Pasien Positif Covid 19 di Kerinci Bertambah, 3 Pasien Asal Kecamatan Keliling Danau

Gambar Ilustrasi
Kerinci, MERDEKAPOST.COM – Selasa (15/9/2020) kemarin, 3 orang warga Kabupaten Kerinci terkonfirmasi positif Covid 19.

Kepala dinas kesehatan kabupaten kerinci, Hermendizal, saat dikonfirmasi Rabu (16/9/2020) menyampaikan ada 3 orang warga Kabupaten Kerinci terkonfirmasi positif Covid 19 yang beralamat di Kecamatan Keliling Danau.

“Iya, ke 3 orang terkonfirmasi positif Covid 19 di kabupaten kerinci beralamat Pulau Tengah Kecamatan Keliling Danau,”katanya.

Ketiga orang yang terkonfirmasi positif Covid 19 yaitu perempuan SI 61 tahun isteri ZF pasien 306 yang positif sebelum nya, laki laki BT 49 tahun suami TKD pasien 307 dan AM 11 tahun anak TKD.

“Ketiga pasien tersebut sudah di isolasi di RS MHAT Kerinci,”jelasnya. (ALD)

Masalah Banjir Kerinci-Sungai Penuh, Ketua PMII Komsat IAIN Minta Pemerintah Segera Normalisasi Sungai

Kondisi aliran Sungai di perbatasan Kecamatan Air Hangat dan Air Hangat Timur yang sudah lebih tinggi dari badan jalan, jika hujan lebat maka secara otomatis air dan material akan menimbun ruas jalan. (14n) 
Kerinci, Merdekapost.com - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh pada sepekan telah menyebabkan mengalami banjir yang cukup parah di beberapa Kecamatan.

Banjir menggenangi jalan-jalan utama, rumah warga dan ratusan hektar areal persawahan.

Terkait kondisi tersebut diatas, Ketua Komisariat PMII IAIN Kerinci, Tobi Arif Munandar, menurutnya, banjir yang berkali-kali terjadi di Kerinci dan Kota Sungai Penuh tidak hanya disebabkan curah hujan yang cukup tinggi, tetapi juga disebabkan oleh faktor lingkungan, utamanya kawasan yang sudah kehilangan fungsi ekologisnya dan ini juga dikarenakan ulah manusia.

Baca Juga: Diguyur Hujan Lebat, Ribuan Rumah di Kerinci dan Sungai Penuh Terendam Banjir

"Banjir terjadi tidak hanya disebabkan curah hujan yang cukup tinggi, tetapi faktor lingkungan utamanya kawasan yang sudah kehilangan fungsi ekologis karena ulah tangan manusia,"ungkap Tobi.

Ditambahkannya, Banyak Sungai yang mengalami pendangkalan sehingga aliran air ketika terjadi hujan akan meluap dan naik ke permukaan jalan bersama material yang mengakibatkan badan jalan tertimbun. dampaknya juga sampai kerumah-rumah warga dan bahkan menggenangi areal persawahan".

Berita Terkait: Sebagian Besar Wilayah Kabupaten Kerinci Dilanda Banjir, Maya Novefri: Perlu Sinkronisasi untuk Mengatasi Ini

Wakil Bupati Kerinci dan Plt Kadis PUPR saat meninjau banjir. (ald)
Ini perlu menjadi perhatian Pemerintah untuk segera melakukan normalisasi dan membangun dengan memperhatikan kaidah lingkungan dan tata ruang.

Disampaikannya lagi, "beberapa yang telah mengalami pendangkalan hendaknya menjadi perhatian Pemerintah untuk segera melakukan normalisasi, dan lebih penting lagi membangun dengan memperhatikan kaidah lingkungan dan tata ruang," kata Tobi.

Baca Juga: Banjir Kembali Jadi Tamu Tak Diundang di Hamparan Rawang

Menurut informasi, sejumlah Kecamatan dalam Kabupaten Kerinci yang terdampak banjir ialah Kecamatan Depati VII, Air Hangat, Air Hangat Barat, Air Hangat Timur, Siulak dan Kecamatan Sitinjau Laut. Begitu juga di Kota Sungai Penuh yaitu Kecamatan Tanah Kampung, Rawang dan Kecamatan Sungai Penuh. (14n)

Membaik, 13 Provinsi Kasus Sembuh Covid-19 Lebih Tinggi dari Kasus Baru

Penumpang dengan berjaga jarak duduk di kereta MRT tujuan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (27/5/2020). Presiden Joko Widodo menginstruksikan Panglima TNI untuk mengerahkan personelnya dalam menertibkan masyarakat selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. (Foto: KOMPAS.com) 
MERDEKAPOST.COM - Memasuki bulan ke-4 bencana non alam Covid-19 terjadi, kasus pasien yang terinfeksi selalu berkembang setiap harinya. Angka-angka kasus baru kesembuhan, dan kematian terangkum dalam data yang dimiliki oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang setiap hari diperbarui dan dipublikasikan.

BerdasarkaN data Jumat (5/6/2020), terdapat 13 wilayah provinsi yang mencatatkan angka kesembuhan lebih tinggi dibanding angka temuan kasus baru didaerahnya.

Baca Juga: Drastis! 519 Pasien Covid-19 di Surabaya Sembuh dalam 5 Hari, Ini Rahasia Risma

Provinsi-provinsi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Banten 
Kasus sembuh: 45
Kasus baru: 24

2. DKI Jakarta  
Kasus sembuh: 144
Kasus baru: 76

3.Jawa Barat 
Kasus sembuh: 45
Kasus baru:12

4. Kalimantan Barat 
Kasus sembuh:15
Kasus baru: 3

5. Kalimantan Utara 
Kasus sembuh: 5
Kasus baru: 2

6. Sumatera Barat 
Kasus sembuh: 21
Kasus baru: 13

7. Sulawesi Tenggara 
Kasus sembuh: 9
Kasus baru: 5

8. Sulawesi Tengah 
Kasus sembuh: 8
Kasus baru: 7

9. Lampung 
Kasus sembuh: 6
Kasus baru: 1

10. Riau 
Kasus sembuh: 1
Kasus baru: 0

11. Papua Barat 
Kasus sembuh: 17
Kasus baru: 2

12. Sulawesi Barat 
Kasus sembuh: 1
Kasus baru: 0

13. Gorontalo  
Kasus sembuh: 3
Kasus baru: 0

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan persnya mengaku bersyukur dengan sejumlah provinsi mencatatkan lebih banyak pasien sembuh dibandingkan kasus infeksi. 

"Ini yang harus kita syukuri, bahwa sekarang semakin cenderung banyak yang semua semakin sembuh," kata Yuri dalam konferensi pers, Jumat (5/6/2020) sebagaimana diterima Kompas.com. Angka kesembuhan di suatu wilayah yang lebih tinggi dari kasus baru yang ditemukan, menurut Yuri merupakan sebuah gambaran kebanyakan masyarakat sudah semakin sadar dan melaksanakan pentingnya upaya pencegahan Covid-19.

"Kita telah melihar tentang disiplin masyarakat untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabu dengan air yang mengalir. Kita suda mulai melihat banyak sekali masyarakat yang menegur orang lain apabila tidak menggunakan masker di luar rumah," sebutnya.

Secara nasional Yuri menyebutkan angka postif Covid-19 di Indonesia bertambah 703 kasus menjadi 29.521 kasus. Kemudian kasus sembuh bertambah 551 kasus menjadi total 9.443 kasus, dan terakhir angka kasus meninggal bertambah relatif jauh lebih rendah, yakni 49 kasus menajadi keseluruhan 1.770 kasus secara kumulatif.)*

Sumber: KOMPAS.com | Penulis: Ari Anggara| Editor: Herizaldi | Merdekapost.com

Awas! Pura-pura Miskin Demi PKH, Bisa Dipenjara 5 Tahun Atau Denda Rp 50 Juta

Foto hanya Ilustrasi pembanding antara layak dan tidak layak sebagai penerima bantuan PKH. (ald)
MERDEKAPOST.COM - Sejak Program Keluarga Harapan ( PKH) diluncurkan, keluarga yang masuk kategori miskin bisa menerima bantuan tunai dari pemerintah.

Bagi warga miskin yang sudah dinyatakan terdaftar sebagai penerima PKH oleh verifikator, rumah tempat tinggal penerima akan ditempeli stiker yang menunjukan penghuni rumah berhak mendapatkan bantuan.

Kendati demikian, rupanya banyak warga yang sebenarnya dianggap mampu secara ekonomi, namun masih  ditetapkan sebagai warga miskin penerima PKH.

Baru-baru ini, beberapa keluarga yang memiliki rumah berlantai dua dan terkesan mewah di Kabupaten Kerinci viral di media sosial lantaran pemilik terdaftar sebagai penerima PKH. Dan setelah viral di medsos ada beberapa keluarga yang mengundurkan diri, karena merasa malu, tidak layak menerima serta takut dengan sanksinya.

Bahkan beredar juga khabar bahwa mereka masuk data menjadi penerima bantuan tersebut karena merupakan keluarga dari Kepala Desa atau tim pemenangan dari Kepala Desa yang sedang menjabat saat ini.

Sebenarnya, sudah ada ketentuan hukuman pidana bagi pihak yang memanipulasi data penerima PKH. Hal itu diatur dalam pasal 43 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin.

Disebutkan bahwa setiap orang yang memalsukan data verifikasi dan validasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (3), dipidana penjara paling lama dua tahun dan denda paling banyak Rp 50 juta.

Kemudian diatur pula pidana dalam pasal 43, dimana setiap orang yang menyalahgunakan dana penanganan fakir miskin sebagaimana dimaksud dalam pasal 38, dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp 500 juta.

Sebagai informasi, kriteria penerima PKH adalah keluarga miskin yang memenuhi minimal salah satu syarat dari tiga komponen.

Kriteria komponen kesehatan meliputi ibu hamil/menyusui, ada anak berusia 0 sampai dengan 5 tahun 11 bulan.

Hayooo,,, Awas hati hati ya...!

(ald/Merdekapost.com)

Camat Sitinjau Laut Lantik 4 Pjs Kades, Ini Nama-Nama yang Dilantik

Suasana saat pelantikan 4 Pjs Kades di Kecamatan Sitinjau Laut. (nmn) 
KERINCI, MERDEKAPOST - Sore tadi sekira pukul 14.00 WIB bertempat di Aula Kantor Camat Sitinjau Laut dilaksanakan acara pelantikan untuk 4 PJs Kades di wilayah Kecamatan Sitinjau Laut.

Pantauan Merdekapost.com, Camat Sitinjau Laut Saukani, SH secara resmi melantik 4 Pjs Kepala Desa yaitu:

1. Masmudin SE dilantik sebagai Pjs Kades Tanjung Mudo Penawar

2. Pahrudin, SAg dilantik sebagai Pjs Kades Hiang Tinggi

3. Khairil dilantik sebagai Pjs Kades Ambai Bawah

4. Azhari Kari,Z. A.Md dilantik sebagai Pjs Kades Pendung Hilir Penawar.

Baca Juga: Ada Apa, New Normal di Kerinci Ditunda, Johansyah : Itu Hasil Rapat Pusat

Dalam arahannya Camat Sitinjau Laut berpesan kepada para Pjs Kades untuk menajalankan amanah dengan baik, terutama saat kita ini sedang dilanda wabah yang sangat serius yaitu Corona.

"Banyak persoalan-persoalan yang terjadi di desa-desa, apalagi sehubungan dengan penyaluran Bantuan Sosial, BLT Dana Desa dan lain sebagainya, untuk itu bekerjalah sesuai aturan dan ketentuan, bijaksanalah dan utamakan kepentingan masyarakat diatas segalanya, apalagi bagi yang terdampak Covid-19". Ujar Camat.

"Selamat bertugas laksanakan amanah dengan baik". Pungkasnya.

Pelaksanaan Prosesi pelantikan dilakukan dengan standar protokol Covid-19. (nmn)

Ada Apa, New Normal di Kerinci Ditunda, Johansyah : Itu Hasil Rapat Pusat

Juru bicara gugus tugas Covid19 Provinsi Jambi Johansyah
MERDEKAPOST.COM - Disampaikan oleh juru bicara gugus tugas Covid19 Provinsi Jambi Johansyah, Kabupaten Kerinci ditunda sebagai tempat penerapan new normal. Ini berdasarkan hasil rapat pusat pada malam kemarin (28/5).

"Awalnya ditetapkan 7 provinsi termasuk Jambi dan 120 kab/kota di Indonesia, setelah hasil rapat yang berlangsung tadi malam diputuskan setelah dikaji oleh pusat hanya 4 provinsi dan 25 kab/kota yg diterapkan new normal," kata Johansyah.

Baca Juga : Kerinci Akan Jadi Pilot Project New Normal, Dewan PKB Minta Pemerintah Serius Perhatikan Pondok Pesantren

Ditanya apa Kerinci berarti batal menjadi pilot project New Normal, Johansyah menyebut sifatnya hanya ditunda.

"Hasil rapat tadi malam yang diumumkan itu ditunda penerapannya oleh pusat," terangnya.

Untuk keterangan resmi penjelasan dari gugus tugas sendiri kata Johansyah akan disampaikan pada malam hari nanti.

"Nanti malam kita buat rilis resmi, tunggu ya," jelasnya tadi.

Baca Juga: Usai Lebaran, Jambi Masuk Provinsi yang Tak Ada Lonjakan Covid-19

New normal ini yakni dimana aktivitas dilakukan secara normal namun tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti pakai masker, jaga jarak aman dan rajin cuci tangan.

Sebelumnya Kerinci sempat dicalonkan menjadi lokasi penerapan karena dinilai aspek perekonomian dan kesehatannya cocok, serta perkembangan kasus Covid19 paling sedikit pasien positifnya. (Arg)

Usai Lebaran, Jambi Masuk Provinsi yang Tak Ada Lonjakan Covid-19

Foto Ilustrasi Covid-19
Merdekapost.com – Sebanyak 34 provinsi di Indonesia sudah terdampak Covid-19. Meski begitu tak seluruhnya punya risiko paparan yang sama dalam penambahan kasus baru. Ada provinsi dengan penambahan kasus bertambah drastis, namun sejumlah provinsi lainnya cenderung melambat.

Bahkan di beberapa provinsi di Indonesia tak ada lagi kasus baru. Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, ada 8 provinsi yang tidak lagi mengalami pertambahan alias nol kasus baru Covid-19.

“Jika kita perhatikan provinsi yang tidak ada penambahan kasus sama sekali adalah Bangka Belitung, Jogjakarta, Jambi, Kalimantan Utara, Lampung, Riau, dan Sulawesi Barat serta Nusa Tenggara Timur,” ujar Yurianto dalam konferensi pers, Kamis (28/5) kemarin.

Kabar baik lainnya juga terjadi di 3 provinsi. Aceh, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur melaporkan hanya bertambah 1 kasus.

“Ada 3 provinsi dengan penambahan satu yakni Aceh, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur,” katanya.

Yurianto menambahkan meski masih terdapat lonjakan kasus yang cukup tinggi di Jawa Timur dan Kalimantan Selatan. Namun angka hari ini Kamis (28/5), menurun dibanding hari kemarin, Rabu (27/5). Kemarin Jawa Timur bertambah 199 kasus dan hari ini bertambah 171 kasus.

“Ini jadi perhatian kita bahwa ada beberapa daerah yang grafiknya menurun tapi ada yang naik. Ini kita maklumi karena dinamika sosial di masing-masing provinsi tidak sama,” jelasnya.

Yurianto kembali mengingatkan bahwa pengembangan vaksin saat ini di seluruh dunia terus berjalan. Satu-satunya cara adalah bukan dengan menyerah tetapi tetap menjaga produktivitas dengan protokol kesehatan.

“Agar kita produktif dan tetap aman, maka perlu tatanan atau kebiasaan baru yang kita sebut New Normal. Basisnya adalah bagaimana kita beradaptasi terkait dengan sebaran Covid-19. Maka tetap jaga jarak, gunakan masker dan cuci tangan dengan sabun,” tegasnya.(arg)

Kerinci Akan Jadi Pilot Project New Normal, Dewan PKB Minta Pemerintah Serius Perhatikan Pondok Pesantren

Fraksi PKB DPRD Kerinci dan aksi peduli PKB Kerinci terhadap warga terdampak Corona di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi dengan membagikan sembako dan APD untuk Puskesmas. (hza/pkbkerinci)
KERINCI, Merdekapost.com - Rencana pemerintah memberlakukan `The New Normal` ditengah belum tuntasnya penyebaran Covid-19 mendapat perhatian serius oleh Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Kerinci. Disamping mendukung penuh kebijakan ini, FPKB meminta Bupati juga memberikan perhatian khusus pada sektor-sektor informal. Salah satunya untuk pesantren serta para pengasuh dan staf pengajarnya.

"Mohon pesantren juga diberikan perhatian khusus. Karena ada santri dan pengasuh yang pasti akan mulai beraktivitas kembali dengan adanya kebijakan ini,apalagi Kerinci merupakan salah satu daerah dari 124 daerah yang diajukan menjadi pilot project new normal dari pusat" kata Sekretaris FPKB DPRD Kerinci Mensediar Rusli, Kamis, 28 Mei 2020.

Selama ini, terangnya, pesantren sering tidak masuk dalam skema pembuatan kebijakan di pemerintah daerah. Hal itu karena keberadaan pesantren yang berada dibawah naungan kementerian agama (kemenag).

"Meski dibawah naungan kemenag, kami kira pemda juga harus memberikan perhatian khusus. Karena sekarang kondisi pesantren sudah berbeda. Tidak hanya pendidikan keagamaan saja," tuturnya.

Menurutnya, Ponpes mempunyai andil yang luar biasa tidak hanya untuk pencetak kader bangsa yang cerdas. Lebih-lebih bagi pembentukan karakter anak muda. Selain itu, Ponpes juga merupakan embrio munculnya lembaga pendidikan.

“Oleh karenanya wajib hukumnya pemerintah memberikan intervensi yang cukup memadai bagi tumbuh kembangnya pesantren, apalagi sudah ada UU Ponpes, sehingga tidak ada alasan lagi pemerintah untuk menafikan ponpes,” tegas Sekretaris DPW PKB Kerinci ini.

Baca Juga: Sampaikan Amanah Gus Ami, DPC PKB Kerinci Distribusikan Sembako

Senada, Anggota FPKB, lainnya Sofwan menambahkan, Pihaknya ingin memastikan agar tidak ada lagi klaster baru pandemi covid 19 di Ponpes dalam memasuki kondisi new normal. Untuk itu,  ada beberapa hal yang diusulkan untuk diintervensi pemerintah daerah melalui kebijakan disertai penganggarannya. Antara lain fasilitas Rapid Test, PCR test secara massal untuk para kyai, ustadz dan santri sebagai penanda dimulainya belajar di ponpes"

Kemudian, lanjut Sofwan,  "pemenuhan kebutuhan pangan dan ekonomi pesantren untuk santri yang kembali minimal 14 hari (sesuai dengan masa isolasi mandiri) dengan pola bantuan jaring pengaman sosial, penyediaan sarana prasarana belajar yang memenuhi standar new normal".

PKB Peduli Covid-19 : Bagikan bantuan sembako untuk warga Kerinci terdampak Covid-19 yang merupakan amanah dari Gus AMI (Cak Imin) Ketua DPP PKB. (hza)
"Perlu dipastikan juga tersedianya pusat kesehatan ponpes berikut tenaga dan alat medis. Seperti wastafel portable, penyemprotan disinfektan, masker, hand sanitizer serta sarana MCK yang memenuhi standart protokol kesehatan covid 19," ucapnya.

Dia menambahkan, "Mohon ini bisa masuk dalam redesain dan refocusing anggaran 2020 dan 2021. Karena dengan adanya kebijakan New Normal pasti akan ada aktivitas kembali di pesantren dengan skema yang masih dalam kajian," tandas anggota Dewan PKB termuda ini. (hza)

44 Pegawai Pemkab Kerinci di Rapid Test, Dicurigai Pernah Kontak dengan Pasien Positif Covid-19 Sungai Penuh

Foto : Rapid test salah seorang jurnalis di Kerinci/ist
Sekda: Alhamdulillah Hasilnya Negatif Semua

KERINCI, MERDEKAPOST - Pasca Positif Corona Virus Disease 2019 (Covid19) WD Pasien 93 Jambi, asal kota Sungai Penuh, 44 pegawai di Lingkup Pemerintah kabupaten Kerinci, dilakukan Rapid Test.

Meskipun Pasien 93 Covid19 adalah warga kota Sungai Penuh, namun yang bersangkutan merupakan salah seorang tenaga honorer di pemerintah kabupaten Kerinci. Sehingga, pemkab Kerinci melakukan Rapid Test bagi pegawai lingkup setda Kerinci.

Hal ini diungkapkan kepala Dinas Kesehatan Kerinci, Hermendizal, rabu (27/5) saat rapat gabungan yang dihadiri Wakil bupati Kerinci, Pj.Sekda, Dandim 0417, Kapolres Kerinci, Tim Gugus Tugas Covid19 Kerinci, Asisten setda Kerinci, Kepala OPD dan pihak terkait, di posko Covid19, halaman kantor bupati Kerinci.

Dalam laporannya, Harmendizal, menyebutkan, Secara Administrasi Positif Covid19 asal Sungaipenuh. Tapi secara dampak tetap waspada. "Resiko dampak Kerinci dan Sungai Penuh tetap sama," sebut dia.

Terkait adanya pegawai Pemkab Kerinci yang dinyatakan positif, Harmendizal, menyebutkan, untuk antisifasi penyebaran. "sudah dilakukan Rapid Test 44 orang pegawai dilingkungan pemda Kerinci, dan Alhamdulillah hasilnya Negatif," ungkap Harmendizal.

Selain itu, dia juga menyuarakan Yang merasa kontak dengan Pasien 93, agar dilakukan Rapid Test.

PJ Sekda Kerinci, Asraf mengatakan,meskipun sudah dilakukan rapid test terhadap 44 orang pegawai pemkab Kerinci, standar SOP kerja  di masa pandemi tetap dilakukan di pemkab Kerinci.

"Standar SOP kerja di masa pandemi covid 19 tetap kita lakukan" kata Asraf. (ald)

Libur Lebaran, Wisata Taman Pertiwi Pentagen Tutup Sementara, Bumdes Rela Rugi Ratusan Juta


MERDEKAPOST.COM - KERINCI. Karena masih meminimalisir penyebaran Covid-19, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Wisata Pentagen Kecamatan Danau Kerinci  akan melakukan penutupan sementara objek wisata saat libur lebaran.


Penutupan objek wisata dan imbauan untuk tidak ke tempat keramaian demi mencegah penyebaran (COVID-19).

Direktur Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Wisata Pentagen, Abdul Basit  mengatakan hampir sudah tidak lagi memiliki pendapatan. Seperti diketahui, sejak adanya wabah Covid 19 ini, sejumlah wahana taman tidak berjalan.

"Di bawah objek wisata terdapat berbagai wahana wisata yang berjenis di dalamnya. Ada Flying Fox, ada Bebek dayung, bermain dengan ikan jinak, Sepeda Gantung, warung warung didalamnya. Akibat dari Corona ini dengan segala penutupan kegiatan itu pasti pendapatan kami menurun, mungkin hampir mendekati zero (nol)," kata Basit.

Basit menjelaskan, pendapatan dari objek wisata salah satunya besar berasal dari penjualan karcis. Dengan adanya pandemi ini, petugas taman pertiwi kebingungan bagaimana caranya bertahan mengingat belum diketahui kapan wabah ini akan berakhir.

"Pendapatan dari objek wisata adalah sebagian besar dari jual karcis dan usaha-usaha lainnya. Untuk kegiatan-kegiatan seperti itu maka manajemen objek wisata tentunya merasakan (kebingungan) bagaimana jalan keluarnya," ucapnya.

Bumdes Pentagen pada lebaran tahun ini mengalami kerugian ratusan juta rupiah dari perhitungan pada lebaran lalu karena untuk mencegah penyebaran Covid 19.

"Wisata kami pada tahun ini akan melakukan penutupan sementara dan tidak tahu kapan akan dibuka kembali, bumdes kami mengalami kerugian ratusan juta kalau di banding kan dengan lebaran tahun lalu." Ujar Habil.


Pendamping Lokal Desa (PLD) Firdaus juga menyetujui wisata taman pertiwi pentagen ditutup demi keselamatan masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid 19.

"Saya sangat setuju taman pertiwi ditutup sementara, karena mengingat himbauan pemerintah tidak ada yang kerumunan. Tidak apa - apa bumdes rugi ratusan juta demi keselamatan kita semua. Mari kita patuhi himbauan pemerintah." Kata Firdaus.
(Rdp)

Lebaran Sebentar Lagi, BLT DD dan Gaji Perades di 153 Desa di Kerinci Terancam Tidak Cair


KERINCI, MERDEKAPOST - Disaat sejumlah desa dalam Kabupaten Kerinci telah menyalurkan BLT Dana Desa, namun tidak bagi 153 desa yang tidak memiliki Kepala Desa, bahkan tidak memiliki Pjs Kades.

Padahal, saat ini masyarakat di 153 desa terus mendesak agar BLT dana Desa untuk penanganan Covid-19 untuk segera dicairkan. Ini menjadi sebuah kekeliruan yang terjadi di Dinas PMD, TA, PD dalam Kabupaten Kerinci.

Baca Juga: Instruksi Mendes, BLT Harus Disalurkan Sebelum 24 Mei !

Disamping BLT DD yang menjadi hak masyarakat, hak selaku perangkat desa (perades) juga tidak kunjung bisa dicairkan. Lagi-lagi di karena tidak adanya PJS Kepala Desa yang mengisi kekosongan jabatan Kades dari 153 desa tersebut.

“Sudah cukup banyak pengorbanan yang kami berikan, terkhusus dalam penanganan pencegahan penularan Covid-19. Termasuk caci maki dari berbagai pihak. Kami tersudut, akibat data penerima bantuan dari pemerintah, yang kami belum sampaikan tetapi sudah keluar nama-namanya. Tidak sedikit diantara nama-nama itu, merupakan orang yang sudah lama meninggal,”ungkap Aswardi, Ketua PPDI Kabupaten Kerinci.

Baca Juga: Penyaluran BLT di 153 Desa Kerinci Terhambat, Gara-gara Pjs Kades Belum di SK-kan

Dirinya melanjutkan bahwa beberapa hari jelang Idul Fitri ini, sepertinya harapan itu sudah kandas. Tidak ada waktu yang bisa kami manfaatkan, sekalipun hari ini SK PJS Kades dikeluarkan.

Mereka juga berharap, agar ke depannya keadaan seperti ini tidak terulang, sudah cukup regulasi dan birokrasi yang menyulitkan dan aturan yang bertambah sepanjang jalan.

“Jadikan pengalaman selama ini menjadi pelajaran, untuk melakukan perubahan ke depan. Andai demo tidak dilarang dalam pandemi ini, bapak/ibu pasti sudah melihat ribuan dari kami membentangkan spanduk dan berorasi,” sebutnya.

Baca Juga: Beredar Isu Marak Pungli Verifikasi APBDes-BLT, Para Kades Kerinci Menjerit...!

Salah satu pendamping desa Kabupaten Kerinci juga menyampaikan bahwa mereka pun bingung sampai saat ini belum juga di keluarkan SK Pjs kades 153 desa tersebut, padahal instruksi pusat sudah jelas bahwa dana untuk penanganan Covid-19 wajib disegerakan kepada masyarakat.

” Kita pun bingung, salah nya dimana, desa-desa ini kan butuh Pjs -nya, tanpa Pjs mereka tidak bisa mencairkan dana tersebut, baik BLT dan gaji perangkat lainnya,” ungkapnya

Dirinya juga menyampaikan bahwa, tiap tahun Kabupaten Kerinci pemegang daerah paling lama dari Kab./Kota di Provinsi Jambi. ” Kita sudah terkenal bahwa Kerinci daerah yang paling lama proses pencairan dana desa, regulasi tiap tahunnya terlama se-provinsi Jambi. ” Tandasnya

Menurut info yang beredar, bahwa dalam penentuan Pjs ada indikasi bahwa ada oknum yang meminta sejumlah uang dalam penentuan Pjs tersebut. (rki)

Jambi Bertambah 1 Lagi, Total Pasien Positif Jadi 81 Orang


MERDEKAPOST.COM, JAMBI - Jumlah pasien positif Covid-19 di provinsi Jambi terus bertambah, berdasarkan data pusat krisis.kemkes.go.id, hari ini senin tanggal 18 mei 2020 terjadi penambahan 1 kasus positif covid-19 di provinsi Jambi.

Dengan penambahan itu, maka sampai saat ini di Jambi sudah 81 orang positif, dengan rincian 77 orang dalam perawatan dan 4 sudah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Salah Satu Tim Medis Kerinci Positif Rapid Test 

Hingga berita ini dipublish, belum ada keterangan resmi dari tim gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Jambi terkait penambahan 1 orang pasien positif tersebut. (ald)


Salah Satu Tim Medis Kerinci Positif Rapid Test

Ilustrasi (ist)
Kerinci, Merdekapost.com - Seorang tim medis di RSU MHAT Kabupaten Kerinci dinyatakan positif setelah menjalani Rapid test Covid-19.

Informasi yang dihimpun, tim medis tersebut berjenis kelamin perempuan yang bertugas sebagai tenaga medis di RS MHA Thalib Kerinci.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci, Hermendizal saat dikonfirmasi membenarkan perempuan itu dinyatakan positif setelah menjalani Rapid test Covid-19 beberapa hari lalu.

“Benar, ada salah satu dari tim media RS MHA Thalib Kerinci positif Rapid test Covid-19”. ujar Hermendizal.

Hermendizal menambahkan, kita sedang menunggu hasil tes Swab tenaga medis tersebut untuk memastikan yang bersangkutan terjangkit Covid-19 atau tidak.

“Sampel untuk uji Swab sudah dikirim untuk memastikan positif atau tidak Covid-19 tunggu hasil Swabnya keluar 4 atau 5 hari kedepan,” pungkas Hermendizal. (ald)

Polres Kerinci Perketat Pembatasan Jam Malam, Cegah Corona Sekaligus Konflik Antar Warga


Kerinci, Merdekapost – Semakin meningkatnya wabah Corona khususnya di Kota Sungai Penuh dan Kerinci membuat Polres Kerinci bertindak lebih tegas, dengan naiknya status menjadi Tanggap Darurat apalagi pasca diberlakukannya Pembatasan jam Malam di Kota Sungai Penuh sejak beberapa hari lalu.

Sabtu malam minggu (16/5/2020) pantauan media ini di lapangan. Beberapa tempat perkumpulan Masyarakat didatangi polisi dengan pakaian lengkap, menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak berkumpul. terutama anak-anak muda atau remaja yang sering kumpul-kumpul di beberapa titik.

Baca Juga: Ketat! Ini Jam Operasional Pasar Sungai Penuh, Setelah Pemkot Berlakukan Pembatasan

Ini bertujuan untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona sekaligus mencegah potensi terjadinya konflik antar warga, sebagaimana yang sudah-sudah.

Di tempat terpisah Kapolres Kerinci AKBP Heru Ekwanto SIK di konfirmasi membenarkan hal tersebut.

“Anggota Polres Kerinci saya perintahkan untuk melakukan pembubaran perkumpulan karena situasi sekarang kita sedang dapat musibah wabah virus Corona ini“. ungkapnya.

“Selain itu kita juga melakukan pencegahan terjadinya perkelahian anak-anak remaja antar desa dengan membubarkan yang masih kumpul-kumpul, dan juga mengamankan jika ada yang bandel dan kita angkut kendaraannya ke kantor polisi".jelasnya.

Baca juga: Hari Pertama Tanggap Darurat di Sungai Penuh, Banyak yang Melanggar !

“Kegiatan dilakukan dari jam 20.00 WIB hingga menjelang subuh atau sampai betul-betul tidak ada ruang kumpul-kumpul karena kita mengingat wilayah hukum kerinci punya riwayat bentrok antar desa cukup banyak dalam 10 tahun terakhir ini “kata Heru.

“Saya menghimbau warga atau anak-anak remaja untuk tidak berkumpul dan tidak melakukan aksi balap liar, terutama bagi orang tua agar awasi dan bimbing anak-anaknya agar jangan jd orang tua yang gagal mendidik",

"Kita juga berharap aparat Pemerintah Desa bantu edukasi supaya mereka paham dan mau mematuhi segala aturan hukum dan ketentuan yang berlaku, Dari pada mati sia-sia gara-gara kecelakaan, luka,cacat,mati, atau dipenjara gara-gara tawuran “tambah Kapolres Kerinci. (ald)

Sampaikan Amanah Gus Ami, DPC PKB Kerinci Distribusikan Sembako


DPC PKB Kerinci melaksanakan pendistribusian Bantuan Sembako Gus Ami. (ald) 

Merdekapost.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) Kabupaten Kerinci melakukan pendistribusian  paket sembako amanah Gus Ami untuk Kabupaten Kerinci Provinsi jambi.

Ketua DPC PKB Kabupaten Kerinci melalui Sekretaris Heri Zaldi Alwi, S.Pt sebagai koordinator penyaluran bantuan, dikonfirmasi  saat menyerahkan batuan sembako ini mengatakan, bantuan sembako ini merupakan sumbangsih Ketua Umum DPP PKB Bapak H.A Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Gus Ami atau Cak Imin

"Ini amanat dari Gus Ami untuk para kiai ulama, guru ngaji dan lain sebagainya diwilayah konstituen PKB, hari ini kita distribusikan untuk beberapa wilayah /dapil". ujar Heri didampingi salah satu anggota DPRD Kerinci FPKB Mensediar disela-sela pembagian sembako.

Baca Juga: Relawan PKB Tanggap Covid-19 Sumbangkan Minuman Suplemen Untuk Posko Perbatasan Kerinci

Disampaikan Heri, "distribusi akan terus berlanjut hingga beberapa hari kedepan hingga seluruh bantuan bisa tersalurkan kepada para penerimanya, ulama, guru ngaji, guru madrasah, pondok pesantren, penyandang cacat, anak yatim, orang tua jompo, para terdampak Covid-19 serta para pejuang PKB di Kabupaten Kerinci".

"Adapun sembako yang diberikan itu terdiri dari beras 10 kilogram, minyak goreng 2 kilogram, dan gula pasir 2 kilogram. ini sudah mulai disalurkan sejak tanggal 14 kemarin". Ungkapnya.

"Ini sebagai rasa peduli kemanusiaan terhadap dampak Covid-19 di Indonesia khususnya di Kabupaten Kerinci, mohon jangan dilihat dari nilainya". ujar Heri.

Sekretaris DPC PKB Kerinci serahkan sembako Cak Imin kepada salah seorang yang berhak menerimanya. (ald)
Sementara itu, Salah seorang ulama NU (Abuya) Dasrel Patria, menyampaikan terima kasihnya atas kepedulian Gus Ami terhadap para tokoh agama dan guru ngaji Kabupaten Kerinci.

"terimakasih kepada Gus Ami atas kepeduliannya yang telah memberikan paket sembako kepada kami" ujar Buya dasrel.

Ia berharap, bantuan tersebut bisa bermanfaat bagi para tokoh agama, guru ngaji dan para penerima lainnya dalam menghadapi situasi masa sulit seperti sekarang.

Baca Juga: Sofyan Ali : 5000 Paket Sembako dari Ketum PKB 'Cak Imin Peduli Covid-19 Jambi' Didistribusikan

Sementara itu, salah seorang penyandang cacat yang turut mendapatkan bantuan, Mulyadi, menyebutkan, "terima kasih PKB, Terima kasih cak imin, semoga beliau sehat selalu". Ujarnya singkat.

Untuk diketahui, dalam pendistribusian paket sembako bantuan Cak Imin ini, DPC PKB Kerinci dibantu oleh beberapa anggota DPRD Kerinci dari FPKB sesuai dengan dapil masing-masing. (14N)

Data Bansos di Kerinci Bikin Kades Bingung, Beda dengan Usulan dari Desa

Ilustrasi bantuan sosial untuk warga terpapar covid-19. (antara)
Kerinci, Merdekapost.com – Data penerima bantuan sosial (Bansos) warga terdampak Covid-19 yang bersumber dari Provinsi, memunculkan banyak pertanyaan. Menyusul data penerima tak sesuai usulan dan verifikasi.

Utamanya warga yang belum berkesempatan menerima bantuan, Sesuai data yang diterima oleh Kades dan pihak kecamatan bahwa masih banyak data yang amburadul dikarenakan kurangnya koordinasi antar Daerah.

Seperti yang terjadi pada bantuan Covid-19 dari Provinsi Jambi ini, dimana beberapa Kades yang ada di Kabupaten Kerinci, mengeluhkan data yang dikirim Provinsi ke Kabupaten dan diteruskan ke Desa, karena data nama penerima bantuan yang turun tersebut tanpa koordinasi dengan Kepala Desa.

Baca Juga: Instruksi Mendes, BLT Harus Disalurkan Sebelum 24 Mei !

Padahal yang mengetahui nama penerima yang layak adalah Kades, kondisi ini membuat para kades di kabupaten Kerinci dibuat pusing. Pasalnya diantara penerima, ada yang sudah menerima bantuan lain, seperti PKH.

“Dalam pendataan penerima bantuan dari Provinsi tersebut pihak desa tidak dilibatkan. Kami Kepala desa tidak tahu siapa penerima bantuan dari Provinsi. Kami baru tahu setelah nama sudah turun melalui kecamatan,”ungkap Edi Januar, Kades Baru Semerah.

Menurut Edi, penerima bantuan dinilai tidak tepat sasaran. Ini menimbulkan gejolak di setiap desa. Bahkan, banyak penerima bantuan provinsi juga penerima PKH. Sementara arahan sebelumnya, penerima bantuan adalah warga yang bukan penerima PKH, BPNT, dan BLT desa.

“Jangan sampai Kepala Desa yang disalahkan nantinya. Kan kita tidak tahu datanya dari mana,”katanya.

Selain itu, menurut Edi, awalnya hasil rapat di Pemerintah daerah, penerima bantuan provinsi sebanyak 35 KK per desa, dan dari kabupaten 62 KK per desa. Syaratnya bukan penerima BLT desa, PKH, dan BPNT.

“Tapi sudah berubah lagi. Ternyata nama penerima sudah ada dan jumlahnya tidak sama di setiap desa. Bantuan provinsi tersebut jumlahnya 350 ribu dalam bentuk sembako dan 250 ribu dalam bentuk uang,”tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kerinci, Samardin dikonfirmasi mengatakan, data penerima bantuan provinsi diambil dari data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Bukan data dari pendataan yang dilakukan oleh pihak desa. “Jadi penerima bukan nama-nama yang dari kades,”jelasnya. (rdp/sumber: bacajambi.id )

Beredar Isu Marak Pungli Verifikasi APBDes-BLT, Para Kades Kerinci Menjerit...!

Bupati dan Wakil Bupati Kerinci bersama tim saber pungli beberapa waktu lalu. (ist)
MERDEKAPOST - Jabatan dan tanda tangan membuka peluang untuk melakukan pungli dengan kekuasaan, hal itu beredar isu dari para kades di kabupaten kerinci. Hingga para kades menjerit membayar upeti tanda tangan Verifikasi APBDes rabu 13/05/2020.

Dugaan kuat ini dikatakan beberapa kades kepada media ini, bahwa para kades kewalahan harus membayar upeti tanda tangan verifikasi APBDes, karna harus banyak melewati meja meja verifikasi dengan angka setoran paling sedikit rp. 200.000.- per/meja.

Perubahan aturan diduga membuka peluang bagi oknum oknum kecamatan untuk melakukan  pungli, seperti Camat, Sekcam, Kasi keuangan, Aset Desa Kasi pemerintahan dan Kasi Ekobang.

Juga setiap rekom pencairan ADD rp. 100-200 ribu, rekom pencairan DD rp. 100-200 ribu, begitu pula dengan BLT. Setiap pencairan.

Baca Juga: Penyaluran BLT di 153 Desa Kerinci Terhambat, Gara-gara Pjs Kades Belum di SK-kan

Dalam proses pencairan BLT bertahap, tahap pertama 15%, setiap tahap tentu akan di mintai upeti tanda tangan verifikasioleh oknum. Bilamana pencairan tiga tahap maka oknum akan meminta upeti tanda tangan tiga kali padatiappemcairan BLT, ADD dan DD.

Mirisnya saat ini pencairan diencer – encer tidak seperti tahun sebelumnya sekaligus 40% (2019) verifikasinya hanya satu kali, namun tahun ini (2020) pencariaran 40% di encer –encer menjadi tiga kali pencairan yaitu 15% – 15% -10% = total 40%. Verifikasinya 3 kali.

Kemungkin besar banyak desa akan cair BLT habis lebaran, walaupun sebagian ada yang sudah cair. Dikarenakan prosesnya melaluli mekanisme agak rumit. Seperti setelah mendapat rekomendasi setelah di infut DPPKA ke KPPN denga jarak seminggu baru bisa diinfut k BPD dan dicairkan pun hanya 15% hal ini sangat merumitkan, sementara masyarakat mendesak BLT.

Selain proses pencairan diencer-encer, dugaan kuat pungli makin parah di kabupaten kerinci dalam proses pencairan ADD-DD dan BLT.

Hal ini perlu di pertanyakan kinerja tim saber pungli kabupaten kerinci. Dan ketegasan bupati kerinci akan memberi sanksi tegas bilamana ditemukan atau tertangkap tangan oknum sedang menjalannkan kegaitan tindak pidana pungli. (064)

Penulis: Oga Oktavora |Sumber : wartaPos |  Editor : Herizaldi | Merdekapost.com

Penyaluran BLT di 153 Desa Kerinci Terhambat, Gara-gara Pjs Kades Belum di SK-kan

Ilustrasi
Merdekapost, Kerinci - Program Bantuan Langsung Tunai (BLT)  kepada warga terdampak Covid-19 Kabupaten Kerinci sebanyak 153 desa terhambat.

Program bantuan tersebut mengalami keterlambatan penyaluran ini disebabkan sebanyak 153 desa di Kerinci bermasalah karena belum adanya kepastian SK PJS Kepala Desa dan kepastian hukum dari Pemkab Kerinci.

Hal ini disampaikan Ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Kerinci Aswardi dikonfirmasi melalui Via telpon
.
"Tanpa adanya SK PJS Setiap desa tidak bisa memproses pencairan Dana Desa termasuk dana BLT Desa untuk masyarakat yang terdampak Covid 19". Ujarnya.

Ketua PPDI kabupaten Kerinci Meminta kepada Pemkab melalui Pemdes untuk segera mengeluarkan SK PJS Kades supaya bisa mempercepat pencairan Dana desa.

"Saya sebagai Ketua PPDI Kabupaten Kerinci meminta Pemdes untuk segera mengeluarkan SK PJS Kepala Desa, agar kepala desa segera mempercepat penyaluran dana BLT Ke masyarakat" ujarnya.

"dana BLT yang bernilai Rp 600 ribu  sangat berarti bagi mereka terutama bagi yang saat ini kehilangan mata pencaharian," sambungnya.

Sementara itu, beredar informasi dan sudah menjadi buah bibir ditengah-tengah masyarakat, di duga ada pungli dalam mengeluarkan SK  Pjs Kades yang berkisar 5 sampai 10 juta per pjs. siapa yang cepat setor maka SK nya juga akan cepat keluar.)*

Penulis: Rdp | Editor : Herizaldi | Merdekapost.com

Peduli Corona, PMII Bantu Salurkan Sembako dari Keluarga Besar Kemenag Kerinci

Keluarga besar Kemenag Kerinci saat membagikan sembako gratis untuk honorer lingkup Kemenag dan warga yang dirasa membutuhkan. (riki/ist)
MERDEKAPOST - Hari ini, Selasa (12/5), di tengah Pandemi COVID-19 di bulan  Ramadhan, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kabupaten Kerinci, membagikan  paket  Bahan Pokok (Sembako) Gratis, yang terdiri dari Beras, Telur dan Minyak Goreng.

Kegiatan penyerahan Sembako, dilaksanakan oleh Kepala Kemenag beserta jajaran didampingi Ketua umum PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Cabang Kerinci.
.
Dalam arahannya,  Kemenag Kerinci, H Hardiman,S.Ag, MM mengatakan bahwa, kegiatan ini adalah Pembagian Sembako Gratis dilingkungan Kemenag Kerinci dan masyarakat yang dirasa sangat membutuhkan.

Dijelaskannya, "Pembagian sembako gratis ini dilaksanakan sehubungan dengan Sosialisasi Pencegahan COVID-19 dan kepedulian terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN), Honorer lingkup Kantor Kemenag Kabupaten Kerinci dan masyarakat  yang dirasa membutuhkan bantuan dalam menjalani masa Pandemi COVID-19 ini".

"pembagian sembako dari Keluarga Besar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kerinci bertempat di Madrasah lingkup Kemenag Kabupaten Kerinci".

"Semoga bantuan ini bisa membantu meringankan beban para aparatur dilingkungan Kemenag, para Honorer dan warga yang membutuhkan terutama dibulan Ramadhan ini". Pungkasnya.

Sementara itu, Riki Saputra, Ketua umum PMII Kerinci yang turut membantu pihak Kemenag dalam pendistribusian sembako tersebut, menjelaskan, pelaksanaan kegiatan bagi-bagi sembako gratis ini, adalah dalam rangka mengimplementasikan nilai-nilai Keimanan dalam bulan Ramadhan sebagai pemaknaan ibadah Puasa Ramadhan yaitu Kepedulian Sosial untuk membantu saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan," ungkapnya.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak Kemenag Kerinci atas kepeduliannya, Harapan kita semua, semoga Pandemi COVID-19 ini segera berakhir, agar kita dapat kembali beraktifitas seperti biasa," tambahnya.

"Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga Allah SWT, senantiasa melimpahkan rahmat dan ampunanNya, sehingga kita dapat meraih derajat Taqwa dalam bulan Ramadhan yang mulia ini," pungkasnya. (14N)

Walau Rapid Test Positif, Hasil Swab Pertama Nenek Asal Belui Kerinci Negatif


Ilustrasi Covid-19
KERINCI, MERDEKAPOST.COM – Hasil uji laboratorium pertama seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yaitu nenek (80) yang berasal dari Desa Belui, Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci dinyatakan negatif Virus Corona (Covid-19).

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci Hermendizal, ketika dikonfirmasi melalui telepon, Senin (11/5/2020). Dia mengatakan meski begitu beliau masih tetap menjalani isolasi di RSUD MHA Thalib Kerinci.

“Hasil Swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) Pertama nenek tersebut sudah keluar dan hasilnya negatif,” ucap Hermendizal.

Baca Juga : Pasien Terbanyak dari Sungai Penuh, Satgas Covid-19 RSU MHAT Kecewa Pemkot Dinilai Kurang Peduli

Kendati demikian, Harmendizal menjelaskan bahwa pasien ini belum dinyatakan sembuh total karena harus menjalani pemeriksaan sekali lagi dan dilakukan perawatan yang intensif.

Dikatakan, sesuai dengan prosedur penanganan Covid-19, pasien yang sudah dinyatakan negatif melalui tes swab, harus dilakukan tes swab kedua untuk memastikan kondisinya benar-benar sehat.

Baca Juga: Warga Cupak Terbaring Sakit di Malaysia, Harapkan Bantuan dan Kepedulian

“Setelah dinyatakan negatif pada tes swab pertama maka harus kembali melakukan swab kedua sesuai prosedur. Dua kali berturut turut hasil negatif baru dikatakan sembuh. Inshaallah besok akan diambil untuk swab yang kedua, jika nanti hasilnya negatif maka aman,” kata Fahri.

Sebelumnya, Nenek (80) tahun ini dinyatakan positif setelah dilakukan pengecekan dengan metode rapid test dan memiliki gejala mirip terinfeksi virus Corona, yaitu gejala sesak nafas dan panas tinggi. (rdp)

Sumber: SuaraButeSarko.com  | Editor: Herizaldi | Merdekapost.com

Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs