Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Pembacokan yang Tewaskan Madon Siswa SMA di Jambi

Rekonstruksi pembacokan Madon salah seorang siswa SMA di Jambi yang diperankan oleh pelaku utama AZ. (ist)

MERDEKAPOST.COM | JAMBI - Kepolisian Sektor Telanaipura menggelar rekonstruksi kasus pembacokan Madon pada Jumat (9/4). 

Rekontruksi ini digelar setelah enam orang tersangka sudah diamankan semuanya oleh pihak kepolisian.

Dalam rekontruksi yang diperankan pelaku, ada sekitar 20 reka adegan yang diketahui. Terungkap fakta bahwa memang benar, kasus pembacokan ini sudah direncanakan sebelumnya.

Baca Juga: Sempat Kabur ke Sumsel, 5 Pelaku Pembacokan Siswa di Jambi Ditangkap

Tersangka utama AZ, memerankan bagaimana dia menebas Daniel dan Madon. 

Setelah Daniel dapat melarikan diri, dia langsung turun dari motor dan menebas Madon di bagian kepala, walau terungkap bahwa Madon sudah memohon ampun kepada AZ.

Rekontruksi ini digelar di Polsek Telanaipura, karena dikhawatirkan situasi yang tidak kondusif untuk melakukan rekonstruksi tersebut di tempat kejadian. 

Berita Terkait: Pelaku Pembacok Siswa SMAN di Jambi Hingga Tewas Ditangkap Polisi

Masyarakat terlihat ramai menyaksikan adegan demi adegan yang diperankan pelaku. (red)

Lengkap! 6 Pelaku Kasus Pembacokan Madon Siswa SMA di Jambi Sudah Ditangkap

Para pelaku yang sebelumnya sudah berhasil diamankan. (ist)

MERDEKAPOST.COM | JAMBI – Lengkap sudah para pelaku yang terlibat dalam pembacokan yang menewaskan Syarul Romadhon alias Madon (17), ditangkap polisi. Kamis (8/7) siang, polisi akhirnya mengamankan MY (16) yang sebelumnya sempat buron.

Informasi yang didapat, kedua orang tua MY akhirnya menyerahkan sang anak ke polisi. “Sudah diantarkan orang tuanya ke kita,” ungkap Kapolsek Telanaipura, Kompol Yumika saat dikonfirmasi kemarin.

Sementara itu, pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut terus dilakukan terhadap lima tersangka yang terlebih dahulu diamankan. Informasi yang diterima, penyidik Polsek Telanaipura telah mengirimkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP).

Berkas lima tersangka pun dibedakan menjadi beberapa  berkas. Berkas AZ (19), pelaku utama dan berkas peradilan anak. Masih dari informasi yang didapat, tersangka MZ (16), RK (16), dan MA (16), memiliki masa penahanan selama 15 hari terhitung sejak diamankan Kepolisian.

Baca Juga: Sempat Kabur ke Sumsel, 5 Pelaku Pembacokan Siswa di Jambi Ditangkap

Sementara dua tersangka lainnya, yakni AZ (19) dan FR (19) memliki masa penahanan selama 20 hari. Di mana nantinya, penyidik Polsek Telanaipura akan kembali memperpanjang masa penahanan jika dibutuhkan untuk kepentingan penyidikan.

Sebelumnya, kelimanya ditangkap tim gabungan Polsek Telanaipura, dan Tim Rangkayohitam Polresta Jambi. Mereka ditangkap di waktu dan tempat berbeda. Pertama kali adalah MZ, yang ditangkap di rumahnya pada Jumat (2/4) siang. Dari sini lah para tersangka bisa diringkus semua.

Malamnya, MA diciduk di rumahnya. Tim kemudian mengejar sisanya. Mereka berbagi lokasi, karena salah satu pelaku diketahui kabur ke Kabupaten Empatlawang, Provinsi Sumatera Selatan. Hasilnya, Minggu (4/4), mereka berhasil diciduk. AZ ditangkap di Kabupaten Empatlawang, FR ditangkap di Kabupaten Tebo, MA ditangkap di rumahnya. Sementara RK, diserahkan orang tuanya ke polisi.

Dari hasil interogasi, ternyata AZ adalah pelaku utama, alias eksekutor. Sementara parang yang digunakan, milik MA. Informasi yang dihimpun, peristiwa ini berawal dari pertandingan futsal pada  Senin (29/3) lalu.

Saat itu, sekolah Madon berhadapan dengan sekolah lain. Sekolah Madon menang. Para supporter gembira. Gegap gempita. Hingga menimbulkan gesekan dengan supporter lawan, yang rupanya terdiri dari beberapa sekolah. Kebetulan, para pelaku ada di pihak lawan.

Sempat terjadi keributan, yang berakhir dengan para pemain dan supporter berlarian. Rupanya ini membuat para pelaku dendam. Hari itu juga, MZ mengajak FR, AZ dan RK dan teman-temannya untuk kumpul di rumah MA. Di sana, mereka mengambil sebilah parang, yang dipegang AZ. Tujuannya satu, menyerang kelompok Madon.

Baca Juga: Pelaku Pembacok Siswa SMAN di Jambi Hingga Tewas Ditangkap Polisi

Berenam, mereka memakai dua sepeda motor. Sepeda motor Yamaha Lexi dikendarai MZ, RK dan AZ. Sementara sepeda motor Honda Scoopy dikendarai MA, MY dan FR. Pukul 18.30, FR dan MZ melihat kelompok Madon lewat di Arizona. Mereka langsung mengejar. Di kawasan Telukkenali, rombongan Madon yang saat itu berboncengan dengan Daniel, terkejar. Naas, mereka ada paling belakang. MZ memepet sepeda motornya, sementara AZ langsung menyerang.

Punggung Daniel kena, dan dia langsung kabur. Madon yang menyupir, langsung berhenti. Kesempatan ini tak disia-siakan AZ. Parangnya diarahkan ke kepala Madon, hingga tersungkur bersimbah darah.

Melihat ini, para pelaku pun langsung kabur ke sebuah warnet di kawasan Mayang, untuk membuang parang tersebut. Sementara itu, Daniel akhirnya berusaha mendapat pertolongan dari warga sekitar. Mereka pun membawa Madon ke rumah sakit.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, tersangka AZ diancam dengan pasal 355 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan berat yang direncanakan terlebih dahulu dengan ancaman 15 tahun penjara, subsider pasal 354 ayat 2 dengan ancaman 10 tahun penjara, dan subsider pasal 351 ayat 3 dengan ancaman 10 tahun penjara.

Sementara untuk tersangka MZ, RK, FR, dan MA diancam dengan pasal 355 ayat 2 KUHP, jo pasal 55 KUHP tentang turut serta melakukan kejahatan, atau pasal 56 KUHP tentang membantu melakukan kejahatan dengan ancaman hukuman pasal pokok dikurangi sepertiga. Yumika mengatakan, AZ dan FR yang usianya di atas 18 tahun akan menjalani persidangan umum. Sisanya, menjalani peradilan anak. (adz/jpnn/sumber:jambiindependent)

Diselingkuhi Suaminya, Polwan Cantik ini Ceritakan Kronologi Penggerebekan ke Rumah Janda

  • Ilustrasi pelakor 

MERDEKAPOST.COM - Mama muda ini bikin heboh jagat maya media sosial TikTok. Pasalnya wanita cantik jelita bernama Eby Feronica ini mengaku sebagai korban pelakor. 

Eby Feronica tampaknya seorang Polwan dan ia juga diduga sebagai istri seorang oknum Polisi.

Netizen pun menilai jika Eby lebih cocok dengan anggota Polisi yang diselingkuhi oleh istrinya di Jateng beberapa waktu lalu.

Sebagian netizen malah tak percaya jika ia menjadi korban pelakor. 

Sebab, selain berparas cantik, Eby Feronica juga dinilai sebagai wanita idaman bagi kalangan pria.

Namun, Eby Feronica membuat netizen terperangah dengan video siaran langsung penggerebekan suami di rumah pelakor yang dibuatnya. 

Video tersebut pun dibanjiri komentar dari para netizen.

Baca juga: Siswi SMA Ini Ngaku Dicabuli Oknum Dosen dengan Modus Tawarkan Terapi Kanker Payudara

Dilansir Tribunpekanabru.com dari akun TikTok @.eby.feronica pada Kamis (8/4/2021) membagikan tiga video penggerebekan ke rumah pelakor. 

Dalam video pertama, mama muda cantik ini mengendarai sepeda motor sendirian jam 2 malam ke rumah pelakor yang berada di salah satu komplek perumahan.

Dalam video kedua, ia menampilkan foto-foto pelakor yang ia sebut sebagai janda. 

Pelakornya mengenakan daster dan sedang hamil 9 bulan.

Mama muda ini juga menampilkan foto ia sedang dicekik oleh suaminya. 

"Malam itu banyak banget warga yang datang saat penggerebekan, pelakornya sedang hamil gedek, hamil sembilan bulan. Nah ini aku (foto) pas dianiaya (suami)," katanya.

Dalam video ketiga, Eby menjelaskan kronologi penggerebekan terhadap suami dan pelakor.

Ia pun mengaku tidak menganiaya pelakor tersebut. Ia hanya memastikan kondisi pelakornya yang dikabarkan sedang hamil besar. 

Baca Juga: Kalah, Calon Kades Minta Uang Siraman Dikembalikan

Namun, mama muda ini malah diusir pelakor dan dianiaya suaminya.

"Aku hanya memeluk pelakor dan bertanya kenapa kamu menyakiti sesama perempuan. Tapi pelakoritu mengusir saya," ujar Eby.

Ia pun menyarankan bagi wanita lain yang menjadi korban pelakor agar tidak menyia-nyiakan hidupnya untuk pria yang seperti suaminya. 

"Aku cuman mau ngingetin sesama perempuan, kalau diselingkuhin gak usah maafin. Karena aku udah maafin sepuluh kali lebih, tetap aja kayak gitu. Udah, kalian jangan sia-siakan hidup kalian yang sebentar ini buat laki-laki seperti itu," katanya.(*)

(MERDEKAPOST.COM / SUMBER: Tirbun Pekanbaru)

Kasus Korupsi LPJU Kabupaten Tebo, SZ Dituntut 4,6 Tahun Penjara

  • Saefudin Zuhri, terdakwa kasus dugaan tindak pidana korupsi Mark Up pengadaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) dengan menggunakan Dana APBDes Desa-desa di Kabupaten Tebo Tahun Anggaran 2017, hadirkan saksi ahli meringankan ke persidangan, Kamis (25/3/2021).  

MERDEKAPOST.COM, JAMBI - Saefudin Zuhri dituntut bersalah oleh Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Tebo dalam kasus korupsi pengadaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) dengan menggunakan Dana APBDes Desa-desa di Kabupaten Tebo Tahun Anggaran 2017. 

Saefudin Zuhri dituntut dengan pidana penjara selama 4 tahun dan 6 bulan. Serta denda senilai 100 juta rupiah, subsider tiga bulan kurungan. 

Menurut JPU Kejari Tebo, Saefudin Ia dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah. Sebagaimana dalam dakwaan subsider melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama. 

Seperti diatur dalam dakwaan sebelumnya yakni melanggar pasal 3 Junto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 

Baca Juga: Mahasisiswi Cantik ini Layangkan Kritik Pedas untuk Bupati Kerinci, "Pak Bupati, Maaf Bapak Saya Kritik!"

Sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Junto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. 

"Membayar uang pengganti sebesar 783 juta rupiah. jika terpidana tidak membayar uang pengganti paling lama dalam waktu satu bulan sesudah putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh jaksa dan dilelang untuk menutup uang pengganti tersebut," ucap JPU saat membacakan tuntutan Selasa (6/4/2021). 

Baca Juga: Walikota Sungai Penuh di Demo Lagi, Ini Tuntutan Para Pendemo

Dalam hal terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi maka dipidana penjara selama 2 tahun dan 3 bulan. Tuntutan jaksa penuntut Kejari Tebo dibacakan dalam persidangan yang dipimpin oleh Hakin Yandri Roni selaku ketua majelis hakim. 

Saefudin Zuhri merupakan satu dari tiga terdakwa kasus korupsi pengadaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) dengan menggunakan Dana APBDes Desa-desa di Kabupaten Tebo Tahun Anggaran 2017. 

Dua terdakwa lainnya yakni, Sudadi dan Cahyono Heri Prasetyo yang proses hukumnya dilakukan dalam berkas perkara terpisah. Proses persidangan dipimpin oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Tipikor Jambi yang diketuai Hakim Erika Sari Emsah Ginting. 

Dalam perkara ini, nilai kerugian negara  mencapai 1,6 miliar lebih berdasarkan hasil perhitungan audit kerugian negara yang dilakukan oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jambi. (red)

Siswi SMA Ini Ngaku Dicabuli Oknum Dosen dengan Modus Tawarkan Terapi Kanker Payudara

  • Ilustrasi Depresi dan Frustasi 

MERDEKAPOST.COM - Oknum dosen di Jember diduga mencabuli gadis 16 tahun (siswi SMA), tak lain keponakan dari istrinya.

Dugaan pencabulan yang dilakukan oknum dosen tersebut dilaporkan ke Polres Jember, hasilnya ada kesesuaian antara keterangan korban dengan pelaku.

Polisi juga memeriksa lima orang saksi dalam proses penyelidikan di kasus pencabulan terhadap anak oleh terduga oknum dosen.

Kamis (8/4/2021), polisi memeriksa saksi terlapor yakni oknum dosen tersebut.

"Sudah ada lima orang saksi yang kami periksa dalam kasus dugaan pencabulan oleh oknum dosen, baik saksi pelapor maupun saksi terlapor.

Hari ini saksi terlapor yang kami periksa," kata Kepala Unit Pemeriksaan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember, Iptu Dyah Vitasari, Kamis (8/4/2021).

Oknum dosen tersebut diperiksa mulai pukul 10.00 Wib hingga pukul 14.00 Wib, atau sekitar 4 jam.

Vita tidak menjelaskan secara rinci terkait pemeriksaan terhadap terlapor.

Vita hanya menyebut terdapat kesesuaian keterangan antara keterangan pelapor dan terlapor.

"Ada kesesuaian," ujarnya.

Sedangkan rekaman suara dari korban pencabulan, sebut saja Nada (16), menjadi petunjuk. "Iya, itu bisa menjadi petunjuk, sudah kami kantongi," imbuh Vita.

Sempat Kabur ke Sumsel, 5 Pelaku Pembacokan Siswa di Jambi Ditangkap

Polisi juga sudah melakukan visum obgyn dan visum psikiatri terhadap Nada. Vita menambahkan, pihaknya dalam waktu dekat bakal menggelar perkara itu, untuk penentuan tersangka.

"Dalam pekan ini, kami lakukan gelar perkara untuk penentuan tersangka," lanjutnya.

Pencabulan itu dilakukan di rumah oknum dosen itu, pada 26 Maret lalu.

Korban tinggal di rumah oknum dosen itu, karena sang dosen adalah pamannya.

Istri si paman merupakan tante kandung dari remaja tersebut.

Remaja itu diketahui berasal dari luar Jember.

Ayahnya menitipkan ponakannya kepada sang tante karena dia bersekolah SMA di Jember.

Namun remaja itu malah mendapatkan dugaan tindakan pencabulan dari sang paman.

Remaja itu mengaku dicabuli dua kali, pada Februari dan Maret 2021.

Pencabulan itu diketahui modusnya dengan rayuan untuk terapi kanker payudara.

Oknum dosen itu menyebut jika sang keponakan terkena kanker payudara.

Karenanya, dia kemudian menunjukkan sebuah jurnal yang disebutnya jurnal terapi kanker payudara.

Korban lalu menolak ide terapi kanker payudara itu karena dia merasa baik-baik saja.

Apalagi memang tidak pernah ada diagnosa dirinya sakit kanker payudara.

Namun sang paman terus memaksa, sampai akhirnya tega mencabuli korban dengan dalih terapi kanker payudara tersebut.

Baca Artikel Lainnya di sini: Gara-gara Bidan, Aksi Cabul Pria yang Ngaku Dukun ini Terbongkar


(Sumber : SURYA.CO.ID)

Gara-gara Bidan, Aksi Cabul Pria yang Ngaku Dukun ini Terbongkar

  • Ilustrasi Pencabulan Terhadap Anak 

MERDEKAPOST.COM - Apa yang ada dibenak pria ini sampai tega mencabuli anak dibawah umur.

Polres Empat Lawang melalui Satreskrim selasa lalu (06/04/2021) mengamankan pria berinisial S.

S menjadi tersangka yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak berumur 12 tahun.

Perbuatan bejat S terbongkar saat orang tua dan tetangga korban merasa curiga.

Berangkat dari kecurigaan itu membawa korban ke bidan untuk diperiksa.

Dimana berdasarkan hasil dari pemeriksaan bidan tersebut terdapat robekan di alat vital korban.

Baca Juga: Tergiur Ponsel Mahal Janda Muda Terjerat Prostitusi Online, "Yaudah Saya Mau Begituan"

Kemudian atas kejadian ini orang tua korban merasa tidak terima dan melaporkan kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur ini ke Polres Empat Lawang.

“Perbuatan bejat pelaku terkuak saat orang tua dan kerabat korban curiga, lalu berinisiatif diperiksakan ke bidan dan ternyata memang benar, kuat dugaan korban telah disetubuhi oleh pelaku,” ungkap Mursal Kasatreskrim Polres Empat Lawang.

Mursal menambahkan  Pelaku dan barang bukti sudah ada, Satu helai handuk dan celana panjang sudah diamankan di Mapolres Empat Lawang melalui Polsek Pasemah Air Keruh (Paiker).

Baca Juga: Astaga! Seorang Kakek Cabuli Bocah 7 Tahun Sampai Tewas dengan Alat Vital Rusak

“Pelaku dan barang bukti sudah kami amankan, dinana saat ini, kami masih mendalami kasus ini,” Kata Mursal.

Terakhir Mursal menuturkan, dalam menjalankan aksinya pelaku mengaku sebagai dukun yang bisa mengobati segala penyakit.

Selain itu juga pelaku mengajar bela diri di linkungannya.

Atas perbuatannya ini pelaku diancam dengan Pasal 81 dan atau 82 UU RI NO. 35 THN 2014 Tentang perlindungan anak dengan ancaman penjara 15 tahun.(*)

(adz/Sumber: Sriwijaya Post)

Kembali Bikin AHY Cemas, Kubu Moeldoko Ajak 'Perang' di Pengadilan

  • Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. 

MERDEKAPOST.COM - Kisruh Partai Demokrat belum akan mereka setelah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memutuskan menolak hasil Kongres Luar Biasa Deli Serdang.

Kini Demokrat Kubu Moeldoko siap untuk bertarung di pengadilan dengan mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Moeldoko Cs optimistis mereka akan menang melawan Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di pengadilan.

Meski permohonan pengesahan hasil KLB Demokrat di Deli Serdang, sebelumnya ditolak oleh Menkumham Yasonna Laoly.


Hal tersebut disampaikan langsung oleh Juru Bicara Partai Demokrat pimpinan Moeldoko, Muhammad Rahmad yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (5/4/2021).

Rahmad menyatakan jika ini adalah baru babak awal dan masih ada tahapan berikutnya yakni pertarungan di pengadilan.

Baik itu di Pengadilan Negeri maupun di Pengadilan Tata Usaha Negara, bahkan di Mahkamah Agung (MA).

"Putusan Kemenkumham ini bukan akhir dari perjuangan demokrasi kami di DPP Demokrat Pimpinan Bapak Moeldoko. Ini baru babak awal, tahapan berikutnya adalah pertarungan di pengadilan."

"Apakah itu di Pengadilan Negeri atau di Pengadilan Tata Usaha Negara dan bahkan nanti bisa sampai ke Mahkamah Agung," kata Rahmad dikutip dari Kompas TV.

Lebih lanjut Rahmad menyatakan posisi DPP Partai Demokrat pimpinan Moeldoko dengan pimpinan AHY memiliki kewenangan yang sama untuk menggunakan simbol-simbol Partai Demokrat.

Kepemilikan Demokrat Secara Legal Ada di Keputusan Inkrah MA

Menurut Rahmad saat ini ada dua Partai Demokrat, yakni Demokrat pimpinan Moeldoko dan pimpinan AHY.

Salah satunya nanti akan bisa mengklaim Partai Demokrat secara legal.

Apabila sudah ada keputusan inkrah dari MA.

"Tidak bisa kita pungkiri saat ini ada dua Partai Demokrat, satu pimpinan Bapak Moeldoko, satu pimpinan AHY."

"Dan salah satu akan bisa mengklaim kepemilikan Partai Demokrat nanti secara legal, apabila sudah ada keputusan ingkrah dari Mahkamah Agung," tegas Rahmad.

Sehingga sebelum ada keputusan inkrah terkait Partai Demokrat maka kedua belah pihak berhak untuk menggunakan simbol Partai Demokrat.

"Jadi sebelum ada keputusan Ingkrah terkait Partai Demokrat ini, jadi kedua belah pihak, termasuk seluruh kader-kader yang ada di seluruh Indonesia di pimpinan Bapak Moeldoko punya hak yang sama menggunakan simbol-simbol Partai Demokrat," sambungnya.

Ajak AHY Bertarung Uji Keabsahan AD/ART 2020

Rahmad pun mengajak Demokrat pimpinan AHY untuk bertarung di pengadilan.

Untuk menentukan siapa yang sesungguhnya berhak atas Partai Demokrat.

Dilakukan melalui uji keabsahan AD/ART 2020, terkait kebenaran dan legalitasnya.

Apakah AD/ART tersebut bertentangan dengan undang-undang atau tidak.

Terakhir, Rahmad pun berharap agar di pengadilan nanti Demokrat pimpinan Moeldoko bisa memenangkan pertarungan ini.

"Pengadilan atau PTUN nanti memenangkan Partai Demokrat pimpinan Bapak Moeldoko sampai ke MA, yang dimenangkan adalah Partai Demokrat pimpinan Bapak Moeldoko maka yang berhak mengelola Partai Demokrat adalah Bapak Moeldoko."

"Jadi perjuangan ini masih panjang, belum final dan masih belum selesai. Tentu kita berharap nanti di pengadilan Partai Demokrat pimpinan Bapak Moeldoko akan memenangkan pertarungan ini," pungkasnya.(adz/Tribunnews.com)

BERITA MERDEKAPOST.COM LAINNYA:

Sempat Kabur ke Sumsel, 5 Pelaku Pembacokan Siswa di Jambi Ditangkap

DITANGKAP : Para Pelaku pembacokan Syarul Romadhon siswa SMAN 7 Kota Jambi 29/03 lalu.

MERDEKAPOST | JAMBI - Berakhir sudah pelarian AZ, MZ, RK, FR, dan MA. Mereka adalah pelaku pembacokan Syarul Romadhon, siswa SMAN 7 Kota Jambi, pada Senin (29/3) lalu.

AZ yang merupakan pelaku utama pembacokan Syarul Romadon diringkus setelah sempat kabur ke Provinsi Sumatera Selatan. 

AZ dan pelaku lain berstatus pelajar SMA di Kota Jambi.

Berita Lainnya: 

Motif pembacokan diketahui adalah dendam karena tim pelaku kalah dalam pertandingan futsal beberapa waktu yang lalu. 

Mereka membacok suporter lain dengan acak, tanpa mengetahui siapa yang dibacoknya itu.

Saat ini masih ada satu pelaku yang buron dengan inisial MY dan sedang dikejar oleh pihak kepolisian. Kini para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. (red)

Sempat Keluarkan Tembakan, BNNP Jambi Berhasil Ringkus Kurir Sabu 2 Kg

  • Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jambi berhasil gagalkan pengiriman 2 Kg narkotika jenis sabu-sabu, di kawasan Suban, Tanjung Jabung Barat, Senin (5/4/2021) sore. 

JAMBI - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jambi berhasil gagalkan pengiriman 2 Kg narkotika jenis sabu-sabu, di kawasan Suban, Tanjung Jabung Barat, Senin (5/4/2021) sore.

Tidak hanya itu, petugas juga turut mengamankan 4 orang tersangka, dua berperan sebagai kurir 2 lainnya sebagai penerima.

Aksi penggerebekan juga sempat terekam dalam video amatir.

Dalam video tersebut, tampak sekira 10 anggota menggunakan kendaraan roda empat membuntuti satu unit kendaraan mini bus warna silver.

Kemudian, petugas langsung menghentikan laju kendaraan dengan dua unit mobil, dengan memepet kendaraan tersebut.

Baca Juga: Demi Kelancaran Ibadah Paskah, TNI Jaga Gereja di Perbatasan

Petugas juga sempat mengeluarkan belasan tembakan, hingga akhirnya para pelaku berhasil diringkus.

Kabid Berantas BNNP Jambi, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo membenarkan adanya aksi penangkapan dan pengamanan 2 Kg sabu-sabu tersebut.

Ia menjelaskan, saat ini timnya tengah melakukan pengembangan di lokasi.

"Benar, tim kita sedang berada di lokasi untuk melakukan pengembangan," kata Guntur, Senin (5/4/2021).

"Untuk informasi lebgkapnya, nanti kita lakukan pers rilis," tutup Guntur.

(adz | jambi.tribunnews.com)

Astaga! Seorang Kakek Cabuli Bocah 7 Tahun Sampai Tewas dengan Alat Vital Rusak

Ilustrasi pencabulan anak dibawah umur

MERDEKAPOST.COM - Bocah perempuan 7 tahun meninggal dunia setelah jadi korban pencabulan kakek tirinya.

Bocah berinisial KO (7), warga Pademangan, Jakarta Utara, tewas setelah jadi korban pencabulan oleh kakek tirinya sendiri, TS (45).

KO tutup usia pada Selasa (30/3/2021) lalu dengan kondisi luka parah di bagian alat vitalnya.

Korban meregang nyawa setelah sempat dilarikan ke beberapa fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Pelaku Pembacok Siswa SMAN di Jambi Hingga Tewas Ditangkap Polisi

Awalnya, suatu pagi di pekan lalu, KO mengalami gejala sesak nafas dan mengeluhkan rasa sakit pada kemaluannya.

Setelah dibawa ke klinik, puskesmas, hingga rumah sakit kecamatan, KO yang kondisi kesehatannya terus menurun akhirnya dirujuk ke RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.

Tapi, tak sampai berapa lama, KO meninggal dunia di rumah sakit tersebut.

Korban meninggal dunia dengan dugaan awal terjangkit Covid-19.

Demi memastikan dugaan itu, pihak rumah sakit lantas melakukan tes dan menyatakan korban negatif Covid-19.

Baca Juga: Asyik Karaoke Tiba-Tiba Tersambar Petir

Keluarga korban yang berada di rumah sakit sempat lega sejenak mengetahui jenazah bocah perempuan itu akhirnya bisa dibawa pulang dan dimakamkan secara normal karena negatif terpapar virus corona.

Namun, kelegaan itu seketika lenyap setelah dokter mengungkap hal lain soal kondisi kesehatan korban.

Paman korban, WL (39) mengatakan, pihak keluarga baru mengetahui bahwa KO menderita luka di alat vitalnya setelah dokter melakukan pemeriksaan mendalam pada jenazah bocah perempuan tersebut.

"Setelah itu didalami oleh dokter, ternyata ada kelainan atau kejanggalan di sana, yakni kemaluan korban," kata WL saat ditemui di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (3/4/2021).

Mendengar penjelasan dokter, keluarga korban mulai panik dan bertanya-tanya.

Baca Juga: Terungkap! Cara Teroris Rekrut dan Doktrin Orang Sampai Berani Lakukan Bom Bunuh Diri

Demi mencari kejelasan, pihak keluarga memutuskan mengirim jenazah korban ke RS Polri Kramat Jati guna dilakukan visum et repertum, sembari melaporkan hal ini ke aparat Polres Metro Jakarta Utara.

Bak petir yang tiba-tiba menyambar, keluarga tak percaya saat mengetahui hasil visum yang menyatakan kondisi alat vital KO sudah luka parah.

"Dari hasil visum itu memang kondisi kemaluan korban luka parah," kata WL.

Berbekal hasil visum dan keterangan keluarga, polisi akhirnya menindaklanjuti kasus yang mengarah ke dugaan pencabulan ini.

Hasil penyelidikan, polisi mendapati bahwa benar adanya KO telah menjadi korban pencabulan berkali-kali.

Ilustrasi Pencabulan bocah

Pelakunya tak lain adalah kakek tiri korban, TS, yang sehari-hari tinggal bersama di suatu kontrakan di wilayah Pademangan.

"Itu yang melakukan itu kakek tiri si korban. Sehari-harinya memang dia (korban) tinggal sama nenek dan kakek tirinya," ucap WL.

Keluarga masih tak percaya bocah perempuan tersebut nyatanya dicabuli oleh orang yang selama ini dipercaya memomongnya.

Baca Juga Berita Lainnya:

Tergiur Ponsel Mahal Janda Muda Terjerat Prostitusi Online, "Yaudah Saya Mau Begituan"

"Kita masih nggak percaya, masih syok. Karena dia (TS) memang sehari-harinya dipercaya jagain si KO ini," tutup WL.

Menyusul pelaporan kasus dugaan pencabulan ini ke polisi, keluarga akhirnya mengebumikan jenazah KO di TPU Semper pada Kamis (31/3/2021). (adz | Sumber: Tribunjatim.com)

Tergiur Ponsel Mahal Janda Muda Terjerat Prostitusi Online, "Yaudah Saya Mau Begituan"

Ilustrasi prostitusi online 

MERDEKAPOST.COM | Pengakuan mengejutkan gadis belia dan janda muda yang memilih terjun ke dunia prostitusi online.

Dua gadis muda yang terjerat prostitusi online ini diamankan oleh petugas Satpol PP Kota Tangerang saat menunggu kedatangan pelanggan pada Jumat (2/4/2021).

Di antaranya seorang janda muda BN (20) memutuskan terjun ke bisnis prostitusi online lantaran ingin mendapatkan uang dengan mudah.

Sebab, dirinya harus menghidupi putrinya yang masih berusia 4 tahun.

"Tadinya cuma nemenin pacar yang kerja nyewain kamar."

"Tapi lama-lama saya lihat yang nyewa kamar kaya-kaya cuma kerja begitu, handphone bagus-bagus ya sudah saya mau kerja begituan," kata BN.

Pertama kali memutuskan menjadi PSK, dirinya mengaku masuk dalam dunia prostitusi online tak mudah.

  • Ilustrasi Prostitusi Online yang kian marak akhir-akhir ini

Lantaran saat itu satu-satunya ponsel yang dimilikinya tidaklah mumpuni untuk mengunduh aplikasi tersebut.

Terlebih wanita malang itu tidak mengenal satu pun orang-orang yang seprofesi dengannya yang disinyalir terogranisir melalui grup disalah satu aplikasi pesan singkat di wilayah itu.

"Waktu itu pertama dapat tamu, saya sempat bingung sih."

"Nah saya mau ngadu ke siapa, tapi sekarang ada semacam grup WA jadi bisa tukaran info sama yang lain. Termasuk info razia," kata wanita berusia 20 tahun ini.

Tak berbeda dengan BN, MW (16) mengaku tergiur dengan hasil yang didapat dengan menjual diri kepada pria hidung belang.

"Paling murah Rp300 ribu, pernah dapet Rp800 ribu buat sekali main, itu enggak sampai 10 menit," kata MW.

Ilustrasi

MW yang menyebut meski baru berusia 16 tahun tersebut lebih memilih menjadi PSK ketimbang melanjutkan pendidikan.

Dirinya merasa lebih nyaman dengan hasil yang didapat dengan menjual diri.

"Lagian ayah juga enggak bakalan kuat biayain saya." "Adik saya dua masih SD kerjanya saja enggak jelas."

"Kadang seminggu sekali dapat duit kadang dua Minggu, namanya juga tukang servis listrik panggilan," jelasnya.

Di sisi lain, dirinya dapat membantu kedua orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Meski demikian, MW menyebut kedua orang tuanya tidak tahu profesi sebenarnya dari anak sulung itu.

"Orang tua tidak tahu, tiap hari pulang paling malem banget saya pulang jam 11 malam. Tahunya saya dikasih duit sama pacar saya."

"Saya juga jaga banget itu, kalau dipikir-pikir sayang juga kalau saya tiap hari harus bolak balik, ongkosnya mahal apalagi biaya sewa apartemen lebih mahal," kata MW.(*)

(SUMBER ARTIKEL : WARTAKOTA)

Saat Meliput Insiden Bentrok, Mobil Wartawan INews TV Diseruduk Truk Milik PT KBPC

  • Polres Bungo saat olah TKP paska mobil Wartawan INews TV diseruduk truk PT KBPC

MERDEKAPOST.COM | MUARABUNGO – Buntut dari insiden pengrusakan mobil milik salah satu wartawan TV Nasional I News TV Budi Utomo saat meliput kejadian bentrok antara karyawan PT KBPC dengan warga di Kabupaten Bungo provinsi Jambi, pada Kamis lalu (01/04/2021) aparat Kepolisian pun langsung bertindak.

Polres Bungo tanggap dan turunkan anggota untuk melakukan oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang menjadi lokasi dimana mobil salah satu nasional Inews TV Budi Utomo dirusak oleh masa demo dari karyawan PT KBPC.

Olah TKP, dipimpin Kanit Pidum Ipda Erwin Simatupang dan tim Inafis, pada Sabtu (3/4/2021) sekitar pukul 11.40 wib yang menghadirkan langsung kendaraan yang dimiliki oleh Budi Utomo. 

Baca Juga: Asyik Karaoke Tiba-Tiba Tersambar Petir 

Pantauan dilapangan olah TKP berlangsung hanya belasan menit, tim meminta Budi Utomo menceritakan pasca kejadian yang dalam BAP yang dilaporkan ke Mapolres kepada tim dilapangan. 

"Alhamdulillah, pihak polres Bungo respon. Berharap semua ini cepat selesai," ujar Budi Utomo dilapangan dan menolak untuk  banyak bicara.

Untuk diketahui saat insiden, kedua masa bentrok antara masa Pekerja PT KBPC dan masa mengatasnamakan masyarakat lima dusun di kecamatan Muko-Muko Bathin VII dan aliran Sungai Batang Bungo, Kabupaten Bungo Jambi pecah pasca pemasangan portal besi dijalan tambang batubara. 

Baca Juga: Pelaku Pembacok Siswa SMAN di Jambi Hingga Tewas Ditangkap Polisi

Dari pantauan dilapangan, Insident tampak disengajakan oleh pihak pekerja PT KBPC, dengan menggunakan truk menabrak portal dan menyeruduk mobil wartawan Inews TV milik Budi Utomo yang tengah melakukan peliputan saat insiden bentrok. 

Budi Utomo wartawan tv nasional ini mengakui dirinya melihat langsung mobil pribadinya diseruduk oleh truk batu bara setelah menabrak Portal yang dipasang masa dari warga. Atas Insiden ini, tampak bagian bodi mobil bagian belakang rusak parah.

Baca Juga: Ruko Depan Kantor Bupati Merangin Terbakar

"Saya memarkirkan mobil saja sekitar 40-50  meter posisi sebelah kanan dari titik portal yang dipasang masa dari warga," ujar Budi Utomo.

Lanjut Budi, dia hanya mengingatkan mobil yang menyeruduk mobilnya truk warna putih yang ada tulisan didinding sebelah kanan merek PT KBPC. Siapa sopir dan Nopol tidak diketahui, karena saat bentrok Pecah ia tengah mencari posisi aman keluar dari kerumunan masa. 

"Saya juga terjatuh dan tangan kiri saya memar. Saat berusaha keluar dari kerumunan masa," ujarnya.(adz)

Terungkap! Cara Teroris Rekrut dan Doktrin Orang Sampai Berani Lakukan Bom Bunuh Diri

Ilustrasi ISIS

MERDEKAPOST.COM | JAKARTA - Kelompok teroris ternyata juga memanfaatkan aplikasi media sosial  untuk menyebarkan paham atau doktrin ekstremisme hingga merekrut anggota baru.

Salah satu aplikasi yang sering dipakai kelompok terlarang ini yakni Telegram.

"Ada beberapa media yang menjadi alat yang mereka lakukan secara intensif (melakukan pembinaan) misalnya Telegram, atau juga di medsos lain di Facebook juga saya rasa digunakan," kata mantan narapidana teroris Haris Amir Falah, seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/4/2021).

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), sejak 2015 lalu sudah ada 17 kasus terorisme yang memanfaatkan Telegram sebagai alat komunikasi mereka.


Salah satunya, digunakan dalam kasus teror di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Januari 2016 lalu.

Menurut Haris, dahulu perekrutan dilakukan secara langsung dan menyasar anak-anak muda.

Namun, kini doktrin dan pembinaan bisa dilakukan secara daring serta bisa langsung dijadikan "pengantin", istilah untuk pelaku teror.

"Jadi orang tanpa bertemu kemudian dia sudah bisa menjadi seorang pengantin," ujarnya.

Target dan Sasaran Doktrin adalah Kelompok Milenial

Dilanjutkan Haris, saat ini target doktrin para pelaku teror masih tertuju pada kelompok milenial.

Menurut dia, milenial adalah sasaran yang mudah untuk diajak bergabung dan diberi doktrin.

"Saya dulu direkrut waktu saya di SMA karena masih cari jati diri kemudian ingin menujukkan kehebatan, kemudian bertemulah apa yang mereka punya bertemu dengan doktrin-doktrin," ungkapnya.

"Doktrin di mana apa yang menjadi keinginannya dan ini sampai sekarang anak-anak udah sangat luar biasa (banyak) yang direkrut," ucap Haris.

Dalam sepekan ini, telah terjadi dua peristiwa teror di Indonesia.

Pelaku berinisial L berusia 26 tahun dan istrinya, YSR, melakukan teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) pagi.

Kemudian, perempuan berinisial ZA menjadi pelaku penyerangan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3/2021). ZA diketahui berusia 25 tahun.

Pelaku bom bunuh diri di Makassar diduga merupakan jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi ke Negara Islam di Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS).

Sementara, pelaku teror di Mabes Polri diduga pendukung ISIS. Dugaan itu berasal dari hasil pendalaman polisi yang menemukan unggahan bendera ISIS di akun Instagram milik pelaku.(*)

Pelaku Pembacok Siswa SMAN di Jambi Hingga Tewas Ditangkap Polisi

  • Ilustrasi Pembacokan 

MERDEKAPOST.COM | JAMBI - Dua pelaku pembacokan terhadap SR (17), siswa SMAN 7 Kota Jambi hingga tewas akhirnya berhasil diringkus oleh pihak Kepolisian.

Dari data yang dihimpun, dua pelaku tersebut yakni MZ (16) dan MA (16).

Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Handres mengiyakan terkait penangkapan tersebut.

Namun ia menjelaskan, kasus tersebut sudah ditangani langsung oleh Polsek Telanaipura.

"Iya sudah di tangkap, langsung ke Polsek Telanaipura aja ya," kata Handres, Sabtu (3/4/2021).

Sementara itu, Kapolsek Telanaipura, AKP Yumika Putra belum memberi komentar lebih terkait penangkapan tersebut.

Berita Terkait: Polisi Buru Pembacok SR Siswa di Kota Jambi Hingga Kritis

Saat dikonfirmasi, ia mengaku timnya masih melakukan proses terkait kasus tersebut.

"Masih Proses," singkat Yumika.

Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Kota Jambi SR (17) kritis, usai mendapat luka bacok di bagian kepalanya, Senin (29/3/2021) malam.

SR terkapar saat kepalanya dihantam menggunakan senjata tajam jenis samurai, hingga akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Radden Mattaher.

Baca Juga: 

Insiden nahas tersebut berawal saat, satu diantara SMA Negeri di Kota Jambi sedang melakukan pertandingan futsal dengan satu diantara SMA swasta di Kota Jambi di GOR Kotabaru, Senin malam.

Kemudian susana memanas, saat SMA swasta tersebut kalah telak, dengan skor 5:0 dengan SMA lawannya.

Para suporter yang berada di tribun penonton sempat terlibat keributan, namun masih dapat dikendalikan.

D, rekan korban menuturkan, saat itu, tim dari lawan sekolahnya tidak terima dengan kekalahan, hingga berujung bentrokan kecil di dalam GOR.

Baca Juga: TNI Kunjungi Gereja dan Bagikan Al-Kitab di Hari Paskah

Tidak diduga, keributan terus berlanjut, saat korban dan rekannya menuju jalan pulang, tiba-tiba 5 orang pelaku menghampiri korban, dan melakukan penyerangan hingga korban terkapar, dan kritis, tepat di kawasan Buluran, Kelurahan Teluk Kenali, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi pada, Senin (29/03) sekitar pukul 18.30 wib.

Kata D, sebelum pergi meninggalkan GOR, kelompok dari lawan tanding futsalnya sempat mengancam korban dan rekannya tersebut.

Baca Juga: 

Mencla-Mencle KPU Jambi, PSU Tak Jelas Kapan Dilaksanakan

Ini Kronologis, Nesa yang Meninggal Tertimpa Kayu Saat Hendak ke Sekolah

"Awalnya gak terima hasil pertandingan bang, terus mereka ngancam bilang nunggu kami," kata D Senin (29/3/2021) malam.

"Ternyata, mereka sudah ngejar pas kami balik dan ketemu di Buluran," bilangnya.

Saat aksi kejar-kejaran berlangsung, korbam sempat tertinggal dengan rombongannya, hingga menjadi sasaran empuk bagi para pelaku.

Sementara itu, Kapolsek Telanaipura, AKP Yumika Putra mengiyakan terkait insiden pembacokan tersebut.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut.

"Kita sedang melakukan penyelidikan," singkatnya, Selasa (30/3/2021).(*)

Baca Juga Berita Merdekapost.com Lainnya:

TNI Kunjungi Gereja dan Bagikan Al-Kitab di Hari Paskah

Densus 88 Tangkap Penjual Pistol ke Zakiah Aini, Ini Tampangnya

Mencla-Mencle KPU Jambi, PSU Tak Jelas Kapan Dilaksanakan

(adz | Tribunjambi)

Densus 88 Tangkap Penjual Pistol ke Zakiah Aini, Ini Tampangnya

  • Air Gun, pistol yang digunakan Zakiah Aini saat menyerang Mabes Polri.  Foto: Dok. Polri

MERDEKAPOST.COM |  JAKARTA - Densus 88 menangkap penjual pistol berjenis air gun ke Zakiah Aini (25). Zakiah Aini merupakan penyerang Mabes Polri beberapa waktu lalu.

Dari informasi yang diterima kumparan, pelaku berinisial MK alias IM ditangkap di Syiah Kuala, Banda Aceh.

Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy. Ia mengatakan, MK ditangkap pada Kamis (1/4) lalu.

“Iya, benar info tersebut,” kata Winardi kepada kumparan, Sabtu (3/4).

Winardi menyebut, IM akan diterbangkan ke Jakarta menggunakan pesawat pada Sabtu siang.

“Menurut rencana, tersangka tiba di Jakarta sore ini,” ujarnya.

Saat menyerang Mabes Polri, Zakiah datang mengenakan gamis hitam, kerudung biru, dan tas hitam. Sampai di pos gerbang depan Mabes Polri, dia mulai melepaskan 6 tembakan ke arah polisi.

Tampang IM, Pelaku yang Jual Air Gun ke Zakiah Aini

Wajah pelaku yang jual Airgun ke Penyerang Mabes Polri. Foto: Dok. Istimewa

Densus 88 Antiteror berhasil menangkap MK alias IM, seorang pria yang menjual senjata air gun ke Zakiah Aini (25) wanita penyerang Mabes Polri.

Dari foto yang diterima kumparan, Sabtu (3/4), tampak MK alias IM berada di sebuah mobil. Ia tampak mengenakan kemeja berwarna cokelat dan hanya bisa tertunduk.

Untuk diketahui MK alias IM ditangkap di sebuah daerah di kawasan Syiah Kuala, Banda Aceh. IM telah diterbangkan dari Aceh ke Jakarta siang ini.

"Saat ini sudah di bandara untuk diterbangkan. Menurut rencana, tersangka tiba di Jakarta sore ini," ujar Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy kepada kumparan, Sabtu (3/4).

Saat penyerangan, Zakiah masuk ke gedung Mabes Polri dan sempat menembakkan senjata ke arah polisi sebanyak 6 kali, sebelum akhirnya dilumpuhkan.

Setelah diperiksa, ternyata senjata tersebut berjenis air gun. Di lokasi kejadian, polisi menemukan kartu anggota Perbakin, meski belakangan dinyatakan palsu.

(adz | kumparan.com)

Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar, Ternyata Pengantin Baru, Istrinya Karyawan Swasta


Jakarta, Merdekapost.com - Teka teki pelaku bom bunuh diri yang tewas di depan halaman gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, perlahan-lahan mulai terungkap.

Fakta terbaru yang ditemukan penyidik, ternyata terduga pelaku merupakan pengantin baru, yang baru menikah sejak 6 bulan lalu.

Demikian disampaikan, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangannya, Senin (29/3/2021).

“Betul, baru menikah 6 bulan lalu,” kata Argo.

Baca Juga: Suami Istri Pelaku Pengeboman Sempat Tertangkap Kamera Sebelum Ledakkan Diri

Jendral bintang dua itu menuturkan, tim di lapangan masih terus mengembangkan jaringan kasus bom bunuh diri tersebut.

Namun, dari data yang diperoleh sang istri dari pelaku inisial L merupakan pekerja swasta.

“Istri berinisial YSF pekerjaaan swasta. Penyelidikan masih terus dilakukan termasuk mengungkap pelakunya lainnya,” ujar Argo.

Sebelumnya, sebuah ledakan terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, sekitar pukul 10.30 Wita.

Polisi Menduga Kasus ini Sebagai Aksi Teror Bom Bunuh Diri

Berdasarkan informasi terakhir, korban luka akibat bom bunuh diri di depan Gereja Katedral sebanyak 20 orang.

Saat ini, para korban masih dalam perawatan di beberapa rumah sakit. Tidak ada pihak gereja atau jemaat yang menjadi korban tewas.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan ada dua terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.

Baca Juga: Ini Wajah Terduga Pelaku Bom Gereja di Makassar

Dua pelaku bom bunuh diri itu ialah laki-laki dan wanita. Pelaku bom bunuh pria sudah teridentifikasi yakni berinisial L.

Sementara pelaku bom bunuh diri wanita hingga kini masih dalam proses identifikasi oleh tim Biddokkes Polda Sulsel.

Kedua pelaku bom bunuh diri merupakan bagian dari jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulsel yang beberapa anggotanya telah ditangkap pada bulan Januari lalu di Perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Makassar.

“Jadi mereka (pelaku) adalah bagian dari pengungkapan beberapa waktu lalu kurang lebih 20 orang kelompok JAD, mereka bagian dari itu. Inisial serta data-datanya sudah kita cocokan (inisial L),” kata Listyo Sigit di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021). (adz/sumber:pojoksatu)

Ini Wajah Terduga Pelaku Bom Gereja di Makassar

Wajah terduga pelaku bom Gereja Katedral di Makassar beredar luas. Wajah tersebut adalah potongan kepala dari ledakan, Potongan kepala tersebut dibenarkan pihak Polri. (ist)

MERDEKAPOST.COM | SULSEL – Wajah terduga pelaku bom Gereja Katedral di Makassar beredar luas. Wajah tersebut adalah potongan kepala dari ledakan, Minggu (28/3/2021). Potongan kepala tersebut dibenarkan pihak Polri.

“Iya (ditemukan potongan kepala pelaku bomber) itu memang hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) demikian ya,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan dikutip detikcom, Minggu (28/3/2021).

Pengebom Tertangkap Kamera Sebelum Ledakkan Diri di MakassarSaat Pejalan Kaki Melintas, Bom Meledak di Gereja Katedral Makassar

Kombes Zulpan mengatakan potongan kepala milik terduga bomber tersebut ditemukan di atap sebuah bangunan yang lokasinya tepat di samping Gereja Katedral Makassar.

“Itu memang ditemukan di atap bangunan di samping gereja. Jadi di samping gereja ada bangunan,” jelas Zulpan.

Baca Juga: Suami Istri Pelaku Pengeboman Sempat Tertangkap Kamera Sebelum Ledakkan Diri 

Peristiwa memilukan itu terjadi selepas Misa Minggu Palma di Gereja Katedral Makassar yang beralamat di Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan ada 2 terduga pelaku yang mengendarai 1 unit motor matik.

“Jadi setelah kita lakukan cek TKP kemudian kita mencari beberapa informasi yang berkaitan dengan ledakan tadi memang kita mendapatkan informasi bahwa ada 2 orang yang berboncengan menggunakan kendaraan roda dua,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan, Minggu (28/3).

Diketahui, ledakan terjadi pada pukul 10.28 Wita. Saat ledakan terjadi, sejumlah jemaat gereja tengah beribadah di lokasi. Selain potongan tubuh manusia, di lokasi kejadian saat ini tampak sejumlah korban luka dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit. (red)

Suami Istri Pelaku Pengeboman Sempat Tertangkap Kamera Sebelum Ledakkan Diri

Dua terduga pelaku bom makassar sebelum meledakkan diri | istimewa

MERDEKAPOST.COM | MAKASSAR – Foto dua terduga peledakan tertangkap kamera sedang berboncengan sebelum meledakkan diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulsel. Foto tersebut dibenarkan polisi sebagai terduga pelaku bom bunuh diri.

Dalam foto itu, terlihat ada seorang pria dan wanita tengah berboncengan menggunakan sepeda motor. Seorang wanita yang berada dalam posisi dibonceng.

“Iya (foto beredar benar terduga pelaku). Itu mungkin teman-teman (ada yang dapat),” ujar Zulpan dikutip detikcom, Minggu (28/3/2021). “Pelakunya 2 orang, laki-laki dan wanita,” kata Zulpan.

Menurut Zulpan, sejauh ini Biddokkes Polda Sulsel baru mengungkap identitas terduga pelaku pria yang potongan kepalanya sempat ditemukan di atas atap sebuah bangunan di samping Gereja Katedral Makassar.

“Insial pelaku (terduga pelaku pria) LL,” kata Zulpan.

Sementara untuk identitas terduga pelaku wanita masih dalam penyelidikan. Polisi beralasan potongan tubuh terduga pelaku wanita hancur.

“Belum, masih diidentifikasi. Karena hancur kan, hancur,” jelas Zulpan.

Diketahui, ledakan bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada pukul 10.28 Wita. Saat ledakan terjadi, sejumlah jemaat gereja tengah beribadah di lokasi.

Pelaku bom bunuh diri diduga 2 orang dengan menggunakan sepeda motor. Pelaku sempat dicegah sekuriti Gereja Katedral Makassar saat akan masuk ke pelataran gereja. Pelaku akhirnya meledakkan diri. (red) 


Polisi Buru Pembacok SR Siswa di Kota Jambi Hingga Kritis

Ilustrasi: Pembacokan Siswa di Kota Jambi Hingga Kritis

JAMBI, MERDEKAPOST.COM - Unit Reskrim Polsek Telanaipura kejar pelaku pembacokan SR (17), siswa SMA di Kota Jambi hingga kritis, Senin (29/3/2021) malam.

Kapolsek Telanaipura, AKP Yumika Putra mengatakan, saat ini, timnya tengah melakukan penyelidikan, dan melakukan pengejaran terhadap pelaku.

"Kita sedang lakukan pengejaran," singkat Yumika, Selasa (30/3/2021) siang.

Seperti diberitakan, seorang pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Kota Jambi  SR (17) kritis, usai mendapat luka bacok di bagian kepalanya, Senin (29/3/2021) malam.

SR terkapar saat kepalanya dihantam menggunakan senjata tajam jenis samurai, hingga akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Radden Mattaher.

Insiden nahas tersebut berawal saat, satu diantara SMA Negeri di Kota Jambi sedang melakukan pertandingan futsal dengan satu di antara SMA swasta di Kota Jambi di GOR Kotabaru, Senin malam.

Kemudian susana memanas, saat SMA swasta tersebut kalah telak, dengan skor 5:0 dengan SMA lawannya.

Suporter yang berada di tribun penonton sempat terlibat keributan, namun masih dapat dikendalikan.

D, rekan korban menuturkan, saat itu, tim dari lawan sekolahnya tidak terima dengan kekalahan, hingga berujung bentrokan kecil di dalam GOR.

Tidak diduga, keributan terus berlanjut, saat korban dan rekannya menuju jalan pulang, tiba-tiba 5 orang pelaku menghampiri korban, dan melakukan penyerangan hingga korban terkapar, dan kritis.

Kejadian pembacokan itu, tepat di kawasan Buluran, Kelurahan Teluk Kenali, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi pada, Senin (29/03) sekitar pukul 18.30 wib. 

Kata D, sebelum pergi meninggalkan GOR, kelompok dari lawan tanding futsalnya sempat mengancam korban dan rekannya tersebut.

"Awalnya gak terima hasil pertandingan bang, terus mereka ngancam bilang nunggu kami," kata D Senin (29/3/2021) malam.

"Ternyata, mereka sudah ngejar pas kami balik dan ketemu di Buluran," bilangnya.

Saat aksi kejar-kejaran berlangsung, korbam sempat tertinggal dengan rombongannya, hingga menjadi sasaran empuk bagi para pelaku.(Adz) 

Bu Kades yang Digrebek Ngaku Tidak Selingkuh, Rini: Kami Bahas Pencairan Beras

Bu kades yang viral videonya diduga berselingkuh, akhirnya membantah tuduhan tersebut dan mengaku dirinya bersama stafnya sedang membahas pencairan beras.(ist)

Merdekapost.com - Isu cinta terlarang Bu Kades dan bawahannya tersebut menjadi perbincangan hangat usai video penggebrekan viral di media sosial.

Bu Kades Wotgalih, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Rini Kusmiyati (38) akhirnya buka suara terkait kabar perselingkuhan dengan bawahannya.

Ia membantah dengan tegas kabar perselingkuhannya dengan stafnya yang bernama Salam.

Hal itu disampaikan perempuan yang berusia 38 tahun ini saat ditemui usai membuat laporan pencemaran nama baik di Polres Pasuruan Kota.

Bu Kades Wotgalih Rini Kusmiyati seusai laporan di Polres Pasuruan Kota, Jumat sore (26/3/2021).

Ia menyampaikan beberapa bantahan terkait dugaan perselingkuhan yang ditujukan padanya.

Bahkan ia merasa difitnah hingga menyinggung soal dirinya yang tak berbusana saat penggebrekan tersebut.

Kemunculan Bu Kades tersebut merupakan kemunculan pertama pasca dirinya digerebek sang suami, Eko Martono.

Ia digerebek bersama stafnya yang menjabat Kasi Pelayanan dan Pemerintahan bernama Salam di sebuah rumah.

Berikut bantahan Bu Kades Wotgalih Pasuruan yang bertolak belakang dengan pengakuan sang suami:

1. Rini Kusmiyati membantah telah berselingkuh

Diduga selingkuh dengan staf di Kasi Pelayanan dan Pemerintahan Desa Wotgalih bernama Salam.

Rini mengaku tidak memiliki hubungan khusus dengan Salam.

"Hubungan saya dengan dia hanya sebatas kepala desa dan staf. Hanya hubungan kerja. Tidak lebih," kata Rini kepada Suryamalang.com, Jumat (26/3/2021).

2. Bahas soal Beras

Awalnya Rini Kusmiyati dan Salam memang sudah janjian untuk membahas pencairan beras bulanan untuk warga.

Menurutnya, Salam adalah operator di setiap proses pencairan bantuan ini.

"Kami bertemu di pinggir jalan. Karena tidak enak, pemilik rumah itu kenal Pak Salam. Akhirnya dia minta kami mengobrol di dalam rumah saja," sambung dia.

3. Bukan rumah kosong

Rini memastikan rumah tersebut tidak kosong.

Bahkan pemilik rumah yang mempersilakan Rini dan Salam masuk ke dalam rumah.

Tapi, pemilik rumah tidak tahu bila Rini adalah kepala desa.

"Pemilik rumah memperbolehkan saya masuk, kemudian ada penggerebekan itu. Sekali lagi, rumah itu bukan kosong, tapi ada orangnya," urainya.

4. Singgung soal dirinya tak berbusana

Rini menegaskan dia dan Salam sedang berada di ruang tamu saat penggerebekan bukan di dalam kamar.

Ia juga mengaku saat penggerebekan tersebut ia memakai busana.

"Juga tidak benar bila ada yang menyebut saya tidak pakai busana. Anak saya saksinya," paparnya.

Saat penggerebekan itu, dia ada duduk di ruang tamu bersama anaknya.

"Saya tidak kabur. Saya dan anak saya duduk di ruang tamu," ungkapnya.

5. Sebut Salam dipaksa lepas baju oleh warga

Disinggung soal Salam yang tidak pakai baju seperti dalam video viral yang beredar.

Rini mengungkapkan saat itu warga langsung mengejar Salam.

Warga minta Salam untuk lepas baju dan celana.

Tapi, Salam tidak mau.

Akhirnya Salam hanya melepas bajunya.

"Orang yang mengejar itu memaksa dia melepas bajunya," tambahnya.

Pernyataan Rini Kusmiyati berbeda dengan video viral yang beredar.

Dalam video viral di media sosial, penggerebekan dugaan perselingkuhan Bu Kades dengan Salam ini terlihat sangat dramatis.

Baca Juga: Kronologi Terbongkarnya Perselingkuhan Ibu Kades dengan Pegawainya

Penggerebek kesulitan membuka pintu tengah rumah yang diduga menjadi tempat perselingkuhan.

Sedangkan ruang tamu terlihat kosong.

Warga terlihat mengejar Rini dan Salam sampai ke ruang tengah.

Gambaran dalam video ini tampak berbanding terbalik dengan pengakuan Rini yang menyebut sedang berada di ruang tamu saat penggerebekan.

(Sumber : TRIBUNNEWS)

Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs