Keluhan Perawat Honorer RSU MHAT Kerinci Pasca 1 Rekannya Positif Rapid Test, Pemkot Sungai Penuh Mohon Pedulikan Kami!

Foto: Ilustrasi para tenaga medis yang kelelahan. (ald/ist)
SUNGAIPENUH, MERDEKAPOST.COM - Para perawat (paramedis) yang bertugas sebagai garda terdepan penanganan pasien Covid-19 di RSU MHAT merasa kecewa dengan sikap Pemkot Sungai Penuh, betapa tidak, hari ini telah dinyatakan pula bahwa satu dari mereka sudah ada yang terpapar Covid-19 dari hasil rapid test.

Selama ini, mereka harus melaksanakan tugas menyabung nyawa, berhadapan langsung dengan para pasien Positif Covid-19 di RSU MHAT Kerinci, yang saat ini merupakan tempat isolasi terhadap para pasien yang merupakan PDP yang sebagian besar berasal dari Kota Sungai Penuh.

Baca Juga: Salah Satu Tim Medis Kerinci Positif Rapid Test

Awalnya, dengan segala keterbatasan APD mereka tetap melaksanakan tugas kemanusiaan itu, bahkan mereka tidak pernah mengeluhkan kedaan dan keselamatan mereka dalam bertugas.

Namun Mirisnya, meskipun jumlah pasien terbanyak saat ini adalah berasal dari Kota Sungai Penuh, namun, mereka menyesalkan, tidak adanya perhatian dari pihak Pemkot Sungai Penuh terhadap mereka, kesehatan mereka, keselamatan mereka apalagi nutrisi untuk mereka yang seharusnya menjadi perhatian utama.

Seperti diungkapkan oleh salah seorang tenaga medis honorer di RSU MHAT Kerinci yang meminta namanya tidak dipublis, mengenai tidak adanya perhatian pemkot Sungai penuh terhadap para petugas atau perawat, padahal mereka adalah orang yang menangani langsung pasien covid-19. tidak ada sama sekali tambahan jasa atau perhatian dari pemkot padahal yang positif hasil swab yang mereka rawat adalah dari Sungai penuh paling banyak, sementara dari Kerinci hanya cuman 1 orang.

Dikatakannya, "kami kecewa dengan Pemkot Sungai penuh, karena tidak ada perhatian terhadap petugas, padahal kami yang menangani langsung para pasien covid-19"

"sama sekali tidak ada perhatian dari pemkot terhadap kami, padahal yang kami rawat, pasien terbanyak adalah dari kota sungai penuh, dari kerinci hanya 1 orang" ujarnya.

Foto : Ilustrasi tenaga medis istirahat seadanya. (ald/antara)
"Kenyataan Hari ini, salah satu dari kami perawat sudah terpapar Covid-19, meskipun itu baru hasil rapid test, mohon bantu kami, kami juga butuh nutrisi dan tambahan energi jangan sampai bertambah lagi para perawat yang terkena Covid-19". 

Untuk diketahui, RSU MHAT merupakan rumah sakit rujukan pemerintah untuk wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh untuk penanganan pasien Covid-19 di .

Baca Juga: Pasien Terbanyak dari Sungai Penuh, Satgas Covid-19 RSU MHAT Kecewa Pemkot Dinilai Kurang Peduli

Pantauan Merdekapost, sejauh ini Satgas Covid-19 RSU MHAT banyak dibantu oleh pihak Pemkab Kerinci, sementara pihak Pemkot Sungai Penuh masih sangat minim bantuannya.

Para Petugas penanganan Covid-19 RSU MHAT Kerinci mengharapkan Pemkot Sungai Penuh bisa menaruh perhatian lebih dan membantu memberi solusi dalam upaya penanganan pasien Covid-19 yang lebih serius lagi.

Sebab, Sebagaimana diketahui publik, bahwa selama ini yang sudah nampak memberikan bantuannya malah dari pihak-pihak swasta atau organisasi-organisasi Paguyuban, seperti HKKN atau pengusaha-pengusaha yang ikut memberikan sumbangsihnya secara pribadi. (ald/ori)

Ini Asal Pasien Terbaru 81 Jambi

Update data gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Jambi.
MERDEKAPOST.COM –  Satu pasien positif corona virus disease 2019 (Covid-19) yang terbaru hari ini, merupakan pasien hasil screening rapid test di Pasar Jambi.

Juru bicara tim gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah menyebutkan, pasien positif terbaru asal Kota Jambi itu, dinamakan pasien 81.

Baca Juga: Jambi Bertambah 1 Lagi, Total Pasien Positif Jadi 81 Orang

Ia merupakan orang dari hasil screning rapid test salah satu pasar di Kota Jambi.

“Pasien inisial OF (23) laki-laki, kini dirawat di RSU Abdul Manap Kota Jambi,” kata Johansyah, Senin (18/5/2020).

Sementara, berdasar sebaran corona di Jambi hari ini, tercatat orang dalam pemantauan sebanyak 79, pasien dalam pengawasan sebanyak 70, positif 81, pasien yang masih menunggu uji lab sebanyak 32 orang dan pasien sembuh sebanyak 4 orang.

Baca Juga : Salah Satu Tim Medis Kerinci Positif Rapid Test

Bisa dilihat dari rincian sebaran corona di Provinsi Jambi, Update per 18 Mei 2020 :

Kota Jambi

ODP : 20

PDP : 23

Positif : 26

Sarolangun

ODP : 8

PDP : 1

Positif : 2

Batanghari

ODP : 0

PDP : 2

Positif : 5

Merangin

ODP : 1

PDP : 23

Positif : 18

Sungai Penuh

ODP : 1

PDP : 2

Positif : 8

Sembuh : 1

Kerinci

ODP : 29

PDP : 1

Positif : 1

Bungo

ODP : 15

PDP : 6

Positif : 3

Sembuh : 1

Tebo

ODP : 1

PDP : 1

Positif : 3

Sembuh : 1

Baca Juga : Pasien Terbanyak dari Sungai Penuh, Satgas Covid-19 RSU MHAT Kecewa Pemkot Dinilai Kurang Peduli

Muaro Jambi

ODP : 4

PDP : 1

Positif : 9

Tanjung Jabung Barat

ODP : 0

PDP : 6

Positif : 5

Sembuh : 1

Tanjung Jabung Timur

ODP : 0

PDP : 4

Positif : 1

(Oga)

Jambi Bertambah 1 Lagi, Total Pasien Positif Jadi 81 Orang


MERDEKAPOST.COM, JAMBI - Jumlah pasien positif Covid-19 di provinsi Jambi terus bertambah, berdasarkan data pusat krisis.kemkes.go.id, hari ini senin tanggal 18 mei 2020 terjadi penambahan 1 kasus positif covid-19 di provinsi Jambi.

Dengan penambahan itu, maka sampai saat ini di Jambi sudah 81 orang positif, dengan rincian 77 orang dalam perawatan dan 4 sudah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Salah Satu Tim Medis Kerinci Positif Rapid Test 

Hingga berita ini dipublish, belum ada keterangan resmi dari tim gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Jambi terkait penambahan 1 orang pasien positif tersebut. (ald)


Sidang Online 3 Tersangka Kasus Bencal Kerinci, Darifus Diperiksa Sebagai Saksi

Pelaksanaan sidang secara online di PN Sungai Penuh. (ist)
SUNGAI PENUH – Kejaksaan Negeri (Kejari) Sungai Penuh menggelar sidang secara online guna mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Aula Kantor Kejari, Senin (18/5/2020).

Sidang dengan perkara Tindak Pidana Korupsi kasus Bencana Alam (Bencal) Kabupaten Kerinci Tahun 2017 dengan tiga orang tersangka tersebut, kali ini dengan agenda menghadirkan 3 orang saksi.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sungai Penuh Romi Arizyanto, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp membenarkan bahwa saat ini sidang ketiga ini sedang berlangsung.

“Iya, sidang pake zoom melalui kantor hakimnya di PN Tipikor Jambi, Jaksa, Saksi dan Terdakwa di Kerinci. Dengan agenda mendengarkan keterangan saksi,” ucap Romi.

Ditambahkan Romi Arizyanto, salah seorang saksi yang dipanggil adalah Kepala BPBD Kabupaten Kerinci Darifus.

“Darifus dipanggil sebagai saksi untuk dimintai keterangan oleh Hakim PN Tipikor Jambi,” terangnya.

Perlu diketahui, ketiga terdakwa kasus bencal ini telah ditangguhkan penahanannya oleh Pengadilan Negeri Tipikor Jambi dan sekarang ketiganya berada di Kabupaten Kerinci. (*)

Sumber : Siasatinfo | Editor: Herizaldi | Merdekapost.com

Peringatan Keras Bupati Bungo, Rio yang Terlibat Peti Akan di Pecat!

Bupati Bungo H Mashuri
Muara Bungo, Merdekapost.com - Maraknya aktivitas Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Bungo dan isu keterlibatan oknum tokoh masyarakat membuat Bupati Bungo, H. Mashuri ambil tindakan tegas.

Saat dikonfirmasi, Mashuri menyebutkan bahwa Pemkab Bungo sudah memanggil semua Rio (Kepala Desa) yang berada di aliran Sungai Batang Pelepat, Batang Bungo, Limbur Lubuk Mengkuang, dan dusun (desa) yang diduga menjadi tempat aktivitas PETI.

Pemanggilan tersebut guna untuk mengingatkan dan meminta komitmen masing-masing Rio untuk tidak terlibat dalam aktivitas PETI di wilayah masing-masing.

Selain itu, Mashuri juga sudah memerintahkan kepada para Rio agar melakukan koordinasi dengan jajarannya untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat tentang maraknya PETI di wilayah masing-masing.

Baca Juga: Gara-gara Pembatasan Jam Pasar Tanjung Bajure Sungai Penuh, Puluhan Pedagang Menjerit, Ini Alasannya!

"Kami sudah minta melalui pak Wabup sudah melakukan rapat minta komitmen mereka (Rio) untuk bersama-sama tidak melakukan penambangan emas tanpa izin ini dengan menggunakan alat berat," ujar Mashuri, Senin (18/5/2020).

Lanjutnya, kalau terbukti terlibat kasus PETI, Mashuri akan ambil tindakan tegas dan mengancam memecat Rio Tersebut. Sementara itu pihaknya secara bertahap juga akan memeriksa aparat di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bungo guna mencari keterlibatan.

"Kalau memang terbukti nanti terlibat, kita tidak segan-segan memberikan sanksi, bisa sampai terakhir mungkin pemecatan" tegasnya.

Baca Juga: Tahun Ini, Terminal Sri Bulan Sarolagun Sepi Aktivitas Mudik Lebaran

Terkait keterlibatan oknum Rio dalam aktivitas PETI, Mashuri mengingatkan komitmen saat dilantik menjadi Rio. Khususnya mereka yang merupakan incumbent, tentu lebih paham terhadap komitmen menjadi tokoh masyarakat di Dusun.

Selain itu, apabila oknum Rio tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka, maka wajib menjalankan hukuman. Namun terkait statusnya sebagai Rio ada prosedur yang harus dilalui hingga pemecatan. Ungkapnya. (ari)


Tahun Ini, Terminal Sri Bulan Sarolangun Sepi Aktivitas Mudik Lebaran

Terminal Bus Sarolangun. (doc/ist)
Sarolangun, Merdekapost.com - Aktivitas kendaraan yang ingin mudik lebaran di Terminal Sri Bulan Sarolangun yang berada di Desa Bernai Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun, saat ini berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya.

Diketahui Hari Raya Idul Fitri tahun 2020 tinggal hitungan hari, tetapi aktivitas kendaraan yang biasanya padat di terminal tersebut saat ini terlihat sepi. Pantauan Merdekapost.com, Minggu (17/05), terlihat kondisi terminal sepi, tidak terlihat adanya bus penumpang yang terpakir, loket-loket yang berjejer di terminal tersebut pun tampak tutup.

Hal ini merupakan dampak dari wabah Covid 19, dan bentuk kesadaran masyarakat dalam mematuhi himbauan pemerintah untuk tidak melakukan mudik lebaran ditengah kondisi Pendemi Covid 19.

Kepala Terminal Sri Bulan Sarolangun, Sulaiman, mengatakan, situasi tersebut sangat jauh berbeda jika dibandingkan pada saat -10 Hari Raya Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya.

"Perbandingannya hampir 200 persen dari tahun tahun sebelumnya, kalau bisanya -H 10 idul fitri terminal sudah ramai dan banyak masyarakat yang ingin mudik lebaran," ungkapanya.

Lanjutnya, semenjak beberapa minggu terakhir tidak adalagi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang melintas di terminal Sribulan Sarolangun. Sedangkan untuk angkutan dalam provinsi jumlahnya juga sangat jauh menurun jika dibandingkan pada massa sebelum wabah Covid 19 melanda.

"Untuk Bus AKAP dari beberapa minggu yang lalu tidak ada lagi, kalau untuk angkutan dalam Provinsi Jambi masih ada seperti dari jambi-kerinci tanpa jumlahnya cuma sedikit," ujarnya.(ari)

Salah Satu Tim Medis Kerinci Positif Rapid Test

Ilustrasi (ist)
Kerinci, Merdekapost.com - Seorang tim medis di RSU MHAT Kabupaten Kerinci dinyatakan positif setelah menjalani Rapid test Covid-19.

Informasi yang dihimpun, tim medis tersebut berjenis kelamin perempuan yang bertugas sebagai tenaga medis di RS MHA Thalib Kerinci.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci, Hermendizal saat dikonfirmasi membenarkan perempuan itu dinyatakan positif setelah menjalani Rapid test Covid-19 beberapa hari lalu.

“Benar, ada salah satu dari tim media RS MHA Thalib Kerinci positif Rapid test Covid-19”. ujar Hermendizal.

Hermendizal menambahkan, kita sedang menunggu hasil tes Swab tenaga medis tersebut untuk memastikan yang bersangkutan terjangkit Covid-19 atau tidak.

“Sampel untuk uji Swab sudah dikirim untuk memastikan positif atau tidak Covid-19 tunggu hasil Swabnya keluar 4 atau 5 hari kedepan,” pungkas Hermendizal. (ald)

Selama Corona PNS Pemprov Jambi Dilarang Mudik Lebaran, Nekat, Siap-Siap Dipecat!

Kantor Gubernur Jambi. (ist)
MERDEKAPOST - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) nomor 55 tahun 2020 tentang perubahan atas SE Menteri nomor 46 tahun 2020 terkait dengan pembatasan mudik lebaran selama cuti bersama bagi ASN.

Itu juga merupakan upaya pemerintah dalam pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) khususnya di lingkungan Pemprov Jambi yang bersifat segera dan keberadaan ASN selama cuti lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah (H) akan dipantau.

Baca Juga: Corona Jambi Hari Ini 17 Mei; Satu Tambahan Positif, Satu Dinyatakan Sembuh!

Berdasarkan surat nomor S-1195/BKD -4.2/V/2020, 15 Mei 2020 yang tertandatangan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKD Provinsi Jambi Pahari menyampaikan, libur nasional dan Cuti bersama hari raya Idul Fitri hanya dilaksanakan selama 4 hari, yakni dari tanggal 21 sampai dengan 25 Mei 2020.

"Untuk memastikan pelaksanaan pembatasan mudik atau cuti bersama bagi ASN maka seluruh ASN harus melaporkan posisi keberadaannya melalui aplikasi siAbon Pemprov Jambi yang diunduh melalui Android pada Link : https:/bit.ly/siAbon," bunyi dalam surat tersebut.

Kemudian seluruh ASN di lingkungan Pemprov Jambi selama libur cuti bersama dari pukul 7.00 sampai dengan 9.00 WIB pagi dan pukul 15 sampai 17.00 WIb sore mengaktifkan GPS/lokasi pada Android dan mengirimkan foto diri melalui aplikasi, jika tidak melaporkan keberadaannya tanpa keterangan yang sah maka dianggap bepergian atau mudik.

"Pegawai ASN yang melanggar ketentuan di atas maka yang bersangkutan diberikan hukuman disiplin sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin PNS," jelasnya.

Pasal 7 PP nomor 53 tahun 2010 dijelaskan tingkat dan jenis hukuman disiplin itu mulai dari hukuman ringan, sedang dan berat. Jenis hukuman mulai dari teguran secara lisan, tertulis dan pernyataan tidak puas secara tertulis.

Baca Juga : Gara-gara Pembatasan Jam Pasar Tanjung Bajure Sungai Penuh, Puluhan Pedagang Menjerit, Ini Alasannya!

Selanjutnya jenis hukuman disiplin sedang bagi PNS mulai dari penundaan kenaikan gaji selama 1 tahun, penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun dan penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun.

Untuk hukuman disiplin berat bagi PNS itu mulai dari dilakukan penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah, pembebasan dari jabatan alias dipecat dan pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS.(*)

Sumber : Jamberita.com | Editor: Heri | Merdekapost.com

Diduga Stres Jalani Isolasi, Pasien Corona Tewas Lompat dari Lantai 4 RS

Ilustrasi Lompat dari ketinggian. (ald)
MERDEKAPOST – Pasien Dalam Pengawasan atau PDP virus corona, diketahui nekat bunuh diri dengan cara melompat dari lantai empat Rumah Sakit Hermina Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu, 17 Mei 2020. Pasien ini berinisial MR.

MR, Sabtu malam, sempat meminta untuk pulang dari Rumah Sakit Hermina Jatinegara, Jakarta Timur. Pasien perempuan berinisial MR adalah berstatus PDP COVID-19 setelah didiagnosa memiliki penyakit pneumonia grafik dan diabetes.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Hery Purnomo membenarkan adanya pasien PDP yang melakukan bunuh diri dari gedung rumah sakit.

"Betul, ada yang lompat, peristiwa itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 09.30 WIB di Rumah Sakit Hermina Jatinegara, Jakarta Timur. Selanjutnya penanganan terhadap korban dilakukan SOP COVID 19," ujar Hery dikonfirmasi, Minggu 17 Mei 2020).

Sejauh ini, polisi telah memeriksa dua keterangan saksi yang merupakan pasien satu ruangan perawatan dengan korban dan petugas jaga rumah sakit.

Baca Juga: Keras Kepalo! Disuruh di Rumah Bae Masih Jugo Nekat Nak Balapan

Saksi yang satu ruangan dengan korban di ruang isolasi COVID-19 melihat MR membuka jendela dan langsung keluar dengan cara melompat dari lantai empat.

"Semalam korban sempat minta pulang," ujarnya.

Sedangkan petugas jaga mengaku sempat mendengar suara benturan keras saat sedang berjaga.

Baca Juga: Gara-gara Pembatasan Jam Pasar Tanjung Bajure Sungai Penuh, Puluhan Pedagang Menjerit, Ini Alasannya!

"Ada suara bruk dan saksi mengecek asal suara dan saksi dua melihat korban dalam posisi terlentang di pintu masuk parkir dan diduga loncat dari lantai empat," ujarnya.)*

Sumber : Viva.co.id | Editor: Herizaldi | Merdekapost.com

MUI Kecewa dengan Pemerintah, Kumpul di Masjid Dilarang, Tapi di Mall Tidak!

MASJID SEPI, MALL TETAP RAMAI : Di beberapa daerah para petugas dengan memakai pengeras suara mengingatkan masyarakat untuk tidak berkumpul di masjid untuk melaksanakan salat Jum'at  dan salat jamaah serta tarawih di masjid karena dianggap berbahaya. Tetapi, di wilayah dan daerah yang sama tidak ada petugas yang dengan pengeras suara mengimbau masyarakat di pasar,  di mal, di jalan, di bandara, di kantor dan di pabrik dan lainnya untuk mengingatkan mereka  supaya menjauhi berkumpul karena berbahaya. (ist/ald)

MERDEKAPOST – Majelis Ulama Indonesia atau MUI telah mengeluarkan fatwa agar umat Islam di daerah yang penyebaran virusnya tidak terkendali, melaksanakan ibadah di rumah saja. Mulai dari salat Jum'at, shalat berjamaah lima waktu serta salat tarawih, semua diimbau dilakukan di rumah saja.

Fatwa MUI ini oleh pihak pemerintah tampak sangat diperhatikan dan dipegang kuat sebagai dasar untuk mencegah orang untuk berkumpul ke masjid, baik untuk melaksanakan salat jumat dan salat berjamaah lainnya.

"Saya rasa hal ini sudah merupakan satu tindakan yang benar," kata Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abas di Jakarta, Minggu, 17 Mei 2020.

Namun, disatu sisi, MUI sangat menyangkan terhadap pemerintahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang tidak tegas melarang orang berkumpul di pusat perbelanjaan maupun yang terjadi di Bandara Soekarno Hatta beberapa waktu lalu.

"Tapi yang menjadi pertanyaan mengapa pemerintah hanya tegas melarang orang untuk berkumpul di masjid tapi  tidak tegas dan tidak keras dalam menghadapi orang-orang yang berkumpul di pasar, di mal-mal,  di bandara, di kantor-kantor dan di pabrik-pabrik serta di tempat lainnya," tegasnya.

Bahkan, kata dia, di beberapa daerah para petugas dengan memakai pengeras suara mengingatkan masyarakat untuk tidak berkumpul di masjid untuk melaksanakan salat Jum'at  dan salat jamaah serta tarawih di masjid karena dianggap berbahaya.

Tetapi, di wilayah dan daerah yang sama tidak ada petugas yang dengan pengeras suara mengimbau masyarakat di pasar,  di mal, di jalan, di bandara, di kantor dan di pabrik dan lainnya untuk mengingatkan mereka  supaya menjauhi berkumpul karena berbahaya.

Hal demikian, menurut Anwar Abbas tentu saja telah mengundang tanda tanya di kalangan umat  apalagi melihat pihak pemerintah dan petugas tahunya hanya melarang dan itu mereka dasarkan kepada fatwa MUI.

Padahal, dalam fatwa MUI yang ada dijelaskan bahwa di wilayah dan atau daerah yang penyebaran virusnya terkendali, umat Islam bisa menyelenggarakan salat Jumat dan salat berjamaah dengan memperhatikan protokol medis yang ada.

"Tetapi, pemerintah dan petugas tetap saja melarang tanpa memperhatikan situasi dan kondisi yang ada sehingga terjadilah adu mulut di antara masyarakat dengan petugas di daerah tersebut," katanya.

Sebenarnya, lanjut dia, umat dan masyarakat saya yakin akan bisa menerima apa yang disampaikan dan diinginkan  oleh pemerintah dan petugas di mana mereka tidak boleh berkumpul untuk melakukan salat jumat dan berjamaah di masjid karena berbahaya asal pemerintah dan petugas benar-benar konsisten dalam menegakkan aturan yang  melarang semua orang untuk berkumpul di mana saja  tanpa kecuali.

"Jadi penegakan latang itu tidak hanya untuk berkumpul di masjid saja tapi juga di pasar, di mal, di jalan di terminal,  di bandara, di kantor, pabrik, industri dan lainnya yang tujuannya adalah agar kita bisa memutus mata rantai penularan virus ini secara cepat," katanya.

Sumber : Viva.co.id | Editor: Herizaldi | Merdekapost.com

Gara-gara Pembatasan Jam Pasar Tanjung Bajure Sungai Penuh, Puluhan Pedagang Menjerit, Ini Alasannya!

Satpol PP sampaikan Himbauan terkait pembatasan jam pasar Tanjung Bajure Sungai Penuh sesuai dengan instruksi Walikota SUngai Penuh, sehubungan dengan semakin maraknya Corona akhir-akhir ini. (ist) 
Sungai Penuh, Merdekapost.com - Pandemi wabahvirus Covid-19 yang telah menyerang seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat Kota Sungai Penuh, sehingga pemerintah akhirnya mengeluarkan kebijakan tanggap darurat Covid-19.

Seiring semakin bertambahnya warga Sungai Penuh yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona, Walikota telah menerbitkan edaran bagi pedagang diperbolehkan berdagang dari pukul 05.00 wib pagi sampai pukul 12.00 wib siang.

Edaran yang telah dikeluarkan walikota terhitung dari tanggal 13 mei 2020 sampai 17 hari kedepan. Sat pol PP bersama gugus tugas melakukan penertiban dan himbauan kepada pedagang.

Minggu 17/05/2020 Kasat Pol PP sungai penuh menuturkan. "Sebagaimana telah ditetapkan sungai penuh tanggap darurat juga Walikota telah mengeluarkan edaran tehitung tanggal 13 Mei 2020 sampai 17 hari kedepannya aktifitas jual beli dipasar dibatasi dari jam 05.00 WIB pagi sampai jam 12.00 Wib siang".

Baca Juga: Polres Kerinci Perketat Pembatasan Jam Malam, Cegah Corona Sekaligus Konflik Antar Warga

"Kami hari ini bersama tim gugus tugas covid-19 dan instansi terkait melakukan hinbauan kepada pedagang juga melakukan penyemprotan disinfektan. Ungkap Kasat.

Lebih lanjut kasat menambahkan,"kami berharap kepada para pedagang untuk dapat memahami edaran yang telah dikeluarkan Walikota dalam memutus mata rantai wabah virus covid-19 ini". Pungkas kasat Pol PP.

Sementara itu, ditempat terpisah, beberapa pedagang saat diwawancara media ini dengan disertai tangisan menyampaikan. "kami bermohon kepada pemerintah biarkan kami berjualan satu minggu ini sampai jam 15 00. Wib, Kalau tidak berjualan kami tidak ada buat makan sehari-hari, hutang pun juga tak bisa kami bayar, apa lagi hutang sama rentenir".

"Kami mohon kepada Walikota, biarkan kami berjualan selama seminggu ini menjelang lebaran. Selesai lebaran terserah bapak, Mau tutup selama 3 bulan juga tidak apa-apa".

Baca Juga: Corona Jambi Hari Ini 17 Mei; Satu Tambahan Positif, Satu Dinyatakan Sembuh!

"Kami hanya minta untuk menjelang lebaran saja, Bantuan pun yang kami terima hanya beras, Sementara bantuan uang yang Rp 600.000 tidak ada kami terima". Pungkas pedagang.)*

Sumber : PortalBuana | Editor: Herizaldi | Merdekapost.com

Keras Kepalo! Disuruh di Rumah Bae Masih Jugo Nekat Nak Balapan

Belasan remaja yang diamankan tim Srigala Polresta Jambi. 17/05. (Oga)
JAMBI, MERDEKAPOST.COM – Bebal (bahasa jambi-nya ngeyel), sekelompok remaja masih nekat balapan liar di seputaran Telanaipura, Kota Jambi, Sabtu (17/5/2020) malam. Akibatnya, mereka “digaruk” oleh tim Serigala Kota Polresta Jambi bersama Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jambi.

Baca Juga : Polres Kerinci Perketat Pembatasan Jam Malam, Cegah Corona Sekaligus Konflik Antar Warga

Kepala tim (Katim) Patroli, Ipda Wan Muhamad, mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menekan sebaran virus corona dan menekan angka kriminalitas di wilayah Kota Jambi. Patroli dilakukan di wilayah-wilayah yang dinilai rawan. Seperti Thehok, Telanaipura, Bandara, dan tempat-tempat lain di wilayah hukum Polresta Jambi.

“Dalam Patroli kali ini, petugas masih menemukan sekelompok remaja yang masih berkerumun, berkumpul dan bahkan melakukan aksi balapan liar di sekitaran wilayah Telanaipura,” ujarnya, Minggu (17/5/2020).

Kata Wan, saat diketahui balapan liar, petugas melakukan pembubaran dan pengejaran kepada para pelaku balapan liar. Salah satu pemuda yang tertangkap kedapatan membawa narkoba jenis shabu.

“Kami prihatin dengan kondisi seperti ini. Kita harus bersama-sama menjalankan imbauan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19,” tambahnya.

Baca : Pers Berperan Penting! DPR Sarankan Pemerintah Bantu Dunia Jurnalis Terdampak Covid-19

Wan menerangkan, sekelompok remaja tersebut dibawa ke Polresta Jambi untuk ditindak lanjuti. Dan ia menyayangkan masih banyak pemuda dan pelajar yang justru malah memanfaatkan libur sekolah untuk nongkrong dan hal-hal negatif selama wabah corona ini.

“Sekelompok remaja tersebut dibawa ke Polresta Jambi untuk ditindaklanjuti,” tutupnya. (Oga)

Pembangunan Jalan Menuju Rumah Dinas Bupati Kerinci Terkesan Dipaksakan, Dinilai Sarat Kepentingan Oknum Pejabat


Kerinci, Merdekapost - Pada tahun ini (2020,red) Pemerintah Kabupaten Kerinci akan membangun jalan Koto rendah -Sungai Gelampeh ( menuju rumah Dinas Bupati Kerinci). Pembangunan jalan tersebut akan menghabiskan anggaran sebesar 15 Milyar Rupiah yang akan dikerjakan oleh PT.Danau Blidang sebagai pemenang paket lelang.

Meskipun telah dilakukan lelang, pembangunan jalan menuju Rumah Dinas Bupati Kerinci tersebut, terkesan dipaksakan.Bahkan dinilai sarat kepentingan oleh oknum pejabat, mulai dari oknum anggota DPRD hingga pejabat pemerintah daerah.

"Kita menduga pembangunan jalan menuju rumah dinas Bupati Kerinci ini terkesan dipaksakan, bahkan ada oknum pejabat yang bermain dan mengambil keuntungan ditengah wabah covid19 yang melanda dunia termasuk Kabupaten Kerinci ini". ungkap aktivis senior Himawan.

Ia menambahkan, semestinya pembangunan jalan menuju kerumah dinas Bupati itu, tidak dilakukan pada tahun ini. Ada baiknya pemerintah menyelesaikan permasalahan kantor di Bukit Tengah yang masih banyak terbengkalai.

"Seharusnya DPRD dan Pemerintah Kerinci memprioritas pembangunan gedung-gedung kantor dan rumah Dinas  Bupati terlebih dahulu yang dikerjakan, bukan jalan yang di utamakan. Sekali lagi kita menduga ada oknum DPRD Kerinci yang berperan penting dalam pembangunan jalan ini,"ungkapnya lagi.

Sebelumnya, sejumlah aktivis juga memprotes keras atas perbuatan pihak ULP yang diduga telah bersekongkol dengam pihak PT.Danau Blidang yang telah memenangkan paket lelang jalan Koto Rendah-Sungai Gelampeh (menuju rumah Dinas Bupati Kerinci).

"Kita minta pihak ULP membatalkan lelang tersebut dengan kode lelang 1681155,"jelas mantan anggota DPRD Syamsu Arifin.(hza)

Penulis: hza | Editor: Herizaldi | Merdekapost.com

Corona Jambi Hari Ini 17 Mei; Satu Tambahan Positif, Satu Dinyatakan Sembuh!

Data sebaran Covid-19 Jambi Hari ini, Minggu 17 Mei 2020. (oga)
MERDEKAPOST.COM – Juru bicara (Jubir) tim gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah menyatakan bahwa satu pasien corona yang sembuh hari ini, Minggu (17/5/2020) adalah pasien 05 asal Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat).

Dikatakan Johan, hasil uji swab kedua pasien 05 ini dinyatakan negatif. Pasien pun telah diperbolehkan pulang.

“Pasien 05 inisial NY (42) perempuan asal Tanjab Barat. Riwayat pasien perjalanan Jakarta dan Bogor,” kata Johan.
Sementara, berdasar data sebaran, pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah 4. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) turun dua kasus.

Pasien positif hari ini bertambah 1 orang. Maka pasien positif di Jambi saat ini sebanyak 80 orang. Lalu, untuk pasien yang sembuh dari corona sebanyak 4 orang.

Sebaran corona di Jambi hari ini, tercatat orang dalam pemantauan sudah mencapai total 90, pasien dalam pengawasan sebanyak 68, positif 80, pasien yang masih menunggu uji lab sebanyak 33 orang.

Bisa dilihat dari rincian sebaran corona di Provinsi Jambi, Update per 17 Mei 2020 :

Kota Jambi
ODP : 18
PDP : 23
Positif : 25

Sarolangun
ODP : 8
PDP : 1
Positif : 2

Batanghari
ODP : 0
PDP : 2
Positif : 5

Merangin
ODP : 1
PDP : 23
Positif : 18

Sungai Penuh
ODP : 1
PDP : 2
Positif : 8
Sembuh : 1

Kerinci
ODP : 42
PDP : 1
Positif : 1

Bungo
ODP : 15
PDP : 6
Positif : 3
Sembuh : 1

Tebo
ODP : 1
PDP : 1
Positif : 3
Sembuh : 1

Muaro Jambi
ODP : 4
PDP : 1
Positif : 9

Tanjung Jabung Barat
ODP : 0
PDP : 6
Positif : 5
Sembuh : 1

Tanjung Jabung Timur
ODP : 0
PDP : 2
Positif : 1

Penulis: Oga | Editor: Herizaldi | Merdekapost.com


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs