Wako Ahmadi Pimpin Rapat Persiapan Sholat Idul Fitri 1445 H

MERDEKAPOST, SUNGAI PENUH - Walikota Sungai Penuh Drs. Ahmadi Zubir, MM memimpin rapat persiapan Shalat Idul Fitri 1445 H bersama Panitia Sholat ied (Depati Nan Be7), bertempat di ruang aula rumah dinas Walikota, Minggu malam (7/4), di ikuti juga Sekda Alpian serta sejumlah pejabat di lingkup pemkot Sungai Penuh

Dalam rapat ini Pemkot Sungai Penuh mulai siapkan titik lokasi pelaksanaan sholat Idul Fitri 1445 H. lokasi tersebut di Lapangan Merdeka Alun-Alun Kota, yang akan dihadiri oleh Forkopimda beserta keluarga dan Jajaran SKPD Masyarakat 

Beberapa poin yang dibahas di rapat itu, terkait dengan tata pelaksanaan shalat Idul Fitri, persiapan kebersihan, tata parkir, pemasangan spanduk serta  keperluan lainnya guna memeriahkan serta mensukseskan pelaksanaan sholat Idul Fitri dan di lanjutkan dengan  penyerahan laporan dari pelaksanaan dari Depati Nan Betujuh ke Walikota Sungai Penuh Drs. Ahmadi Zubir, MM

Wako Ahmadi meminta kepada seluruh peserta rapat, agar secara teknis dapat menyusun persiapan tempat pelaksanaan shalat Idul Fitri dengan sebaik-baiknya. "Sehingga di hari yang fitri tahun ini, Insya Allah kita semua dalam keadaan fitrah dan saling memaafkan satu sama lainnya," katanya. (adv)

Kemenag RI Buka Lowongan CPNS 2024, Butuh 110 Ribu Pegawai

Kemenag RI Butuh 110 Ribu Pegawai













Merdekapost.com - Kementerian Agama membuka ratusan lowongan kerja.

Melansir dari laman resminya, Sabtu (6/4/2024), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyerahkan izin formasi sebanyak 110.553 calon ASN di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag).

“Formasi sebanyak 110.553 ASN di Kemenag terdiri atas 20.772 CPNS dan 89.781 PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), ” ujar Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas seusai bertemu Menag Yaqut Cholil Qoumas, Senin (1/4/2024).

Anas mengatakan, Kementerian PANRB dan Kemenag telah membahas sejumlah formasi, seperti untuk guru madrasah, guru Sekolah Menengah Teologi Kristen, Sekolah Menengah Atas Katolik, dosen perguruan tinggi keagamaan negeri, penyuluh agama, penghulu, talenta digital, dan penempatan di IKN.

Sebagai contoh, pelibatan penyuluh agama dan penghulu untuk menjembatani program prioritas pembangunan dengan masyarakat.

“Misalnya penghulu bisa menekankan soal penanganan stunting ke calon pengantin. Kemudian penyuluh agama tentu saja harus terus intens mendorong moderasi beragama,” tuturnya.

Selain itu, Anas juga mengapresiasi Kemenag telah mengalokasikan formasi untuk talenta digital dan penempatan IKN.

“Tadi saya lihat bagus sekali Pak Menag sudah siapkan untuk IKN.

Lalu untuk talenta digital juga penting karena ada banyak transformasi digital di Kemenag seperti untuk layanan haji, umroh, dan sebagainya,” papar Anas. (rdp)

Serius Maju, 5 Tokoh Sungai Penuh Daftar Cawako di PKS

FOTO: Lima tokoh terkemuka Kota Sungai Penuh tercatat telah mendaftarkan diri di Penjaringan Cawako-Cawawako DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Sungai Penuh. (Doc: Merdekapost)

MERDEKAPOST, SUNGAI PENUH - Lima tokoh terkemuka Kota Sungai Penuh telah mendaftarkan diri di Penjaringan Cawako-Cawawako DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Sungai Penuh

Untuk diketahui, sebagai syarat untuk maju sebagai Paslon Wako-Cawako Sungai penuh harus mengantongi dukungan (rekomendasi) dari partai atau gabungan beberapa partai dengan minimal 5 kursi parlemen.

Sementara Partai PKS pada Pileg 2014 lalu berhasil mempertahankan eksistensinya sebagai salah satu partai yang cukup berpengaruh di Kota Sungai Penuh, 3 kursi berhasil diraihnya dibawah kepemimpinan Fery Satria, S.T

Pasca Ahmadi Zubir, Alvia Santoni mendaftarkan diri di Penjaringan Bakal Calon Walikota/Wakil Walikota DPC PKS, ada 3 nama lagi yang ikut mendaftarkan diri yaitu Fikar Azami, Noviar Zen dan salah seorang Kader PKS Damri Miftah (Anggota DPRD Kota Sungai Penuh)

Baca Juga:

Pastikan Kembali Maju di Sungai Penuh, Ahmadi Zubir Mendaftar di PKS

Dengan demikian, sejauh ini sudah ada 5 (lima) kandidat yang secara resmi mendaftarkan diri dan mengambil formulir di PKS.

Seperti disampaikan Fery Satria, pendaftaran atau pengambilan formulir sudah final, namun untuk pengembalian batas akhirnya nanti tanggal 20 April" Ungkapnya

Kemudian, lanjutnya, survey dan tahapan lainnya akan memakan waktu sekitar dua minggu, "kurang lebih dua minggu". Kata Fery

"Sedangkan untuk rekomendasi diperkirakan akan keluar pada akhir-akhir Mei hingga awal Agustus, sesuai dengan tahapan dan mekanisme DPP". Ungkapnya lagi

Baca Juga:

Alvia Santoni Resmi Daftar di PKS Sebagai Bacalon Walikota Sungai Penuh

Pantauan Merdekapost, Ahmadi Zubir (Walikota Sungai Penuh) terlihat langsung mendaftarkan diri di DPD PKS dan disambut oleh ketua DPD PKS Kota Sungai Penuh Fery Satria, Jum'at, 06/04 lalu, sedangkan Alvia Santoni saat mendaftar diwakili oleh ketua OKK PPP Kota Sungai Penuh Edwar dan adiknya Anser

Fikar Azami juga mengakui bahwa dirinya sudah mendaftarkan diri dan sudah mengambil formulir dan pengembaliannya nanti setelah idul fitri.

Pada Pilwako Sungai penuh 2019 lalu PKS merupakan salah satu partai pengusung Fikar Azami. (adz) 

Buntut Tiga Bulan Tak Gajian, Petugas Damkar Kerinci Kembalikan Mobil Operasional ke Kabid


KERINCI, MERDEKAPOST – Hari raya Idul Fitri tinggal 2 hari lagi, namun Ratusan tenaga Honorer di Dinas damkar di kabupaten Kerinci sudah Tiga bulan tak gajian yakni terhitung  dari Januari hingga Maret 2024.

Informasi yang diperoleh sebanyak 304 orang petugas Damkar belum menerima honor dari Dinas Damkar kabupaten Kerinci, yang besarannya Rp 600 ribu perorang.

Hal ini menjadi keluhan dari petugas damkar kabupaten Kerinci, Apalagi saat ini mendekati Hari raya idul Fitri dan libur lebaran. Bahkan, sebagai bentuk kekecewaan mereka, mobil Damkar pun diserahkan ke Rumah Kabid Damkar Kabupaten Kerinci pada Sabtu malam.

“Sudah puluhan tahun kami bertugas di Damkar Kabupaten Kerinci, baru tahun ini di Hari Raya Idhul Fitri kami tidak terima gaji, kami ini punya anak istri yang harus dipenuhi kebutuhannya, apalagi saat ini hari raya idul Fitri,”ungkap sumber yang namanya di rahasiakan.

Diketahui saat ini Pos Damkar yang ada di Kabupaten Kerinci dalam kondisi kosong, tidak satupun petugas yang berada di pos penjagaan. Bagaimana kalau seandainya terjadi Kebakaran di Rumah Masyarakat Kabupaten Kerinci pada suasana hari Raya Idul Fitri ini.

Salah satu Petugas Damkar mengatakan pada media ini, bagaimana ia bisa menjalankan tugas (piket), hak tidak diberikan.

“Seandainya terjadi kebakaran pada rumah penduduk, ya kami lepas tangan saja, sebelum gaji kami dibayarkan,” tuturnya dengan nada kesal.

Lebih lanjut dikatakan petugas ini bahwa dirinya sudah mempertanyakan hal ini kepada Kabid Damkar, namun alasannya ada kesalahan teknis. 

“Masa ada kesalahan teknis, yang selama ini belum pernah terjadi, kami inikan sudah jelas berjumlah 304 personil Damkar sudah di sahkan oleh PJ.Bupati Kerinci untuk terima gaji,” katanya.

Kabid Damkar Kabupaten Kerinci, Siswadi saat dikonfirmasi membenarkan belum gajian petugas damkar. Dia mengatakan hal ini karena keterlambatan mengusulkan untuk gajian agar dilakukan pembayaran gaji.

“Ya, benar belum gajian karena kita telat mengusulkan SK. Tapi kalau sudah lebaran dipastikan akan gajian,”jelasnya.(*)

[Aldie Prasetya | Merdekapost.com]


Ini 7 Fakta Tewasnya Dokter Dwi di Jambi yang Kecelakaan Dikejar-Dituduh Maling Mobil

HANCUR: Mobil yang dikendarai dokter Dwi yang kecelakaan dikejar-dituduh maling mobil [Foto: Istimewa]

Jambi - Seorang dokter di Jambi, Dwi Fatimahyen (29) tewas dalam kecelakaan tunggal. Peristiwa ini mencuri perhatian karena sang dokter kecelakaan saat dikejar dan dituduh maling mobil.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Lintas Jambi-Riau, Sekernan, Muaro Jambi, Jumat (29/3/2024) sekitar pukul 23.53 WIB. Video korban dikejar polisi sempat beredar di media sosial.

Berikut ini sederet fakta dalam peristiwa tersebut. Mulai pernyataan dari pihak kepolisian hingga tanggapan dari keluarga korban.

Fakta-fakta Tewasnya Dokter Dwi yang Kecelakaan Dikejar-Dituduh Maling Mobil:

1. Awal Mula Dokter Dwi Dituduh Maling Mobil

Kapolres Muaro Jambi AKBP Wahyu Bram mengatakan sekitar pukul 22.00 WIB, dokter Dwi masuk ke Perumahan Pondok Cipta, Mestong, Muaro Jambi. Saat itu korban mengendarai mobil Daihatsu Ayla dengan kecepatan tinggi.

Karena itu, ada salah seorang warga yang memberikan informasi ke grup kompleks perumahan. Singkatnya, warga pun curiga dan mencoba menghadangnya.

"Jadi, (berawal dari) kecurigaan (warga) aja. Ada orang ngebut di kompleksnya, dia coba berhentikan dan kabur. Jadi prasangka ada suatu kejahatan. Situasi di situ gelap," kata Bram, Selasa (2/4/2024).

"Jadi yang bersangkutan bukan berkunjung atau apa. Hanya 4 menit mutar di sana," sambungnya.

Bram mengatakan saat coba dihadang warga, mobil dokter Dwi melesat cepat. Tanpa pikir panjang, 5 warga dengan 3 motor mengejar dokter tersebut hingga keluar jalan raya.

"Di suatu tempat permukiman yang tenang, ada mobil ngebut kalau ngebut pasti kecepatan tinggi, ya. Satu sisi kok ngebut, kemudian (curiga) jangan-jangan ngapain di sini, karena kejadiannya cepat informasi berkembang sehingga (warga) memutuskan mengejar," jelasnya.

Menurut Bram, kecurigaan itu membuat warga menuduh dokter tersebut mencuri mobil. Sehingga, warga berprasangka pengendara mobil itu merupakan pencuri.

2. Dokter Dwi Dikejar Polisi

Bram mengatakan kejadian berawal saat korban keluar dari Perumahan Pondok Cipta. Warga mengejar korban dengan meneriaki maling. Kemudian sampai di jalan raya, ada petugas kepolisian yang sedang melakukan patroli kamtibmas.

Polisi langsung mengambil tindakan. Polisi mengejar korban karena mengendarai mobil dalam kecepatan tinggi, ditambah ada tiga motor yang mengejarnya dengan meneriaki maling.

"Saat itu polisi sedang penyekatan di dekat situ. Yang bersangkutan ini dari arah SPN itu ngebut menuju arah Kota Jambi melewati anggota yang sedang tugas sampai ada tiga motor yang mengejar. Satu sisi karena ngebut, tidak mungkin polisi membiarkan saja," kata Bram, Sabtu (30/3/2024).

Bram mengatakan polisi yang mengejar korban menggunakan mobil Polantas dilengkapi sirine. Saat dilakukan pengejaran, mobil korban juga tak mau berhenti. Malah terus menancap gas.

Kejar-kejaran polisi dan korban memakan waktu 1 jam perjalanan. Mulai dari Simpang SPN masuk ke Kota Jambi dan sampai lagi di Sekernan, Muaro Jambi.

3. Dokter Dwi Kecelakaan hingga Tewas

Di Jalan Lintas Jambi-Riau, korban mengalami kecelakaan setelah menghindari pengendara lainnya. Korban menabrak tiang listrik dan ruko.

"Penyebab kecelakaan itu dia menghindari orang sehingga kecelakaan tunggal. Karena kecepatan tinggi, fatalitasnya tinggi. Kalau dilihat lepas kendali," ujarnya.

Korban yang sudah tak sadarkan diri langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawanya sudah tidak tertolong lagi.

"Dilihat pas di dalam mobil ada banyak kunci dan pisau, tapi korbannya wanita. Sehingga dibawa ke rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia di rumah sakit," kata Bram.

Bram menyebut pihaknya menyesalkan tindakan korban yang tidak mau berhenti saat diperingati polisi. Padahal, pihaknya mengejar korban dengan mobil patroli yang notabene berstiker lengkap kepolisian.

"Tapi yang kami sesalkan kenapa ketika diminta berhenti tidak mau berhenti. Soalnya kalau ngebut pasti dikejar, karena (pelanggaran) batas kecepatan," jelasnya.

"Kalau dia berhenti kami bisa tanyakan kenapa ngebut ini. Minimal ditilang karena batas kecepatan," sambungnya.

4. Kesaksian Warga di Lokasi Kejadian

Zulkifili, warga RT 9 Sekernan mengatakan saat kejadian pada dirinya berada di dalam rumah. Tiba-tiba terdengar suara benturan keras yang membuatnya keluar rumah dan melihat ada kecelakaan.

"Iya, ada kedengaran anak-anak dua kali tembakan. Pas kejadian itu saya keluar rumah (karena) ada benturan keras dan mobil itu tergeletak di situ sudah rame-rame," kata Zulkifli, Selasa (2/4/2024).

Dia mengatakan saat keluar rumah, terlihat sudah ramai anggota polisi di lokasi bersama dengan sejumlah yang diduga ikut saat mengejar dokter tersebut. Zulkifli mengatakan toko yang ditabrak dokter muda itu adalah milik saudaranya. Akibat kecelakaan itu, dua tiang beton penyangga kios itu hancur ditabrak mobil korban.

Sementara, korban dan mobilnya terpental kurang lebih 5 meter usai menbarak tiang beton toko. Setelah itu, korban terpental ke tanah tepat di samping mobilnya.

"Dia (korban) sendiri terpental di samping itu. Sudah tidak bernyawalah, kalau darah dak ado (tidak ada) keluar," jelasnya.

5. Ayah Dokter Dwi Buka Suara

Ayah dokter Dwi, Pasiman menyesalkan peristiwa yang dialami anaknya. Ia menegaskan mobil yang dikendarai dokter Dwi adalah miliknya.

Ia juga dengan tegas membantah tuduhan warga yang menduga anaknya melakukan pencurian mobil. Hal itu dibuktikan dengan kepemilikan BPKB mobil atas nama Ika Puji Astuti yang merupakan kakak korban.

"Mobil itu mobil saya, memang atas nama dokter Ika (kakak korban). Yang korban ini dokter Dwi Fatimah Yen. Tidak benar maling. Dia dokter. Ada BPKB-nya," kata Pasiman.

Saat kejadian, kata Pasiman, dokter Dwi sempat menghubungi keluarga, cerita dirinya sedang dikejar-kejar. Setelah itu, keluarga sudah tidak mendapat kabar dari korban.

"Dia sempat ketakutan telepon, bilang ada yang ngejar," ujarnya.

Atas kejadian itu, pihak keluarga menuntut kepolisian mengusut kasus ini. Karena tuduhan mencuri tidak benar.

"Pihak berwajib kami minta diusut tuntas baik yang membuat masalah yang neriaki maling, dan bagi yang mencelakakan anak saya sampai jatuh," ujarnya.

6. Cerita Sepupu Dokter Dwi

Sepupu korban, Erwin menceritakan sebelum kejadian dokter Dwi pamit dari rumahnya di Kelurahan Pasir Panjang, Kota Jambi. Korban hendak mencari ruko atau kios untuk usaha klinik kecantikan di kawasan tersebut.

Pada malam harinya, ayah korban menerima telepon dari Dwi. Terdengar Dwi ketakutan dikejar-kejar.

"Ketika dekat SPN, Dwi menelpon bapaknya, Pasiman. Beliau ketakutan saat menelepon orang tuanya. Bicaranya, 'Pak saya takut, saya dibuntuti orang'. Bapaknya menyuruh Dwi ini untuk bergegas ngebut agar terhindar dari orang tersebut," kata Erwin, Senin (1/4/2024).

Korban merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Jambi (Unja). Dia anak bungsu dari pasangan Pasiman dan Nani, bertempat tinggal di Pasir Panjang, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi.

7. Warga yang Menuduh dokter Dwi Maling Bisa Dipidana?

Bram menerangkan lima orang warga yang menuduh itu tidak bisa serta merta dipidana. Hal ini lantaran kejadian itu telah panjang merambat ke pelanggaran lalu lintas.

Saat dikejar warga hingga ke jalan raya, warga memang melapor ke polisi yang tengah patroli bahwa pengendara mobil itu merupakan pencuri mobil. Atas laporan warga itu disertai dengan dengan kecepatan tinggi mobil saat melintas, membuat polisi mengejar mobil dokter itu.

Namun, Bram mengatakan kejadian itu bisa terunsur pidana jika saat dikejar warga dan tak jauh dari kompleks itu korban langsung mengalami kecelakaan di tempat. Maka, yang menuduh mencuri baru dapat disebut penyebab kecelakaan.

"Pertanggungjawaban atau perbuatan pidana itu harus langsung tidak bisa kalau warga dalam hal ini bertanggung jawab, dengan menyebutkan maling langsung tancap gas. Hal ini bisa dilakukan jika itu terjadi kecelakaan di bagian selatan Kota Jambi (TKP awal diteriaki maling)". 

"Ketika tidak lama setelah itu karena ada jarak yang jauh akhirnya warga mundur. Sehingga masuk ke situasi Kota Jambi, masuk situasi Sekernan dan banyak perubahan yang terjadi sehingga terjadi fatalitas tinggi dan kecelakaan," terangnya.

Bram memastikan pihaknya telah memeriksa 5 warga yang mengejar dokter tersebut. Hasilnya, warga hanya salam paham dan tidak ada kepentingan lain seperti modus pencurian dari dokter Dwi.

"Iya (salah paham). Tidak ada kepentingan lain. Kita maklumi itu naluri manusia untuk bertahan dari ancaman," terangnya.

Bram juga menegaskan dan mengakui bahwa korban bukanlah pencuri mobil. Mobil itu memang milik korban. Saat dikejar korban petugas tidak mengetahui bahwa siapa yang ada di dalam mobil itu.

"Untuk menjaga nama almarhum, saya tegaskan lagi bahwa mobil itu memang milik korban," pungkasnya.(*)

[ Editor: Aldie Prasetya || Merdekapost.com ]

Sebut Saksi dan Ahli 01 dan 03 Tidak Berkualitas, Tim Ganjar: Ketua KPU Hasyim Tidur saat Sidang, Tak Bisa Nilai Saksi Kami

Foto: Tim hukum 03 (Ganjar-Mahfud) Ronny Talapessy di sidang MK (kiri) dan Ketua KPU tettangkap kamera tertidur saat berlangsungnya sidang di MK. (dok: istimewa)
Jakarta - Ketua KPU Hasyim Asy'ari menilai saksi yang dihadirkan kubu Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) tidak berkualitas. Tim hukum Ganjar-Mahfud menilai penilaian dari Hasyim tidak pantas.

"Saya sulit menerima pernyataan Ketua KPU Hasyim itu karena justru menyimpulkan secara sepihak tentang saksi dan ahli yang kami hadirkan. Soal berkualitas atau tidaknya semestinya diserahkan kepada majelis hakim MK, bukan oleh Ketua KPU Hasyim," kata Tim Hukum Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy, kepada wartawan, Sabtu (6/4/2024).

Ronny juga menyindir momen Hasyim yang sempat tertidur saat mengikuti salah satu sidang sengketa pilpres di MK. Dia menilai momen tertidur itu membuat Hasyim tidak bisa melihat keterangan saksi yang diajukan pemohon secara utuh.

Baca juga:

Ketua KPU RI Sebut Saksi dan Ahli Anies-Ganjar Tidak Berkualitas

"Saya sebagai orang yang mengikuti sidang di MK menjadi bagian tim hukum Ganjar-Mahfud menilai Ketua Hasyim justru kedapatan tidur dalam persidangan, sehingga mungkin tidak mengikuti atau mendengarkan keterangan-keterangan saksi dan ahli yang kami hadirkan. Berdasarkan itu, sulit rasanya Hasyim bisa menilai keterangan saksi dan ahli yang kami hadirkan karena saat bersamaan yang bersangkutan justru tidur," ujar Ronny.

Selain itu Ronny juga menyoroti sejumlah pelanggaran etik yang dilakukan Hasyim selama menjabat Ketua KPU. Salah satu pelanggaran yang disorot terkait kedekatan Hasyim dengan Hasnaeni atau dikenal publik dengan sebutan Wanita Emas.

Ronny menilai catatan pelanggaran tersebut membuat integritas Hasyim selaku Ketua KPU patut untuk dipertanyakan.

Baca juga:

Hasyim Asy'ari Sebut Saksi 01-03 Tak Berkualitas, PKB: Level KPU di Bawahnya

"Sulit bagi saya dan mungkin publik untuk menerima bahwa Hasyim sebagai penyelenggara pemilu rupanya cacat secara moral dan integritas. Lantas, apa yang mau kita harapkan dari kualitas seorang penyelenggara pemilu seperti itu?" katanya.

Lebih lanjut Ronny mengatakan riwayat buruk yang dilakukan Hasyim tersebut menjadikannya sebagai Ketua KPU terburuk sepanjang sejarah.

"Ketua KPU Hasyim ini menjadi penyelenggara terburuk sepanjang sejarah kepemiluan kita. Tidak hanya karena profesionalisme itu, tapi yang bersangkutan sudah tidak layak menyandang dan mengemban amanat penyelenggaraan pemilu karena cacat moral dan integritas sejak awal. Apalagi mudah sekali tergelincir hanya karena godaan seorang perempuan sehingga mengorbankan kepentingan bangsa dan negara. Ini sungguh mengerikan," tutur Ronny.

FOTO: Momen Ketua KPU Hasyim Asy'ari tertangkap kamera tertidur saat sidang di MK. [Doc: Istimewa]
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan bahwa hakim Mahkamah Konstitusi (MK) tidak tertarik mendengarkan saksi dan ahli yang diajukan tim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024. Menurut dia, dapat disimpulkan saksi yang dihadirkan para pemohon tidak berkualitas.

"Sepemahaman kami, hakim-hakim tidak tertarik memeriksa saksi dan ahli lebih lanjut. Jadi bisa dikatakan saksi yang diajukan tidak berkualitas," kata Hasyim di usai persidangan di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) MK, Jakarta, Jumat (5/4).

Menurut UU Pemilu 7/2017, sengketa pemilu adalah gugatan hasil pemilu. Namun, menurut Hasyim, gugatan tim Anies dan Ganjar tidak fokus pada hasil perolehan suara.

"Membaca dan mempelajari pokok perkara pemohon 1 dan 3, di dalamnya kita tidak mendapati sama sekali dalil tentang selisih suara antara masing-masing paslon, juga tidak ada selisih suaranya di kabupaten mana," ujarnya.

Hasyim menjelaskan paslon yang menang dalam pilpres ialah mereka yang mendapat lebih dari 50 persen suara dengan distribusi minimal 20 persen suara di 20 provinsi. Sehingga keterangan saksi dan bukti yang dihadirkan para pemohon, Menurut Hasyim, tidak menguatkan dalil dalam gugatan mereka.

"Majelis hakim pasti akan mempertimbangkan fakta-fakta dalam persidangan," imbuhnya.(*)

[ Sumber: detik.com || Editor: Aldie Prasetya || Merdekapost.com ]

Hasyim Asy'ari Sebut Saksi 01-03 Tak Berkualitas, PKB: Level KPU di Bawahnya

Foto: Jazilul Fawaid (detikcom)

Jakarta - Waketum PKB Jazilul Fawaid angkat bicara terkait pernyataan Ketua KPU, Hasyim Asy'ari yang menyimpulkan saksi tim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 tak berkualitas. Jazilul mengatakan KPU tak punya tugas menilai kualitas saksi dalam sidang tersebut.

"Saya pikir bukan KPU yang punya tugas untuk menilai mensahkan orang tidak berkualitas," kata Jazilul Fawaid kepada wartawan di DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4/2024).

Jazilul menyebut justru KPU yang tak berkualitas. Menurutnya, gugatan sengketa Pilpres muncul akibat kinerja KPU yang tak menindaklanjuti aduan terkait pendaftaran cawapres terpilih Gibran Rakabuming Raka dan permasalahan perhitungan Sirekap.

"Jangan-jangan KPU-nya yang nggak berkualitas, karena KPU nggak berkualitas lihat semua nggak berkualitas. Justru kenapa timbul gugatan? Karena KPU tidak berkualitas kok sekarang saksi yang di ini. Kalau seluruh proses kemarin dari Sirekap dan lain-lain tidak ada masalah saya yakin tidak akan timbul gugatan, kalau soal Pak Gibran misalkan segera ditindak lanjuti oleh KPU juga tidak ada gugatan," ujarnya.

Baca juga: 

Ketua KPU RI Sebut Saksi dan Ahli Anies-Ganjar Tidak Berkualitas

Lebih lanjut, Jazilul menyebut kualitas KPY justru di bawah kualitas saksi yang dihadirkan dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Dia mengatakan level kualitas KPU di bawah para saksi yang dihadirkan dalam sidang di Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.

"Jadi sebenernya kalau dilihat kualitas antara KPU dengan saksi kemarin, KPU di bawahnya itu, jadi nggak bisa itu orang di bawahnya menilai yang level di atasnya," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengatakan bahwa hakim Mahkamah Konstitusi (MK) tidak tertarik mendengarkan saksi dan ahli yang diajukan tim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024. Menurut dia, dapat disimpulkan saksi yang dihadirkan para pemohon tidak berkualitas.

"Sepemahaman kami, hakim-hakim tidak tertarik memeriksa saksi dan ahli lebih lanjut. Jadi bisa dikatakan saksi yang diajukan tidak berkualitas," kata Hasyim di usai persidangan di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) MK, Jakarta, Jumat (5/4).

Menurut UU Pemilu 7/2017, sengketa pemilu adalah gugatan hasil pemilu. Namun, menurut Hasyim, gugatan tim Anies dan Ganjar tidak fokus pada hasil perolehan suara.

"Membaca dan mempelajari pokok perkara pemohon 1 dan 3, di dalamnya kita tidak mendapati sama sekali dalil tentang selisih suara antara masing-masing paslon, juga tidak ada selisih suaranya di kabupaten mana," ujarnya.

Hasyim menjelaskan paslon yang menang dalam pilpres ialah mereka yang mendapat lebih dari 50 persen suara dengan distribusi minimal 20 persen suara di 20 provinsi. Sehingga keterangan saksi dan bukti yang dihadirkan para pemohon, Menurut Hasyim, tidak menguatkan dalil dalam gugatan mereka.

"Majelis hakim pasti akan mempertimbangkan fakta-fakta dalam persidangan," imbuhnya.(*)

[ Sumber: detik.com || Editor: Aldie Prasetya || Merdekapost.com ]

Ketua KPU RI Sebut Saksi dan Ahli Anies-Ganjar Tidak Berkualitas

Ketua KPU Hasyim Asy'ari. [Ist] 
Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengatakan bahwa hakim Mahkamah Konstitusi (MK) tidak tertarik mendengarkan saksi dan ahli yang diajukan tim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024. Menurut dia, dapat disimpulkan saksi yang dihadirkan para pemohon tidak berkualitas.

"Sepemahaman kami, hakim-hakim tidak tertarik memeriksa saksi dan ahli lebih lanjut. Jadi bisa dikatakan saksi yang diajukan tidak berkualitas," kata Hasyim di usai persidangan di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) MK, Jakarta, Jumat (5/4/2024).

Menurut UU Pemilu 7/2017, sengketa pemilu adalah gugatan hasil pemilu. Namun, menurut Hasyim, gugatan tim Anies dan Ganjar tidak fokus pada hasil perolehan suara.

"Membaca dan mempelajari pokok perkara pemohon 1 dan 3, di dalamnya kita tidak mendapati sama sekali dalil tentang selisih suara antara masing-masing paslon, juga tidak ada selisih suaranya di kabupaten mana," ujarnya.

Hasyim menjelaskan paslon yang menang dalam pilpres ialah mereka yang mendapat lebih dari 50 persen suara dengan distribusi minimal 20 persen suara di 20 provinsi. Sehingga keterangan saksi dan bukti yang dihadirkan para pemohon, Menurut Hasyim, tidak menguatkan dalil dalam gugatan mereka.

"Majelis hakim pasti akan mempertimbangkan fakta-fakta dalam persidangan," imbuhnya.

[ Sumber: detik.com || Editor: Aldie Prasetya || Merdekapost.com ]

DPRD Kota Sungai Penuh Jalin Kerjasama Publikasi Dengan Media

 

Jumpa Pers DPRD Kota Sungai Penuh. Foto: Merdekapost.com

Merdekapost.com - Sekretariat DPRD Kota Sungaipenuh Bagian Hukum dan Persidangan menggelar pertemuan jumpa pers dan Tandatangan MOU Kerjasama media tahuan anggaran 2024, bertempat di Gedung DPRD Kota Sungaipenuh, Sabtu (6/4/2024).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh 100 lebih awak media yang mengikuti kegiatan tersebut.

Dodi Hendro staf bagian Humas dan Protokol DPRD Kota Sungaipenuh mengatakan, bahwa berdasarkan rapat dengan pimpinan dan sekwan, pihaknya sengaja mengundang awak media yang bekerjasama dengan DPRD.

“Ya, tadi merupakan kegiatan jumpa pers bersama dengan media yang sudah MOU dengan Sekretariat DPRD,” ujar Dodi.

Terkait soal jumpa  pers dengan media, Dodi juga memaparkan tekni pemberitaan kegiatan Pimpinan, dan anggota DPRD tahun 2024.

“Dengan kerjasama ini, agar kegiatan Dewan bisa terekapose dan diketahui masyarakat,” ucapnya.

Namun, terkait isu yang berkembang soal THR itu tidak benar. “Tadi bukan bagi-bagi THR, tetapi dana jumpa pers untuk media mitra DPRD yang sudah kerjasama, dana jumpa pers itu sudah tersedia di pos anggaran jumpa pers media/wartawan,” tegasnya. (064)

Gubernur Al Haris Lepas Mudik Gratis untuk Warga Jambi dan Mahasiswa di Perantauan

 

Merdekapost.com  - Jelang Idul Fitri 1445 H/2024, Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH melakukan pelepasan mudik gratis untuk masyarakat Jambi dengan rute tujuan Jambi - Pulau Jawa, bertempat di Terminal Alam Barajo, Kota Jambi, Jum’at (05/04/2024).

"Hari ini saya melepas keberangkatan mudik gratis warga Provinsi Jambi menuju ke Pulau Jawa, dan ini atas ikhtiar kita bersama. Dalam program ini kita dari Pemprov Jambi menyiapkan dua bus dan sisanya partisipasi dari pihak lain," kata Gubernur Al Haris. 

Selain itu, Gubernur Al Haris juga menunjukkan perhatiannya terhadap mahasiswa Jambi yang menimba ilmu di perantauan khususnya di Pulau Jawa untuk pulang ke Jambi.

Pada saat kedatangan mereka di Kota Jambi disambut langsung oleh Staf Ahli Gubernur Jambi Bidang Kemasyarakatan dan SDM H. Husairi dan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jambi Drs. Ariansyah, ME, mewakili Gubernur Jambi, Jum’at (05/04/2024) pagi.

Kepada para mahasiswa, Husairi menyampaikan permohonan maaf Gubernur Jambi yang pada waktu bersamaan tengah keliling Provinsi Jambi mengecek kondisi dan situasi jelang Idul Fitri.

“Kami ditugasi sama Kadis kominfo karena beliau tidak sempat hadir, karena masih keliling persiapan untuk menyambut hari raya ini melihat kondisi Kota Jambi.”

"Untuk itu ditugaskan kepada kami untuk menerima adik-adik ini dan oleh karena itu beliau menyampaikan permohonan maaf. Dan juga selamat datang,” ujar Husairi didampingi Ariansyah.

Husairi juga menanyakan kondisi kesehatan seluruh mahasiswa yang tiba di Kota Jambi. Husairi berharap semuanya diberikan kesehatan, sampai berkumpul dengan keluarga masing-masing nantinya di kampung halaman.

Dalam kesempatan tersebut Husairi juga menyampaikan titip pesan Gubernur Jambi kepada keluarga para mahasiswa.

“Beliau juga menitipkan salam hormat khusus bagi adik-adik dan juga kepada keluarga, Bapak, Ibu atau Kakak, adik di kampung,” kata Husairi.

Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Jambi Jakarta Raya (Permaja Jaya) masa bakti 2022-2024 Irpandi tampak diantara mahasiswa lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jambi, Drs. Ariansyah, ME saat dikonfirmasi mengatakan, selain pelepasan mudik gratis rute Jambi menuju Pulau Jawa, Pemprov Jambi juga melakukan penyambutan Pemudik gratis dari Pulau Jawa pulang ke Jambi. 

"Dari Jakarta menuju Jambi ada 8 bus, dengan penumpang sebanyak 328 orang, dan Jambi-Jawa 2 bus sebanyak 100 orang," ujar Ariansyah. (064)

Pemilihan BPD Simpang Jelutih Diduga Tak Sesuai Domisili

  

Merdekapost.com - Sudah diberikan beberapa pekan yang lalu terkait dengan adanya pemilihan anggota BPD Desa Simpang Jelutih,Kecamatan Batint XXIV, Kabupaten Batanghari,Propinsi Jambi.

Pada tanggal 18 maret 2024 Saudar M. Safi'i menerima surat hasil klarifikasi panitia pemilihan BPD bersama Kepala desa simpang jelutih dan pemerintah Kabupaten Batanghari, Kecamatan Batin XXIV.

Dalam hasil  klaripikasi tersebut mengatakan sah pemilihan suara BPD tersebut.

Sedangkan M. safii sebagai calon mengatakan kepada awak media ini "Saya tidak terima dengan keputusan pembentukan wilayah yang kurun waktu sesangat singkat.Didalam persaratan saya sangat kurang tepat," katanya.

"Buktinyo saya di calonkan oleh panitia di dapil dua Rt. 02 dan Rt 03 padahal sampai saat ini saya masih mengantongi KTP  yang berdomisilih di Rt 04.Sedangkan peraturan Bupati Batanghari sudah jelas bagi para calon dan pemilih haru menyesuaikan KTP,"lanjutnya. 

Ditambahkanya "makanya saya sangat tidak terima dengan semua itu dan banyak hal yang lain seperti tanda tangan ketua panitia Muhammad kholik banyak diduga dipalsu kan dan bukti ada ditangan saya.Saya bukan mengharap menang tetapi saya suda dari awal menolak  tentang wilaya pencalonan itu namun, ketua Panitia masih tetap berdasarkan kemauan dia saja, mentang-mentang jadi ketua.Padahal sisitu suda jelas mengangkangi perbup.

"Padahal jauh sebelum pemilihan sudah saya sampaikan di media sosial, pada tanggal 18 maret 2024 m safii bahwa domisili yang ditetapkan tidak benar," Jelas M.Safi'i. (Red)

Kronologi Dokter Dwi di Jambi yang Dituduh Mencuri, Dikejar-kejar Warga dan Polisi hingga Dia Tewas Kecelakaan

Dokter Dwi Fatimahyen (29) semasa hidup. Dokter muda asal Jambi itu meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal, setelah dikejar-kejar sejumlah orang yang memfitnahnya sebagai pencuri mobil.[instagram] 

SENGETI, JAMBI - Kronologi kecelakaan yang menewaskan dokter muda asal Jambi, Dwi Fatimahyen (29), dipaparkan polisi.

Polisi menegaskan Dwi Fatimahyen bukan pencuri sebagaimana dituduhkan warga.

Sebelumnya, dokter muda itu meninggal karena kecelakaan saat dikejar-kejar warga dan anggota polisi lantaran dituduh sebagai pencuri.

Peristiwa kecelakaan terjadi di Desa Sekernan, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi, pada Jumat (29/3) malam.

"Saya tegaskan, yang bersangkutan bukan pelaku pencurian," kata AKBP Wahyu Bram, Kapolres Muarojambi.

Bram mengatakan Dwi memang sempat mengelilingi kompleks Pondok Cipta, Mestong, Muarojambi, hingga memicu kecurigaan warga.

Saat itu Dwi mengelilingi kompleks perumahan sekira empat menit bermobil dengan kecepatan tinggi.

"Warga ini share beritanya ke grup warga kompleks, 'ada orang yang ngebut di tempat kita'," sebut Bram.

Kecurigaan warga menguat karena Dwi tidak menghentikan laju mobilnya saat diadang warga, melainkan malah terus tancap gas.

"Saat itu kondisinya gelap, kacanya juga gelap, sehingga tidak tahu bahwa di dalam mobil adalah perempuan," ujarnya.

Orang tua dari Dwi Fatimahyen, dokter muda asal Jambi yang meninggal dunia saat kecelakaan akibat dikejar-kejar warga dan polisi. (TRIBUN JAMBI/ MUARO JAMBI)

Dari situlah, warga mengejar Dwi, kemudian disusul polisi lengkap dengan sirene, toa hingga tembakan peringatan.

Pengejaran itu berlangsung sekira satu jam.

"Anggota kami sudah menggunakan toa dan meminta berhenti. Kalau warga yang ngejar dan ditakuti begal, itu masih wajar," kata Bram.

Dia mengatakan polisi yang mengejar korban menggunakan mobil polantas dilengkapi sirene.

Namun, mobil berjenis LCGC Ayla warna hitam itu juga tak kunjung berhenti, tetapi terus melaju dengan kecepatan tinggi.

Polisi terus berupaya untuk menghentikan mobil itu, karena dikhawatirkan dapat membahayakan pengendara lain.

Pengejaran mulai dari Simpang SPN, masuk ke Kota Jambi, sampai di Sekernan, Kabupaten Muarojambi.

"Bahkan tembakan peringatan, juga tidak mau berhenti. Sehingga saat di jalan itu, ya sudah berurusan dengan polisi.

Saat mengejar mobil itu, yang motor tadi dua motor sudah tidak ada.

Tapi kita tetap kejar karena sudah membahayakan di jalan," jelasnya.

Akhirnya, di lokasi kejadian Jalan Lintas Jambi-Riau, korban mengalami kecelakaan setelah menghindari pengendara lainnya.

"Penyebab kecelakaan itu, dia menghindari orang sehingga kecelakaan tunggal.

Karena kecepatan tinggi, fatalitasnya tinggi. Kalau dilihat lepas kendali," ujarnya.

Dia menyesalkan tindakan korban yang tidak mau berhenti saat diperingatkan polisi.

Padahal, pihaknya mengejar korban dengan mobil patroli yang notabene berstiker lengkap kepolisian.

Warga Perumahan Keluar

Warga Perumahan Pondok Cipta, Mestong, Kabupaten Muarojambi, menuturkan awal mula warga mencurigai dokter Dwi Fatimahyen (29), sebelum akhirnya dikejar warga dan polisi.

Perumahan Pondok Cipta merupakan lokasi awal peristiwa sebelum dokter Dwi tewas kecelakaan saat dikejar, lantaran dituduh warga sebagai pencuri.

Mise, warga perumahan, menuturkan peristiwa terjadi pada Jumat (29/3) sekira pukul 22.00 WIB.

Saat itu, mobil yang dikendarai dokter Dwi melaju kencang.

Warga yang penasaran dan khawatir, berupaya menghentikan laju kendaraan.

Karena jalan perumahan yang dilewati tidak mulus, rusak, banyak lubang, dan banyak permukaan menonjol.

Akan tetapi, mobil dokter Dwi tetap melajukan kencang.

"Ngebut kayak kilat. Padahal di sini ada tanggul (permukaan yang menonjol), di situ juga ada. Dihajar jalan itu. Di bawah kan menanjak juga di musala itu," kata Mise.

Awalnya, Mise mengira ada badai.

Setelah melihat ke luar rumah, ternyata suara berisik yang didengarnya berasal dari suara kendaraan yang ngebut.

Ketika keluar rumah, dia melihat sejumlah warga mengejar mobil.

Di antara mereka ada yang telanjang dada.

"Kayak badai. Tahu-tahu pas saya keluar, tidak ada badai.

Tahu-tahu, mobil yang ngebut. Warga sudah ngejar. Sepeti itu kira-kira," katanya.

Warga sempat menaruh kursi kayu panjang untuk memblokade jalan.

NAmun, kursi itu bisa dilewati Dwi.

"Ada warga menaruh kursi di jalan. Tidak terlalu ke tengah jalan.

Tetapi dielakinnya (dihindari Dwi). Pokoknya dia tidak mau tahu ada tanggul-tanggul," kata Mise.

Mobil dokter Dwi yang keluar dari perumahan, terlihat oleh sejumlah polisi saat sampai di jalan raya.

Polisi kemudian ikut mengejarnya.

"Di sini saya tidak dengar teriakan maling. Yang pasti warga ngejar sampai ke luar.

Di sana kan ada polisi juga, ikut juga mengejar. Dari ujung sana juga ke depan. Katanya ketemu polisi juga di Paal 10," kata Mise.

Dia menjelaskan, jalan di perumahan itu berbentuk huruf U, sehingga tidak tembus ke jalan lain.

Warga menduga pengendara mobil tersebut ingin mencari jalan pintas lantaran jalan raya macet imbas perbaikan jalan.

"Malam itu mungkin dia masuk ke sini karena macet untuk mencari jalan pintas.

Di sini kan buntu, tidak ada jalan keluar. Letter U jalan ini. Makanya balik lagi ke sini," jelasnya.

Satu di antara tujuan warga mengejar dan mengadang, karena ingin tahu siapa yang di dalam mobil Daihatsu Ayla berwarna hitam itu.

Kaca mobil gelap, sehingga tidak bisa terlihat.

"Warga sini yang ngejar. Karena tidak tahu siapa di mobil itu. Kalau dapat, mau tanya siapa dia? Kenapa ngebut? Apa yang dicari di sini?" katanya.

Mise bertutur, kondisi di perumahan ramai anak-anak. Kadang saat pulang tarawih, anak-anak bermain di luar.

"Tetapi untung waktu itu sepi. Jam 10-an malam," kata Mise. (fan)

[Sumber: Tribun Jambi Editor: Aldie Prasetya | Merdekapost.com]

Lepas Peserta Mudik Gratis ke Pulau Jawa, Wo Haris: Harus Balek Lagi ke Jambi

Gubernur Jambi, Al Haris lepas ratusan peserta program mudik gratis Lebaran 2024 dari Pemerintah Provinsi Jambi tujuan Jawa Tengah,100 Pemudik Diberangkatkan dari Terminal Tipe A Alam Barajo, Kota Jambi [Ist]

Jambi, Merdekapost.com - Ratusan peserta program mudik gratis pada Lebaran 2024 dari Pemerintah Provinsi Jambi Jambi dengan tujuan Jawa Tengah dilepas Gubernur Jambi, Al Haris, Jumat (5/4).

Pelepasan ditandai dengan pemasangan logo stiker Angkutan Lebaran oleh gubernur bersama forkompimda di Terminal Tipe A Alam Barajo, Kota Jambi.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, John Eka Powa menyampaikan, ada dua bus dengan 100 orang penumpang diberangkatkan untuk program tersebut.

"Ada tiga bus yang kita siapkan diantaranya dua yang diberkangkatkan ke Jawa, dengan tujuan Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Pati dan Solo. Dan satu lagi bus bantuan dari BUMN yang diberangkatkan dari Jakarta ke Jambi membawa mahasiswa," katanya.

John Eka menerangkan, angkutan lebaran terpadu ini sudah dimulai pada 3 April sampai 17 April 2024 mendatang di puncak arus balik.

"Untuk sopir sudah kita cek kesehatannya diharapkan bisa sampai dengan selamat ke daerah tujuan," ujarnya.

Sementara itu, Peserta Mudik Gratis Pemprov Jambi, Sri Lestari menyamapikan rasa senang, gembira serta terharu karena dapat mengikuti program mudik gratis.

"Saya sudah 3 tahun tidak pulang, orang tua daya sudah kangen. Saya mudik ke Solo tahun ini," katanya. Sri mengakui baru pertama mengikuti program mudik gratis dari pemerintah. Dia pun mendapat informasi ini dari keluarganya.

"Allhamdullilah program mudik gratis memang ada dan saya lengkapi persyaratannya," pungkasnya.

Harus Balik ke Jambi

GUBERNUR Al Haris mengatakan dengan mudik gratis itu Pemerintah Provinsi Jambi memberikan kesempatan kepada warga yang ingin pulang ke kampung halamannya.

"Warga Jambi tidak susah mencari kendaraan untuk pulang. Karena kita tahu mendekati lebaran kendaraan sulit, bus penuh, pesawat apalagi jumlahnya terbatas. Karena itu kita menyiapkan bus untuk mudik meskipun hanya bisa dua bus," kata Al Haris usai melepas keberangkatan peserta Mudik Gratis di Terminal Tipe A Alam Barajo, Jumat (5/4).

Gubernur berpesan, peserta mudik gratis agar bergembira bisa ke kampung halaman selama lebaran.

"Berkumpul bersama keluarga dan setelah itu kembali lagi ke Jambi karena bapak ibu warga Jambi. Tapi yang penting bahagia bersama keluarga. Agar lebaran kali ini bersama sama kita menikmatinya," ucapnya.

Selain menyediakan keberangkatan dari Jambi ke Pulau Jawa, Gubernur Al Haris juga menyiapkan bus dari Jakarta ke Jambi untuk mahasiswa agar bisa balik kampung ke Provinsi Jambi.

"Saya juga subsidi ada dua bus dari Jogja pulang ke Jambi untuk mahasiswa. Dan juga ada bus partisipasi dari BUMN. 1 dari Jakarta ke Jambi dan dua dari Jogja ke Jambi.(*)

[Editor: Aldie Prasetya | Merdekapost.com]

Gawat! KPK Bakal Terbitkan Sprindik Baru untuk Saksi Ahli 02 di MK, Ali Fikri: Sudah Gelar Perkara

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal menerbitkan surat perintah penyidikan (Sprindik) baru untuk Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej, saksi ahli Prabowo-Gibran di Mahkamah Konstitusi (MK). 

MERDEKAPOST.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal menerbitkan surat perintah penyidikan (Sprindik) baru untuk Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej, saksi ahli Prabowo-Gibran di Mahkamah Konstitusi (MK).

Bekas Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) itu sebelumnya memberikan keterangan di sidang sengketa Pilpres 2024.

Saat dia memberikan pendapatnya itu mendapat protes dari peserta sidang yakni Bambang Widjojanto (BW), anggota Tim Hukum Anies-Muhaimin.

Adapun Sprindik baru tersebut diterbitkan untuk Eddy Hiariej terkait kasus dugaan penerimaan suap dan gratifikasi sewaktu menjabat Wamenkumham.

Kepala Pemberitaan KPK, Ali Fikri, mengatakan penerbitan Sprindik baru bagi Eddy Hiariej akan segera dilakukan setelah proses gelar perkara.

"Beberapa waktu lalu gelar perkara sudah dilakukan dan forum sepakat untuk diterbitkan surat perintah penyidikan baru dengan segera," kata Ali dalam keterangan tertulis, Jumat (5/4/2024).

Ali menegaskan, terkait gugurnya status tersangka terhadap Eddy Hiariej usai dikabulkan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Dia mengungkapkan bahwa persidangan saat itu hanya menguji keabsahan syarat formil saja.

Namun, soal substansi materi penyidikan perkara sama sekali belum pernah diuji di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

"Untuk itu kami pastikan, KPK lanjutkan penyidikan perkara dugaan korupsi di Kemenkumham dimaksud. Perkembangan akan disampaikan," tutur Ali Fikri.

Sebelumnya, kehadiran Eddy Hiariej di Mahkamah Konstitusi dalam sidang sengketa Pilpres 2024 pada Kamis (4/4/2024) diprotes.

Anggota Tim Hukum Anies-Muhaimin, Bambang Widjojanto (BW) memprotes kehadiran Eddy Hiariej sebagai ahli dari kubu Prabowo-Gibran dalam sidang sengketa Pilpres 2024.

Mantan Ketua KPK itu mengaku keberatan dengan kehadiran Eddy Hiariej sebagai ahli lantaran sempat menyandang status tersangka korupsi.

Meski status tersangka Eddy sudah dicabut, kasus dugaan korupsi yang sempat menjeratnya masih berjalan hingga kini.

"Majelis karena tadi saya merasa keberatan, saya izin untuk mengundurkan diri ketika rekan saya, Prof Hiariej akan memberikan penjelasan, nanti saya akan masuk lagi di saksi ahli yang lainnya. Ini sebagai konsistensi dari sikap saya," ujar BW dalam persidangan.

Eddy sempat memberikan respons terkait sikap Bambang itu.

Dia menegaskan bahwa status tersangka kasus dugaan korupsi yang menjeratnya telah dicabut. Karena itu, Eddy membantah alasan Bambang walk out dari ruang sidang.(*)


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs