Kades Muara Hemat Kerinci Ditahan Kejari, Diduga Selewengkan APBDes Hampir Rp900 Juta

Kades Muara Hemat Kerinci Ditahan Kejari, Diduga Selewengkan APBDes Hampir Rp900 Juta

Sungai Penuh, Merdekapost.com - Kepala Desa Muara Hemat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Jasman, resmi ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sungai Penuh usai ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Penahanan dilakukan setelah penyidik menemukan adanya kerugian negara yang mencapai sekitar Rp900 juta.

Pengungkapan kasus ini berawal dari penggeledahan yang dilakukan tim penyidik Kejari Sungai Penuh pada 23 Juli 2025 di rumah pribadi tersangka dan Kantor Desa Muara Hemat. Dalam penggeledahan tersebut, aparat menyita 187 dokumen penting dan 10 unit barang elektronik yang diduga terkait praktik tindak pidana korupsi.

Baca Juga: Polres Kerinci Tetapkan Pelajar Berinisial AB sebagai Pelaku Kasus Kekerasan terhadap Anak (MZ)

Kepala Kejaksaan Negeri Sungai Penuh, Sukma Djaya Negara, mengungkapkan modus yang digunakan tersangka adalah dengan membuat Surat Pertanggungjawaban (SPJ) fiktif atas sejumlah kegiatan pembangunan fisik desa. Padahal, proyek tersebut telah dibiayai oleh pihak ketiga, yakni PT Kerinci Merangin Hidro (KMH), dan tidak menggunakan dana desa.

 “Dana desa diperuntukkan bagi pembangunan dan kepentingan masyarakat. Namun, kegiatan yang sudah didanai pihak ketiga justru dilaporkan kembali menggunakan APBDes. Ini jelas tindakan penyimpangan dan merugikan negara,” tegas Kajari Sukma Djaya Negara, kamis (23/10/2025).

Kasi Pidana Khusus Kejari Sungai Penuh, Yogi Purnomo, menjelaskan, berdasarkan hasil audit Inspektorat Kerinci, awalnya kerugian negara diperkirakan hanya Rp.400 juta. Namun setelah dilakukan pendalaman lebih lanjut, angka tersebut melonjak signifikan hingga mendekati Rp.942 juta.

 “Tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru. Penyidikan masih terus berkembang untuk mengungkap apakah ada pihak lain yang turut terlibat,” ungkap Yogi.

Baca Juga: Sopir Ngantuk, Truk Canter Hantam Pohon di Sanggaran Agung, Sopir Alami luka di Kepala

Hingga saat ini, Kejari telah memeriksa 11 saksi yang berasal dari unsur perangkat desa, masyarakat, dan tenaga ahli.

Atas perbuatannya, tersangka Jasman dijerat dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2021 pasal 2 dan 3 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Kasus ini menjadi perhatian luas publik lantaran menyangkut dana desa yang semestinya digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Kejari Sungai Penuh menegaskan komitmennya untuk menuntaskan perkara hingga ke akar-akarnya guna memberikan efek jera dan menjaga integritas pengelolaan keuangan desa.

Perkembangan proses hukum akan terus dipantau, dan Kejari memastikan transparansi dalam setiap tahapan penanganan perkara korupsi APBDes Muara Hemat.(adz)

Hati-Hati! Beredar Akun Facebook 'Fake' Kapolres Kerinci, Humas: Itu Akun Palsu, Kapolres Tidak Punya Akun Pribadi

Hati-Hati! Beredar Akun Facebook 'Fake' Kapolres Kerinci, Humas Polres Kerinci menyatakan Itu Akun Palsu, Kapolres Kerinci AKBP Arya Tesa Brahmana Tidak Punya Akun Pribadi.(adz/mpc/@humaspolreskerinci)
Kerinci, Merdekapost.com - Humas Polres Kerinci menyampaikan kepada seluruh masyarakat pengguna media sosial terkait beredarnya akun facebook yang mengatasnamakan Kapolres Kerinci AKBP Arya Tesa Brahmana.

Berikut Himbauan Polres Kerinci melalui akun facebook @Humas Polres Kerinci:

PEMBERITAHUAN RESMI

Nomor : /X/HUMAS/2025/RESKRNC

TENTANG

AKUN PALSU YANG MENGATASNAMAKAN KAPOLRES KERINCI

Humas Polres Kerinci dengan ini menyampaikan kepada seluruh masyarakat dan rekan-rekan pengguna media sosial bahwa telah beredar akun Facebook palsu yang mengatasnamakan AKBP ARYA TESA BRAHMANA, dan secara keliru mencantumkan jabatan sebagai Kapolres Kota Jambi.

Adapun tautan akun palsu tersebut adalah:

🔗 https://www.facebook.com/share/14K9sDq9Mix/

Perlu kami tegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

AKBP Arya Tesa Brahmana, S.I.K.saat ini menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor Kerinci (Kapolres Kerinci) di bawah Polda Jambi, bukan Kapolres Kota Jambi.

Kapolres Kerinci tidak memiliki akun pribadi di media sosial.

Seluruh kegiatan dan informasi resmi beliau hanya disampaikan melalui akun media sosial resmi Humas Polres Kerinci, yaitu:

1. Facebook: https://www.facebook.com/share/1GPkmdTJGq/

2. Instagram: @humas.polreskerinci

3. TikTok: @humaspolreskerinci

Kami mengimbau kepada masyarakat agar:

1. Tidak menanggapi atau mempercayai akun palsu tersebut.

2. Tidak memenuhi permintaan dalam bentuk apa pun dari akun yang mengatasnamakan pejabat Polri.

3. Segera melaporkan kepada pihak Kepolisian jika menemukan akun serupa atau aktivitas mencurigakan di media sosial.

Mari bersama-sama kita ciptakan ruang digital yang sehat, aman, dan bebas dari penyalahgunaan identitas.

Terima kasih atas perhatian dan kerja samanya.

---

Kerinci, 14 Oktober 2025

KEPOLISIAN RESOR KERINCI

SEKSI HUMAS

(ttd)

KASI HUMAS POLRES KERINCI

Dengan demikian, Pihak Polres Kerinci juga menghimbau agar setiap pengguna medsos untuk berhati-hati dan lebih bijak dalam menggunakan medsos, baik facebook, Instagram, TikTok dan lainnya. Jangan sampai bermasalah atau tertipu dengan akun-akun fake dan informasi hoax. (adz)

Mahar Cek Rp3 Miliar, Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Kabar Sang Kakek Kabur Dibantah Polisi!

Mahar Cek Rp3 Miliar, Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Kabar Sang Kakek Kabur Dibantah Polisi.(ist/AV media) 

Merdekapost.com - Kisah cinta beda usia yang fantastis kembali menghebohkan jagat maya. Kali ini datang dari Pacitan, Jawa Timur. Seorang kakek berusia 74 tahun, Tarman, menjadi buah bibir lantaran menikahi seorang wanita muda, Shela Arika, yang baru berusia 24 tahun. Yang membuat pernikahan ini kian viral adalah mas kawinnya: sebuah cek tunai senilai Rp3 miliar.

Momen akad nikah pasangan ini di Dusun Sidodadi, Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Pacitan, pada Rabu (8/10/2025), langsung menyebar bak api di media sosial. Afif, pemilik vendor AV Media yang mengabadikan momen tersebut, memastikan keaslian video viral itu.

Baca Juga: Viral, Kakek Tarman 74 Tahun Nikahi Wanita 24 Tahun, Mahar Rp3 Miliar Ternyata Tak Bisa Cair?

"Saya diceritain oleh salah satu warga lokal bahwa nanti maharnya itu awalnya Rp1 miliar, eh malah waktu akad malah Rp3 miliar yang disebutkan," ujar Afif, mengonfirmasi lonjakan nilai mahar yang mencengangkan tersebut.

Kepala Desa Jeruk, Haris Kuswanto, juga mengaku terkejut melihat besarnya perhatian publik. Namun, ia memastikan pernikahan Tarman dan Shela berlangsung sah, baik secara agama maupun negara. "Kami hanya tahu pernikahan itu sah. Tidak menyangka reaksi publik akan seheboh ini," katanya.

Isu Cek Kosong dan Dugaan Kabur: Polisi Turun Tangan

Gempita pernikahan itu tak lepas dari kabar miring. Setelah mahar Rp3 miliar terkuak, isu santer beredar bahwa cek tersebut kosong sehingga tak dapat dicairkan. Tak hanya itu, muncul pula tudingan bahwa Tarman, sang kakek pengantin pria, kabur usai akad nikah.

Menanggapi rumor panas ini, Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar turun tangan. Ayub membenarkan adanya pernikahan tersebut sekaligus kabar-kabar tak sedap yang menyertainya.

Baca Juga: Viral! Ibu Persit Cantik Hilda Pricillya Selingkuh dengan Pratu Risal

Ayub menegaskan, pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke rumah keluarga Shela. Hasilnya, tudingan Tarman kabur dibantah keras oleh keluarga mempelai wanita. Menurut keterangan keluarga, pasangan yang terpaut usia 50 tahun itu saat ini justru sedang menikmati bulan madu.

"Perihal adanya info beredar, bahwa mempelai pria atas nama T melarikan diri atau kabur, ternyata tidak demikian. Bahwa keterangan dari keluarga perempuan keduanya sedang bulan madu di Purwantoro," jelas Ayub.

Bahkan, untuk membuktikan, keluarga disebut sempat melakukan panggilan video dengan Tarman, disaksikan langsung oleh Kapolsek, kepala desa, Bhabinkamtibmas, hingga Babinsa. Langkah ini diambil untuk meredam spekulasi dan dugaan penipuan yang telanjur viral.

Misteri Bisnis Samurai dan Rekam Jejak Tarman

Publik pun mulai mengulik siapa sebenarnya Tarman. Pria ini disebut berasal dari Jatipuro, Karanganyar, Jawa Tengah, meski Camat Jatipuro, Kusbiyantoro, mengklarifikasi bahwa Tarman bukan warga asli sana. "Aslinya orang Pacitan," ucap Kusbiyantoro.

Namun, rekam jejak Tarman di Karanganyar cukup menarik. Kepala Desa Ngepungsari, Paryanto, mengungkapkan bahwa Tarman dikenal memiliki bisnis yang unik di sana, yaitu bisnis samurai (pedang) untuk hobi.

"Bisnis samurai buat hobi. Tapi yang beli-beli mobil dari jauh-jauh," kata Paryanto, mengindikasikan bahwa bisnis tersebut mendatangkan pelanggan dari kalangan atas dan bernilai tinggi.

Baca Juga: Kapolresta Jambi Serahkan Barang Bukti Mobil Pajero Milik Korban Nindia ke Keluarga

Menurutnya, tamu dan langganan Tarman datang dari luar kota. "Informasinya kalau nonton Rp10 juta, kalau dipinjam dibawa pulang lebih besar," tambahnya, menunjukkan betapa eksklusifnya bisnis tersebut.

Meski demikian, Paryanto tak menampik adanya kabar miring lain, yakni Tarman pernah dipenjara karena kasus yang berkaitan dengan bisnisnya. 

"Pokoknya kasus samurai gitu, lalu dilaporkan," ujar Paryanto, tanpa menjelaskan detail kasus penipuan yang menjeratnya.

Hingga kini, Tarman dan Shela belum memberikan pernyataan resmi mengenai mahar cek Rp3 miliar, kabar cek kosong, apalagi soal rekam jejak bisnis dan kasus hukumnya. Kisah ini masih menyisakan banyak tanda tanya di tengah kehebohan publik.(*)

(adz/sumber: AV Media)

Lagi, Banjir Bandang Terjang Jalan Nasional di Desa Tangkil, Warga Minta Pemerintah Serius Tangani Drainase

Banjir Bandang kembali Terjang Jalan Nasional di Desa Tangkil Gunung Tujuh Kerinci (Sabtu, 11/10), Warga Minta Pemerintah Serius Tangani Drainase.(adz/mp.com)

Kerinci, Merdekapost.com – Banjir bandang kembali melanda ruas jalan nasional yang melintasi Desa Tangkil, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, pada Sabtu sore (11/10). Hujan deras yang mengguyur wilayah kaki Gunung Kerinci selama kurang lebih dua jam menyebabkan luapan air bercampur lumpur dan batu menutupi badan jalan. Peristiwa serupa bukan yang pertama kali terjadi, bahkan telah berulang setiap musim hujan tiba.

Pantauan di lapangan menunjukkan, derasnya aliran air yang membawa material batu dan lumpur turun dari perbukitan membuat pengguna jalan panik. Banyak pengendara roda dua maupun roda empat terpaksa berhenti sejenak untuk menunggu air surut, namun karena tidak ada jalur alternatif, sebagian warga akhirnya nekat menerobos arus banjir. Kondisi ini sangat berisiko, mengingat aliran air cukup kuat dan jalan licin, ditambah bebatuan yang ikut terbawa arus.

Baca Juga: Siswa MTs Swasta Kayu Aro Raih Juara 1 OMI Matematika Se-Provinsi Jambi, Wakili Jambi Ke OMI Nasional

“Setiap kali hujan deras turun lebih dari satu jam, pasti banjir bandang terjadi di titik ini. Air datang dari arah hutan lindung Gunung Kerinci dan langsung meluap ke badan jalan karena saluran airnya kecil dan tersumbat lumpur,” ujar salah seorang warga Tangkil yang ditemui di lokasi.

Ketua LSM P2AN, Zamzamil, turut menyoroti kondisi tersebut dan meminta perhatian serius dari pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IV Jambi. Menurutnya, permasalahan utama terletak pada sistem drainase yang tidak memadai serta kerusakan struktur jalan yang dibiarkan terlalu lama tanpa perbaikan.

Antrian kendaraan roda empat yang sempat macet karena tingginya genangan air akibat banjir bandang di jalan nasional tepatnya di Desa Tangkil Gunuung Tujuh Kerinci. (adz)

“Drainase di ruas jalan nasional ini sangat kecil, sehingga tidak mampu menampung debit air besar dari aliran Gunung Kerinci. Ditambah lagi permukaan jalan di sekitar lokasi banjir sudah banyak berlubang dalam. Kalau ini terus dibiarkan, bukan hanya kerusakan jalan yang parah, tapi bisa memakan korban jiwa,” tegas Zamzamil.

Ia juga menambahkan bahwa peran pemerintah daerah dan instansi teknis seharusnya tidak hanya sebatas menunggu laporan warga, tetapi harus turun langsung melakukan kajian teknis. Perlu dibangun saluran drainase baru yang lebih besar serta normalisasi aliran air dari arah hulu agar banjir bandang tidak terus berulang.

Baca Juga: Rutan Sungai Penuh Laksanakan Razia Gabungan Secara Dadakan Bersama APH

Baca Juga: Kades Sungai Jernih Ajak Masyarakat Sukseskan TMMD Ke-126

Warga setempat berharap agar pemerintah segera melakukan tindakan nyata. Selain mengancam keselamatan pengguna jalan, banjir bandang yang kerap terjadi di ruas jalan nasional ini juga menghambat mobilitas ekonomi masyarakat, terutama yang mengandalkan jalur tersebut untuk distribusi hasil pertanian dan perdagangan antar kecamatan.

Jika tidak segera ada solusi permanen, masyarakat khawatir musim hujan kali ini akan kembali menjadi momok menakutkan bagi pengguna jalan yang melintas di kawasan Desa Tangkil, di kaki Gunung Kerinci.(adz/hza)

Lansia di Kayu Aro Jadi Korban Penculikan Emas 22,5 Raib, Namun Pilih Tak Lapor ke Polisi, Ini Alasannya!

KERINCI | MERDEKAPOST – Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi di Kecamatan Kayu Aro Barat, Kabupaten Kerinci. Seorang wanita lanjut usia bernama Elita (63) menjadi korban dugaan penculikan oleh orang tak dikenal (OTK) yang disertai dengan perampasan perhiasan emas miliknya dengan total 22,5 emas. Meski demikian, hal yang tak kalah mengherankan, korban memilih tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

Kapolsek Kayu Aro, AKP Rama Indra, menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 4 Oktober 2025 sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu, korban sedang menjemur pakaian di depan Salon Yani, tempatnya bekerja di Desa Bedeng Delapan, Kecamatan Kayu Aro Barat. Tiba-tiba, satu unit mobil Avanza berwarna putih berhenti di depan lokasi. Dua orang tak dikenal keluar dari mobil dan menghampiri korban dengan alasan hendak memberikan bantuan.

Baca Juga: Empat Hari Buron, Perampok dan Pembunuh IRT Nindia di Talang Bakung Ditangkap Polisi

“Tanpa curiga, korban mengikuti ajakan mereka dan masuk ke dalam mobil. Di dalam kendaraan tersebut, sudah ada tiga pria dan satu perempuan lain yang juga tidak dikenal. Tak lama berselang, mobil itu melaju ke arah Desa Patok Empat,” ceritanya.

Sesampainya di simpang Desa Patok Empat, pelaku menyuruh korban menyerahkan seluruh perhiasan yang dipakainya, yakni gelang 10 emas, kalung 11 emas, dan cincin 1,5 emas. Setelah itu, korban diperintahkan untuk telungkup di lantai mobil, lalu dibawa menuju wilayah Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.

“Sekitar pukul 14.30 WIB, korban diturunkan di daerah Merangin dalam kondisi kebingungan. Kabar keberadaan korban baru diketahui pihak keluarga sekitar pukul 17.00 WIB. Keluarga kemudian mencari mobil travel dan menjemput korban untuk dibawa pulang ke Kayu Aro sekitar pukul 18.00 WIB,” bebernya.

Baca Juga: Dede Sudah Rencanakan Pencurian Pajero Milik Korban, Dia Sudah Siapkan Plat Palsu

Ditambahkannya bahwa, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah, di antaranya mendatangi rumah korban, melakukan wawancara, berkoordinasi dengan perangkat desa, serta melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian.

Namun, yang menarik perhatian publik adalah keputusan korban dan keluarganya yang menolak melapor ke pihak kepolisian. Korban bahkan telah membuat surat pernyataan resmi yang diketahui oleh Kepala Desa Bedeng Dua dan keluarga terdekat.

“Alasannya cukup simpel. Ibu itu tidak mau repot,” ungkap Kapolsek

Meskipun tanpa laporan resmi, pihak Polsek Kayu Aro menegaskan bahwa mereka tetap melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku di balik peristiwa ini.

Pilihan Redaksi: 

Dede Alias Diki Pelaku Perampokan dan Pembunuhan di Jambi Ternyata Seorang Residivis

Usai Habisi Nindia, Dede Akui Pura-pura Jadi Pembeli lalu Kabur ke Sumsel Bawa Pajero

Kejadian ini sontak menjadi perbincangan hangat di masyarakat Kayu Aro, terlebih karena sikap tenang dan pasrah sang korban yang justru menolak menempuh jalur hukum, meski telah kehilangan harta benda dalam jumlah besar.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa kejahatan bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja, sehingga kewaspadaan masyarakat terhadap modus kejahatan baru sangat diperlukan, terutama bagi warga lanjut usia yang kerap menjadi sasaran karena sifatnya yang mudah percaya.(Ale)

Viral Aksi IRT di Kerinci Gelar Aksi Cuci Piring di Jalan Berlubang, Sudah 6 Tahun Rusak Parah Tak Diperbaiki


Viral aksi seorang ibu rumah tangga (IRT) di Desa Pulau Tengah, Kerinci mencuci piring di jalan yang dipenuhi lubang, Kamis (2/10/2025). (ist/mpc)

KERINCI, MERDEKAPOST.COM - Viral aksi seorang ibu rumah tangga (IRT) di Desa Pulau Tengah, Kerinci, Jambi mencuci piring di jalan yang dipenuhi lubang, Kamis (2/10/2025). 

Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap pemerintah daerah yang dinilai abai memperbaiki jalan yang melintasi desa tersebut sudah bertahun-tahun dikeluhkan warga.

Jalan yang rusak itu merupakan jalan provinsi. Selain menjadi jalur utama lalu lintas antar desa, jalan tersebut juga menghubungkan antar kota bahkan antar provinsi. 

Lebih jauh lagi, ruas ini adalah pintu masuk menuju salah satu situs budaya penting di Kerinci, yakni Masjid Keramat. Namun sayangnya, kondisi jalan sepanjang hampir satu kilometer dibiarkan rusak lebih dari enam tahun terakhir.

Kondisi jalan rusak parah yang memaksa pengendara harus ekstra hati-hati, karena sering terjadi kecelakaan. (adz)

“Sepanjang satu kilometer rusak, sudah enam tahunan. Kalau musim hujan, air menggenang, dan kendaraan yang lewat pasti menyipratkan air ke arah kami,” ujar Neneng, ibu rumah tangga sekaligus pedagang yang menggelar aksi. 

Ia menambahkan, kondisi jalan yang berlubang dan dipenuhi air kerap menyebabkan kecelakaan. Tidak hanya pengguna kendaraan bermotor yang terganggu, tetapi juga masyarakat sekitar yang beraktivitas di sepanjang jalan tersebut.

BACA JUGA:

Sadis, COD Mobil Berujung Maut, IRT di Jambi Ditemukan Tewas dengan Luka Parah

Heboh, IRT di Talang Bakung Jambi Ditemukan Bersimbah Darah, Mobil Pajero Hilang

Harapan besar disampaikan warga agar Pemda Kerinci dan Pemda Jambi segera memperbaiki jalan rusak di Pulau Tengah Kerinci. 

Menurut mereka, akses ini sangat penting bagi perekonomian warga serta keberlangsungan aktivitas sosial dan budaya.

Sebelumnya, warga Pulau Tengah juga pernah melakukan protes serupa dengan cara memancing ikan di tengah jalan. Aksi-aksi bernuansa sarkas ini dianggap sebagai sindiran keras bagi pemerintah daerah yang terkesan menutup mata atas penderitaan masyarakat.

Dengan aksi cuci piring di jalan berlubang ini, warga ingin menunjukkan bahwa jalan rusak Pulau Tengah, Kerinci, bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga menyangkut keselamatan dan masa depan pembangunan daerah.(ale)

Diduga Cabuli Anak Disabilitas, Sekdes Koto Renah (EH) Dilaporkan ke Polisi

Pihak keluarga Anak Disabilitas yang diduga dilecehkan Sekdes Koto Renah (EH) Melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke  Polres Kerinci.(27/09).(ist)

Merdekapost.com - Warga Desa Koto Renah, Kecamatan Pesisir Bukit, Kota Sungai Penuh, digegerkan dengan kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret nama Sekretaris Desa (Sekdes) berinisial EH. 

Ia dilaporkan keluarga korban ke Polres Kerinci Sabtu 27/9, diduga mencabuli seorang perempuan berusia 19 tahun yang diketahui mengalami keterbelakangan mental (disabilitas).

Kasus ini terbongkar pada Kamis (25/9/2025). Saat itu, anak dari pelaku pulang ke rumah hendak mengambil helm. Ia terkejut melihat korban keluar dari WC rumah pelaku. karena Merasa janggal, ia pun menanyakan keberadaan korban, saat ditanya Pelaku sebut korban hanya menumpang ke WC untuk buang air kecil. Kondisi rumah pada saat itu, ibu atau istri pelaku sedang tidak dirumah (sedang berada di Jambi_red)

Baca Juga: 

Kepergok Mencuri di Pasar Tanjung Bajure, Seorang Pria Babak Belur Dihajar Massa

Fokus Tindak Tegas Aktivitas PETI, Kapolres Bungo Akan Berkantor di Dusun Sungai Telang

Karena Kecurigaan Anak pelaku dan tidak terima atas perbuatan sang ayah (EH), Dia langsung memberi tahu ke pihak keluarga korban, dan hal ini memicu keberanian korban yang nota bene penyandang disabilitas untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. dan dari pengakuan korban, tindakan bejat EH ternyata sudah berlangsung sejak tahun 2020.

Pihak keluarga korban yang diduga dilecehkan Sekdes Koto Renah (EH) saat Melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke  Polres Kerinci.(27/09).(ist)

Hal ini tentu saja membuat Orang tua korban merasa hancur sekaligus marah atas perbuatan yang menimpa anaknya.

“Anak saya memiliki keterbelakangan mental (disabilitas), Dia takut bicara selama ini. Baru sekarang terbongkar setelah ketahuan, Bayangkan, sudah dari tahun 2020 perbuatan itu dilakukan. Saya sebagai orang tua hancur hati saya mendengarnya,” ungkap ayah korban dengan nada tegas bercampur geram.

Ia juga menyatakan pihak keluarga tidak akan tinggal diam dan meminta aparat kepolisian bertindak tegas.

Baca Juga: 

Polres Kerinci Bekuk Pengedar Shabu 23,96 Gram di Tanjung Pauh Mudik

Terbukti Melanggar, Meichun Xu WNA Tiongkok Akan Segera Di Deportasi

Siasat Mau Maling, 3 Orang Pria Pura-pura Mancing Lalu Bobol Rumah Wakil Bupati

“Kami tidak terima sedikit pun. Kami minta polisi menindak pelaku seadil-adilnya. Jangan sampai kasus ini ditutup-tutupi. Kami berharap polisi memberi keadilan bagi anak saya, supaya pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya,” lanjutnya penuh harap.

Kini, laporan resmi keluarga korban sudah diterima Polres Kerinci. Kasus tersebut tengah dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.(ale)

Sawah Warga 4 Desa di Tanco Terbengkalai, Akibat Irigasi Tersumbat Material Proyek Jalan Bandara, Kontraktor dan Pihak Bandara Diam!

Sawah warga di Tanco Terbengkalai sudah tiga kali musim tanam, Akibat Irigasi Tersumbat, Warga Minta Kontraktor Jalan Bandara Bangun Box Culvert.(istimewa)

Kerinci | Merdekapost.com – Pekerjaan pembangunan jalan masuk menuju bandara Depati Parbo di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi menimbulkan masalah serius bagi masyarakat sekitar. 

Warga empat desa yakni Agung Koto Iman, Koto Iman, Koto Salak dan Koto Petai mengeluhkan aliran irigasi yang tersumbat akibat aktivitas proyek tersebut. 

Saluran irigasi yang selama ini menjadi sumber pengairan utama sawah di empat desa itu, kini tertutup material timbunan yang runtuh dan tanah galian dari proyek serta sampah. 

Berita Terkait:

Baca Juga: Proyek Jalan Bandara Kerinci Sebabkan Irigasi Tersumbat, Petani Empat Desa Terdampak

Baca Juga: Proyek Bandara Depati Parbo Kerinci, PPK-nya Istri, Pengawas diduga Suaminya, PERADAN: Pantas dari Awal Spek-nya Banyak Masalah"
 Polemik yang memprihatikan ini juga viral dimedia sosial, sebagaimana ditulis salah satu akun facebook @saudinkoim

"Sangat menyesalkan pembangunan yang tidak mempertimbangan kepentingan dan kebutuhan petani,irigasi sangat vital untuk mendukung pertanian tapi berdampak buruk jika dibangun seperti ini ....apa lagi jika jalan ini dipagar kiri dan kanan akan menutup akses petani ... jangan salah rakyat jika ada gejolak dan kegaduhan yg terjadi🙏". tulis saudinkoim

"Kondisi sawah jadi kering hingga Puluhan hektar sawah jadi gagal digarap..ulah proyek yg tidak memperhatikan kepentingan petani..."

"tokoh masyarakat dn aparat desa sdh berkirim surat secara baik² kpd yg pihak terkait. meminta untuk dibangun boxculver yg memadai namun jawabannya masih terawang awang dn sangat mengecewakan..." Ujarnya lagi

Puluhan hektar hamparan sawah masyarakat 4 desa yang terbengkalai tidak bisa digarap.(Doc.istimewa)

"Sudah tiga kali musim tanam warga tidak bisa menggarap sawah". Ujar Safdi seorang warga Koto Iman

"puluhan dan mungkin ratusan hektar sawah warga 4 desa terbengkalai karena tidak ada air". tambahnya lagi

Harapan kami sederhana sekali, tolong perhatikan 'periuk nasi' kami, karena sawah itu adalah sumber pendapatan kami untuk hidup

Baca Juga: 

Diduga Sarat Korupsi, Proyek Bandara Depati Parbo Dilaporkan ke Kejagung

Agar Sawah Bisa Digarap dan Irigasi Lancar, Warga dan Lembaga Adat 4 Desa Desak Kontraktor Jalan Bandara Bangun Box Culvert

Menurutnya, Lembaga adat, pemerintah desa bersama masyarakat 4 desa sudah melakukan pertemuan beberapa hari yang lalu, dan memutuskan melalui pemerintah Kabupaten Kerinci agar memfasilitasi Kontraktor pelaksana Proyek jalan bandara yaitu PT Air Tenang agar membantu masyarakat dengan membuatkan Box Culvert, tujuannya supaya air bisa mengalir lancar dan sawah bisa digarap.

"Namun surat keputusan tersebut sampai sekarang tidak ada kejelasan dan tindak lanjutnya".ujarnya lagi

Untuk diketahui, Sebelumnya, dalam menyikapi persoalan tersebut, masyarakat 4 (empat desa) bersama Lembaga Adat, BPD dan Pemdes telah menggelar rapat yang bertempat di monumen Masjid Gempa Bumi di Koto Iman

Adapun hasil dari keputusan rapat yang tertuang didalam satu lampiran surat, bahwa masyarakat terdampak oleh pembangunan jalan masuk bandara karena tidak adanya box culvert yang mengakibatkan:

1. Penyumbatan saluran irigasi oleh sampah

2. Tidak lancarnya air irigasi

3. Lahan perasawahan tidak bisa digarap

4. Petani/warga kehilangan akses jalan

oleh karena itu masyarakat meminta kepada pihak pelaksana proyek yaitu CV Air Tenang agar melakukan pembangunan box culver dengan lebar 3 meter dan tinggi 3 meter serta panjangnya disesuaikan dengan ukuran konstruksi badan jalan

masyarakat mendesak agar pembangunan box culvert tersebut dilaksanakan dalam waktu tujuh hari terhitung Rabu 25 September 2025

Proyek pembangunan jalan masuk bandara yang tidak ada Box Culvertnya sehingga saluran irigasi tersumbat oleh material dan sampah. (adz/merdekapost)

Surat keputusan musyawarah tersebut ditanda tangani oleh masyarakat bersama Lembaga Adat 4 desa, BPD 4 Desa dan diketahui oleh 4 Kepala Desa yaitu Desa Koto Iman, Agung Koto Iman, Koto Salak dan Koto Petai.

Surat tersebut juga dialamatkan kepada Bupati Kerinci, Ketua DPRD Kerinci, Kapolres, Dandim 0417/Kerinci, Anggota DPRD DapilIV, Kadis Pehunungam, Kadis tanaman pangan holtikultura,Kepala Balai wilayah sungai Sumatera VI Provinsi Jambi, Kepala Bandara Depati Parbo, Dirut PT. Air Tenang dan Camat Tanah Cogok dan ditembuskan kepada Gubernur Jambi.(adz)

Kejari Sungai Penuh Diragukan, HIMSAK Desak Kajati Ambil Alih Kasus PJU Kerinci

PHOTO: Kejari Sungai Penuh Diragukan, HIMSAK Desak Kejati Ambil Alih Tetapkan Tersangka Semua Aktor Korupsi PJU Kerinci. Para tersangka yang sekarang ditahan Kejaksaan (Gambar Bawah). (doc.istimewa) 

Merdekapost.com - Kasus dugaan korupsi proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci tahun 2023 terus menimbulkan kegaduhan publik. Dari anggaran Rp5,5 Miliar, negara diduga dirugikan Rp2,7 miliar. Kejari Sungai Penuh memang telah menetapkan sepuluh orang tersangka, tetapi langkah itu dinilai belum menyentuh aktor-aktor besar yang disebut terlibat.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Kadishub Kerinci dan 6 Orang Ditetapkan Tersangka dan Ditahan, Kasus PJU Dishub Kerinci 2023

Nama-nama yang disebut justru mengarah ke pihak lain di luar sepuluh tersangka, mulai dari konsultan perencana, konsultan pengawas, Sekretaris DPRD (Sekwan), hingga 13 anggota DPRD Kerinci periode 2019–2024. Fakta ini membuat publik bertanya: apakah Kejari berani mengusut tuntas, atau kasus ini akan kembali terhenti di level bawah?

Presiden HIMSAK, Egil Pratama Putra, menilai penegakan hukum setengah hati hanya akan melukai rasa keadilan masyarakat. “Kalau hanya berhenti di sepuluh orang, ini sama saja menutup mata terhadap aktor sebenarnya. Masyarakat Kerinci butuh keadilan yang tuntas, bukan sandiwara hukum,” tegasnya.

Berita Lainnya:

Semakin Terang, Nama JA Disebut Kuasai 2 Paket dari 41 Paket Pokir PJU Kerinci

Semakin Terang, Nama JA Disebut Kuasai 2 Paket dari 41 Paket Pokir PJU Kerinci.(mpc)

Kerinci, Merdekapost.comSEMAKIN hari semakin terang benderang, Begitulah sorotan publik terkait Kasus dugaan korupsi proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) Kabupaten Kerinci yang ditaksir merugikan negara sekitar Rp 2,7 miliar, dan sampai saat ini telah mengakibatkan 10 orang jadi tersangka.

Sampai hari ini Kejaksaan Negeri Sungai Penuh telah menetapkan 10 orang sebagai tersangka dan menahan mereka. Namun, jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah seiring dengan terbongkarnya pemilik pokir paket-paket proyek PJU yang berjumlah 41 paket di berbagai titik wilayah Kabupaten Kerinci.

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs