Proyek Bandara Depati Parbo Kerinci, PPK-nya Istri, Pengawas diduga Suaminya, PERADAN: Pantas dari Awal Spek-nya Banyak Masalah"

 

Proyek Bandara Depati Parbo Kerinci tahun 2024, PPK-nya Istri, Pengawas diduga Suaminya, Peradan sebut Pantas dari Awal Banyak Masalah. (Ist)

Merdekapost.com – Dugaan terjadinya praktik Korupsi proyek Pembangunan lanjutan Bandara Depati Parbo Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi kian menguat. 

Proyek yang bernilai Rp24,3 Miliar Tahun Anggaran 2024 itu kini resmi dilaporkan oleh DPW PERADAN Provinsi Jambi bersama LSM Geransi ke Kejaksaan Agung Republik Indonesia.

Yang menghebohkan, berdasarkan laporan pengaduan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek berinisial RA disebut-sebut merupakan istri dari salah seorang pengawas yang juga diduga terlibat dalam pengawasan proyek. Hubungan keluarga ini menimbulkan dugaan adanya konflik kepentingan yang mencolok.

Setelah Digali, Ruas Jalan Nasional Depan Bandara Depati Parbo Kerinci Memakan Korban

 

Merdekapost.com - Ruas jalan Nasional yang terletak di perbatasan Desa Sebukar dan Hiang, Kabupaten Kerinci, tepatnya di depan Bandara Depati Parbo Kerinci kembali memakan korban. 

Kejadian nahas ini terjadi pada Senin malam (27/7), setelah jalan tersebut digali untuk keperluan proyek perbaikan, namun belum ditutup atau diberi tanda peringatan yang memadai.

Menurut keterangan warga sekitar, seorang pengendara sepeda motor terperosok ke dalam lubang galian yang berada tepat di badan jalan. Korban mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke RSU MHA Thalib.

“Saat itu gelap dan hujan gerimis. Tidak ada rambu atau tanda bahaya di sekitar galian. Tiba-tiba terdengar suara keras, ternyata ada yang jatuh,” ujar Joni salah seorang warga setempat. 

Baca Juga : Breaking News! Satu Lagi ASN Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Korupsi PJU Kerinci, Total Jadi 10 Orang

Warga setempat mengaku kecewa dengan pihak kontraktor dan instansi terkait, karena dianggap lalai dalam memberikan pengamanan di lokasi pekerjaan.

“Sudah digali, tapi dibiarkan begitu saja. Ini jalan nasional, ramai dilalui kendaraan. Mestinya ada pengamanan,” katanya. 

Sementara itu, Arya Candra Pengacara yang ditunjuk uleh keluarga untuk memperjuangkan hak-hak korban mengatakan bahwa, dalam kejadian ini pihak kontraktor yang mengerjakan proyek hingga saat ini tidak ada tanggapan, bahkan tidak nampak batang hidungnya.

"Pihak kontraktor hingga saat ini tidak nampak batang hidungnya, padahal pihak korban telah menyampaikan pada saat pertemuan tgl 31 juli 2025 di kantor Pjn Wilayah II Provinsi jambi pada satker dan PPk 2.5," jelasnya.

Arya mengungkapkan bahwa diduga pihak PJN Wilayah II Provinsi Jambi dalam kejadian ini lamban dalam menyelesaikan sehingga memakan korban luka berat.

"Diduga pihak dari PJN wilayah II Provinsi Jambi lamban dalam menyelesaikan atas kelalaiannya hingga memakan korban luka berat," ungkap Arya.

Kronologis kejadian tersebut, Telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang menimpa dua orang mahasiswa akibat dugaan kelalaian pelaksanaan proyek penutupan lubang jalan tanpa rambu peringatan, dengan rincian:

Salah satu korban Zufri Juliardi

Zufri Juliardi, lahir 5 Juli 2007, mengalami luka berat berupa retak pada kepala, muntah-muntah,sempat dirawat dirumah Sakit Umum Daerah Sungai Penuh karena kondisi sangat parah akhirnya dirujuk kerumah sakit  dipadang dan saat ini menjalani perawatan dan operasi intensif di Rumah Sakit di Padang, Sumatera Barat.

Baca Juga : 3 Orang Pelaku dan 25 Paket Ganja Siap Edar Diamankan Polres Kerinci

Achmad Dzaki Alfikri, lahir 14 Maret 2007, mengalami benturan kepala berat, beberapa kali muntah, Tangan terkilir,pinggang terkilir, gigi patah 4 biji dan hingga kini masih menjalani kontrol medis berkelanjutan akibat dari Benturan kepala yang sangat kuat

Kedua korban mengalami kecelakaan saat melintasi lubang proyek yang tidak diberi tanda atau rambu peringatan, sebagaimana diatur dalam ketentuan teknis keselamatan kerja proyek jalan nasional. 

Masyarakat mendesak Kementerian PUPR, Balai Pelaksana Jalan Nasional, dan pihak kepolisian mengusut tuntas kejadian ini. Mereka menuntut agar pihak kontraktor dan pejabat terkait dijerat Pasal 360 ayat (1) KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain mengalami luka berat, yang ancaman hukumannya penjara hingga 5 tahun.

H Andi selaku kontraktor, dinilai tidak punya rasa kasihan dan iba terhadap korban yang mengalami kecelakaan.(*)

Ini 5 Pahlawan asal Jambi yang Pantang Menyerah, Ada Sultan Thaha Syaifuddin hingga Abundjani

Ini 5 Pahlawan Asal Jambi, Ada Sultan Thaha Syaifuddin hingga Abundjani

Jambi - Provinsi Jambi adalah salah satu provinsi di Sumatera Bagian Selatan. Sama seperti daerah lainnya, terdapat beberapa tokoh pahlawan asal Jambi.

Sebagai salah satu bagian dari negara Indonesia, Jambi telah berdiri sejak tahun 1401. Oleh karena itu, terdapat beberapa tokoh pahlawan yang berasal dari Jambi dalam upaya perjuangan kemerdekaan.

Nah, siapa saja pahlawan asal Jambi? Berikut 5 pahlawan asal Jambi sebagaimana dilansir dari detikSumbagsel.

5 Pahlawan Asal Jambi

1. Sultan Thaha Syaifuddin

Profil Sultan Thaha Syaifuddin

Nama Kecil: Raden Thaha Jayadiningrat

Tempat Lahir: Keraton Tanah Pilih, Kampung Gedang Jambi

Tahun lahir: 1816

Perjuangan Singkat Sultan Thaha Syaifuddin

Dikutip dari buku Sultan Thaha Syaifuddin oleh Masjkuri, Sultan Thaha Syaifuddin naik tahta pada tahun 1855. Sebelumnya ia menjabat sebagai perdana menteri di masa pemerintahan Sultan Abdurrahman.

Saat menjadi Sultan Jambi ia melakukan peninjauan ulang terhadap perjanjian dengan kesultanan Jambi yang berisi Jambi hanyalah dipinjamkan kepada Sultan Jambi. Akibatnya, Belanda menyerang Muara Kumpeh pada 25 September 1858. Membuat ia harus memindahkan pusat pemerintahannya ke daerah pedalaman.


Kemudian pada 31 Juli 1901 Sultan Thaha berhasil memporak-porandakan pasukan Belanda di Sarolangun. Setelahnya ia bersembunyi dan terus diikuti oleh Belanda hingga ke daerah Muara Tebo. Namun, Sultan Thaha tidak berhasil ditangkap Belanda hingga ia meninggal dunia. Sultan Thaha wafat pada 24 April 1904 saat usia 88 tahun di Muara Tebo.

2. Raden Mattaher

Raden Mattaher Foto: (Foto: Istimewa/doc. Buku Pandak Tarikh Kesatrai Jambi)

Profil Raden Mattaher

Nama: Raden Mattaher bin Pangeran Kusin bin Adi

Tempat Lahir: Dusun Sekamis, Kasau Melintang Pauh, Air Hitam, Batin VI, Jambi

Tahun Lahir: 1871

Perjuangan Singkat Raden Mattaher

Dilansir dari laman Ditjen Kebudayaan Kemdikbud, Raden Mattaher adalah seorang panglima perang Jambi. Ia memimpin pasukan Jambi setelah kematian Sultan Thaha Syaifuddin pada tahun 1904.Kecerdasannya dalam mengatur strategi membuat ia menjadi panglima yang ditakuti Belanda pada saat itu.

Dalam penyerangannya, ia dikenal sebagai Singo Kumpeh. Julukan tersebut diberikan setelah Raden Mattaher terlibat langsung dalam perang Kumpeh (di Sungai Kumpeh) dengan menyerang kapal Belanda pada tahun 1902.

Perjuangan Raden Mattaher berakhir pada 10 September 1907. Ia tewas oleh sedadu KNIL di rumahnya sendiri. Jejak dari Raden Mattaher berupa Jari kelingking miliknya yang putus dalam pertempuran hebat melawan Belanda di sebuah desa di Muaro Jambi pada tahun 1907 sebelum kematiannya.

3. Depati Parbo

Profil Depati Parbo

Nama: Kasib Gelar Depati Parbo

Tempat Lahir: Desa Lolo, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi

Tahun Lahir: 1839

Perjuangan Singkat Depati Parbo

Dilansir dari Kemdikbud, Belanda masuk ke Kerinci pada tahun 1900 lewat Mukomuko, Bengkulu. Saat itu kehadiran Belanda tidak diterima oleh masyarakat Kerinci.

Belanda kemudian mengirim dua utusan untuk membujuk depati di alam Kerinci utntuk menerima kedatangan mereka. Namun, pasukan Depati Parbo saat itu justru membunuh salah satu dari utusan tersebut dan membuat pasukan Belanda marah.

Kemudian pada tahun 1901, Depati Parbo memimpin rakyat Kerinci untuk melawan Belanda di Manjuto Lempur pada tahun 1901. Selama pergerakan Depati Parbo, Belanda selalu memperhatikan gerak geriknya yang selalu menjadi penghalang Belanda untuk menguasai kerinci.

Mengetahui pentingnya peran Depati Parbo akhirnya Belanda mengajak Depati Parbo untuk berunding pada tahun 1903. Namun ternyata itu hanyalah siasat Belanda untuk menangkap Depati Parbo. Kemudian Ia diasingkan ke Ternate selama 25 tahun dan dipulangkan pada tahun 1927. 2 tahun kemudian, tepatnya pada 1929 ia menghembuskan nafas terakhirnya di kampung halamannya di Dusun Lolo.

4. Ratumas Sina

Profil Ratumas Sina

Nama: Ratumas Sina

Tempat Lahir: Kampung Pudak, Kumpeh

Tahun Lahir: 1887

Perjuangan Singkat Ratumas Sina

Dilansir dari laman Kemdikbud, Ratumas Sina dibesarkan dalam kawasan perkebunan di Kampung Pudak. Ia mulai ikut berperang pada awal tahun 1900 saat berusia 13 tahun setelah dinikahkan dengan seorang anggota pasukan berani mati dibawah komando Wakil Panglima Perang wilayah Merangin.

Namun, pada tahun 1902, Suaminya tumbang di medan perang dan mayatnya diperlakukan dengan keji. Hal itu kemudian membuat Ratumas Sina marah dan menyerang Belanda bersama pasukan Haji Umar.

Ratumas Sina terus mengikuti penyerangan dan bergerilya bersama dengan pasukan Haji Umar. Selama ia mengikuti pasukan gerilya, ia sempat mempelajari ilmu bela diri dan kesaktian kanuragan.

Nama Ratumas Sina menjadi satu-satunya pejuang perempuan asal Jambi yang diketahui secara tertulis. Ia sempat tertangkap dan diasingkan ke Lumajang oleh Belanda. Perjalananan hidup Ratumas Sina berakhir pada usia 80 tahun.

5. Abundjani

Abundjani Foto: (Foto: Istimewa/Pemprov Jambi)

Profil Abundjani

Nama: Abundjani

Tempat Lahir: Batang Asai, Kabupaten Sarolangun - Bangko (Merangin)

Tahun Lahir: 24 Oktober 1918

Perjuangan Singkat Abundjani

Abundjani adalah perintis Angkatan Pemuda Indonesia (API) sebagai bagian dari BKR (Badan Keamanan Rakyat). Ia diangkat menjadi Komandan BKR Jambi dengan pangkat Kolonel hingga tahun 1949.

Pada 1950 ia mengundurkan diri dari BKR atau saat ini TNI. Hal tersebut membuat pangkatnya sebagai kolonel turun menjadi Letnan Kolonel.

Ia beralih menjadi pengusaha yang mendirikan Badan Keuangan Perjuangan. Peran besarnya adalah dalam memindahkan pusat pertahanan dan pemerintahan ke Jambi Ulu pada saat agresi 29 Desember 1948.

Nah, itulah 5 pahlawan asal Jambi, lengkap dengan profil dan perjuangan singkatnya. Dua diantara nama tersebut telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional, yakni Sultan Thaha dan Raden Mattaher. Semoga bermanfaat ya detikers!

*Artikel ini ditulis oleh Putri Fadyla, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

*Berbagai sumber lainnya

Kepala Bandara Depati Parbo Sebut Arus Balik Hari ini Pengguna Pesawat Wings Air Penuh

Kepala Bandara Depati Parbo Kerinci Rahmat Subhan Fajri, S.Kom, M.M.(doc/ist)

Kerinci – Kepala Bandara Depati Parbo Kerinci Rahmat Subhan Fajri ,S.Kom,MM mengatakan bahwa animo masyarakat untuk menggunakan transportasi pesawat udara cukup tinggi, untuk arus mudik terlayani dengan baik tingkat keterisian penumpang ( Load Factor) Maskapai Wings hampir 70 persen terpenuhi.Dan untuk hari ini Minggu 6 April 2025 untuk arus balik ada penumpang sebanyak 57 orang.

”Alhamdulillah kami pihak Depati Parbo Kerinci akan melayani dengan baik ,dan long time juga tidak begitu lama ,kita berharap pelanggan akan puas selama melakukan perjalanan dan menggunakan transportasi pesawat udara melalui Bandara Depati Parbo Kerinci “. Ujar Subhan Fajri

Baca juga

Wings Air memiliki 70 kapasitas penumpang ,tetapi dikarenakan masih transit via Bandara Muaro Bungo ,bererti dengan adanya penumpang dari Kerinci hari ini sebanyak 57 orang bisa dikategorikan full, karena di Muaro Bungo nanti juga ada tambahan penumpang yang akan ikut naik menuju Jambi.

Subhan Fajri, juga menjelaskan terkait harga tiket masih normal Kerinci - Jambi Rp980.000.

Sehubungan kunjungan Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Permasyarakatan Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, bersama istri, Ibu Rika Kato Mahendra, dan keluarga menggunakan pesawat Wings air, ini tentu saja akan memberi dampak positif untuk peningkatan penggunaan pesawat ke Kerinci.

Baca juga: 
“Iya, ini akan memberi dampak positif untuk peningkatan penggunaan jasa transportasi udara yang ingin pulang ke Kerinci, pak Menteri aja naik Wings Air

"Harapan kita semoga ini bisa menjadi pemantik untuk masyarakat yang berada diluar daerah menggunakan jasa transportasi udara menjadi bukti bahwa jasa transportasi udara di Kabupaten Kerinci layak untuk dikembangkan”,Pungkas Subhan. (*)

Sukses! Penerbangan Perdana Wings Air, Walikota dan Bupati Usulkan Rute Baru Kerinci-Padang

Kerinci, Merdekapost.com – Penerbangan perdana maskapai Wings Air dengan rute Kerinci – Bungo – Jambi berlangsung sukses pada Kamis (27/03/2025) hari ini. Keberangkatan pesawat dari Bandara Sultan Thaha, Jambi, transit Bandara Bungo hingga mendarat Bandara Depati Parbo, berjalan lancar tanpa kendala berarti.

Bupati Kerinci, Monadi, dan Wali Kota Sungai Penuh, Alfin, bersama Wabup Kerinci Murison, Wawako Azhar, Dandim, Kapolres, turut hadir dalam penerbangan perdana ini. Mereka menyambut baik rute baru tersebut karena diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Kepala Bandara Depati Parbo Kerinci, Subhan, dalam paparannya menyampaikan bahwa hari ini merupakan penerbangan perdana rute Jambi Bungo Kerinci, yang disaksikan langsung oleh Bupati Kerinci dan Wali Kota.

Baca Juga:  Walikota Alfin Cek Kondisi Jalan, Jembatan dan Akses Transportasi Penting di Kota Sungai penuh

“Alhamdulillah Perdana perdana ini penumpang penuh, artinya antusias para pengguna jasa transportasi udara sangat memanfaatkan momen ini, insyaallah kedepannya mudah mudahan meningkat,” ucapnya.

Perwakilan dari Dirut Lion Air, Nanang, dalam paparannya menyampaikan bahwa ada 3 hal yang mendasari pihaknya kembali terbang ke kerinci agar masyarakat dari luar bisa memanfaatkan transportasi via udara ini dengan rute Jambi Bungo Kerinci.

“Yang Kedua, kami turut mendukung program pemerintah, dalam pengembangan pariwisata, pengembangan dan pemulihan perekonomian kerinci sungai penuh. Mari sama-sama kita mempromosikan rute ini ke semua wilayah, mudah penerbangan ini semakin meningkat,” harapnya.

Selanjutnya melihat wilayah Kerinci dan Sungai Penuh ketika mendarat pemandangan luar biasa, udara yang sejuk, sehingga sangat antusias mengembangkan rute – rute kedepan.

Bupati Kerinci, Monadi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa berharap kepada Wings Air kedepannya agar terkoneksi Kerinci ke Padang. Karena secara sejarah, masyarakat kerinci banyak yang ke Malaysia, sehingga biasanya melalui padang, sehingga kedepannya kita berharap adanya rute baru Padang Sungai Penuh Kerinci pulang pergi.

Baca Juga: Bupati Kerinci Gelar Sharing Session Bersama Dinsos PKH  

“Alhamdulillah, hari ini penerbangan perdana berjalan sukses. Ini langkah maju bagi mobilitas masyarakat Kerinci dan sekitarnya. Kami akan terus mendorong pembukaan rute baru lainnya,” ujar Bupati Monadi.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Sungai Penuh, Alfin, menegaskan bahwa pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Kerinci akan mengusulkan pembukaan rute penerbangan baru Kerinci – Padang. Rute ini dinilai strategis karena dapat mempercepat akses warga Kerinci ke Sumatera Barat tanpa harus melalui jalur darat yang memakan waktu lebih lama.

“Banyak masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh yang memiliki kepentingan di Padang, baik untuk bisnis, pendidikan, maupun kesehatan. Dengan adanya rute ini, diharapkan perjalanan menjadi lebih efisien,” ungkap Alfin.

Suksesnya penerbangan perdana ini diharapkan menjadi awal dari peningkatan aksesibilitas udara di wilayah Kerinci, sehingga dapat mendukung sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi daerah.(adz)

Dibuka 3 Kali Seminggu, Penerbangan Jambi-Bungo, Jambi-Kerinci, dan Jambi-Padang

MERDEKAPOST, JAMBI – Kabar baik bagi warga Jambi dan sekitarnya! Mulai 27 Maret 2025, Wings Air resmi membuka kembali rute penerbangan Jambi-Bungo, Jambi-Kerinci, dan Jambi-Padang.

Langkah ini diharapkan dapat mempercepat konektivitas antarwilayah yang selama ini hanya bisa ditempuh melalui jalur darat dengan waktu perjalanan yang cukup panjang.

Jadwal Penerbangan dan Tarif Tiket

Rute Jambi-Bungo-Kerinci:

✈ Jambi – Muara Bungo: Pukul 10.40 WIB

✈ Muara Bungo – Jambi: Pukul 15.00 WIB

✈ Jambi – Kerinci (via Muara Bungo): Pukul 10.40 WIB

✈ Kerinci – Jambi (via Muara Bungo): Pukul 13.35 WIB

💰 Tarif tiket:

Kerinci – Muara Bungo: Rp 393.000

Kerinci – Jambi: Rp 958.800

Rute Jambi-Padang:

✈ Jambi – Padang: Pukul 16.45 WIB

✈ Padang – Jambi: Pukul 08.30 WIB

Penerbangan ini akan beroperasi tiga kali dalam seminggu, yaitu setiap Selasa, Kamis, dan Minggu.

Untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan penumpang, Wings Air akan mengoperasikan pesawat ATR 72 yang dikenal cocok untuk rute jarak pendek dan menengah.

Selain rute ini, Wings Air juga terkoneksi dengan penerbangan ke kota-kota besar seperti Medan, Batam, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, dan lainnya.

Untuk informasi lebih lanjut terkait tiket dan pemesanan, penumpang dapat mengunjungi situs resmi lionair.co.id atau menghubungi pihak bandara setempat.

Dengan dibukanya kembali rute ini, diharapkan aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat antarwilayah semakin lancar.(Adz)

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs