Inul Daratista Emosi Sampai Mau Lempar Sendal Melihat Kelakuan 2 Menterinya Prabowo Soal Banjir Sumatera

MERDEKAPOST.COM - Pedangdut senior sekaligus pengusaha, Inul Daratista, tak bisa menahan amarahnya terhadap respons dua menteri di kabinet Presiden Prabowo Subianto terkait bencana banjir dahsyat yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera.

Dari sekadar mengelus dada, emosi Inul memuncak hingga melontarkan ancaman bernada geram: "Kudu tak lempar sandal mukamu!"

Reaksi keras istri Adam Suseno ini ia tuangkan terang-terangan melalui unggahan-unggahan di akun media sosialnya, menyoroti pernyataan pejabat yang dinilai minim empati dan aksi politisi yang dianggap hanya sebagai panggung pencitraan.

"Kudu Tak Lempar Sandal Mukamu!" untuk Menteri Raja Juli Antoni

Sasaran utama kemarahan Inul adalah Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang juga merupakan Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni.

Inul Daratista meradang setelah mendengar ucapan Raja Juli Antoni yang menyebut bencana banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai 'momentum baik'. 

Bagi Inul, pernyataan tersebut sungguh menyakiti hati ribuan warga yang sedang berduka dan kehilangan.

"Bikin emosi, gini kok jadi pejabat negara, heran gue. Kudu tak lempar sandal mukamu!" tulis Inul Daratista dengan nada tinggi di Instagram.

Baca juga: 

Total Korban Meninggal Capai 867 orang Akibat Banjir dan Longsor di Aceh,Sumut dan Sumbar

Tak berhenti di situ, pelantun Goyang Ngebor ini bahkan mengaitkan Raja Juli Antoni dengan isu lama, yakni foto lawas sang menteri yang pernah beredar bersama Aziz Wellang, tersangka kasus pembalakan liar yang belakangan kasusnya dihentikan.

"Kebanyakan main domino jadi kendo," sindir Inul dengan pedas.

Menteri Zulkifli Hasan Panggul Beras: "Bapak Lucu deh, Kamera Mana Kamera, Action"

Menteri kedua yang menjadi sorotan tajam Inul adalah Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. 

Kedatangan Ketua Umum PAN ke lokasi banjir di Padang, Sumatera Barat, yang terekam kamera justru mengundang tawa sekaligus kritik dari Inul.

Dalam video yang viral, Zulkifli Hasan terlihat memanggul sekarung beras sendirian untuk diberikan kepada korban banjir.

Ia juga sempat terekam membersihkan lumpur di rumah warga menggunakan sekop.

Alih-alih bersimpati, Inul Daratista justru menyoroti kehadiran sejumlah anggota TNI yang berdiri di belakang Zulkifli Hasan dengan tangan kosong.

"Padahal ada tentara dibelakang pada tangan kosong, lah bapak sendirian manggul ????. Bapak lucu deh, kamera mana kamera, action ????," tulis Inul, menilai aksi tersebut tak lebih dari sekadar akting di depan kamera.

Emosi Puncak: Inul Hanya Bisa Elus Dada Lihat Maraknya "Pencitraan Full"

Banjir yang melanda Sumatera menjelang akhir November 2025 tidak hanya menyisakan duka, tetapi juga ironi yang membuat Inul Daratista hanya bisa mengelus dada.

Melalui unggahan lain di Instagram pribadinya @inul.d pada Senin (1/12/2025), Inul menumpahkan kekesalannya terhadap fenomena pejabat dan politisi yang memanfaatkan situasi darurat untuk kepentingan diri sendiri dan partai.

Proses evakuasi korban banjir bandang.(Doc.Istimewa)

"Wis mulai banyak yang turun lapangan, tapi pencitraan full. Foto-foto manja sama yang kelaparan sambil nangis-nangis," tulisnya, menyebut bahwa ia sampai tidak bisa berkata-kata melihat orang-orang yang sibuk mencari citra di atas penderitaan orang lain.

Kritik Inul menggarisbawahi bahwa penanganan bencana seharusnya menjadi "pencitraan" positif negara jika dilakukan dengan gesit, bukan hanya sekadar ajang bagi kader atau sosok partai untuk berfoto dan dokumentasi.

"Harusnya langsung action, dan action dari negara yang harus jadi pencitraan kalau penanganannya gesit, bukan sosok-sosok partai yang pada foto-foto. Ampun dah ah!” tutupnya, menegaskan bahwa apa yang ia saksikan hanyalah "Preeetttlah!!!"

Ucapan Menhut Raja Juli Antoni Jadi Sorotan

Sebelumnya, Menhut Raja Juli Antoni menyatakan banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat merupakan momentum yang baik untuk melakukan evaluasi tata kelola hutan.

Menurut Raja Juli Antoni, rangkaian bencana tersebut menunjukkan adanya kesalahan mendasar dalam pengelolaan lingkungan. 

Karena itu, ia menegaskan bahwa kementeriannya akan melakukan introspeksi terhadap seluruh kebijakan yang selama ini dijalankan. 

Baca juga: 

20 Rakit Ditenggelamkan Tim Gabungan, Upaya Berantas Dompeng Emas di Merangin Jambi

"Ini kita mendapatkan momentum yang baik semua mata melihat, semua telinga mendengar yang terjadi di tiga provinsi itu, berharap tidak akan meluas," ucap Raja Juli saat ditemui awak media di Riau, 29 November 2025.

"Ini momentum yang baik untuk evaluasi, intropeksi bahwa ada yang salah nih dalam pengelolaan lingkungan hidup kita,"

"Pak Presiden dalam pidatonya mengatakan penebangan hutan liar yang tidak terkontrol berkontribusi besar terhadap bencana. Jadi kita akan melakukan evaluasi kebijakan,” imbuhnya. 

Dalam kunjungannya ke Riau selama dua hari, ia menekankan pemerintah tidak hanya berhenti pada evaluasi, tetapi juga langsung menyiapkan langkah-langkah konkret. 

Salah satunya dilakukan di Kuantan Singingi, di mana ia menyerahkan Surat Keputusan (SK) Hutan Adat sebagai bentuk penguatan hak masyarakat adat. 

“Masyarakat adat selama ini tersisihkan, padahal mereka adalah kelompok yang paling mampu menjaga hutan. Legalisasi ini memberi mereka ruang untuk berkontribusi,” jelasnya.(Adz)

Total Korban Meninggal Capai 867 orang Akibat Banjir dan Longsor di Aceh,Sumut dan Sumbar

Wilayah Sumatra alami rangkaian bencana banjir bandang serta tanah longsor menghancurkan permukiman sejak akhir November 2025.(adz/mpc)

MERDEKAPOSTI.COM – Wilayah Sumatra alami rangkaian bencana banjir bandang serta tanah longsor menghancurkan permukiman sejak akhir November 2025. 

Meski sejumlah titik banjir mulai surut, upaya pencarian korban dan penanganan darurat masih berlangsung di lapangan di tengah kondisi medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru jumlah korban meninggal, hilang, dan luka-luka pada Jumat (5/12/2025).

Laporan tersebut menggambarkan skala bencana yang disebut para relawan sebagai salah satu yang terparah dalam satu dekade terakhir di Sumatra.

Data BNPB menunjukkan total 867 orang meninggal dunia, 521 masih dinyatakan hilang, dan lebih dari 4.200 warga luka-luka akibat banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh.

Petugas saat melakukan evakuasi korban banjir.(adz)

Ribuan rumah, fasilitas umum, dan jaringan infrastruktur seperti jembatan serta akses jalan utama rusak berat, membuat bantuan logistik sulit menjangkau lokasi-lokasi terpencil.

Provinsi Aceh menjadi wilayah dengan jumlah korban meninggal terbanyak, yakni 345 orang.

Sementara Kabupaten Agam di Sumatra Barat tercatat sebagai daerah dengan jumlah korban meninggal tertinggi di level kabupaten, sebanyak 156 jiwa.

Di Sumatra Utara, korban meninggal mencapai 312 orang, dengan wilayah paling terdampak berada di Tapanuli Tengah yang mencatat 89 kematian.

BNPB menjelaskan bahwa penyebab bencana kali ini berkaitan erat dengan fenomena hidrometeorologi ekstrem, yaitu kondisi cuaca yang dipicu oleh perubahan siklus hidrologi, curah hujan tinggi, temperatur, angin, dan kelembapan.

Di sejumlah daerah, curah hujan ekstrem memicu luapan sungai sekaligus runtuhan tanah di area perbukitan yang labil.

Hingga Jumat sore, data kerusakan dan korban jiwa tercatat melalui dashboard penanganan darurat banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

Selain korban meninggal, lebih dari 500 orang masih belum ditemukan, menyisakan kekhawatiran mendalam bagi keluarga yang hingga kini menunggu kabar.

Di saat bersamaan, upaya pertolongan terus dikerahkan. BNPB menegaskan bahwa saat ini fokus utama pemerintah adalah pencarian korban dan keselamatan warga yang bertahan di lokasi-lokasi pengungsian.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi (Kapusdatinkom) Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa penguatan personel SAR dilakukan untuk mengantisipasi kondisi medan yang semakin menantang.

“Meneruskan operasi pencarian dan pertolongan. Ini sudah dilakukan dan diperkuat tim SAR gabungan dengan penebalan, penambahan dari anggota Kodam dan Polda sehingga tim yang sudah bekerja lebih dari 1 minggu ini bisa mendapatkan tambahan tenaga supaya upaya pencarian ini masih tetap bisa maksimal,” katanya, Kamis (4/12/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Selain operasi pencarian, distribusi bantuan logistik menjadi prioritas. Akses darat yang banyak terputus membuat sejumlah wilayah hanya dapat ditembus melalui udara.

Menurut Abdul Muhari, arahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya percepatan penyaluran bantuan ke titik pengungsian terpencil.

“Tentu saja ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden, pemenuhan kebutuhan logistik masyarakat terdampak.”

“Sebagaimana tadi juga disampaikan oleh Bapak Wakil Presiden, ini harus menjadi perhatian karena untuk beberapa tempat, titik-titik pengungsian masih jauh dari titik-titik dropping atau titik-titik pusat logistik bantuan di kabupaten/kota,” jelasnya.

Sejumlah posko udara kini berupaya menjangkau kawasan terisolasi agar warga yang terputus jalur darat dapat segera menerima bantuan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan primer lain.

Baca Juga: 20 Rakit Ditenggelamkan Tim Gabungan, Upaya Berantas Dompeng Emas di Merangin Jambi

Di lapangan, relawan dan tim medis melaporkan tantangan berupa penumpukan jenazah di lokasi terdampak terparah, keterbatasan ambulans, serta risiko kesehatan pada pengungsi akibat sanitasi buruk dan suhu malam yang ekstrem.

Pemerintah daerah di ketiga provinsi telah menetapkan status tanggap darurat yang masih berlaku hingga kini.

Dengan ratusan korban belum ditemukan dan cuaca yang masih fluktuatif, upaya pemulihan diprediksi berlangsung panjang.

Para penyintas berharap dukungan logistik dan tenaga tambahan terus diperkuat agar pencarian korban tidak terhenti di tengah jalan.(adz)

Banjir di Aceh Utara Meluas, 3.507 Orang Mengungsi

MERDEKAPOST.COM - Hingga Rabu (26/11/2025), banjir telah merendam 18 dari total 27 kecamatan di Aceh Utara.

Banjir meningkat signifikan dibandingkan awal kejadian yang hanya berdampak pada lima kecamatan. Pemerintah daerah resmi menetapkan status darurat banjir.

Bupati Aceh Utara, Ismail A Jali, menyampaikan bahwa ribuan warga harus mengungsi akibat banjir yang belum menunjukkan tanda mereda.

“Kami mencatat 3.507 pengungsi hingga hari kelima ini.

Ribuan lainnya terdampak banjir namun belum mengungsi. Kami siaga penuh 24 jam,” ungkapnya saat ditemui.

Selain memaksa warga meninggalkan tempat tinggal, banjir juga menimbulkan kerusakan material.

Data Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menunjukkan tiga rumah warga rusak berat, 17 rumah rusak sedang, dan enam lainnya mengalami rusak ringan.

Area pertanian dan perikanan turut terdampak, dengan 620 hektar sawah dan 571 hektar tambak terendam air sejak meningkatnya curah hujan pekan ini.

Kerusakan infrastruktur turut memperberat kondisi warga, terutama di wilayah Kecamatan Sawang, di mana satu jembatan putus akibat arus deras Sungai Sawang.

Selain itu, delapan titik tanggul sungai dilaporkan jebol sehingga mempercepat meluapnya air ke permukiman.

Dalam proses evakuasi, seorang karyawan tim penyelamat dilaporkan mengalami kesulitan menjangkau warga terdampak karena tingginya arus air dan minimnya akses.

Bupati Ismail meminta seluruh tim penanganan untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Saya minta seluruh petugas evakuasi jaga diri baik-baik. Upayakan terobos banjir demi evakuasi korban.

Jaga keselamatan diri dan korban, kita terus beri maksimal sekuat tenaga untuk korban banjir,” tegas Ismail.

Kebutuhan Alat Berat dan Logistik Mendesak

Pemerintah daerah telah mengerahkan seluruh alat berat yang tersedia untuk memperlancar aliran air dan membuka akses jalur yang tertutup lumpur.

Namun, kebutuhan logistik makanan dan tambahan alat berat disebut sangat mendesak untuk mempercepat penanganan darurat.

Instruksi resmi telah dikeluarkan Bupati kepada jajaran teknis dan layanan publik.

Tenaga kesehatan diminta ditempatkan di lokasi pengungsian untuk mengantisipasi gangguan kesehatan pada kelompok rentan.

“Fokus penanganan korban banjir untuk ibu hamil, balita, anak, lansia, dan disabilitas,” tambah Ismail.

Selain itu, Dinas PUPR diminta segera mengoperasikan peralatan untuk normalisasi aliran air di area yang mengalami penyumbatan.

Untuk penyaluran bantuan, Dinas Sosial diminta segera mengirim logistik ke titik-titik evakuasi.

Ismail juga menginstruksikan para camat untuk tetap berada di wilayah masing-masing guna mempercepat penyampaian data lapangan.

Ia mengimbau warga yang tinggal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) agar tetap bersiap menghadapi kemungkinan peningkatan debit air menyusul curah hujan tinggi dan kedangkalan aliran sungai.(RED)

Kebakaran di Pendung hilir, 4 Rumah Ludes Terbakar

Kebakaran di Pendung hilir, 4 Rumah Ludes Terbakar 

Kerinci, Merdekapost - Pada hari Jum'at tanggal 10 Oktober 2024 Pukul 12:20 WIBdi Desa Pendung Hilir Kecamatan Air Hangat  Kabupaten Kerinci telah terjadi Kebakaran yang menghanguskan 4 (Empat) unit Rumah. 

Adapun Identitas pemilik rumah yang terbakar :

1.Nama    : Ramadi

   Umur      : 51 tahun

   Alamat   : Dusun III Desa Pendung Hilir Kecamatan Air Hangat     Kabupaten Kerinci

2.Nama    : Danton Sori

   Umur      : 55 tahun

  Alamat    : Dusun III Desa pendung Kecamatan Air hangat kabupaten Kerinci. 

3. Nama    : Aprizal 

    Umur      : 60 tahun

   Alamat    : Dusun III Desa Pendung Hilir Kecamatan Air hangat kabupaten kerinci

4. Nama    : Rahman 

    Umur     : 65 tahun

    Alamat  : Dusun III Desa Pendung Hilir Kecamatan Air hangat kabupaten kerinci


Adapun Kronologis Kejadian sbb :

Pada hari Jum’at, 10 Oktober 2025, sekitar pukul 12.20 WIB, saat masyarakat sedang melaksanakan ibadah Sholat Jum’at, menurut keterangan saksi pemilik rumah sdr. Ramadi yang bersangkutan tidak berada di rumah.

Saksi melihat api berasal dari dalam kamar rumah milik sdr. Ramadi, kemudian api dengan cepat membesar dan menjalar ke rumah warga di sekitarnya. Melihat kejadian tersebut, saksi langsung berteriak meminta bantuan warga sekitar.⁠

Sekitar pukul 12.40 WIB, empat unit mobil pemadam kebakaran dari Kecamatan Air Hangat tiba di lokasi kejadian dan segera melakukan upaya pemadaman api.

Pada pukul 13:30 WIB, api berhasil dipadamkan oleh warga sekitar dengan bantuan petugas pemadam kebakaran.

Adapun Kerugian yang ditimbulkan Akibat Kebakaran tersebut sbb :

- 3 (Tiga) Unit Rumah Rusak Berat, 

- 1 (Satu) Unit Rumah Rusak Ringan.

- Diperkirakan kerugian Rp.1.500.000.000.00 ( Satu Miliar Lima Ratus Juta Rupiah ). 

Informasi yang dihimpun dari saksi mata kejadian, Pada saat kebakaran terjadi pemilik rumah A.n. Ramadi tidak berada di rumah. tidak ada korban jiwa dalam tragedi ini dan dugaan sementara di perkirakan api berasal dari konsleting arus pendek listrik.(adz/ali)


Peduli Sesama, Bupati Monadi Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Pendung Hilir

Kerinci, Merdekapost – Bupati Kerinci, Monadi, S.Sos., M.Si, didampingi Ketua TP-PKK Kabupaten Kerinci Novra Wenti Monadi, menyerahkan secara langsung bantuan kepada warga korban kebakaran di Desa Pendung Hilir, Kecamatan Air Hangat, pada Senin (6/10/2025).

Musibah kebakaran yang terjadi pada Minggu (5/10/2025) tersebut menghanguskan tiga unit rumah milik warga, sehingga menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi keluarga terdampak.

Dalam penyerahan bantuan tersebut, Bupati Kerinci turut didampingi Kepala Dinas Sosial Juanda Sasmita, Kabid Sosial Denti Sofya Nura, dan Kabid BPBD Saktian bersama Tim TRC BPBD Kerinci. Bantuan diserahkan langsung oleh Bupati Monadi dan diterima secara simbolis oleh Kepala Desa Pendung Hilir, Tibar Tono, untuk kemudian disalurkan kepada para korban.

Baca Juga: Wako Alfin-Wawako Azhar, Sambangi Warganya yang Terkena Musibah Angin Puting Beliung

Adapun bantuan yang diberikan meliputi material bangunan, peralatan dapur, beras, bahan makanan, serta berbagai perlengkapan kebutuhan rumah tangga guna mendukung pemulihan kondisi keluarga korban pasca kebakaran.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Monadi menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas musibah yang menimpa warga Pendung Hilir. Ia berharap agar para korban dapat tabah dan segera bangkit kembali.

“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Kerinci menyampaikan turut prihatin atas musibah ini. Semoga bantuan yang disalurkan hari ini dapat meringankan beban dan membantu proses pemulihan warga yang terdampak,” ujar Bupati Monadi.

Lebih lanjut, Bupati Monadi juga mengingatkan kepada para korban agar tetap tabah menghadapi cobaan yang diberikan dan tidak saling menyalahkan atas musibah yang terjadi. Ia menegaskan bahwa dalam setiap ujian, semangat kebersamaan dan saling mendukung antarwarga menjadi kunci untuk bangkit dari kesulitan.

Baca Juga: Musibah Beruntun, Kebakaran Hebat di Pendung Hilir, Hujan Angin Porak-porandakan Atap Rumah Warga di Sungai Penuh Merdekapost.Com21 Senin, Oktober 06, 2025

Ia juga mengapresiasi langkah cepat pemerintah desa, BPBD, dan Dinas Sosial dalam menangani dampak kebakaran tersebut. Pemerintah daerah, lanjutnya, akan terus hadir memberikan dukungan moral dan bantuan nyata kepada masyarakat yang tertimpa musibah.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Novra Wenti Monadi juga menyampaikan dukungan dan motivasi kepada keluarga korban agar tetap kuat menghadapi cobaan ini serta menjaga semangat kebersamaan antarwarga.

Kegiatan penyerahan bantuan ini berlangsung dengan penuh keprihatinan dan kepedulian, mencerminkan komitmen Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam memberikan perhatian nyata terhadap masyarakat yang membutuhkan bantuan darurat akibat bencana.(Adz)

Wako Alfin-Wawako Azhar, Sambangi Warganya yang Terkena Musibah Angin Puting Beliung

SUNGAI PENUH, MERDEKAPOST.COM - Walikota Sungai Penuh, Alfin, SH bersama Wakil Walikota Azhar Hamzah menyerahkan langsung bantuan kepada warga yang terdampak angin puting beliung di Kota Sungai Penuh, Senin (6/10). 

Berdasarkan data, peristiwa angin puting beliung di Kota Sungai Penuh telah merusak 47 rumah warga dengan rincian : 14 rusak parah, 23 rusak ringan dan 10 rusak sedang, total jumlah terkena musibah 98 orang.

BACA JUGA:

Musibah Beruntun, Kebakaran Hebat di Pendung Hilir, Hujan Angin Porak-porandakan Atap Rumah Warga di Sungai Penuh

Dalam kunjungannya, Wako, Alfin rombongan melihat secara langsung kondisi rumah warga yang rusak akibat bencana angin puting beliung  dan memastikan dampak kerusakan sekaligus menyiapkan langkah cepat penanganan pascabencana.

"Kehadiran kita untuk melihat langsung kondisi warga dan memastikan mereka mendapat perhatian serta bantuan," sampainya 

Sebagai bentuk kepeduliannya, Wako Alfin, SH bersama Wawako Azhar Hamzah menyerahkan bantuan kepada korban bencana berupa , Paket Sembako, Kayu, Triplek, sen Kasur dan selimut.

BACA JUGA:

MTQ ke-53 Tingkat Kabupaten Kerinci di Tanjung Pauh Hilir Resmi Dibuka Bupati Monadi

"Jangan dinilai ini dari besarnya, bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kota Sungai Penuh terhadap korban bencana," ungkapnya 

Wako Alfin juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Sungai Penuh untuk selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang disertai angin kencang dalam beberapa hari kedepan.(*adz)

Musibah Beruntun, Kebakaran Hebat di Pendung Hilir, Hujan Angin Porak-porandakan Atap Rumah Warga di Sungai Penuh

SUNGAI PENUH, MERDEKAPOST.COM – Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kota Sungai Penuh, Minggu (5/10/2025) sore.

Akibatnya, sejumlah rumah warga di kawasan Simpang Tiga Rawang mengalami kerusakan.

Sejumlah bangunan pun tampak porak-poranda.

Pantauan Media dilapangan, beberapa atap rumah bahkan dilaporkan beterbangan hingga jatuh ke jalan raya.

Kondisi atap rumah warga pasca dilanda hujan angin kencang Minggu sore.(adz/ali)

Warga tampak membersihkan puing-puing di jalan.

Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, hembusan angin cukup kencang hingga membuat warga panik.

“Anginnya sangat kencang sekali, membuat atap rumah berterbangan,” ujar salah seorang warga di lokasi kejadian.

Meski tidak ada laporan korban jiwa, kerugian material diperkirakan cukup besar.

Warga yang terdampak kini berupaya memperbaiki rumah mereka secara swadaya dengan bantuan tetangga sekitar.

Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kota Sungai Penuh pada Minggu (5/10/2025) sore menyebabkan sejumlah rumah warga di kawasan Simpang Tiga Rawang mengalami kerusakan.

Imbauan BMKG

Pemerintah Kota Sungai Penuh melalui BPBD setempat dikabarkan segera turun ke lokasi untuk melakukan pendataan.

Pihak pemerintah akan menyalurkan bantuan darurat kepada warga terdampak.

Sementara itu, BMKG Kerinci mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berpeluang terjadi dalam beberapa hari ke depan.

“Kami minta masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana.

"Jika cuaca memburuk, sebaiknya mencari tempat aman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Kepala BMKG Kerinci, Nia Kurnianingsih.

Kebakaran Hebat Didesa Pendung Hilir

Sementara itu, informasi yang diperoleh media ini sebelumnya atau pada pagi menjelang siang sekira pukul 10.00 WIB terjadi musibah kebakaran dahsyat di Desa Pendung Hilir kecamatan Air Hangat. 

Api meluluhlantakkan rumah warga

Informasi sementara yang berhasil dihimpun, ada 6 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat kebakaran ini 

Data Kerusakan rumah warga:

1. Marlianto (73 tahun) Rusak Total

2. Darusamin (96 tahun) Rusak Total

3. Tori Kurniawan (23 tahun) Rusak total

4. Khaidir (51 tahun) Rusak berat

5. Sadikin (58 tahun) rusak ringan

6. Norisah (74 tahun) rusak ringan

namun hingga berita ini diturunkan belum diketahui penyebab kebakaran.(adz)


Peduli Sesama, AWKM Berikan Bantuan untuk Korban Kebakaran Siulak Deras Mudik

Beberapa orang pengurus AWKM saat memberikan bantuan kepada warga korban kebakaran di Siulak Deras Mudik. (Istimewa)

Merdekapost.com - Aliansi Wartawan Kerinci Mudik (AWKM) Rabu (10/09) menunjukkan kepedulian dan rasa empatinya terhadap warga korban kebakaran di Desa Siulak Deras Mudik, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi (Musibah terjadi Jumat, 5/9/2025 lalu). Kebakaran hebat itu mengakibatkan empat rumah warga hangus terbakar dan beberapa KK kehilangan tempat tinggal.

Bantuan yang diberikan oleh Kaum Jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Wartawan Kerinci Mudik ini merupakan bentuk kepedulian dukungan moral dan materil kepada keluarga korban yang terdampak musibah kebakaran, bantuan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban keluarga korban.

Baca Juga:

4 Rumah Warga di Siulak Deras Mudik Ludes Terbakar, Kerugian Diprediksi Ratusan Juta 

Reformasi Birokrasi, Bupati Kerinci Teken Komitmen Meritokrasi

Informasinya, saat kebakaran Jum;at lalu, api baru berhasil dipadamkan oleh warga dengan dibantu tiga unit mobil pemadam kebakaran. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Aliansi Wartawan Kerinci Mudik berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan organisasi lainnya untuk menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran. Langkah ini menunjukkan solidaritas dan kepedulian masyarakat terhadap sesama yang tertimpa musibah

Aliansi Wartawan Kerinci Mudik menyerahkan bantuan material kepada keluarga korban, seperti bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Pilihan Redaksi: 

Petugas kebersihan Mogok Kerja, Sampah Menumpuk di Pusat Kota Sungai Penuh

Gerak Cepat, Bupati Monadi dan Wabup Murison Serahkan Bantuan Korban Kebakaran 

Selain itu juga memberikan dukungan moral kepada keluarga korban dengan mengunjungi mereka dan mendengarkan cerita dan keluhan mereka

"Dengan adanya bantuan dari kami yang sedikit ini, harapan kami tentunya dapat membantu meringankan beban korban, dan jauh lebih dari itu diharapkan keluarga korban dapat kembali bangkit dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik. Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan dapat terus memberikan dukungan kepada keluarga korban kebakaran". Ungkap Iwan salah seorang Pengurus.(adz)

Copyright © Merdekapost.com. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs