Siapa Pembawa Baki Bendera Paskibraka di Upacara 17 Agustus 2025?

Gladi kotor upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI di Halaman Istana Jakarta. (ist/Liputan6.com)

Jakarta - Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus selalu menjadi momen sakral yang dinanti. Salah satu sorotan utama dalam perayaan ini adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), khususnya peran sentral pembawa baki bendera.

Identitas siapa pembawa baki bendera Paskibraka 2025 menjadi pertanyaan yang selalu memicu rasa penasaran publik setiap tahunnya. Melansir dari laman resmi Direktorat Penyelenggaraan Program Paskibraka BPIP, pembagian tugas dan tim Paskibraka, termasuk pembawa baki, diumumkan sesaat sebelum Upacara Detik-Detik Proklamasi pada pagi hari tanggal 17 Agustus nanti.

"Pembagian tugas dan tim Paskibraka diumumkan sesaat sebelum Upacara Detik-Detik Proklamasi, pagi hari, tanggal 17 Agustus nanti ya," tulis di akun resmi Instagram  BPIP Selasa (12/8/2025).

Peran pembawa baki bendera bukan sekadar tugas seremonial, melainkan simbolisasi penerimaan amanah bangsa yang sangat berharga. Posisi ini menuntut kesiapan fisik, mental, dan spiritual yang prima dari para anggota Paskibraka. Berikut Liputan6.com ulas seputar siapa pembawa baki bendera Paskibraka 2025.

Siapa Pembawa Baki Bendera Paskibraka di Upacara 17 Agustus 2025?

Identitas siapa pembawa baki bendera Paskibraka di Upacara 17 Agustus 2025 masih menjadi rahasia yang akan diumumkan pada saat-saat terakhir menjelang upacara. Tradisi ini bertujuan untuk menjaga fokus dan kesiapan seluruh anggota Paskibraka hingga detik-detik pelaksanaan tugas. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memiliki peran sentral dalam proses seleksi dan pembinaan Paskibraka Nasional.

Melansir dari laman resmi Direktorat Penyelenggaraan Program Paskibraka BPIP, pembagian tugas dan tim Paskibraka diumumkan sesaat sebelum Upacara Detik-Detik Proklamasi, pagi hari, tanggal 17 Agustus nanti. BPIP telah menetapkan 76 nama calon Paskibraka Nasional 2025 yang berasal dari 38 provinsi di Indonesia. Meskipun daftar nama calon Paskibraka Nasional 2025 telah diumumkan, nama spesifik pembawa baki dan pengibar bendera utama belum dipublikasikan hingga mendekati hari-H. 

Posisi pembawa baki merupakan salah satu tugas yang paling diidam-idamkan oleh seluruh anggota. Pemilihan pembawa baki didasarkan pada berbagai kriteria, termasuk ketahanan fisik, mental, dan kemampuan baris-berbaris yang sempurna. Proses seleksi internal di antara anggota Paskibraka yang telah lolos ke tingkat nasional akan menentukan siapa yang akan mengemban tugas tersebut.(Adz/Sumber: liputan6) 

Mau Kabur, Pelaku Penusukan Pemuda di Sungai Penuh Berhasil di Tangkap Tim Buser Macan Kincai

DITANGKAP: F (23) Pelaku Penusukan Pemuda di Sungai Penuh Berhasil di Tangkap Tim Macan Kincai

MERDEKAPOST.COM – Pelaku Penusukan yang mengakibatkan Ramon (22) warga desa Talang Lindung kecamatan Sungai Bungkal meninggal dunia akhirnya berhasil di tangkap tim Satreskrim Polres Kerinci tak sampai 1x24 jam setelah kejadian. 

Informasi di beredar terduga pelaku Bernama Fatir (23) seorang karyawan koperasi Sungai Jernih, di tangkap tim Satreskrim Polres Kerinci 'Macan Kincai' di Kawasan kabupaten Sarolangun menjelang Magrib.

Aksi penangkapan ini sontak menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sebuah video yang beredar luas, salah satunya diunggah akun Facebook Winda Dwi Novira pada Jumat malam (15/8) pukul 19.30 WIB, memperlihatkan momen saat pelaku yang mengenakan baju hitam digelandang petugas. Informasi yang beredar menyebutkan, pengejaran berlangsung hingga ke wilayah Bangko, Kabupaten Merangin, sebelum akhirnya pelaku berhasil ditangkap.

Unggahan tersebut banjir komentar warganet yang mengapresiasi gerak cepat polisi.

“Mantap Macan Kerinci, dengan waktu singkat pelaku langsung dibekuk,” tulis akun Dedy Futra.

“Alhamdulillah ketangkap,” sambung akun Wina Yurniarti.

Video terduga Pelaku yang berhasil di tangkap polisi pun beredar, dalam video tersebut terlihat terduga pelaku menggunakan baju hitam dengan tangan terborgol.

Berita Terkait:

Polres Kerinci Buru Terduga Pelaku Penusukan di Pelayang Raya

Sementara Itu, Kasat Reskrim Polres Kerinci, AKP Very Prasetyawan, saat di konfirmasi membenarkannya bahwa pelaku telah di tangkap. “Ya,” singkatnya.

“Alhamdulillah. Semoga perjalanan tim yang membawa tersangka sampai di Kerinci dengan lancar,” ujarnya singkat.

Namun hingga berita ini dipublis belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian Polres Kerinci terhadap kebenaran pelaku yang berhasil di tangkapnya pelaku tersebut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Seorang warga Ramon Kurniawan (22) warga Desa Talang Lindung, kecamatan Sungai Bungkal, Sungai Penuh tewas tertusuk tadi pagi. Polisi telah mengantongi identitas pelaku.

Pilihan Redaksi:

Kasus Penipuan dan Penggelapan, Seorang Wanita Diamankan Polres Kerinci

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kerinci saat ini tengah melakukan pengejaran terduga pelaku berinisial F (23), warga Desa Sungai Jernih, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh.

Kejadian tragis tersebut terjadi pada Jum’at, 15 Agustus 2025 sekitar pukul 05.30 WIB di sebuah kos-kosan di Desa Sungai Akar.

Korban di ketahui bernama Ramon Kurniawan (22), warga Desa Talang Lindung, Kecamatan Sungai Bungkal.

Kronologis kejadian

Berdasarkan keterangan saksi, sebelum peristiwa terjadi, korban dan beberapa saksi berada di salah satu room karaoke di Kelurahan Pondok Tinggi. Dalam keadaan mabuk akibat pengaruh alkohol, saksi Yuli (pacar pelaku) mengalami luka pada tangannya akibat memegang botol yang pecah. Korban kemudian mengantar Yuli berobat ke Puskesmas Desa Gedang, dan selanjutnya mengantarkannya pulang ke kos.

Setibanya di kos, pelaku F sudah menunggu di depan pagar. Terjadi adu mulut antara pelaku dan korban hingga berujung pelaku menusuk korban dua kali di bagian dada kiri menggunakan pisau. Korban meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan pelaku melarikan diri sambil membawa senjata tajam tersebut. (adz/ali)

Bupati Fadhil Kukuhkan Paskibraka Kabupaten Batang Hari Tahun 2025

 

Merdekapost.com - Bupati Batang Hari Mhd. Fadhil Arief Mengukuhkan Calon Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) Kabupaten Batang Hari Tahun 2025. Bertempat di Ruang Kaca Rumah Dinas Bupati Batang Hari, Jum'at (15/08/25).

Alhamdulillah, hari ini kita dapat mengikuti satu acara yang penting, yaitu Pengukuhan Calon Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA), yang akan segera mengemban tugas yang amat penting, mengibarkan Bendera Pusaka pada Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan kita, 17 Agustus tahun 2025 ini. 

Semoga tugas yang akan kita jalankan, dan terutama yang akan Paskibraka laksanakan bisa berjalan dengan baik, mendapatkan ridho Allah subhanahu wata'ala.

Pesan saya adalah apa yang telah Kalian alami sekarang ini, bersatu, bersama-sama, kompak di dalam mengemban tugas menjelang 17 Agustus nanti, jadikan pula satu tuntunan dan keyakinan hidup Kalian kelak. Saya mendoakan Kalian menjadi pemimpin, tokoh, dan putra-putri terbaik Kabupaten Batang Hari di masa depan. 

Ketika Kalian mendapatkan peluang dan kesempatan untuk memimpin, atau menjadi tokoh-tokoh yang memiliki peran yang penting. Ingat, apa yang saya sampaikan hari ini, rajutlah kasih sayang, persaudaraan, persahabatan, kerukunan, di antara sesama warga bangsa, bangsa Indonesia yang sama-sama kita cintai.

Turut Hadiri Forkopimda Kabupaten Batang Hari, Pejabat Sekda Kabupaten Batang Hari, Asisten I dan II, Para Kepala OPD Beserta Tamu Undangan Lainnya. (*)

DPC Gerindra Batang Hari Bagikan Bendera Merah Putih Hingga Datangi Rumah-rumah Dan Stop Pengendara

 

Merdekapost.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Batang Hari membagikan ribuan bendera merah putih kepada masyarakat guna memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Jumat (15/08/2025).

Pembagian bendera merah putih itu dilakukan oleh Ketua DPC Gerindra beserta pengurus, sayap partai dan juga PAC kepada para pengendara yang melintas dan juga mendatangi rumah-rumah warga yang belum memasang bendera merah putih. 

Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Batang Hari, Mawardi Harahap mengatakan, kegiatan pembagian bendera merah putih ini bukan hanya untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Indonesia saja, namun juga untuk terus menumbuhkan semangat nasionalisme masyarakat Kabupaten Batang Hari. 

"Bukan hanya sekedar seremonial atau simbolis saja, juga menindaklanjuti instruksi Presiden Prabowo Subianto. Tetapi juga mengajak masyarakat untuk memegang teguh semangat nasionalisme dan menjaga persatuan," ujarnya.

Mawardi pun berharap, masyarakat Kabupaten Batang Hari senantiasa menjaga kerukunan, keberagaman. Sesuai dengan tagline Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju. 

"Ayo kita jaga kesatuan dan persatuan demi terwujudnya Indonesia Maju," pungkasnya.

Pembagian Bendera Merah Putih tersebut tentunya mendapatkan respon positif dari warga dan pengendara yang melintas, tak sedikit mereka meminta agar bendera tersebut dipasangkan dikendaraan dan halaman rumah. (*)

Prestasi Bersejarah: Siswi SMAN 2 Sungai Penuh Masuk Nominasi Pembawa Baki di HUT RI ke-80 di Istana Merdeka

  

Merdekapost.com – Kota Sungai Penuh kembali mencatatkan prestasi gemilang di kancah nasional. Nindya Eltsani Fawwaz, siswi SMA Negeri 2 Sungai Penuh, resmi terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025 mewakili Provinsi Jambi. Saat ini, Nindya tengah menjalani latihan intensif di Jakarta bersama perwakilan terbaik dari seluruh Indonesia.

Yang lebih membanggakan, Nindya masuk dalam nominasi pembawa baki pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka. Posisi ini merupakan salah satu peran paling bergengsi dan menjadi simbol kehormatan tertinggi dalam formasi Paskibraka.

Kepala Bidang Kesbangpol Kota Sungai Penuh, Dedi Iryanto, mengungkapkan rasa haru dan bangganya atas pencapaian ini. “Kami sangat bersyukur dan bangga, putri terbaik dari Kota Sungai Penuh bisa mengharumkan nama daerah hingga tingkat nasional. Terlebih lagi, Nindya masuk sebagai dominasi pembawa baki. Ini prestasi luar biasa dan patut menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya,” ujarnya.

Dedi menegaskan bahwa capaian ini menjadi sejarah baru bagi daerah. “Sejak berdirinya Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, baru kali ini ada pelajar putri yang berhasil lolos sebagai Paskibraka Nasional dan berkesempatan bertugas di Istana Negara. Ini momen bersejarah yang membanggakan, bukan hanya bagi keluarga Nindya, tetapi juga seluruh masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh,” tambahnya.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk memberikan dukungan penuh. “Kami mohon doa dan dukungan agar Nindya terpilih menjadi pembawa baki pada upacara HUT RI ke-80 di Istana Merdeka. Semoga ia dapat menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya dan membawa nama baik daerah kita di panggung nasional,” harapnya.

Tak lupa, Dedi menyampaikan pesan khusus bagi generasi muda di Sungai Penuh dan Kerinci. “Prestasi Nindya membuktikan bahwa putra-putri dari daerah ini mampu bersaing di tingkat nasional jika memiliki tekad, disiplin, dan kerja keras. Saya berharap ini memicu semangat para pelajar untuk berani bermimpi besar dan mewujudkannya,” ungkapnya.

Keberhasilan Nindya, lanjutnya, tak lepas dari bimbingan para pelatih yang telah mendidik dengan penuh dedikasi. Dengan semangat juang dan disiplin tinggi, Nindya diharapkan mampu memberikan yang terbaik untuk Provinsi Jambi dan membawa kebanggaan tersendiri bagi Kota Sungai Penuh di mata Indonesia. 

Berikut Profil Nindya Eltsani Fawwaz

Tempat / tgl Lahir : Padang / 27 Juni 2009

Asal Sekolah : SMAN 2 Sungai Penuh

Nama Ibu : Eka Yulia, S.P.

Nama Ayah : Yendi Delfian, S.TP.,M.M.

Alamat : Desa Koto Lebu Kecamatan Pondok Tinggi Kota Sungai Penuh – Jambi

(adz)

Kasus Penipuan dan Penggelapan, Seorang Wanita Diamankan Polres Kerinci

 

Merdekapost.com - Satreskrim Polres Kerinci berhasil mengungkap kasus dugaan penipuan dan penggelapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 372 dan 378 KUHP, dengan mengamankan seorang perempuan berinisial RAH (33), warga Desa Lindung Jaya, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci.

Kasus ini bermula dari laporan korban terkait peristiwa yang terjadi pada 22 Juli 2023 di Desa Koto Periang, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci. Berdasarkan hasil penyelidikan, Tim Opsnal Satreskrim memperoleh informasi bahwa pelaku berada di rumah orang tuanya di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Kayu Aro.

Kapolres Kerinci melalui Kasat Reskrim AKP [Nama Kasat] menjelaskan, pada Kamis 14 Agustus 2025 sekitar pukul 15.00 WIB, tim melakukan penyelidikan dan bergerak menuju lokasi. 

“Sekitar pukul 20.00 WIB, pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan dan langsung dibawa ke Polres Kerinci untuk proses hukum lebih lanjut,” ujarnya.

Saat ini, penyidik Satreskrim Polres Kerinci masih melakukan pemeriksaan dan melengkapi berkas perkara. Pelaku akan dijerat dengan Pasal 372 dan 378 KUHP tentang penggelapan dan penipuan, dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.

Polres Kerinci mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi atau perjanjian, serta segera melaporkan jika menemukan indikasi tindak pidana serupa. (*)

Polres Kerinci Buru Terduga Pelaku Penusukan di Pelayang Raya

 

Merdekapost.com – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kerinci saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap seorang pria berinisial F (23), warga Desa Sungai Jernih, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh, yang diduga melakukan tindak pidana penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

Kejadian tragis tersebut terjadi pada Jum’at, 15 Agustus 2025 sekitar pukul 05.30 WIB di sebuah kos-kosan di Desa Sungai Akar, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh.

Korban diketahui bernama Ramon Kurniawan (22), warga Desa Talang Lindung, Kecamatan Sungai Bungkal.

Kronologis kejadian

Berdasarkan keterangan saksi, sebelum peristiwa terjadi, korban dan beberapa saksi berada di salah satu room karaoke di Kelurahan Pondok Tinggi. Dalam keadaan mabuk akibat pengaruh alkohol, saksi Yuli (pacar pelaku) mengalami luka pada tangannya akibat memegang botol yang pecah. Korban kemudian mengantar Yuli berobat ke Puskesmas Desa Gedang, dan selanjutnya mengantarkannya pulang ke kos.

Setibanya di kos, pelaku F sudah menunggu di depan pagar. Terjadi adu mulut antara pelaku dan korban hingga berujung pelaku menusuk korban dua kali di bagian dada kiri menggunakan pisau. Korban meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan pelaku melarikan diri sambil membawa senjata tajam tersebut.

Langkah Kepolisian

Petugas Satreskrim Polres Kerinci bersama Unit Reskrim Polsek Sungai Penuh telah melakukan olah TKP.

Mengamankan keterangan saksi-saksi.

Membawa jenazah korban ke RS DKT Kodim 0417 Kerinci untuk visum.

Melakukan pengejaran terhadap pelaku yang saat ini masih dalam pelarian.

Kapolres Kerinci AKBP Arya Tesa Brahmana melalui Kasat Reskrim AKP Veri Prasetiawan menghimbau pelaku untuk segera menyerahkan diri. “Kami mengimbau kepada pelaku untuk menyerahkan diri secara baik-baik. Kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan pelaku, diharapkan segera melaporkan ke pihak kepolisian,” ujarnya.

Polres Kerinci berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk tindak pidana demi terciptanya situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah hukum Polres Kerinci. (*)

Serahkan SK Jabatan Pelaksana, Ini Pesan Kakan Kemenag Kerinci

Kerinci, MP – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kerinci menggelar kegiatan pembinaan sekaligus penyerahan Surat Keputusan (SK) Jabatan Pelaksana di Aula PLHUT, Kamis (14/8).

Acara ini dihadiri Kepala Sub Bagian TU, Analis SDMA, Analis Kebijakan, serta seluruh ASN penerima SK. Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil konsinyering penerbitan SK Jabatan Pelaksana di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, sekaligus penyesuaian nomenklatur baru yang ditetapkan pemerintah.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kerinci, H. Pahrizal, S.Ag., M.M., menegaskan pentingnya kesadaran dan tanggung jawab dalam bekerja.

Baca Juga: WNA Asal Tiongkok Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Negeri Sungai Penuh

“Kita sebagai ASN, di mana pun bertugas dan apapun jabatannya, mari jalankan tugas dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan berikan yang terbaik dalam melayani masyarakat,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Afandi, S.Pd.I., M.Pd., menekankan perlunya memahami asal-usul nomenklatur jabatan pelaksana.

“Jabatan ini bukan ditetapkan oleh Kementerian Agama, tetapi oleh Kemenpan-RB. Mari kita hayati kembali tugas kita sebagai ASN dalam momentum perubahan ini,” jelasnya.

Penyerahan SK dilakukan secara simbolis oleh Kepala Kantor Kemenag Kerinci kepada perwakilan pejabat pelaksana. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama, meninggalkan kesan kebersamaan dan komitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.(*)

Polres Kerinci Gandeng Perum Bulog Gelar Gerakan Pangan Murah

 

Merdekapost.com - Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan, Polres Kerinci bekerja sama dengan Perum Bulog menggelar Gerakan Pangan Murah di depan Pos Lantas Kota Sungai Penuh, Kamis (14/8/2025).

Berbagai kebutuhan pokok disediakan dalam kegiatan ini, di antaranya beras, gula, tepung, dan minyak goreng, dengan harga lebih murah dibandingkan harga pasar.

Kapolres Kerinci AKBP Arya Tesa Brahmana, pada kesempatan tersebut, juga membagikan enam bungkus beras secara gratis kepada warga sebagai bentuk kepedulian. Bantuan beras itu diserahkan kepada warga Simpang Panik Desa Lawang Agung dan warga Kelurahan Sungai Penuh.

“Kegiatan pasar murah ini terselenggara berkat kerja sama dengan Perum Bulog. Tujuannya untuk menstabilkan harga pangan di wilayah Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci,” ujar AKBP Arya Tesa Brahmana.

Menanggapi pertanyaan soal durasi kegiatan, Kapolres menegaskan bahwa pasar murah ini akan terus dilaksanakan hingga akhir tahun 2025, menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Salah satu warga, Wahid, mengungkapkan rasa syukurnya. “Kami sangat berterima kasih kepada Polres Kerinci dan Bulog. Gerakan pangan murah ini sangat membantu, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang sedang sulit. Semoga kegiatan ini terus berlanjut,” ungkapnya. (*)

WNA Asal Tiongkok Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Negeri Sungai Penuh

 ‎

Merdekapost.com - Diduga melanggar keimigrasian, seorang warga negara asing berkebangsaan tiongkok diamakan oleh Petugas Imigrasi Kelas Dua Non Tpi Kerinci pada senin 14 mei 2025 lalu, sempat kesulitan karena yang bersangkutan tidak lancar berbahasa indonesia dan inggris. kemarin (13/08)  WNA tersebut telah menjalani persidangan perdana di pengadilan negeri sungai penuh dengan agenda pembacaan dakwaaan.

‎Sidang digelar di ruang sidang kantor pengadilan negeri sungai penuh yang dipimpin oleh Wakil Ketua PN Aries Kata Ginting bersama 2 Anggota Hakim, sidang perdana adalah Agenda Pembacaan Dakwaan yang mana dalam persidangan tersebut terdakwa bernama Meichun Xu 54 tahun Warga Negara Tiongkok menghadirkan Penerjemah Bahasa yang bernama Jerex dan 4 orang saksi berserta barang bukti sebanyak 44 item.

‎Kepala Kejaksaan Negeri Sungai Penuh melalui Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sungai Penuh Wahyu Agung Nugraha membenarkan sidang hari ini perdana digelar, dalam sidang tersebut puluhan pertanyaan yang disampaikan kepada saksi dan Terdakwa yang mana pertanyaan tersebut seputaran kedatangan di Kota Sungai Penuh Hingga Izin Tinggal Pekerjaan sehari-hari saat berada di Kota Sungai Penuh.

‎" Ada 20 hingga 30 pertanyaan dilontarkan dari JPU tentang seputar ia sampai kesini dan berjualan dipasar," Ungkap Kasi Pidum.

‎Diketahui pelanggaran yang dilakukan oleh WNA tersebut adalah dirinya hanya memiliki Pasport dan izin tinggal kunjungan dengan indeks visa d2 yang diduga  disalahgunakan menjadi izin tinggal untuk berdagang di Kota Sungai Penuh secara Ilegal.

‎" WNA tersebut melanggar izin tinggal, ia hanya membawa izin kunjungan di sini dan disalah gunakan menjadi izin berdagang," Tambah Kasi Pidum.

‎Sebelumny dari hasil pemeriksaan pihak imigrasi sebelumnya peristiwa penangkapan ini bermula dari kecurigaan petugas melihat terdakwa berjualan pakaian dalam dan beberapa jenis aksesoris dipasar tanjun Bajure Kota Sungai Penuh.

‎" bener, saat diminta Identitas barulah pihak Imigrasi mengetahui bahwa wna tersebut telah menyalahi aturan keimigrasian dan wna tersebut tidak lancar berbahasa Indonesia," Ucap Kasi Pidum.

‎Dari pengakuan WNA tersebut telah 2 kali masuk ke kota sungai penuh pada tahun 2024 dan 2025 dengan menggunakan izin berkunjung, wna tersebut tinggal di sebuah kontrakan di daerah kumun kota sungai penuh karena penyalahgunaan izin tinggal keimigrasian WNA Meichun Xu akan dilanjutkan ke ranah hukum sesuai dengan pasal yang disangkakan.

‎" Ia sudah 2 kali datang disini dengan menggunakan visa yang sama," Kata Kasi Pidum.

‎Wna Meichun Xu melanggar pasal 122 huruf a Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dengan ancaman  Pidana Penjara Paling Lama 5 Tahun dan Pidana Denda paling banyak 500 juta dan terancam dideportasi dari Indonesia.

‎" hingga saat ini keluarga wna atau utusan dari negara wna tersebut belum ada yang mendatangi pihak imigrasi atau kejaksaan untuk menemui WNA Meichun Xu," Tutup Kasi Pidum Wahyu Agung Nugraha. (*)

Upacara Peringatan Hari Pramuka ke 64 Tahun 2025 Pemkab Batang Hari

 

Merdekapost.com Bupati Batanghari yang diwakili oleh asisten I Ahmad Rifa'i Pimpin Upacara Apel Peringatan Hari Pramuka ke 64 Tahun 2025, Kamis (14/08/2025).

Berlokasi Lapangan Candika dan di hadiri oleh Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Batanghari M. Azan SH Forkompinda,kepala OPD, serta seluruh camat di Kabupaten Batang hari dan Anggota Pramuka dari Tingkat SD SMP se Kabupaten Batang Hari serta Undangan.

Dengan Tema “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa”.

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka RI Komjen.POL.(Purn)Drs Budi Waseso dalam Sambutan yang dibacakan Asisten I setda Batang Hari M Rifai Mengajak seluruh anggota pramuka untuk menjadikan tema tahun ini bukan sekadar slogan, melainkan komitmen bersama dalam memperkuat jati diri sebagai insan Pancasila dan garda terdepan menjaga keutuhan NKRI.

Selain dari pada itu Budi Waseso juga menyoroti berbagai tantangan kompleks yang dihadapi bangsa saat ini, mulai dari arus digitalisasi global, teknologi, hingga ancaman sosial Media seperti maraknya judi online, bullying, penyalahgunaan narkoba, tawuran pelajar, pornografi, serta masuknya budaya asing yang dapat mengikis rasa nasionalisme dan semangat gotong royong generasi muda.

“Gerakan Pramuka harus hadir sebagai solusi strategis untuk membentuk karakter generasi muda yang tangguh, berintegritas, dan berwawasan kebangsaan, sehingga siap menghadapi perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia, “Ujarnya. (*)

Inilah Kebijakan Bupati Pati Sudewo yang Berujung Didemo dan Didesak Lengser

Merdekapost.com - Bupati Pati, Sudewo, menjadi sorotan belakangan ini. Sebab, massa dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menggelar demonstrasi pada hari ini, Rabu (13/8).

Ia didesak massa untuk mengundurkan diri dari jabatannya, buntut kebijakan yang menuai kontroversi. Selain itu, Sudewo juga sempat viral lantaran 'menantang' massa berjumlah besar untuk mendatangi dirinya.

Dirangkum detikJateng, berikut sederet kebijakan Sudewo yang dianggap tidak memihak publik, dan berujung dirinya didemo serta didesak untuk lengser.

1. PHK Honorer RSUD Pati

Sejumlah orang yang merupakan mantan tenaga honorer Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati menyatakan bakal ikut demo pada Rabu. Sebab, mereka kehilangan pekerjaan akibat kebijakan bupati Sudewo.

Salah satu eks karyawan, Ruha, mengaku sudah 20 tahun dia mengabdi. Namun, dirinya kehilangan pekerjaan karena dalih efisiensi.

"Kalau saya sendiri di PHK per 1 Juli 2025. Saya bekerja di rumah sakit sudah 20 tahun di RSUD RAA Soewondo Pati," kata Ruha kepada wartawan ditemui di Posko Masyarakat Pati Bersatu di Alun-alun Pati, Minggu (10/8).

Menurutnya selain dirinya ada 220 orang lainnya yang terkena PHK tahun ini. Akibat PHK ini kata dia tidak ada pesangon hingga solusi.

"Kami tidak ada pesangon. Tanpa ada solusi apa pun," jelasnya.

"Saya terakhir dikasih pengarahan mohon maaf dan dikasih surat pemberhentian pas pemberhentian sampai 1 Juli 2025 ini," dia melanjutkan.

Oleh karena itu, dia bersama korban PHK menuntut kembali bisa bekerja di rumah sakit atau Bupati Sudewo turun dari jabatan.

"Kami dari PKH RSUD RAA Soewondo Pati ingin memberikan aspirasi tuntunan kami kembalikan pekerjaan kami atau turunkan Bupati," jelasnya.

2. PBB 250 Persen

Kebijakan lain yang membuat masyarakat Pati meradang adalah sempat dinaikkannya Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen.

Mengutip dari laman resmi Humas Kabupaten Pati, Bupati Pati Sudewo beberapa waktu yang lalu menyepakati penyesuaian tarif PBB-P2 sebesar kurang-lebih 250%. Hal ini menyusul belum dilakukannya kenaikan PBB selama 14 tahun lamanya.

"Kami saat ini sedang berkoordinasi dengan para camat dan PASOPATI untuk membicarakan soal penyesuaian Pajak Bumi Bangunan (PBB). Telah disepakati bersama bahwa kesepakatannya itu sebesar ±250% karena PBB sudah lama tidak dinaikkan, 14 tahun tidak naik," ungkap Bupati Pati Sudewo dalam keterangan resminya.

Tak pelak, sejumlah warga pun mengeluh. Seperti yang diutarakan penduduk Kayen bernama Saputra Ahmad.

Gegara kenaikan tersebut, ia menerima tagihan sebesar Rp 1,3 juta. Padahal, tahun 2024 PBB yang ia bayarkan hanya Rp 179 ribu.

"Awalnya Rp 179 ribu, terus saya cek Rp 1,3 juta. Terus kemudian ini ada perbaiki menjadi Rp 600 ribu. Itu naik 250 persen lebih malahan," kata Saputra saat dihubungi lewat sambungan telepon, Kamis (7/8).

Kemudian pada Jumat (8/8), Sudewo dalam konferensi pers mengumumkan pembatalan kenaikan PBB 250 persen. Ia mencermati gejolak di masyarakat dampak kebijakan itu.

"Kami menyampaikan bahwa mencermati perkembangan situasi dari kondisi dan mengakomodir aspirasi yang berkembang saya memutuskan kebijakan kenaikan PBB PP sebesar 250 persen saya batalkan," jelas Bupati Pati Sudewo saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat (8/8).

Sudewo juga kemudian meminta maaf karena sempat 'menantang' rakyat untuk mendemo dirinya. Ia mengaku tidak ada maksud mengucapkan demikian.

Diketahui, video Bupati Pati Sudewo menantang massa untuk ramai-ramai berdatangan ini pun ramai di media sosial. Salah satunya diunggah akun TikTok @ekokuswanto09 beberapa waktu lalu. Pada unggahan itu Sudewo memberikan tanggapan terkait adanya wacana aksi demo penolakan kenaikan PBB-P2 sebesar 250 persen pada 13 Agustus 2025.

Pada video itu Sudewo mengaku tidak gentar apabila ada pendemo. Dia mengaku 5 ribu, bahkan 50 ribu tidak akan gentar. Menurutnya keputusan itu untuk memajukan masyarakat Kabupaten Pati.

"Siapa yang akan melakukan aksi, Yayak Gundul? Silakan lakukan, jangan hanya 5 ribu orang, 50 ribu orang suruh mengerahkan saya tidak akan gentar. Saya tidak akan merubah keputusan tetap maju dan saya instruksikan semua aparatur pemerintah Kabupaten Pati tidak boleh beginning apapun dengan Yayak Gundul. Silakan kalau ada pihak-pihak yang mau demo silakan. Saya tidak akan gentar, tidak akan mundur satu langkah," jelasnya seperti dikutip detikJateng.

"Yang saya lakukan adalah yang terbaik untuk pembangunan Kabupaten Pati. Yang terbaik untuk rakyat Kabupaten Pati," dia melanjutkan.

Dalam konferensi pers Kamis (7/8), dia menyatakan permintaan maaf.

"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan saya 5 ribu silakan, 50 ribu massa silakan. Saya tidak menantang rakyat. Sama sekali tidak ada maksud menantang rakyat, mosok rakyat saya tantang," jelasnya kepada wartawan saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Pati.

3. Regrouping Sekolah

Koordinator Donasi Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istiyanto, mengatakan warga telanjur kecewa dengan kebijakan Bupati Pati Sudewo yang dinilai arogan. Seperti kebijakan lima hari sekolah, kemudian regrouping yang berdampak banyaknya guru honorer tidak bisa mengabdi.

"Terutama efek kebijakan Pak Sudewo itu seperti ada lima hari sekolah. Ada regrouping sekolah. Itu pasti ada dampaknya bagi guru honorer kalau ada dua sekolah menjadi satu pasti ada guru tidak bisa untuk mengabdi menjadi guru," kata Teguh kepada wartawan saat ditemui Selasa (12/8/2025).

Menurutnya aksi demo ini diperkirakan ada 100 ribu masa yang hadir. "Kalau diperkirakan ada 100 ribu massa. Karena kita itu dianggap mewakili mereka," ungkap dia.

Salah satu warga, Bambang, bersimpati dengan demo yang digelar. Ia pun berharap Sudewo mundur sebagai bupati.

"Dari nganter air mineral satu pikap. Karena empati dengan kondisi Pati. Karena Bupati Pati sewenang-wenang dengan rakyatnya," ujarnya, Senin (11/8).

"Harapannya Sudewo turun lengser karena sudah telanjur kecewa," dia melanjutkan.(*)

adz/Sumber: Detikcom 

Didemo Warga Pati, Bupati Sudewo Ungkap Alasan Ogah Mundur

Jakarta - Bupati Pati, Sudewo, menolak mundur setelah didemo oleh aliansi Masyarakat Pati Bersatu buntut menaikkan PBB 250%. Sudewo menyatakan dia menjadi Bupati Pati dipilih secara konstitusional.

"Tuntutan sudah disampaikan tadi. Kalau saya dipilih oleh rakyat secara konstitusional. Secara demokratis jadi tidak bisa saya harus berhenti dengan tuntutan itu semua ada mekanisme," ujar Sudewo di Pendopo Kabupaten Pati, dilansir detikJateng, Rabu (13/8/2025).

Dilansir dari detik.com Sudewo mengatakan kebijakan berujung penolakan warga menjadi pembelajarannya untuk memperbaiki langkah ke depan. Dia menyatakan baru beberapa bulan menjabat Bupati Pati sehingga masih banyak yang perlu diperbaiki.

"Tapi yang ini sudah berjalan ke depannya akan saya perbaiki segala sesuatu ini merupakan proses pembelajaran bagi saya, karena saya baru beberapa bulan menjabat sebagai Bupati Pati, masih ada yang harus kita benahi ke depan," ujar dia.

Sudewo juga mengimbau warga untuk tetap menjaga kondusivitas di Pati.

"Ya pembelajaran bagi seluruh Kabupaten Pati untuk menjaga solidaritas menjaga kekompakan jangan sampai terprovokasi oleh siapa pun. Kabupaten Pati milik semuanya warga Kabupaten Pati menjaga warga Pati," terang dia.(*)

Unjuk Rasa Warga Pati Tuntut Bupati Sadewo Mundur, Berakhir Anarkis

MERDEKAPOST.COM - Unjuk rasa warga Kabupaten Pati menentang kebijakan Bupati Sudewo dan menuntut pelengserannya diwarnai anarkisme. Demo yang awalnya berlangsung tertib, berubah ricuh.

Massa merusak pagar kantor bupati, memecah kaca gedung dan membakar mobil, demikian dilaporkan Antara, Rabu sore, 13 Agustus 2025.

Kericuhan terjadi mulai pukul 11.30 WIB, setelah sebelumnya terjadi pelemparan air mineral ke arah petugas hingga benda-benda lainnya yang bisa membahayakan keselamatan.

Petugas yang sebelumnya berusaha menenangkan massa, akhirnya menembakkan gas air mata yang membuat para pengunjuk rasa bubar menyelamatkan diri.

Namun, ada sejumlah pengunjuk rasa yang melakukan aksi anarkis dengan melempari sebuah bangunan di kompleks Pendopo Kabupaten Pati di tepi Jalan Tombronegoro hingga mengakibatkan kaca jendela bangunan itu rusak.

Selain itu, tampak mobil hangus terbakar di Jalan Dokter Wahidin Pati dalam posisi terbalik.

Prayogo, salah seorang warga di Pati, mengungkapkan bahwa mobil yang hangus terbakar itu diduga mobil milik aparat keamanan saat terjadi kerumunan massa.

Menurut laporan Antara, dalam aksi tersebut beredar informasi ada korban meninggal, namun belum diketahui kepastiannya karena belum ada pihak yang bisa dimintai keterangan.

Gara-gara PBB Naik 250 Persen

Unjuk rasa warga Pati berawal dari polemik kebijakan Pemerintah Kabupaten Pati yang menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen. Kenaikan tersebut merupakan batas maksimal dan tidak diberlakukan untuk seluruh objek pajak, karena ada yang kenaikannya hanya 50 persen.

Warga mulai bersuara menentang kenaikan tersebut, yang dijawab Bupati bahwa meskipun ia didemo 50.000 orang sekalipun, tidak akan mengubah keputusannya. Warga akhirnya melakukan aksi donasi dengan mengumpulkan air mineral kemasan dos di sepanjang jalur trotoar depan pendopo Kabupaten Pati.

Tumpukan kardus air mineral nyaris membuat kantor Bupati tidak terlihat dari jalan. Satpol PP sempat akan membersihkan tumpukan air mineral tersebut, namun ditentang warga. Video insiden ini menyebar viral, hingga menarik perhatian Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Bupati Sudewo pada 7 Agustus 2025 membatalkan kenaikan PBB. "Untuk pajak PBB yang naik sampai 250 persen, sesuai arahan Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Jateng, akan diturunkan. Itu juga sesuai tuntutan warga Pati," katanya.

Meski PBB batal naik, rencana warga untuk demo besar-besaran pada 13 Agustus 2025 tak berubah.

Tuntutan pun berubah menjadi pelengseran Bupati karena dinilai arogan. Namun dalam demo hari Rabu itu, menurut laporan Antara, hanya diikuti sekitar seribu orang.

Mereka menuntut Bupati Pati Sudewo mengundurkan diri dari jabatannya karena dianggap sebagai pemimpin yang arogan.

Aksi unjuk rasa warga tersebut digelar di kawasan Alun-alun Kota Pati di depan pintu masuk Pendopo Kabupaten Pati.

Husen selaku inisiator dan Syaiful Ayubi sebagai orator aksi tersebut menyatakan bahwa Bupati Pati Sudewo perlu dilengserkan dari jabatannya karena dinilai bersikap arogan.

Para pengunjuk rasa juga diminta untuk tertib dan tidak melakukan aksi anarkis. "Tunjukkan bahwa warga Pati itu santun dan berakhlak, cinta damai dan tidak arogan," ujar Saiful.

Bupati Sudewo Terlibat Kasus Kereta Api?

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan Bupati Pati Sudewo (SDW) termasuk salah satu pihak yang diduga menerima dana kasus dugaan suap pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

“Ya, benar. Saudara SDW merupakan salah satu pihak yang diduga juga menerima aliran commitment fee terkait dengan proyek pembangunan jalur kereta,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu.

Oleh sebab itu, Budi mengatakan KPK membuka peluang untuk memanggil mantan anggota DPR RI tersebut sebagai saksi.

“Nanti ya kami lihat kebutuhan dari penyidik. Tentu jika memang dibutuhkan keterangan dari yang bersangkutan, maka akan dilakukan pemanggilan untuk dimintai keterangan tersebut,” katanya.

Sebelumnya, nama Sudewo sempat muncul dalam sidang kasus tersebut dengan terdakwa Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya, dan pejabat pembuat komitmen BTP Jawa Bagian Tengah Bernard Hasibuan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang, Jateng, 9 November 2023.

Dalam sidang itu, KPK disebut menyita uang dari Sudewo sekitar Rp 3 miliar. Jaksa Penuntut Umum KPK menunjukkan barang bukti foto uang tunai dalam pecahan rupiah dan mata uang asing yang disita dari rumah Sudewo.

Namun, Sudewo, yang waktu itu merupakan anggota DPR dari Partai Gerindra, membantah hal tersebut. Dia juga membantah menerima uang sebanyak Rp 720 juta yang diserahkan pegawai PT Istana Putra Agung, serta Rp 500 juta dari Bernard Hasibuan melalui stafnya yang bernama Nur Widayat, demkan dikutip dari Antaranews, 9 November 2023.

Sementara itu, KPK pada 12 Agustus 2025, menahan tersangka ke-15 kasus tersebut, yakni aparatur sipil negara  di Kemenhub bernama Risna Sutriyanto (RS).

Kasus tersebut terkuak berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 11 April 2023 di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah DJKA Kemenhub. Saat ini BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah telah berganti nama menjadi BTP Kelas I Semarang.

Dari OTT itu, KPK menetapkan 10 orang tersangka yang langsung ditahan terkait dengan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur rel kereta api di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.

Hingga November 2024, KPK telah menetapkan sebanyak 14 tersangka. KPK juga telah menetapkan dua korporasi sebagai tersangka kasus tersebut.

Kasus dugaan tindak pidana korupsi tersebut terjadi pada proyek pembangunan jalur kereta api ganda Solo Balapan-Kadipiro-Kalioso; proyek pembangunan jalur kereta api di Makassar, Sulawesi Selatan; empat proyek konstruksi jalur kereta api dan dua proyek supervisi di Lampegan Cianjur, Jawa Barat; dan proyek perbaikan perlintasan sebidang Jawa-Sumatera.

Dalam pembangunan dan pemeliharaan proyek tersebut, diduga telah terjadi pengaturan pemenang pelaksana proyek oleh pihak-pihak tertentu melalui rekayasa sejak proses administrasi sampai penentuan pemenang tender.(*)(adz/Sumber: TEMPO.CO.ID)





Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs