Kasus Kematian Santri di Sungai Bahar Muaro Jambi, Keluarga Temukan Luka Lebam di Tubuh Korban

MERDEKAPOST.COM | MUAROJAMBI – Satreskrim Polres Muaro Jambi masih menyelidiki kasus kematian seorang santri asal Unit 5 Desa Panca Bakti, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.

Wakapolres Muaro Jambi, Kompol Deni Mulyadi, memastikan perkara ini ditangani langsung oleh pihaknya.

“Kasus ditangani oleh Unit PPA Reskrim Polres Muaro Jambi,” kata Deni, Minggu (28/9/2025).

Kasat Reskrim Polres Muaro Jambi, AKP Hanafi Dita Utama, menambahkan pihaknya sudah melakukan visum terhadap jenazah korban.

Baca Juga: Akhir Tragis Wawan Si Pembunuh Sadis, Jasadnya Ditemukan Membusuk di Jurang Tengah Hutan

Baca Juga: TNI Berduka Lagi, Pratu Haris Gugur dalam Kontak Tembak dengan KKB Papua di Pegunungan Bintang

“Sekarang tinggal menunggu hasil visum dari rumah sakit,” ujarnya.

Sambil menanti hasil visum keluar, penyidik juga telah memeriksa sejumlah orang untuk dimintai keterangan.

“Untuk keterangan awal sudah kita ambil,” ungkap Hanafi.

Dugaan dan Kecurigaan keluarga

Diketahui, santri bernama M Rido dari Pondok Pesantren Fathul Ulum Sungai Bahar meninggal dunia pada Kamis (25/9/2025).

Keluarga menduga ada hal janggal terkait kematiannya.

Seorang anggota keluarga menuturkan, sebelum meninggal, M Rido sempat diantar pihak pondok ke rumah dalam kondisi demam tinggi.

Korban kemudian dibawa ke RSUD Sungai Bahar (Unit I), namun tidak bisa ditangani.

Keluarga lalu merujuk ke RSUD Abdul Manap Kota Jambi, tetapi hasilnya sama.

Hingga akhirnya, M Rido dibawa ke RSUD Raden Mattaher Jambi, tempat ia mengembuskan napas terakhir.

“Ada luka-luka di tubuh, lebam memar di badan,” kata pihak keluarga.

Menurut mereka, dokter di RSUD Raden Mattaher juga menyebut kondisi korban terbilang tidak wajar.

kabarnya M Rido bahkan sempat muntah darah sebelum meninggal. Foto-foto lebam di tubuh korban dan darah di kain putih juga beredar di WhatsApp serta media sosial.

Dalam foto itu tampak memar di lengan, kaki, dan badan korban.

“Kronologinya saya belum bisa menjabarkan, takut salah bicara. Intinya banyak kejanggalan,” ucap kerabat almarhum.

Pihak pondok pesantren bersama aparat polsek setempat diketahui telah mendatangi rumah keluarga almarhum di Desa Panca Bakti, Sungai Bahar.

Baca Juga: Diduga Cabuli Anak Disabilitas, Sekdes Koto Renah (EH) Dilaporkan ke Polisi

Dari sisi hukum, jika terbukti ada unsur tindak pidana, kasus ini dapat dijerat dengan Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penganiayaan, yang dalam ayat (3) menyebutkan: “Jika perbuatan itu mengakibatkan mati, maka pelaku diancam pidana penjara paling lama tujuh tahun.”

Selain itu, merujuk pada Pasal 76C Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, ditegaskan bahwa setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak. Pelanggaran atas pasal tersebut dapat dikenakan Pasal 80 ayat (3) UU Perlindungan Anak, dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun apabila mengakibatkan kematian anak.

Tragedi ini menambah daftar panjang kasus dugaan kekerasan di lingkungan pendidikan pesantren. Publik kini mendesak agar pihak kepolisian bertindak tegas serta memastikan agar kasus ini menjadi terang benderang, sekaligus menjadi peringatan keras bahwa lembaga pendidikan wajib melindungi santrinya sesuai amanat Undang-Undang.(ald)

Agus Suparmanto Diklaim Terpilih Aklamasi sebagai Ketua Umum PPP, Mardionno Juga Mengklaim?

Foto: Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara pada, Sabtu (27/9/2025). (DOK. Humas Tim Pemenangan Mardiono)

MERDEKAPOST.COM  - Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melahirkan dua klaim kepemimpinan.  

Dilansir dari Kompas.id dalam artikel, "Dua Kubu Saling Klaim Kemenangan di Muktamar X PPP", Kubu Agus Suparmanto menyatakan, Agus terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum, sementara kubu Muhamad Mardiono menegaskan Mardiono telah lebih dulu ditetapkan secara sah melalui persidangan resmi.

Ketua Pimpinan Sidang Paripurna VIII Qoyum Abdul Jabbar menyebut, Agus terpilih secara aklamasi oleh mayoritas peserta Muktamar X di Hotel Mercure, Ancol, pada Sabtu (28/9/2025). Menurut dia, keputusan tersebut diambil tanpa ada peserta yang meninggalkan arena forum. 

”Aklamasi Pak Agus Suparmanto merupakan kehendak muktamar dan aspirasi muktamirin yang menentukan keputusan,” ujar Qoyum, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (28/9/2025). 

Qoyum menambahkan, ketua umum terpilih bersama formatur akan segera menyusun kepengurusan dengan mengakomodasi kekuatan PPP. Ia juga menyesalkan klaim kubu Mardiono yang lebih dulu menyatakan kemenangan. Baca juga: Jelang Muktamar X, DPW PPP Sultra Dukung Mardiono Jadi Ketum 

”Masa argumentasi aklamasi hanya dengan absen, ya tidak bisa seperti itu. Bisa kita lihat, sidang tetap berjalan, peserta muktamirin sukacita, ini fakta yang berbicara,” kata Qoyum. 

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy juga membantah klaim Mardiono terpilih aklamasi. Ia menegaskan bahwa hingga Sabtu sekitar pukul 22.30 WIB, persidangan muktamar masih berlangsung dan baru menyelesaikan Sidang Paripurna IV. 

”Tidak betul Mardiono terpilih, apalagi aklamasi,” ujar Rommy, panggilan akrab Romahurmuziy. Rommy menjelaskan bahwa sidang-sidang sebelumnya baru membahas tata tertib, laporan pertanggungjawaban, pandangan umum DPW berbasis zona, serta jawaban DPP atas pandangan umum tersebut. 

Foto: Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara pada, Sabtu (27/9/2025). (DOK. Humas TP Mardiono)

Karena itu, ia menilai klaim Mardiono terpilih aklamasi merupakan informasi yang tidak benar. 

”Adanya berita sekitar pukul 21.22 WIB yang menyebutkan Mardiono terpilih secara aklamasi adalah palsu, klaim sepihak, tidak bertanggung jawab, dan merupakan upaya memecah belah PPP,” tegas dia. 

Menurut Rommy, tidak masuk akal sidang paripurna pertama langsung menetapkan ketua umum, apalagi di tengah gelombang penolakan terhadap Mardiono. 

”Jelas-jelas pada saat pidato di arena pembukaan, Mardiono diteriaki ’Yang Gagal Mundur’ dan ’Perubahan’ dari seluruh penjuru forum. Tidaklah masuk akal hawa penolakan yang begitu besar berakhir dengan terpilihnya Mardiono secara aklamasi,” ujar Rommy.   

Kubu Mardiono membantah Sementara itu, kubu Mardiono menyampaikan bantahan. Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Rapih Herdiansyah, menyebut hasil sidang yang menetapkan Agus adalah ilegal. 

Menurut Rapih, pimpinan sidang yang sah adalah Amir Uskara, sebagaimana ditetapkan steering committee (SC). 

”Pimpinan sidang yang sah, Pak Amir Uskara, sudah ketuk palu dan menetapkan Pak Mardiono aklamasi sebagai ketua umum. Itu dilakukan atas persetujuan peserta muktamar pada sidang pertama,” tutur Rapih. 

Rapih mengatakan, meski suasana muktamar sejak pembukaan sudah tidak kondusif, pimpinan sidang tetap menjalankan mekanisme sesuai tata tertib. Setelah membacakan aturan pemilihan, Amir meminta persetujuan forum lalu mengetuk palu. Tak lama setelah itu, kericuhan terjadi. 

”Begitu Pak Amir menetapkan Pak Mardiono aklamasi, ada kelompok yang menyerang dan kelompok lain melindungi pimpinan sidang. Kursi terbang ke arah panggung tempat sidang,” ucap Rapih. 

Ia menambahkan, AD/ART PPP memang memberi ruang percepatan jalannya muktamar dalam kondisi mendesak. ”Dan kemarin memang situasinya sangat tidak kondusif,” kata Rapih.(ald) 

Akhir Tragis Wawan Si Pembunuh Sadis, Jasadnya Ditemukan Membusuk di Jurang Tengah Hutan

 

Penemuan jasad Wawan pelaku pembunuhan sadis di temon Pacitan, ditemukan membusuk di dasar jurang ditengah hutan.(ant)

MERDEKAPOST.COM – Kabar terbaru yang mengejutkan datang dari kasus tragis pembunuhan sadis yang menimpa satu keluarga di Pacitan beberapa hari lalu.

Setelah lima hari menjadi buronan, Arif Setiyawan alias AS atau Wawan, yang diduga kuat merupakan pelaku utama dalam aksi pembunuhan brutal terhadap mantan mertua dan keluarganya, akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas.

Jasad seorang pria, yang belakangan diyakini sebagai Arif Setiyawan, ditemukan membusuk di kawasan hutan lebat di Dusun Drono, Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Pacitan, pada Kamis (25/9/2025).

Penemuan ini mengakhiri upaya pencarian intensif yang dilakukan oleh tim gabungan TNI, Polri, dan warga setempat.

Baca Juga: Siasat Mau Maling, 3 Orang Pria Pura-pura Mancing Lalu Bobol Rumah Wakil Bupati

Penemuan jasad ini terjadi di sebuah jurang yang lokasinya hanya terpaut sekitar 2 kilometer dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) aksi pembunuhan keji yang terjadi pada Sabtu (20/9/2025) malam.

Kapolsek Arjosari, Ipda Ferry Ardyanto mengatakan, pihaknya segera mengamankan lokasi penemuan jasad dengan memasang garis polisi begitu menerima laporan.

Meskipun masyarakat diimbau untuk menunggu hasil otopsi resmi, dugaan kuat mengarah pada pelaku pembunuhan ini lantaran ciri-ciri fisik dan pakaian jenazah yang ditemukan identik dengan AS, buronan polisi tersebut.

Pencarian yang berlangsung sejak pagi itu akhirnya membuahkan hasil, meskipun dengan cara yang tak terduga, saat tim gabungan mencium bau menyengat dari area hutan tersebut.

Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar turut menyaksikan langsung proses pengecekan jasad tersebut di kamar jenazah.

Hasil identifikasi awal yang dilakukan oleh tim Inafis dan dokter forensik di RSUD dr. Darsono menunjukkan ciri-ciri fisik jenazah identik dengan AS, pelaku pembacokan.

Bahkan, anak dari tersangka turut dihadirkan dan menyatakan bahwa pakaian yang digunakan jasad itu adalah milik tersangka yang dipakai saat beraksi dan melarikan diri ke hutan.ADVERTISEMENT

Upaya pencarian terhadap Arif Setiyawan telah berlangsung sejak lama, namun menemui titik terang pada Kamis (25/9/2025).

Tim gabungan dari TNI, Polri, dan warga setempat memulai penyisiran sekitar pukul 09.00 WIB. Tim pencarian yang dipimpin oleh Babinsa Desa Temon, Ahmad, bersama dua personel Unit Intel Kodim Pacitan, difokuskan pada area hutan lebat di Dusun Drono yang sebelumnya diidentifikasi sebagai lokasi persembunyian pelaku.

Sekitar pukul 10.30 WIB, Lutfian Nugraha, selaku Kasi Kesra Desa Temon, menerima laporan telepon dari warga tentang adanya bau busuk yang sangat menyengat berasal dari dalam hutan.

Antok Wijaya, seorang warga yang merupakan bagian dari tim pencarian, langsung mengecek sumber bau tersebut dan memastikan bahwa bau busuk tersebut berasal dari sesosok mayat dalam kondisi membusuk.

Sekitar 10.55 WIB, tim pencarian mendatangi lokasi dan memastikan temuan jenazah tersebut.

Anggota Koramil 0803 dan anggota Polsek Arjosari segera menuju lokasi kejadian (TKP) setelah menerima kabar penemuan jenazah.

Kapolsek Arjosari, Ipda Ferry Ardyanto, menyatakan bahwa polisi langsung memasang garis polisi untuk mengamankan area penemuan jasad tersebut.

Tim Inafis Polres Pacitan kemudian tiba di lokasi pada pukul 12.18 WIB untuk melakukan identifikasi awal dan olah TKP secara menyeluruh guna mencari petunjuk terkait penyebab kematian.

Pada Kamis siang, sekitar pukul 12.45 WIB, jenazah yang diduga kuat sebagai Arif Setiyawan akhirnya berhasil dievakuasi dari dalam hutan.

Proses evakuasi berjalan lancar berkat kerja sama tim gabungan dan warga setempat. Jasad tersebut kemudian dibawa ke RSUD dr. Darsono Pacitan untuk dilakukan proses autopsi.

Otopsi ini bertujuan untuk mendapatkan hasil resmi mengenai identitas pasti jenazah serta penyebab kematiannya.

Baca Juga: TNI Berduka Lagi, Pratu Haris Gugur dalam Kontak Tembak dengan KKB Papua di Pegunungan Bintang

Sebagai latar belakang, aksi pembacokan membabi buta oleh terduga pelaku AS terjadi di Desa Temon, Kecamatan Arjosari, pada Sabtu (20/9/2025) malam. Peristiwa ini bermula ketika AS melakukan penganiayaan terhadap keluarga mantan istrinya.

Akibat serangan tersebut, mantan mertua pelaku, Timi (60), tewas seketika di tempat kejadian setelah mengalami luka sayatan di bagian leher.

Selain itu, empat korban lainnya juga mengalami luka serius. Korban-korban tersebut adalah mantan istri pelaku, Miswati (40), mantan mertua Miskun (60), saudara ipar Eky (27), dan keponakan Arga alias ANS (10) yang masih duduk di bangku kelas 5 SD

Miswati masih harus menjalani perawatan di rumah sakit, sementara Miskun dan Eky diizinkan pulang. Namun, nasib tragis menimpa ANS.

Bocah tersebut meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Yogyakarta, tempat ia dirujuk karena luka berat yang dialaminya. Dengan bertambahnya korban tewas, kasus ini semakin menjadi perhatian publik.

Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu pencarian, terutama aparat gabungan TNI/Polri, K9, dan warga Desa Temon.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menunggu keterangan resmi hasil otopsi. Selain itu, warga diminta untuk tidak menyebarkan informasi atau foto-foto penemuan mayat tersebut yang kondisinya sudah tidak utuh, guna menghindari beragam penafsiran atau berita hoaks.

Berdasarkan laporan terkini, setelah autopsi dilakukan, pihak kepolisian memastikan bahwa jasad di jurang Desa Temon tersebut adalah pelaku pembunuhan, dan dengan demikian, perkara pidana yang menjeratnya dinyatakan gugur. ****

Pastikan Anggaran Tersalur Transparan, Pemdes Koto Salak Susun RKPDes 2026 Secara Terbuka

Merdekapost.com - Pemerintah Desa Koto Salak, Kecamatan Tanah Cogok, menggelar Musyawarah Desa (Musdes) Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes) Tahun Anggaran 2026. Kegiatan ini dihadiri oleh Pemerintah Kecamatan Tanco, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perangkat desa, Tenaga Ahli/PD/PLD, lembaga adat, serta perwakilan berbagai unsur lembaga desa.

Kepala Desa Koto Salak, Wahidin, mengatakan Musdes ini menjadi langkah penting untuk merancang program pembangunan desa yang lebih terarah. Ia menegaskan, penyusunan RKPDes dilakukan secara komprehensif dan partisipatif dengan memperhatikan usulan serta kebutuhan masyarakat.

“Dengan adanya Musdes ini, kita berharap dapat menghasilkan RKPDes 2026 yang selaras dengan aspirasi warga. Program-program yang direncanakan nantinya bisa kita laksanakan secara bertahap dan tepat sasaran, sesuai dengan kemampuan anggaran dana desa,” ujar Wahidin, Jumat (26/9/2025).

Melalui Musdes ini, Pemerintah Desa Koto Salak menegaskan komitmennya untuk membangun desa secara berkelanjutan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, agar manfaat pembangunan benar-benar dirasakan oleh warga.(ale)

TNI Berduka Lagi, Pratu Haris Gugur dalam Kontak Tembak dengan KKB Papua di Pegunungan Bintang

Kabar duka yang menyelimuti TNI itu setelah salah satu prajurit terbaiknya, Pratu Haris Umaternate gugur dalam tugas menjaga kedaulatan negara.(ant)

MERDEKAPOST.COM - KKB Papua kembali berulah. Ulah Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua itu membuat seorang prajurit TNI gugur dalam kontak tembak.

Insiden itu terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Kamis (25/9/2025), sekitar pukul 12.00 WIT.

Kabar duka yang menyelimuti TNI itu setelah salah satu prajurit terbaiknya, Pratu Haris Umaternate gugur dalam tugas menjaga kedaulatan negara. 

Anggota Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI–Papua Nugini (PNG) itu tewas dalam kontak tembak dengan KKB Papua.

Pratu Haris merupakan personel dari Batalyon Infanteri Raider Khusus 753/Arga Vira Tama (Yonif RK 753/AVT), satuan tempur elite yang bermarkas di Nabire, Papua Tengah, dan dikenal dengan julukan "Ksatria Walet Hitam."

Insiden tragis ini terjadi ketika pos pantau Satgas Pamtas Yonif 753/AVT diserang oleh kelompok bersenjata yang diduga kuat berafiliasi dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB–OPM).

Kabar duka yang menyelimuti TNI itu setelah salah satu prajurit terbaiknya, Pratu Haris Umaternate gugur dalam tugas menjaga kedaulatan negara.(ant)

Dalam serangan mendadak tersebut, total tiga prajurit TNI terkena tembakan.

Dua di antaranya mengalami luka-luka dan segera dievakuasi untuk mendapatkan perawatan intensif di RST Marthen Indey, Jayapura.

Sayangnya, Pratu Haris Umaternate, yang menderita luka tembak paling parah, dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapatkan penanganan medis.

Evakuasi ketiga korban dari lokasi terpencil di Kiwirok hanya bisa dilakukan menggunakan helikopter TNI AD.

Sosok Pratu Haris

Kepergian Pratu Haris mengguncang Batalyon RK 753/AVT, yang memegang peran strategis dalam menjaga tapal batas timur Indonesia. 

Sosoknya dikenal sebagai prajurit muda yang disiplin, tenang, dan memiliki dedikasi tinggi terhadap tugas negara.

Haris adalah salah satu personel pilihan dari ribuan prajurit di batalyon yang memiliki moto Arga Vira Tama—berarti "Gunung, Berani, Utama". 

Salah satu prajurit terbaik TNI, Pratu Haris Umaternate gugur dalam tugas menjaga kedaulatan negara.(ant

Melalui akun media sosial resmi, keluarga besar Yonif 753/AVT menyampaikan rasa duka yang mendalam atas gugurnya "prajurit terbaik" mereka.

"Kami kehilangan sosok prajurit muda yang penuh semangat, disiplin, dan tidak pernah mengeluh dalam setiap penugasan. Kepergianmu, Haris, menjadi luka bagi kami, tapi juga kebanggaan," demikian bunyi salah satu penghormatan dari rekan seperjuangannya, menyebut Haris sebagai teladan prajurit sejati yang gugur demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Keikutsertaannya dalam Satgas Pamtas RI–PNG merupakan puncak dari pengabdian militer dan pengorbanan pribadi yang besar.

Jasa Pratu Haris Umaternate akan dikenang sebagai simbol keberanian dan pengorbanan di garis depan perbatasan.

Tentang Distrik Kiwirok

Distrik Kiwirok berada di kawasan pegunungan tinggi Papua Pegunungan dan berbatasan langsung dengan Papua Nugini.

Akses ke wilayah ini sangat terbatas, mayoritas hanya bisa dijangkau lewat jalur udara. Meskipun kaya akan keindahan alam, Kiwirok merupakan salah satu wilayah rawan konflik di Papua, dengan kehadiran kelompok separatis bersenjata yang aktif di kawasan tersebut.

Evakuasi Korban KKB Papua Terkendala

Upaya evakuasi lima jenazah warga sipil korban kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Elkius Kobak di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, menemui jalan buntu.

Satgas Operasi Damai Cartenz menghadapi tantangan ganda: kontak tembak dengan KKB dan cuaca ekstrem yang menyulitkan akses.

Aksi keji KKB ini berlangsung dalam dua tahap, dimulai pada Minggu (20/9/2025) malam. Dua pekerja tambang ditemukan tewas mengenaskan di Jalan Poros Kampung Bingki. 

Keesokan harinya, Senin (21/9/2025) pagi, KKB Papua kembali melancarkan serangan di Camp Kali Kulum. 

Dengan menggunakan panah dan senjata api, mereka menewaskan tiga penambang lagi, sehingga total korban tewas menjadi lima orang.

Menurut Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, timnya kesulitan mencapai lokasi kejadian perkara (TKP). 

“Sampai sekarang kami belum sampai TKP. Kemarin kami sudah coba datang, tetapi ada kontak tembak yang tidak memungkinkan kami untuk melanjutkan perjalanan,” kata Faizal.

Selain perlawanan dari KKB Papua, alam juga menjadi penghalang. Evakuasi yang direncanakan pada Selasa (23/9/2025) terpaksa ditunda akibat hujan deras yang mengguyur Yahukimo sejak pagi.

“Hujan sangat lebat di Yahukimo hari ini. Akhirnya diputuskan untuk tidak dilanjutkan atau tidak jadi hari ini melakukan evakuasi. Kondisi ini membuat tim evakuasi sulit menyeberangi sungai yang arusnya menjadi deras," jelas Faizal.

Sementara itu, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Adarma Sinaga, menegaskan bahwa aparat keamanan telah memperketat patroli di Yahukimo. 

"Fokus kami adalah memulihkan rasa aman masyarakat sekaligus mencegah jatuhnya korban lagi,” ujarnya.

Satgas Operasi Damai Cartenz mengimbau masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan. 

Keselamatan warga menjadi prioritas utama, dan kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas keamanan di Papua.

(Editor : Aldie Prasetya | Sumber: Tribun.com, Antara)

Diduga Cabuli Anak Disabilitas, Sekdes Koto Renah (EH) Dilaporkan ke Polisi

Pihak keluarga Anak Disabilitas yang diduga dilecehkan Sekdes Koto Renah (EH) Melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke  Polres Kerinci.(27/09).(ist)

Merdekapost.com - Warga Desa Koto Renah, Kecamatan Pesisir Bukit, Kota Sungai Penuh, digegerkan dengan kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret nama Sekretaris Desa (Sekdes) berinisial EH. 

Ia dilaporkan keluarga korban ke Polres Kerinci Sabtu 27/9, diduga mencabuli seorang perempuan berusia 19 tahun yang diketahui mengalami keterbelakangan mental (disabilitas).

Kasus ini terbongkar pada Kamis (25/9/2025). Saat itu, anak dari pelaku pulang ke rumah hendak mengambil helm. Ia terkejut melihat korban keluar dari WC rumah pelaku. karena Merasa janggal, ia pun menanyakan keberadaan korban, saat ditanya Pelaku sebut korban hanya menumpang ke WC untuk buang air kecil. Kondisi rumah pada saat itu, ibu atau istri pelaku sedang tidak dirumah (sedang berada di Jambi_red)

Baca Juga: 

Kepergok Mencuri di Pasar Tanjung Bajure, Seorang Pria Babak Belur Dihajar Massa

Fokus Tindak Tegas Aktivitas PETI, Kapolres Bungo Akan Berkantor di Dusun Sungai Telang

Karena Kecurigaan Anak pelaku dan tidak terima atas perbuatan sang ayah (EH), Dia langsung memberi tahu ke pihak keluarga korban, dan hal ini memicu keberanian korban yang nota bene penyandang disabilitas untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. dan dari pengakuan korban, tindakan bejat EH ternyata sudah berlangsung sejak tahun 2020.

Pihak keluarga korban yang diduga dilecehkan Sekdes Koto Renah (EH) saat Melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke  Polres Kerinci.(27/09).(ist)

Hal ini tentu saja membuat Orang tua korban merasa hancur sekaligus marah atas perbuatan yang menimpa anaknya.

“Anak saya memiliki keterbelakangan mental (disabilitas), Dia takut bicara selama ini. Baru sekarang terbongkar setelah ketahuan, Bayangkan, sudah dari tahun 2020 perbuatan itu dilakukan. Saya sebagai orang tua hancur hati saya mendengarnya,” ungkap ayah korban dengan nada tegas bercampur geram.

Ia juga menyatakan pihak keluarga tidak akan tinggal diam dan meminta aparat kepolisian bertindak tegas.

Baca Juga: 

Polres Kerinci Bekuk Pengedar Shabu 23,96 Gram di Tanjung Pauh Mudik

Terbukti Melanggar, Meichun Xu WNA Tiongkok Akan Segera Di Deportasi

Siasat Mau Maling, 3 Orang Pria Pura-pura Mancing Lalu Bobol Rumah Wakil Bupati

“Kami tidak terima sedikit pun. Kami minta polisi menindak pelaku seadil-adilnya. Jangan sampai kasus ini ditutup-tutupi. Kami berharap polisi memberi keadilan bagi anak saya, supaya pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya,” lanjutnya penuh harap.

Kini, laporan resmi keluarga korban sudah diterima Polres Kerinci. Kasus tersebut tengah dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.(ale)

Siasat Mau Maling, 3 Orang Pria Pura-pura Mancing Lalu Bobol Rumah Wakil Bupati

PENCURIAN: Rumah kosong milik Wakil Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Misnadi, yang berada di Pekon Tunggul Pawenang, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Lampung, menjadi sasaran pencurian pada Sabtu (20/9/2025). 

MERDEKAPOST.COM - Rumah kosong milik Wakil Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Misnadi, yang berada di Pekon Tunggul Pawenang, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Lampung, menjadi sasaran pencurian pada Sabtu (20/9/2025).

Aksi tersebut dilakukan tiga orang, masing-masing Riki Rio Pranata (29), Dimas Saputra (19), dan Nanda Dewangga. 

Polisi telah berhasil mengamankan dua nama pertama, sedangkan Nanda yang diduga menjadi sopir masih dalam pengejaran aparat.

Dari hasil penyelidikan, diketahui para pelaku mengambil sejumlah barang rumah tangga, di antaranya dua unit pendingin ruangan (AC), satu televisi layar lebar, kasur, karpet, hingga tabung gas. Total kerugian korban diperkirakan mencapai Rp20 juta.

Baca Juga:

Kepergok Mencuri di Pasar Tanjung Bajure, Seorang Pria Babak Belur Dihajar Massa

Sebelum menjalankan aksinya, para pelaku berpura-pura memancing di bagian belakang rumah.

Cara itu digunakan agar warga sekitar tidak menaruh curiga. Rumah tersebut memang sudah lama tidak dihuni, berjarak kurang lebih 25 kilometer dari pusat kota Pringsewu.

Ketika kondisi lingkungan dirasa sepi, ketiganya masuk ke dalam rumah dan memindahkan barang-barang curian ke gudang belakang.

Pada keesokan harinya, Minggu (21/9/2025), barang hasil curian diangkut menggunakan mobil jenis Grand Max.

Baca Juga: Fokus Tindak Tegas Aktivitas PETI, Kapolres Bungo Akan Berkantor di Dusun Sungai Telang

Pemeriksaan polisi kemudian mengungkap bahwa salah satu pelaku, Riki Rio Pranata, pernah tinggal di rumah tersebut sebelum dijual orang tuanya. Dari keterangan lain, Nanda Dewangga yang masih buron diduga menjadi otak pencurian. Ia meminta Riki menunjukkan tata letak rumah agar mempermudah aksi mereka.

Kapolres Pringsewu, AKBP M Yunus Saputra, menjelaskan terungkapnya peristiwa pencurian itu berawal dari laporan tetangga. Menurutnya, tetangga korban melihat pintu gerbang rumah terbuka sehingga menimbulkan kecurigaan.

“Setelah dicek, rumah dalam keadaan berantakan. Barang-barang yang hilang antara lain dua unit AC, televisi layar lebar, kasur, karpet, dan tabung gas," kata Yunus, Jumat (26/9/2025), dikutip dari TribunLampung.com.

Selanjutnya, pihak korban membuat laporan resmi kepada kepolisian. Laporan tercatat dengan nomor LP/B/27/IX/2025/SPKT/POLSEK SUKOHARJO/POLRES PRINGSEWU/POLDA LAMPUNG pada Rabu (24/9/2025).

Baca Juga: Sawah Warga 4 Desa di Tanco Terbengkalai, Akibat Irigasi Tersumbat Material Proyek Jalan Bandara, Kontraktor dan Pihak Bandara Diam!

Kasat Reskrim Polres Pringsewu, AKP Johannes Erwin Parlindungan Sihombing, menambahkan bahwa pelaku Dimas Saputra masih berstatus pelajar, sedangkan Riki Rio bekerja sebagai karyawan swasta. Adapun Nanda diketahui berprofesi sebagai sopir dan saat ini telah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Pringsewu.

Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Dalam proses pemeriksaan, dua pelaku yang sudah diamankan menyampaikan pengakuannya. Riki Rio Pranata mengaku menyesali perbuatannya. Ia menyebut terbawa ajakan temannya, Nanda Dewangga.

“Awalnya saya diajak teman Nanda Dewangga. Saya menyesal tidak ada niat dan saya menyesal,” ujar Riki.

Baca Juga: Terbukti Melanggar, Meichun Xu WNA Tiongkok Akan Segera Di Deportasi

Keterkaitan rumah tersebut dengan Wakil Bupati OKU Selatan menjadi sorotan tambahan. Berdasarkan catatan, Misnadi pernah tinggal di Lampung hingga 2007. 

Setelah itu, ia pindah tugas ke OKU Selatan usai menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Agama pada Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten OKU Selatan.

Jarak rumah yang dibobol dengan pusat pemerintahan OKU Selatan sekitar 300 kilometer. 

Pada 20 Februari 2025, Misnadi dilantik sebagai Wakil Bupati OKU Selatan untuk periode 2025-2030 mendampingi Bupati Abusama.***

(Penulis: aldie pasetya | sumber: tribunnews.com)

Fokus Tindak Tegas Aktivitas PETI, Kapolres Bungo Akan Berkantor di Dusun Sungai Telang

Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono akan berkantor ke desa yang rawan Dompeng sebagai salah satu langkah tegas dan strategi penindakan aktifitas PETI.(ist)

MUARA BUNGO, MP – Sebagai langkah tegas memberantas aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang kian marak di wilayah hukum Polres Bungo, Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono mengumumkan bahwa mulai bulan Oktober 2025 dirinya akan berkantor langsung di Dusun Sungai Telang, salah satu titik rawan aktivitas PETI.


Melalui unggahan di akun Facebook pribadinya, AKBP Natalena menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap maraknya penggunaan alat berat seperti excavator dalam kegiatan PETI yang bebas beroperasi di berbagai penjuru Kabupaten Bungo.

Setelah lama berpikir, ternyata Allah SWT memberikan petunjuk. Mulai bulan Oktober 2025 saya akan berkantor di Dusun Sungai Telang. Kami akan zerokan PETI di Kabupaten Bungo," tulis AKBP Natalena.

Kapolres menegaskan komitmennya untuk mengejar dan menindak para pelaku PETI serta pemilik lahan yang masih memberikan izin terhadap aktivitas ilegal tersebut, baik yang menggunakan mesin dompeng maupun alat berat.

Baca Juga: 

Polres Kerinci Gelar Panen Raya Jagung Tahap III di Desa Lolo Kecil

Polres Kerinci Gelar Panen Raya Jagung Tahap III di Desa Lolo Kecil

"Kami akan kejar para pelaku PETI dan pemilik lahan yang masih mengizinkan aktivitas tersebut. Bismillah, tidak banyak teori. Langsung gas poll," tegasnya.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Polres Bungo dalam memberantas aktivitas tambang ilegal yang telah merusak lingkungan dan mengancam keselamatan masyarakat.

Polres Bungo juga mengimbau masyarakat untuk tidak terlibat dalam kegiatan PETI dan segera melaporkan jika mengetahui adanya aktivitas mencurigakan yang berhubungan dengan pertambangan ilegal.***

Polres Kerinci Gelar Panen Raya Jagung Tahap III di Desa Lolo Kecil

Kapolres Kerinci bersama Sekda Kerinci dan Sekda Kota Sungai Penuh Saat Panen Raya Jagung Tahap III di Lolo Kecil.(ale/mpc)

Kerinci, Merdekapost.com - Polres Kerinci melaksanakan Panen Raya Jagung Tahap III yang digelar serentak secara virtual di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota se-Indonesia, dengan pusat kegiatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Polda Sumatera Selatan, pada Sabtu (27/9).

Kegiatan yang berlangsung di lahan pertanian binaan Polsek Gunung Raya, Desa Lolo Kecil, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang diinisiasi oleh Karo SDM Polda Jambi.

Baca Juga: Polres Kerinci Bekuk Pengedar Shabu 23,96 Gram di Tanjung Pauh Mudik

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Kerinci AKBP Arya Tesa Brahmana, S.I.K, pejabat utama Polres Kerinci, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kerinci, Kapolsek Gunung Raya beserta anggota, serta kelompok tani setempat. Pada kesempatan ini, Kapolres bersama Forkopimda, Kapolsek Gunung Raya, anggota, dan kelompok tani turun langsung ke lahan untuk melakukan pemanenan jagung.

Dalam sambutannya, Kapolres Kerinci menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak dalam menyukseskan program ini.

“Panen raya ini bukan sekadar memanen hasil pertanian, melainkan bukti nyata sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, kelompok tani, dan masyarakat dalam menjaga kestabilan pangan,” tegas Kapolres.

Baca Juga: Terbukti Melanggar, Meichun Xu WNA Tiongkok Akan Segera Di Deportasi

Luas lahan pertanian binaan Polres Kerinci mencapai 0,4 hektar, dengan hasil panen sebanyak 2 ton jagung kering. Diharapkan hasil ini dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya para petani, sekaligus menjaga ketersediaan bahan pangan pokok di Kabupaten Kerinci.

Kegiatan panen raya serentak ini merupakan bentuk nyata dukungan jajaran Polri terhadap program nasional ketahanan pangan yang terus digalakkan pemerintah pusat. Dokumentasi serta laporan kegiatan telah disusun dan akan dijadikan referensi untuk pelaksanaan kegiatan serupa di masa mendatang.(ale)

Terbukti Melanggar, Meichun Xu WNA Tiongkok Akan Segera Di Deportasi

Terbukti Melanggar, Meichun Xu WNA asal Tiongkok akan segera dideportasi. (Doc/Imigrasi Kerinci)  

Sungai Penuh, Merdekapost.com -  Meichun Xu, seorang warga negara asing (WNA) asal Tiongkok yang ditangkap Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kerinci, akhirnya divonis bersalah karena melanggar izin tinggal di Indonesia. Ia dijatuhi hukuman 4 bulan 15 hari penjara serta denda sebesar Rp5 juta subsider 1 bulan kurungan.

Kasus ini bermula saat Meichun Xu diamankan petugas imigrasi pada 14 Mei 2025 lalu di Kota Sungai Penuh ketika berjualan aksesori dan pakaian dalam wanita tanpa izin yang sah. Setelah melalui proses persidangan, pengadilan memutuskan hukuman penjara dan denda sesuai pelanggaran keimigrasian yang dilakukan.

Baca Juga: Polres Kerinci Bekuk Pengedar Shabu 23,96 Gram di Tanjung Pauh Mudik

Setelah membayar denda, Meichun Xu dinyatakan bebas pada Minggu, 21 September 2025. Namun, yang bersangkutan hingga kini masih dititipkan di Rutan Sungai Penuh sembari menunggu proses deportasi.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kerinci, Purnomo, menegaskan bahwa setiap WNA yang melanggar aturan akan diproses sesuai undang-undang dan berakhir dengan deportasi.

Baca Juga: Kepergok Mencuri di Pasar Tanjung Bajure, Seorang Pria Babak Belur Dihajar Massa

“Setiap WNA yang melanggar aturan tetap diproses hukum dan akan dideportasi. Namun, untuk biaya deportasi bukan menjadi tanggung jawab pihak imigrasi. Pendanaan akan difasilitasi oleh pihak kedutaan dan berkoordinasi dengan keluarga WNA,” jelasnya.

Saat ini pihak imigrasi masih menunggu kelengkapan administrasi dari Kedutaan Besar Tiongkok untuk memulangkan Meichun Xu ke negara asalnya. Sepanjang tahun 2025, Kantor Imigrasi Kerinci sudah mendeportasi tiga orang WNA yang melanggar izin tinggal di Indonesia.(ale)

Polres Kerinci Bekuk Pengedar Shabu 23,96 Gram di Tanjung Pauh Mudik

Polres Kerinci Bekuk Pengedar Shabu 23,96 Gram di Desa Tanjung Pauh Mudik, seorang pria bernama Juanda alias Wanda bin Agusli (26 tahun) diamankan.(ale/mpc)

Kerinci, Merdekapost.com – Satresnarkoba Polres Kerinci kembali berhasil mengungkap kasus tindak pidana penyalahgunaan narkotika jenis shabu. Pada hari Jum’at, 26 September 2025 sekira pukul 15.00 WIB, tim Opsnal Satresnarkoba melakukan penggerebekan di sebuah rumah di Desa Tanjung Pauh Mudik, Kecamatan Danau Kerinci Barat, Kabupaten Kerinci.

Dalam penggerebekan tersebut, polisi berhasil mengamankan seorang pria bernama Juanda alias Wanda bin Agusli (26 tahun), warga Desa Tanjung Pauh Mudik. 

Baca Juga: Kepergok Mencuri di Pasar Tanjung Bajure, Seorang Pria Babak Belur Dihajar Massa

Saat diamankan, pelaku sedang berada di dalam kamarnya. Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan sejumlah barang bukti narkotika jenis shabu dengan total berat bruto 23,96 gram.

Barang bukti yang diamankan di antaranya:

25 potongan sedotan plastik hitam berisi klip shabu,

4 plastik klip ukuran sedang berisi shabu,

1 potongan sedotan hitam berisi shabu,

1 unit bong/alat hisap shabu,

2 unit handphone,

1 unit sepeda motor Yamaha Mio M3 warna merah, serta barang lain yang berkaitan dengan tindak pidana tersebut.

Barang Bukti (BB) yang berhasil diamankan.(ale)

Dari hasil pemeriksaan awal, pelaku mengaku mendapatkan shabu dari seseorang bernama Andi Kutaik pada akhir Agustus 2025. Paket shabu yang diterima kemudian dipecah menjadi puluhan paket kecil untuk diedarkan. Pelaku bertugas sebagai kurir dengan sistem tempel, di mana setiap transaksi dilakukan secara online tanpa bertemu langsung dengan pembeli.

Selain menerima sebagian shabu untuk dipakai sendiri, pelaku juga mendapat upah sebesar Rp300.000 per hari dari Andi Kutaik. Hingga saat ini, penyidik Satresnarkoba Polres Kerinci masih melakukan pengembangan untuk memburu pemasok utama.

Kapolres Kerinci melalui Kasat Resnarkoba menyampaikan bahwa pengungkapan ini merupakan komitmen Polres Kerinci dalam memberantas peredaran gelap narkotika di wilayah hukum Polres Kerinci.

“Kasus ini akan terus kami kembangkan untuk membongkar jaringan yang lebih besar. Kami mengimbau masyarakat agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba serta segera melaporkan jika mengetahui adanya aktivitas mencurigakan di lingkungannya,” tegas Kasat.

Pelaku kini telah diamankan di Mapolres Kerinci dan dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) atau Pasal 112 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal pidana penjara seumur hidup atau pidana mati.(ale)

Fokus Penyelesaian TPST, Wako Alfin Kembali ke RKE Pantau Pekerjaan Lapangan

  

Merdekapost.com - Walikota Sungai Penuh, Alfin, SH  kembali melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di kawasan RKE, Sabtu (27/9).


Kedatangan Wako Alfin, SH ke tempat pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) untuk memantau langsung progres pekerjaan lapangan serta memastikan pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan yang harapkan.


Wako Alfin menegaskan pentingnya penyelesaian proyek tepat waktu dengan kualitas maksimal agar masalah sampah di Kota Sungai Penuh dapat segera teratasi.


"Kami fokus untuk memastikan semua tahapan berjalan sesuai rencana dan tidak ada hambatan," ujarnya.

 

Dihadapan para Kapela Desa dan Ketua Lembaga ada Kumun Debai, Wako, Alfin juga menyampaikan komitmennya untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang selama ini menjadi perhatian khusus di Kota Sungai Penuh. (*)

Kepergok Mencuri di Pasar Tanjung Bajure, Seorang Pria Babak Belur Dihajar Massa

 

Merdekapost.com – Jajaran Opsnal Satreskrim Polres Kerinci bersama Piket Fungsi Polres Kerinci berhasil mengamankan seorang pria berinisial Hasan (61), warga Desa Air Teluh, Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh, Jumat (26/09/2025). 

Pelaku diduga melakukan tindak pidana pencurian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 363 KUHP serta penganiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351 KUHP.

Peristiwa ini terjadi pada Jumat, 26 September 2025 sekitar pukul 01.30 WIB di kawasan Pasar Tanjung Bajure, Kota Sungai Penuh. Tim Opsnal Satreskrim Polres Kerinci bergerak cepat setelah menerima laporan dari warga terkait adanya pencurian telepon genggam.

“Setelah mendapat informasi, petugas langsung menuju lokasi dan berhasil mengamankan terduga pelaku beserta barang bukti berupa 1 bilah pisau besi pendek,” ungkap Kasat Reskrim Polres Kerinci.

Pada saat diamankan, pelaku sempat mengalami luka-luka akibat mencoba melarikan diri dari kejaran warga. Petugas kemudian membawa pelaku ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Kasat Reskrim menegaskan, pihak kepolisian akan memproses kasus ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. “Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, menyerahkan setiap persoalan hukum kepada aparat penegak hukum, serta tidak main hakim sendiri,” tambahnya.

Dengan adanya penangkapan ini, Polres Kerinci menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya dalam menekan angka kriminalitas di wilayah hukum Polres Kerinci. (*)

Dilantik Bupati Kerinci, Tongkat Estafet PGRI Kerinci Diserahkan ke Murison

Bupati Kerinci Monadi Lantik Pengurus PGRI Kabupaten Kerinvi, Tongkat Estafet PGRI Kerinci Diserahkan ke Murison. (adz/mpc)

Kerinci | Merdekapost.com – Bupati Kerinci, Monadi, S.Sos., M.Si secara resmi melantik Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kerinci dan Pengurus PGRI Cabang Kecamatan se-Kabupaten Kerinci untuk masa bakti 2025–2030, Kamis, (25/9/2025).

Dalam pelantikan tersebut, ditetapkankan bahwa tongkat estafet kepemimpinan PGRI Kabupaten Kerinci kini dipercayakan kepada Wakil Bupati Kerinci H. Murison, S.Pd., S.Sos., M.Si sebagai Ketua PGRI Kabupaten Kerinci masa bakti 2025–2030.

Hadir langsung Sekda Zainal, PLT Kadis Pendidikan Asril, Ketua TP PKK Novra Wenti dan Wakilnya Septi Malinda hingga pengurus PGRI Kabupaten Kerinci

Bupati Kerinci Monadi ke media ini, menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus yang baru saja dilantik. Ia berharap PGRI Kabupaten Kerinci di bawah kepemimpinan H. Murison mampu menjadi organisasi yang solid, inovatif, dan berperan aktif dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kerinci.

“PGRI bukan hanya sekadar organisasi profesi, tetapi wadah perjuangan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Mari kita bersama-sama bekerja demi anak-anak Kerinci agar memiliki masa depan yang lebih baik,” ujar Mantan Kepala Dinas Pendidikan ini.

Baca Juga: Sawah Warga 4 Desa di Tanco Terbengkalai, Akibat Irigasi Tersumbat Material Proyek Jalan Bandara, Kontraktor dan Pihak Bandara Diam!  

Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Kerinci terpilih, H. Murison, menyampaikan rasa terima kasih atas amanah yang diberikan. Ia menegaskan bahwa kepengurusan baru akan fokus memperkuat konsolidasi organisasi, meningkatkan kompetensi guru.

“Kami akan menjadikan PGRI sebagai rumah besar bagi seluruh guru. Bersama-sama kita wujudkan guru yang berdaya saing, profesional, dan berkarakter,” ujar Murison.(adz)

Copyright © Merdekapost.com. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs