Pasien Positif Corona Bertambah 3 Orang, Dari Batanghari, Kerinci dan Sungai Penuh

Ilustrasi tes darah untuk mengetahui pasien terinfeksi virus corona (coronavirus) atau tidak. (Shutterstock)
MERDEKAPOST.COM - Pasien positif virus corona (Covid-19) di Provinsi Jambi hari ini, Minggu (5/7/2020) bertambah 3 orang.

Juru bicara tim gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah membenarkan penambahan 3 pasien positif hari ini.

“Tiga pasien terbaru hari ini berasal dari Kota Sungai Penuh, Kerinci dan Batanghari,” kata Johan.

Dikatakan Johan, dengan adanya penambahan 3 pasien positif ini, makan di Jambi pasien terkonfirmasi sebanyak 120 kasus.

Berikut identitas 3 pasien positif hari ini :
Pasien 118 inisial DM (40) perempuan asal Kota Sungai Penuh, Riwayat kontak pasien 111 dan 112.
Pasien 119 inisial ST (60) perempuan asal Kerinci, Riwayat kontak masih dalam pendalaman.
Pasien 120 inisial YS (24) perempuan asal Batanghari, Riwayat kontak pasien 113. (064)

Sumber : Jambiseru.com

Memprihatinkan, Eryck Firmanzach Bocah Penderita Hidrosefalus Butuh Uluran Tangan


MERDEKAPOST.COM - Eryck Firmanzach, bocah 9 tahun yang merupakan putra dari pasangan Nova dan Andes Dona Sutra, Desa Koto Aro Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci menderita Hidrosefalus.

Bocah malang itu membutuhkan uluran tangan untuk meringankan beban keluarga tersebut dalam masa pengobatan dan operasi.

Eryck Firmanzach yang berasal dari keluarga tak mampu itu membutuhkan biaya sebesar Rp 28 Juta setiap 1 kali operasi, betapa malang nasib yang dialami Eryck Firmanzach (9). Bagaimana tidak, bocah asal Kecamatan Siulak Desa Koto Aro  ini menderita Hidrosefalus sejak berumur 2 bulan

Melihat kondisi anaknya semakin memperhatinkan kedua orang tua dari Eryck Firmanzach memangambil inisiatif untuk menghadap orang yang nomor satu di kabupaten kerinci untuk meminta bantuan namun di tolak oleh petugas, namun usahanya sia - sia dan memutuskan untuk kembali kerumah. Sementara sampai saat ini pemerintah desa Koto Aro pun tidak memberi perhatian kepada Eryck Firmanzach yang menderita Hidrosefalus tersebut.

Nova ayah dari Bocah 9 tahun  tersebut mengatakan sejak umur 2 Bulan putranya tersebut sudah menderita penyakit Hidrosefalus, dikarenakan keterbatasan biaya. Saat ini  Eryck Firmanzach sudah menjalankan 3 kali Operasi di RS. M. Djamil Padang.

"Kami berharap ada bantuan dermawan yang mau membantu kami untuk pengobatan putra kami tersebut," ujarnya.

Keterbatasan dana yang dimiliki, apalagi orang tua bocah tersebut  hanya seorang buruh tani yang tidak mempunyai penghasilan tetap. Maka, saat ini dia hanya bisa berharap bantuan, baik dari pemerintah ataupun warga yang mau memberikan donasi agar bisa meringankan beban penderitaan putranya.

”Hanya satu harapan saya saat ini, bagaimana caranya  agar anak saya bisa di sembuhkan, hingga kini penyakitnya sudah merambah ke hidung hingga mata mengalami pembengkakan” kata Nova.

Dokter yang merawat Eryck Firmanzach tersebut menyampaikan bahwa pasien sudah melakukan operasi kepala dan saat ini kita melakulan perbaikan hidung untuk menyambungkan selang ke dalam tubuh Eryck Firmanzach bocah 9 tahun tersebut  untuk selanjutnya akan dilakukan pengecekan dan pengobatan secara intens di RS M. Djamil Padang. (Rdp)

Bagi warga yang ingin berdonasi untuk eryck bisa menyalurkan bentuannya ke :

Rek BRI 5563-01-01700253-1
an Andes Dona Sutra

cp 082283192503

Ternyata Pasien Positif Corona Hari ini Warga Sungai Penuh Cluster Padang

hasil uji swab 12 juni 2020 (doc/ist)
MERDEKAPOST.COM - Seorang warga Sungai Penuh berinisial EJ positif Covid-19 dari hasil tes Swab yang dikeluarkan hari ini. Diketahui perempuan ini baru pulang dari berobat di Padang, Sumatera Barat.

Hal ini disampaikan oleh Juru bicara Gugus Tugas Covid19 Provinsi Jambi Johansyah saat mengumumkan penambahan satu kasus positif hari ini, Jumat (12/05).

Pasien itu diberi nomor 106 sesuai jumlah kasus yang terjadi sejauh ini. Pasien berasal dari Kota Sungai Penuh berjenis kelamin Perempuan dan belum ada keterangan resmibdirawat di rumah sakit mana.

“Pasien 106 ini berinisial EJ, sesuai keterangan riwayat pulang berobat dari Padang (Sumbar),” kata Johansyah.

Dengan tambahan ini Kota Sungai Penuh masih menjadi daerah dengan positif ketiga terbanyak dengan jumlah total kasus positif sebanyak 16 orang dimana 3 orang sudah dinyatakan sembuh. “Jadi yang dirawat di Sungai Penuh sekarang ada 13 orang,” katanya

Untuk peringkat pertama kasus positif Covid19 di Jambi sensiri masih dipegang Kota Jambi dengan 30 kasus tercatat dan Merangin 21 kasus. (064)

Cepat Tanggap, Pj Sekda Turun Cek Warga Muak Kerinci yang Dikarantina Hingga Berikan Bantuan

Pj Sekda Kerinci Asraf meninjau warga karantina mandiri di Muak (doc/064)
Merdekapost.com - Setelah mendapat informasi adanya warga Desa Muak, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci, yang terpaksa melakukan karantina mandiri di dalam pondok ladang yang hanya berukuran 1x1 Meter.

Pemerintah Kabupaten Kerinci melalui Pj Sekda Kerinci, Asraf, bersama dengan Kadis Kesehatan, Kadis Sosial, Camat, Kepala Puskesmas Bukit Kerman, langsung cepat tanggap dengan turun kelapangan yakni melihat langsung kedalam kebun lokasi warga Muak di karantina dan juga memberikan bantuan.

Selain memberikan bantuan, Tiga warga Desa Muak Kerinci yang di Karantina di Pondok Kebun yakni Ade, Hendri, dan Madi juga dilakukan Rapid Test oleh pihak Dinas Kesehatan dan Puskesmas Bukit Kerman.

Baca Juga : Ini Jadwal Pembayaran Bantuan Sosial Tunai (BST) Tahap 2 Pemerintah Pusat Tahun 2020 di Kota Sungai Penuh

Pj Sekda Kerinci, Asraf, dikonfirmasi dilapangan mengatakan bahwa setelah mendapat informasi adanya warga Kerinci yang di karantina dipondok kebun. Bupati Kerinci, Adirozal, langsung mengintruksikan agar tim gugus tugas penanganan covid - 19 Kabupaten Kerinci turun kelapangan sekaligus memberikan bantuan.

Selain menyerahkan bantuan berupa peralatan tidur dan masak untuk sehari - hari untuk warga Muak tersebut. Tiga warga yang sepekan lalu pulang dari negri jiran Malaysia itu, juga dilakukan Rapid Test.

"Alhamdulillah, berdasarkan hasil Rapis Test, Ketiga warga Muak tersebut Negatif, artinya mereka tidak terpapar Covid - 19," ungkapnya.

Baca Juga : Kenapa Pentingnya Membaca? (Bag. 1) Betapapun jeniusnya anda, tanpa membaca anda “jeblok”

Pada kesempatan itu, Pj Sekda Asraf juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Kerinci untuk tetap terus mengikuti anjuran Pemerintah dalam penanganan Covid - 19, meksipun Kerinci telah memasuki New Normal. "Ini sebagai bentuk kewaspadaan, mudah-mudahan Kerinci bisa melewati bencana Covid - 19 ini," harapnya.(064)

Ketua DPRD Sungai Penuh, Kritisi Minimnya Fasilitas Ruang Isolasi Covid-19 RSU MHAT Kerinci


Fajran: Ruang Berjemur Tidak ada, Bahkan ada Kamar Mandi Untuk Dua Orang

KERINCI - Fasilitas ruang Isolasi Pasien Terpapar Corona Virus Disease (Covid-19) di Rumah Sakit Umum MHA Thalib Kerinci, masih minim.

Rumah sakit yang telah ditunjuk oleh Gubernur Jambi sebagai tempat rujukan dan Isolasi Pasien terpapar Corona, bagi warga kota Sungaipenuh dan kabupaten Kerinci ini, mendapat kritikan pedas dari ketua DPRD kota Sungaipenuh, H. Fajran, SP. M.Si

Menurut dia, Kebutuhan air sering macet, areal berjemur tidak ada. padahal, kata dia, salah satu anjuran dokter, Antisipasi Virus Corona adalah dengan berjemur antara pukul 10 sampai 12 siang.

"kalau fasilitasnya tidak ada, bagaimana pasien mau berjemur," tegas Fajran.

Dia juga menyanyangkan, fasilitas kamar mandi yang digunakan untuk berdua.

"mestinya satu kamar mandi hanya untuk satu orang, untuk antisivasi penularan," katanya.

Disamping Rumah Sakit Umum MHA Thalib Kerinci, untuk rujukan pasien Covid-19, H.Fajran juga mengaharapkan adanya ruang khusus isolasi bagi warga kota Sungai Penuh yang terpapar.

"Kota Sungaipenuh sudah seharusnya memiliki Ruang isolasi khusus, meskipun harus dibawah pengawasan dan Naungan Rumah Sakit MHA. Thalib Kerinci," tegasnya. (ald)

Uji Swab Pasien 01 Covid-19 di Jambi Negatif, Sekarang Tinggal Menunggu Hasil Uji Terakhir

Covid-19 (ilustrasi)
MUARATEBO, MERDEKAPOST.COM - Kepala Dinas Kesehatan Tebo, Riana Elizabeth mengungkapkan bahwa kondisi pasien 01 di Provinsi Jambi yang berasal dari Kabupaten Tebo menunjukkan hasil yang baik.

Hasil uji swab terbaru pasien 01 Covid-19 asal Kabupaten Tebo negatif.

Melalui pesan WhatsApp, Riana menjelaskan hasil pemeriksaan swab beberapa waktu lalu yang dilakukan menunjukan perubahan.

"hasil swabnya negatif, saat ini sedang menunggu hasil swab terakhir," ujarnya kepada awak media,Kamis (16/4/2020).

Riana juga menyampaikan hasil pemeriksaan epidemiologi terhadap orang orang yang melakukan kontak dengan pasien 01 sudah dilakukan. Hasil pemeriksaan rapid test terhadap delapan orang menunjukkan hasil yang patut disyukuri, yaitu negatif.

Dia mengajak masyarakat untuk terus sama-sama dan tanpa lelah untuk mengikuti imbauan pemerintah guna memutus rantai penyebaran virus corona di Kabupaten Tebo.

Untuk saat ini jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 8 orang, sementara PDP tidak ada. (ald)

Kondisinya Membaik, Menhub Budi Karya: Lawan COVID-19!

Tangkapan video yang menunjukkan kondisi Menhub Budi Karya saat ini (Dok/detikNews)
Jakarta, Merdekapost.com  - Kondisi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, yang dirawat karena terjangkit Corona (COVID-19), kian membaik. Tampak dalam sebuah video, Budi Karya berbicara soal semangat melawan Corona.

Kabar terbaru soal kondisi Menhub Budi Karya ini disampaikan oleh Wakil Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamen PDTT), Budi Arie Setiadi. Dia menyebut kondisi Budi Karya sudah semakin baik.

"Alhamdulillah Pak Budi Karya Sumadi semakin membaik. Optimis lawan Corona," ujar Budi Arie kepada wartawan, Selasa (31/3).

"Kondisi Pak Menhub semakin membaik didampingi dr Kapt Maulidi Abdillah, sebagai dokter rehab medik," sambung Budi Arie.

Budi Arie juga mengirim video yang menunjukkan dr Kapt Maulidi bersama Budi Karya. Budi Karya terlihat berbaring di ranjang rumah sakit dan sedang memakai masker. Budi Karya menyampaikan kesan dan pesan selama dirawat di RSPAD Gatot Soebroto.

"Gimana kesan pesannya?" tanya dr Kapt Maulidi, yang memakai hazmat suit dan alat pelindung diri (APD) lengkap.

"Top banget. Fisioterapisnya top. Keluargo. Dulur kito. Alhamdulillah. Semangat! Lawan COVID-19!" ujar Budi Karya dengan suara agak serak.

Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi diumumkan positif mengidap virus Corona (COVID-19) pada 14 Maret 2020. Saat ini Menhub Budi dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

"Seizin pimpinan dan juga seizin keluarga dari pasien 76 yang sudah disampaikan oleh jubir pemerintah COVID-19, benar bahwa saat ini--kalau tidak salah--pasien 76 sedang dirawat di RSPAD," kata Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Albertus Budi Sulistya di Jakarta, Sabtu (14/3/2020).

Budi Karya sempat dikabarkan mengalami sakit tifus. Budi mengalami tifus setelah melakukan rangkaian kunjungan kerja.

"Saat ini Menteri Perhubungan Bapak Budi Karya Sumadi sedang beristirahat di rumah karena gejala tifus setelah beberapa waktu lalu melakukan rangkaian kunjungan kerja ke luar kota selama beberapa hari ke Toraja, Luwuk, Wakatobi, Makassar, Parepare, Kertajati, dan Indramayu," ujar juru bicara Menhub, Adita Irawati, lewat pesan singkat, Selasa (10/3).

Adita mengkonfirmasi Budi mengalami tifus berdasarkan hasil lab. Adita memastikan Budi tetap melaksanakan tugas sebagai menteri dari rumah.

Budi diketahui berada di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jabar, pada Minggu (1/3). BIJB merupakan tempat evakuasi 69 WNI anak buah kapal (ABK) Diamond Princess. (ald)

Sumber: detik.com

Ini 5 Camilan yang Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Selama #dirumahaja

Ilustrasi keripik ubi
Selama masa karantina #dirumahaja kayak sekarang ini kita cenderung banyak rebahan dan istirahat. Supaya enggak lemas kamu juga butuh asupan untuk meningkatkan energi. Salah satu caranya, ya dengan makan atau ngemil. 

Kegiatan makan memang diperuntukan mengisi perut yang lapar, tapi di sisi lain asupan yang masuk tersebut juga dibutuhkan untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Apalagi saat ini kita sangat disarankan untuk menjaga daya tahan tubuh. 

Kamu juga bisa, kok menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi beberapa camilan enak berikut ini. Coba, yuk! 

1. Kuaci

Kuaci
Ngemil kuaci dari biji bunga matahari ternyata ada faedahnya juga, lho. Si biji mungil ini mengandung vitamin E yang dalam beberapa penelitian dinyatakan mampu menjaga daya tahan tubuh. 

Salah satunya, dalam Journal of Biological Regulators and Homeostatic Agents tahun 2013 yang menyatakan bahwa vitamin E mampu membantu tubuh melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel. Dengan begitu, daya tahan tubuh juga dapat terjaga dengan baik. 

2. Almond

Ilustrasi kacang almond. Foto: Shutter Stock
Dalam Journal Science of Food and Agriculture tahun 2006 mengungkapkan, kalau almond merupakan jenis kacang yang kaya akan vitamin E. Selain itu, almond juga dikemas dengan lemak sehat yang juga bermanfaat menjaga kesehatan jantung. 

Agar daya tahan tubuhmu tetap terjaga, ada baiknya konsumsi 46 butir almond kupas guna memenuhi 100 persen jumlah asupan vitamin E harian. 

3. Yoghurt

Yoghurt

Untuk menjaga daya tahan tubuh kamu juga perlu asupan vitamin D, salah satunya bisa didapatkan dari secangkir yoghurt. Minuman fermentasi ini mengandung vitamin D alami yang membantu mengatur sistem kekebalan tubuh.

Minuman fermentasi lainnya yang juga baik untuk daya tahan tubuh adalah kefir. Dilansir Medical News Today, kefir kaya akan antioksidan yang dapat membantu mencegah serangan penyakit perusak sistem imun. 

4. Dark Chocolate

Chocholate (Coklat)
Dark chocolate mengandung antioksidan jenis theobromine yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang kuat juga akan melindungi kita dari kerusakan sel penyebab radikal bebas. 

5. Ubi rebus

Ilustrasi sajian ubi
Ubi mengandung beta-karoten atau senyawa nabati yang bisa diubah menjadi vitamin A oleh tubuh. Vitamin A penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, kadar darah, dan selaput lendir di lapisan usus. 

Menurut studi yang dipublikasikan dalam US National Library of Medicine National Institutes of Health, kekurangan vitamin A bisa meningkatkan peradangan usus hingga membuat kita mudah sakit akibat daya tahan tubuh yang menurun.

(ald/sbr: kumparan)

Salut, Kades Mukai Seberang Siap Alokasikan Dana Desa untuk Antisipasi Corona

PEMDES Mukai Seberang Kecamatan Siulak Mukai menggelar Rapat Terbatas Menindak Lanjuti Surat Edaran Menteri Desa PDTT RI NO.8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap Covid-19. (doc/fer)
KERINCI, MERDEKAPOST.COM - PEMDES Mukai Seberang Kecamatan Siulak Mukai menggelar Rapat Terbatas bertempat di Kantor Kades Mukai Seberang, Menindak Lanjuti Surat Edaran Menteri Desa PDTT RI NO.8 Tahun 2020, tentang Desa Tanggap Covid-19 dan penegasan PKTD 2020 dan Menyikapi hasil Ratas (Rapat Terbatas) tentang Covid-19 di Kecamatan Siulak Mukai.

Kades Mukai Seberang, Edmi Adi beserta perangkat desa, BPD, Pemuda, Pendamping Desa dan Lembaga yang ada di desa menggelar Rapat terbatas ini khususnya dalam menyikapi masalah antisipasi penyebaran Virus Corona khususnya di Desa Mukai Seberang.

Kades Edmi menyebutkan, "sesuai Surat edaran Mendes PDTT dan Penegasan PKTD 2020 dalam menyikapi bahayanya Pandemi Covid19, agar masyarakat tidak terjangkit pandemik ini maka segala upaya akan dilakukan Pemdes Mukai seberang untuk melawan Covid-19, setiap kegiatan pencegahan Pandemi akan dianggarkan Dari Dana Desa 2020". Terangnya.

Lebih lanjut, "Dalam Ratas ini telah di bentuk "Tim Relawan Desa Lawan Covid 19" dan Pelaksanaan Segala Kegiatan Fisik 2020 di Desa akan dilaksanakan secara PADAT KARYA TUNAI dan ini tentunya berpedoman pada aturan yang berlaku". Ujar Edmi Adi.

Sementara itu, Pendamping Desa Feri Panhopen yang ikut menghadiri Ratas tersebut, menyebutkan, bahwa dirinya salut dan memberikan apresiasi yang luar biasa atas Keseriusan Pak Kades Mukai Seberang Edmi Adi beserta perangkat, BPD dan Lembaga yang ada di desa dalam menyikapi bahayanya Pandemi Covid19",

"Upaya agar masyarakat tidak terjangkit pandemik ini, segala usaha akan dilakukan untuk melawan Covid-19, dan setiap kegiatan pencegahan Pandemi akan dianggarkan Dari Dana Desa 2020, tentunya ini juga harus sesuai dengan aturan dan ketentuan serta Surat Edaran dari Kementerian Desa". Pungkasnya. (hza)

Hari ini, Pasien Corona di Jambi Bertambah Jadi Dua Orang

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona Achmad Yurianto memberikan keterangan pers (Ant) 
Merdekapost.com – Dari data yang disampaikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, jumlah pasien positif Corona di Provinsi Jambi hari ini Senin (30/03) bertambah satu orang. Dengan demikian, total pasien positif Corona menjadi dua orang di Provinsi Jambi.

Dikatakan Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, terjadi penambahan jumlah pasien positif corona di Indonesia. Salah satunya dari Jambi yang sebelumnya berjumlah satu orang, namun pada Senin (30/3/2020) jumlahnya bertambah menjadi dua orang.

“Selanjutnya di Jambi dua kasus,” katanya.

Pasien dinyatakan positif Corona, berdasarkan uji Swab yang telah dilakukan di Laboratorium. Pasien juga sedang menjalani perawatan di ruang Isoalasi di Rumah Sakit rujukan yang ada di Provinsi Jambi.

Sebelumnya, total pasien yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jambi jumlahnya 14 orang. Mereka telah diambil sample untuk selanjutnya diuji dilaboratorium yang ada di Jakarta. Dari sample yang dikirim tersebut, satu orang dinyatakan positif. (hza)

Data Terbaru hari ini Pasien Positif Corona, Jakarta Tertinggi dan Jambi Baru 1 Kasus

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)
MERDEKAPOST.COM – Dari data yang disampaikan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, menunjukkan jika pasien positif Corona masih terus bertambah. Hingga Sabtu (28/3/2020), jumlahnya mencapai 1.155 kasus.

Laman kantor berita Indonesia, Antara, melaporkan, dari jumlah tersebut diketahui jika Provinsi DKI Jakarta menjadi yang terbanyak jumlah pasien positif corona. Sedangkan Provinsi Jambi masih  termasuk yang terendah.

Berikut rincian data persebarannya :
DKI Jakarta             : 627 kasus
Jawa Barat              : 119 kasus
Banten                    : 103 kasus
Jawa Timur             : 77 kasus
Jawa Tengah          : 55 kasus
Sulawesi Selatan    : 33 kasus
Yogyakarta             : 22 kasus
Kalimantan Timur   : 17 kasus
Bali                          : 9 kasus
Kalimantan Tengah : 7 kasus
Sumatera Utara       : 8 kasus

BACA JUGA:

Papua                      : 7 kasus
Kepulauan Riau       : 5 kasus
Sumatera Barat       : 5 kasus
Aceh                        : 4 kasus
Lampung                 : 4 kasus
Kalimantan Barat     : 3 kasus
Sulawesi Tenggara  : 3 kasus
NTB                         : 2 kasus
Sumatera Selatan    : 2 kasus
Sulawesi Utara         : 2 kasus
Sulawesi Tengah      : 2 kasus
Papua Barat             : 2 kasus
Kalimantan Utara     : 2 kasus
Kalimantan Selatan  : 1 kasus
Riau                          : 1 kasus
Maluku Utara           : 1 kasus
Maluku                     : 1 kasus
Jambi                        : 1 kasus

(ALD/ANT)

Siaga Covid-19, Pemdes Semprotkan Desinfektan di Area Desa Sungai Abu

Pemdes Sungai Abu saat melakukan penyemprotan Desinfektan (doc/ags)
KERINCI, MP - Pemerintahan Desa (Pemdes) Sungai Abu melakukan penyemprotan cairan disinfektan di kawasan Desa Sungai Abu, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci, Sabtu (28/3/2020).

Sekdes Sungai Abu Ririn Saputra mengatakan, selain himbauan melakukan sosial distancing, kami juga melakukan penyemprotan disinfektan guna memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19) yang telah menjadi Pandemi secara Global.

”Ini adalah salah satu cara untuk mencegah wabah Covid-19 di Desa Sungai Abu
Apalagi desa sungai abu ini merupakan Desa Migran Produktif (Desmigratif). Terhitung semejak 20 Maret sampai sekarang sudah terdapat 4 orang yang pulang dari Malaysia, yang kini statusnya Orang Dalam Pemantauan (ODP)," imbuhnya.

Kami menghimbau masyarakat Desa Sungai Abu untuk tidak keluyuran diluar rumah jika tidak ada hal yang penting, dan semoga Pandemi Covid-19 ini cepat teratasi dan kita bisa menjalani aktivitas seprti biasanya.

Sekdes juga menuturkan, penyemprotan tersebut dilakukan dengan melibatkan 15 personil yang terdiri dari pemerintah desa dan sebagian pengurus pemuda Penyemprotan dilakukan dengan mengerahkan 10 Tangki Pompa Sprayer.

”Kita sterilkan fasilitas umum, jalan Lingkungan serta tempat pembelanjaan yang menjadi pusat keramaian masyarakat,” ungkapnya. (ags)

Cegah Covid-19, Warung-Warung di Sebukar Sediakan Hand Sanitizer


KERINCI, MP – Kepala Desa Sebukar, Syukran, S.Pd.I, kembali melakukan aksi responsif. Kali ini ia menyampaikan himbauan kepada seluruh  pemilik toko, warung, warung kopi untuk menyediakan hand sanitizer atau mencuci tangan dengan sabun sebelum masuk toko, warung atau warung kopi. 

Hal ini kata dia, dilakukan untuk melakukan pencegahan Corona Virus Disease (Covid 19) di wilayah Desa Sebukar. 

“Saya hari ini (Selasa.red) dua kali mengeluarkan himbauan untuk warga terkait corona ini, himbauan yang kedua ini khusus kepada pemilik toko, warung, dan warung kopi. 

Mengingat pentingnya hal ini himbauan pun saya keluarkan setelah maghrib, tidak harus menunggu esok hari untuk hal seperti ini, jadi siapapun yang  berbelanja baik itu masyarakat Sebukar, maupun yang dari luar Desa Sebukar harus cuci tangan terlebih dahulu,” ujarnya, Selasa (24/03/2020) malam di Kantor Kepala Desa Sebukar. 

Menurut Kades yang telah melaunching website desa, pelayanan online dan absensi online berbasis GPS android ini, semua yang ia lakukan adalah upaya untuk mencegah penyebaran  Corona Virus Disearsce (Covid 19) di Desa Sebukar. 

“Kita harus berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pencegahan, di samping kita terus berdoa kepada Tuhan agar masyarakat kita tidak ada yang terpapar virus tersebut,” ujar Kades Sebukar ini. 

Sementara itu, informasi yang diterima media ini, di warung-warung di Desa Sebukar telah menyiapkan hand sanitizer, sabun dan perlengkapan cuci tangan, serta semua pelaku usaha menyatakan siap mengikuti arahan dari Kepala Desa Sebukar tersebut. 

“Kami sudah siapkan itu semua, kita akan melakukan usaha bersama untuk pencegahan penyebaran virus corona,” ujar No Isam, salah satu pemilik warung di Desa Sebukar. 

Terpisah, Pemilik Warung Asyifa, juga menyatakan dukungannya, ia mendukung sepenuhnya himbauan Kepala Desa Sebukar dalam rangka mencegah penyebaran virus yang telah merenggut lebih dari 50 nyawa di Indonesia tersebut. 

“Kita sudah menyiapkan hand sanitizer, kita mendukung upaya ini,” tukas Rasidin. 

Warung Hanif dan Agus, juga menyatakan hal yang sama. “Kita berupaya maksimal, kita dukung himbauan pak Kades,  demi kesemalatan kita semua,” tukasnya. (ald)

Viral Video Warga Semurup Kerinci Berstatus ODP Dilarikan ke RSU MHA Thalib, Ini Penjelasan Kadiskes

Salah seorang Warga dijemput petugas kesehatan diduga merupakan salah seorang warga Semurup, Kabupaten Kerinci. Hal tersebut disebabkan, ia mengalami demam tinggi yang di duga PDP Covid-19 setelah pulang dari luar Daerah yakni Padang. (ald/ist)
KERINCI, MERDEKAPOST.COM – Masyarakat Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, dibuat heboh dengan beredarnya beberapa video yang memperlihatkan salah seorang warga Kerinci yang diduga terkena ciri-ciri mirip terpapar Corona dijemput oleh petugas kesehatan dengan berpakaian penutup lengkap.

Dalam video tersebut, usai dijemput petugas, warga yang diduga terkena ciri – ciri mirip terpapar Covid – 19 tersebut langsung dibawa ke RSU MHA Thalib Kerinci dengan Dua mobil ambulance.

Informasi yang berhasil dihimpun, warga yang dijemput petugas kesehatan itu diduga merupakan salah seorang warga Semurup, Kabupaten Kerinci. Hal tersebut disebabkan, ia mengalami demam tinggi yang di Duga PDP Covid-19 setelah pulang dari luar Daerah yakni Padang.

“pasien merupakan karyawan koperasi, kebetulan pasien ngontrak tempat tinggal di Semurup dan 3 hari yang lalu pulang dari Padang. Setibanya di Semurup, pasien merasakan demam tinggi dan tiba-tiba muntah dibarengi dengan sesak nafas,” ujar salah seorang warga.

Baca Juga : Terkait Meluasnya Virus Corona, Ini Himbauan Ketua HKK Nasional

Kadis Kesehatan Kabupaten Kerinci, Hermendizal, dikonfirmasi membenarkan hal itu. salah seorang warga yang dijemput tersebut merupakan warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan.

Saat ini sambungnya, telah dibawa ke RSU MHA Thalib Kerinci untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Jika nantinya, dokter memutuskan untuk dirawat, maka statusnya akan menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

“Itukan status nya ODP (Orang Dalam Pengawasan), karna dia sakit, maka dirujuk ke RS. Nanti kalau di putuskan di rawat, maka statusnya akan jadi PDP dan dikirim sampel ke Jakarta. Baru setelah hasil uji lab keluar, baru jelas positif atau negatifnya,” ujar Kadiskes Kerinci Hermendizal.

Baca Juga : Waspadalah, Di Kerinci 221 Warga Berstatus ODP Covid-19, Ini Datanya

Kadiskes juga menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Kerinci agar mengikuti himbauan pemerintah terkait corona, untuk sementara agar mengisolasi diri dirumah saja, kurangi dan atau tiadakan aktifitas diluar rumah apalagi beramai-ramai, bersabar dan teruslah berusaha untuk menjaga kesehatan. (ald)


Jokowi Resmi Tiadakan UN 2020 Dampak Wabah Corona

Dampak Wabah Corona Presiden Joko Widodo memutuskan meniadakan pelaksanaan ujian nasional 2020. (Dok. Biro Sekretariat Presiden/Rusman)
Jakarta, Merdekapost.com - Presiden Joko Widodo memutuskan meniadakan Ujian Nasional (UN) Tahun 2020 menyusul persebaran virus corona (Covid-19). Keputusan itu diambil dalam rapat terbatas terkait pelaksanaan UN 2020 hari ini.

"Presiden Joko Widodo memutuskan meniadakan UN Tahun 2020 yang sebelumnya sudah ada kesepakatan UN dihapus mulai tahun 2021," kata Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman melalui keterangan tertulis, Selasa (24/3).

Lihat juga: Ujian Nasional Ditiadakan, Ada Dua Opsi Penentuan Kelulusan Siswa

Fadjroel mengatakan keputusan membatalkan UN 2020 diambil sebagai respons merebaknya wabah virus corona. Pemerintah mengutamakan keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Di sisi lain, kata Fadjroel, peniadaan UN juga salah satu penerapan kebijakan social distancing atau yang kini disebut physical distancing untuk mencegah penyebaran virus corona.

"UN ditiadakan untuk tingkat SMA atau setingkat Madrasah Aliyah, SMP atau setingkat Madrasah Tsanawiyah, dan Sekolah Dasar (SD) atau setingkat Madrasah Ibtidaiyah," ujarnya.

Sebelumnya, rencana meniadakan UN 2020 telah disampaikan oleh Komisi X DPR yang bermitra dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Rencana ini dilakukan berkenaan dengan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ujian Nasional Ditiadakan, Nilai Rapor Jadi Opsi Kelulusan 

Sementara opsi pengganti UN sendiri masih dikaji oleh DPR dan pemerintah. Dari keterangan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. keputusan ini diambil karena covid-19 diprediksi masih akan mewabah di Indonesia hingga April, waktu pelaksanaan UN.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) juga telah mengusulkan kepada pemerintah agar UN tahun ajaran 2019/2020 dibatalka karena dampak dari wabah virus corona (Covid-19) yang penyebarannya sudah hampir ke seluruh provinsi Indonesia. (ALD/CNN)

Dana Pendamping Pasien di Kerinci Ratusan Juta Pertahun, Penggunaannya Dipertanyakan

Hermendizal Kadis Kesehatan Kabupaten Kerinci
Kerinci, Merdekapost.com – Masyarakat Kerinci mempertanyakan realisasi dana bantuan untuk pendamping Pasien yang sakit di RSU, setiap tahun nilainya mencapai ratusan juta rupiah.

Banyak masyarakat tidak tahu adanya dana tersebut, pihak Dinkes Kerinci dinilai kurang melakukan sosialisasi. Padahal dana tersebut sangat bisa membantu pasien yang notabene adalah masyarakat Kerinci sendiri.

“kami tidak tahu ada anggaran tersebut, tidak pernah ada infromasi ke desa soal dana bantuan pendamping pasien, apa lagi tentang bagaimana cara mendapatkannya” ungkap Ari salah seorang warga Kerinci.

Padahal untuk dana bantuan pendamping pasien sudah dianggarkan Pemkab Kerinci sebesar 100 ribu bagi pendamping pasien yang berobat di RSU Kerinci, dan 125 ribu bagi pendamping pasien yang berobat RS di luar Kerinci.

Selain itu Anto salah seorang warga kerinci lainnya mengaku sudah perah mempertanyakan soal dana bantuan pendamping pasien tersebut, namun salah seorang petugas mengaku dananya tidak ada lagi.

“saya tahu dari kawan, saya coba tanyakan, tapi kata petugas malah dana itu tidak ada” ungkapnya.

Hermendizal Kepala Dinas Kesehatan Kerinci saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa untuk dana bantuan pendamping pasien memang dianggarkan untuk pasien BPJS kelas III.

“100 ribu untuk di RS Kerinci, 125 ribu untuk RS di luar Kerinci”. ungkapnya.

"Ini tentu dengan persyaratan seperti bukti rujukan, bukti di rawat, KK, KTP kemudian diajukan ke Dinas Kesehatan. “keluarga pasien ajukan ke dinas, dengan persyatannya”. ungkap Kadis.

Namun demikian, lanjutnya, tidak semua pasien kelas III yang mengajukan bisa menerima, karena dananya juga terbatas, untuk tahun 2019 saja dana tersedia hanya 100 juta.

“sistim pengajuan anggaran itu berupa asumsi sebab kita tidak tahu berapa jumlah pasien yang akan dirawat, diakhir tahun biasanya dana itu sudah habis” ungkapnya.

Terkait soal banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui, ia mengaku sudah melakukan sosialisasi ke desa-desa. “kita sosislisasikan itu” ungkapnya.

Selain itu juga ada biaya perawatan bagi pasien, namun ia tidak merincikan berapa jumlah dananya. “untuk jumlah anggaran bisa kekantor, saya tidak ingat pasti, atau ke Bidang Yankes” ungkapnya.

Ketika ditanya lebih lanjut tentang rincian nama pendamping pasien yang menerima dana tersebut di tahun 2019, “data lengkap ada di kantor” ungkapnya. (ald)

Pesan Wali Kota Bogor Bima Arya Setelah Positif Corona

Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) mendengarkan penjelasan foto dari kurator Pewarta Foto Senior Antara Hermanus Prihatna (kiri) dalam Pameran Foto Bogor Dalam Bingkai 2019 di Botani Square, Bogor, Selasa, 18 Februari 2020. Bima dikabarkan hanya mengalami gejala ringan, sementara untuk pelaksanaan pemerintahan akan dipegang oleh Wakil Wali Kota, Dedie A Rachim. (ANTARA)
Jakarta, MERDEKAPOST -  Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto lewat akun instagramnya secara resmi memberitahu dirinya positif terpapar virus corona atau Covid-19. Bima Arya mengatakan, informasi hasil tes corona itu pertama kali disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil lewat sambungan telepon pada Kamis sore, 19 Maret 2020.

"Hallo warga Bogor yang saya cintai, kemarin sore Pak Gubernur hubungi saya dan memberi tahu hasil tes Covid-19 saya yang dilakukan dua hari lalu, dan hasilnya saya positif," kata Bima dalam video yang dia unggah di media sosialnya pada Jumat pagi, 20 Maret 2020.

Baca Juga : Wali Kota Bogor Bima Arya Positif Corona Sepulang dari Azerbaijan dan Turki

Bima mengatakan meski hanya mengalami gejala yang tidak signifikan seperti batuk-betuk kecil, dia tetap melakukan protokol dan prosedur yang ditetapkan dengan menjalani masa isolasi diri. Bima menyebut mempercayakan sepenuhnya kepada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor, untuk menangani dirinya.

Sehingga Bima memberikan imbauan langsung bagi warganya, untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan. "Gak usah bepergian jika tidak begitu mendesak," kata Bima.

Berita Terkait : Ini Daftar Seleb dan Pesohor Dunia yang Positif Virus Corona

Hasil tes tersebut membuat Bima Arya harus masuk ruang isolasi. Ia pun menyerahkan tongkat kepemimpinan pemerintahan dan penanganan Covid-19 kepada Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.

Bima menyebut sangat mempercayai Dedie mampu bekerja dengan baik dan maksimal, menanggulangi penyebaran virus corona. "Insya allah kang Dedi dan semua jajaran Pemkot akan berikhtiar maksimal," kata Bima.

Bima mengatakan, Covid-19 bisa menimpa atau menjangkiti siapa saja, namun dia mengatakan sudah banyak juga yang sembuh. Sehingga Bima meminta untuk tetap optimistis, namun tetap waspada dan hati-hati dan menjaga jarak.

Baca Juga : 100 Orang Tewas, Seluruh Wilayah AS Terjangkit Virus Corona

Bima meminta kepada semua warganya untuk mendoakan dia, khususnya kesembuhan dirinya kembali. "Ini adalah cobaan saya dan keluarga saya, Insya allah kami tawakal," ujar Bima.

Unggahan Bima Arya tersebut mendapat 4 ribu lebih komentar dari berbagai orang dan kalangan, termasuk diantaranya Bupati Bogor Ade Yasin, Najwa Sihab, Mantan Cawapres 2019 Sandiaga Uno, dan Dahnil Anzar Simanjuntak.  Juga artis Teuku Wisnu serta yang lainnya.

Tidak terkecuali Gubernur Jawa Barat itu sendiri Ridwan Kamil yang menulis komentar. "Semoga lekas pulih pak Wali. Lawan dengan ketahanan tubuh yang prima. Doa terbaik dari kami," kata emil yang dia tuliskan di kolom komentar. (ald/tempo.co)

Cegah Corona, Rizieq Minta Anggota FPI Belajar Karantina Mandiri

Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab saat tiba di Gedung Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, 23 Januari 2017. (doc/TEMPO)
Jakarta - Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab meminta kader FPI untuk mulai belajar mengkarantina diri sendiri di rumah untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Ia juga meminta kader memperbanyak ibadah dan berdoa agar wabah Corona segera bisa diatasi. FPI turut mengajak pengurus FPI untuk mensosialisasikan cara pencegahan penyebaran virus, baik dengan berdoa juga mengikuti petunjuk medis yang terpercaya.

Baca Juga : Malaysia Lockdown Diberlakukan, Seberapa Efektif Hambat COVID-19?

Rizieq juga meliburkan sementara kegiatan Majelis Umum Rutin Mingguan dan Bulanan yang biasa dilakukan di markasnya di Petamburan dan Mega Mendung. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Atas arahan Imam Besar Habib Rizieq Shihab, semua majelis umum rutin mingguan juga bulanan di markas syariah serta DPP FPI, baik di Jakarta atau di Megamendung diliburkan sementara sampai situasi kembali kondusif,” kata Munarman ketika dikonfirmasi soal surat tersebut, Rabu, 18 Maret 2020.

Mengutip pengumuman yang diberikan oleh Munarman, FPI juga memerintah menghentikan sementara semua majelis umum dan tabligh akbar di setiap daerah yang terpapar viru Corona atau terindikasi terpapar. Penghentian dilakukan sampai situasi dinilai kondusif. (ald/tempo.co)

Berita Terkait : Ini Daftar Seleb dan Pesohor Dunia yang Positif Virus Corona


Malaysia Lockdown Diberlakukan, Seberapa Efektif Hambat COVID-19?

Pekerja berpakaian pelindung mendisinfeksi sebuah kompleks perumahan di Wuhan, pusat penyebaran virus corona, provinsi Hubei, Cina, 6 Maret 2020. Cina memberlakukan lockdown di provinsi Hubei, yang saat ini mulai melonggar karena wabah berhasil dikendalikan, hingga hari ini terdapat 80,995 kasus, dengan 3,203 korban dan 67004 pasien pulih. REUTERS/Stringer
Jakarta - Malaysia Lockdown telah menyebabkan kepanikan berbelanja atau panic buying warga di tengah melonjaknya kasus virus Corona atau COVID-19 di Negeri Jiran.

Sementara Prancis baru saja memberlakukan lockdown-nya bersamaan dengan deklarasi perang Presiden Emmanuel Macron terhadap virus Corona. Malaysia dan Prancis adalah yang negara terbaru yang memberlakukan lockdown.

Negara-negara Eropa barat telah memberlakukan lockdown dan kini 100 juta orang dipaksa tinggal untuk menghambat penyebaran, ketika korban meninggal virus Corona di Italia menembus angka 2.000, menurut Daily Mail.

Lockdown, atau yang bisa dipadankan dengan penguncian, berbeda dari satu negara dengan negara lain, meski secara umum sama: warga diminta tinggal di rumah dan pergerakan mereka dibatasi, hanya boleh keluar untuk keperluan mendesak seperti membeli makanan, perawatan medis, atau melakukan pekerjaan vital.

Lockdown adalah tindakan yang "keras dan drastis" tetapi jika dilaksanakan dengan benar dapat menghentikan penyebaran COVID-19 di Malaysia, menurut kepala eksekutif Pusat Kebijakan Kesehatan dan Sosial Galen, Azrul Mohd Khalib, dikutip dari Free Malaysia Today.

Azrul Mohd Khalib mengatakan lockdown masih bisa dihindari di Malaysia jika pihak berwenang bertindak tegas untuk menghentikan semua pertemuan dan acara publik selama setidaknya satu bulan.

Jumlah kasus COVID-19 di Malaysia telah meningkat menjadi 553 kasus, dengan 125 kasus baru dilaporkan, dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang menghadiri tabligh akbar di Sri Petaling dua minggu lalu.

Pelanggan, mengenakan masker pelindung, mengantre untuk membayar di supermarket, di Kuala Lumpur, Malaysia 15 Maret 2020, setelah meningkatnya kasus virus Corona.[REUTERS]
Menurut Mashable, pada dasarnya lockdown adalah pembatasan empat hal: melarang pertemuan di tempat umum seperti pernikahan dan acara lain; menutup sekolah dan kampus untuk pembelajaran online; melarang penerbangan masuk dan keluar negeri; dan membatasi pergerakan warga. Tujuannya adalah untuk menghambat penyebaran epidemi atau pandemi.

Semua aktivitas publik yang melibatkan lebih dari sejumlah orang tertentu akan dilarang, dan ini termasuk tempat ibadah berjamaah.

Azrul mengatakan pemerintah dapat bertindak tegas dengan membatasi pergerakan orang, mendorong mereka untuk bekerja dari rumah dan secara tegas menegakkan jarak sosial atau social distancing. Namun, social distancing terlambat jika virus sudah menyebar di antara masyarakat.

Cina adalah yang pertama memberlakukan lockdown secara radikal disertai dengan dukungan medis, dan pembangunan fasilitas perawatan secara tergesa-gesa.

Cina telah memberlakukan pembatasan ketat pada gerakan dan kegiatan 59 juta orang di Wuhan dan bagian lain dari provinsi Hubei pada Januari, intervensi kesehatan masyarakat yang dilakukan pemerintah pada skala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya, kata WHO, dikutip dari NBC.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan memperlambat penyebaran virus memberi waktu bagi sistem kesehatan untuk bersiap.

"Sistem kesehatan bahkan dengan sejumlah kecil kasus sudah berjuang," kata Dr. Michael Ryan, direktur eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO. "Tindakan pengendalian dan pengendalian memperlambat penyakit."

Pentingnya memperlambat laju kasus baru, yang oleh para ahli kesehatan masyarakat disebut "meratakan kurva epidemiologis," disarankan oleh WHO baru-baru ini. Selama tahap awal epidemi di Wuhan, ketika rumah sakit kewalahan dengan kasus-kasus baru, tingkat kematian adalah 5,8 persen, dibandingkan dengan 0,7 persen di tempat lain di negara itu, menurut laporan majalah The New Yorker.

Tentara Italia memeriksa dokumen perjalanan pengemudi, pada hari keenam lockdown di seluruh wilayah Italia di Naples, Italia 15 Maret 2020. Berdasarkan data John Hopkins University, di Italia terdapat 21,157 kasus positif virus corona, dengan 1,441 korban dan 1,966 pasien sembuh. REUTERS/Ciro de Luca
Ahli epidemiologi cenderung berbicara tentang dua paradigma yang berbeda untuk membatasi tingkat infeksi. Yang pertama, dikenal sebagai penahanan, yang digunakan pada awal wabah. Ini melibatkan pelacakan penyebaran penyakit dalam suatu masyarakat, dan kemudian menggunakan isolasi dan karantina individu untuk menjaga orang-orang yang telah terinfeksi oleh atau terkena penyakit dari penyebarannya.

Menurut Caitlin Rivers, seorang ahli epidemiologi di Johns Hopkins, alasannya ingin menemukan orang-orang terinfeksi lebih awal adalah untuk memastikan bahwa mereka tetap keluar dari lingkaran masyarakat dan juga untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.

Kedua adalah pelacakan kontak pasien, yang memakan waktu dan tenaga. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, memperkirakan bahwa akan membutuhkan waktu sekitar ratusan orang per jam kerja untuk melacak kontak dari masing-masing kasus yang dikonfirmasi. Tetapi jika dilakukan dengan cepat, dan pada skala yang tepat, metode ini bisa efektif. Pengendalian, ditambah dengan penutupan sekolah dan beberapa strategi yang disebut social distancing, tampaknya telah membatasi penyebaran COVID-19 di Hong Kong dan Singapura, menurut The New Yorker. Tetapi negara-negara itu memulai upaya mereka ketika wabah masih dalam masa pertumbuhan.

Intervensi semacam itu dapat efektif dalam memperlambat penyebaran virus, bersama dengan pengujian virus yang luas menyeluruh, seperti yang dilakukan Korea Selatan.

Pengalaman Cina dan Italia dengan COVID-19 menunjukkan bahwa gabungan dua paradigma respons epidemiologis akan menghasilkan lockdown. Meski demikian, masih banyak pertanyaan tentang aspek medis, ekonomi, dan hukum terkait lockdown.


Taiwan adalah negara yang mampu menghambat penyebaran COVID-19 secara efektif tanpa lockdown, meski kasus baru masih bermunculan. Straits Times melaporkan 8 kasus baru di Taiwan pada Senin, menjadikan total kasus 67.

Negara pulau ini hanya 130 km dan penerbangan singkat dari daratan Cina, tempat COVID-19 bermula.

Dari 100 lebih negara dan teritori yang terkena dampak virus Corona, Taiwan memiliki tingkat kejadian per kapita terendah atau sekitar 1 dalam setiap 500.000 orang, untuk tempat yang terletak sangat dekat dengan Cina daratan dan lalu lintas pengunjungnya, menurut NBC News.

Taiwan langsung siaga ketika mendengar laporan pneumonia akut mirip SARS. Meski Taiwan memiliki masalah diplomatik dengan Beijing, mereka meminta dan menerima tim ahli pada 12 Januari.

Tak lama setelah tim kembali, Taiwan mulai meminta rumah sakit untuk menguji dan melaporkan kasus. Ini membantu pemerintah mengidentifikasi mereka yang terinfeksi, melacak kontak mereka dan mengisolasi semua orang yang terlibat, mencegah virus Corona menyebar ke masyarakat.

Semua ini terjadi jauh sebelum Taiwan mengkonfirmasi kasus pertamanya pada 21 Januari dan ketika seluruh dunia belum waspada.

Tindakan lain Taiwan adalah membentuk pusat komando pengendalian epidami. Setelah kasus pertama dilaporkan pada 26 Januari, Taiwan mulai melarang kedatangan pengunjung dari Wuhan.

Setelah mengamankan perbatasan, Taiwan menggunakan teknologi untuk melacak virus. Alat pemantau suhu dipasang di tiap bandara setelah wabah SARS 2003.

Warga Taiwan menjalani pemeriksaan kesehatan sehubungan wabah virus Corona atau COVID-19. [TAIWAN NEWS]
Bersamaan dengan pencegahan, pemerintah Taiwan secara aktif memastikan ketersediaan suplai alat pelindung dan bahkan mengatur harga agar tidak melonjak, dan juga edukasi publik terkait virus Corona.

Setiap gedung kantor, sekolah, dan pusat olahraga, dilakukan pengukur suhu dan mencegah mereka yang demam. Bangunan apartemen juga menempatkan pembersih tangan di dalam atau di luar lift.

Taiwan tampaknya telah belajar dari wabah SARS 2003 di mana epidemi ini membunuh 73 warganya dan mengganggu ekonomi Taiwan. Gerak cepat Taiwan telah membuatnya tak memerlukan lockdown yang merupakan tindakan pamungkas jika wabah terlanjur menyebar.

Amerika Serikat, sejumlah negara Eropa dan Asia, telah memberlakukan lockdown penuh atau sebagian, dengan menutup ruang publik dan membatasi warganya. Ini adalah pilihan terakhir karena terlambat memerlakukan tindakan dini antisipasi COVID-19. Namun, Caitlin Rivers dari John Hopkins mencatat, lockdown virus Corona memiliki konsekuensi karena membebani orang-orang yang rentan secara ekonomi dan sosial.

(ald/TEMPO.CO)

Satu Karyawan Meninggal, BNI Tutup Dua Kantor Terkait Corona

Satu Karyawan Meninggal, BNI Tutup Dua Kantor Terkait Corona BNI menutup gedung kantor di Kramat dan Jakarta Kota terkait karyawan meninggal dan suspect corona. Ilustrasi. (CNN Indonesia).
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menutup dua gedung kantornya. Gedung di Kramat ditutup karena satu karyawan meninggal dunia, sedangkan gedung di Jakarta Kota dikarenakan salah satu pegawainya menjadi suspect corona dan saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.

Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati mengatakan untuk satu kasus di Gedung BNI Kramat, petugas kesehatan masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait penyebab meninggalnya pegawai. Artinya, manajemen belum bisa memastikan apakah pegawai tersebut meninggal karena penyakit covid-19.

"Kami tidak dapat berandai-andai terkait penyebab kematian seseorang. Informasi yang valid mengenai penyebab kematiannya ada pada pihak yang berwenang," ujar Adi dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (18/3).

Sementara, manajemen BNI juga terus memantau perkembangan dua pegawainya yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit. Adi bilang satu pegawai ditetapkan positif virus corona dan satu pegawai lainnya masih suspect.

"Sebagai langkah antisipasi, kami telah melaksanakan langkah-langkah peningkatan sanitasi gedung di lokasi yang menjadi tempat kedua pegawai tersebut bekerja sehari-hari," terang Adi.

Selama proses sanitasi itu berlangsung, BNI menutup dua kantor cabang yang menjadi tempat bekerja pegawai yang meninggal dan suspect corona tersebut.

"Kantor BNI yang bersangkutan kami tutup sementara dan operasional pelayanan kepada masyarakat kami alihkan ke kantor-kantor cabang terdekat," tutur Adi.

Sebelumnya, Corporate Secretary Meiliana mengungkapkan karyawan yang positif terinfeksi virus corona dalam kondisi stabil. Menurutnya, karyawan itu bertugas di unit yang tidak berhubungan langsung dengan masyarakat.

"Salah satu pegawai BNI telah dinyatakan positif covid-19. Saat ini yang bersangkutan dalam kondisi stabil. Dalam kesehariannya, pegawai tersebut bertugas di unit yang tidak berhubungan langsung masyarakat, sehingga potensi penularan kepada masyarakat dapat diminimalisir, ucap Meiliana.

Saat ini, Meiliana menyatakan perusahaan telah menerapkan penyesuaian sistem kerja yang bertujuan untuk menekan penyebaran virus corona. BNI menetapkan tiga penyesuaian sistem kerja, yaitu Split Operation, Shift Operations, dan Work From Home.

Baca Juga : Ini Daftar Seleb dan Pesohor Dunia yang Positif Virus Corona

Split dan Shift Operation diberlakukan untuk fungsi yang terkait dengan operasional utama dan layanan perbankan. Sementara itu, posisi lainnya diterapkan sistem Work From Home atau bekerja dari rumah.

Sistem ini hanya diterapkan pada daerah yang telah ditetapkan sebagai daerah dengan kondisi risiko tinggi. Langkah ini diharapkan akan turut menekan laju penyebaran virus Corona atau yang dikenal sebagai COVID-19 di pusat-pusat penyebarannya, termasuk di DKI Jakarta dan sekitarnya. (hza/cnn)

Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs