 |
Mobil Pajero putih yang dibawa kabur perampok pembunuh Nindia Novrin (38) terpantau melintas gerbang di Tol Muaro Sebapo Kabupaten Muaro Jambi. Mobil itu milik ibu rumah tangga di Talang Bakung, Kota Jambi, Jumat (3/10/2025).(adz) |
MERDEKAPOST.COM, JAMBI - Keberadaan mobil Pajero putih milik Nindia Novrin (38) yang dibawa kabur perampok, dikabarkan melintas Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (3/10/2025).
Sebelumnya, pada Kamis (2/10/2025) pukul 06.20 WIB atau sekira satu jam setelah perampokan DI rumah Nindia di kawasan Talang Bakung, Lorong Ahmad Hasyim, RT 22, Kelurahan Talang Bakung, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, mobil Pajero putih nopol AD 99 RA itu melintas di Gerbang Tol Muaro Sebapo.
Perampok membawa kabur mobil Pajero Sport putih bernomor polisi AD 77 RA dan sejumlah barang berharga, termasuk tiga ponsel.
Berita Terkait:
Heboh, IRT di Talang Bakung Jambi Ditemukan Bersimbah Darah, Mobil Pajero Hilang
Sadis, COD Mobil Berujung Maut, IRT di Jambi Ditemukan Tewas dengan Luka Parah
Sementara Nindia Novrin ditinggalkan dalam kondisi bersimbah darah di rumahnya, hingga akhirnya meninggal.
Nyetir Ngebut, Dugaan Jalur Pelarian Perampok Talang Bakung
Dilansir dari Tribun Jambi berdasarkan informasi dari beberapa warga sekitar rumah Nindia Novrin, Jumat (3/10/2025) siang.
Mereka menyebutkan ada CCTV yang menangkap gambar pelaku, namun posisinya dari samping, sehingga tak terlihat muka.
Warga juga menyebutkan setelah mengeksekusi korban, perampok buru-buru kabur membawa mobil Pajero putih milik korban dan sejumlah benda, termasuk tiga HP.
"Mobil itu kan awalnya diparkir di rumah, dibawa perampok keluar rumah posisi mundur.
 |
FOTO: Suasana di rumah Nindia Novrin (38), korban perampokan yang meninggal dunia, di Lorong Ahmad Hasyim, RT 22, Kelurahan Talang Bakung, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, Jumat (3/10/2025) siang. Sejumlah karangan bunga ada di sana. |
Kemudian belok melewati jalan ini (Jalan Ahmad Hasyim), ngebut," ujar pedagang lontong sayur yang juga warga di sekitar lokasi.
Saat berada di jalanan kampung, mobil Pajero putih itu dikendarai pelaku di dengan kecepatan tinggi, hingga hampir menabrak seorang ibu-ibu yang sedang melintas.
"Pagi itu, sebelum jam enam pagi, ibu-ibunya sampai hampir jatuh, minggir.
Dibilangnya itu yang bawa (menyetir) mobil orang gila," tuturnya.
Baca Juga: Mobil Pajero Putih Dibawa Kabur Perampok di Jambi, Nindia Luka Parah dan Meninggal
"Itu sebelum pukul enam, setengah enam mungkin," kata pedagang tersebut.
Saat mendengar bahwa mobil Pajero Nindia sudah berada di Sumatera Selatan, dia berkomentar itu mungkin saja terjadi.
"Dari sini, keluar tembus Jalan Lingkar (Timur), terus sampai Paal 10, belok kiri terus sampailah pintu tol, laju ke Palembang. Cepat itu, wong orang itu lewat depan sini kencang nian," ujarnya.
Menurutnya, mobil Pajero Sport memiliki peranti GPS (global positioning system) sehingga mudah dilacak.
"Kalau itu mudah, kan Pajero ada GPS nya. Lacak saja oleh polisi, dapat," tuturnya.
Pajero Putih Mundur dan lalu Ngebut
Warga lain bernama Tukijan juga menyampaikan keterangan serupa.
Rumah Tukijan berjarak sekira 20 meter dari rumah Nindia Novrin.
Meski tidak melihat langsung mobil itu dibawa kabur dari rumah Nindia, dia mendapat kabar dari tetangga bahwa mobil keluar lorong (gang) dalam kecepatan tinggi.
"Kencang bawanya, langsung ke arah sana," ujarnya sambil menunjuk arah Jalan Lingkar Timut I (arah Klinik Tanjung Lumut).
Baca Juga: Duka Mendalam, Pemakaman Nindia Korban Perampokan Sadis di Talang Bakung Jambi, Keluarga Tagih Keadilan
Tukijan tidak mengetahui secara tepat waktu mobil dibawa kabur.
Tapi para tetangga mengatakan bahwa itu sekitar pukul 05.00 hingga 06.00 WIB.
Tukijan ikut mengevakuasi dan mengangkat tubuh Nindia yang penuh luka.
Dia menuturkan ada beberapa benda yang ditinggalkan pelaku di teras rumah Nindia Novrin.
Ada air minum pelaku masih ada di teras rumah Nindia, juga sepatu milik pelaku.
"Sekitar jam setengah delapan sampai jam delapan, itu masih ada," lanjutnya.
Pensiunan pegawai Bandara Jambi itu tidak mengetahui secara pasti bagaimana awal mula perampokan yang mengakibatkan Nindia Novrin tewas.
Namun, dia mengatahui bahwa Nindia melakukan usaha jual beli mobil dan memiliki usaha laundry.
"Mungkin saja (COD mobil) pagi itu, tapi saya tidak tahu pastinya," tuturnya.
 |
Korban pembunuhan Nindia dimakamkan. (adz) |
Terkait keberadaan mobil Pajero putih dan pelaku, polisi belum memberikan keterangan.
Kapolresta Jambi melalui Kasi Humas Polresta Jambi menyampaikan bersama Ditreskrimum Polda Jambi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
"Satreskrim Polresta Jambi berkolaborasi dengan Polda Jambi, penyelidikan masih terus berjalan," ujarnya.
Perampok Cepat-cepat
Mobil Pajero putih yang dibawa kabur perampok dan pembunuh Nindia Novrin (38), ibu rumah tangga di Kota Jambi, terpantau melintas Gerbang Tol Muaro Sebapo Kabupaten Muaro Jambi pada pukul 06.20 WIB.
Mobil itu terekam CCTV masuk Gerbang Tol Muaro Sebapo yang merupakan pintu tol Jambi-Sumsel.
Kendaraan itu melintas gerbang tol pukul 06.20 WIB, artinya sekira satu jam sebelum Nindia Novrin ditemukan dalam kondisi bersimbah darah penuh luka, di rumahnya dikawasan Talang Bakung, Kota Jambi.
Nindia ditemukan tetangganya dalam kondisi luka parah pukul 07.30 WIB di rumahnya, Lorong Ahmad Hasyim, RT 22, Kelurahan Talang Bakung, Kecamatan Jambi Selatan.
Dalam rekaman CCTV, terlihat mobil Pajero putih itu tanpa pelat nomor, meluncur ke arah Bayung Lencir.
Pelaku diduga mencopot pelat nomor kendaraan sebelum memasuki jalan tol untuk menghindari pelacakan, pelaku.
Kasus masih dalam penyelidikan Polresta Jambi dan polisi terus menelusuri jejak pelarian perampok dan pembunuh tersebut.
Kondisi di Rumah Talang Bakung
Perlu diketahui, perampok meninggalkan Nindia Novrin dalam kondisi luka parah dan meninggal.
Perampok membawa kabur mobil Mitsubishi Pajero Sport warna putih bernomor polisi AD 77 RA dari rumah Nindia.
 |
Jenazah Korban saat di evakuasi dari rumahnya.(adz) |
Selain itu, mereka juga membawa barang berharga lainnya, termasuk tiga buah handphone yang dua di antaranya iPhone.
Postingan 15 Hari Lalu
Kepada Tribun Jambi, kerabat almarhum menuturkan Nindia Novrin kerap berada sendirian di rumah.
Suaminya bekerja di luar kota. Hal ini membuatnya menduga pelaku sudah mengetahui situasi rumah Nindia.
"Suaminya kerja di peternakan, jadi jarang pulang. Ibu ini sering sendiri," ungkap seorang kerabat.
Ada juga warga yang menduga bahwa pelaku sudah mengincar Nindia cukup lama dan mengetahui calon korbannya kerap sendirian di rumah.
Dugaan lainnya, Nindia dijebak pelaku dalam transaksi jual beli mobil, hingga akhirnya pelaku melakukan tindakan tak berperikemanusiaan, lalu membawa kabur mobil Mitsubishi Pajero bernomor polisi AD 77 RA, lengkap beserta BPKB dan STNK kendaraan.
Berdasarkan penelusuran Tribun Jambi di akun media sosial Nindia Novrin, 15 hari lalu dia mengunggah foto mobil Mitsubishi Pajero berwarna putih ke laman marketplace.
Dalam unggahannya, Nindia membuka harga untuk Pajero Dakkar Ultimate 2022 itu dengan harga Rp560 juta nego sampai jadi.
Nindia juga menyertakan nomor kontak yang bisa dihubungi, jika ada yang berminat membeli kendaraan ini.
Hal tersebut baru sebatas dugaa, belum dikonfirmasi pihak kepolisian.
Kini, kasus perampokan dan pembunuhan ini masih ditangani tim Satreskrim Polresta Jambi.
Polisi tengah mendalami dugaan adanya motif transaksi jual beli mobil yang dijadikan jebakan oleh pelaku.
Kronologi Saat Pagi Hari
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Aslamah (45), warga sekitar yang juga asisten rumah tangga Nindia, sekira pada Kamis (2/10/2025) pukul 07.30 WIB.
Saat itu, Aslamah mendengar suara lirih dari dalam rumah Nindia, seperti orang mengerang kesakitan.
Aslamah mencoba masuk rumah mewah itu, namun pintu kamar terkunci rapat.
Ternyata, pintu dalam terkunci dengan tali gorden.
Tak habis akal, kemudian Aslamah mencoba melihat kondisi dalam rumah dari celah pintu.
Seketika, dia kaget karena melihat genangan darah di sana.
Aslamah panik. Dia lalu memanggil suaminya, Dedi Rohendy (50) yang kemudian langsung ke lokasi.
Dedi lalu meminta bantuan ketua RT dan warga sekitar.
Bertiga, bersama Kasbulah (65) dan Yono (62), akhirnya mereka berhasil membuka pintu kamar.
Mereka menemukan Nindia Novirin dalam kondisi bersimbah darah, luka di tangan, wajah lebam, serta pendarahan dari bagian belakang kepala.
Sementara itu, warga lain bernama Doni yang ikut membantu evakuasi, menuturkan awalnya tidak mengetahui adanya kejadian.
Sekira pukul 08.30 WIB, dia mendengar keributan warga dan langsung keluar rumah. Saat itu kondisi lokasi sudah ramai.
Menurut Doni, kondisi Nindia saat diangkat masih bernapas.
"Kebetulan, saya yang bantu ngangkat korban. Waktu saya angkat itu napasnya masih ada. Karena saya nakes (tenaga kesehatan), jadi fokus saya waktu itu lihat napasnya masih ada," ungkap Doni.
Namun, kondisi luka Nindia cukup parah.
"Kalau saya raba kepalanya, dari belakang sampai ke sini (sambil menunjuk). Darahnya banyak dan sudah mengental. Jadi kemungkinan sudah lama, lebih dari satu jam,” katanya.
Saat ditemukan, Nindia posisinya di dalam kamar. Warga lain yang sering membantu di rumah tersebut juga menduga kejadian sudah terjadi sejak subuh.
Namun keterangan itu masih simpang siur.
Warga yang lain mengatakan tidak mengetahui kejadian tersebut pagi itu.
Saat mereka melintas di rumah pagi itu, tidak melihat kejadian apa-apa.
“Tadi pagi masih sepi, kayak dak ada apa-apa. Dak tahu kapan kejadiannya,” ujar warga setempat.
Dugaan COD Mobil
Keterangan yang dihimpun Tribun Jambi dari warga, menyebutkan bahwa Nindia sempat berencana melakukan transaksi COD (cash on delivery) terkait penjualan mobil.
Namun, waktu transaksi yang disebut dilakukan saat subuh, menimbulkan tanda tanya.
 |
Mobil Pajero putih milik korban yang dibawa kabur perampok.(adz) |
"Katanya mau COD, tapi masa subuh-subuh? Jadi agak janggal juga," kata salah seorang saksi.
Masih Penyelidikan
Kasus ini ditangani Polrestas Jambi. Terkait penyelidikan, polisi belum banyak memberikan keterangan.
"Barang yang hilang satu unit mobil Pajero. Kasus masih dalam penyelidikan. Korban meninggal dunia," ujar Kapolresta Jambi, Kombes Pol Boy Sutan Siregar, saat dikonfirmasi awak media.
Sementara Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Hendra Manurung, menuturkan kasus tersebut untuk sementara masuk dalam dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan atau Pasal 365 KUHP.
"Kita masih menunggu hasil autopsi. Mohon doa agar cepat terungkap," katanya.
(Aldie Prsetya Tribun // Sumber: TribunJambicom)