![]() |
| PS Molten Go to Final Dandim Cup, Simbol Kebangkitan Sepak Bola Kemantan, Kembali Ke Kejayaan Masa Lampau.(mpc) |
Ketinggalan di Babak Pertama, Mengganas di Babak Kedua! PS Molten Go to Final Dandim Kerinci Cup
Rumah Dua Tersangka Kasus Korupsi PJU Kerinci di Geledah Kejaksaan, Ini Barang Bukti Disita
Merdekapost.com – Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Sungai Penuh, melakukan penggeledahan di rumah Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Penerangan Jalan Umum (PJU) di Dinas Perhubungan Kerinci tahun 2023 dengan nilai Rp 5,5 Miliar, pada Selasa (23/9/2025).
Rumah Tersangka yang di lakukan penggeledahan, adalah Tersangka Helpi dan Reki di wilayah Siulak.
Kepala Kejari Sungai Penuh, melalui Kasi Pidsus, Yogi saat di konfirmasi, membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan bahwa penggeledahan ini untuk menambah alat bukti tersangka.
“Ya, benar, penggeledahan di rumah Tersangka Helpi dan Reki,”jelasnya.
Dia menyebutkan dalam penggeledahan tersebut. tim penyidik menyita sejumlah dokumen termasuk Dua unit Mobil.
“Dalam penggeledahan Kami melakukan penyitaan Satu unit motor milik tsk Reki, satu unit mobil milik tsk Reki, beberapa dokumen, kartu ATM dan buku tabungan yang di duga merupakan hasil tindak pidana tipikor PJU,”bebernya.
Untuk diketahui sebelumnya Kejaksaan Negeri Sungai Penuh telah menetapkan 10 orang tersangka yakni Kadis Perhubungan Kerinci HC, PPTK NE, RDF AA sedangkan pihak swasta Lima orang yakni, FM, AT, GW, JR, GA dan hari ini YAS.
Briptu Rizka Melawan Usai Dia Ditetapkan Tersangka Pembunuh Suaminya
Merdekapost.com | NTB - Briptu Rizka Sintiyani memberikan perlawanan usai ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan suaminya, Brigadir Esco Fasca Rely.
Lewat kuasa hukumnya, Briptu Rizka akan mengambil langkah hukum.
Sebelumnya, polwan yang bertugas di Bhabinkamtibmas di Desa Lembar, Lombok Barat, itu ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda NTB.
Penetapan tersebut dilakukan usai penyidik Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar serangkaian gelar perkara pada Jumat (19/9/2025).
Kuasa Hukum Briptu Rizka, Rossi menyampaikan akan mengambil langkah hukum lantaran pihaknya merasa penetapan status tersangka terhadap kliennya ada kejanggalan.
Baca Juga: Ternyata Risman Nekad Bunuh Hijrah Pegawai Koperasi Gara-gara ini
Namun ia enggan membeberkan kejanggalan yang dirasakan oleh pihak Briptu Rizka karena merupakan bagian dari langkah hukum yang akan diambil.
"Kami belum bisa menyampaikan secara rinci ke publik, karena masih kamis siapkan dalam kerangka langkah hukum resmi," kata Rossi kepada Tribun Lombok.
Briptu Rizka ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan, penyidik dari Polres Lombok Barat dan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (19/9/2025) sore.
Baca Juga: Polisi Tembak Polisi Hingga Tewas di Sumbar Divonis Hukuman Penjara Seumur Hidup
"Ada beberapa hal yang belum terang benderang, namun tiba-tiba muncul penetapan tersangka," kata Rossi.
Rossi mengungkapkan, dia bersama dengan tim sedang menyiapkan langkah hukum menyikapi keputusan penyidik ini. Termasuk melakukan menguji dasar penetapan tersangka tersebut.
"Prinsip kami sederhana, jangan sampai ada kriminalisasi atau pengaburan fakta yang justru mengorbakan hak-hak klien saya," kata Rossi.
Briptu Rizka Tak Pernah Lapor Suami Hilang
Kasus ini mengejutkan warga Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, tempat tinggal korban bersama istri dan anaknya.
Kepala Desa Jembatan Gantung, Suhaimi, mengatakan, sebelum penemuan jasad Esco, tidak pernah ada laporan dari keluarga, khususnya dari Briptu Rizka, bahwa suaminya hilang atau tidak pulang ke rumah.
“Istrinya nggak pernah lapor kalau suami belum pulang, dan ndak pernah dia lapor kasih tahu tetangga atau kadusnya,” kata Suhaimi, Senin (25/8/2025).
Menurut Suhaimi, informasi mengenai penemuan jasad Brigadir Esco pertama kali disampaikan oleh warga. Saat itu, ia sedang berada di sawah.
“Saya dapat kabar pertama kali itu mau jam 04.30 Wita, saya ke sini itupun dari sawah, saya lari ke sini (TKP penemuan korban),” ujarnya.
Jasad Brigadir Esco pertama kali ditemukan oleh mertua sekaligus ayah dari Briptu Rizka, Dalem Amaq Siun di pekarangan belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat pada 24 Agustus 2025 lalu.
Adapun Siun menemukan jasad menantunya itu ketika tengah mencari ayamnya yang hilang.
Saihun mengungkapkan, sehari sebelum menemukan menantunya tewas, ia kehilangan ayam.
Bukannya ayam miliknya ditemukan, namun ia malah menemukan menantunya tewas dengan kondisi terikat tali, pada Minggu (24/8/2025).
“Awalnya saya nyari ayam, ayam ini sudah hilang satu hari. Saat saya cari ayam ini dan saya lihat tali dari jarak jauh, saya penasaran firasat saya mungkin ada bangkai, tau-tau bau amis-amis semakin mendekat dan saya temukan (Brigadir Esco),” ungkapnya kepada Tribun Lombok, Senin (25/8/2025).
Korban ditemukan dalam kondisi tubuh membengkak, wajah rusak, dan leher terjerat tali.
Mengetahui hal tersebut, Saihun bergegas memanggil warga dan kepala dusun (kadus) setempat.
“Pas saya tahu saya menghubungi pak kepala dusun, terus diteruskan ke polisi,” ujarnya.
Ia tidak percaya bahwa korban yang dikenal baik itu meninggal karena bunuh diri.
“Korban ini baik, ndak ada musuhnya di sini, apalagi sama istrinya, ndak pernah saya lihat dia berkelahi, jadi kami di keluarga ini tidak percaya kalau dia meninggal bunuh diri,” ucap Saihun.
Setelah itu, Amaq Siun melaporkan penemuannya itu ke kepala dusun dan akhirnya diteruskan ke Polsek Lembar.
Kemudian, polisi langsung tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Berdasarkan hasil olah TKP, polisi menemukan beberapa barang bukti seperti satu buah kunci sepeda motor Honda Scoopy, sepasang sandal jepit berwarna putih, dan satu unit telepon genggam.
Keluarga Brigadir Esco Yakin Rizka Tak Sendiri, Ada Pihak Lain Terlibat
Ayah Brigadir Esco, Samsul Herawadi, menduga kasus pembunuhan anaknya dilakukan dengan perencanaan dan tidak mungkin hanya melibatkan sang istri.
“Tidak mungkin dia sendiri. Mustahil dia sendiri. Paling tidak terlepas dari keluarganya. Dan saya yakin ada pihak luar yang terlibat dalam hal ini,” ujar Samsul.
Ia meminta kepolisian mengembangkan penyidikan agar seluruh pihak yang diduga terlibat bisa terungkap.
“Kalau memang bersalah (Briptu Rizka) terlepas dari siapapun itu sampai-sampai saya bilang waktu itu meskipun dari keluarga,” tegasnya.
Samsul juga meminta agar proses hukum dijalankan seadil-adilnya.
“Dan memohon juga ketika pelaku tersangka dari pihak penegak hukum, ketika itu (keadilan) tidak terlaksana dan keluarga tidak puas, kita juga tidak berani jamin apa yang akan terjadi. Bukan mengancam sih, cuma ketidakpuasan keluarga akan berbuat fatal,” ujarnya.
Sosok Briptu Rizka
Briptu Rizka merupakan warga asli Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, sedangkan Brigadir Esco berasal dari Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah.
![]() |
| Briptu Rizka Sintiyani yang kini menjadi tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap suaminya sendiri |
Briptu Rizka adalah istri dari Brigadir Esco. Mereka memiliki dua anak berusia tujuh tahun dan dua tahun.
Tak banyak informasi yang bisa ditelusuri dari sosok istri Brigadir Esco ini.
Diketahui Briptu Rizka Sintiyani bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Lembar, tempat tinggal mereka tinggal.
Sebelum jadi tersangka, Briptu Rizka Sintiani kerap curhat masalah kehidupannya di media sosialnya.
Postingan terakhirya di Tiktok pada Rabu, (20/8/2025), sehari setelah suami menghilang, Rizka sempat mengunggah potret bersama kedua anaknya.
Dalam unggahannya itu, Rizka menuliskan doa dan perjuangannya agar anaknya mendapatkan kehidupan terbaik meski seberat apapun.
"Anakku, seberat dan serumit apapun duniaku, aku akan berusaha memberikan yang terbaik untukmu. Sekeras dan sekejam apapun duniaku, aku akan perjuangkan dunia yang indah bagimu,” tulis Rizka dalam video tersebut.
Ia juga menambahkan doa haru untuk masa depan yang ditujukan kepada anaknya.
“Ya Allah, aku titipkan masa depan anakku yang tidak ku ketahui rahasianya. Berkahilah perjuangan dan usahaku untuknya, mudahkan semua proses hidupnya, dan kabulkanlah doanya, cita-cita, serta impiannya. Aamiin.”
Unggahan tersebut mendapat ratusan tanda suka dan puluhan komentar warganet.
Baca Juga: Pamit Beli Kuota Internet HP, Intan Tak Kunjung Pulang ke Rumah
Tak sedikit yang menduga-duga jika korban dan tersangka Briptu Rizka tengah mengalami masalah rumah tangga sebelum Brigadir Esco ditemukan tewas.
Postingan itu kini kembali menjadi perhatian publik, mengingat kasus hukum yang menjeratnya.
Publik menyoroti sisi lain Rizka sebagai seorang ibu yang tetap menunjukkan kasih sayang dan perjuangan untuk anaknya, di tengah permasalahan yang ia hadapi.
Sementara itu, Brigadir Esco Faska Rely adalah anggota Polsek Sekotong, yang bertugas sebagai intel.
Nama: Brigadir Esco Faska Rely
Pangkat: Brigadir Polisi (Bintara tingkat tiga)
Penugasan: Intelijen Polsek Sekotong, Polres Lombok Barat
Domisili: Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat(*)
(Merdekapost.com | Artikel ini diolah dari BBC News Indonesia | Aldie Prasetya )
Ternyata Risman Nekad Bunuh Hijrah Pegawai Koperasi Gara-gara ini
MERDEKAPOST.COM | Sulbar - Penyebab Risman (33) pelaku pembunuhan Hijrah (19) pegawa koperasi di Pasangkayu, Sulawesi Barat akhirnya terungkap.
Dari hasil penyelidikan polisi, tragedi itu bermula pada Kamis (18/9/2025) saat Hijrah mendatangi rumah nasabah kopeasi tempatnya bekerja.
Nama nasabah itu Nurlina, rumahnya di Dusun Urubanua, Desa Sarjo, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Ketika itu korban bertemu dengan suami Nurlina, Risman (33) yang kini berstatus tersangka.
Kedatangan Hijrah menagih angsuran, namun Risman mengaku belum punya uang.
Baca Juga: Titik Terang Kasus Pembunuhan Brigadir Esco Usai Istri Ditetapkan Tersangka
Kemudian pada malam harinya, sekitar pukul 21.00 WITA, korban kembali datangi rumah Risman dan mendesak agar pembayaran segera dilakukan.
Kepada polisi Risman mengaku sempat berusaha mencari pinjaman ke tetangga bersama korban, tetapi tidak berhasil.
Dalam perjalanan pulang, terjadi adu mulut antara pelaku dan korban. Korban diduga mengucapkan kalimat yang menyinggung pelaku.
“Kalau tidak bisa bayar hutang, jangan berhutang!” ucapan itu diduga kemudian memicu emosi pelaku hingga terjadi tindak kekerasan.
Korban ditendang hingga terjatuh, kepalanya dibenturkan ke tanah, lalu dicekik menggunakan tangan.
Tak berhenti di situ, Risman juga menggunakan jilbab korban untuk menjerat lehernya hingga meninggal dunia.
Baca Juga: Lama Menghilang, Ini Penampakan Ahmad Sahroni, Beri Sambutan Acara Motor Via Daring
Setelah memastikan korban tak bernyawa, pelaku melakukan tindakan keji lainnya dengan melepas celana korban.
Hal itu dilakukan untuk mempermalukan korban bila jasadnya ditemukan orang lain.
Usai aksinya, Risman menyembunyikan motor korban sekitar 100 meter dari lokasi kejadian, kemudian pulang dengan berjalan kaki seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Keesokan harinya, Sabtu (20/9/2025), jasad korban ditemukan oleh warga bernama Gufran bersama anggota Linmas Hamal di area kebun kelapa, Dusun Tangga-Tangga, Desa Sarjo.
Penemuan itu sontak menggegerkan warga setempat.
“Korban langsung dievakuasi ke RSUD Ako untuk pemeriksaan luar, dan malam harinya tim forensik RS Bhayangkara Mamuju datang melakukan autopsi,” jelas Kasat Reskrim Polres Pasangkayu, IPTU Rully Marwan.
Sosok Hijrah
Hijrah (19), pegawai jasa keuangan koperasi milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditemukan tewas mengenaskan.
Korban ditemukan di kebun kelapa miliki warga di Desa Sarjo, Kecamatan Sarjo, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), Sabtu (20/9/2025) pagi.
Korban adalah warga Desa Maponu, Kecamatan Sarjo.
![]() |
| Hijrah (19) Pegawai Koperasi PNM yang dihabisi nasabahnya sendiri.(ist) |
Ia sempat menghilang usai berpamitan menagih nasabahnya di Desa Sarjo, Kecamatan Sarjo, Kabupaten Pasangkayu, pada Kamis, (18/9/2025) malam.
Kabar kematian Hijrah bukan hanya mengguncang keluarganya.
Rekan-rekan kerja turut kehilangan sosok yang dikenal pendiam, ramah, dan tak pernah keberatan jika dimintai bantuan.
Korban diketahui sudah hampir satu tahun bekerja di PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Lalombi, Sulawesi Tengah.
Hijrah selama ini tinggal bersama neneknya di Desa Maponu, tak jauh dari tempat ia bekerja.
Sejak orangtuanya bercerai dan membina rumah tangga baru masing-masing, ia tumbuh dalam asuhan sang nenek yang kini telah renta dan pikun.
Sepupunya, Fini, menyebut Hijrah sebagai cucu yang penuh tanggung jawab.
“Dia itu anak baik. Neneknya sudah sakit-sakitan, dan selama ini dirawat sama Hijrah,” tutur Fini dengan mata berkaca-kaca.
Meski sibuk bekerja, Hijrah tetap menyempatkan diri pulang setiap Minggu dan malam Senin.
Hari-hari lainnya ia habiskan bekerja di lapangan, menagih ke rumah-rumah nasabah koperasi.
"Tapi sejak kerja di PNM, Hijrah hanya bisa pulang hari Minggu dan malam Senin. Sisanya, ia sibuk bekerja untuk menghidupi diri dan membantu neneknya,” tutur Fini dengan suara bergetar.
Semangatnya bukan hanya demi masa depan, tapi juga untuk menghidupi dirinya dan membantu kebutuhan nenek tercinta.
Namun, takdir berkata lain. Nenek yang selama ini menjadi tempat Hijrah kembali, tak mengetahui kepergian cucunya.
Kondisinya yang semakin pikun membuatnya tak menyadari bahwa orang yang selama ini merawatnya telah pergi untuk selamanya.
![]() |
| Suasana duka menyelimuti Desa Maponu. Warga berdatangan untuk melayat, memberikan doa dan penghormatan terakhir kepada Hijrah.(doc.istimewa) |
Ibunda Hijrah, yang tinggal di Pantai Timur, Sulawesi Tengah, segera pulang ke Maponu setelah mendengar kabar duka.
Tangisnya pecah saat tiba di rumah, menyaksikan anak kandungnya terbujur kaku dalam kondisi tragis.
Suasana duka menyelimuti Desa Maponu. Warga berdatangan untuk melayat, memberikan doa dan penghormatan terakhir kepada Hijrah, gadis muda yang pergi terlalu cepat, menyisakan cerita hidup yang penuh ketegaran dan pengorbanan.(*)
(Editor: Aldie Prasetya | adz )
Lama Menghilang, Ini Penampakan Ahmad Sahroni, Beri Sambutan Acara Motor Via Daring
![]() |
| Penampakan Ahmad Sahroni Usai Menghilang, Beri Sambutan Acara Motor Via Daring, Diduga dari dalam Mobil.(ist) |
MERDEKAPOST - Setelah beberapa minggu menghilang, Ahmad Sahroni akhirnya muncul ke publik.
Ya, Ahmad Sahroni muncul secata daring di Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang digelar di Yogyakarta pada Sabtu (20/9/2025).
Tampak Ahmad Sahroni muncul memberikan kata sambutan.
Padahal, sejak rumahnya dijarah pada akhir Agustus 2025 lalu, keberadaan Sahroni tidak diketahui.
Sekjen Nasdem, Hermawi Taslim mengatakan dirinya sudah lama tidak berkomunikasi dengan Sahroni.
"Maaf saya tidak tahu keberadaannya, sudah lama kami tidak berkomunikasi," katanya, Senin (22/9/2025).
Baca Juga: Titik Terang Kasus Pembunuhan Brigadir Esco Usai Istri Ditetapkan Tersangka
Ketika ditanya kapan terakhir berkomunikasi dengan Sahroni, Hermawi mengatakan melakukannya sehari sebelum kediaman mantan Wakil Ketua Komisi III DPR itu dijarah oleh warga saat rangkaian demonstrasi terjadi pada 25-30 Agustus 2025 lalu.
Sementara kediaman Sahroni di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijarah oleh warga pada 30 Agustus 2025.
"Terakhir komunikasi (dengan Sahroni) sehari sebelum rumahnya dijarah," tuturnya.
Sahroni Beri Sambutan secara Daring
Sahroni akhirnya muncul sejak tidak pernah lihat pada akhir Agustus 2025 lalu ketika terjadi aksi demonstrasi besar-besaran di beberapa wilayah Indonesia.
Dia muncul ketika memberikan sambutan secara daring dalam Munas IMI 2025 yang digelar pada Sabtu (20/9/2025) lalu di Yogyakarta.
Adapun kemunculan Sahroni ini diketahui melalui unggahan video di akun TikTok @fxharminanto.
Dalam sambutannya, Sahroni tampak mengenakan topi bundar berwarna putih dan kemeja biru. Selain itu, dia juga diduga sembari menumpangi sebuah mobil.
Baca Juga: Pamit Beli Kuota Internet HP, Intan Tak Kunjung Pulang ke Rumah
Sosok yang juga menjabat sebagai Sekjen IMI menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus dan peserta Munas termasuk kepada calon Ketua Umum IMI, Moreno Soeprapto.
"Yang saya hormati ketua umum 2020-2025, calon ketua umum Moreno Soeprapto, para senior, para teman-teman sejawat se-Indonesia," ucapnya.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa menghadiri Munas IMI secara langsung.
"Saya pertama-tama mengucapkan permohonan maaf karena tidak bisa hadir secara langsung, dan mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya selama ini,” tambahnya.
Dalam akhir sambutan, Sahroni pun menyatakan dukungan kepada Moreno Soeprapto untuk menjadi Ketua Umum IMI selanjutnya.
“Saya harap, bapak Moreno yang saya banggakan menjadi ketua umum yang akan datang, makin hebat, makin luar biasa, dan tentunya IMI menjadi hebat yang super hebat,” pungkasnya.
Rumah Sahroni Dijarah usai Pernyataan Kontroversialnya
Sementara, penjarahan terhadap kediaman Sahroni oleh warga dipicu pernyataannya yang menyebut masyarakat yang ingin membubarkan DPR memiliki 'mental tolol'.
Pernyataan ini pun memicu kecaman setelah mencuatnya isu kenaikan gaji anggota DPR yang mencapai ratusan juta rupiah.
Isi rumah Sahroni pun hampir ludes dijarah warga seperti barang elektronik, kasur, pakaian, hingga action figure superhero Iron Man turut dijarah oleh warga.
Adapun aksi penjarahan mulai terjadi pada 30 Agustus 2025 pukul 16.00 WIB.
Terkait peristiwa tersebut, Bareskrim Polri menetapkan seorang pelaku berinisial IS sebagai tersangka lantaran dianggap sebagai provokator.
Selain itu, adapula pasangan suami istri (pasutri) berinisial SB dan G yang memiliki peran sama seperti IS.
"SB selaku pemilik, pengguna, atau penguasa akun media sosial Facebook dengan nama akun Nannu dan tersangka G selaku pemilik, pengguna, atau penguasa akun media sosial Facebook dengan nama akun Bambu Runcing yang merupakan keduanya adalah suami istri," kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji pada Rabu (3/9/2025).
Atas perbuatannya para tersangka dijerat Pasal 45 ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) UU ITE nomor 1 tahun 2024 dan Pasal 160 KUHP dan Pasal 161 ayat (1) KUHP.(*)
(ADZ | Editor: Aldie Prasetya)
Pembangunan Fisik Harus Sejalan dengan Ekosistem, Pemkab Kerinci & PT EDC Tebar Ribuan Benih Ikan Semah
![]() |
| Pemkab Kerinci melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan PT EDC Indonesia menebar ribuan benih ikan di kawasan Danau Duo, Kecamatan Gunung Raya.(mpc) |
Merdekapost.com – Pemerintah Kabupaten Kerinci melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan PT EDC Indonesia menebar ribuan benih ikan di kawasan Danau Duo, Kecamatan Gunung Raya. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi rencana kerja tahun 2025 yang telah disepakati kedua pihak, sekaligus menjadi langkah nyata menjaga keseimbangan pembangunan fisik dan kelestarian lingkungan.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas PUPR Kerinci, Maya Novefry Handayani, menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak yang hadir dalam kegiatan penaburan benih ikan tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak-ibu serta seluruh hadirin yang telah meluangkan waktu mengikuti acara ini. Penaburan benih ikan di Danau Duo menjadi bagian dari komitmen kita bersama menjaga keberlangsungan ekosistem air sekaligus mendukung pembangunan infrastruktur di wilayah ini,” ujar Maya.
Baca Juga: HIMSAK Tegaskan Aksi Murni Mahasiswa, Tuntut Kejati Jambi Ambil Alih Kasus PJU Kerinci
Ia menjelaskan, kegiatan ini berlandaskan perjanjian kerja sama antara Pemkab Kerinci dan PT EDC Indonesia yang ditandatangani pada Juli 2023. Tahapan awal kerja sama tersebut telah dimulai dengan penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) serta upaya pemantauan sebelum pekerjaan fisik dilakukan.
Sebagai tindak lanjut, penaburan benih ikan semah di Danau Duo dilaksanakan guna memenuhi amanat dokumen lingkungan, yaitu pengayaan biota air di kawasan tersebut.
“Prinsipnya, pembangunan fisik harus sejalan dan seimbang dengan upaya penyelamatan lingkungan. Karena itu, penaburan benih ikan semah ini diharapkan mampu menjaga kelestarian ekosistem sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” tambahnya.
Baca Juga:
Perempat Final Dandim 0417/Kerinci Cup 2025 Selesai, Ini 4 Tim yang Bakal Berlaga di Semi Final
Heboh Penemuan Kerangka Manusia di dalam Pohon Aren yang Tumbang
Lebih lanjut, Maya berharap kegiatan pengayaan biota air ini dapat meningkatkan populasi ikan semah di Danau Duo secara berkelanjutan. Dengan demikian, keberadaan danau tidak hanya lestari secara ekologis, tetapi juga mampu menjadi sumber peningkatan perekonomian masyarakat Kecamatan Gunung Raya.
Selain itu, momentum penaburan benih ikan ini juga menjadi penanda dimulainya kembali pembangunan dan perbaikan jalan Simpang Tebat Jambi–Danau Duo, yang merupakan akses penting bagi masyarakat setempat.
“Dengan adanya pembangunan jalan ini, manfaat yang dirasakan masyarakat tidak hanya pada sisi ekosistem, tetapi juga aksesibilitas yang lebih baik. Harapan kami, kedua program ini berjalan beriringan demi kesejahteraan masyarakat Kerinci,” tutupnya.(*)
HIMSAK Tegaskan Aksi Murni Mahasiswa, Tuntut Kejati Jambi Ambil Alih Kasus PJU Kerinci
![]() |
HIMSAK Tegaskan Aksi Murni Mahasiswa, Tuntut Kejati Jambi Ambil Alih Kasus PJU Kerinci.(mpc)
Jambi, Merdekapost.com – Aksi konsolidasi dan unjuk rasa yang digelar Himpunan Mahasiswa Sakti Alam Kerinci (HIMSAK) terkait desakan pengambilalihan kasus dugaan korupsi Penerangan Jalan Umum (PJU) Kabupaten Kerinci berjalan dengan lancar dan tertib.
Dalam aksi pada 21 September 2025 yang dipusatkan di Jambi tersebut, massa HIMSAK ditemui langsung oleh Kasi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Jambi yang menerima aspirasi mahasiswa dan masyarakat Kerinci. Pertemuan ini menunjukkan keseriusan HIMSAK dalam mengawal penegakan hukum agar berjalan transparan, tanpa tebang pilih, dan tidak berlarut-larut.
Baca Juga:
Titik Terang Kasus Pembunuhan Brigadir Esco Usai Istri Ditetapkan Tersangka
Apakah Kerangka Manusia di Pohon Aren itu adalah Yuda?
HIMSAK menegaskan tiga poin utama tuntutannya. Pertama, mendesak Kejati Jambi segera mengambil alih kasus PJU Kerinci yang dinilai lamban dan tidak transparan di Kejari Sungai Penuh. Kedua, menuntut penetapan tersangka terhadap seluruh aktor korupsi, baik pelaksana, pejabat, maupun aktor intelektual, tanpa pandang bulu.
![]() |
| Aksi mahasiswa HIMSAK di depan Kejati Jambi. (adz) |
Ketiga, menegaskan bahwa korupsi PJU adalah kejahatan yang merugikan rakyat, dan apabila tidak segera ditangani dengan tegas, maka akan ada aksi lanjutan sebagai bentuk perlawanan terhadap lemahnya penegakan hukum.
Presiden HIMSAK, Egil Pratama Putra, menegaskan bahwa aksi ini murni gerakan mahasiswa tanpa ada pihak yang menunggangi.
Baca Juga: Heboh Penemuan Kerangka Manusia di dalam Pohon Aren yang Tumbang
“Aksi ini adalah suara hati mahasiswa dan masyarakat Kerinci yang menolak segala bentuk pembiaran terhadap praktik korupsi. Kami hanya berpihak pada rakyat dan kebenaran. Jika Kejati Jambi tidak segera menunjukkan langkah tegas, maka HIMSAK siap kembali dengan gerakan yang lebih besar sampai keadilan benar-benar ditegakkan,” ujarnya.
HIMSAK menutup aksinya dengan penegasan bahwa perjuangan melawan korupsi akan terus berlanjut. Mereka berkomitmen untuk tetap berada di garis depan mengawal kasus ini demi tegaknya keadilan dan bersihnya penegakan hukum di Provinsi Jambi.
Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat! Lawan Korupsi!. Tutupnya (adz)
Unit Tipidter Reskrim Gelar Patroli Insentif SPBU Wilayah Hukum Polres Batang Hari
Merdekapost.com - Kasat Reskrim Polres Batang Hari melalui Kanit III Tipidter menyisir SPBU Muara Bulian dan SPBU Muara Tembesi, Senin (22/09/2025).
Lewat patroli intensif yang digelar Unit Tipidter Satreskrim, polisi turun langsung ke SPBU untuk memastikan distribusi energi rakyat ini tidak berubah arah menjadi ladang bisnis gelap.
Dasar kegiatan ini berlandaskan Surat Perintah Penyelidikan Nomor: SP Lidik/380/IX/2025/Reskrim serta Surat Perintah Tugas Penyelidikan Nomor: SP.Gas/336/IX/2025/Reskrim yang diterbitkan sejak 17 September 2025.
Dalam patroli tersebut, Unit Tipidter menyampaikan peringatan keras kepada pengelola SPBU: jangan melayani pelangsir, jangan coba-coba bermain curang. Subsidi negara adalah hak rakyat kecil, dan siapa pun yang berani menyalahgunakannya akan berhadapan langsung dengan hukum.
Hasil pengawasan menunjukkan belum ditemukan adanya kendaraan yang melakukan pelangsiran BBM bersubsidi jenis Pertalite maupun Solar. Meski demikian, Polres Batang Hari menegaskan kewaspadaan tidak boleh kendur, karena permainan kotor bisa muncul kapan saja.
Patroli dipimpin langsung oleh Ipda Ferdinan Ginting, SH, Kanit Tipidter Satreskrim Polres Batang Hari, bersama jajaran personel: Aipda Toni Martono, S.I.P., Bripka Sah Martono Gulo, S.H., Brigpol Dasrik Trya Putra Nugraha, S.H., Briptu M. Iqbal Eduard, S.H., dan Briptu Rafid Syarifuddin, S.H.
Dengan sikap tegas ini, Polres Batang Hari membangun pagar hukum yang kokoh. BBM bersubsidi harus sampai ke tangan yang berhak, bukan ke kantong oknum. Dalam bayang ancaman sanksi hukum, pesan Polres Batang Hari jelas: jangan bermain api dengan subsidi rakyat, karena hukum akan membakar siapa saja yang berani melanggar. (pji)
Rapat Paripurna DPRD Penyampaian Jawaban atas Pandangan umum Pemerintah Terhadap Nota Pengantar 2
Merdekapost.com - Ketua DPRD Batang Hari Rahmad Hasrofi memimpin Rapat Paripurna DPRD Batang Hari, Senin (22/09/2025).
Rapat Paripurna tentang Jawaban DPRD Kabupaten Batang Hari atas pemandangan umum Pemerintah Kabupaten Batang Hari terhadap Nota Pengantar 2 (dua) Ranperda Inisiatif DPRD dan Jawaban Pemerintah atas pemandangan Fraksi-fraksi terhadap Nota Pengantar Rancangan Perda tentang perubahan atas Peraturan Daerah nomor 10 tahun 2022 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah.
Bertempat Ruang Pola Kantor DPRD Batang Hari dan dihadiri Wakil Bupati Batang Hari, Forkopimda Batang Hari, Staf Ahli Setda Batang Hari, OPD Lingkup Batang Hari, TP-PKK Batang Hari dan Undangan. (*)
Pamit Beli Kuota Internet HP, Intan Tak Kunjung Pulang ke Rumah
![]() |
| Foto: Intan Sapitri (19) dilaporkan hilang sejak 17 September 2025. (Dok. Istimewa) |
Bengkulu, Merdekapost.com - Seorang wanita bernama Intan Sapitri (19) dilaporkan hilang sejak tiga hari yang lalu. Terakhir, Intan izin mau pergi ke warung untuk membeli kuota internet handphonenya.
Saat itu, Intan hanya mengenakan daster. Adapun Intan izin pergi pada Selasa (17/9/2025) dan belum kembali ke rumah hingga saat ini.
Kasi Humas Polresta Bengkulu, Iptu Endang Sudrajat mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan kehilangan seorang wanita. Dilaporkan korban hilang sejak Selasa (17/9/2025) lalu hingga saat ini.
"Ada orang tua yang melaporkan anaknya hilang telah beberapa hari izin pamit mau beli kuota," kata Endang, Sabtu (20/9/2025).
Baca Juga: Pilu, Kakak Beradik ini Harus Bergantian Pakai Baju Demi Bisa Sekolah
Endang menjelaskan, warga yang hilang tersebut bernama Intan Sapitri (19) tinggal di Jalan Sentot Alibasyah Bajak, Kecamatan Teluk Segara. Saat pergi yang bersangkutan menggunakan pakaian tidur (daster).
"Saat pergi Intan menggunakan daster berwarna biru, tinggi badan 160 centimeter, berat 60 kilogram, memiliki warna kulit sawo matang," jelas Endang.
Baca Juga: Titik Terang Kasus Pembunuhan Brigadir Esco Usai Istri Ditetapkan Tersangka
Endang mengungkapkan, pihak keluarga menduga korban sengaja pergi. Hanya saja, keluarga memastikan tidak ada masalah antara korban dan keluarganya tersebut.
Saat ini, orang tua korban berharap anaknya bisa segera pulang ke rumah kembali. "Bagi ada warga yang mengetahui atau melihat segera melapor ke polisi terdekat," tutup Endang.(adz/detik.com)
Perempat Final Dandim 0417/Kerinci Cup 2025 Selesai, Ini 4 Tim yang Bakal Berlaga di Semi Final
Kerinci - Akhirnya bisa dipastikan 4 klub papan atas Kerinci Sungai Penuh yang bakal berlaga di partai semi final Dandim Cup 2025.
Dilansir dari Informasi yang diterima dari akun instagram @pstk_tanahkampung, diketahui setelah hasil akhir laga perempat final tadi sore Minggu, (21/09) antara Ps Buana Putra (Sebukar) Vs PSKD Kumun Debai. Ps Buana Putra berhasil mengalahkan PSKD Fc dengan skor tipis 1-0.
Dengan demikian Ps Buana Putra berhak melaju ke babak semi final
Untuk diketahui, Sebelumnya, Ps Molten Kemantan sudah lebih dulu melangkah ke babak Semi final setelah berhasil mengalahkan SSB Bintang Tiga Penawar (2-1) Kamis 18/09 lalu.
kemudian menyusul PS Porsa Sanggaran Agung, setelah berhasil menaklukkan Sigegar Bumi Fc yang mana PS Porsa (Sanggaran Agung) berhasil mengalahkan Sigegar Bumi Fc melalui drama adu penalti dengan skor akhir 4-3. (Jum'at, 19/09). (*sebelumnya untuk skor full time hasil imbang 0-0) dengan demikian PS Porsa mengantongi satu tiket ke semi final.
kemudian menyusul PS Binhar Tebat Ijuk yang berhasil mengalahkan PSB 1961 Bunga Tanjung. pada permainan full time skor imbang 2-2 dan dilanjutkan babak penalti dengan skor 4-5 untuk kemenangan Ps Binhar (Sabtu, 20/09).
Dengan demikian, Untuk babak semi final pertama, akan bertanding antara PS Molten Kemantan berhadapan dengan PS Binhar Tebat Ijuk.
Kemudian, Porsa Fc (Sanggaran agung) dibabak semi final kedua bakal berhadapan dengan Ps Buana Putra (Sebukar)
Dari Informasi yang berdar, partai semi final bakal digelar pada Selasa 23 September dan Rabu 24 September.
Jadwal Semi Final :
PS Molten Kemantan Vs Binhar Tebat Ijuk (Selasa, 23 September 2025)
PS Porsa (Sanggaran AGung) Vs PS Buana Putra (Sebukar), (Rabu, 24 September 2025)
(adz)
Titik Terang Kasus Pembunuhan Brigadir Esco Usai Istri Ditetapkan Tersangka
![]() |
| Intel Polsek Sekotong, Lombok Barat, Brigadir Esco Faska Rely, yang ditemukan tewas membusuk dengan leher terikat tali. (dok. Polres Lombok Barat) |
Mataram - Teka-teki pembunuhan Brigadir Esco Faska Relly perlahan menemukan titik terang. Setelah hampir sebulan berlalu, polisi akhirnya menetapkan tersangka terkait tewasnya anggota Intel Polsek Sekotong, Polres Lombok Barat, tersebut.
Adapun, tersangka kasus pembunuhan itu adalah Briptu Rizka Sintiyani yang tiada lain merupakan istri dari Brigadir Esco. Briptu Rizka sendiri berprofesi sebagai polwan di Polres Lombok Barat. Namun, belum diketahui motif hingga peran Briptu Rizka dalam kasus tersebut.
"Ya, istrinya menjadi tersangka," ujar Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kombes Mohammad Kholid, Jumat (19/9/2025).
Baca Juga: Polisi Tembak Polisi Hingga Tewas di Sumbar Divonis Hukuman Penjara Seumur Hidup
Jauh sebelum penetapan tersangka tersebut, warganet juga sempat mencurigai Briptu Rizka sebagai pelaku utama pembunuhan suaminya. Tudingan tersebut ramai dibicarakan melalui media sosial (medsos) beberapa waktu lalu.
Kholid menegaskan penetapan tersangka dilakukan setelah gelar perkara di Polda NTB. Sebelumnya, Briptu Rizka juga telah diperiksa secara intensif oleh penyidik. "Hasil gelar perkara penyidik menetapkan istrinya menjadi tersangka," imbuhnya.
Pengacara Tuding Penetapan Tersangka Janggal
Kuasa hukum Briptu Rizka, Rosihan Zulby, menuding ada kejanggalan terkait penetapan tersangka terhadap polwan di Polres Lombok Barat itu. Meski begitu, Rosihan mengaku tetap menghormati proses hukum yang berjalan.
"Kami masih melihat ada beberapa kejanggalan. Tentu saya belum bisa mengungkapkan ke media dulu," jelas Rosihan, Jumat.
"Kami akan melakukan upaya-upaya hukum, bukti-bukti tersangka itu kan belum tentu dia pelakunya. Silakan nanti di pengadilan kita buktikan," imbuhnya.
Rosihan meminta publik agar tetap tenang dan tidak mengungkapkan hal yang belum jelas kebenarannya terkait penetapan tersangka tersebut. Ia mengeklaim ada sejumlah fakta dan bukti yang belum digali dalam kasus ini.
Di sisi lain, Rosihan mengaku belum mendapatkan informasi apakah Rizka sudah ditahan atau belum. "Kami juga belum dapat informasinya," pungkasnya.
Dugaan Pembunuhan Berencana
Dalam perjalannya, dugaan pembunuhan berencana muncul dari kematian Brigadir Esco. Jasad Brigadir Esco ditemukan telentang di kebun belakang rumahnya, di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, pada 24 Agustus lalu.
Jenazah Esco pertama kali ditemukan oleh mertuanya, Siun. Kondisi jasad Brigadir Esco kala itu sudah membusuk, tubuh menghitam, dan wajah yang telah rusak. Selain itu, leher Brigadir Esco ditemukan terikat tali di bawah pohon.
Berdasarkan kondisi tersebut, Brigadir Esco semula diduga tewas akibat gantung diri. Namun, kuasa hukum keluarga Brigadir Esco, Lalu Anton Hariawan, menyebutkan Brigadir Esco tewas akibat benda tumpul, bukan gantung diri seperti kondisi ditemukan awal.
"Bahwa, perkara itu kan mengatakan nyawanya hilang akibat benda tumpul. Di permulaannya sudah ada (meninggal akibat benda tumpul)," kata Anton, Kamis (4/9/2025).
Pilihan Redaksi: Apakah Kerangka Manusia di Pohon Aren itu adalah Yuda?
Sebelumnya, polisi juga sudah melakukan autopsi terhadap jasad Brigadir Esco. Hasilnya, Esco diduga sempat dianiaya sebelum akhirnya meregang nyawa.
"Ada dugaan kekerasan di sana, penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia. Ada dugaan itu," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB Kombes Kombes Syarif Hidayat pada 29 Agustus lalu.
Menurut Syarif, Brigadir Esco sempat berdinas ke Polsek Sekotong sebelum hilang dan akhirnya ditemukan tewas. Fakta ini dikuatkan oleh teman-teman piketnya di Polsek Sekotong dan buku pencatatan kehadiran. "Habis itu, alasannya izin mau besuk orang tuanya sakit," terang Syarif.(*adz)
Pilu, Kakak Beradik ini Harus Bergantian Pakai Baju Demi Bisa Sekolah
Merdekapost - Remaja bernama lengkap Muhamad Haikal Alfarizi (18) itu terpaksa bergantian seragam dan sepatu dengan adiknya, Haezar Alzikri (15) demi bisa bersekolah.
Haezar yang duduk di kelas 9 SMP di wilayah Ciseeng, Kabupaten Bogor harus buru-buru pulang ke kontrakan untuk menyerahkan seragam pramuka yang ia pakai ke kakaknya, Haikal.
Dalam video viral yang dari akun Instagram @sahabatlangit.indonesia, terlihat Haikal sudah menunggu di depan kontrakan sembari mengenakan kaos dan celana pendek.
Tiba di dekat kontrakan, Haezar langsung berlari melihat kakaknya yang sudah siap sedia. Sembari melepas bajunya, Haezar mengungkap alasan kenapa ia terlambat pulang. Sementara Haikal buru-buru memakai seragam pramuka bekas adiknya.
"Lama banget Zar," ujar Haikal.
"Tadi naik angkot," kata Haezar.
"Cepetan udah siang," pinta Haikal.
Bukan cuma seragam pramuka, Haikal dan Haezar juga saling bergantian sepatu. Kakak adik beda usia tiga tahun itu memang memiliki tinggi badan dan perawakan mirip. Alhasil sepatu mereka pun satu ukuran sehingga bisa dipakai bergantian.
Kisah Haikal dan Haezar gantian seragam dan sepatu demi bisa sekolah sontak viral se-Indonesia. Ditemui di kontrakannya di Gang Sawo, Desa Bojong Indah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Haikal dan Haezar tampak canggung.
Ditemani tante serta neneknya, kisah pilu Haikal dan Haezar pun terungkap. Ternyata Haikal dan Haezar memiliki satu orang adik bungsu perempuan bernama Calista (9). Tiga kakak adik itu tinggal di kontrakan petakan satu ruangan bernomor 16.
Tak hanya bertiga, Haikal dan Haezar juga tinggal bersama neneknya yang sudah sepuh bernama Sumiati (66).
Mereka juga tinggal bareng sang ibu kandung yang merupakan pengidap ODGJ. Sedangkan ayah Haikal dan Haezar kabarnya telah meninggal dunia lima tahun lalu. Di tahun 2020, ayah kakak adik tersebut wafat. Tinggal berlima di kontrakan sempit, Haikal dan Haezar tak patah semangat untuk bersekolah.
Meski beda tingkat pendidikan, Haikal, Haezar, dan Calista kabarnya tetap berusaha untuk bisa bersekolah. Guna membiayai sekolah dan kehidupan keluarganya, Haikal dan adik-adiknya mengandalkan bantuan keluarga besar.
Tiap bulan keluarga Haikal harus merogoh uang Rp700 ribu untuk biaya kontrakan. Sementara itu, tante Haikal dan Haezar, Dika Yuniasari mengurai respon setelah kisah ponakannya viral. Terungkap penyebab Haikal dan Haezar harus bergantian seragam dan sepatu demi bisa sekolah.
Ternyata gara-gara mereka belum punya uang untuk membeli seragam pramuka dan sepatu sendiri-sendiri.
"Memang seragam pramukanya cuma satu bergantian pakainya. Adiknya dulu baru abangnya gitu dikarenakan seragam cuma satu jadi bergantian pakainya," kata Dika.
Lebih lanjut, Dika Yuniasari mengungkap kecemasannya setelah sang keponakan disorot se-Indonesia.
Rupanya setelah viral, Haikal dan Haezar sempat kena mental. Karenanya keluarga sempat terkejut. Namun kini Dika lega karena justru dengan viral, Haikal dan Haezar banyak mendapatkan bantuan.
Kakak adik itu bahkan mendapat hadiah khusus dari Bupati Bogor Rudy Susmanto.
"Alhamdulillah udah dibantu dari seragam sekolah, sepatu, alat tulis sama biaya sekolah sudah dibantu udah dibayar," pungkas Dika.
Setelah viral, Haikal dan Haezar dibanjiri bantuan dari donatur. Dalam video terbaru di akun yang pertama kali memviralkannya, Haikal dan Haezar semringah diajak membeli seragam sekolah baru. Pun dengan Calista yang ikut diberi hadiah berupa alat tulis untuk sekolah. Kini tiga kakak adik yatim itu ceria setelah dapat banyak atensi dari publik.
(adz/sumber: tribunbogor)
Proyek Jalan Bandara Kerinci Sebabkan Irigasi Tersumbat, Petani Empat Desa Terdampak
![]() |
| Pekerjaan pembangunan jalan menuju bandara Depati Parbo di Kabupaten Kerinci, Jambi menimbulkan masalah baru bagi masyarakat sekitar. (mpc) |
Kerinci | Merdekapost.com – Pekerjaan pembangunan jalan menuju bandara Depati Parbo di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi menimbulkan masalah baru bagi masyarakat sekitar.
Warga empat desa yakni Agung Koto Iman, Koto Iman, Koto Salak dan Koto Petai mengeluhkan aliran irigasi yang tersumbat akibat aktivitas proyek tersebut.
Saluran irigasi yang selama ini menjadi sumber pengairan utama sawah di empat desa itu, kini tertutup material timbunan yang runtuh dan tanah galian dari proyek.
Akibatnya, air tidak bisa mengalir dengan lancar ke lahan persawahan.
Kondisi ini membuat tanaman padi kekurangan air dan membuat warga tak bisa turun ke sawah. Yang lebih mengkhawatirkan lagi irigasi di jalan yang dibangun tersebut juga tidak dipasang box culvert.
“Kami sangat mendukung pembangunan bandara ini, tapi jangan sampai kami sebagai petani jadi korban. Saluran air tersumbat, sawah jadi kering,” ungkap Rizal, salah seorang warga setempat, Sabtu (20/9/2025).
Keluhan serupa juga datang dari kelompok tani.
Mereka berharap agar pihak kontraktor yang melakukan pekerjaan bisa memperhatikan dampak dari pembangunan tersebut.
Warga juga meminta pekerjaan tidak asal jadi. Saluran irigasi di jalan yang baru dibangun tersebut harus dipasang box clovert.
“Jangan sampai pembangunan jalan ini mengorbankan mata pencaharian masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menyatakan bahwa pekerjaan jalan tersebut bukanlah di bawah naungan pihak mereka.
Meski demikian pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik.
“Pekerjaan itu bukan di kita, tapi akan kita sampaikan ke pihak balai," ujar Kepala PUPR Kerinci, Maya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor proyek jalan bandara belum memberikan tanggapan resmi atas keluhan warga.(adz)




