan pesantren dari politik, maka ini berkonsekuensi panjang. Terbukti, meski tokoh-tokoh pesantren punya andil besar dalam kemerdekaan Indonesia, tetapi partisipasi dan intervensinya terhadap pembangunan Indonesia sangat kecil. Bahkan hampir 70 tahun ijazah pesantren tidak diakui oleh pemerintah yang mereka merdekakan dari penjajahan. Ini bukan karena apa-apa selain karena power politik.

Kini, jalan bagi santri dan pesantren untuk ikut berpartisipasi dan intervensi pembangunan telah terbuka lebar. Pilihan di tangan Anda. Jangan sampai politik kita dikuasi oleh para pemburu rente pembangunan, tapi yang bisa Anda lakukan hanya mengecam.

Alasan Kenapa Harus Menjemput AMIN 

Pasangan Amin (Anies dan Imin) menjadi pasangan yang memiliki sejuta kelayakan dan alasan untuk dipilih oleh masyarakat pesantren dan kaum santri. Pasangan AMIN memiliki akar masa lalu yang panjang dengan pesantren, aktif memperjuangkan kepentingan pesantren pada hari ini, dan keduanya sangat tepat menjadi model santri masa depan.

Cak Imin lahir di keluarga Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang. Abahnya adalah pengasuh pesantren dan ibunya adalah putri tokoh pendiri NU KH. Bisri Syansuri. Sejak kecil, materi dan pendidikan pesantren telah dilahap di meja makan keluarga. 

Pelajaran pesantren seperti Imrithi, Fathul Qarib maupun Alfiyah sudah dipelajarinya sejak main bola yang tanpa sepatu. Tak terkecuali dengan buku-buku pemikiran tokoh dunia yang didapat dari kamar sang paman, yaitu Gus Dur. 

Sepertinya, Cak Imin ingin mencontoh tokoh-tokoh nasional dari Jombang seperti Cak Nur (Prof. Dr. Nurcholish Majid), Cak Nun (Emha Ainun Najib), Cak Fuad, atau yang lain. Setelah selesai menjalani pendidikan pesantren di daerahnya yang beraliran tradisional, mereka melanjutkan ke Pondok Modern Gontor. Cak Imin pun melakukan itu. Meski tidak krasan di Gontor, tapi Cak Imin masih mengingat dengan baik bagaimana santri di Gontor didisiplinkan dengan lonceng/jaros.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpinnya sejak 2005 adalah partai yang proaktif melahirkan banyak hal demi pesantren sebagai lanjutan dari perjuangan Gus Dur. Maka lahirlah Undang-Undang Pesantren. Inilah kado PKB untuk pesantren dan pendidikan Islam.  Cak Imin adalah  pimpinan partai yang memiliki hubungan sangat mengakar, sangat dialogis, dan sangat murni (genuine) dengan para kiai, baik di Jawa maupun di luar Jawa. 

Anies Baswedan adalah tokoh intelektual muslim modern yang terdepan hari ini. Lahir dari keluarga pejuang Nasional (AR. Baswedan) sekaligus akademisi yang menjadikan nilai-nilai Islam sebagai spirit untuk berperan dalam pembangunan melalui pendidikan. Ayahnya, Rasyid Baswedan pernah menjabat sebagai Wakil Rektor di Universitas Islam Indonesia (UII). Ibunya, Prof. Aliyah Rashid adalah Guru Besar di Universitas Negeri Yogyakarta.

Hubungan Anies dengan dunia pesantren meski tidak semengakar Cak Imin, tetapi network dengan pesantren, pemikiran tokoh-tokoh pesantren, dan idom-idiom pesantren sangat lekat dengan kiprahnya sejak muda. Di usia SMP, Anies pernah nyantri di Pabelan, Jawa Tengah, di KH. Hamam Ja’far.

Sebelum menjadi Gubernur DKI, Anies Baswedan adalah Rektor di Universitas Paramadina yang didirikan oleh Cak Nur, yang tak lain adalah tokoh Indonesia dari pesantren. Paramadina adalah miniatur pemikiran Cak Nur yang mengangkat keindonesiaan, keislaman, dan kemodernan. 

Kini, pesantren dan santri punya dua pilihan di depan mata: mau menjadi orang mukmin yang lemah atau mukmin yang kuat di politik. 

Modal menjadi mukmin yang kuat adalah merebut peluang pembangunan Indonesia, memperkuat tauhid kepada Allah SWT, produktif mengisi hari-hari, dan menolak menjadi pengkhayal yang memperjuangkan omongan kosong. 

Sedangkan modal untuk menjadi mukmin yang lemah cukup gampang (meskipun baik juga): diam, masa bodoh, meladeni ghibah politik,  atau menjadi buzzer di group WA tanpa bayaran.

Semoga bermanfaat. (*)

*) Penulis adalah Direktur Sekolah Pendidikan Politik Bina Insan Mulia

Warga Makassar Sebut Lautan Manusia Sambut AMIN: Pertama Kali Massa Sebesar Ini

Lautan massa tumpah ruah mengikuti Jalan Gembira bersama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di kawasan Monumen Mandala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (24/9/2023).  Foto: Dok. Istimewa

MAKASSAR - Kesaksian warga Makassar yang kini berusia lebih dari 75 tahun, Abdul Madjid Sallatu, mengatakan sebelumnya belum pernah massa berkumpul sebanyak itu di Kota Daeng tersebut.

"Kalau yang seperti tadi kayaknya baru pertama kali terjadi. Diperkirakan di atas 1 juta orang yang hadir," katanya.

Lautan massa tumpah ruah mengikuti Jalan Gembira bersama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di kawasan Monumen Mandala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (24/9/2023).  Foto: Dok. Istimewa

Pensiunan dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) ini tadi pagi juga sempat datang ke lokasi. Namun, dia langsung pulang karena melihat begitu banyak massa yang berdatangan.

"Saya memang terlambat. Jam enam lewat sedikit baru ke sana. Saat hendak mencapai dekat-dekat monumen, saya enggak mampu. Jadi saya balik. Saya takut sesak napas. Bisa pingsan saya melihat orang banyak begitu," ucap mantan Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Unhas ini.

Berjarak sekitar 500 meter dari kediamannya, istrinya juga sebenarnya sudah mencegahnya hadir ke acara tersebut. Namun dia bersikeras tetap berangkat untuk memberikan dukungan kepada pasangan AMIN.

Lautan massa tumpah ruah mengikuti Jalan Gembira bersama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di kawasan Monumen Mandala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (24/9/2023).  Foto: Dok. Istimewa

"Istri saya sebenarnya sudah tidak izinkan. Jadi saya dikasih pengawal security untuk jaga saya. Kebetulan di rumah ada security. Saya diantar naik mobil," ungkapnya.

Massa menyambut kedatangan pasangan bacapres dan bacawapres Anies-Gus Imin (Amin) dalam meramaikan jalan gembira di kawasan Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat, Kota Makassar, Minggu (24/9/2023). Foto: Dok. Istimewa

Dia melihat betapa antusiasnya masyarakat. Tidak hanya dirinya, banyak warga yang juga sudah sepuh bahkan dari kaum perempuan juga ikut Jalan Gembira bersama capres-cawapres dari Koalisi Perubahan itu.

"Coba bayangkan, di tempat saya lewat itu ada ibu-ibu tua sampai bawa bekal. Dia buka boksnya. Artinya mereka sejak subuh sudah di situ. Saya betul-betul terperangah," ungkap begawan ekonomi yang masih produktif menulis ini.

Pulang ke rumah karena tidak sanggup untuk melanjutkan ikut Jalan Gembira, dia lalu mengikuti jalannya kegiatan tersebut lewat media, termasuk lewat Whatsapp.

"Semua orang menyebarkan informasi banyaknya massa yang hadir. Saya cek di kampus begitu juga. Mahasiswa membeludak," tandas Bapak Madjid, demikian sapaan akrab oleh rekan dan murid-muridnya.

Melihat massa yang datang begitu banyak, dia yakin Anies-Muhaimin akan menang di Sulawesi Selatan. (ADZ).

Akar Rumput Nahdliyin Mulai Bergerak Dukung Anies-Cak Imin, 'sami'na wa athona'?

Periset di Center for Social Policy Surabaya, Jawa Timur, Rosdiansyah (kanan). (Foto: Istimewa)

Merdekapost, Jakarta - Periset di Center for Social Policy Surabaya, Jawa Timur, Rosdiansyah mengatakan hasil risetnya selama ini sejalan dengan temuan survei Politika Research and Consulting (PRC) yang baru dirilis Minggu (17/9). Survei PRC menyebut elektabilitas Anies Baswedan di Jawa Timur meningkat pada September 2023 usai mendeklarasikan cawapres Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar.

Diketahui, elektabilitas Anies naik menjadi 18,3 persen dibandingkan posisi April 2023 yang hanya sebesar 14 persen. Sebaliknya, elektabilitas Prabowo Subianto merosot dari 40,5 persen per April 2023 menjadi 32,3 persen pada September 2023. Penurunan yang sama juga terjadi pada Ganjar Pranowo, dari 40,8 persen (April 2023) menjadi 40,4 persen (September 2023).

Selain itu, dalam waktu seminggu usai deklarasi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), sebanyak 22,4% pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diketahui mulai bermigrasi ke Anies.

"Itu benar. Pengamatan saya di lapangan, akar rumput, grass root, terjadi eksodus massa nahdliyin setelah deklarasi AMIN. Deklarasi AMIN di Surabaya bagi warga nahdliyin yang secara emosional, PKB sebagai penampung aspirasi politik warga nahdliyin dilihat setelah menentukan mitra koalisi dan pasangan untuk pilpres 2024," ujar Rosdiansyah dalam keterangan tertulis, Senin (18/9/2023).

Baca juga:

Gus Yahya: Saya Termasuk Pendiri PKB, Tapi Sebagai Ketum PBNU Tak Boleh Seret NU

Projo Bantah Sudah Nyatakan Dukungan ke Ganjar

Ia mengatakan dukungan ini terlihat dari fakta lapangan, seperti terjadi di Kediri, Blitar, serta daerah Tapal Kuda dan sebagian daerah Mataraman yang banyak pondok pesantrennya.

"Mereka melihat satu-satunya aspirasi warga nahdliyin secara politik itu adalah PKB dan Gus Muhaimin yang kini telah berpasangan dengan Anies," tutur Rosdiansyah.

"Nah, warga nahdliyin di akar rumput, terutama pedesaan ini, akan samina wa athona, kami dengar dan patuh. Pengamatan saya di akar rumput nahdliyin Jawa Timur persis seperti temuan survei ini," imbuhnya.

Rosdiansyah menilai nama Gus Muhaimin hingga kini masih bergaung kuat di Jawa Timur. Menurutnya, Muhaimin memiliki karisma karena dianggap melakukan pengorganisasian, terutama berkoordinasi dengan kepala-kepala daerah yang berasal dari PKB, seperti di Sidoarjo, Gresik, hingga Bojonegoro.

"Kita tahu Bupati Gresik dan Sidoarjo itu menantu dan anak dari Gus Ali, Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo yang telah tegas memberikan dukungan kepada Muhaimin," ujarnya.

Baca juga:

Elektabilitas AMIN Melonjak, Pengamat: Itu Berkat Sosok Kuat Cak Imin, yang Diidolai Pemilih PKB

Demokrat Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Mempercepat Kristalisasi Peta Politik

Ia menambahkan pasca deklarasi AMIN, PKB di Jatim telah melakukan konsolidasi hingga ke grass root.

"Digarisbawahi ini, konsolidasinya hingga ke akar rumput, ke desa-desa di Jatim yang selama ini menjadi basis kekuatan PKB sebagai partainya kaum nahdliyin. Jadi setelah PKB dan Cak Imin ke Koalisi Perubahan, akar rumput nahdliyin di desa-desa di Jatim ini akan sami'na wa atho'na. Itu realita di Jatim. Kalau saya perhatikan, nahdliyin di Jatim memang kini berbondong-bondong ke AMIN," terangnya.

Tidak hanya mendukung AMIN secara pasif, Rosdiansyah mengatakan golongan akar rumput ini aktif mengkoordinasikan saksi pendukung AMIN hingga ke desa-desa di Jatim.

"Di Jatim ini, meski terdapat empat budaya besar yang berbeda, yakni Pandalungan atau Tapal Kuda, Arek, Mataraman, dan Madura, tetapi ada satu hal yang dipegang, yakni sami'na wa atho'na. Kalau wadah aspirasi politik mereka sudah menentukan, mereka akan mengikuti. Itu budaya warga nahdliyin di desa-desa di Jatim," pungkasnya.

Sebagai informasi, survei PRC dilakukan kepada 1.200 total responden di Jawa Timur dengan response rate 100%. Adapun margin of error dari survei sebesar 2,7 persen. Dalam survei ini, responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab naik dari 4,8 persen menjadi 9 persen.

Sumber: detik.com | Editor: Aldie Prasetya

Elektabilitas AMIN Melonjak, Pengamat: Itu Berkat Sosok Kuat Cak Imin, yang Diidolai Pemilih PKB

Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menyatakan kehadiran Muhaimin Iskandar menjadi cawapres Anies Baswedan luar biasa, karena bisa mendongkrak elektabilitas pasangan AMIN. 

JAKARTA, Merdekapost.com - Peningkatan elektabilitas Anies Baswedan dari hasil survei Politika Research & Consulting (PRC) menunjukkan bahwa apsirasi basis pemilih loyal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sangat kuat dengan tampilnya Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.

Ahmad Khoirul Umam, pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indostrategic, menjelaskan bahwa peningkatan elektabilitas Anies dari 14 persen (April 2023) menjadi 18,3 persen (September 2023) tidak lepas dari kuatnya sosok Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar yang diikuti oleh aspirasi basis pemilih loyal PKB.

Baca Juga: Demokrat Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Mempercepat Kristalisasi Peta Politik

"Hasil survei PRC mengindikasikan kuatnya aspirasi basis pemilih loyal PKB atas tampilnya Cak Imin sebagai bakal cawapres," ujarnya.

"Hal ini bisa menjadi amunisi politik untuk mengonsolidasikan basis pemilih loyal PKB," imbuhnya.

Menurut Umam, pada saat yang sama, perubahan cepat arah koalisi PKB juga telah diantisipasi oleh mesin politiknya untuk menyosialisasikan pasangan bakal capres-cawapres, Anies-Cak Imin (AMIN) pascadeklarasi pada 2 September 2023.

Baca juga: Projo Bantah Sudah Nyatakan Dukungan ke Ganjar

Berdasarkan hasil survei Politika Research & Consulting (PRC) terhadap 1.200 responden di Jawa Timur yang dilakukan pada 8-12 September 2023, elektabilitas Anies Baswedan naik sekitar 4,3 persen, dari 14,0 %  pada April 2023 meningkat menjadi 18,3 %  pada September 2023. Selain itu, sekitar 33,7 %  pemilih di Jatim menyatakan masih mungkin berubah pilihannya terhadap bakal capres.

Tak hanya elektabilitas, hasil survei PRC juga menunjukkan bahwa popularitas Anies Baswedan di Jatim naik dari 80,4 %  pada April 2023 menjadi 82,0 %  pada September 2023. Lagi-lagi peningkatan ini hanya terjadi dalam waktu 7 hari sejak deklarasi pasangan Anies - Cak Imin.

Pasangan Bacapres dan Bacapres AMIN (Anies-Muhaimin)

SUMBER : TRIBUN.COM | Editor: Aldie Prasetya

Demokrat Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Mempercepat Kristalisasi Peta Politik

Bacawapres Gus Muhaimin ucapkan selamat bergabungnya Partai Demokrat ke kubu Prabowo Subianto. Menurutnya itu makin memperjelas kristalisasi peta politik di Pilpres 2024.(ist) 

JAKARTA, MERDEKAPOST.COM - Bakal calon wakil presiden (bacawapres) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengucapkan selamat atas bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Diketahui, KIM merupakan koalisi parpol yang mengusung Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.

Cak Imin yang merupakan Ketua Umum PKB sekaligus bakal cawapres pendamping Anies Baswedan mengatakan bergabungnya Demokrat ke koalisi Partai Gerindra, Golkar dan PAN, akan semakin memperjelas peta politik yang ada.

"Selamat kepada KIM, sehingga semakin mengokohkan barisan tambahan, kami semakin mempercepat kristalisasi peta politik yang ada. Ya, tentu menyambut dan menghormati pilihan Demokrat sebagai pilihan untuk kepentingan yang sudah mereka hitung sendiri," ucap Cak Imin kepada awak media dikutip, Selasa (19/9/2023).

Pasangan duet dari Anies Baswedan di Pilpres 2024 ini juga menghormati keputusan Partai Demokrat tersebut.

Bacapres-Bacawapres Anies-Muhaimin (doc/pkb)

"Tentu menyambut dan menghormati pilihan Demokrat sebagai pilihan untuk kepentingan yang sudah mereka hitung sendiri," jelas dia.

 Baca juga: Pernah Janjikan BBM Gratis Jika Terpilih, Saat Ini Cak Imin Bantah “Ini Sesusatu yang Tidak Mungkin”

Sebelumnya diketahui, Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat telah menetapkan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) untuk pilpres 2024 mendatang.

Dukungan itu ditandai dengan datangnya Ketua MTP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/9/2023) sore.

Setelah adanya keputusan sikap tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat AHY kini memberikan mandat kepada Prabowo untuk menjalankan agenda perubahan dan perbaikan sebagaimana yang dikedepankan oleh pihaknya.

"Pada kesempatan itu, Ketum AHY juga menitipkan agenda perubahan dan perbaikan yang diusung Partai Demokrat," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat, Teuku Riefky Harsya dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/9/2023).

Adapun mandat itu berkaitan dengan pembangunan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Kata Riefky, AHY meminta agar segala sesuatu yang sudah dibangun dengan baik di pemerintahan saat ini untuk dilanjutkan.

Sementara yang belum baik, untuk dapat diperbaiki.

"Yang sudah baik dilanjutkan, yang belum baik diperbaiki," jelas dia. (*)


Sumber : Tribun.com | Editor: Aldie Prasetya

Soal Cak Imin Diperiksa KPK, Said Aqil : Anak SD Juga Paham

Mantan Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj (Ist)

Jakarta, merdekapost.com - Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi sistem proteksi TKI di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) pada 2012. Apa tanggapan mantan Ketum PBNU Said Aqil Siradj soal pemeriksaan Cak Imin?

"Anak SD juga paham, anak SD paham," kata Said Aqil kepada wartawan di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (8/9/2023). Said Aqil menjawab apakah kasus Cak Imin terkait dugaan korupsi Kemnakertrans tahun 2012 yang mencuat menjelang pilpres merupakan politisasi hukum.

Said Aqil mempertanyakan mengapa pengusutan kasus itu baru dilakukan, kenapa tidak sejak dulu. "Oh ya iya dong. Kenapa sekarang? Kenapa nggak dari kemarin-kemarin? (diusutnya)," ujarnya.

Cak Imin Diperiksa KPK

Cak Imin telah memenuhi panggilan pemeriksaan yang dilayangkan KPK kemarin. Dia diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi sistem proteksi TKI di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) pada 2012.

Cak Imin diperiksa hampir 5 jam. Dia datang sekitar pukul 09.50 dan keluar pukul 15.05 WIB.

Wakil Ketua DPR RI ini tak menjelaskan detail materi pemeriksaannya. Dia hanya mengatakan mendukung dan membantu KPK.

Baca Juga: Kronologi Terbongkarnya Duet Anies-Cak Imin, Peta Pilpres 2024 Berubah 

"Hari ini saya membantu KPK untuk menuntaskan penyelesaian kasus korupsi di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2012. Dalam hal ini ada program perlindungan TKI di luar negeri, proteksi sistem perlindungan TKI di luar negeri," jelasnya.

"Semoga KPK bisa cepat dan tuntas tangani kasus korupsi. Saya dukung penuntasan kasus korupsi," sambung Cak Imin.(adz)

Hasil Survei Terbaru PKB Tembus 3 Besar, Jazilul: Berkat Do'a Para Ulama dan Kerja Keras Seluruh Kader

DR. Jazilul Fawaid Waketum DPP PKB (Ketua LPP DPP PKB). (Doc/Ig)

JAKARTA | Merdekapost.com - Hasil survei Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023 menunjukkan, elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berada di posisi tiga besar, menyalip Partai Golkar dan Partai Demokrat. 

Menurut hasil survei, partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu memperoleh elektabilitas sebesar 7,6 persen, naik 2,1 persen dibandingkan hasil survei pada Mei 2023. 

"Elektabilitas PKB itu tercatat sebagai yang tertinggi diraih sejak survei pada Januari 2015," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Kamis (24/8/2023). 

Dengan pencapaian elektabilitas PKB yang berada pada posisi 3 besar, ini sekaligus membuktikan bahwa PKB telah mengokohkan diri menjadi salah satu partai besar, ini sangat penting terutama disaat-saat menjelang Pemilu 2024.

Berita Lainnya: Bertemu Ganjar, Gus Imin Menolak saat PKB Diajak Bergabung: "Saya Masih Bersama Pak Prabowo"

DR Jazilul Fawaid Waketum DPP PKB melalui akun Instagramnya menulis, berkat do'a para ulama dan kerja keras seluruh kader, insya Allah PKB akan terus  membesar.

"Berkat do'a para ulama dan kerja keras kader"

"Hasil kerja yang terpotret dari survey Litbang Kompas ini menjadi pelecut bagi kita untuk semakin bekerja keras lagi mendekati rakyat. Semangat!" Tulisnya di akun resminya @jazilulfawaid_real. 

Untuk diketahui, Perolehan elektabilitas PKB dalam survei ini menyalip Golkar dan Demokrat yang unggul pada survei sebelumnya. Berdasarkan survei pada Juli 2023, Partai Golkar berada di peringkat keempat dengan elektabilitas 7,2 persen, turun 0,1 persen dibandingkan hasil survei pada Mei 2023.  

Sementara itu, Partai Demokrat yang sebelumnya berada di peringkat ketiga ke peringkat kelima karena elektabilitasnya turun dari 8 persen menjadi 7 persen. 

Berita Terkait: Survei Litbang Kompas: PKB Tembus 3 Besar, Salip Golkar dan Demokrat

Selain PKB, elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berada di posisi keenam juga menyalip Partai Nasdem yang duduk satu peringkat di bawahnya. Pada survei ini, PKS memperoleh elektabilitas 6,3 persen, naik signifikan dari 3,8 persen pada survei Mei 2023. 

Sedangkan, elektabilitas Nasdem tercatat turun dari 6,3 persen pada Mei menjadi 5,9 persen pada Agustus. Adapun posisi dua teratas masih diisi oleh PDI Perjuangan dengan elektabilitas 24,4 persen diikuti Partai Gerindra 18,9 persen.

Berita Terkait Lainnya:

Survei Litbang Kompas: PDIP Unggul, Disusul Gerindra dan PKB
Partai-partai lainnya berada di bawah ambang batas parlemen 4 persen, yakni Partai Amanat Nasional (3,4 persen), Partai Persatuan Indonesia (3,4 persen), dan Partai persatuan Pembangunan (1,6 persen). 

Metode ini menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen, serta margin of error penelitian ±2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. 

Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas. (Penulis: Heri Zaldi | Editor: Aldie Prasetya |  Sumberdata: Kompas.com).

Soal Wacana Duet Ganjar-Anies, Ini Respons NasDem, PKS & Demokrat

Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan menuai respons beragam dari Partai Demokrat, PKS, dan NasDem yang tergabung dalam Koalisi Perubahan. (doc/kumparan)

Jakarta, Merdekapost - Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan menuai respons beragam dari Partai Demokrat, PKS, dan NasDem yang tergabung dalam Koalisi Perubahan.

Wacana duet Anies-Ganjar mulanya muncul dari Ketua DPP PDIP Said Abdullah yang membayangkan Ganjar bersatu bersama Anies dalam memimpin Indonesia. Said menilai keduanya bisa menjadi sebuah kekuatan lantaran menurutnya mereka sama-sama merepresentasikan sosok calon pemimpin yang cerdas.

Pernyataan tersebut Said lontarkan saat merespons sejumlah hasil lembaga survei yang menunjukkan elektabilitas Ganjar mulai kembali unggul. Meski demikian, Said mengatakan baik Prabowo dan Anies bukanlah kompetitor yang bisa diremehkan.

Demokrat konsisten dorong Anies

Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Putra Mahendra menyambut baik wacana untuk menduetkan Anies dan Ganjar di Pilpres 2024 mendatang.

Meski demikian Herzaky menegaskan Demokrat saat ini masih dalam posisi mengusung Anies sebagaimana yang telah disepakati di Koalisi Perubahan.

"Saat ini kami Demokrat bersama koalisi perubahan sudah memiliki jalan sendiri," ucap Herzaky kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/8).

Ia menyebut Demokrat masih memegang semangat perubahan untuk Indonesia ke depan. Oleh karena itu, Herzaky akan terus memperjuangkan Anies di kontestasi Pilpres 2024.

Namun, dia mengaku tak menutup peluang Anies bisa menemani Ganjar usai Pilpres 2024. Menurutnya, Koalisi Perubahan tak akan menutup pintu setiap kerja sama demi kebaikan negara.

"Hanya saja memang jika saat ini kita belum bersama, mungkin ke depannya. Bagaimanapun kan semangat koalisi perubahan ini ingin berkolaborasi dan sinergi dengan semua elemen bangsa untuk Indonesia yang lebih baik," kata dia.

PKS mau asal Ganjar Cawapres

Berbeda dengan Demokrat, PKS tetap membuka kemungkinan koalisi Anies dan Ganjar saat Pilpres 2024. Namun dengan syarat, Anies tetap menjadi capres di kontestasi politik 2024 mendatang.

"PKS tentu saja partai yang siap berkoalisi dengan partai yang memiliki visi yang sama dan siap mengusung perubahan, asal Anies jadi capres dan Ganjar menjadi wapres, sangat mungkin terjadi," kata Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (22/8).

Iqbal pun menyadari segala dinamika politik saat ini terutama persoalan koalisi masih sangat dinamis. Namun KPP yang saat ini mengusung Anies menurutnya akan tetap konsisten menjadikan Anies sebagai capres.

Dengan demikian, apabila nantinya PDIP menawarkan proposal untuk meminang Anies sebagai cawapres, Iqbal memastikan KPP akan menolaknya.

"Belum ada pembicaraan [proposal PDIP]. Tapi iya [akan ditolak jika Anies bukan capres]," ujarnya.

Satu suara dengan Iqbal, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid juga menyebut sah-sah saja apabila PDIP memiliki bayangan pasangan Ganjar dan Anies. Namun Hidayat memastikan ketiga partai KPP tetap berkomitmen mengusung Anies sebagai capres.

"PKS tidak tergoda untuk menjadikan Pak Anies hanya sebagai cawapres, kita menginginkan beliau sebagai capres untuk menghadirkan perubahan untuk bisa lebih baik," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8).

NasDem buka pintu

Di sisi lain, Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie alias Gus Choi tak mempermasalahkan wacana duet tersebut. Ia menyebut bahwa tak ada yang salah dalam bayangan tersebut. Ia juga menegaskan NasDem menghargai semua gagasan dan ide yang positif asal untuk kebaikan bangsa dan negara.

"Membayangkan boleh saja, membayangkan tidak dilarang. NasDem selalu terbuka untuk bergandengan tangan dengan semua pihak untuk kepentingan bangsa. NasDem tidak pernah membatasi gagasan dan komunikasi, tidak menutup diri. NasDem tidak eksklusif," kata Gus Choi dilansir dari CNNIndonesia.com, Rabu (23/8).

"Bukan tidak apa-apa, tapi untuk kepentingan republik semua bisa diwacanakan dan dibicarakan," imbuhnya.

NasDem menurutnya terbuka dengan parpol atau pihak siapa saja. Ia pun mengungkit filosofi NasDem dalam berpolitik. Menurutnya dalam berpolitik, berbangsa, dan bernegara, semua orang adalah saudara dan memiliki tanggung jawab yang sama.

"Filosofi NasDem, 'kalau kamu tidak suka jangan berlebihan, siapa tahu suatu saat yang tidak kamu sukai akan menjadi temanmu. Kalau mencintai juga jangan berlebihan, karena siapa tahu suatu saat yang kamu cintai menjadi musuhmu," kata dia.

Baca JugaSurvei Litbang Kompas: PDIP Unggul, Disusul Gerindra dan PKB

Ia kemudian mewanti-wanti agar jangan ada pihak yang merasa paling nasionalis, merasa besar dan otomatis menang. Ia mengatakan fakta sejarah, banyak yang kecil bisa mengalahkan yang besar.

Oleh sebab itu, NasDem menyatakan mereka inklusif, percaya diri, dan selalu terbuka untuk bergandengan tangan dengan semua pihak.

Namun demikian, Gus Choi juga tidak membenarkan bahwa NasDem saat ini tak mempermasalahkan apabila Anies Baswedan menjadi cawapres bagi capres lain.

"Bukan begitu kesimpulannya [rela Anies menjadi cawapres]. Imajinasi orang tidak dilarang," tegas Gus Choi.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas terbaru, elektabilitas Ganjar berada di angka 24,9 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen dan Anies Baswedan 12,7 persen.

Sementara dalam survei Indikator, Ganjar unggul dengan elektabilitas mencapai 35,2 persen. Sedangkan Prabowo di angka 33,2 persen dan Anies 23,9 persen.

Said menyebut PDIP tak merasa jemawa meskipun elektabilitas Ganjar mengungguli Anies dalam sejumlah survei. Ia malah menjadikan hasil survei itu sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki strategi pemenangan Ganjar.

Pun dengan Prabowo dan Ganjar yang saat ini masih bersaing tipis, bahkan dalam beberapa survei Ganjar tertinggal dari Prabowo apabila harus head to head.

( Adz/ CNN)


Bertemu Ganjar, Gus Imin Menolak saat PKB Diajak Bergabung: "Saya Masih Bersama Pak Prabowo"

Ganjar Pranowo memberikan burung lovebird berkepala warna merah dan badan hijau ke Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin di Jakarta, Jumat (18/8/2023). (doc/ist)

Jakarta, Merdekapost - Ganjar Pranowo memberikan burung lovebird berkepala warna merah dan badan hijau ke Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin di Jakarta, Jumat (18/8/2023). 

Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo bertemu dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Jumat (18/8/2023).

Ganjar Pranowo bertemu Cak Imin di sebuah kafe di Jakarta Selatan, Jumat (18/8/2023) petang. (doc/ist)

Saat pertemuan tersebut, Ganjar Pranowo memberikan bingkisan spesial kepada Cak Imin, yaitu sepasang burung Love Bird.

Menurut bakal Calon Presiden dari PDI-P ini, burung Love Bird merupakan simbol kesetiaan.

"Love Bird itu setia, kalau dia mati, pasangannya juga bisa (ikut mati)," katanya.

Ganjar Pranowo menjelaskan Love Bird yang dibawanya berkepala merah dan bertubuh hijau.

"Tapi ini kepalanya merah lho Cak, badannya yang hijau," kata sembari bersenda gurau.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat bertemu dengan bakal Calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo.

Sementara, Muhaimin Iskandar mengaku dalam pertemuan itu juga bicara soal politik, termasuk Pemilihan Presiden.

Bahkan, Muhaimin Iskandar mengaku Ganjar Pranowo mengajak PKB untuk bergabung berkoalisi.

Baca Juga: Ternyata PKB Pernah Gertak Golkar & PAN Agar Tak Usulkan Cawapres, Ngotot Duetkan Prabowo Gus Imin

Cak Imin diberi sinyal ajakan untuk bergabung ke koalisi pendukung Ganjar Pranowo. 

"(Ada ajakan gabung koalisi) Oh iya pasti lah, pasti. Namanya juga sesama Kagama ya, sesama UGM ya tentu saling berbagi informasi."

"Sebetulnya acaranya tunggal, membicarakan kagama, keluarga alumni Gadjah Mada (UGM), tapi kemudian berkembang ke pembicaraan politik," kata Cak Imin Sabtu (19/8/2023) dikutip dari youTube Kompas TV.

Menurut Cak Imin, ia belum goyang untuk berpindah haluan dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra.

"Sinyalnya ajakan. Tapi saya kan belum bisa jawab, karena saya masih bersama Pak Prabowo di koalisi bersama Gerindra," ujarnya.

Soal pemberian burung, Cak Imin mengatakan, hadiah Ganjar kepadanya itu merupakan simbolis sinyal ajakan berkoalisi.

Ini Alasan PAN dan Golkar Dukung Prabowo Ketimbang Ganjar dan Anies

Prabowo Subianto mendapat dukungan dari Golkar dan PAN di Pilpres 2024. (CNN Indonesia)

Jakarta | Merdekapost - Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar akhirnya memutuskan bergabung bersama koalisi Gerindra dan PKB untuk mendukung Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024. 

Keputusan ini diresmikan lewat deklarasi yang dihadiri keempat ketua umum partai tersebut di Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok), Jakarta, pada Minggu (13/8) pagi WIB.

Sebelumnya, PAN dan Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP. Namun koalisi ini mulai goyah setelah PPP memutuskan mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP. 

PAN dan Golkar lantas memilih menunggu perkembangan politik. Kedua partai ini sempat menjalin komunikasi dengan koalisi PDIP maupun Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan. Namun, akhirnya kedua partai melabuhkan dukungan politik kepada Prabowo. 

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut membeberkan alasannya mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Ia menyebut PAN telah lama menjalin hubungan dengan Prabowo. Zulhas pun optimis perjuangannya bersama Prabowo sekama ini akan tuntas.

"Kenapa PAN mengambil keputusan itu? Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo. Kalau tinggal sedikit, kenapa tidak sabar? Kami meyakini perjuangan 10 tahun akan tuntas," ujar Zulhas di Menteng, Minggu (14/8).

Ia menekankan bakal melanjutkan capaian Presiden Joko Widodo selama ini bersama Prabowo nantinya.

Ia lantas mengatakan Indonesia bisa jadi negara maju hanya dengan dipimpin oleh orang yang tepat.

"Kalau kita bisa punya pemimpin yang tepat, maka cita-cita Indonesia merdeka dan 100 tahun Indonesia merdeka, menjadi negara yang maju InsyaAllah bisa kita capai," tegasnya.

Zulhas pun berharap koalisi yang dibangun bersama Gerindra, PKB, dan Golkar ini bisa memenangkan Prabowo di Pilpres 2024 nanti.

Sementara itu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyebut keputusan mendukung Prabowo telah dibicarakan di internal partai. Faktor lain Golkar memilih Prabowo karena kedekatan hubungan dengan bekas Danjen Kopassus tersebut. 

"Kenapa Golkar menjatuhkan pilihan ke Prabowo? Tidak lain tidak bukan karena Letnan Jenderal Prabowo lahir dari rahim Partai Golkar," kata Airlangga dalam pidato deklarasinya, Minggu, di Munasprok, Jakarta.

"Oleh karena itu, beliau mengikuti berbagai kegiatan di Golkar dan kekaryaannya tidak diragukan lagi. Ini egaliter, searah, setujuan dengan Golkar, Pak Prabowo," lanjut pria yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini. (HZA | CNN)

Perkumpulan Pedagang Usaha Kecil Perum Aur Duri Kota Jambi, Dukung Gus Imin Presiden

Perkumpulan pedagang makanan kecil perumahan Aurduri Kota Jambi menyatakan sikap mendukung penuh Gus Muhaimin sebagai Capres pada kontestasi Pilpres 2024. (mpc)

JAMBI, MERDEKAPOST - SEMAKIN MENGALIR, Dukungan untuk Pencalonan Muhaimin Iskandar sebagai Capres RI 2024 terus berkumandang.

Kali ini, Perkumpulan pedagang makanan kecil perumahan Aurduri Kota Jambi menyatakan sikap mendukung penuh Gus Muhaimin sebagai Capres pada kontestasi Pilpres 2024. 

Perkumpulan ini berharap Gus Muhaimin dapat terpilih sebagai Presiden pada Pilpres yang akan datang mengingat Gus Muhaimin sebagai seorang politisi senior dan dekat dengan rakyat, mereka siap bahu membahu bersama relawan lainnya untuk mendukung pecalonan Gus Muhaimin sbg Capres pada Pilpres 2024 mendatang. 

Leni Ismawati, salah seorang dari Perkumpulan pedagang ini juga berharap kedepannya mereka dapat mengakses bantuan permodalan untuk mereka dan mereka dapat dipermudah memperoleh perizinan.

"Harapan kami, lanjut Leni, kami bisa mengkases permodalan dan dipermudah dalam hal perizinan usaha".

"Kami yakin Gus Imin bisa membantu dan memperhatikan kami para pedagang kecil nantinya, sebab beliau kami nilai selalu peduli dan dekat dengan rakyat". pungkasnya. (hza)

Berkas Calon DPRD Kerinci dari PKB Hasil Perbaikan Resmi diserahkan ke KPU

Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kerinci secara resmi menyerahkan Daftar Bacaleg DPRD Kerinci dari PKB hasil perbaikan ke KPUD Kerinci Minggu, 9 Juli 2023. (doc/mpc) 

Kerinci, Merdekapost.com - Minggu, 9 Juli 2023 tepatnya pukul 10.30 WIB pagi, Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kerinci secara resmi menyerahkan Daftar Bacaleg DPRD Kerinci dari PKB hasil perbaikan ke KPUD Kerinci bertempat di kantor KPUD Kerinci Hiang Sitinjau Laut Kerinci.

Dikatakan Heri Zaldi, Ketua DPC PKB Kerinci, Pihaknya telah menyerahkan berkas lengkap dan telah diterima oleh KPU Kerinci

"Berkas sudah kita serahkan lengkap". Ujar Heri.

"Sebelumnya memang kita sempat khawatir, kalau-kalau berkas Bacaleg kita tidak bisa kita lengkapi, karena baru-baru ini PKB Kerinci berduka, karena meninggalnya salah satu Caleg Potensial yaitu di Dapil 2"

"Namun, dengan waktu tersisa alhamdulillah telah kita carikan pengganti beliau, dan telah maksimal lengkap untuk Dapil tersebut sehingga hari ini kita telah berhasil mendaftarkan Bacaleg hasil perbaikan kita secara lengkap untuk semua Dapil". Pungkasnya.

Pada saat pendaftaran turut hadir di KPUD Kerinci Ketua LPP DPC PKB Kerinci Afriadi Darmansyah, Wakil ketua DPC M. Hanil dan beberapa Bacaleg PKB lainnya.

Lagi, DPC PKB Kerinci dan Relawan Deklarasi Dukungan Gus Imin Presiden 2024

Dewan Pengurus Cabang PKB Kabupaten Kerinci bersama jajaran pengurus, Bacaleg dan tokoh adat, tokoh masyarakat, serta relawan milenial mendeklarasikan dukungan untuk H Muhaimin Iskandar (Gus Imin) Maju sebagai  Capres 2024. (doc/mpc)

Heri : Nama dan Gambar Gus Muhaimin Ada Di Surat Suara Pilpres, Itu Harapan dan Do'a Kami 

KERINCI, MERDEKAPOST - Dewan Pengurus Cabang PKB Kabupaten Kerinci bersama jajaran pengurus, Bacaleg dan tokoh adat, tokoh masyarakat, serta relawan milenial kembali mendeklarasikan dukungan untuk H Muhaimin Iskandar (Gus Imin) Maju sebagai  Capres 2024, Minggu, 2 Juli 2024.

Deklarasi dukungan untuk Gus Imin tidak hanya oleh DPC PKB Kerinci saja, kali ini juga bersama-sama dengan para Bacaleg, tokoh adat, tokoh masyarakat serta Relawan milenial Gus Imin Kerinci.

Ketua DPC PKB Kerinci Heri Zaldi, S.Pt menyebutkan bahwa deklarasi dukungan kali ini tidak hanya dari Pengurus DPC saja, akan tetapi juga melibatkan para Bacaleg, tokoh adat, Relawan milenial, dilakukan secara serentak.

Dikatakannya, "Dukungan dari Pengurus DPC Kerinci itu sudah Clear (selesai) dari awal, makanya kali ini kita mengajak para Bacaleg kita sekaligus juga Relawan milenial untuk bersama-sama menyatakan sikap dukungannnya untuk Ketum Kita, Muhaimin Iskandar".

"alhamdulillah, Gus Imin cukup populer di Kerinci dan bisa diterima oleh masyarakat". Ungkap Heri Zaldi.

"Beliau dikenal sebagai politisi yang agamis dan peduli dengan kesejahteraan masyarakat desa, itu sudah menjadi modal awal beliau karena masyarakat Kerinci ini dikenal sebagai masyarakat yang fanatik" jelasnya.

"Gus Imin bersama PKB selama ini dikenal peduli dengan pendidikan agama, khususnya Pondok pesatren dan telah jauh-jauh hari berjuang untuk mensetarakan pendidikan Ponpes dengan pendidikan umum, dan itu telah dibuktikan dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren mengatur mengenai penyelenggaraan fungsi pendidikan, fungsi dakwah, dan fungsi pemberdayaan masyarakat. Melalui Undang- Undang tentang Pesantren, penyelenggaraan Pendidikan Pesantren diakui sebagai bagian dari penyelenggaran pendidikan nasional". Tambah Heri lagi.

"Kemudian yang sekarang ini lagi viral, perjuangan beliau untuk meningkatkan alokasi dana desa, dan terbukti sudah meningkat, masa jabatan Kepala Desa menjadi 9 tahun sedang diperjuangkan, maka berdasarkan itulah masyarakat menilai beliau pantas untuk menjadi Presiden". kata Heri lagi.

"Insya Allah, Harapan dan do'a kita semua, Gus Muhaimin ada di surat suara Pilpres dan Wapres 2024, amin, amin"

"Gus Muhaimin, Presiden, Gus Muhaimin Presiden....." pekik para relawan sambil mengacungkan jempol dan tunjuk tangan nomor satu PKB". 

"Untuk diketahui, saat ini PKB Kerinci sedang melaksanakan Turnamen Volly Ball bersama Bacaleg PKB H Paizal Kadni bekerjasama dengan Karang taruna setempat, dan Insya Allah kegiatan yang mengikutsertakan seluruh team dan klub volly se kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh ini akan berlangsung hingga Agustus Nanti. Pungkas Heri Zaldi. (adz) 

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs