Label Halal Baru, Menag Yaqut: Secara Bertahap Label Halal MUI Tidak Berlaku Lagi

 

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Kemenag

Merdekapost.com - Kementerian Agama (Kemenag) lewat Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bicara soal logo label Halal baru yang dikeluarkan oleh  Gus Yaqut, begitu Menag disapa, mengatakan bahwa label tersebut mulai berlaku hari ini secara nasional.

"Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama menetapkan label halal yang berlaku secara nasional. Penetapan label halal tersebut dituangkan dalam Keputusan Kepala BPJPH Nomor 40 Tahun 2022 tentang Penetapan Label Halal," kata Gus Yaqut di Instagram resminya, Sabtu (12/3/2022).

Gus Yaqut mengatakan, dengan diluncurkannya label halal baru ini, maka logo label halal sebelumnya yang dikeluarkan oleh MUI secara bertahap akan tidak berlaku lagi. Sebab, kata Gus Yaqut, yang berhak mengeluarkan sertifikasi halal adalah pemerintah.

"Di waktu-waktu yang akan datang, secara bertahap label halal yang diterbitkan oleh MUI dinyatakan tidak berlaku lagi. Sertifikasi halal, sebagaimana ketentuan Undang-undang, diselenggarakan oleh Pemerintah, bukan lagi ormas," ucap Gus Yaqut.

Logo Halal baru (kiri) dan Logo Halal lama. Foto: LPPOM MUI dan Kemenag

Sebelumnya Kepala BPJPH Kemenag Muhammad Aqil Irham membeberkan alasan pergantian logo label halal ini. Menurut dia, hal tersebut merupakan amanat dari PP No 39 Tahun 2021 tentang Jaminan Produk Halal. Disebutkan bahwa yang berwenang mengeluarkan logo label halal adalah BPJPH.

Di sisi lain, kata dia, saat ini sertifikat halal dikeluarkan oleh BPJPH, bukan lagi oleh MUI. Alasan pergantian label ini pun seiring dengan peralihan kewenangan pemberian sertifikat halal dari MUI ke BPJPH.

"Ada peralihan dari MUI ke BPJPH dalam sertifikasi halal. Label itu didasarkan pada sertifikasi halal. Sertifikat itu sekarang dikeluarkan oleh BPJPH," jelas Aqil Irham.

"Label halal itu tindakan yang dilakukan oleh pelaku usaha setelah mendapatkan sertifikat halal," tambahnya.

Setelah logo label halal tersebut diluncurkan, beragam respons muncul dari masyarakat. Salah satunya yang menilai logo tersebut baru sulit dibaca dan dipahami. 

Masyarakat kadung akrab dengan dengan label halal bundar dengan tulisan "Majelis Ulama Indonesia" dan di tengahnya disertai kaligrafi berbahasa Arab.

Selain itu, kaligrafi label halal baru dianggap sulit dipahami, terkecuali tulisan "HALAL Indonesia" di bawah label.

Aqil Irham tidak begitu mempersoalkan itu. Dia mengatakan bahwa masyarakat juga lama-lama akan menjadi terbiasa, sebab label tersebut masih baru diluncurkan.

"Pelan-pelan juga paham, namanya juga baru. Kita akan sosialisasikan. Label itu sangat simpel," kata Aqil Irham.

Sumber: Kumparan.com

Pesona NU di Pilpres Luar Biasa, Gus Kautsar: Mendadak Ada Nahdliyin Naturalisasi

Gus Kautsar saat memberikan sambutan dalam acara Deklarasi Dukungan Gus Muhaimin Presiden 2024 oleh Gerakan Nahdliyin Bersatu di Pondok Pesantren Bustanul Umum Krai, Yosowilangun, Lumajang, Jawa Timur, Senin (21/2/2022). (ist)

Pesona NU di Pilpres Luar Biasa, Gus Kautsar: Mendadak Ada Nahdliyin Naturalisasi

LUMAJANG – Pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih dua tahun lagi. Namun, geliat politik nasional sudah mulai memanas. Semua partai politik (parpol) sudah menghidupkan mesin politiknya. 

Satu fenomena yang selalu menarik di tengah hiruk pikuk menjelang kontestasi kepemimpinan nasional yakni daya tarik Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan Islam dengan jumlah jamaah terbesar di Indonesia bahkan dunia. NU meskipun bukan sebagai parpol, namun selalu memikat dan menjadi rebutan para aktor politik.

Tokoh muda NU yang juga Koordinator Nasional Nahdliyin Bersatu KH Abdurrahman Al-Kautsar mengatakan, siapapun tokoh yang ingin menjadi calon presiden (capres) pasti akan mendekati NU.

”Siapapun capres, dari golongan manapun, tidak ada yang tidak butuh NU. Kabeh nek wes wayahe pilihan (semua kalau sudah waktunya pilpres) semua mengaku bagian dari nahdliyin wan nahdliyat rahimahuallahutaala”. ujar kiai yang akrab disapa Gus Kautsar itu saat memberikan sambutan dalam acara Deklarasi Dukungan Gus Muhaimin Presiden 2024 oleh Gerakan Nahdliyin Bersatu di Pondok Pesantren Bustanul Umum Krai, Yosowilangun, Lumajang, Jawa Timur, Senin (21/2/2022).

Baca Juga: Jokowi Bolak-balik Tanya Pencapresan, Gus Muhaimin: Saya Jawab ”Good”

Karena itu, kata Gus Kautsar, banyak tokoh yang tiba-tiba bergabung dengan NU. ”Langsung melakukan naturalisasi, Kartanu (Kartu Anggota NU) dan sebagainya metu kabeh (keluar semua). Moro-moro dadi (tiba-tiba menjadi anggota) Banser dan sebagainya,” ungkapnya. 

Putra dari Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri KH Nurul Huda Djazuli menyayangkan karena ada sejumlah kiai yang terkadang kaget dengan kebaikan sejumlah tokoh yang tiba-tiba mendekat ke NU. ”Kadang-kadang kiai-kiai di antara kita tahu-tahu senengane kaget dengan ihsane orang itu yang ihsane musim-musiman. (Tiba-tiba) mengaku ‘kulo niku riyen mbah buyut kulo niku NU yai’. Mbah buyut NU lah kowe itu nang endi? Kok arep pilpres saja NU,” urainya. 

GUS MUHAIMIN: Deklarasi Dukungan Gus Muhaimin Presiden 2024 oleh Gerakan Nahdliyin Bersatu di Pondok Pesantren Bustanul Umum Krai, Yosowilangun, Lumajang, Jawa Timur, Senin (21/2/2022)

Gus Kautsar menyayangkan NU yang merupakan organisasi dengan jumlah jamaah mencapai lebih dari 100 juta, namun ketika ada santri yang hendak maju menjadi pemimpin, baik sebagai calon bupati, wali kota, gubernur bahkan presiden kesulitan karena tidak mendapatkan dukungan, termasuk dari para tokoh NU sendiri. ”Warna Nahdliyin hari ini laksana buih-buih banjir. Coba kita bersatu, (NU bagaikan) tsunami. Siapa yang tidak takut dengan kekompakan kita? Pasti ada pihak-pihak yang tidak menginginkan kita kompak. Jangan panjenengan anggap bahwa ketidakkompakan kita ini natural. Tidak mungkin,” katanya. 

Karena itu, Gus Kautsar mengajak para ulama dan kiai bersatu, merapatkan barisan untuk menjadikan kader asli NU sebagai pemimpin. ”Mari sama-sama kita merenungkan, muhasabah mengapa kita yang sebesar dan sekuat ini, sekokoh ini ini kok tiba-tiba menjadi selemah ini. Kita harus berbenah. Kita yang dari pagi sampai pagi mengajar santri, kenapa tidak pernah bisa mencetak santri untuk kemudian memimpin bangsa ini,” urainya. 

Berita Lainnya: Kiai Kampung se Jember Dukung Gus Muhaimin Presiden 2024

Karena itu, Gus Kautsar mengajak para kiai dan ulama untuk mendukung kader tulen NU yang juga ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) sebagai presiden 2024. 

GUS KAUTSAR: ”Ini ada Gus Muhaimin, santri njenengan, murid njenengan, bagian dari njenengan (maju sebagai capres). Mohon dipangestoni semoga maslahat direstui Allah SWT,” tuturnya.

”Ini ada Gus Muhaimin, santri njenengan, murid njenengan, bagian dari njenengan (maju sebagai capres). Mohon dipangestoni semoga maslahat direstui Allah SWT,” tuturnya. 

Sementara itu, Gus Muhaimin mengatakan bahwa langkahnya maju sebagai capres pada 2024 bukan karena ingin mengejar ambisi jabatan, namun lebih pada amanah dirinya sebagai kader NU yang memiliki kendaraan parpol untuk maju sebagai capres. 

”Ini perintah dari para kiai, para gus agar NU bisa memimpin negeri ini. Ini amanah yang harus saya jalankan,” katanya. 

Karena itu, Gus Muhaimin menyampaikan terima kasih atas dukungan dari para kiai dan kader NU dari berbagai penjuru negeri yang luar biasa memberikan dukungan dan semangat untuk maju dalam Pilpres 2024. 

”Melihat dukungan yang luar biasa, kita sangat optimis NU bisa memimpin negeri ini,” ungkap cucu pendiri NU, KH Bisri Syansuri ini. (*)

Gubernur Al Haris: Pergunu Harus Optimalkan Peran

 

Merdekapost.com - Gubernur Jambi, Al Haris menyatakan, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama harus mengoptimalkan peran untuk membantu Pemerintah Provinsi Jambi dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Hal tersebut dinyatakan Gubernur Al Haris pada acara Pelantikan Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PW Pergunu) Provinsi Jambi, yang berlangsung di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (12/1/2022) malam.

"Dalam upaya membantu Pemerintah Provinsi Jambi, Pergunu wajib memaksimalkan peran dengan melakukan terobosan terobosan di bidang pendidikan, mengeluarkan, ide-ide cerdas dan gagasan kreatif guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Jambi," kata Gubernur Al Haris.

"Saat ini Pemerintah Provinsi Jambi sangat fokus dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik secara rohani maupun ukhrawi. Kualitas sumber daya manusia tidak hanya sekedar memiliki kemampuan saja, tetapi juga harus memiliki karakter dan mental manusia yang beriman, berilmu, dan berbudaya, sebagai upaya mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bersama," lanjut Gubernur Al Haris. 

beberapa orang pengurus Pergunu dari Kabupaten berpose bersama Gubernur Jambi. (doc.mp)

Gubernur Al Haris menuturkan, Pergunu Provinsi Jambi harus berpartisipasi secara aktif dalam memberikan masukan dan saran bersifat konstruktif, sehingga turut berkontribusi dalam pembangunan di Provinsi Jambi, khususnya di bidang pendidikan.

“Saya berpesan agar Pergunu Provinsi Jambi menjadi wadah bagi seluruh jajaran guru guru NU untuk terus menghasilkan program-program kerja yang berbobot, terus berinovasi dan kreatif dalam menyikapi berbagai perubahan dunia pendidikan," tutur Gubernur Al Haris.

"Kami mengharapkan adanya kolaborasi dan sinergi bersama dalam mencari solusi-solusi guna merespon berbagai permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Saya harap Pergunu Provinsi Jambi tetap kompak dan solid, sehingga turut memberikan kontribusi yang positif dalam upaya membantu Pemerintah Provinsi Jambi melaksanakan proses pembangunan," tutupnya. (064)

Kanwil Kemenag Jambi Serahkan Piagam Statistik Pondok Pesantren

 

Penyerahan piagam statistik Pondok Pesantren oleh Kanwil Kemenag Jambi. Foto: Merdekapost.com

Merdekapost.com - Pelaksana Tugas Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendididkan Agama Islam, Amiruddin didampingi Kasi Pondok Pesantren dan Ma’had Aly, H. Mujahid Al Muhtarom menyerahkan Piagam Statistik Pondok Pesantren untuk Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi yang izin operasionalnya telah terbit sebelum tahun 2020 di aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi, Rabu (29/12/2021).

Penyerahan Piagam tersebut dilaksanakan dalam kegiatan Rapat pertemuan evaluasi Program dan Proyeksi Program Pondok Pesantren 2022, dihadiri oleh 100 orang peserta terdiri dari operator dan pengurus pondok pesantren dari Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi. Pertemuan ini digelar untuk memperkuat administrasi pada Pondok Pesantren.

Baca Juga: Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Pemprov Jambi Atasi Konflik Lahan

“Dilini apapun, Pondok Pesantren harus terdepan, buat program pendidikan, jangan tanggung-tanggung, jika spesialis pondok pesantrennya kitab kuning, jadilah pondok pesantren yang mampu mencetak ahli kitab kuning, yang betul betul menguasai fasih, faham dan mampu memancing rasa ingin tahu dan ketertarikan orang lain untuk mau belajar kitab kuning di Pondok tersebut,” ujar Mujahid.

Mujahid menjelaskan, pondok pesantren harus terus meningkatkan metode pembelajaran untuk menghasilkan SDM yang berkualitas, memiliki spesifikasi di bidang tertentu, juga ijazah sehingga lulusan Pondok Pesantren memiliki daya saing yang diperhitungkan baik untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi ataupun jika bekerja dapat diapresiasi lebih tinggi oleh negara.

Plt.Kabid PAKIS, Amiruddin berharap agar pendataan (EMIS) harus diprioritaskan, para operator/pejuang data harus lebih meningkatkan kompetensi, karena banyak program pemerintah untuk memajukan Pondok Pesantren berdasarkan data yang tersedia.

Baca Juga: Wako Ahmadi Buka Sosiasilasi Perempuan Dalam Organisasi dan Rumah Tangga

"Verifikasi data EMIS menentukan banyak hal untuk itu agar dapat lebih fokus dalam menyugguhkan data yang berkualitas, agar tertib administrasi kita. Dan jika ada bantuan lebih mudah di aktualisasikan dengan cepat dan tepat sasaran," ujarnya.

"Mari kita bangun image Pondok Pesantren yang tidak hanya sebagai wadah untuk menimba ilmu agama, tetapi juga bidang keilmuan umum dengan tempat yang bersih, nyaman dan terdepan dalam prestasi," serunya. (064)

Kemenangan Gus Yahya atas Said Aqil sebagai Ketum PBNU Diiringi dengan Shalawat

 

Suasana pemilihan caketum PBNU di Lampung. Foto: YouTube

Merdekapost.com - Pemilihan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang digelar di Bandar Lampung selesai dilaksanakan, Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026. Ia mengalahkan pesaingnya, K.H Aqil Siroj dalam Muktamar ke-34 PBNU.

Pemilihan berlangsung di Gedung Serba Guna Universitas Lampung, Lampung, Jumat (24/12/2021). 

Voting yang berlangsung sejak dini hari tadi berlangsung sangat ketat antara Gus Yahya dan Said Aqil.

Gus Yahya unggul perolehan suara 337 suara sementara Said Aqil 210 suara.

Setelah perolehan suara selesai, para anggota Muktamar pun bertakbir. Selepasnya langsung berselawat bersama. 

"Salatullah salamullah 'ala taha rasulillah. Salatullah salamullah 'ala yasiin habibillah," demikian mereka bersenandung.

Pendukung berkumpul di area depan untuk memfoto hasil voting, maupun memfoto Said Aqil dan Gus Yahya yang duduk di depan.

Proses pemilihan dimulai dari pengusulan PWNU dan PCNU se-Indonesia, kemudian dilakukan penyaringan tahap pertama. Hasil putaran pertama, Gus Yahya mendapatkan suara 327 suara, Said Aqil Siradj 203 suara, As’ad Said Ali mendapatkan 17 suara, Marzuki Mustamar 2 suara, Ramadhan Buayo 1 suara, abstain 1 suara dan batal 1 suara. Total suara 558.

Hanya dua nama yang memenuhi syarat yaitu Said Aqil dan Gus Yahya. Sesuai mekanisme di Tatib Muktamar, hasil penyaringan caketum itu dikonsultasikan kepada Rais Aam untuk musyawarah.

Namun, karena tak menemui titik temu, maka digelar pemilihan langsung secara votin yang berlangsung pagi ini.

Sumber: Kumparan.com

Muktamar NU, Gus Yahya Cholil Staquf Terpilih Jadi Ketum PBNU 2021-2026

 

Foto: Dua calon Ketua Umum PBNU periode 2021-2016, KH Said Aqil Siroj (kiri) dan KH Yahya Cholil Staquf (kanan) dalam sidang pleno III dan IV Muktamar NU di Gedung Serba Guna Universitas Lampung (Unila), Bandar Lampung

Merdekapost.com - Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 yang diselenggarakan di Bandar lampung, akhirnya membuahkan hasil dengan terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf sebagai ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 dalam Sidang Pleno V Muktamar ke-34 NU di Gedung Serbaguna Universitas Lampung (Unila), Bandar Lampung, Jumat (24/12/2021) pagi.

Dalam Muktamar ke-34 NU, mekanisme pemilihan ketua umum PBNU menggunakan mekanisme voting atau pemungutan suara. Dalam proses penghitungan suara, kiai yang biasa dipanggil Gus Yahya ini berhasil memperoleh 337 suara. Sedangkan, calon ketum PBNU petahana KH Said Aqil Siroj hanya mendapatkan 210 suara. Adapun, satu suara dianggap batal.  

Proses pemungutan suara di Muktamar ke-34 NU dilakukan dua tahap. Pemilihan tahap pertama berlangsung sejak pukul 02.00 dini hari hingga pukul 06.00 pagi. Dalam proses ini, muncul beberapa nama sebagai bakal calon, seperti KH As'ad Said Ali dan KH Marzuki Mustamar. 

Namun, hanya Gus Yahya dan Kiai Said yang lolos untuk maju dalam tahap kedua sebagai calon ketum PBNU setelah mendapat lebih dari 99 suara. Dalam pemilihan tahap pertama ini, Gus Yahya memperoleh 327 suara dan Kiai Said mendapatkan 203 suara. 

Setelah itu, keduanya diminta untuk memberikan pernyataan kesediaannya untuk maju sebagai calon ketum PBNU dalam proses pemilihan tahap kedua. "Alhamdulillah wassyukurillah saya menyatakan bersedia menjadi calon ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama," ujar Gus Yahya dalam sambutan singkatnya.

Begitu juga dengan Kiai Said. Calon petahana ini juga bersedia untuk maju lagi sebagai ketum PBNU untuk ketiga kalinya. "Dalam pilihan itu pasti ada yang menang ada yang kalah. Dua hal yang sangat wajar fastabiqul khoirot. Siapa pun yang akan menang legawa, ikhlas, dan ridha dalam hati kita masing-masing, yang penting lanjutkan dan saya bersedia untuk maju sebagai calon ketum," kata Kiai Said. 

Setelah Gus Yahya dan Kiai Said menyatakan kesediaannya, kemudian pimpinan sidang, Muhammad Nuh, bersama kedua calon bermusyawarah dengan Rais Aam PBNU terpilih, KH Miftachul Akhyar. 

"Sesuai dengan tatib, kami pimpinan sidang akan silaturahim dengan rais aam terpilih untuk memberikan rekomendasi atau persetujuan tentang dua calon yang tadi alhamdulillah beliau berdua sudah menyampaikan kesediaannya," kata Nuh. 

Setelah mendapatkan persetujuan dari rais aam, Gus Yahya dan Kiai Said kemudian bersaing lagi untuk memperebutkan suara muktamirin pada proses pemilihan tahap kedua. Proses pemilihan tahap kedua ini berlangsung sejak pukul 06.40 WIB sampai 09.30 WIB. Setelah dilakukan penghitungan suara, akhirnya Gus Yahya resmi terpilih sebagai ketua umum PBNU untuk periode 2021-2026. 

Sumber: Republika.co.id

NU dan Lingkungan Hidup (Sebutir Pikiran Muktamar NU ke-34)

 

Pahmi, Sy

Oleh: Pahmi.Sy

Muktamar NU ke 34 di propinsi Lampung dan memasuki 1 abad NU (1926-2026) merupakan momentum yang sangat strategis untuk menegaskan kembali ke khitthan 1926 dengan menguatkan posisi tidak hanya pada level Negara, tetapi yang lebih utama adalah menguatkan NU pada level civil society. Komitmen NU terhadap Keutuhan Indonesia dengan NKRI yang bersifat final dan harga mati tidak perlu diragukan lagi, dengan komitmen itu wajib warga NU menjaga, tanah, air dan udara serta sumber daya alam di wilayah NKRI. Begitu juga dengan komitmen ke-Islaman sebagai rahmatan lil’alamin, ini menunjukkan Gerakan NU tidak hanya penolong bagi manusia, tetapi penolong bagi alam semesta (ekosistem).

Ormas NU lahir dari grassroot (akar rumput) yang sangat terikat dengan lingkungan sosial maupun ekosistem/lingkunagan lingkungan alamnya. Hadratussyaikh. K.H Hasyim As’ari peletak batu pertama dan utama NU, tidak hanya membangun relasi sosial ukhuwah nadhiyah, Islamiyah, wathoniyah dan bahkan insyaniyah/ basariyah yang melintas batas dan skat-skat sosial kemanusiaan serta menghormati hak-hak lingkungan sebagai pondasi kehidupan, dan membumikan budaya kearifan lokal sebagai wujud NU itu ada. Akan tetapi K.H. Hasyim As’ari membangun relasi terhadap lingkungan alam. Santri-santri dikampung tidak hanya diajak untuk menebang pohon, tetapi diajak untuk menanam demi hidup sehat, bercocok tanam demi untuk menjawab atas kedaulatan pangan demi masa depan umat manusia. Tulisan ini akan menyoal komitmen dan kesungguhan Ormas NU dan warganya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, sebab NU adalah organisasi yang terbesar di Indonesia, separoh warga Negara Indonesia adalah warga NU baik secara kultural maupun struktural. Sebagian besar warga NU hidup dipedesaan, baik sebagai petani, buruh tani, pedagang, buruh perusahaan, buruh perkebunan, nelayan dan lain sebagainnya sebagainya. Tentunya relasi warga NU pedesaan dengan sumber daya alam, baik hutan, hasil bumi, maupun sungai dan lainnya sudah berjalan secara turun temurun, sehingga muncul pengetahun lokal yang menjaga keseimbangan alam. Namun seiring dengan itu arus modernisasi dan kepentingan kapitalisme telah mengeksploitasi alam dengan menggunakan teknologi yang terintegrasi sedemikian rapinya, sehingga menggeser nilai-nilai lokal yang menjaga alam.

Keterpurukan lingkungan saat ini seperti pemanasan global yang terdampak pada perubahan iklim, pengundulan/ deforestasi hutan secara masif, kebaran hutan baik di kawasan hutan gambut dan mineral, banjir bandang, longsor, abrasi sungai, kekeringan, krisis air bersih, kwalitas udara yang memburuk,  dan lainnya  yang membuat kualitas udara dan air semakin melemah serta ruang hidup yang sehat semakin menyempit, semua akan membuat manuisa tidak memiliki masa depan dan akan punah seperti punahnya mahluk hidup yang lain.

Populasi manusia yang semakin meningkat dengan kebutuhan hidup yang semakin banyak akan berhadapan dengan daya dukung  dan tampung lingkungan yang tersedia, seberapa banyak materi, energi dan informasi yang masih tersedia untuk populasi manusia, kalau ini tidak dipikirkan dan ditata kembali, maka daya dukung dan tampung lingkungan akan habis. Pertumbuhan  populasi manusia yang cepat, kebutuhan akan pangan, bahan bakar, tempat permukiman dan lainnya, sedangkan  kebutuhan secara domestik juga bertambah dengan cepat (Sumarwoto; 2004). Ini semua akan mendorong tradisi eksploitasi dan menguras daya dukung lingkungan.

Pandangan antroposentrik melihat alam hanya berharga dalam konteks kegunaannya terhadap kesejahteraan manusia, sehingga dengan prinsip ini manusia dengan senjata ilmu pengetahuan dan teknologi, mereka mengeksploitasi alam dengan “kebablasan” tanpa mengenal lelah dengan dalih kesejahteraan, tapi lupa meninggalkan daya dukung dan cadangan alam untuk keseimbangan dan generasi masa depan. Ketidakseimbangan alam atau disekuibirium terjadi disebabkan oleh manusia, dengan kemajuan yang dicapai oleh manusia melalui ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kepesatan teknologi dan hiper-industrialisasi (Dewi, 2015). Pandangan ini didasarkan pada filsafat Cartesian, dimana manusia memposisikan dirinya sebagai pusat dari alam semesta, sementara alam hanya sebagai obyek dan pemuas kepentingan manusia, sehingga muncul sikap eksploitatif tanpa kepedulian dan sensitifitas terhadap alam (Abdoellah, 2017). Pikiran dan tindakan yang eksploitatif berdsarkan filsafat ini harus dikembalikan kepada upaya untuk menyematkan lingkungan dengan pikiran-pikran yang ramah dan cinta akan kelestarian lingkungan hidup.

Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah “tanah sorga, tungkat kayu dan batu jadi tanaman” begitulah lirik lagu Koes Plus/Yok Koeswoyo yang mengambarkan kaya dan indahnya Indonesia. Para penjajah berlomba-lomba ingin mengusai Indonesia, baik sebelum kemerekaan maupun setelah kemerdekaan. Eksploitasi penjajah terhadap sumber daya alam Indonesia terus menerus bahkan dengan berbagai cara dilakukan setelah kemerdekaan. Begitu juga dengan eksploitasi Negara, swasta dan rakyat (misal yg dilakukan rakyat; illegal logging, Peti dll) dengan dalil untuk kesejahteraan warga Negara Indonesia, dalam kenyataannya telah melampaui batas, sehingga lingkungan alam Indonesia semakin terpuruk.

Usia Indonesia sudah 76 tahun dan usia NU 95 tahun tentulah sudah memiliki kematangan, ketajaman dan kedewasaan dalam berpikir dan bertindak untuk menjaga dan melestarikan lingkungan alam demi keberlangsungan hidup NKRI dan generasi masa akan datang. Tulisan Huda di NU online, menegaskan sejak tahun 1980-an NU sudah membuat konsep fikih lingkungan yang dimotori KH. Ali Yafie dan KH.Sahal Mahfudh, kemudian tahun 1990-an NU sangat giat membahas isu lingkungan dalam bahtsul masail, terkait isu-isu lingkungan hidup, peran Negara dan masyarakat, berikutnya pada Muktamar NU ke 32 tahun 2010 di Makasar, NU secara organisasi membentuk LPBINU yang merupakan lembaga NU untuk mengurusi bencana alam, perubahan iklim dan kelestarian lingkungan. Upaya yang dilakukan NU secara organisasi sudah dilakukan, namun belum dilakukan secara maksimal dan massive, sepertinya hanya sebatas wacana dan tindakan tambal sulam dan tidak menyeluruh.

Indonesia sebagai sebuah Negara telah berupaya untuk menyelamatkan lingkungan dengan berbagai program pembangunan melalui departemen Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sepertinya upaya pembangunan tersebut tidak mampu mengimbangi watak eksploitatif Negara yang dibonceng oleh perusahaan-perusahaan swasta, sehingga negarapun tidak memiliki kekuatan untuk menjaga dan mengendalikan keseimbangan lingkungan, oleh sebab itu kekuatan civil society yang mandiri dan kuat yang memiliki komitmen terhadap kelestarian dan keseimbangan lingkungan alam adalah satu solusi yang paling mungkin. Gerakan civil society akan menolak dominasi dan hegemoni Negara yang eksploitatif terhadap lingkungan.    

Pertanyaannya siapa yang akan menjadi “lokomotif” gerakan civil society & civil ecology yang akan memimpin gerakan pelestarian dan penjaga keseimbangan lingkungan ?, Jawabnya adalah NU sebagai sebuah ormas terbesar. Kenapa NU, paling tidak ada beberapa alasan; 1) bahwa NU ikut andil mendirikan Negara Indonesia, maka wajib pula untuk menjaganya; 2) NU memiliki Komitmen ke-Indonesiaan dan komitmen ke-Islaman NU, yang secara ideologis selayaknya menjadi garda terdepan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan; 3) sebagian besar warga NU berada pada tingkatan akar rumput, yang paling banyak memanfaatkan ekosistem dan jasa lingkungan dan alam, baik sebagai petani, nelayan dan buruh, melalui jaringan ini akan mampu menjaga lingkungan; 4) NU memiliki jaringan pesantren, madrasah dan masjid terbanyak di Indonesia kalau institusi ini diberdayakan untuk mendorong kelestarian lingkungan, maka lingkungan akan terjaga dari generasi ke generasi berikutnya; 5) NU memiliki struktur kepengurusan dari PBNU sampai ke ranting NU, kalau ini digerakkan untuk lingkungan , maka akan mempengaruhi kebijakan internal organisasi NU maupun pihak-pihak eksternal NU. Dan NU juga mampu memasivekan doktrin “Rahmattan lil allamiin”

Berdasarkan itu isu lingkungan yang mengancam hidup manusia, harus menjadi bahasan penting bagi peserta Muktamar NU ke 34 di Lampung, membuka sedikit pikiran yang jernih dan sungguh-sungguh untuk menyelamatkan lingkungan dan generasi masa depan serta menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan. Melalu muktamar NU ke 34, melalui kepengurusan PBNU baru yang yang diberikan mandate/amanah semoga dapat mengerakkan secara massive, terstrukur dan sistematis dalam menyelamatkan lingkungan hidup untuk menjamin keberlanjutan penghidupan, “dari NU-NYA selamatkan BumiNYA”

(Penulis adalah salah satu Pengurus NU Jambi/ Ketua LSOTF UIN STS Jambi)

Bersarung Hijau, Presiden Jokowi Terbang ke Lampung Buka Muktamar NU

 

residen Joko Widodo beserta Ibu Iriana Joko Widodo tiba di Bandara Internasional Radin Inten II, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu, (22/12/2021). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden

Merdekapost.com - Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke 34 resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (22/12/2021) pagi.

Jokowi bersama rombongan lepas landas melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta sekitar pukul 07.00 WIB dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Berdasarkan foto dari Biro Pers Istana, tampak Jokowi mengenakan pakaian jas berwarna abu-abu yang dipadukan dengan sarung berwarna hijau.

Setibanya di Bandara Internasional Radin Inten II, Kabupaten Lampung Selatan, Jokowi  langsung menuju Lapangan Pondok Pesantren Darussaadah, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah. Di sana, Presiden akan meresmikan pembukaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU).

Setelahnya, Presiden akan langsung kembali ke Jakarta melalui Bandara Internasional Radin Inten II, Kabupaten Lampung Selatan, dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Lampung adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Selain Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin juga sudah terlebih dahulu bertolak ke Lampung untuk mengikuti rangkaian acara Muktamar PBNU. Rencananya, Ma'ruf akan berada di Lampung  selama tiga hari, termasuk menutup secara resmi rangkaian kegiatan Muktamar ke-34 NU.

Sumber: Kumparan.com

Di Aroma Pecco Kayu Aro, Wagub Abdullah Sani Sempatkan Diri Tanam Pohon Pelindung

 

Merdekapost.com – Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Kerinci menyempatkan diri melakukan penanaman pohon pelindung, bertempat di Taman Rekreasi Aroma Pecco Kayo Aro, Kerinci, Senin (20/12/2021).

Dalam sambutannya, Sani mengemukakan, menjaga lingkungan sangat penting dan harus menanamkan ini kepada generasi muda bahwa menjaga lingkungan adalah suatu kewajiban. Dalam menjaga lingkungan, Pemerintah Provinsi Jambi memerlukan dukungan dari semua pihak, termasuk Kabupaten Kerinci yang tentunya melibatkan masyarakat.

 “Pemerintah dan masyarakat harus terus berdampingan dalam menjaga keseimbangan lingkungan ini, dampaknya sangat besar jika lingkungan tidak seimbang, salah satunya adalah banjir dan tanah longsor yang terjadi karena keseimbangan lingkungan terganggu,” kata Sani.

Sani menuturkan, Allah telah menunjuk manusia sebagai khalifah di muka bumi dan bertanggung jawab untuk mengelola alam ini. 

"Oleh sebab itu, agar bencana alam tidak terulang secara terus-menerus, kita sebagai manusia yang hidup dimuka bumi dan telah diberikan kekayaan alam yang melimpah, seharusnya berterima kasih kepada Tuhan dengan cara menjaga dan melestarikan lingkungan ini, mari bersama sama membenahi lingkungan yang ada," tutur Sani.

Ada 10 taman wisata di Kabupaten Kerinci, salah satunya adalah Aroma Pecco. Aroma Pecco termasuk objek tertua,  karena dibangun ketika zaman kolonial belanda saat membuka kebun teh sekitar tahun 1933. Penanaman kayu pada saat ini sebanyak lebih kurang 200 batang kayu terdiri dari kayu ekajetus, meranti kencana, punak, mahoni dan palem.

Pada kesempatan tersebut, Sani juga memberikan bantuan berupa sembako kepada masyarakat yang sedang memetik teh. (064)

Muhaimin Iskandar: Dua Calon Ketum PBNU Sama-Sama Unggul

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Jakarta - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyebut kedua calon Ketua Umum PBNU merupakan kader terbaik yang dimiliki Nahdlatul Ulama (NU). 

Dua calon yang akan maju itu adalah Kiyai Said Aqil Siradj dan kiyai Yahya Cholil Staquf.

Kiyai Said Aqil Siradj dan Gus Yahya Cholil Staquf 

Baca Juga: KH Yahya Cholil Staquf Yakin Bisa Jadi Ketua Umum PBNU

"Ya dua-duanya adalah kader tebaik yang tentu tidak ada bedanya dua-duanya ini," ujar politikus yang akrab disapa Cak Imin ini di kantor DPP PKB.

Baca Juga: Melepas Jebakan Khittah, Kembali ke Spirit Walisongo; Saatnya NU Move On!

Cak Imin mengatakan Said Aqil dan Yahya sama-sama unggul sehingga biarkan muktamirin di Muktamar NU nanti  yang memilih.

"Silakan saja mana yang terbaik dari pilihan para muktamirin," kata dia.(*)

KH Yahya Cholil Staquf Yakin Bisa Jadi Ketua Umum PBNU

Khatib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf Calon Ketua Umum PBNU

Jakarta - Yahya Cholil Staquf yakin bisa menjadi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam muktamar ke-34 NU yang bakal diadakan di Lampung pada 22 Desember 2021. Keyakinan Katib Aam PBNU ini muncul setelah menemui langsung pimpinan cabang NU di daerah.

"Saya yakin (dipilih menjadi Ketum PBNU). Kalau berdasarkan penglihatan saya, mayoritas setuju," ujar Yahya di Jakarta Selatan, Minggu (19/12/2021).

Yahya mengaku sudah mendatangi langsung 474 cabang NU di berbagai daerah. Dari pertemuan tersebut dia merasa yakin dalam Muktamar NU nanti, dia akan terpilih dan menggantikan Said Aqil Siroj.

"Saya sudah bertemu 474 cabang, secara pribadi, saya paksakan diri bertemu langsung, saya berpikir enggak perlu bikin timses, lebih baik saya sendiri datang ke cabang. Saya tawarkan secara langsung, saya lihat, saya tahu bagaimana wajah yang setuju dan tidak setuju," kata dia.

Dia menyebut, jika nantinya terpilih memimpin salah satu organisasi Islam terbesar ini dirinya akan meneruskan visi dan misi almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Dia mengaku mengenal baik Gus Dur pada saat diberikan kesempatan menjadi juru bicara Gus Dur saat menjadi Presiden ke-4 RI.

"Saya melihat ada momentum yang tepat untuk menghadirkan Gus Dur. Apa yang dulu digagas dan diperjuangkan Gus Dur sangat relevan dengan momentum hari-hari ini," kata dia.(*)

Sumber: liputan6.com

Wagub Abdullah Sani Harap ITS-NU Turut Berkontribusi Tingkatkan Kualitas SDM

 

Merdekapost.com – Wakil Gubernur Jambi, Drs.H.Abdullah Sani,M.Pd.I., mengharapkan kehadiran Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITS-NU) di Provinsi Jambi, dapat memberikan kontribusi yang besar dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi Provinsi Jambi. Hal ini disampaikan Sani saat melakukan Kunjungan dan Silahturahmi bersama Pengurus dan Pengelola ITS-NU Jambi, bertempat di Ruang Rektor ITS-NU Jambi, Kampus ITS-NU Jambi, Rabu (15/12/2021).

“Saya sangat mengapresiasi kehadiran ITS-NU sebagai mitra Pemerintah Provinsi Jambi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan berharap institusi ini mampu mendidik otak dan akhlak mahasiswanya,” ujar Sani.

Sani menjelaskan, sejak berdiri pada tahun 1926, Nahdlatul Ulama (NU) memegang peranan penting dalam kemerdekaan Republik Indonesia, terutama selalu mengambil peran dalam setiap periode sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sejarah mencatat, mulai dari kalangan ulama hingga santri NU pernah ikut berjuang meraih kemerdekaan Indonesia tercinta ini karena NU lahir di tengah masa penjajahan dan sejak itu terus hadir serta aktif dalam membangun wawasan kebangsaan seraya terlibat menjaga kehidupan bangsa yang religius.

“NU sebagai organisasi yang berakar di bumi masyarakat muslim Indonesia menjadi mitra pemerintah dalam mensuskeskan program pemerintah yang bermanfaat bagi masyarakat di segala bidang. Salah satu program permanen NU adalah bidang pendidikan, karena NU meyakini bahwa pendidikan menjadi satu satunya cara untuk mencapai peradaban dan kebudayaan manusia yang lebih baik,” jelas Sani.

“Kecerdasan manusia Indonesia telah menjadi fokus perhatian NU sejak lama yang sejalan dengan salah satu tujuan negara dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam mencapai tujuan tersebut, NU mendirikan sekolah sekolah mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, diantaranya adalah ITS-NU Jambi,” tutup Sani.

Rektor ITS-NU Provinsi Jambi Prof.Dr.H.Lias Hasibuan,MA mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Wakil Gubernur Jambi berserta rombongan,  dimana atas izin dan ridho Allah SWT, dengan segala kerendahan hati telah berkunjung dan hadir di Kampus ITS-NU Jambi ini, semoga kehadiran Bapak Wakil Gubernur Jambi menjadi berkah bagi civitas akademika ITS-NU.

"Gedung yang digunakan sebagai Kampus ITS-NU Jambi saat ini adalah milik Pemerintah Provinsi Jambi, dimana kami meminjam kepada Pemerintah Provinsi Jambi melalui surat resmi pada masa Gubernur Bapak Fachrori Umar yang juga diketahui oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jambi," kata Lias.

" Untuk kita ketahui bersama, Kampus ITS-NU Jambi masih banyak terdapat kekurangan gedung, seperti, laboratorium,  ruang manajemen, ruang perpustakaan dan ruang pertemuan. Masih ada gedung yang kosong, untuk itu kami mohon izin menggunakan gedung tersebut," pungkas Lias. (064)

Menteri BUMN Erick Thohir Resmi Jadi Anggota Kehormatan Banser

 

Merdekapost.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi menjadi anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) setelah berhasil mengikuti seluruh rangkaian pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) sebagai syarat menjadi anggota Banser di Sekolah Citra Alam Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad (28/11/2021).

Tak berbeda dengan para calon anggota Banser lain, Erick pun menjalani sejumlah ujian yang cukup berat untuk menjadi anggota Banser, mulai dari jalan jongkok dan merayap, mencari baret, hingga meneriakan yel-yel.Mantan Presiden Inter Milan itu tampak begitu bersemangat dan tidak ingin kalah dengan puluhan calon anggota Banser lain.

"Ini suatu penghormatan luar biasa yang tidak terhingga buat saya karena saya bisa menjadi keluarga besar Banser," ujar Erick saat Penyegaran dan Pembaretan Banser Provinsi DKI Jakarta di Sekolah Citra Alam Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad (28/112021).

Erick menyebut Banser selama ini telah berkomitmen jihad untuk NKRI. Erick menyampaikan Banser juga begitu menjunjung tinggi keberagaman dan perbedaan yang menjadi kekuatan bagi Indonesia.

"Dengan keberagaman kita, dengan perbedaan kita, itulah kekuatan kita. Bahkan itu masuk ke darah kita. Kita harus pastikan NKRI adalah harga mati," ucap Erick.

Erick mengaku kerap berdiskusi dengan keluarga besar Banser dalam upaya meningkatan dan menjaga NKRI ke depan. Bagi Erick, upaya menjaga dan memajukan Indonesia merupakan tujuan mulia dan berguna bagi generasi mendatang.

"InsyaAllah, saya akan mewakafkan pikiran saya, energi saya, kemampuan saya untuk kebenaran untuk kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.

Erick mengatakan Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan akibat pandemi, baik sektor kesehatan maupun ekonomi. Erick menyebut gotong-rotong dan kolaborasi menjadi kekuatan bangsa dalam keluar dari pandemi dan mampu menjadi bangsa pemenang di masa yang akan datang.

"Oleh karena itu, kita terus menggarap bagaimana masyarakat pada umumnya mendapatkan kesempatan untuk naik kelas, naik kelas tidak hanya secara ekonomi, tapi naek kelas sebagai kebangsaan yang bersatu karena itulah Indonesia yang kita kenal," kata Erick.

Sumber: republika.co.id

Wagub Abdullah Sani Resmikan Desa Catur Rahayu Sebagai Desa Sadar Kerukunan

 

Merdekapost.com - Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I Resmikan Desa Catur Rahayu Kec. Dendang Kab. Tanjab Timur sebagai desa sadar kerukunan moderasi beragama tingkat Provinsi Jambi kamis, (25/11/2021).

Peresmian tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Kab.Tanjab Timur, Kakanwil Kemenag Prov. Jambi,  Sahli Kesra dan SDM, serta masyarakat umat beragama Desa Catur Rahayu.

Wagub menyampaikan bahwa kerukunan merupakan hal penting dalam mendukung program pembangunan sebab dengan adanya kerukunan akan tercipta situasi aman dan  kondisi stabil sehingga program pembangunan dapat dilaksanakan tanpa adanya hambatan termasuk konflik antar umat beragama.

Selanjutnya Wagub menyampaikan bahwa "Kerukunan dan moderasi umat beragama itu penting disemua tingkatan dan semua lingkup, mulai dari kelas rukun tetangga, (RT) sampai ke level nasional bahkan internaisonal dalam hubungan antar negara apalagi ditengah masyarakat yang majemuk dengan berbagai perbedaan baik suku, etnis, ras, bahasa, agama dan antar golongan. Karena ditengah masyarakat yang majemuk, sensitivitas tinggi manakala tidak disertai tentang pemahaman yang baik tentang perbedaan,"ujar wagub

Maka dari itu wagub mengajak semuanya tetap rukun menjaga kedamaian walau berbeda-beda suku, ras, dan bangsa untuk kemajuan pembangunan daerah maupun nasional. 

Wagub menyampaikan bahwa Peresmian Desa Catur Rahayu menjadi desa sadar kerukunan menjadi momentum untuk meningkatkan  dan membangun kerukunan  di Kab. Tanjung Jabung Timur dan di Provinsi jambi untuk menjadi contoh, menjadi teladan dalam kerukunan dan moderasi beragama. 

"saya ucapkan selamat kepada Desa Catur Rahayu, tetap jaga kerukunan dan perdamaian umat beragama semoga kedepan dapat lebih rukun dan menjadi contoh untuk desa-desa lainnya. Untuk itu hari ini saya nyatakat saya resmikan Desa Catur Rahayu sebagai Desa Sadar Kerukunan, "tutup wagub. (064)

Melepas Jebakan Khittah, Kembali ke Spirit Walisongo; Saatnya NU Move On!


Ketum PBNU Said Aqil Siradj (kanan), Wapres (tengah) dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (kiri). (doc/ist) 

Melepas Jebakan Khittah, Kembali ke Spirit Walisongo; Saatnya NU Move On !

Oleh: KH. Imam Jazuli, Lc. MA*

MERDEKAPOST.COM - Nahdlatul Ulama (NU) adalah ormas yang paling bangga mewarisi spirit dakwah Islamiah ala Walisongo. Setiap figur dari sembilan waliyullah menjadi road maps perjuangan membela agama, bangsa dan negara. Sementara itu tidak ada guideline yang tegas bagaimana menentukan posisi masing-masing para wali; siapa yang pertama dan siapa yang terakhir.

Generasi muda Nahdliyyin terpaksa menjadi terbelah. Mereka yang memilih jalur khittah menemukan pijakannya pada figur-figur anggota Walisongo yang tidak berada di pucuk kepemimpinan politik. Bagi golongan ini, NU sebagai sebuah organisasi modern lebih baik bergerak di ranah politik kebangsaan dari pada terjun ke ranah politik kekuasaan.

Warga Nahdliyyin yang lain memilih jalur tafsir yang berbeda. Mereka menemukan pijakan pemikirannya pada figur-figur waliyullah seperti Sunan Giri Kedaton yang pertama dan Sunan Gunung Jati yang terakhir. Atau, figur Raden Fattah yang melepas statusnya sebagai anggota Walisongo sebelum diangkat secara mufakat untuk menjadi Raja Demak. Kelompok Nahdliyyin ini memandang politik kekuasaan jauh lebih penting daripada politik kebangsaan.

Logo Nahdlatul Ulama

Perdebatan antara pendukung politik kebangsaan dan politik kekuasaan sudah pasti tidak akan selesai sampai kapanpun. Bahkan, Muktamar NU ke-34 di Lampung nanti tidak menjamin dua kubu ini sepakat satu suara tentang hermeneutika tafsir atas peran Walisongo. Sebab, figur para wali memang beragam sejak awal. Sejarah tidak bisa diubah, walaupun tafsir atas sejarah bisa terus berkembang.

Memang benar ada satu upaya yang mencoba untuk memadukan dua paradigma berpikir umat Islam di Nusantara kala itu. Misalnya Sultan Agung dari Mataram Islam melakukan profanisasi atas konsep teologis Manunggaling Kawulo-Gusti, yang semula bermakna spiritual (manusia dan Tuhan) menjadi politis (rakyat dan raja). Pengaruhnya berupa perubahan status seorang raja, yang sekaligus adalah waliyullah.

Konsep baru Sultan Agung Mataram Islam ini secara substansial tidak cukup baru, karena masih menyimpan aspek ortodoksi Islam Nusantara itu sendiri, yang bisa dirujuk pada figur Sunan Giri, Sunan Gunung Jati, dan Raden Fatah. Tiga figur ini bukan saja waliyullah melainkan juga raja; bukan saja raja tetapi juga waliyullah. Raja dan Wali manunggal dalam satu figur.

Penyatuan konsep Raja dan Wali adalah konsep paling matang yang bisa kita nikmati sebagai warisan agung dari Mataram Islam. Hal ini harus terus dipertahankan sebagai wujud kecintaan kita pada bentuk interpretasi Islam versi Nusantara. Walaupun Islam Nusantara semacam ini juga mengandung sisi ortodoksi, yaitu sebuah pemahaman keislaman yang sudah eksis sejarah era Rasulullah dan Khalafaurrasyidin.

BACA JUGA: Potensi dan Peluang Duet Kyai Said - Cak Imin di Muktamar NU 

Warga Nahdliyyin tidak satupun yang akan menolak kenyataan sejarah bahwa Muhammad bin Abdullah adalah Utusan Allah sekaligus penguasa politik Madinah. Sahabat Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib adalah penguasa politik sekaligus sahabat terpilih yang dijamin masuk surga. Artinya, kombinasi agama dan politik kekuasaan bertahan sejak awal Islam sampai wujud terbarunya di Nusantara.

Adalah kenyataan yang cukup sulit diterima dalam konteks mutakhir perkembangan kebangsaan kita hari ini untuk memisahkan Nahdlatul Ulama dari politik. Sebab, atmosfer politik hari ini adalah atmosfer demokrasi yang berbeda total dari demokrasi ala orde lama. Kepimpinan Soeharto memang sangat represif. Jika saat itu ada wacana khittah maka sangat rasional. Karena di bawah otoritarianisme hanya sentralisasi yang mungkin hidup. Kebebasan direpresi sedemikian mengerikan.

Konsep NU kembali ke Khittah, yakni meninggalkan politik kekuasaan dan memilih politik kebangsaan, hari ini tidak relevan. Hari ini bukan lagi zaman Orde Baru yang otoriter represif. Mempertahankan produk pemikiran yang tidak kontekstual adalah bentuk kejumudan yang logis. Karena konsekuensinya adalah menganggap era reformasi hari ini masih serupa dengan era orde baru Soeharto. Hanya dengan meninggalkan produk pemikiran era orde baru kita bisa sepenuhnya masuk ke era reformasi, termasuk meninggalkan Khittah itu sendiri.

Meninggalkan Khittah bukan berarti menyalahi jalan dakwah Islamiah ala Walisongo. Tetapi, kita sedang mencontoh beberapa figur Walisongo dengan meninggalkan figur yang lain. Kita mencontoh anggota Walisongo yang memilih jalur politik kekuasaan dengan meninggalkan anggota Walisongo lain yang memilih jalur politik kebangsaan. Ini modal konseptual yang perlu dibahas pada muktamar 34 nanti.

Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Gus AMI) bersama Ketum PBNU Kiyai Said Aqil Sirodj 

Dengan demikian, hemat penulis, PBNU yang baru harus lahir dari muktamar 34 nanti, yaitu berorientasi pada kekuasaan bukan sekedar kebangsaan, Kepemimpinan PBNU yang baru harus terlepas dari Jebakan Khittah yang secara nyata telah merugikan NU secara politik, Khittah adalah "masa lalu" dan saat ini NU membutuhkan masa depan, muktamar adalah momentum NU untuk move on bahkan NU membutuhkan kepemimpinan baru yaitu PBNU yang Ketua Umum Tanfidziah dipimpin oleh politisi ulung kader terbaik Nahdliyyin. Sedangkan Rais 'Amm dipimpin oleh ulama, keduannya menyatu sebagai kepemimpinan konsep era walisongo seperti Sunan Giri, Sunan Gunung Jati dan Raden Fatah. Tidak ada pilihan yang lebih baik, karena berdasarkan pengalaman NU paling mutakhir; ada upaya menjadikan warga Nahdliyyin sebagai objek politik kekuasaan bukan subjek politik kekuasaan. Wallahu a'lam bis shawab.

*Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015.*

Ketum PKB: Jokowi Hebat, Indonesia Jadi Leader G20


Peringati Hari Santri, Panglima Santri Gelar Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Anugerah Santri Award

Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 22 Oktober 2021, Panglima Santri menyelenggarakan "Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional & Penghargaan Anugerah Panglima Santri Award dengan total hadiah 150 Juta Rupiah. 

Tema: Santri Indonesia; Mata Air Peradaban Dunia

Sub Tema: 

1. Santri dan kesenjangan digital; peluang dan tantangan.

2. Pesantren dan Ekologi: gerakan revolusi hijau kaum sarungan

3. Peran santri dalam mewujudkan Indonesia emas 2045

4. Santri Diaspora dan Ijtihad perdamaian dunia

5. Resolusi Jihad NU dan Kebangkitan Rakyat Indonesia

6. Kemandirian Santri dan Pesantren di era disrupsi

_______

Ketentuan Penulisan:

1. Karya yang dikirimkan berupa file MS Word

2. Karya ditulis dengan menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan spasi 1,5 dan margin atas dan kanan 3, kiri dan bawah 4

3. Karya ditulis minimal 10 halaman dan maksimal 15 halaman

4. Referensi karya minimal berjumlah 9

5. Boleh perorangan atau kelompok maksimal 3 orang.

_______

Persyaratan:

1. Peserta merupakan masyarakat umum dan Warga Negara Indonesia.

2. Karya atau tulisan belum pernah dipublikasikan 

3. Karya tidak mengandung unsur pelanggaran hak cipta

4. Peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 (satu) karya

5. Peserta tidak dipungut biaya apapun

6. Setiap karya Ilmiah dikirim melalui form: s.id/panglimasantri paling lambat 10 Oktober 2021.

6. Peserta wajib follow IG, Twitter, FB Panglima Santri: @cakiminow, dan Subscribe Channel Youtube: Gus Muhaimin Iskandar

7. Seluruh Karya yang telah masuk menjadi hak panitia 

_______

Timeline Lomba:

- Waktu terakhir pengumpulan karya: 10 Oktober 2021

- Presentasi / pemaparan hasil karya tulis ilmiah bagi 15 besar peserta 20 Oktober 2021.

- Pengumunan pemenang 22 Oktober 2021

_______

Pemenang akan mendapatkan:

Juara 1 : 15 JUTA Rupiah + Sertifikat

Juara 2 : 10 JUTA Rupiah + Sertifikat

Juara 3 : 5 JUTA Rupiah + Sertifikat

Pemenang Favorit : 12 Juta Rupiah untuk 12 orang pemenang

Panglima Santri Award, Penghargaan untuk Guru Madrasah/Pesantren dengan pengabdian terlama akan mendapatkan 30 JUTA rupiah dan santri berprestasi yang kurang mampu 10 JUTA Rupiah.

_______

Wahai anak Bangsa, kami tunggu karya terbaik anda, semoga anda selalu dalam lindungan Allah SWT, tetap kreatif, selalu sehat, banyak rejeki yang berkah barokah. 

CONTACT PERSON :

Anata: 081654960360 Rasyid: 081234603499

Ini Nama-nama Pimpinan Baznas Kabupaten Kerinci Periode 2021-2026

 

Nama-nama Pimpinan Baznas Kabupaten Kerinci

Merdekapost.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), secara resmi mengirimkan surat kepada Bupati Kerinci, perihal Pertimbangan Pengangkatan Pimpinan BAZNAS Kabupaten Kerinci Periode 2021-2026.

Hal ini diketahui, setelah diputuskan Baznas pusat sesuai surat Nomor 481/ANG/BAZNAS/VII/2021Perihal : Pertimbangan Pengangkatan Pimpinan BAZNAS Kabupaten Kerinci Periode 2021-2026.

Dimana, menindaklanjuti Surat Bupati Kerinci Nomor 451/10/Kesra tanggal 27 Januari 2021, perihal Permohonan Pertimbangan Calon Pimpinan BAZNAS Kabupaten Kerinci 2021-2026 yang

mengusulkan 9 (sembilan) orang Calon Pimpinan BAZNAS Kabupaten Kerinci Periode 2021-2026, yang diterima pada tanggal 03 Maret 2021 dan dokumen susulan yang kami terima pada tanggal 16 Maret 2021 dinyatakan lengkap pada tanggal 19 April 2021.

BAZNAS telah melakukan verifikasi administrasi dan verifikasi faktual (wawancara) Calon Pimpinan

BAZNAS Kabupaten Kerinci Periode 2021-2026 bersama BAZNAS Provinsi Jambi pada tanggal 24 Juni 2021 untuk mengetahui dan menilai pemahaman serta penjabaran masing-masing Calon

Pimpinan BAZNAS Kabupaten Kerinci yang meliputi Uji Kompetensi Subtantif tentang Regulasi Zakat, Fikih Zakat, Manajemen Pengelolaan Zakat yang meliputi Perencanaan, Pelaksanaan, Pengendalian dan Pelaporan serta Pertanggungjawaban Pengelolaan Zakat yang meliputi Pengumpulan, Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat yang akan dilakukan oleh para calon pimpinan BAZNAS Kabupaten Kerinci selama periode 2021-2026 mendatang, sebagaimana diatur Pasal 12 ayat (3) huruf (a) Peraturan BAZNAS Nomor 1 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pengangkatan Pimpinan BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Selain proses wawancara, BAZNAS RI juga telah melakukan investigasi sebagaimana diatur dalam

Pasal 12 ayat (3) huruf (b) Peraturan BAZNAS Nomor 1 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Pimpinan BAZNAS Provinsi dan Pimpinan BAZNAS Kabupaten/Kota, yaitu meliputi

Integritas, Kapabilitas, Akseptabilitas, Profesionalitas serta Penelusuran Rekam Jejak para calon pimpinan yang diusulkan.

Berdasarkan hal tersebut, serta memperhatikan Keputusan Rapat Pleno BAZNAS RI pada tanggal 30 Juni 2021 dengan membaca Bismillahirahmanirrahim memutuskan dan menetapkan bahwa 5 (lima) orang yang namanya sebutkan di bawah ini dinyatakan.

Dapat Dipertimbangkan Untuk diangkat sebagai Pimpinan BAZNAS Kabupaten Kerinci Periode 2021-2026. Berikut nama-nama yang dapat diangkat sebagai Pimpinan BAZNAS Kabupaten Kerinci Periode 2021-2026:

1. Nahri, S.Ag, warga Kemantan Mudik, RT 010 RW -, Desa Kemantan Mudik,

Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

2. Irwanto, S.Ag., M.Pd, warga Bento, RT 003 RW 001, Desa Bento, Kecamatan Kayu Aro Barat, Kabupaten Kerici, Provinsi Jambi.

3. Drs. H. Yusman warga Koto Majidin Mudik, RT 002 RW -, Desa Koto Majidin Mudik, Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

4. Lisnadra, S.HI, warga Koto Salak, RT 001 RW 000, Desa Koto Salak, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

5. Jailani, S.Ag, warga Sebukar, RT 002 RW 000, Desa Sebukar, Kecamatan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. (064)

Ikhtiar Batin, Menag Gus Yaqut Ajak Umat Terus Berdoa agar Pandemi Segera Berakhir

 

Menteri Agama Gus Yaqut

Merdekapost.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia terus memuncak. Penambahan kasus konfirmasi harian hari ini mencapai 25.830 positif Covid-19. Angka ini adalah yang tertinggi selama kasus pertama ditemukan di Indonesia.

Pemerintah telah menetapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 121 Kabupaten/Kota di Pulau Jawa dan Bali. Kemenag juga telah menerbitkan dua edaran terkait juknis penyelenggaraan Iduladha 1442 H di dalam dan luar wilayah PPKM.

"Sebagai ikhtiar batin, saya mengajak seluruh umat beragama untuk terus berdoa agar pandemi cepat berlalu," ujar Menag di Jakarta, Jumat (2/7/2021).

"Khusus untuk umat Islam, mari membaca surat Yasin, Surat Al Ikhlas atau bacaan apa pun, sembari memohon agar Allah segera mencabut pandemi ini," sambungnya.

Menag berharap, tokoh agama dan rumah ibadah bisa menjadi pelopor dalam menggerakkan ikhtiar lahir dan batin untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Mari manfaatkan momentum PPKM Darurat ini untuk menjaga diri secara lahir dari potensi paparan Covid, sekaligus beribadah dan berdoa, memohon kepada Tuhan agar pandemi ini segera berakhir. Amin," tutupnya.

Sumber: Humas Kemenag

PW GP Ansor dan Fatayat NU Jambi Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Tanjabtim

PW GP Ansor dan Fatayat NU Jambi Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Tanjabtim

Merdekapost.com – Gerakan Pemuda Ansor Wilayah Jambi bekerjasama dengan Pengurus Fatayat NU Provinsi Jambi telah menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk 400 KK korban kebakaran di Desa Mendahara Tengah, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur Rabu (30/6/2021) Kemarin.

Paket bantuan berupa perlengkapan sekolah bagi Siswa Sekolah Dasar, Tsanawiyah (MTs). Selain itu ada juga bantuan berupa peralatan dapur, baju layak pakai. Adapula sayuran kentang dan bawang yang dikirim oleh Kader Ansor Kerinci.

Bantuan lainnya yang bersumber dari hasil penggalangan yang dilakukan Pengurus Fatayat NU Provinsi Jambi adalah perlengkapan dan kebutuhan nutrisi untuk bayi berupa susu, popok dan kebutuhan perempuan lainnya.

Proses penyerahan bantuan untuk para korban di pimpin langsung oleh Juwanda, Ketua PW Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Jambi ke lokasi kebakaran. Juwanda bersama pengurus PW GP Ansor Jambi dan Pengurus Fatayat NU juga mengunjungi langsung posko korban kebakaran.

Bantuan untuk para peserta didik disana dititipkan langsung melalui Kepala Desa Mendahara Tengah, Nur Hidayah S.Pd.

“Alhamdulillah, bersama Fatayat NU, GP Ansor Jambi menyalurkan bantuan untuk masyarakat korban kebakaran di Desa Mendahara Tengah, Kec. Mendahara, Kabupaten Tanjabtim yang menghanguskan 148 unit Rumah,” kata Juwanda.

“Barang yang disalurkan berupa, perlengkapan sekolah, peralatan dapur, kebutuhan bayi, kebutuhan perempuan, pakaian layak pakai, sayuran kentang & bawang,” sambung Juwanda.

Politisi muda yang kini duduk di Kursi Legislatif DPRD Provinsi Jambi ini juga menyempatkan diri mengunjungi para korban dan relawan di Posko korban kebakaran.

Juwanda juga mengunjungi beberapa kader NU yang turut menjadi korban kebakaran. Dalam kesempatan itu Juwanda menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah menyalurkan bantuan melalui rumah besar Pemuda Ansor Provinsi Jambi.

Proses distribusi bantuan langsung dilakukan oleh pengurus PW Ansor Jambi dan Banser. Hingga peroses distribusian ke Posko melewati akses dan medan jalan yang cukup sulit. Hingga harus melalui jalur air yang ditempuh dengan menggunakan perahu bermesin.

“Terimakasih kepada semua pihak yang telah mempercayai kami untuk menyalurkan bantuan tersebut, semoga menjadi amal ibadah buat kita semua,” katanya.

Ketua PW Fatayat NU, Sri Rahayu melalui Suhaibatul Aslamiyah, koordinator penggalangan dan distribusi bantuan korban kebakaran dari PW Fatayat NU Jambi mengatakan pihaknya lebih fokus menggalang bantuan untuk korban. Terutama perempuan dan anak dibawah umur.

Diharapkan dengan bantuan perlengkapan perempuan dan balita ini bisa membantu bagi para korban. Bantuan yang disalurkan atas kerjasama Pengurus Wilayah Fatayat NU dan pengurus PC Fatayat NU Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi sudah memberi amanah. Menyalurkannya melalui Fatayat NU Jambi.

“Bantaun yang kita serahkan lebih fokus untuk keperluan perlengkapan perempuan dan Anak terutama. Seperti pakaian untuk ibu dan anak-anak. Untuk balita seperti pampers bayi dan susu untuk nutrisi bayi,” Kata Suhaibatul Aslamiyah.

Nurhidayah, Kades Mendahara Tengah menyambut baik bantuan masyarakat yang telah disalurkan melalui PW GP Ansor Jambi dan Pengurus Fatayat NU. Bantuan tersebut dirasa sangat bermanfaat terutama bagi anak sekolah, kaum perempuan dan anak usai Balita.

Kepedulian dari masyarakat Jambi terhadap para korban tidak hanya bernilai materil. Tapi, juga menjadi dukungan moril bagi para korban.

“Terimakasih sudah menyalurkan bantuan kepada warga kami yang menjadi korban kebakaran. Semoga ini menjadi ladang pahala, amal baik untuk semua pihak yang sudah membantu,” kata Nurhidayah. (Nek)



IAIN Kerinci Dipercaya Kelola Proyek SBSN 2021

Merdekapost.com - Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam, terus melakukan pembenahan sarana dan prasarana pendidikan tinggi melalui anggaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

IAIN Kerinci adalah satu di antara 5 PTKIN yang pada tahun anggaran 2021 mendapatkan manfaat SBSN senilai 42,1 milyar untuk membangun Gedung Perkuliahan Terpadu.

Rektor IAIN Kerinci Dr. Asy’ari Husain, M.Ag mengatakan 'alhamdulillah kami dipercaya mendapatkan proyek SBSN 2021 untuk membangun sarpras kampus yang sudah lama kami nantikan di tengah kebutuhan sarana pendidikan yang mendesak".

Didampingi Wakil Rektor Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Dr. Jafar Ahmad, Asy’ari menerangkan, IAIN Kerinci memiliki 5.700 mahasiswa, yang tersebar di 4 fakultas, yaitu Fakuktas Syari'ah, Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), dan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD).

Di tanya masalah luas tanah, Mantan WR II IAIN Kerinci ini mengatakan saat ini kami memiliki 21 Ha berada di tiga lokasi. “Masalah tanah untuk IAIN Kerinci sementara sudah memenuhi tetapi untuk pengembangan kami akan terus mengembangkannya”, katanya.

Kepala Subdirektorat Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Ruchman Basori mengatakan sampai dengan tahun anggaran 2020 Kementerian Agama melalui SBSN telah berhasil membangun 211 gedung senilai 5,893 trilyun di 57 PTKIN.

Ruchman berharap IAIN Kerinci dapat melaksanakan pembangunan SBSN dengan lancar, berkualitas, tidak mengalami luncuran apalagi sampai mengalami mangkrak alias Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP).

“Pastikan siapa saja yang terlibat dalam proses pembangunan adalah orang yang amanah dan professional, sehingga proyek SBSN berhasil menggembirakan”, kata Alumni IAIN Walisongo ini.

Mantan Aktivis Mahasiswa ’98 ini yakin di tangan Komandan Asy’ari Husain IAIN Kerinci terus berkembang kea arah kemajuan tidak kalah dengan PTKIN lainnya. “Pak Rektor harus didukung dengan kaum muda yang mempunyai keinginan tinggi, berkinerja bagus dan adaptif terhadap teknologi”, katanya.

Wakil Rektor Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Dr. Jafar Ahmad mengatakan di antara fakultas yang perkembangannya pesat dan memiliki animo yang besar dari masyarakat adalah FEBI. Namun fakultas-fakultas lain juga tetap potensial untuk dilakukan pengembangan.

Jafar berharap gedung kuliah terpadu yang akan dibangun dapat mengatasi kekurangan ruang kuliah yang ada sekaligus menambah semangat belajar bagi mahasiswa. (*)


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs